Iftitah
Innii wajjahtu wajhiya, lillazii fatharassamaawaati walardha, haniifam, muslimaa, wamaa ana minal
musrykiin.
(Sungguh aku hadapkan wajahku kepada wajahMu, yang telah menciptakan langit dan bumi, dengan penuh
kelurusan, dan penyerahan diri, dan aku tidak termasuk orang-orang yang mempersekutuan Engkau/Musryik)
Al Fatihah
Adapun Rasulullah SAW pada waktu membaca surah Al-Faatihah senantiasa satu napas per satu ayatnya, tidak
terburu-buru, dan benar-benar memaknainya. Surah ini memiliki khasiat yang sangat tinggi sekali.
Mari kita hafal terlebih dahulu arti per ayatnya sebelum kita memaknainya.
Arrahmaan, Arrahiim
(Maha Pengasih, Maha Penyayang)
Maaliki, yaumiddiin
(Penguasa, Hari Pembalasan/Hari Tempat Kembali)
Melanjutkan tulisan yang ketiga, maka setelah membaca Surah Al-Faatihah, maka hendaknya kita membaca
ayat-ayat Al-Quran.
Rasulullah bersabda Apabila engkau berdiri utk shalat bertakbirlah lalu bacalah yg mudah dari al-Quran .
Ruku
Rasulullaah SAW, menjadikan rukunya, dan bangkitnya dari ruku, sujudnya, dan duduknya di antara dua
sujud hampir sama lamanya.
(Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Muslim)
Itidal
Pada saat ketika kita itidal atau bangkit dari ruku, dengan mengangkat kedua tangan sejajar bahu ataupun
sejajar telinga, seiring Rasululullah SAW menegakkan punggungnya dari ruku beliaumengucapkan:
Apabila imam mengucapkan samiallaahu liman hamidah, maka ucapkanlah rabbanaa lakal hamdu,
niscaya Allah memperhatikan kamu. Karena Allah yang bertambah-tambahlah berkahNya, dan bertambah-
tambahlah keluhuranNya telah berfirman melalui lisan NabiNya SAW(Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim,
Imam Ahmad, dan Abu Daud)
Hal ini diperkuat pula dengan : Disaat Rasulullah sedang Sholat berjamaah, lalu ketika Itidal beliau
mengucapkan Samiallaahu, li, man, hamidah lalu ada diantara makmun mengucapkanRabbanaa lakal
hamdu, Lalu pada selesai Sholat, Rasul bertanya Siapakah gerangan yang mengucap Rabbanaa lakal
hamdu, ketika aku ber Itidal? Aku melihat para malaikat berlomba lomba untuk menulis kebaikan akan
dirimu dari jawaban itu.
mil ussamaawaati, wa mil ul ardhi, wa mil u maa shyita, min shai in, badu
(Sepenuh langit, dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki, dari sesuatu, sesudahnya)
(Kalimat diatas didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu Uwanah)
Sujud
Ketika kita sujud, maka dengan tenang hendaknya kita mengucapkan doa sujud seperti yang telah dicontohkan
Rasulullaah SAW.
Dzikir ini beliau ucapkan sebanyak tiga kali, dan kadangkala beliau mengulang-ulanginya lebih daripada itu.
Ketika kita bangun dari sujud, maka hendaklah kita melafadzkan seperti yang dilakukanRasulullaah, dan
bacalah doa tersebuh dengan sungguh-sungguh, perlahan-lahan, dan penuh pengharapan kepada Allah SWT. Di
dalam duduk ini, Rasulullah SAW mengucapkan :
(Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, sehatkanlah aku, dan berilah rizqi
kepadaku)
Dari Hadits yang diriwayatkan Muslim, bahwa Rasulullaah saw, kadangkala duduk tegak di atas kedua tumit
dan dada kedua kakinya. Beliau juga memanjangkan posisi ini sehingga hampir mendekati lama sujudnya (Al-
Bukhari dan Muslim).
1. Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Abu Uwanah, Asy-Syafii, dan An-Nasai.
Dari Ibnu Abbas berkata, Rasulullaah telah mengajarkan At-Tasyahhud kepada kami sebagaimana
mengajarkan surat dari Al-Quran kepada kami. Beliau mengucapkan :
Attahiyyaatul mubaarakaatusshalawaatutthayyibaatulillaah.
Assalaamu alayka ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wa barakaatuh.
Assalaamu alayna wa alaa ibaadillaahisshaalihiin.
Asyhadu allaa ilaaha illallaah.
Wa asyhadu annaa muhammadarrasuulullaah.
(dalam riwayat lain : Wa asyhadu annaa, muhammadan, abduhu, warasuuluh)
2. Menurut hadist yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari, Muslim, dan Ibnu Abi Syaibah.
Dari Ibn Masud berkata, Rasulullaah saw telah mengajarkan at-tasyaahud kepadaku, dan kedua telapak
tanganku (berada) di antara kedua telapak tangan beliau - sebagaimana beliau mengajarkan surat dari Al-Quran
kepadaku : -> (Mari diresapi setiap katanya sehingga shalat kita lebih mudah untuk khusyuk)
Notes : * Hal ini ketika beliah masih hidup, kemudian tatkala beliau wafat, maka para shahabat mengucapkan :
Assalaamu alannabiy
(Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada Nabi).
Rasulullah SAW. mengucapkan shalawat atas dirinya sendiri di dalam tasyahhud pertama dan lainnya. Yang
demikian itu beliau syariatkan kepada umatnya, yakni beliau memerintahkan kepada mereka untuk
mengucapkan shalawat atasnya setelah mengucapkan salam kepadanya dan beliau mengajar mereka macam-
macam bacaan salawat kepadanya.
Berikut kita ambil sebuah hadits yang sudah umum/biasa kita lafadzkan, diriwayatkan oleh Imam Bukhari,
Muslim, dan Al-Humaidi, dan Ibnu Mandah.
Salam
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah, serta berkatNya),
sehingga tampaklah putih pipinya sebelah kanan. Dan ke sebelah kiri beliau mengucapkan :Assalaamu
alaikum warahmatullaah
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah),sehingga tampaklah
putih pipinya yang sebelah kiri.
Mari di perhatikan, bahwa ternyata ucapan kita ketika menoleh ke kanan (salam yang pertama) lebih lengkap
daripada ucapan kita ketika menoleh ke kiri (salam yang kedua )
Subhanallah dan Alhamdulillah, Maha Benar Allah atas segala FirmanNya. Luar biasa sekali ya arti dari bacaan
Sholat ini. Makin merunduk kita, makin terlihat kecil kita, makin menangis kita.
Saya berharap agar ini menjadi bagian dari jalan kemudahan untuk kita di dalam menggapaikhusyuk dan
memahami setiap gerakan yang kita lakukan. Maka jika kita tahu dan mengerti akannikmatnya shalat itu, mari
kita share ke keluarga kita.
Selamat meresapi dan jangan lupa untuk share ke orang orang yang kita cintai.