Anda di halaman 1dari 101

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN

DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN I TAHUN 2017

OPTIMALISASI PELAYANAN PEMBERSIHAN LINGKUNGAN


DENGAN PENYUSUNAN PERKA BNPB TENTANG

SIMPEL-PDB
(SISTEM PENYELENGGARAAN PEMBERSIHAN LINGKUNGAN PADA KEADAAN DARURAT BENCANA)

Disusun Oleh :

Nama Peserta : Bunga Ekapeny, ST


Nomor Urut Absen : 07
Jabatan/Instansi : Ka. Seksi Angkutan
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
Gagasan Proyek : OPTIMALISASI PELAYANAN PEMBERSIHAN
Perubahan LINGKUNGAN DENGAN PENYUSUNAN PERKA BNPB
TENTANG SITEM PENYELENGGARAAN PEMBERSIHAN
LINGKUNGAN PADA KEADAAN DARURAT BENCANA
(SIMPEL-PDB)

BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN (BBPK) JAKARTA


TAHUN 2017
LEMBAR PERSETUJUAN
PROYEK PERUBAHAN

OPTIMALISASI PELAYANAN PEMBERSIHAN LINGKUNGAN


DENGAN PENYUSUNAN PERKA BNPB TENTANG

SIMPEL-PDB
(SISTEM PENYELENGGARAAN PEMBERSIHAN LINGKUNGAN PADA KEADAAN DARURAT BENCANA)

DISUSUN OLEH:

BUNGA EKAPENY
NIP 19880502 201012 2 001
Diseminarkan di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta

Pada Tanggal, Juli 2017

Menyetujui

Mentor, Coach,

Johny Sumbung, SKM, M.Kes drg. Sri Sugiharti, M.Kes


NIP. 19640620 198903 1 003 NIP. 19591025 198801 2 001
Penguji,

Drs. Zaenal Komar, Apt, MA


NIP. 19590823 198802 1 001
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan
karunia-Nya, sehingga Laporan Proyek Perubahan ini dapat diselesaikan.
Laporan Proyek Perubahan ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk
memenuhi kewajiban penulis sebagai peserta Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan I Tahun 2017 di Balai Besar Pelatihan
Kesehatan Jakarta.
Adapun topik sebagai area perubahan yang diajukan adalah OPTIMALISASI
PEMBERSIHAN LINGKUNGAN DENGAN PENYUSUNAN PERATURAN KEPALA
BNPB TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PEMBERSIHAN LINGKUNGAN
PADA KEADAAN DARURAT BENCANA .
Laporan Rancangan Proyek Perubahan ini dapat diselesaikan atas arahan
dan bimbingan Ibu dr. Sri Sugiharti, M.Kes selaku Widya Iswara/Coach dan telah
mendapat masukan dan persetujuan dari Bapak Johny Sumbung, SKM, M.Kes dan
Bapak Zainal Arifin, SS, MH selaku Mentor. Dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada Mentor, Pejabat/staf di Unit BNPB, Bapak dan Ibu
seluruh Widyaiswara, Narasumber, semua rekan-rekan peserta Pendidikan dan
Pelatihan kepemimpinan Tingkat IV Angkatan I Tahun 2017 yang telah memberikan
saran dan masukan sehingga Laporan Rancangan Proyek Perubahan ini dapat
selesai dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat beberapa
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan
untuk kesempurnaan penyusunan laporan ini. Namun demikian, dibalik kekurangan
dan keterbatasan tersebut, masih ada motivasi yang besar untuk menyelesaikan
laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Jakarta, Juli 2017

Bunga Ekapeny, ST

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .......... i


KATA PENGANTAR .. ii
DAFTAR ISI iii
BAB I GAGASAN PERUBAHAN. 1
1. LATAR BELAKANG ........ 1
2. GAGASAN PERUBAHAN 9
3. TUJUAN PERUBAHAN ...... 9
4. MANFAAT PERUBAHAN ............ 10
5. RUANG LINGKUP PERUBAHAN .................................................................. 11
BAB II RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN. 13
1. IDENTITAS PROYEK.. 13
2. ORGANISASI TATA KELOLA PROYEK.. 14
3. MILESTONES DAN JADWAL.. 15
4. IDENTIFIKASI STAKEHOLDER. 20
5. SUMBERDAYA PROYEK PERUBAHAN 23
6. IDENTIFIKASI POTENSI KENDALA 24
7. FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN 24
BAB III PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN... 25
1. PENYAJIAN PENGALAMAN MEMIMPIN PROYEK PERUBAHAN.. 25
2. HASIL CAPAIAN PROYEK PERUBAHAN. 32
3. KENDALA IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN. 37
4. STRATEGI MENGATASI KENDALA 37
BAB IV PENUTUP... 38
1. KESIMPULAN 38
2. REKOMENDASI 38
LAMPIRAN 39

iii
BAB I
GAGASAN PERUBAHAN

1. LATAR BELAKANG
a UMUM
Indonesia, secara geografis, merupakan negara kepulauan terbesar di
dunia. Terdiri dari pulau-pulau besar dan kepulauan/pulau-pulau. Terletak
pada tiga lempeng tektonik, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-
Australia, dan lempeng Samudera Pasifik. Suatu episentrum yang
dicirikan dengan banyaknya gunung berapi aktif dan curah hujan yang
tinggi. Kondisi geografis tersebut menjadikan Indonesia rawan dengan
berbagai macam jenis bencana, seperti erupsi gunung berapi yang
disertai debu vulkanik, awan panas dan banjir lahar dingin, curah hujan
tinggi disertai banjir, banjir bandang, longsor (gerakan tanah), gempa
bumi, tsunami, kebakaran hutan dan lahan, dsb.
Bencana menyebabkan kehancuran fisik lingkungan, sarana dan
prasarana vital, perumahan dan pemukiman, sumber daya manusia,
fasilitas sosial ekonomi masyarakat, budaya dan peradaban pada
masyarakat. Kenyataan tersebut diperburuk ketika intensitas kejadian
bencana tidak dapat diprediksi, sehingga mengakibatkan dampak
kehancuran yang sangat besar. Kejadian bencana menghasilkan puing-
puing, sampah, lumpur, bahan-bahan yang rusak dan berbahaya yang
menghambat upaya penanggulangan bencana dan bila tidak tertangani
dengan baik akan menyebabkan timbulnya bencana baru.
Kegiatan pembersihan lingkungan pada keadaan darurat bencana dalam
penanganan darurat tidak hanya fokus pada pembersihan untuk
pemulihan prasarana dan sarana vital, tetapi juga mendukung upaya
pencarian dan penyelamatan korban, pertolongan darurat, evakuasi

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 1


korban dan pembersihan lingkungan untuk pemenuhan kebutuhan dasar
pelaksanaan seperti pembersihan sumber air bersih, pembersihan
fasilitas kesehatan untuk layanan kesehatan dan pembersihan lokasi
pengungsian.

b TUGAS DAN FUNGSI


Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana yang menyatakan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah
menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan
bencana, dimana pemerintah mengharuskan pembentukan Badan
Nasional Penanggulangan Bencana yang merupakan Lembaga
Pemerintah Non Departemen setingkat menteri yang dituangkan dalam
Perpres No 8 Tahun 2008. Dalam penanganan bencana Badan Nasional
Penanggulangan Bencana yang disingkat BNPB memiliki visi
"Ketangguhan bangsa dalam menghadapi bencana" dan memiliki misi
sebagai berikut melindungi bangsa dari ancaman bencana melalui
pengurangan risiko, membangun sistem penanggulangan bencana yang
handal, menyelenggarakan penanggulangan bencana secara terencana,
terpadu, terkoordinir, dan menyeluruh.

