Anda di halaman 1dari 11

Kabar Berita

Miri Asli

2 Mei 2013

GUS DUR KETURUNAN RASULULLAH KE-34 DARI JAKA TINGKIR ANAK SUNAN
GIRI WALI SONGO

Sumber : Habib Gus Dur Wali Ke-10

Mengungkap riwayat silsilah GUS DUR

Karya: Abdulloh bin Umar Assathir


Oleh : Harun Abul Kasaf Al Warid

Memang benar, pendapat yang menyatakan Gus Dur adalah keturunan Rasulullah SAW.
Runtutan silsilah itu terbaca dalam kitab Talkish, karya Abdullah bin Umar Assathiri.

KH. Abdurrahmad Wahid (Gus Dur), presiden keempat Indonesia, ternyata memiliki silsilah
keluarga yang berpangkal pada Nabi Muhammad SAW. Dalam kitab Talkhish, karya
Abdullah bin Umar Assathiri, dijelaskan bahwa Gus Dur merupakan keturunan ke-34, dari
Rasulullah.

Garis keturunan GusDur bersambung keatas dari ayah kakeknya. Adapaun rincian
selengkapnya sbb:KH. Abdurrohman Wahid anak dari Kh. Abdul Wahid Hasyim, mantan
menteri Agama RI. Sedangkan KH. Abdul Wahid Hasyim anak dari KH. Hasyim Asy'ari.
Pendiri NU. KH. Hasyim Asy'ari sendiri anak dari Asy'ari yang berada di Jombang.

Sementara itu, berturut-turut dari Asy'ari keatas hingga ke Nabi Muhammad SAW, garis
keturunan GusDur diterangkan dalam kitab tersebut sbb: Asy'ari anak dari Anu Sar'wan, Anu
Sar'wan anak dari Abdul Wahid, anak dari Abdul Halim, Abdul Halim anak dari
Abdurrohman yang dikenal dengan sebutan Pangeran Sambud Bagda, Abdurrahman anak
dari Abdul Halim, anak dari Abdurrahman yang dikenal dengan Julukan Jaka Tingkir.

Abdurrahman anak dari Ainul Yaqin yang terkenal dengan nama Sunan Giri, Ainul Yaqin
anak dari Maulan Ishak, Maulana Ishak anak dari Ibrahim Asmura, sedangkan Ibrahim
Asmura anak dari Jamaluddin Khusen, anak dari Ahmad Syah Jalal.

Seperti diketahui, Rosulullah mempunyai seorang puteri yang bernama Sayyidah Fathimah
Az-Zahra'. dari pasangan Fathimah dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib lahirlah Husein bin Ali.
Kemudian, berturut-turut kebawah dari Husein bin Ali adalah sbb: Ali Zainal Abidin
Muhammad Al-Baqir-Jafar Shadiq-Ali Al-Uraidi-Muhammad An-Naqib-Isa Ar-Rumi-
Ahmad Al-Muhajirilallah-Ubaidillah-Alawi-Muhammad-Alawi Muhammad-Ali Choli
Qosam-Muhammad Shahibu Mirbat-Alawi-Amir Abdul Malik-Abdullah Khain.

Nah, dari Abdullah Khain ini lahirlah seorang anak yang bernama Ahmad Syah Jalal.
Akhirnya jika dihitung dari Rosulullah hingga ke KH. Abdurrahman Wahid, silsilah Gus Dur
jatuh pada keturunan yang ke-34.

Diakui Para Habib

Tentang kebenaran silsilah Gus Dur yang sampai ke garis keturunan Rasulullah dibenarkan
juga oleh Habib Husein Syafe'i Al-Muhdhar dan Habib Assad Shihab. menurut Habib
Husein, salah seorang cucu Habib Muhammad Al-Muhdhar (Habib Kramat) Bondowoso,
bahwa dirinya juga telah melakukan penelitian atas kitab-kitab tentang silsilah para Habaib.

Habib Husein mengungkapkan, tentang silsilah KH. Hasyim Asy'ari memang ditemukan
kalau dia berasal dari salah satu garis keturunan Nabi Muhammad SAW. "Kitab-kitab yang
berisi tentang silsilah memang banyak tidak diminati orang. Sebab, membaca rentetan
kalimat yang terdiri dari nama-nama orang sungguh-sungguh menjenuhkan," tutur Habib
Husein kepada Duta Selasa lalu.

