Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN II

ANC

NAMA : HANIFA
NIM : PO 5140315 010
PRODI : DIV KEBIDANAN

PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING LAHAN

LELA HARTINI, SST, M.Kes Z. MUHARAMAH, SST

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2016/2017
A. Pengertian
Kontrasepsi berasal dari kata kontra yaitu mencegah dan konsepsi yang
bearti pertemuan antara sel sperma dan sel telur yang mengakibatkan sebuah
kehamilan.
Konsepsi merupakan upaya mencegah Ouulasi, melumpuhkan sperma
atau mencegah pertemuan antara sel telur dan sperma. Metode kontrasepsi
bekerja dengan dasar mencegah sel sperma laki-laki mencapai dan membuahi
sel telur wanita. Kotrasepsi bersifat reversible (kembali) atau permanen
(tetap).
Faktor yang mempengaruhi pemilihan alat kotrasepsi adalah efektivitas,
keamanan, frekuensi, pemakaian, efek samping serta kemauan dan juga
kemampuan yntuk melakukan kontrasepsi secara benar dan teratur.

B. Tujuan Kotrasepsi
1. Untuk menunda kehamilan
2. Untuk menjarangkan kehamilan
3. Untuk mencegah kehamilan atau kesuburan

C. Bentuk-Bentuk Pelayanan Kontrasepsi


1. Metode Sederhana
Metode ini digunakan pada masa subur yang dapat diperhitungkan.
Metode KB sederhana adalah
a. Metode KB yang digunakan tanpa Alat.
1) Metode Kalendar
Metode Kalender atau pantang berkala adalah cara/metode kotrasepsi
sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami/istri dengan tidak
melakukan senggama/hubungan sekseual pada masa subur/ovulasi.
Efektifitas
Metode ini lebih efektif bila dilakukan dengan baik dan benar.
Sebelum melakukan metode ini pasangan harus mengetahui kapan
masa subur. Untuk itu diperlukan pengamatan selama minimal 6
(enam) kali siklus menstruasi Angka kegagalan penggunaan
metode metode kalender ini ialah 14 per 100 wanita pertahun.
Keuntungan
1. Metode kalender/pantang berkalah lebih sederhana
2. Dapat digunakan oleh setiap wanita yang sehat
3. Tidak membutuhkan alat atau pemeriksaan khusus
4. Tidak menganggu pada saat berhubungan seksual
5. Tidak memerlukan biaya
6. Tidak memerlukan tempat pelayanan kontrasepsi
Keterbatasan
1. Memerlukan kerjasama yang baik antara suami/istri
2. Harus ada motivasi dan disiplin pasangan
3. Pasangan suami istri tidak bisa berhubungan seksual setiap
saat
4. Pasangan harus tau kapan masa suburnya
5. Harus mengamati siklus minimal 6 kali
6. Siklus menstruasi tidak teratur dapat menjadi halangan
7. Lebih efektif jika dikombinasikan dengan alat kotrasepsi lain.
Penerangan
Hal yang harus diperhatikan:
1. Pre ovulatory infertility phase (masa tidak subur < ovulasi)
2. Fertility phase (masa subur)
3. Post ovulatory infertility phase (masa tidak subur setelah
ovulasi)
Siklus haid normalnya 21-35 hari
Bila haid teratur (28 hari)
Hari pertama siklus haid dihitung sehari ke-1 dan masa
subur adalah hari ke-12 hingga hari ke 16 dalam siklus
haid.
Bila haid tidak teratur
Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid
dikurangi 18. Hitungan ini untuk menentukan hari
pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6
siklus haid dikurangi 11. Rumus:
- Hari pertama masa subur = J. Hari terpendek-18
- Hari terakhir masa subur = J. Hari terpanjang -11

2) Koitus Interptus (Senggama terputus)