Berdasar pelaksanaankan Peraturan Kepala Badan Nasional


Penanggulangan Bencana nomor 1 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Badan Nasional Penanggulangan Bencana Deputi Bidang
Penanganan Darurat mempunyai tugas mengkoordinasikan dan
melaksanakan kebijakan umum di bidang penggulangan bencana pada
saat tanggap darurat. Sesuai dengan Peraturan Kepala BNPB Nomor 10
tahun 2013 tentang perubahan Perubahan Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana No 1 tahun 2008 Kedeputian Bidang
Penanganan Darurat terdiri dari Direktorat Tanggap Darurat; Direktorat
Bantuan Darurat; Direktorat Perbaikan Darurat dan Direktorat
Penanganan Pengungsi.
Direktorat Perbaikan Darurat mempunyai tugas pengkoordinasian
pelaksanaan kebijakan umum, komando pelaksana, hubungan
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 2
kerjaperencanaan, dan pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta analisa
pelaporan di bidang perbaikan darurat.
Diatur pada pasal 159 Peraturan Kepala BNPB nomor 1 Tahun 2008,
Subdirektorat pembersihan lingkungan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan koordinasi untuk penyusunan kebijakan umum,
komando pelaksanaan, hubungan kerja, rencana dan pelaksanaan,
pemantauan, evaluasi serta analisis pelaporan dibidang pembersihan
lingkungan yang terkena bencana. Dalam melaksanakan tugas yang
dimaksud dalam pasal 159 Subdirektorat Pembersihan Lingkungan
menyelenggarakan fungsi:
Pengkoordinasian pelaksana kebijakan umum, komando, pelaksanaan
dan hubungan kerja dibidang pembersihan lingkungan
Penyiapan penyusunan perencanaan, dan pelaksanaan di bidang
penyiapan peralatan
Penyiapan penyusunan perencanaan dan pelaksanaan dibidang
angkutan
Fasilitasi pengumpulan puing, sampah dan pembuangan akibat
bencana dan
Penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan
dibidang pembersihan lingkungan

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 3


Subdirektorat pembersihan lingkungan terdiri dari Seksi penyiapan
peralatan dan Seksi angkutan. Disebutkan pada pasal 162, Seksi
Angkutan Pembuangan memiliki tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan rencana, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta analisis
pelaporan di bidang angkutan pembersihan lingkungan.
Tugas dan fungsi Seksi Angkutan kemudian dijabarkan dalam kegiatan
tugas jabatan sebagai berikut :
Menyiapkan pelaksanaan kegiatan Identifikasi Pembersihan
Lingkungan.
Memberikan rekomendasi bantuan pembersihan lingkungan.
Memfasilitasi rapat koordinasi pelaksanaan identifikasi pembersihan
lingkungan.
Menyiapkan bahan laporan kegiatan identifikasi pembersihan
lingkungan.
Menyiapkan pelaksanaan kegiatan supervisi pembersihan lingkungan.
Memfasilitasi rapat koordinasi pelaksanaan supervisi pembersihan
lingkungan.
Menyiapkan bahan laporan kegiatan supervisi pembersihan
lingkungan.
Menghimpun bahan LAKIP Eselon II Direktorat Perbaikan Darurat.

c KONDISI SAAT INI


Pemerintah sebagai garda terdepan pemulihan darurat dalam manajemen
kedaruratan, berkewajiban mengelola seluruh kapasitas sumber daya
masyarakat, bangsa dan negara melalui kegiatan pembersihan
lingkungan pada keadaan darurat bencana secara terpola, efisien dan
efektif.
Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana Pasal 48 huruf (c) berkaitan dengan
Penyelamatan dan Evakuasi masyarakat terkena bencana dan huruf (f)
berkaitan pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital.
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 4
Kemudian dijelaskan pada Pasal 52, berkaitan dengan penyelamatan dan
evakuasi korban sebagaimana dimaksud dalam pasal 48 huruf (c)
dilakukan melalui upaya : a. pencarian dan penyelamatan korban b.
pertolongan darurat c. evakuasi korban; kemudian dijelaskan pada Pasal
56 berkaitan dengan Pasal 48 Huruf (f), pemulihan fungsi prasarana dan
sarana vital dilakukan dengan memperbaiki atau mengganti kerusakan
akibat bencana. Selanjutnya diatur dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana pada Pasal 21 Ayat (1) disebutkan bahwa
penyelengaraan penanggulangan bencana meliputi antara lain : huruf (c)
Penyelamatan dan Evakuasi Masyarakat Terkena Bencana dan huruf (f)
pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital yang didalam
penjelasannya disebut juga sebagai Pemulihan Darurat.
Gambaran tersebut menempatkan penyelenggaraan kegiatan
pembersihan lingkungan pada posisi dan fungsi yang strategis.
Setiap tahun kejadian bencana semakin meningkat. Pada Tahun 2016
telah terjadi 2.384 bencana menyebabkan 577 orang meninggal dan
hilang, 3,16 juta orang mengungsi, 48.363 unit rumah rusak, 2.323 unit
fasilitas umum rusak (1.485 unit fasilitas pendidikan, 606 unit fasilitas
ibadah , 232 fasilitas kesehatan), 395 unit Jembatan rusak (Bidang Data
Pusdatinmas BNPB, 2017)
Guna melakukan upaya penanganan darurat bencana dalam rangka
pemulihan darurat. Direktorat Perbaikan Darurat BNPB pada tahun 2016
telah melakukan kegiatan identifikasi / supervisi pembersihan lingkungan
di 19 daerah bencana dengan 19 hasil rekomendasi. Pada saat kegiatan
identifikasi/supervisi pembersihan di Daerah, ditemukan bahwa terdapat
kendala - kendala dalam penyelenggaraan kegiatan pembersihan
lingkungan pada keadaan darurat bencana, masalah penyelenggara
didaerah diantaranya:
Penyelenggara di daerah tidak paham dalam menentukan kebijakan
dalam penyelenggaraan pembersihan lingkungan karena belum
adanya legalitas/payung hukum yang jelas;

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 5


Belum optimalnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan
pembersihan yang dapat dikerahkan didaerah karena sulit nya
koordinasi lintas sektoral;
Masih terdapat kendala koordinasi lintas sektor di daerah terkait
kegiatan pembersihan lingkungan;
Belum adanya draft rencana, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta
analisis pelaporan di bidang pembersihan lingkungan oleh
penyelenggara di daerah karena belum adanya regulasi yang mengatur
hal tersebut;
Sosialisasi kegiatan penyelenggaraan pembersihan lingkungan belum
dapat dilaksanakan karena dasar legalitas terkait pembersihan
lingkungan, yang dapat disosialisasikan belum ada;
Belum adanya penyamaan persepsi tentang pelaksanaan kegiatan
pembersihan lingkungan;
Belum ada anggaran khusus untuk menunjang kegiatan pembersihan
lingkungan di daerah karena legalitas untuk penenggajuan anggaran
khusus tersebut belum ada.
Terbatasnya sumber daya manusia untuk pelaksana pembersihan
didaerah selain karena terbatasnya jumlah pegawai, didukung dengan
kemampuan untuk mengkomando lintas sektoral yang kurang
mumpuni, juga belum adanya legalitas yang mengatur hal tersebut.
Apabila kondisi tersebut tidak ditindaklanjuti maka pelayanan
penyelenggaraan pembersihan lingkungan tidak berjalan optimal dan
akhirnya kepuasan masyarakat menurun.

d IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Dari kondisi pelayanan penyelenggaraan pembersihan lingkungan saat ini,
didapatkan permasalahan penyebab belum optimalnya penyelenggaraan
pembersihan lingkungan saat ini.

