Diterjemahkan dari :
Diagnosing and managing mitral regurgitation
Oleh:
Edbert Wielim G99162149
Satriya Teguh Imam G99161092
Pembimbing:
Aminan, dr., Sp.JP (K), FIHA
NIP. 19650718 200312 1 004
Abstrak
Mitral regurgitasi adalah salah satu kelainan valvular yang paling sering
terjadi di Amerika Serikat. Kondisi pasien bisa bervariasi dari asimtomatik hingga
mengarah ke gejala gagal jantung yang berat. Pelayan Kesehatan Primer
terkadang dapat mendeteksi mitral regurgitasi melalui pemeriksaan secara
auskultasi secara teliti dan cermat. Penanganan medis menitik beratkan terhadap
penuurunan kerja dari jantung, perubahan pada jantung, dan mengatasi gagal
ventrikel kiri. Penanganan secara operasi baru bisa dilakukan untuk kasus yang
berat.
Learning objectives :
Pendahuluan
1
pengobatan yang sama secara esential. Mitral regurgitasi akut, bagaimanapun
sangat unik dari epidemiologinya, gejala klinis, dan penanganan yang akan
didiskusikan berikutnya.
Key Points
Mitral regurgitasi adalah satu penyakit valvular yang paling sering terjadi
di Amerika Serikat.
2
Pasien bisa asimtomatik dan Pelayan Kesehatan Primer kadang
mendeteksi mitral regurgitasi pertama kali dari hasil auskultasi yang teliti
dan cermat.
Penangan medic berfokus terhadap menurunkan kerja jantung, mengurangi
perubahan pada jantung, dan menangani gagal ventrikel kiri.
Pasien dengan mitral regurgitasi akut, yang mengancam jiwa biasanya
membutuhkan operasi.
Presentasi Klinis
Pada pasien dengan mitral regurgitasi akut, onset mendadak dari sesak
merupakan hasil dari regurgitasi yang umumnya disebabkan oleh infark miokard
atau ruptur dari chordae tendineae. Penilaian yang tepat terhadap pasien adalah
hal kritis karena mitral regurgitasi akut merupakan kegawatan medis. Pasien dapat
juga menunjukan tanda dan gejala dari syok seperti hipotensi, takikardia,
kelemahan, pusing, dan perubahan status mental.
3
memiliki bunyi crescendo decrescendo, menjalar ke leher, dan umumnya
berasosiasi terhadap munculnya suara jantung empat (S4) dan terdengar lebih baik
di bagian dasar. Pada mitral regurgitasi, S1 dapat juga berkurang dikarenakan
kegagalan dalam menutup katup, bagaimanapun bunyi bising holosistolik yang
menjalar sesuai dengan arah jet regurgitant yang mengindikasikan adanya flail
leaflets, dimana salah satu dari leaflets terpisah dari chordae tendineae.
Berasosiasi terhadap hipertensi pulmonal yang memproduksi S2 yang terpisah,
dan P2 yang melemah pada auskultasi dada.
Pada pasien dengan mitral regurgitasi yang berat, darah akan kembali
masuk ke dalam ventikel kiri yang memproduksi S3, yang mengindikasikan dari
gagal ventrikel kiri, dengan penurunan palpasi nadi arteri secara cepat,
penggantian lateral dari nadi pikal, dan thrill yang teraba.
Studi Diagnostik
4
ventrikel kiri dibawah 60 % harus diberikan beta blockers dan obat yang dapat
memblok renin-angiotensin-aldosterone system, seperti angiotensine converting
enzyme (ACE) inhibitor atau angiotensin reseptor blockers (ARBs). Khususnya,
carvedilol, yang merupakan beta-blocker, yang telah menunjukan tidak hanya
mempertahankan atau menjaga fungsi ventrikel kiri dan menurunkan perubahan
ventrikel kiri tapi juga dapat menurunkan jumlah dari volume regurgitant.
Bisoprolol atau pelebasan lebih lanjut dari metoprolol juga diindikasikan secara
spesifik untuk pasien dengan New York Heart Association (NYHA) Class II atau
gagal jantung yang lebih parah, yang mana berkolerasi sedikit keterbatasan dalam
aktivitas dan gejala dengan aktivitas. Sebagai tambahan untuk mengurangi resiko
kematian dan opname pada pasien dengan gagal jantung, satu pembahasan klinis
menunjukan bahwa penghalang ACE dan ARBs secara sederhana menunjukan
dapat menurunkan volume regurgitant dan ukuran ventrikel kiri pada pasien
dengan mitral regurgitasi kronik. Pasien dgan gejala seperti volume yang
berlebihan juga harus mendapatkan diuretik loop sebagai bagian dari regimen
pengobatan. Pengobatan tambahan lain yang berpotensi untuk terapi dengan gagal
jantung NYHA derajat II, dan penurunan ejection fraction dapat digunakan
kombinasi dari hydralazine/nitrate untuk pasien dengan kulit gelap dan antagonis
aldosterone seperti spironolactone untuk pasien dengan fungsi ginjal yang adekuat
dan dengan kadar kalium yang normal.
5
and American College of Cardiology merekomendasikan perbaikan katup
daripada penggantian untuk kebanyakan kasus. Hal ini didukung dengan literature
terbaru yang melaporkan bahwa tidak ada perbedaan mortalitas terhadap kedua
prosedur tersebuut, tapi dapat meningkat kejadi kambuhnya mitral regurgitasi
setelah penggantian.