Metode KB dengan cara mengeluarkan alat kelamin pria sebelum
ejukasi sehingga dapat dicegah. Metode ini dapat akan efektif bila
dilakukan dengan baik dan benar.
Kelebihan
1. Tanpa biaya
2. Tidak perlu menggunakan obat/alat kontrasepsi
3. Tidak perlu pemeriksaan medis terlebih dahulu
4. Tidak berbahaya bagi fisik
5. Mudah diterima
6. Dapat dilakukan setiap saat tanpa memperhatikan masa
subur maupun tidak subur, jika dilakukan dengan baik dan
benar.
Keterbatasan
1. Memerlukan kesiapan mental pasangan suami/istri
2. Memerlukan penguasaan diri yang kuat
3. Kemungkinan ada sedikit cairan masuk ke dalam vagina
sehingga kehamilan tetap mungkin akan terjadi
4. Jika salah satu pasangan tidak menyetujui akan
menimbulkan pertengkaran
5. Tidak melindungi pasangan dari penyakit menular seksual
termasuk HIV/AIDS.
Kontra Indikasi
1. Pria yang dengan pengalaman ejukasi dini
2. Pasangan yang sulit diajak kerjasama
3. Pasangan yang mempunyai hubungan komunikasi yang
kurang baik.
Indikasi
1. Pria yang ingin berpartisipasi dalam KB
2. Pasangan taat agama sehingga tidak ingin menggunakan
metode lain
3. Untuk metode sementara
4. Melakukan hubungan seksual yang tidak teratur.

3) Lendir Vagina
Metode patantang segama pada masa subur. Untuk mengetahui masa
subur dilakukan dengancara mengamati lendir vagina yang diambil
pada pagi hari. Metode ini sangat efektif jika pasangan suami istri
menerapkan baik dan benar.

Cara Mengetahui Kesuburan


1. Pengamatan lendir servilis yang setiap hari keluar dari
mulut rahim
2. Satu hari atau setelah haid, vagina akan terasa kering,
sampai timbul lendir yang pekat
3. Dengan perbedaan lendir, beberapa hari kemudian lendir
semakin licin, elastis, encer. Hal ini berlansung 1-2 hari.
Hari ke- 2 perasaan yang ditandai dengan pembengkakan
vulva sampai lendir berkurang.
4. Senggama dilakukan sesudah hari ke 4 dan perasaan
paling licin dulu atau senggama boleh dilakukan jika 3 hari
berturut-turut dikenali sebagai masa tidak subur. Tidak ada
lagi cairan yang licin pada vulva.
Keterbatasan
1. Masa berpantang senggama sangat lama, sehingga
menimbulkan rasa kecewa dan kadang-kadang berakibat
pasangan tersebut tidak bisa mentaati
2. Perlu kesabaran serius dan kemauan dalam menjalankan
metode itu
3. Tidak melindungi pasangan dari penyakit menular seksual
termasuk HIV/AIDS.

4) Pengukuran Suhu Tubuh


Salah satu metode yang pantang berkala pada masa subur untuk
mengetahui masa subur dilakukan dengan cara mengukur suhu badan.
Pengukuran dilakukan pada pagi hari, saat bangun tidur dan belum
melakukan kegiatan apapun.

Cara Mengetahui Suhu Tubuh


1. Dilakukan pada jam yang sama setiap pagi hari sebelum
turun dari tempat tidur
2. Pada masa subur, suhu badan meningkat pada 0,2 sampai
0,5 derajat celcius
3. Pasangan suami tidak boleh melakukan senggama pada
masa subur ini sampai 3 hari setelah peningkatan suhu
badan tersebut menggunakan kondom.
Keterbatasan
1. Tidak selalu berhasil
2. Beberapa pasangan suami-istri yang menolak atau putus
asa melakukan cara ini
3. Cara ini membingungkan jika istri demam atau infeksi
pada kemaluan yang menyebabkan suhu badan meningkat
4. Tidak melindungi pasangan dari PMS termasuk
HIV/AIDS.