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 6


Identifikasi permasalahan didapatkan dengan menggunakan metode tulang ikan (fish bone)

e PRIORITAS MASALAH
Dari beberapa permasalahan yang ada telah disusun skala prioritas
permasalahan mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Untuk
menyusun skala prioritas permasalahan digunakan metode USG
(Urgency, Seriousness, Growth) dengan skala 1 - 5 sebagai berikut:

No Permasalahan Urgency Seriousness Growth Total

1. Terbatasnya jumlah SDM 3 3 5 11


2. Kurangnya Kapasitas SDM 4 3 5 12

3. Belum ada anggaran khusus 3 3 5 11

4. Belum ada legalitas 5 5 5 15


formal/dasar sistem

5. Belum terintegrasi 3 5 5 13
6. Sarana prasarana belum 4 4 4 12
memadai
7. Metode belum terstandar 4 5 5 14

8. Metode Manual 3 3 3 9

Belum adanya dasar sistem penyelenggaraan pembersihan lingkungan


(regulasi/legalitas formal) menjadi skala prioritas untuk mengatur

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 7


penyelenggaraan kegiatan pembersihan lingkungan, Bila payung hukum
tersebut tidak disediakan akan mengakibatkan berbagai dampak,
diantaranya:

Capaian kinerja terkait pembersihan lingkungan tidak optimal


Kegiatan identifikasi dan supervisi pembersihan lingkungan tidak dapat
berjalan optimal
Penyelenggara Pemerintahan tidak dapat aktif, kreatif dan responsif
menghasilkan produk terkait penyelenggaraan pembersihan lingkungan
untuk menjawab tantangan jaman
Pelayanan Pemerintah kepada masyarakat terkait pembersihan
lingkungan tidak dapat berjalan maksimal/optimal (secara cepat, tepat,
efektif, efisien, aman, terpadu dan akuntabel)

f KONDISI YANG DIINGINKAN


Kondisi yang diinginkan terhadap gagasan perubahan, yaitu:
Gagasan perubahan dapat mengatur segala hal dalam
penyelenggaraan pembersihan lingkungan (koordinasi lintas sektoral,
perencanaan, kelembagaan, pendanaan, optimalisasi sumber daya)
Gagasan perubahan dapat mengoptimalkan penyediaan unsur dalam
sistem penyelenggaraan pembersihan lingkungan (perencanaan,
kelembagaan, pendanaan, pengembangan kapasitas).
Gagasan perubahan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya
dalam penyelenggaraan pembersihan lingkungan didaerah, baik itu
segi pengerahan personil, anggaran dan sarpras penunjang.
Dengan adanya gagasan perubahan kegiatan identifikasi dan supervisi
pembersihan lingkungan dapat berjalan optimal
Penyelenggara Pemerintahan dapat aktif, kreatif dan responsif
menghasilkan produk terkait penyelenggaraan pembersihan lingkungan
untuk menjawab tantangan jaman.

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 8


Pelayanan Pemerintah kepada masyarakat terkait pembersihan
lingkungan dapat berjalan maksimal/optimal (secara cepat, tepat,
efektif, efisien, aman, terpadu dan akuntabel).
Dengan gagasan perubahan dapat meningkatkan kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan pemerintah.

2. GAGASAN PERUBAHAN
Menyusun PERKA BNPB tentang Sistem Penyelenggaraan Pembersihan
Lingkungan pada Keadaan Darurat Bencana SIMPEL-PDB sebagai dasar
penyelenggaraan/regulasi/legalitas formal/payung hukum untuk pelayanan
pembersihan lingkungan yang cepat, tepat, efektif, efisien, aman, terpadu dan
akuntable.

3. TUJUAN PERUBAHAN
a JANGKA PENDEK (2 BLN)
Tersusunnya Konsep PERKA BNPB tentang Sistem Penyelenggaraan
Pembersihan Lingkungan pada Keadaan Darurat Bencana (SIMPEL-
PDB).

b JANGKA MENENGAH (1 TH)


Tersusunnya konsep final dari PERKA BNPB tentang Sistem
Penyelenggaraan Pembersihan Lingkungan pada Keadaan Darurat
Bencana (SIMPEL-PDB) yang telah disetujui oleh Sekretaris Utama.
Menyusun konsep untuk pengembangan unsur Sistem
Penyelenggaraan Pembersihan Lingkungan pada Keadaan Darurat
Bencana (Perencanaan, Kelembagaan, Pendanaan, Peningkatan
Kapasitas).

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 9


c JANGKA PANJANG (> 1 TH).
Tersedia PERKA BNPB tentang Sistem Penyelenggaraan
Pembersihan Lingkungan pada Keadaan Darurat Bencana SIMPEL-
PDB ( sebagai dasar hukum dan acuan bagi BNPB dan stakeholder)
Pengembangan Unsur Sistem Penyelenggaraan Pembersihan
Lingkungan pada Keadaan Darurat Bencana (Perencanaan,
Kelembagaan, Pendanaan, Peningkatan Kapasitas).
Tersedianya Sistem Penyelenggaraan Pembersihan Lingkungan
pada Keadaan Darurat Bencana yang cepat, tepat, efektif, efisien,
aman, terpadu dan akuntable.
Menuju Indonesia yang bersih dan semakin tangguh dalam
menghadapi bencana, Fast Clean and More Strength After
Disasters.

4. MANFAAT PERUBAHAN
Pemanfaatan PERKA BNPB tentang Sistem Penyelenggaraan Pembersihan
Lingkungan pada Keadaan Darurat Bencana SIMPEL-PDB sebagai dasar
dari Sistem Penyelenggaraan Pembersihan Lingkungan pada Keadaan
Darurat Bencana dalam kegiatan pembersihan lingkungan akibat dampak
bencana akan menghasilkan pelayanan pembersihan lingkungan yang cepat,
tepat, efektif, efisien, aman, terpadu dan akuntable, Hal tersebut dapat
disampaikan sebagai berikut :
a Manfaat bagi Organisasi
Perbaikan capaian kinerja terkait pembersihan lingkungan.
Kegiatan identifikasi dan supervisi pembersihan lingkungan dapat
berjalan optimal.
Dapat aktif, kreatif dan responsif menghasilkan produk terkait
penyelenggaraan pembersihan lingkungan untuk menjawab tantangan
jaman.
Meminimalkan kendala penyelenggaraan pembersihan lingkungan.
Meningkatnya kepercayaan stakeholder terhadap organisasi.
b Manfaat bagi Stakeholder

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 10


Meningkatkan pelaksanaan koordinasi lintas sektoral dalam
penyelenggaraan pembersihan lingkungan.
Dapat melaksanakan optimalisasi sumber daya dalam
penyelenggaraan pembersihan lingkungan.
Capaian kinerja terkait pembersihan lingkungan dapat berjalan optimal.
Dapat aktif, kreatif dan responsif menghasilkan produk terkait
penyelenggaraan pembersihan lingkungan untuk menjawab tantangan
jaman.
Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap stakeholder
c Manfaat bagi Masyarakat
Tersedianya pelayanan pembersihan lingkungan untuk masyarakat
terdampak bencana yang cepat, tepat, efektif, efisien, aman, terpadu
dan akuntable.
Menjadi lebih tangguh dalam menghadapi keadaan bencana.

5. RUANG LINGKUP PERUBAHAN


Adapun ruang lingkup dalam penyusunan PERKA BNPB tentang Sistem
Penyelenggaraan Pembersihan Lingkungan pada Keadaan Darurat Bencana
SIMPEL-PDB yaitu:
a Pembentukan TIM efektif.
b Komunikasi dan Koordinasi dengan stakeholder untuk memperoleh
kebutuhan (user requirement) sebagai bahan konsep dasar dari sistem
penyelnggaraan pembersihan lingkungan pada keadaan darurat bencana.
c Tersusunnya Draft/ konsep PERKA BNPB tentang Sistem
Penyelenggaraan Pembersihan Lingkungan pada Keadaan Darurat
Bencana SIMPEL-PDB.
d Pembahasan Draft/ konsep PERKA BNPB tentang Sistem
Penyelenggaraan Pembersihan Lingkungan pada Keadaan Darurat
Bencana SIMPEL-PDB dengan stakeholder.
e Pembahasan Final Draft/ konsep PERKA BNPB tentang Sistem
Penyelenggaraan Pembersihan Lingkungan pada Keadaan Darurat
Bencana SIMPEL-PDB dengan stakeholder.

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 11


f Seminar Draft/ konsep PERKA BNPB tentang Sistem Penyelenggaraan
Pembersihan Lingkungan pada Keadaan Darurat Bencana SIMPEL-
PDB di daerah.
g Pengesahan Draft/ konsep PERKA BNPB tentang Sistem
Penyelenggaraan Pembersihan Lingkungan pada Keadaan Darurat
Bencana SIMPEL-PDB oleh Sekretaris Utama.
h Tersedianya PERKA BNPB tentang Sistem Penyelenggaraan
Pembersihan Lingkungan pada Keadaan Darurat Bencana SIMPEL-
PDB.

