PENDAHULUAN
akan dihadapi menjadi salah satu poin yang harus dimiliki oleh suatu organisasi
dianggap mampu untuk terus menerus melakukan proses self learning sehingga
results they truly desire, where new and expansive patterns of thinking are
nurtured, where collective aspiration is set free, and where people are continually
learning to see the whole together (1990b:3). Senge membagi pilar-pilar yang
menjadi lima disiplin (lima pilar) yakni, personal mastery, mental model, shared
vision, team learning, dan system thinking (1996:5-11). Munculnya minat dalam
1
Garvin et al. (2008:109) berpendapat bahwa kebanyakan pemimpin di
tersebut untuk belajar adalah hanya soal menyampaikan visi yang jelas,
pelatihan. Anggapan tersebut tidak hanya cacat, namun sangatlah beresiko dalam
konsumen.
dengan cepat. Perusahaan dan organisasi harus mampu untuk belajar secara
adaptif maupun generatif sesuai dengan kondisi lingkungan bisnis yang tengah
terjadi. Belajar merupakan salah satu solusi bagi organisasi untuk menghadapi
kondisi bisnis yang sangat dinamis tersebut. Perubahan dalam lingkungan bisnis
populasi global yang cenderung lebih informatif dan banyak menuntut, sistem
keuangan global yang semakin kompleks, dan resesi global yang terjadi beberapa
beradaptasi dengan baik terhadap perubahan demi perubahan yang terus terjadi
setiap saat. Dalam proses jangka panjang, superior performance akan tergantung
kepada superior learning dalam suatu organisasi, pendapat tersebut hampir sama
dengan apa yang diungkapkan oleh Herrera (abstract, 2007) The speed of change
2
developed many attempts to identify learning models that transfer learning from
beings are designed for learning... Unfortunately, the primary institutions of our
rewarding individuals for performing for others rather than for cultivating their
natural curiosity and impulse to learn. Belajar dalam suatu kondisi lingkungan
yang terus berubah diidentifikasi oleh organisasi sebagai sebuah strategi, Dessler
dengan peranan strategic dan tujuannya adalah dalam rangka untuk meningkatkan
dan fleksibilitas.
tahap awal dalam bergerak menuju learning organization. Dalam suatu proses
learning dikenal dua istilah belajar yakni generative learning dan adaptive
learning membutuhkan suatu cara baru dalam memandang dunia, baik dalam
bisnis lebih baik lagi. Senge (1990b:8) menyatakan bahwa generative learning
requires seeing the systems that control events. When we fail to grasp the systemic
3
source of problems, we are left to push on symptoms rather than eliminate
Argyris dan Schon (dalam Senge, 1990b:8) the impulse to learn, at its heart, is
harga saham, penguasaan pangsa pasar, dan tumbuh sehat berusia panjang. Untuk
diri dalam kompetisi global yang berubah dengan begitu cepat, menurut Dessler
4
karyawan memainkan peran yang makin luas dalam usaha perbaikan kinerja
dalam kinerja, sumberdaya harus terlibat lebih jauh dalam mendesain, tidak hanya
Sebuah organisasi yang sukses sekalipun bisa goyah dan mungkin akan
pasar dan perkembangan teknologi. Oleh karena itu, suatu organisasi dirasa tidak
lagi cukup hanya untuk sekedar memiliki dan mengandalkan beberapa orang yang
masa yang akan datang. Setiap perusahaan haruslah menjadi suatu learning
suatu organisasi.
