Anda di halaman 1dari 1

ESAI

MENGEJAR MALAM SERIBU BULAN


Oleh: Hanan Hanapi

[1] Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. [2]
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? [3] Malam kemuliaan itu lebih baik
dari seribu bulan. [4] Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril
dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. [5] Malam itu (penuh)
kesejahteraan sampai terbit fajar. [QS Al Qadr: 1 5]

Terdapat satu malam diantara malam malam dibulan ramdhan. Bagi umat muslim
malam ini malam yang paling indah, hampir seluruh umat muslim menginginkan untuk dapat
bertemu dengan malam ini. Malam laiatul qadr, atau yang biasa kita sebut malam seribu bulan
karena faedahnya lebih baik dari pada seribu bulan.
Seperti yang tersurat dalam kalam Allah pada surat Al Qadr. Pada malam itu akan dirturunkan
seribu malaikat ke bumi dan akan ada kedamaian hingga esok hari. Tidak hanya sampai situ saja, yang
lebih menggiurkan hati, malam itu lebih baik dari pada malam seribu bulan. Maka manusiapun akan
berbondong bondong menggali dan berlari untuk mendapatkan satu malam, malam seribu bulan.
Seperti yang sudah membekas di telinga saya, hampir semua anak anak muslim mengetahui
mengenai wacana malam seribu bulan. Di atas telah dipaparkan, bahwa manfaatnya melebihi malam
seribu bulan, namun bila kita menjumpai malam seribu bulan (lailatu qadr) itu dengan kegiatan
maksiat maka maksiat itu lebih buruk dari maksiat selama seribu bulan seperti yang dikatakan ustadz
saya ketika saya duduk di bangku ibtidai (MI). Maka dari itu banyak orang yang termotivasi untuk
melakukan hal hal kebaikan demi mendapatkan kebaikan yang melebihi seribu bulan itu. Pada
malam itu juga akan terasa sejah tera, nyaman, tak ada suara binatang, tak banyak angin dan keadaan
pada malam itu pun terasa tentram.
Seringkali, pada malam malam ganjil di sepuluh hari terakhir. Kita akan menemukan
fenomena yang terjadi pada masyarakat desa. Di desa saya contohnya, tepatnya Dsn Pengkol, Ds
Bendo Kab. Magetan dan mungkin hampir di setiap desa yang budaya peninggalan orang orang
terdahulu masih kental, akan melakukan hal yang sama. Mereka akan bangun setelah tengah malam
dan berkumpul di masjid. Setelah berkumpul merekapun akan bersegera untuk melaksanakan jamaah
shalat sunah, yang mereka sebut shalat lailatul Qadr. Yang aneh pada kejadian itu, ketika mereka
melewatkan malam itu (shalat berjamaah) mereka akan merasa kehilangan dan penyesalan itupun
ada, dan itupun sudah tertanam di anak anak mereka.
Malam seribu bulan. Sebutan itu sangat menggema di telinga masyarakat desa. Hanya demi
melakasanakan shalat berjamaah (shalat lailatur Qadr), mereka merelakan waktu tidurya. Tidak
seperti hari hari biasa, baik itu di awal malam bulan ramadhan. Pada malam itu mereka akan
menghabiskan waktu untuk beribadah hanya beribadah, demi mendapatkan malam seribu bulan.
Sebaik baiknya ibadah adalah ibadah yang berkelanjutan (secara teratur). Ungkapan ini
sangat tidak asing dan sering didengar di kalangan umat muslim. Dari fenomena yang terjadi pada
masyarakat desa seperti yang dipaparkan diatas, seakan akan alim (taat kepada agama) masyarakat
desa hanya pada waktu waktu tertentu saja. Sebaiknaya bila memang mereka ingin beribada dan
beribadah itu terjadi karena sendirinya (sudah terbiasa) maka itu bukan suatu beban bagi mereka.
Baik, secara logika bila kita menginginkan sesuatu dari seseorang maka kita akan mencari cara
untuk memikat hati dia, dan kita tau memikat hati itu juga butuh waktu yang cukup panjang. Seperti
itu juga dalam hal beribadah, mengapa kita akan datang menghadapNya bila kita sedang
menginginkan sesuatu???, lalu bagaimana bila kta sedang merasa terpenuhi???. bila kita beriadah
secara teratur, walaupun kita harus mengorbankan tidur kita beberapa jam, itu tidak akan
mengganggu hidup kita dan manfaatnya pasti tetap akan ada untuk diri kita.
Maka sebab itu, bila memang menginginkan malam seribubulan. Hendaknya jadikan ibadah
setelah tengah maam itu adalah suatu rutinitas, dan akan menjadi kebutuhan kita. Karena tidak semua
orang dapat menerima malam seribu bulan dengan mudah, mereka adalah orang orang pilihan.
Mereka yang menjaga ibadahnya, mereka yang menjaga hatinya, dan satu hal yang paling penting
dalam konsep islam ialah lakukan semua ibadah kita hanya karena Allah.

Anda mungkin juga menyukai