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 12


BAB II
RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN
01 IDENTITAS PROYEK

Optimalisasi pelayanan pembersihan lingkungan dengan


JUDUL penyusunan perka bnpb tentang Sistem Penyelenggaraan
Pembersihan Lingkungan pada Keadaan Darurat Bencana
SIMPEL-PDB.

DESKRIPSI Penanggulangan bencana merupakan kegiatan lintas


sektoral, yang dapat diselesaikan dengan optimal bila
koordinasi dan kolaborasi terlaksana dengan baik. Salah
satu kegiatan dalam penanggulangan bencana yang
memiliki posisi dan fungsi strategis adalah pembersihan
lingkungan. Setelah dilakukan analisa ternyata hingga saat
ini dasar sistem penyelenggaraan pembersihan lingkungan
berupa regulasi/legalitas formal berbentuk PERKA BNPB
yang dapat dijadikan payung hukum terkait sistem
penyelenggaraan pembersihan lingkungan pada keadaan
darurat bencana belum ada. Bagaimana kita dapat
memberikan pelayanan pembersihan lingkungan yang
optimal bila dasar dari sistemnya belum ada. Dengan
disusunnya PERKA BNPB tentang Sistem Penyelenggaraan
Pembersihan Lingkungan pada Keadaan Darurat Bencana
SIMPEL-PDB (penyediaan payung hukum
regulasi/legalitas formal) diharapkan dapat menyelesaikan
berbagai permasalahan dalam penyelenggaraan
pembersihan lingkungan, serta tercipta kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan pemerintah.

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 13


02 ORGANISASI/TATA KELOLA PROYEK

SPONSOR/ Johny Sumbung, SKM, M.Kes


MENTOR Kepala Subdirektorat Pembersihan Lingkungan pada
Direktorat Perbaikan Darurat Badan Nasional
Penanggulangan Bencana.

PROJECT Bunga Ekapeny, ST


LEADER Kepala Seksi Angkutan pada Subdirektorat Pembersihan
Lingkungan pada Direktorat Perbaikan Darurat Badan
Nasional Penanggulangan Bencana.
COACH drg. Sri Sugiharti, M.Kes
Widyaiswara BBPK yang memberikan bimbingan dan
monitoring dalam proyek perubahan.
TIM EFEKTIF Staf Subdit.Pembersihan Lingkungan sebagai pengumpul
informasi, pengelola data dan pendukung pelaksanaan
kegiatan
STRUKTUR

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 14


03 MILESTONES DAN JADWAL
NO TAHAP UTAMA OUTPUT WAKTU STAKEHOLDER
MJP JANGKA PENDEK (60 HARI) Draft PERKA BNPB tentang SIMPEL-PDB
MJP1 Pembentukan Tim Efektif Surat Tugas, Minggu ke-4 April 2017 Kasubdit Pembersihan
Notulen rapat + Lingkungan
absensi Kasi Penyiapan Peralatan
Dokumentasi Analis Bencana
Tenaga Pendukung
MJP2 Menyusun kebutuhan (user requirement) Notulen rapat+ Minggu ke-4 April 2017 Kasubdit Pembersihan
sebagai bahan masukan awal untuk absensi Lingkungan
konsep PERKA BNPB tentang Sistem Dokumentasi Kasi Penyiapan Peralatan
Penyelenggaraan Pembersihan Lingkungan Analis Bencana
pada Keadaan Darurat Bencana Tenaga Pendukung
MJP3 Koordinasi dan kolaborasi rencana Notulen rapat + Minggu ke-1 Mei 2017 TIM efektif
gagasan proyek perubahan dengan absensi Stakeholder
stakeholders Dokumentasi

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 15


MJP4 Pembentukan Tim Teknis Penyusun Daftar nama dan Minggu ke-2 Mei 2017 TIM Efektif
tugas anggota
Konsep PERKA BNPB tentang Sistem Stakeholder
tim.
Penyelenggaraan Pembersihan Lingkungan Konsep surat
pada Keadaan Darurat Bencana tugas.
Surat Tugas.
Merumuskan calon dan fungsi
anggota tim.
Mengajukan konsep surat tugas.
Penandatanganan surat tugas oleh
Deputi Bidang Penanganan Darurat
MJP5 Penyusunan konsep PERKA BNPB tentang Konsep Perka 1 Minggu ke-4 Mei 2017 TIM Efektif
Sistem Penyelenggaraan Pembersihan Absensi
Tim Teknis Penyusun
Lingkungan pada Keadaan Darurat Dokumentasi
Bencana : Konsep Perka Pembersihan
Sistematika (menimbang, mengingat,
Lingkungan
menetapkan)
Pendahuluan (latar belakang, maksud
dan tujuan, sasaran, ruang lingkup,
pengertian)
Sistem Penyelenggaraan pembersihan
lingkungan pada keadaan darurat
bencana ( penyiapan bahan
penyusunan koordinasi untuk
kebijakan umum, komando
pelaksanaan, hubungan kerja,
rencana dan pelaksanaan
pemantauan, serta analisis pelaporan

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 16


di bidang pembersihan lingkungan).
MJP6 Pembahasan konsep PERKA BNPB tentang Konsep Perka 2 Minggu ke-1 Juni 2017 TIM Efektif
Sistem Penyelenggaraan Pembersihan Absensi
Tim Teknis Penyusun
Lingkungan pada Keadaan Darurat Dokumentasi
Bencana dengan stakeholder internal. Konsep Perka Pembersihan
Lingkungan
Stake holder internal
MJP7 Pembahasan konsep PERKA BNPB tentang Konsep Perka 3 Minggu ke-2 Juni 2017 TIM Efektif
Penyelenggaraan Pembersihan Lingkungan Absensi
Tim Teknis Penyusun
pada Keadaan Darurat Bencana dengan Dokumentasi
stakeholder di BNPB. Konsep Perka Pembersihan
Lingkungan
Stake holder di BNPB
MJP8 Koordinasi dan penyampaian draft final Konsep final Minggu ke-3 Juni 2017 TIM Efektif
PERKA BNPB antara tim dengan project Perka
Tim Teknis Penyusun
leader Absensi
Dokumentasi Konsep Perka Pembersihan
Lingkungan
MJM JANGKA MENENGAH (1 TAHUN) Pengesahan Konsep Final PERKA BNPB tentang SIMPEL-PDB oleh Sestama
Penyusunan Konsep Pengembangan PERKA BNPB tentang SIMPEL-PDB
MJM1 Penyampaian Konsep final PERKA BNPB Nota dinas, Minggu ke-4 Juni 2017 Tim Efektif
tentang Penyelenggaraan Pembersihan Konsep final perka
Stakeholder
Lingkungan pada Keadaan Darurat Tanda terima.

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 17


Bencana ke Bagian Hukum.
MJM2 Penggodokan Konsep Perka. Konsep Final 1 Juli 2017 Tim Efektif
Stakeholder
MJM3 Penerimaan Konsep final Perka dari Bagian Konsep Final 2 Agustus 2017 Tim Efektif
Hukum. Tanda terima.
Stakeholder
MJM4 Harmonisasi Konsep Final Perka bersama Konsep Final 3 September 2017 Tim Efektif
dengan stake holder
Stakeholder
MJM5 Uji Publik pada saat Kegiatan Sosialisasi Konsep Final 4 September sd Tim Efektif
Peraturan dan Kebijakan Penanganan November 2017 Stakeholder
Darurat/ Kegiatan Evaluasi Penanganan
Darurat

MJM6 Pengecekan Konsep Final Perka dan Konsep Final Akhir Desember 2017 Tim Efektif
Persetujuan Perka
Stakeholder
Pengecekan dan persetujuan Konsep
Perka final oleh Deputi Bidang
Penanganan Darurat
Pengecekan dan persetujuan Konsep
Perka final oleh Karo Hukum dan
Kerjasama.
Pengecekan dan persetujuan Konsep
Perka final oleh Karo Perencanaan.
Pengecekan dan persetujuan Konsep
Perka final oleh Sekretaris Utama