"Oleh karena itu, jangan heran jika kebenaran adanya silsilah Gus Dur pun menjadi tidak
populer ditengah-tengah masyarakat kita, "tandasnya kemudian.

Demikian pula dengan Habib Assad Shihab, kakek mertuanya Alwi Shihab (Menlu).
Mengutip penuturan Habib Husein, diapun membenarkan tentang silsilah Gus Dur tersebut.
Dan hasil Study beberapa kitab silsiahnya, Habib Assad juga menemukan asal-muasal kakek-
kakeknya KH. Hasyim Asy'ari. Menurutnya, garis keturunan Kia Pendiri NU tersebut
memang sampai Rosulullah.

KH. HASYIM ASY'ARI DI "GOA HIRO"

Beliau adalah anak dari Asy'ari lahir di Jombang tahun 1871. Lima tahun dalam asuhan
neneknya di Pondok Gedang, kemudian dibawa ayahnya ke desa Kras sebelah selatan kota
Jombang.

Selain mendapat didikan dari ayahnya ia juga pernah belajar agama di beberapa tempat. yaitu
di Probolinggo, kemudian ia pergi ke Makkah, salah satu dari kebiasaannya disana ialah
setiap hari sabtu ia uzlah ke Goa Hiro' (tempat Nabi Muhammad SAW bersholawat dan
menerima wahyu),dibawanya kesana kitab suci Al-Qur'an dan kitab-kitab AlhusSunnah wal
jama'ah untuk ditahsihan.

Setelah delapan tahun di Mekkah ia pun ketempat kediamannya, Jombang. disingsingannya


lengan bajunya untuk mengembangkan ilmu pada penduduk negeri, namanya makin lama
makin masyhur dalam perkumpulan NU beliau Saihuna Akbarnya, NU menjadi besar dan
semarak atas usaha dan pengaruhnya.

Setelah kembali dari tanah suci Hasyim Asy'ari dan para ulama sangat sedih dan terkejut
melihat gencarnya model dan produk baru dalam perkembangan Islam, seperti apa yang
dikatakan "SNOUCK HORGRONJE" (Gubernur penjajah Belanda): "Untuk menghancurkan
ulama dan umat Islam di Indonesia harus dilakukan dari dalam". Akibatnya banyak
bermunculan dan merajalelanya Islam pesanan stock baru.

Oleh karena itu para ulama di Nusantar berhimpun untuk membendung dan melindungi umat
agar tetap bersatu, akhirnya dengan izin Allah SWT terbentuklah Jami'ah "Nahdlatul Ulama".
Ahlus Sunnah Wal jama'ah dengan Ro'is Akbarnya KH. Hasyim Asy'ari. Beliau wafat pada
25 Juli 1947, setelah berjuang menegakkan agama dan mendorong umat islam kemedan
kemajuan.

Pada acara Aqiqah anak pertama Syaifullah Yusuf, Kini ia menjabat Wakil Gubernur
Provinsi Jawa Timur. Ia ponakan Gus Dur alias Abdurahman Wahid. Pada acara malam itu
KH. Said Agil tampil ke depan, membacakan silsilah Gus Dur, Abdurrahman Wahid adalah
putera KH. Wahid Hasyim, KH. Wahid adalah putera dari KH. Hasyim Azhari. Dan
seterusnya hingga menyambung ke Nabi Muhammad SAW, artinya Gus Dur berdasar silsilah
merupakan turunan langsung Nabi Muhammad. Dalam buku Biografi Nabi Muhammad
karya Husein Muhammad Haiqal tertera secara rinci silsilah Nabi Muhammad hingga Nabi
Ibrahim, dengan kata lain, bila silsilah yang dibacakan Said Agil malam itu ditautkan dengan
silsilah Nabi Muhammad dalam buku karangan Husein Haiqal maka Gur Dur adalah turunan
langsung dari Nabi Ibrahim lewat anak lelakinya Nabi Ismail.

