Disusun Oleh :
DEVI SETYAWATI
NIM : 112068
TAHUN 2013
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pap smear sering juga disebut Pap test, ditemukan pertama sekali
adalah ilmu yang mempelajari sel-sel yang lepas atau deskuamasi dari
alat kandungan wanita, meliputi sel-sel yang lepas dari vagina, serviks,
tingkat pra ganas dan ganas. Pas smear merupakan suatu test yang
dini. Tindakan pap smear sangat mudah, cepat dan tidak atau relatif
2007) pap smear dapat dilakukan secara rutin pada seorang wanita 3
Pap smear juga memiliki tingkat akurasi yang cukup tinggi dengan
sehingga pap smear terbukti mampu sebagai alat diagnosa dini kanker
serviks (Purwanto & Nuranna, 2002; h.67). Dinegara negara maju, pap
dilakukan setiap 10 tahun pada umur 35-55 tahun, bila fasilitas tersedia
lebih maka dapat dilakukan setiap 5 tahun pada wanita berumur 35-55
tahun. Idealnya satu jadwal yang optimal setiap 3 tahun pada wanita yang
yang sering tidak mau diperiksa karena ketidaktahuan, rasa malu, rasa
takut, dan faktor biaya. Hal ini umumnya disebabkan karena masih
banyak mengalami hambatan baik dari segi akurasi pap smear sendiri
maupun dari segi sumber daya manusia, prosedural, geografi, dan wanita
3
diperiksa oleh karena ketidaktahuan, rasa malu, rasa takut dan faktor
terdapat 4 orang (2,4%) ibu bersedia untuk pap smear dan 6 orang
(3,5%) ibu yang belum mengerti tentang pap smear latar belakang diatas
B. PERUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Masyarakat
3. Bagi Peneliti
penelitian.
5
E. KEASLIAN PENELITIAN
Peneliti n
1 Rosalia Tingkat Variabel Desain Hasil Perbedaa
sampling. n baik 13
responden
(17,6%),
sedang 45
responden
(60,8%),
kurang 16
responden
(21,6%)
2 Ike Gambaran Variabel Model Hasil Perbedaa
Klaten n baik,
sebanyak
43
responden
(53,75%)
dengan
pengetahua
n sedang
dan 7
responden
(8,75%)
dengan
pengetahua
n kurang.
3 Erma Efektifitas Variabel Rancangan Pemberian Perbedaa
Jogodayoh eksperimen di
prettest Gumulan,
posttest. Klaten
Tengah,
adalah
sangat
efektif
dalam
mempengar
uhi
kesediaan
melakukan
pap smear
dengan
adanya nilai
p < 0,05.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
A. Tinjauan Teori
1. Pendidikan
a. Pengertian
b. Tingkatan Pendidikan
1) Pendidikan Formal
penyelenggaraannya disengaja.
3) Pendidikan Informal
bersifat nasional.
2008;h.13)
2) SMP/MTS
1) SMA dan MA
1) Akademi
2) Institut
3) Sekolah Tinggi
4) Universitas
11
1) Golongan sosial
2) Ekonomi
3) Lingkungan
4) Kultur/Budaya
2. Pap Smear
(Depkes, 2007).
bebas dan leher rahim terlihat dengan jelas. Sel-sel leher rahim
2009; h. 89)
2006; h.88).
lebih jarang.
vaksinasi.
tahun.
35-45 tahun.
hasilnya negatif.
2007) adalah :
sel-sel normal.
(HSIL AGC).
tidak dilakukan pap smear lagi dengan syarat 2 kali negatif dalam
5 tahun terakhir. Selain itu, pap smear juga tidak dilakukan lagi
jarum jam
yang telah diberi tanda dengan membentuk sudut 450 satu kali
asupan.
selama 10 menit.
1) Umur
21
ditemukan pada usia 35-55 tahun dan memiliki resiko 2-3 kali
proses kemunduran itu tidak terjadi pada suatu alat saja, tetapi
2) Sosial ekonomi
2007; h.45).
3) Paritas
bayi yang dapat hidup. Paritas dengan jumlah anak lebih dari
saat usia muda sel-sel rahim masih belum matang, maka sel-
tidak seimbang dan sel yang mati, sehingga kelebihan sel ini
5) Perilaku
Faktor yang
mempengaruhi
pelaksanaan
pap smear :
1. Umur Pernah pap smear
2. Sosial
Pelaksanaan Pap Belum pernah pap
Ekonomi
3. Paritas smear
4. Usia wanita Smear
saat nikah
5. Perilaku
Tingkat Pendidikan Wanita
30-55 Tahun
Wanita yang perlu melakukan pap
smear adalah :
Sumber : Notoatmodjo, 2007; h. 73, Nasution, 2004, h;76, Sukaca, 2009; h. 89,
BAB III
24
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Variabel Bebas
Variabel Terikat
B. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu sifat yang akan di ukur atau diamati nilainya
bervairasi antara obyek yang satu ke obyek lainnya dan terukur (Riyanto,
2011; h.28).
C. Definisi Operasional
25
Parameter
Definisi Skala
No Variabel dan Alat ukur
Operasional ukur
Kategori
1 Tingkat Tingkat a. Pendidikan Tinggi : Kuesioner Ordinal
30 55 55 tahun Universitas
pernah smear.
belum pernah
melaksanakan pap
26
smear
D. Hipotesis
Kalikotes, Klaten.
1. Tempat penelitian
2. Waktu penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai April tahun
2014.
E. Rancangan Penelitian
1. Desain Penelitian
2010;h.47).
dilakukan hanya satu kali pada satu saat dalam waktu yang bersamaan,
jadi pada studi cross sectional peneliti tidak melakukan tindak lanjut
(Notoatmodjo, 2010;h.37).
a. Populasi
b. Sampel
1) Kriteria inklusi
Klaten.
2) Kriteria eksklusi
c. Teknik Sampling
paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah
4. Instrumen Penelitian
dibuat oleh peneliti dengan mengacu pada kerangka konsep. Pada setiap
nilai 1.
pengumpulan data.
a. Uji Validitas
N ( xy ) ( x )( y )
r xy =
( N x ( x ) )( N y ( y ) )
2 2 2 2
Keterangan :
30
N = jumlah subyek
b. Uji Reliabilitas
ri =
k
(k 1) {
1 2
st
s 2i
}
Keterangan :
ri : Reliabilitas instrumen
s 2t : Varians total
a. Pengolahan Data
1) Penyuntingan (editing)
2) Pengkodean (coding)
3) Entry data
4) Analisis data
b. Analisis Data
1) Analisis Univariat
f
P= 100
N
Keterangan:
P = Prosentase
N = Jumlah responden
2) Analisis bivariat
sebagai berikut :
2 ( fo fh)2
X =
fh
Keterangan :
x2 = Chi kuadarat
6. Etika Penelitian
a. Voluntary (sukarela)
Penelitian ini dilakukan atas dasar sukarela, tanpa ada unsur paksaan
dari responden.
c. Confidentiality (kerahasiaan)
7. Jalannya Penelitian
sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan
b. Tahap pelaksanaan
c. Tahap akhir