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 18


MJM7 Penyusunan Konsep untuk pengembangan Desember 2017 Tim Efektif
lanjutan dari PERKA BNPB tentang Sistem
Stakeholder
Penyelenggaraan Pembersihan Lingkungan
pada Keadaan Darurat Bencana

MJPA JANGKA PANJANG > 1 TAHUN Tersedia PERKA BNPB tentang SIMPEL-PDB

Pengembangan PERKA SIMPEL-PDB

MJPA1 Pengesahan Konsep Final Perka oleh Surat pengantar Tim Efektif
Kepala BNPB. Perka di tanda
Stakeholder
Membuat surat pengantar dan tangani.
ditandatangani oleh Sekretaris 2018
Utama.
Penyampaian Konsep Perka final.
MJPA2 Tersedianya Perka BNPB tentang SIMPEL- PERKA BNPB
PDB
MJPA3 Sosialisasi Perka BNPB tentang sistem Surat undangan
penyelenggaraan pembersihan lingkungan Absensi
pada keadaan darurat bencana Dokumentasi
MJPA4 Integrasi dengan produk hukum yang ada Dokumentasi
di organisasi
MJPA5 Pengembangan lanjutan dari PERKA BNPB 2018 sd 2019
tentang sistem penyelenggaraan
pembersihan lingkungan pada keadaan
darurat bencana serta Evaluasi dan
Implementasi.
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 19
04 IDENTIFIKASI STAKEHOLDER
NO STAKEHOLDER PERAN
1 INTERNAL
Deputi Bidang Penanganan Darurat; Direktur Pengarah
Tanggap Darurat, Direktur Bantuan Darurat,
Direktur Penanganan Pengungsi,
(D.2,Dir.TD,DirBD, Dir.BD)
Direktur Perbaikan Darurat Pengarah & PPK
Kasubdit Pembersihan Lingkungan Mentor
Kepala Subdirektorat Pemantauan dan Pelaporan Pemberi masukan informasi
format pelaporan, penanggung
jawab kegiatan sosialisasi/
pembinaan
Subdirektorat Perbaikan Prasarana vital Pemberi masukan informasi
kegiatan perbaikan darurat,
klasifikasi kerusakan
infrastruktur, Dampak
kerusakan, area kerusakan,
analisa perhitungan Sarpras
yang dibutuhkan
Kepala Subdirektorat Pencarian, Penyelamatan Pemberi masukan Sistem
dan Evakuasi Komando, Mekanisme
Koordinasi. Status Keadaan
Darurat
Subdirektorat Perencanaan Darurat Pemberi masukan perencanaan
operasi darurat bencana
Kepala Subdirektorat Pengendali Operasi Pemberi masukan tata laksana
keposkoan dan unsur
pendukung operasi

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 20


Esselon 4 pada Direktorat Perbaikan Darurat dan Pemberi masukan kondisi
D2 BNPB operasional di lapangan
Staf Kedeputian Darurat Dukungan olah data, admin,
dan pertemuan
Pusdalops Dukungan informasi kejadian
bencana
2 Eksternal
Kepala BNPB Pengesahan Perka
Sekretaris Utama Pengesahan Konsep Perka
Kepala Seksi Inventarisasi Fisik, Deputi Rehab Pemberi masukan cara
Rekon penilaian dan identifikasi
kerusakan
Kepala Seksi Pengerahan Peralatan, Deputi Pemberi masukan dukungan
Peralatan dan Logistik. peralatan dan angkutan
penanggulangan bencana
Kepala Seksi Kebutuhan & Potensi Sumberdaya, Pemberi masukan dukungan
Deputi Bid. Pencegahan dan Kesiapsiagaan sumberdaya daerah untuk
penanggulangan bencana
Kepala Seksi Peningkatan Ketahanan Masyarakat, Pemberi masukan dukungan
Deputi Bid. Pencegahan dan Kesiapsiagaan peran serta masyarakat dalam
penanggulangan bencana
Biro Hukum, BNPB Dukungan legalisasi
Biro Perencanaan, BNPB Dukungan perencanaan
anggaran
Biro Keuangan, BNPB Dukungan pelaksanaan
anggaran
Biro Umum, BNPB Dukungan penyediaan sarana
prasarana
Pusdatinmas Dukungan sarana sistem
informasi & jaringan
Sub Bidang Penyusunan Program, Pusdilkat Pemberian masukan dukungan
pengembangan kapasitas
pelaksana penyelenggaraan
pembersihan lingkungan pada
keadaan darurat bencana
Pokja ULP Dukungan pengadaan sarpras
system
Perwakilan Dirjen Bina Marga, Kemen PU Pera Pemberi Masukan Sumber Daya
(BM) yang mendukung pembersihan
lingkungan di bidang bina
marga (longsor jalan), Analisa

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 21


Perhitungan.
Perwakilan Dirjen Cipta Karya, Kemen PU Pera Pemberi Masukan Sumber Daya
(CK) yang mendukung pembersihan
lingkungan di bidang cipta karya
(longsor pemukiman), Analisa
Perhitungan.
Perwakilan Direktorat Sampah, Kemen Lingkungan Pemberi Masukan Sumber Daya
Hidup dan Kehutanan yang mendukung pembersihan
lingkungan di bidang
persampahan, Analisa
Perhitungan.
Konsultan IT Penyedia sistem aplikasi
BPBD Prov/Kab/Kota Pengguna/customer/pelaksana
pembersihan lingkungan di
daerah (pemberi feed back
masukan)
Tni, Polri, Basarnas, Dinas Kesehatan, Dinas Pengguna/customer/pelaksana
Perhubungan, Dinas Tata Ruang Dan Tata pembersihan lingkungan di
Kota, Dinas Kebersihan, Dinas Pemadam daerah (pemberi feed back
masukan)
Kebakaran, PDAM, Relawan, Dunia Usaha,
Organisasi Kemasyarakatan.

3. PEMETAAN JENIS DAN NILAI STAKEHOLDER

INFLUENCE
Latent Promotor
- Sekretaris Utama - Kepala BNPB
- Direktur Tanggap Darurat - Deputi Bidang Penanganan Darurat
- Direktur Bantuan Darurat - Direktur Perbaikan Darurat
- Direktur Penanganan Pengungsi - Kasubdit Pembersihan Lingkungan
- Biro Hukum dan Kerjasama - Kasi Penyiapan Peralatan
- PUSDALOPS -Staf Direktorat
- Pusdatin Humas
- POKJA ULP
- Pejabat Ess III , IV dan Staf di Ling D2

INTEREST

Apathetic Defenders
- Deputi 1 BNPB
Konsultan Teknologi
- Deputi 3 BNPB
- Deputi 4 BNPB
- Pejabat/Staf Unit Kerja lain di BNPB
- Pejabat/Staf di BPBD
- Pejabat/Staf di Kementerian Lembaga lain
- Relawan
- Masyarakat

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 22


4. NET-MAP Stakeholder

05 SUMBER DAYA PROYEK PERUBAHAN

ANGGARAN Dalam jangka pendek, menengah dan panjang tidak


diperlukan anggaran khusus.
Namun untuk pelaksanaan pengembangan dari proyek
perubahan ini memerlukan dukungan anggaran DIPA
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau sumber
pendanaan lain yang tidak mengikat

SUMBERDAYA Personil di lingkungan Direktorat Perbaikan Darurat


Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
MANUSIA

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 23


06 IDENTIFIKASI POTENSI KENDALA

1). Terbatasnya kapasitas SDM dalam penyusunan konsep PERKA BNPB.


2). Sarana penunjang yang tidak memadai.
3). Waktu pelaksanaan proyek perubahan yang bersamaan dengan persiapan dan
pelaksanaan kegiatan rutin unit Direktorat Perbaikan Darurat yang sangat
padat.
4). Ke sibukan anggota tim sangat mempengaruhi jadwal dan capaian yang akan
diperoleh.