NABI MUHAMMAD SAW

1. SAYYIDAH FATHIMAH AZ-ZAHRA (Isteri Sayyidina Ali Bin Abi Thalib)


2. HUSEIN BIN ALI
3. ALI ZAINAL ABIDIN
4. MUHAMMAD AL BAQIR
5. JA'FAR SODIQ
6. ALI AL URAIDI
7. MUHAMMAD ANNAQIB
8. ISA ARRUMI
9. AHMAD AL MUHAJIR ILALLOH (AL HADRAMI)
10. UBAIDILLAH
11. ALAWI
12. MUHAMMAD
13. ALAWI
14. MUHAMMAD
15. ALI HOLIL QOSAM
16. MUHAMMAD SOHIBUL MIRBAT
17. ALAWI
18. AMIR ABDUL MALIK
19. ABDULLOH KHAIN
20. AHMAD SYAH JALAL
21. JAMALUDIN HUSEN (JAMALUDIN AKBAR)
22. MAULANA IBRAHIM ASMORO
23. MAULANA ISHA' (SYEH AWALUL ISLAM, ACEH)
24. AINUL YAKIN (SUNAN GIRI, GRESIK (WALI SONGO))
25. ABDURROHMAN (JAKA TINGKIR)
26. ABDUL HALIM ( PANGERAN BENOWO)
27. ABDURROHMAN (PANGERAN SAMBUD BAGDA)
28. KH. ABDUL HALIM
29. KH. ABDUL WAHID
30. H. ANU SARWAN
31. KH. ASY'ARI
32. KH. HASYIM ASY'ARI (PENDIRI NU)
33. KH. ABDUL WAHID HASYIM (MENTERI AGAMA)
34. GUS DUR (KH. SAYYID ABDUR ROHMAN WAHID)

Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanad sahih dari Abdur Rahman ibn Masud dari Abu
Hurairah r.a, ia berkata, Rasulullah keluar bersama Hasan dan Husain menemui kami, yang
satu di atas pundak kanan beliau dan yang satu di atas pundak kiri beliau, sambil menciumi
keduanya sampai beliau tiba di hadapan kami, lalu ada seorang berkata kepada beliau,
Wahai Rasulullah engkau mencinta keduanya! Maka Nabi saw. bersabda:
Barangsiapa mencintai keduanya maka ia benar-benar mencintaiku dan barang siapa
membenci keduanya maka ia benar-benar membenciku.

At Thabrani meriwayatkan dari 'Umar ra bahwa Rasulullah saw bersabda : "Setiap putra
seorang perempuan bergabung nasabnya kepada ashabahnya (keluarganya dari pihak ayah)
kecuali keturunan Fatimah ra, akulah ashabah mereka dan Akulah ayah mereka".

At Thabrani meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas ra, ia berkata : Rasulullah saw berkata kepada
Fatimah ra : "Sesungguhnya Allah swt tidak akan menyiksamu dan anak cucumu".

Diriwayatkan oleh Al Bazzar, Abu Ya'la, Al 'Uqaili, At Thabrani dan Ibnu Syahin dalam As
Sunnah dari Ibnu Mas'ud ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : "Sesungguhnya
Fatimah telah menjaga dirinya oleh karena itu Allah swt mengharamkan keturunannya atas
api neraka".

At Thabrani dalam Al Awsath meriwayatkan dari Jabir bin 'Abdullah ra, ia berkata:
Rasulullah saw berpidato dihadapan kami, maka aku mendengarnya besabda : "Wahai
manusia barangsiapa membenci ahlul baytku, Allah swt akan kumpulkan ia pada hari kiamat
sebagai orang yahudi".

Diriwayatkan oleh At Turmudzi dan ia menggolongkannya sebagai hadits hasan dan Al


Hakim dari Zaid bin Arqom, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: ''Sungguh aku tinggalkan
padamu apa yang dapat mencegah kamu dari kesesatan setelah kepergianku, selama kamu
berpegang teguh kepadanya; Kitabullah dan 'Ithrahku (keluargaku) ahlul bayt. Keduanya
tidak akan berpisah sampai keduanya berjumpa denganku di Al Haudh. Maka hati-hatilah
dengan perlakuanmu atas keduanya sepeninggalku nanti''.