6
menunjukkan prognosis yang lebih baik, terutama pada kasus yang berat. AF dan
stroke adalah komplikasi yang umum terjadi dan perburukan mitral regurgitasi
namun terjadi pada frekuensi yang lebih rendah pada pasien yang menjalani
pengobatan (sebagai catatan pada pasien yang memiliki AF sebelum dilakukan
bedah atau yang memiliki factor risiko untuk terjadinya disaritmia post operatif
seperti iskemia, pergeseran hemodinamik, dan kelainan elektrolit, akan lebih
berisiko berlanjutnya AF setelah prosedur perbaikan atau penggantian).
7
Jelaskan kepada pasien bahwa mereka membutuhkan terapi antikoagulan setelah
perbaikan atau penggantian katup untuk mencegah pembentukan thrombi yang
bebahaya. Kebutuhan, jenis, dan tingkat koagulan setelah operasi katup sangat
beragam begantung pada jenis katup yang diterima. Edukasi pasien tentang risiko,
keuntungan dan pengawasan yang tepat pada terapi antikoagulan.
Penyedia tenaga medis juga dapat meyakinkan pasien setelah operasi. Pada 10
tahun post operasi perbaikan katup, kebutuhan untuk operasi kembali
kemungkinannya dibawah 5%, jadi ketakutan akan kekambuhan biasanya tidak
berdasar.
KESIMPULAN
Regurgitasi mitral adalah kelainan dengan pevalensi menengah pada populasi kita,
khsusnya pada dewasa tua dan pada pasien yang tidak tetangani, khususnya pada
gagal jantung. Banyak pasien akan terkejut mendengar harapan hidup mereka 5
tahun lebih tinggi dibandingkan kanker colon. Pengetahuan ini seharusya
memotivasi tenaga kesehatan untuk mengedukasi pasien tentang regurgitasi mitral
sebagai kondisi serius lainnya. Hal ini dapat menjadi tantangan karena
kebanyakan gejala awal menunjukkan suatu yang tidak berbahaya. Kadang-
kadang murmur sulit untuk didengarkan dengan auskultasi dan sayangnya sekali
terjadi gagal jantung tingkat kelangsungan hidup dengan cepat menurun 50% pada
5 tahun.
Penelitian oleh Lindekleiv dan rekannya menemukan tidak ada manfaat dari
skrining echocardiogram pada populasi umum. Hasil antara kelompok kontrol dan
kelompok skrining menunjukkan tidak ada perbedaan pada semua penyebab
kematian, mulai dari penyakit jantung, maupun kejadian stroke atau infark
miokard. Karena itu pengenalan gejala awal dapat meningkatkan pencegahan
morbiditas dan mortalitas. Lebih lanjut pengembangan alat perbaikan dan
penggantian juga harus dilakukan, prosedur dan pengobatan menurunkan
komplikasi secara signifikan, namun fasilitas yang ada sekarang ini sulit untuk
mencapai hasil yang optimal.
8
Tabel 1. Klasifikasi dan Gejala Mitral Regurgitasi Primer dan Sekunder
Primer Sekunder
Klasifikasi Temuan di Gejala Temuan di jantung Gejala
jantung dan dan anatomi katup
anatomi katup
Derajat A Tidak ada Tidak ada Normal sampai Terdapat
(berisiko) perubahan pelebaran ringan gejala
struktur ventrikel kiri yang
jantung Penyakit miokad bekaitan
Prolaps katup prime dengan dengan
ringan, dilatasi ventrikel iskemik
koaptasi kiri dan atau gagal
normal menurunkan fungsi jantung
Penebalan sistolik Respon
katup ringan, Daun, chord, dan terhadap
keterbatasan annulus katup penangan
pembukaan normal an
(revaksula
risasi atau
farmakolo
gis
Derajat B Pembesaran Tidak ada Pergerakan dinding
(progresif) atrium kiri yang abnormal
ringan dengan penurunan
Tidak ada fungsi ventrikel kiri
pembesaran Penyakit miokard
ventrikel kiri primer dengan
Tekanan dilatasi ventrikel
pulmonary kiri dan penurunan
normal fungsi sistolik
Prolaps katup Penempelan katup
berat dengan mitral yang ringan
koaptasi Kehilangan
normal koaptasi ringan
sampai berat
Derajat C Pembesaran Tidak ada Pergerakan dinding
(asimptomatik atrium sedang- yang abnormal
berat) berat dengan penurunan
Kadang fungsi ventrikel kiri
ditemukan Penyakit miokard
hipertensi primer dengan
pulmonar dilatasi ventrikel
Prolapse katup kiri dan penurunan
berat dengan fungsi sistolik
9
koaptasi yang Penempelan katup
hilang atau mitral yang berat
daun yang Kehilangan
melayang koaptasi berat
Derajat D Pembesaran Penurunan Sama dengan derajat Terdapat
(simptomatik atrium sedang- kemampuan C gejala
berat) berat beraktivitas gagal
Pembesaran Dispneu jantung
ventrikel kiri exersional bahkan
Hipertensi setelah
pulmonar penangan
Prolaps katup an
beat dengan Penuruna
hilangnya n
koaptasi atau kemampu
daun katup an
yang beraktivit
melayang as
Exertional
dyspnea
10
11