2) Metode Sederhana Dengan Alat


1) Kondom
Prinsipnya yaitu menghalangi masuknya sperma kedalam
vagina sehingga pembuatan dapat dicegah. Kondom
merupakan alat kontrosepsi terbaik dalam mencegah penularan
suhu IMS/HIV/AIDS dari suhu satu pasangan kepada
pasangan lainnya. Metode kontrasepsi ini bersifat sementara
dila metode kontrasepsi lainnya harus ditunda.
Kelebihan
1. Efektif mencegahkehamilan bila digunakan dengan benar
2. Tidak mengganggu produksi ASI
3. Tidak mengganggu kesehatan klien dan tidak mempunyai
pengaruh sitemik
4. Murah dan mudah didapat
5. Praktris dan dapat dipakai sendiri
6. Tidak ada efek hormonal
7. Dapat mencegah penularan PMS dan HIV/AIDS.
Keterbatasan
1. Kadang-kadang ada pasangan yang alergi terhadap bahan
karet kondom
2. Secara psycologis kemungkinan mengganggu kenyamanan
3. Kondom hanya dapat dipakai 1 kali
4. Kondom yang kadaluarsa mudah sobek dan bocor.
Efektivitas Kondom
1) Kondom efektif sebagai kontersepsi bila dipakai dengan
baik dan benar
2) Angka kegagalan teoritis 3 % praktis 5-20%
3) Sangat efektif jika digunakan pada waktu isteri dalam
periode menyusui, akan lebih efektif.
2) Diafragma
Diafragma terbuat dari karet dengan cincin yang fleksibel
dengan bentuk seperti topi yang menutupi mulut rahim.
Diafragma ini dipasang 6 jam atau lebih sebelum senggama.
Bila senggama dilakukan berulang kali maka perlu
ditambahkan spermisid setiap sebelum-senggama berikutnya.
Diafragma tidak boleh dikeluarkan selama 6-8 jam setelah
senggama selesai.
Cara Kerja:
1. Mencegah masuknya sperma melalui kanalis servikalis
2. Sebagai alat untuk meletakan spermisida
Manfaat
1. Efektif bila digunakan dengan benar
2. Tidak mengganggu produksi ASI
3. Dapat dipakai selama haid
4. Tidak mengganggu kesehatan klien.
Kerugian
1. Memerlukan tingkat motivasi tinggi
2. Wanita perlu memegang genetalianya sendiri
3. Pada kasus tertentu, dapat terasa oleh suami saat
senggama
4. Beberapa wanita mengeluh kebasahan yang disebabkan
oleh spemisidnya.
3) Kap Serviks
Hanya menutupi jerviks saja. Dibandingkan dengan sebuah
diafragma kapserviks lebih tinggi kubahnya. Tingkat
kegagalan mencapai 7 per 100 wanita pertahunnya.
4) Spermisida Vaginal
Alat KB yang mengandung zat-zat kimia yang kerjanya
melumpuhkan spermatozoa. Angka kegagalan 11-31%.
2) Metode Kontrasepsi Efektif
a. Kontrasepsi Hormonal
Melaui hitalamus dan hipotisis etrogen dapat menghambat
pengeluaran FSH. Sehingga perkembangan dan
kematangan tolikel de graaf tidak tejadi. Disamping itu
progesteron dapat menghambat pengeluaran hormon LH.
1) Kontrasepsi Hormonal Oral (pil)
Pil Oral Kombinasi 1-8%.
Pil yang mengandung kombinasi antara hormone-
setrogen dan progesteron. Jenis Pil kombinasi :
Monofasik : 21 tablet mengandung hormone
aktif estrogen / progesterone dosis sama, 7
tablet tanpa hormon aktif
Bifasik : 21 tablet mengandung hormone
estrogen/progesterone dengan dosis berbeda, 7
tablet tanpa hormone akif
Trifasik : 21 tablet yang mengandung hormone
aktif estrogen / progesteron / 3 dosis berbeda.
Keuntungan
1. Tidak menganggu hubungan seksual
2. Siklus haid menjadi teratur
3. Metode jangka panjang
4. Mudah dihentikan setiap saat
5. Kesuburan cepat kembali saat dihentikan
6. Dapat mencegah kehamilan ektopik terganggu, kista
dan kanker
Kerugian
1. Membosankan karena digunakan setiap hari
2. Mual
3. Perdarahan bercak 3 bulan pertama
4. Pusing
5. Nyeri payudara
6. Kenaikan berat badan
7. Tidak mencegah PMS.