Al Khatib dalam tarikhnya meriwayatkan dari 'Ali kwh, ia berkata : Rasulullah saw bersabda
: "Syafa'atku bagi umatku yakni untuk orang yang mencintai Ahlul Baytku".

Yang jelas mencintai, mengikuti, dan mempercayai pendapat para Habib (Keturunan Nabi
Muhammad saw) lebih dapat dipercaya, lebih berkah, dan lebih selamat daripada
mempercayai seseorang yang baru belajar beberapa hadist lalu mengaku-ngaku menguasai
dan memahami Al-Quran dan Hadist dan menyesat-nyesatkan yang lain. Yang membenci
para Habib jangan harap dapat syafaat Nabi Muhammad saw.
Berikut ini nama-nama isteri Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wassalam dan sekilas
penjelasannya.

1. SITI KHADIJAH
Nabi mengawini Khadijah ketika Nabi masih berumur 25 tahun, sedangkan Khadijah
sudah berumur 40 tahun. Khadijah sebelumnya sudah menikah 2 kali sebelum
menikah dengan Nabi SAW.

Suami pertama Khadijah adalah Aby Haleh Al Tamimy dan suami keduanya adalah
Oteaq Almakzomy, keduanya sudah meninggal sehingga menyebabkan Khadijah
menjadi janda. Lima belas tahun setelah menikah dengan Khadijah, Nabi Muhammad
SAW pun diangkat menjadi Nabi, yaitu pada umur 40 tahun. Khadijah meninggal pada
tahun 621 A.D, dimana tahun itu bertepatan dengan Miraj nya Nabi Muhammad
SAW ke Surga. Nabi SAW sangatlah mencintai Khadijah. Sehingga hanya setelah
sepeninggalnya Khadijah lah Nabi SAW baru mau menikahi wanita lain.

2.SAWDA BINTI ZAMA

Suami pertamanya adalah Al Sakran Ibn Omro Ibn Abed Shamz, yang meninggal
beberapa hari setelah kembali dari Ethiophia. Umur Sawda Bint Zama sudah 65
tahun, tua, miskin dan tidak ada yang mengurusinya. Inilah sebabnya kenapa Nabi
SAW menikahinya.

3. AISHA SIDDIQA

Seorang perempuan bernama Kholeah Bint Hakeem menyarankan agar Nabi SAW
mengawini Aisha, putri dari Aby Bakrs, dengan tujuan agar mendekatkan hubungan
dengan keluarga Aby Bakr.

Waktu itu Aishah sudah bertunangan dengan Jober Ibn Al Moteam Ibn Oday, yang
pada saat itu adalah seorang Non-Muslim. Orang-orang di Makkah tidaklah keberatan
dengan perkawinan Aishah, karena walaupun masih muda, tapi sudah cukup dewasa
untuk mengerti tentang tanggung jawab didalam sebuah perkawinan.

Nabi Muhammad SAW bertunangan dulu selama 2 tahun dengan Aishah sebelum
kemudian mengawininya.

Dan bapaknya Aishah, Abu Bakr pun kemudian menjadi khalifah pertama setelah
Nabi SAW meninggal.

4. HAFSAH BINTI UMAR

Hafsah adalah putri dari Umar, khalifah ke dua. Pada mulanya, Umar meminta Usman
mengawini anaknya, Hafsah. Tapi Usman menolak karena istrinya baru saja meninggal
dan dia belum mau kawin lagi.

Umar pun pergi menemui Abu Bakar yang juga menolak untuk mengawini Hafsah.
Akhirnya Umar pun mengadu kepada nabi bahwa Usman dan Abu Bakar tidak mau
menikahi anaknya.

Nabi SAW pun berkata pada Umar bahwa anaknya akan menikah demikian juga
Usman akan menikah lagi.

Akhirnya, Usman mengawini putri Nabi SAW yiatu Umi Kaltsum, dan Hafsah sendiri
menikah dengan Nabi SAW.

Hal ini membuat Usman dan Umar gembira.

5. ZAINAB BINTI KHUZAYMA

Suaminya meninggal pada perang UHUD, meninggalkan dia yang miskin dengan
beberapa orang anak. Dia sudah tua ketika nabi SAW mengawininya. Dia meninggal 3
bulan setelah perkawinan yaitu pada tahun 625 A.D.