07 FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN

1. Komitmen Pimpinan
2. Komunikasi Efektif
3. Adanya Koordinasi dan Kolaborasi
4. Kontrol, pentargetan waktu pekerjaan.

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 24


BAB III
PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

1. PENYAJIAN PENGALAMAN MEMIMPIN PROYEK PERUBAHAN


Pelaksanaan proyek perubahan dilaksanakan pada tahap laboratorium
kepemimpinan, dengan jangka waktu pelaksanaan selama 60 (enam puluh) hari.
Aktualisasi pelaksanaan proyek perubahan sesuai dengan rencana jadwal
pentahapan (milestones), yang dimulai dengan pembentukan tim efektif,
menyusun kebutuhan, koordinasi dan kolborasi, pembentukan tim teknis,
penyusunan konsep peraturan kepala, pembahasan konsep 1, konsep 2, konsep
3, koordinasi hasil akhir konsep peraturan kepala hingga penyampaian konsep
final kepada sestama.
a Pembentukan Tim Efektif
Aktivitas kerja suatu organisasi tidak dapat berdiri sendiri namun berdiri atas
dasar bagian-bagian individu yang unik dan spesifik. Masing-masing individu
memiliki kelebihan dan kekuranagn yang mana dapat saling melengkapi jika
terbentuk tim yang solid dan efektif. Tim adalah perpaduan dua orang atau
lebih yang memiliki tujuan bersama dan saling ketergantungan. Hasil yang
dicapai oleh tim bergantung pada kerjasama yang dilakukan pada sebagian
besar waktu yang ada.
Pelaksanaan proyek perubahan juga tidak dapat dilaksanakan secara
individu. Pelaksanaan proyek perubahan sangat memerlukan dukungan dan
kerjasama dari berbagai pihak. Hal ini didasarkan pada tujuan yang telah
ditetapkan, masalah yang akan timbul dan tantangan yang akan dihadapi.
Oleh karena itu pembentukan tim sangat dibutuhkan dalam pelaksanaannya
agar setiap tahapan dapat terlaksana dan tercapai sesuai dengan yang telah
ditargetkan.

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 25


Project Leader menyadari pentingnya peran dan fungsi tim efektif dalam
mensukseskan proyek perubahan, sehubungan dengan hal tersebut
berkoordinasi dan konsultasi kepada mentor untuk menginisiasi pelaksanaan
proyek perubahan.
Pembentukan tim efektif di mulai berdasarkan hasil pertemuan internal
subdirektorat pembersihan lingkungan yang dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : kamis / 27 April 2017
Pukul : 09.00 wib sd 10.00 wib
Tempat : ruang rapat subdirektorat pembersihan lingkungan
Agenda : Rencana penyusunan Draft peraturan kepala BNPB
tentang sistem penyelenggaraan pembersihan
lingkungan pada status keadaan darurat bencana
Hasil pembahasan :
- Rapat dibuka oleh Kasubdit Pembersihan Lingkungan, Bp Johny
Sumbung, SKM, M.Kes, yang juga selaku mentor dalam proyek
perubahan dilanjutkan dengan paparan oleh Kasi Angkutan terkait
latarbelakang, maksud dan tujuan digagasnya hal tersebut.
- Diputuskan kasi angkutan untuk mensukseskan pelaksanaan proyek
tersebut karena hal tersebut berkaitan dengan tugas dan fungsi dari seksi
angkutan yang nantinya juga berdampak pada organisasi serta sebagai
penunjang dalam pelaksanaan diklat kepemimpinan tingkat IV yang
sedang diikuti.
- Staf dan pejabat pada subdirektorat pembersihan lingkungan mendukung
pelaksanaan proyek tersebut dan bersedia membantu kasi angkutan
dalam mensukseskan pelaksanaan kegiatan.
- Diputuskan untuk melegalkan pembentukan tim melalui surat tugas.
- Kasi angkutan memaparkan dan bersama-sama membahas milestones
dan rencana jadwal pelaksanaan yang telah disusun sebelumnya oleh
kasi angkutan dalam rancangan proyek perubahan.
- Rapat ditutup dengan putusan akan dilalaksanakan rapat lanjutan guna
penyusunan kebutuhan untuk masukan awal draft.

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 26


Tim Efektif Proyek Perubahan dibentuk sesuai dengan Surat Tugas dari
Deputi Bidang Penanganan Darurat, BNPB Nomor ST.
109A/De.II/BNPB/04/2017, tertanggal 28 April 2017, notulensi dan
dokumentasi terlampir.
b Menyusun kebutuhan (user requirement) sebagai bahan masukan awal untuk
konsep peraturan kepala BNPB tentang Sistem Penyelenggaraan
Pembersihan Lingkungan pada Keadaan Darurat Bencana
Mengingat deadline kegiatan penyusunan kebutuhan di minggu ke 4 ini kasi
angkutan memutuskan melaksanakan pertemuan internal dengan tim efektif
pada:
Hari/Tanggal : kamis / 27 April 2017
Pukul : 15.00 wib sd 16.30 wib
Tempat : ruang seksi angkutan
Agenda : Diskusi kebutuhan Rencana penyusunan Draft
peraturan kepala BNPB tentang sistem
penyelenggaraan pembersihan lingkungan pada status
keadaan darurat bencana
Pembahasan/diskusi:
- Project leader memonitor sampai dimana surat tugas tim efektif
- Pembagian tugas dalam penyusunan kebutuhan Sistem Penyelenggaraan
Pembersihan Lingkungan pada Keadaan Darurat Bencana
- Kasi angkutan menginformasikan agar bahan dapat berbentuk soft file
agar lebih fleksibel dalam pendokumentasian dan meminimalkan
penggunaan kertas
- Kasi angkutan berkoordinasi dengan tim terkait kendala yang mungkin
akan diperoleh dalam pemenuhan penyusunan kebutuhan, rencana
pelaksanaan sosialisasi penyusunan konsep rancangan peraturan.
- Kasi angkutan meminta kepada tim agar dalam pelaksanaan pemenuhan
kebutuhan dapat menyesuaikan pelaksanaan dengan deadline yang
diberikan karena proyek juga berdampak pada kinerja unit.

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 27


- Kasi angkutan berkoordinasi terkait persiapan pelaksanaan sosialisasi
penyusunan konsep rancangan peraturan
Notulensi dan dokumentasi terlampir
c Koordinasi dan kolaborasi rencana gagasan proyek perubahan dengan
stakeholders
Koordinasi dan kolaborasi rencana proyek dilaksanakan dengan pertemuan
sesuai dengan undangan Direktur Perbaikan Darurat nomor:
Und.18/Dit.PD/BNPB/05/2017 tanggal 2 mei 2017, yang dilakukan pada:
Hari/Tanggal : kamis / 4 Mei 2017
Pukul : 09.00 wib sd 10.00 wib
Tempat : ruang rapat Direktorat Bantuan Darurat
Agenda : Koordinasi Rencana penyusunan Draft
peraturan kepala BNPB tentang sistem
penyelenggaraan pembersihan lingkungan pada
keadaan darurat bencana
Pembahasan/diskusi:
- Rapat dibuka oleh Kasi angkutan dan dihadiri oleh perwakilan tiap
direktorat di kedeputian Bidang Penanganan Darurat serta perwakilan
bagian hukum
- Kasi angkutan memaparkan latarbelakang, maksud dan tujuan
dibentuknya peraturan
- Dengan dibuatnya peraturan ini nantinya penyelenggaraan
penanggulangan pada status keadaan darurat akan lebih optimal
- Terlaksananya proyek akan meningkatkan kinerja stakeholder internal
- Stakeholder mendukung pelaksanaan proyek penyusunan peraturan
kepala dan bersedia untuk terlibat didalamnya.
- Kasi Angkutan meminta masukan, saran dan rekomendasi dari stake
holder
- Diminta segera dibentuk tim teknis lintas direktorat dalam bentuk legal.
- Diskusi terkait nama-nama calon dan fungsi tim teknis