2) Mini Pil Efektifitas 3-10%


Pil Kontrasepsi mengandung progesterone saja, tanpa estrogen
sangat baik bagi ibu menyusui
Keuntungan
1. Menyebabkan perubahan pada pola perdarahan
2. Kenaikan berat badan
3. Halus diminum setiap harinya
4. Almenorea
5. Perdarahan tidak teratur/ spotting.
Jenis
1. Kemasan 35 Pil : 300 mg levonegestrel/350 mg
noretindron
2. Kemasan 28 Pil : 75 mg desogestrol.

b. Kontrosepsi Suntikan Efektifitas = 99,7 %


1) Suntikan Kombinasi (KB 3 bulanan)
Kontrasepsi suntikan yang berisi hormon estrogen dan
progestrean. Suntikan ini diberikan setiap 3 bulan (12
minggu). Suntikan pertama biasanya diberikan 7 hari
pertama periode menstruasi anda, atau bisa 6 minggu
setelah ibu melahirkan. Suntikan KB 3 bulanan ada yang
dikemas dalam cairan 3 ml atau 1 ml.
Komposisi: - Depo Medroxyprogesterone acetate 150 mg.
2) Suntikan Progestine (KB 1 bulanan)
Mendukung kombinasi hormon Medroxyprogesterone
acetate dan estradiol aypionete (hormon estrogen)
kombinasi hormon dan cara kerja sama dangan PN KB
kombinasi. Diberikan 7 hari pertama menstruasi.
Contoh Injeksi
1. Depo Provera (3mi/150 mg atau 1mi/150mg) 3 bulan
2. Cydofem 25 mg medioksi progresteran dan 5 mg
estrogen sipionat diberikan 1 bulan
Keuntungan
a) KB 3 bulan/ 1 bulan
1. Tidak berpengaruh pada pola hubungan suami isteri
2. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
3. Berjangka 3 bulan
4. Tidak mempengarhui produksi ASI
5. Membantu mencegah kanker payudara
6. Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun
sampai perimenopause
7. Pencegahan, kehamilan jangka panjang
Kerugian :
1. Gangguan haid, memendek atau memanjang,
2. Spotting
3. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
4. Berat badah meningkat
5. Terlambatnya kembali kesuburan
6. Pada penggunaan jangka panjang menimbulkan
kekeringan vagina.
Kontraindikasi:
1. Hamil atau dicurigai hamil
2. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
3. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid
4. Menderita kanker payudara
5. Diabetis melitus disertai komplikasi
c. Implant / Susuk Angka Kegagalannya 1-3%
Alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit, biasanya
dilengan atas. Cara kerjanya sama dengan Pil KB, implant
mengandung levonogestrel. Konsep kerjanya sama yaitu
sebagai progesterone yang dapat menghalangi pengeluaran
LH, sehingga tidak terjadi ovukasi, mengentalkan lendir
servis.
Jenis Implant
1. Norplant (5 tahun)
2. Implanon (3 tahun)
3. Jadena (3 tahun)
Keuntungan
1. Daya guna sangat tinggi
2. Perlindungan jangka panjang
3. Tingkat kesuburan segera kembali setdak pencabutan
4. Tidak mengganggu aktivitas seksual
5. Tidak mempengaruhi produksi ASI
Kerugian
1. Menimbulkan gangguan mentruasi
2. Terjadi perdarahan tidak teratur
3. BB bertambah
4. Nyeri payudara
5. Liang senggama terasa kering
Efek Samping
1. Aminornoe
2. Perdarahan bercak (spotting) ringan
3. Perubhan nafsu makan
4. Dapat infeksi pada daerah insersi
Cara Kerja
1. Menekan omlasi
2. Mencegah implantasi
3. Lendir serviks mengental
4. Pergerakan tuba terganggu

d. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)