6. SALAMA BINTI UMAYYA

Suaminya, Abud Allah Abud Al Assad Ibn Al Mogherab, meninggal dunia, sehingga
meninggalkan dia dan anak-anaknya dalam keadaan miskin.

Dia saat itu berumur 65 tahun. Abu Bakar dan beberapa sahabat lainnya meminta dia
mengawini nya, tapi karena sangat cintanya dia pada suaminya, dia menolak.

Baru setelah Nabi Muhammad SAW mengawininya dan merawat anak-anaknya, dia
bersedia.

7. ZAYNAB BINTI JAHSH

Dia adalah putri Bibinya Nabi Muhammad SAW, Umamah binti Abdul Muthalib. Pada
awalnya Nabi Muhammad SAW sudah mengatur agar Zaynab mengawini Zayed Ibn
Hereathah Al Kalby.

Tapi perkawinan ini kandas tidak lama, dan Nabi menerima wahyu bahwa jika mereka
bercerai nabi mesti mengawini Zaynab (surat 33:37).

8. ALJUAYRIYA BINTI HARITH

Suami pertamanya adalah Masafeah Ibn Safuan.

Nabi Muhammad SAW menghendaki agar kelompok dari Juayreah (Bani Al Mostalaq)
masuk Islam. Juayreah menjadi tahanan ketika Islam menang pada perang Al-
Mustalaq (Battle of Al-Mustalaq) .

Bapak Juayreyah datang pada Nabi SAW dan memberikan uang sebagai penebus
anaknya, Juayreyah. Nabi SAW pun meminta sang Bapak agar membiarkan
Juayreayah untuk memilih.
Ketika diberi hak untuk memilih, Juayreyah menyatakan ingin masuk islam dan
menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah yang terakhir.
Akhirnya Nabi pun mengawininya, dan Bani Almustalaq pun masuk islam.

9. SAFIYYA BINTI HUYAYY

Dia adalah dari kelompok Jahudi Bani Nadir.

Dia sudah menikah dua kali sebelumnya, dan kemudian menikahi Nabi SAW.
Cerita nya cukup menarik, mungkin Insya Allah akan disampaikan terpisah.

10. UMMU HABIBA BINTI SUFYAN

Suami pertamanya adalah Aubed Allah Jahish.


Dia adalah anak dari Bibi Rasulullah SAW. Aubed Allah meninggak di Ethiopia. Raja
Ethiopia pun mengatur perkawinan dengan Nabi SAW. Dia sebenarnya menikah
dengan nabi SAW pada 1 AH, tapi baru pada 7 A.H pindah dan tinggal bersama Nabi
SAW di Madina, ketika nabi 60 tahun dan dia 35 tahun.

11. MAYMUNA BINTI AL HARITH

Suami pertamanya adalah Abu Rahma Ibn Abed Alzey.

Dia masih berumur 36 tahun ketika menikah dengan Nabi Muhammad SAW yang
sudah 60 tahun.

Ketika Nabi SAW membuka Makkah di tahun 630 A.D, dia datang menemui Nabi
SAW, masuk Islam dan meminta agar Rasullullah mengawininya.

Akibatnya, banyaklah orang Makkah merasa terdorong untuk merima Islam dan nabi
SAW.

12. MARIA AL QABTIYYA

Dia awalnya adalah orang yang membantu menangani permasalahan dirumah


Rasullullah yang dikirim oleh Raja Mesir. Dia sempat melahirkan seorang anak yang
diberi nama Ibrahim. Ibrahim akhirnya meninggal pada umur 18 bulan. Tiga tahun
setelah menikah, Nabi SAW meninggal dunia, dan Maria akhirnya meninggal 5 tahun
kemudian, tahun 16 A.H. Waktu itu, Umar bin Khatab yang menjadi Iman sholat
Jenazahnya, dan kemudian dimakamkan di Al-Baqi.

Kalau sudah tahu begini dan kalau memang dikatakan mau mengikuti Sunnah Nabi
Muhammad SAW, kira-kira masih minat dan berani nggak ya kaum Adam untuk ber-
istri lebih dari 1 ?

Anda mungkin juga menyukai