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 28


- Sambil berjalannya proses pembuatan SK disepakati agar calon anggota
tim teknis dapat memulai proyek.
Notulensi dan dokumentasi terlampir
d Pembentukan Tim Teknis Penyusun Konsep PERKA BNPB tentang Sistem
Penyelenggaraan Pembersihan Lingkungan pada Status Keadaan Darurat
Bencana
- Pembentukan tim teknis dilakukan dengan pembuatan konsep surat
keputusan deputi oleh tim efektif
- Penyampaian hasil draf surat keputusan deputi kepada mentor untuk
dapat diparaf, sebelum di ajukan
- Pengesahan surat keputusan deputi
- Tersedianya SK Deputi Bidang penanganan darurat sesuai surat nomor
009/De.II/BNPB/05/2017 Tanggal 17 Mei 2017
Surat keputusan tim teknis terlampir
e Penyusunan konsep PERKA BNPB tentang Sistem Penyelenggaraan
Pembersihan Lingkungan pada Status Keadaan Darurat Bencana
Pertemuan dilakukan pada:
Hari/Tanggal : Senin / 22 Mei 2017
Pukul : 09.00 wib sd 10.30 wib
Tempat : ruang rapat Direktorat Perbaikan Darurat
Agenda : Pembahasan Sistematika Draft
peraturan kepala BNPB tentang sistem
penyelenggaraan pembersihan lingkungan pada
status keadaan darurat bencana
Pembahasan/diskusi:
- Tim teknis dibantu oleh tim efektif mengajukan nota dinas ijin prakarsa
kepada Kepala BNPB dalam rangka pembuatan rancangan peraturan
kepala BNPB tentang Sistem Penyelenggaraan Pembersihan Lingkungan
pada Status Keadaan Darurat Bencana
- Tim teknis menyusun sistematika (menimbang, mengingat, memutuskan)

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 29


- Diputuskan peraturan kepala akan memuat terkait status unsur sitem, dan
fase darurat
- Tim teknis merumuskan Bab peraturan kepala BNPB dengan sitematika
susunan dapat dijabarkan sebagai berikut:
i.) BAB I KETENTUAN UMUM
ii.) BAB II MAKSUD DAN TUJUAN
iii.) BAB III RUANG LINGKUP
iv.) BAB IV SISTEM PENYELENGGARAAN PEMBERSIHAN
LINGKUNGAN PADA STATUS KEADAAN DARURAT
BENCANA
v.) BAB V PENYELENGGARAAN PEMBERSIHAN LINGKUNGAN
PADA STATUS KEADAAN DARURAT BENCANA
vi.) BAB VI KETENTUAN PENUTUP
- Tim teknis akan melaksanakan pembahasan lanjutan guna
penyempurnaan draf bersama dengan stakeholder internal di Direktorat
mengingat target draft konsep internal akan selesai akhir juni 2017.
Draft dan dokumentasi terlampir
f Pembahasan konsep PERKA BNPB tentang Sistem Penyelenggaraan
Pembersihan Lingkungan pada Status Keadaan Darurat Bencana dengan
stakeholder internal
Pembahasan kedua dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Kamis / 8 Juni 2017
Pukul : 13.00 wib sd 15.00 wib
Tempat : ruang rapat Direktorat Perbaikan Darurat
Agenda : Pembahasan Internal Draft
peraturan kepala BNPB tentang sistem
penyelenggaraan pembersihan lingkungan pada
status keadaan darurat bencana
Pembahasan/diskusi:
- Rapat dibuka oleh Direktur Perbaikan Darurat.

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 30


- Dalam pertemuan disepakati akan diuraikan dalam pasal terkait
pemantauan dan pelaporan, sarana dan prasarana pembersihan,
wewenang dan tanggung jawab
- Disepakati susunan sistematika diuraikan dengan sistematika sebagai
berikut:
i.) BAB I KETENTUAN UMUM
ii.) BAB II MAKSUD DAN TUJUAN
iii.) BAB III RUANG LINGKUP
iv.) BAB IV SISTEM PENYELENGGARAAN PEMBERSIHAN
LINGKUNGAN PADA STATUS KEADAAN DARURAT
BENCANA
v.) BAB V PENYELENGGARAAN PEMBERSIHAN LINGKUNGAN
PADA STATUS KEADAAN DARURAT BENCANA
vi.) BAB VI PEMANTAUAN DAN PELAPORAN
vii.) BAB VII KETENTUAN PENUTUP
- Terdapat beberapa pengkoreksian dan penyesuaian kata
Draft dan dokumentasi terlampir
g Pembahasan konsep PERKA BNPB tentang Penyelenggaraan Pembersihan
Lingkungan pada Status Keadaan Darurat Bencana dengan stakeholder di
BNPB
Pembahasan dilakukan dengan pertemuan pada:
Hari/Tanggal : Jumat / 16 Juni 2017
Pukul : 13.30 wib sd 15.00 wib
Tempat : ruang rapat Direktorat Perbaikan Darurat
Agenda : Pembahasan Draft
peraturan kepala BNPB tentang sistem
penyelenggaraan pembersihan lingkungan pada
status keadaan darurat bencana
Hasil Pembahasan/Diskusi:
- Rapat dibuka oleh Direktur Perbaikan Darurat, dilanjutkan dengan
pemaparan draf peraturan kepala BNPB

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 31


- Perlu dilampirkan langkah-langkah atau proses penyiapan sarana dan
prasarana, form laporan pelaksanaan, sarana dan prasarana, form
permohonan sarana dan prasarana
Draft dan dokumentasi terlampir
h Koordinasi dan penyampaian draft final PERKA BNPB antara tim dengan
project leader
Koordinasi dan penyampaian draft final peraturan kepala BNPB diinisiasi
kepala seksi angkutan pada rabu, 21 Juni 2017. Saat itu Project Leader
Menyampaikan Hasil terakhir Draft yang telah dibahas kepada Mentor.
Setelahnya dilaksanakan pemaparan hasil draft kepada mentor sebelum
dilaporkan pada Deputi Bidang Penanganan Darurat.
Notulensi dan dokumentasi terlampir.

2. HASIL CAPAIAN PROYEK PERUBAHAN


Dalam pelaksanaan laboratorium kepemimpinan capaian perubahan yang dapat
dicapai, dituangkan dalam tabel dibawah ini.
NO TAHAP UTAMA OUTPUT WAKTU STAKEHOLDER KET
MJP JANGKA PENDEK (60 HARI) Draft PERKA BNPB tentang SIMPEL-PDB
MJP1 Pembentukan Tim Efektif Surat Tugas, 28 April 2017 Kasubdit Tercapai
Notulen rapat Pembersihan
+ absensi Lingkungan
Dokumentasi Kasi Penyiapan
Peralatan
Analis Bencana
Tenaga
Pendukung
MJP2 Menyusun kebutuhan (user Notulen rapat Minggu ke-4 Kasubdit Tercapai
requirement) sebagai + absensi April 2017 Pembersihan
bahan masukan awal untuk Dokumentasi Lingkungan
konsep PERKA BNPB Kasi Penyiapan

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 32


tentang Sistem Peralatan
Penyelenggaraan Analis Bencana
Pembersihan Lingkungan Tenaga
pada Status Keadaan Pendukung
Darurat Bencana
MJP3 Koordinasi dan kolaborasi Notulen rapat 4 Mei 2017 TIM efektif Tercapai
rencana gagasan proyek + absensi Stakeholder
perubahan dengan Dokumentasi
stakeholders
MJP4 Pembentukan Tim Teknis Daftar nama 17 Mei 2017 TIM Efektif Tercapai
dan tugas
Penyusun Konsep PERKA Stakeholder
anggota tim.
BNPB tentang Sistem Konsep surat
Penyelenggaraan tugas.
Surat Tugas.
Pembersihan Lingkungan
pada Status Keadaan
Darurat Bencana
Merumuskan calon
dan fungsi anggota
tim.
Mengajukan konsep
surat tugas.
Penandatanganan
surat tugas oleh
Deputi Bidang
Penanganan Darurat
MJP5 Penyusunan konsep PERKA Konsep Perka 22 Mei 2017 TIM Efektif Tercapai
BNPB tentang Sistem 1
Tim Teknis
Penyelenggaraan Absensi
Pembersihan Lingkungan Dokumentasi Penyusun Konsep
pada Keadaan Darurat
Perka
Bencana :
Sistematika Pembersihan
(menimbang,
Lingkungan
mengingat,
menetapkan)
Pendahuluan (latar
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 33
belakang, maksud dan
tujuan, sasaran, ruang
lingkup, pengertian)
Sistem
Penyelenggaraan
pembersihan
lingkungan pada
status keadaan
darurat bencana (
penyiapan bahan
penyusunan
koordinasi untuk
kebijakan umum,
komando
pelaksanaan,
hubungan kerja,
rencana dan
pelaksanaan
pemantauan, serta
analisis pelaporan di
bidang pembersihan
lingkungan).
MJP6 Pembahasan konsep Konsep Perka 8 Juni 2017 TIM Efektif Tercapai
PERKA BNPB tentang 2
Tim Teknis
Sistem Penyelenggaraan Absensi
Pembersihan Lingkungan Dokumentasi Penyusun Konsep
pada Status Keadaan
Perka
Darurat Bencana dengan
stakeholder internal. Pembersihan
Lingkungan
Stake holder
internal
MJP7 Pembahasan konsep Konsep Perka 16 Juni 2017 TIM Efektif Tercapai
PERKA BNPB tentang 3
Tim Teknis
Penyelenggaraan Absensi
Pembersihan Lingkungan Dokumentasi Penyusun Konsep
pada status Keadaan
Perka
Darurat Bencana dengan
stakeholder di BNPB. Pembersihan
Lingkungan

