Anda di halaman 1dari 4

4.

2 Pembahasan
Berdasarkan teori bahwa pengukuran denyut nadi selama bekerja merupakan
suatu metode untuk menilai Cardiovascular Strain. Denyut nadi akan segera
berubah seirama dengan perubahan pembebanan, baik yang berasal dari
pembebanan mekanik, fisik maupun kimiawi dan beban kerja fisik ditentukan oleh
jumlah otot yang terlibat dalam beban statis.
Pada praktikum ini, pada hasil pemeriksaan denyut nadi secara palpasi,
didapatkan hasil yang berbeda yang dilakukan oleh mahasiswa pemeriksa pada
kondisi dan aktivitas serta alat yang sama. Hal ini disebabkan karena faktor
ketidaktelitian pemeriksa. Frekuensi denyut nadi tiap orang berbeda-beda
tergantung dari emosi, pekerjaan, makanan, aktivitas, cara hidup dan lain-lain.
Frekuensi denyut nadi manusia bervariasi, tergantung dari banyak faktor yang
mempengaruhinya, pada saat aktifitas normal :

1. Normal : 60 100 x / menit,


2. Bradikardi : < 60 x / menit
3. Takhikardi : > 100. x / menit

Pada praktikum ini juga dapat dilihat bahwa aktivitas fisik dan posisi tubuh
dapat mempengaruhi kenaikan denyut nadi. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil
praktikum yang membuktikan bahwa posisi tubuh saat duduk (istirahat) denyut
nadinya lebih rendah dibandingkan saat naracoba berdiri sambil bergerak. Dari 47
naracoba pada tabel di atas contohnya, denyut nadi istirahat lebih rendah daripada
denyut nadi kerja.
Berdasarkan hasil pengukuran denyut nadi 47 orang mahasiswa di atas ada 4
orang yang dikategorikan light, 30 orang moderate, 13 orang heavy, dan 0 orang
very heavy.
Pada kategori light diketahui bahwa, denyut nadi istirahat terendah yaitu
sebanyak 60x/menit, sedangkan denyut nadi istirahat tertinggi yaitu sebanyak
110x/menit. Pada denyut nadi kerja terendah yaitu sebanyak 82x/menit, sedangkan
denyut nadi kerja tertinggi yaitu sebanyak 130x/menit. Denyut nadi maksimal
terendah pada kategori ini yaitu sebanyak 200, sedangkan denyut nadi maksimal
tertinggi yaitu 204. Jumlah persentase cardiovascular load terendah pada kategori

21
ini yaitu sebanyak 5%, sedangkan persentase cardiovascular load tertinggi yaitu
sebanyak 55%. Jumlah energy expenditure terendah yaitu sebanyak 2,6, sedangkan
energy expenditure tertinggi yaitu sebanyak 5,2 dan oxygen consumption terendah
pada kategori light ini yaitu sebanyak 0,14, serta oxygen consumption tertinggi pada
kategori ini yaitu sebanyak 1.

Pada kategori moderate diketahui bahwa, denyut nadi istirahat terendah


yaitu sebanyak 70,5x/menit, sedangkan denyut nadi istirahat tertinggi yaitu
sebanyak 110x/menit. Pada denyut nadi kerja terendah yaitu sebanyak 90x/menit,
sedangkan denyut nadi kerja tertinggi yaitu sebanyak 126x/menit. Denyut nadi
maksimal terendah pada kategori ini yaitu sebanyak 197, sedangkan denyut nadi
maksimal tertinggi yaitu 203. Jumlah persentase cardiovascular load terendah pada
kategori ini yaitu sebanyak 8%, sedangkan persentase cardiovascular load
tertinggi yaitu sebanyak 67,2%. Jumlah energy expenditure terendah yaitu
sebanyak 4,2, sedangkan energy expenditure tertinggi yaitu sebanyak 7,58 dan
oxygen consumption terendah pada kategori moderate ini yaitu sebanyak 1,03, serta
oxygen consumption tertinggi pada kategori ini yaitu sebanyak 1,4.

Pada kategori heavy diketahui bahwa, denyut nadi istirahat terendah yaitu
sebanyak 76x/menit, sedangkan denyut nadi istirahat tertinggi yaitu sebanyak
130x/menit. Pada denyut nadi kerja terendah yaitu sebanyak 99x/menit, sedangkan
denyut nadi kerja tertinggi yaitu sebanyak 146x/menit. Denyut nadi maksimal
terendah pada kategori ini yaitu sebanyak 198, sedangkan denyut nadi maksimal
tertinggi yaitu 204. Jumlah persentase cardiovascular load terendah pada kategori
ini yaitu sebanyak 25,9%, sedangkan persentase cardiovascular load tertinggi
yaitu sebanyak 58%. Jumlah energy expenditure terendah yaitu sebanyak 6,5,
sedangkan energy expenditure tertinggi yaitu sebanyak 10,6 dan oxygen
consumption terendah pada kategori heavy ini yaitu sebanyak 1,04, serta oxygen
consumption tertinggi pada kategori ini yaitu sebanyak 2,2.

Pada kategori very heavy diketahui bahwa, denyut nadi istirahat terendah
yaitu sebanyak 75,2x/menit, sedangkan denyut nadi istirahat tertinggi yaitu
sebanyak 125,7x/menit. Pada denyut nadi kerja terendah yaitu sebanyak
156x/menit, sedangkan denyut nadi kerja tertinggi yaitu sebanyak 162x/menit.

22
Denyut nadi maksimal terendah pada kategori ini yaitu sebanyak 202, sedangkan
denyut nadi maksimal tertinggi yaitu 203. Jumlah persentase cardiovascular load
terendah pada kategori ini yaitu sebanyak 16,16%, sedangkan persentase
cardiovascular load tertinggi yaitu sebanyak 63,7%. Jumlah energy expenditure
terendah yaitu sebanyak 10,6, sedangkan energy expenditure tertinggi yaitu
sebanyak 10,8 dan oxygen consumption terendah pada kategori very heavy ini yaitu
sebanyak 2,12, serta oxygen consumption tertinggi pada kategori ini yaitu sebanyak
2,16.

23
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil pengukuran denyut nadi 47 orang mahasiswa di atas ada 4 orang yang
dikategorikan light, 30 orang moderate, 13 orang heavy, dan 0 orang very
heavy.
2. pada hasil pemeriksaan denyut nadi secara palpasi, didapatkan hasil yang
berbeda yang dilakukan oleh mahasiswa pemeriksa pada kondisi dan
aktivitas serta alat yang sama. Hal ini disebabkan karena faktor
ketidaktelitian pemeriksa.
3. Aktivitas fisik dan posisi tubuh dapat mempengaruhi kenaikan denyut nadi.
Hal tersebut dapat dilihat dari hasil praktikum yang membuktikan bahwa
posisi tubuh saat duduk (istirahat) denyut nadinya lebih rendah
dibandingkan saat naracoba berdiri sambil bergerak.

5.2 Saran

1. Sebaiknya mahasiswa memperhatikan dengan saksama selama proses


penjelasan praktikum.
2. Diharapkan mahasiswa tertib selama proses praktikum berlangsung
sehingga hasil yang didapat lebih akurat.
3. Sebaiknya mahasiswa membaca penuntun praktikum dirumah terlebih
dahulu agar sudah memiliki prior knowledge ketika melaksanakan
praktikum.

24

Anda mungkin juga menyukai