belum juga ditemukan. Menurut Garvin et al. (2008:110), ada tiga faktor yang
telah menghambat kemajuan dari ide learning organization. Pertama, banyak dari
semacam euforia untuk dunia yang lebih baik daripada semacam resep strategi
yang nyata dan konkret. Learning organization digambarkan secara umum bukan
secara khusus, banyak diskusi yang terlalu menekankan pada hutannya dan sedikit
5
sulit untuk diterapkan. Para manajer tidak mampu mengidentifikasi urutan
untuk CEO dan eksekutif senior dan bukan pada manajer departemen atau satuan
yang lebih kecil di mana pekerjaan organisasi yang kritis biasa dilakukan. Para
manajer itu sendiri tidak memiliki cara untuk menilai bagaimana pembelajaran tim
Ketiga, standar dan alat penilaian learning organization hingga saat ini
jumlahnya masih kurang. Tanpa standar dan alat penilaian tersebut, perusahaan
Alat analisis tersebut dibangun dari perspektif bawah ke atas untuk mengukur
pembelajaran yang terjadi di sebuah departemen, kantor, proyek, atau divisi, unit
organisasi dari berbagai ukuran yang memiliki kegiatan-kegiatan kerja sama atau
6
dari perusahaan lain untuk membuat penilaian antar area dalam organisasi serta,
Dengan alat penelitian ini maka organisasi akan mendapatkan pandangan yang
lebih luas dan mendalam mengenai sejauh mana organisasi tersebut belajar dan
Alat penelitian ini merupakan penemuan yang masih tergolong baru dan
belum pernah ada sebelumnya, alat ini disusun berdasarkan three building blocks
dan penilaian untuk mengukur proses pembelajaran yang berbasis three building
dilakukan oleh Garvin et al. pada tahun 2008, dimana penelitian ini akan
organization dan benchmark scores for learning organization untuk menilai dan
Ekonomi ASEAN (MEA) yang dimulai pada 2015. Dengan adanya Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) maka persaingan dengan bank-bank swasta baik dari
dalam dan luar negeri akan meningkat. Di satu sisi, Indonesia sangat terbuka
7
dalam menerima ekspansi bank dari negara luar, berbanding terbalik dengan
negara lain yang bersikap tertutup dalam menerima ekspansi bank dari luar negara
Milik Negara (Himbara) Gatot M. Suwondo, menilai saat ini Bank BUMN
dianggap belum bisa bersaing secara global dikarenakan perbankan BUMN tidak
diberikan aturan yang sama dalam perundangan dengan bank swasta dimana bank
BUMN harus mengikuti 9 Undang-undang (UU). Di sisi lain, bank swasta hanya
mengikuti 3 UU, yakni UU PT. Pasar Modal dan Perbankan. Dilihat dari neraca,
aset Bank BUMN dimiliki negara, sedangkan liability milik korporasi. Bank
Swasta baik dari aset dan liability dimiliki oleh korporasi. Dengan adanya
khususnya Bank BNI dan setting penelitian akan dilakukan di Bank BNI Cabang
UGM Yogyakarta. Pemilihan Bank BNI sebagai obyek penelitian didasari oleh
1. Bank BNI merupakan salah satu Bank BUMN dan memiliki suatu divisi yang
8
2. Bank BNI memiliki visi dan misi untuk selalu mengembangkan kapasitas dan
karyawan.
sehingga kriteria dan subkomponen yang ada pada instrumen penelitian dapat
nilai proses pembelajaran di Bank BNI Cabang UGM Yogyakarta ditinjau dari
reinforces learning. Atas dasar latar belakang masalah tersebut di atas maka
Kondisi persaingan bisnis global sangat dinamis dan berubah dengan cepat
dianggap oleh Bank BNI sebagai salah satu bentuk strategi dan solusi bagi
organisasi untuk belajar dan berubah. Dalam mewujudkan strategi tersebut maka
9
Bank BNI membentuk Divisi Organization Learning sejak 2006, beberapa
training dan workshop untuk seluruh para karyawan Bank BNI baik di tingkat
kantor pusat, wilayah atau cabang. Beberapa keputusan yang ada di Kantor
Cabang harus melewati jalur komunikasi yang cukup panjang, hal ini berkenaan
dengan kewenangan yang dimiliki oleh Kantor Cabang dalam memutuskan suatu
operasional harian yang berkenaan dengan kebijakan, aturan, produk dan jasa.
Bank BNI memiliki sistem prosedur komunikasi yang panjang untuk memutuskan
suatu kebijakan kebijakan, aturan, produk dan jasa yang baru. Bagi kantor cabang,
kantor cabang. Dari beberapa penjelasan diatas maka perlu dilakukan evaluasi
yang ditemukan oleh Garvin et al. (2008), maka diharapkan suatu organisasi akan
mendapatkan pandangan yang lebih luas dan mendalam mengenai sejauh mana
organisasi tersebut belajar dan seberapa adaptif hal itu memperbaiki strategi dan
10
1.3.Pertanyaan Penelitian
dan kelemahan dalam penerapan learning organization dari Bank BNI Cabang
UGM Yogyakarta jika ditinjau dengan benchmark scores for the learning
organization survey?
masing building block of the learning organization pada Bank BNI Cabang
organization.
11
1.5. Manfaat Penelitian
manfaat:
1. Bagi Perusahaan
Hasil penilaian dari kuesioner yang digunakan pada penelitian ini dapat
dijadikan sebagai salah satu sumber untuk diskusi, evaluasi, dan refleksi
proses learning yang terjadi Bank BNI Cabang UGM Yogyakarta ditinjau dari
Agar penelitian ini tidak menyimpang terlalu jauh dari masalah yang
12
2. Alat penilaian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen
I PENDAHULUAN
penulisan.
II LANDASAN TEORI
Bagian ini berisi tinjauan pustaka dan landasan teori yang mendasari
sampel, jenis dan sumber data, pengumpulan data, serta metode analisis
data.
dan pembahasan.
1. Daftar pustaka/referensi
2. Lampiran
13