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 34


Stake holder di
BNPB
MJP8 Koordinasi dan Konsep final 21 Juni 2017 TIM Efektif Tercapai
penyampaian draft final Perka
Tim Teknis
PERKA BNPB antara tim Absensi
dengan project leader Dokumentasi Penyusun Konsep
Perka
Pembersihan
Lingkungan
Bahwa dari tabel diatas dapat dilihat seluruh pentahapan jangka pendek dapat
tercapai. Hal tersebut dapat dicapai karena adanya komitmen dari Tim serta
kontrol. Deskripsi peran, tugas dan wewenang dalam proyek dapat dijabarkan
sebagai berikut:
a Sponsor/Mentor
Memberikan bimbingan, arahan, pandangan dan dukungan pada
pelaksanaan proyek perubahan dengan profesional.
1) Memberikan kesepakatan dan persetujuan, serta menetapkan dasar
hukum organisasi pelaksanaan proyek perubahan.
2) Membantu akses koordinasi dengan instansi terkait lainnya.
3) Memantau capaian pelaksanaan proyek perubahan.
4) Menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh Project
Leader.
b Coach (Widyaiswara BBPK)
Memberi dukungan, konsultasi, masukan, umpan balik, baik metodologi
maupun proses pelaksanaan proyek perubahan kepada Project Leader dan
para tim.
c Project Leader
1) Mempersiapkan/merencanakan segala yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan proyek perubahan.
2) Mengelola tim dan sumber daya.
3) Menjalin komunikasi dan kesepakatan dengan tim efektif.

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 35


4) Memimpin dan memberikan arahan kepada tim dalam rangka penyusunan
draft.
5) Monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan proyek perubahan.
d Tim Efektif
1) Mengumpulkan, mengolah, melaksanakan dan menganalisis data.
2) Memberikan dukungan administrasi pelaksanaan proyek perubahan.
3) Mendesain rencana.
4) Melaksanakan pertemuan/rapat.
5) Mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan.
Setelah dilaksanakan laboratorium terjadi pergeseran pemetaan jenis dan nilai
stake holder dari Latents menjadi Promotor, skema perubahan dapat di jabarkan
sebagai berikut, Latent Promotor

LATENT
- SEKRETARIS UTAMA PROMOTOR
- DIREKTUR TANGGAP DARURAT - KEPALA BNPB
- DIREKTUR BANTUAN DARURAT - DEPUTI BID. PENANGANAN DARURAT
- DIREKTUR PENANGANAN PENGUNGSI - DIREKTUR PERBAIKAN DARURAT
- BIRO HUKUM DAN KERJASAMA - KASUBDIT PEMBERSIHANLINGKUNGAN
- PUSDALOPS - KASI PENYIAPAN PERALATAN
- PUSDATIN HUMAS -STAF DIREKTORAT
- POKJA ULP
- PEJABAT ESS III , IV DAN STAF DI D2

APATHETIC DEFENDERS
- DEPUTI 1 BNPB
KONSULTAN TEKNOLOGI
- DEPUTI 3 BNPB
- DEPUTI 4 BNPB
- PEJABAT/STAF UNIT LAIN DI BNPB
- PEJABAT/STAF DI BPBD
- PEJABAT/STAF DI K.L. LAIN
- RELAWAN
- MASYARAKAT

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 36


3. KENDALA IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN
Dalam pelaksanaan setiap proyek pasti akan memiliki kendala/hambatan,
kendala/hambatan dalam proyek ini antara lain :
a Sarana penunjang yang tidak memadai.
b Waktu pelaksanaan proyek perubahan yang bersamaan dengan persiapan
dan pelaksanaan kegiatan rutin unit Direktorat Perbaikan Darurat yang sangat
padat.
c Ke sibukan anggota tim sangat mempengaruhi jadwal dan capaian yang akan
diperoleh.

4. STRATEGI MENGATASI KENDALA


Adapun strategi dalam memnghadapi kendala yang dihadapi antara lain dengan:
a Dukungan pimpinan dalam pelaksanaan proyek
b Kontrol dan pentargetan waktu pelaksanaan kegiatan proyek
c Adanya komitmen bersama tim efektif
d Komunikasi efektif
e Adanya Koordinasi dan Kolaborasi serta kecerdasan emosi.

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 37


BAB IV
PENUTUP

1. KESIMPULAN
a Dukungan pimpinan, Kontrol, Komunikasi Efektif, Pembentukan tim, Koordinasi dan
Komunikasi sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek perubahan agar setiap
tahapan dapat terlaksana dan tercapai sesuai dengan target yang telah ditentukan.
b Seluruh tahapan di jangka pendek dari rencana kegiatan dari proyek perubahan
telah dilaksanakan dan tercapai
c Adapun hasil proyek yang dapat tercapai yaitu Konsep/Draf Peraturan kepala BNPB
tentang Sistem Penyelenggaraan Pembersihan Lingkungan pada Status Keadaan
Darurat Bencana SIMPEL-PDB.

2. REKOMENDASI
Proyek ini telah mendapatkan dukungan dari pimpinan dan stakeholder untuk
dapat ditindak lanjuti, maka perlu dapat terus berproses sesuai dengan
pentahapan/milestones yang telah ditetapkan agar tujuan proyek dapat tercapai.

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN| 2017 38


PERMOHONAN DUKUNGAN DAN DISKUSI DENGAN STAKEHOLDER

Diskusi bersama dengan Direktur


Perbaikan Darurat

Bersama dengan Mentor


Kasubdit Pembersihan Lingkungan

Diskusi Bersama Kasi Penyiapan


Peralatan
Diskusi bersama Ka.Subbag Perundang-
undangan

Diskusi bersama Ka.Subbag Penelaah


Hukum

Diskusi bersama Ka.Seksi bantuan Air


Bersih
Diskusi bersama Ka.Seksi prasarana sosial

Diskusi bersama Ka. Seksi Pemantauan


dan Pengerahan

Diskusi bersama Bidang Data


Diskusi bersama Ka Subdit Perbaikan
Prasarana Vital

Diskusi bersama Ka Seksi Pembangunan


Hunian Sementara

Diskusi bersama Ka Bagian Hukum


Diskusi bersama Direktur Tanggap
Darurat

Diskusi bersama Direktur Bantuan


Darurat danTanggap Darurat

Diskusi bersama Ka. Subdirektorat


Perlindungan dan Pemberdayaan
pengungsi
Diskusi bersama Stakeholder Polri,
Kompol

Diskusi bersama Plh Direktur Bina


Penataan Bangunan, Ditjen Cipta Karya
PU-PR, dan KLHK

Diskusi bersama Stake holder Kalaksa


BPBD Kota Bimadan Sekretaris , serta
Perwakilan BPKP Prov NTB
Penyampaian hasil akhir draft kepada mentor

Penyampaian Hasil akhir Draft Perka pada Deputi Bidang Penanganan Darurat

Anda mungkin juga menyukai