Alat yang dimasukkan ke dalam rahim yang bentuknya
bermacam-macam, terdiri dari plastik (polyethyline), tembaga
(Cu), tembaga campur perak (Ag), adapula batangnya
mengandung progestero.
Cara Kerjanya
1. Meninggikan getaran saluran telur sehingga pada
waktu blastokista sampai ke rahim endometrium belum
siap menerima nidasi.
2. Menimbulkan reaksi mikro infeksi sehingga terjadi
penumpukkan sel darah putih yang melarutkan
blastokista
3. Lilitan logam menyebabkan reaksi anti fertiligasi.
Efektifitasnya tinggi, angka kegagalannya 1%. 0,5-1 kehamilan
pertahun (100 kehamilan).
Keuntungan
1. Sangat efektif
2. AKDR dapat efektif segera setela pemasangan
3. Tidak mempengaruhi hubungan seksual
4. Dapat segera dipasang setelah partus
5. Tidak mempengaruhi produksi ASI
6. Tidak mempengaruhi hubungan seksual
Efek Samping
1. Merasa nyeri / sakit setelah pemasangan
2. Tidak mecegah IMS maupun HIV/AIDS
3. Perubahan siklus haid 3 bulan pertama
4. Spotting
5. Disminore

3) Metode Kontrasepsi Mantap (Kontap)


1. Vasektomi (Pria)
Tindakan penutupan (pemotongan, peningkatan,
penyumbatan) kedua saluran mani pria / suami sebelah kanan /
kiri, sehingga pada waktu bersenggama, sel mani tidak dapat
keluar.
Bagian yang diikat adalah vas defent.
Kelebihan
1. Efektifitas tinggi
2. Tidak ada kematian dan angka kesakitannya rendah
3. Tidak menganggu hubungan seksual
4. Lebih aman
Kelemahan
1. Harus ada tindakan operasi
2. Masih adanya keluhan seperti kemungkinan perdarahan
dan infeksi
3. Tidak melindungi dari PMS, AIV/AIDS
4. Pada pasangan yang tidak saling menerima
Efektivitas
1. Angka keberhasilan sangat tinggi (99%)
2. Angka kegagalan 0-2,2 %, umumnya < 1 %
3. Vasektomi dianggap gagal apabila dijumpai sperma
setelah sebelumnya azoosperma dan isteri hami.
Kontraindikasi
1. Apabila ada peradangan kulit dan penyakit janur
disekitar serotum
2. Apabila ada tanda-tanda epididimis
3. Apabila menderita DM tak terkontrol
4. Apabila mengalami kelainan dalam pembekuan darah

2) Tubektomi (Wanita) Efektitasnya 99% / 100 wanita


suatu kontrasepsi permanen untuk mencegah keluarnya ovum
dengan cara meningkat atau memotong pada kedua saluran tuba
fallopi
Keuntungan
1. Tidak mengganggu ASI
2. Angka kegagalan hampir tidak ada
3. Tidak mengganggu daerah seksual
4. Tidak ada efek jangka panjang
5. Baik digunakan pada klien dengan resiko tinggi
Prinsip Tubektomi
Oklusi (Pengikatan, pemotongan, pengangkatan) tuba fallopi
sehingga spermatozoa dan ovum tidak bertemu.
Keterbatasan
1. Harus dipertimbangkan dengan matang
2. Klien dapat menyesal dikemudian hari
3. Dilakukan oleh dokter terlatih
4. Rasa sakit / tidak nyaman dalam jangka pendek setelah
mengalami tindakan
Waktu Pelaksanaan
1. Masa interval / sebaiknya setelah haid
2. Hari ke-6 hingga ke -13 dari siklus menstruasi
3. Pasca persalinan
4. Pasca keguguran
Daftar Pustaka

Handayani, Sri. 2010. Pelayanan Keluarga Bencana. Yogyakarta: Pustaka Rihana


Rinawati, Mega. 2013. Keluarga Berencana dan Alat Kontrosepsi. Yogyakarta:
Naha Medika.
Sulistywati, Ari. 2013. Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta : Selama
Medika.

Anda mungkin juga menyukai