Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH KIMIA INDUSTRI

PENYIMPANAN DAN PENGANGKUTAN


disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliahKimia Industri

Disusun oleh:
Nina Hardiana 140210140048
Mohamad Alief R 140210140064
Martin luther 140210140067
Fadhil Ibrahim K 140210140078
Farhan Mutaqin 140210140090

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DEPARTEMEN KIMIA
PROGRAM STUDI S1 KIMIA
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai salah satu klasifikasi
peralatan proses kimia dalam proses produksi berdasarkan penyimpanan dan pengangkutan.

Dengan terselesaikannya makalah ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Makalah ini
dibuat bertujuan sebagai tugas mata kuliah Kimia Industri.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Jatinangor, Mei 2017

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................................ii

2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................................3
2.1 Penyimpanan...............................................................................................................................3
2.2 Jenis Bahan..................................................................................................................................3
2.3 Pengangkutan (Transportasi).......................................................................................................4
BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................................................5
3.1 Penyimpanan Bahan....................................................................................................................5
3.1.1 Kapasitas Bahan...................................................................................................................5
3.1.2 Penyimpanan Bahan Padat (Bulk Material Storage)............................................................6
3.1.3 Peralatan Penyimpanan Bahan Cair...................................................................................10
3.1.4 Peralatan Penyimpanan Bahan Gas....................................................................................12
3.2 Pengangkutan (Transportasi) Bahan..........................................................................................15
3.2.1 Alat transportasi bahan padat.............................................................................................17
3.2.2 Alat Transportasi fluida cair dan gas..................................................................................22
BAB IV PENUTUP........................................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................25

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahan-bahan yang terlibat dalam proses produksi di industri kimia dapat


dibedakan berdasarkan wujudnya dan arus bahan dalam proses produksi, untuk
wujud terdiri dari bahan padat, bahan cair dan bahan gas. Sedangkan untuk arus
bahan dalam proses produksi terdiri dari bahan baku (raw material), bahan
setengah jadi (intermediet material) dan produk.

Hal yang sangat diperlukan didalam peralatan industri proses adalah


penyimpanan bahan-bahan. Bahan yang akan disimpan biasanya dapat berupa
bahan mentah, produk antara dan produk yang sudah jadi. Pada saat proses
penyimpanan yang harus diperhitungkan adalah peralatan penyimpan bahan,
karena dengan adanya peralatan yang mendukung penyimpanan bahan maka
bahan tersebut diharapkan tidak akan berubah baik komposisi, sifat fisik dan
kimia-nya. Penyimpanan bahan diperlukan agar proses produksi dapat berjalan
secara kontinu dan persediaan (stok) bahan terjamin sehingga tidak mengalami
kerugian karena kehabisan bahan.

Dalam industri kimia, transportasi merupakan proses pengangkutan bahan


mentah dan energi dalam jumlah besar ke pabrik dan ke dalam peralatan, atau
pengangkutan produk-produk dan limbah ke luar pabrik. Berdasarkan keadaan
agregat dari bahan, transportasi dibedakan menjadi: transportasi bahan padat dan
transportasi fluida (cair dan gas). Dalam suatu industri, pemindahan bahan baik
bahan mentah (raw material), bahan setengah jadi (intermediate product),

1
maupun bahan jadi (product) merupakan persoalan yang cukup penting untuk
efisiensi dan efektifitas secara keseluruhan proses.

Secara universal didalam industri, terdapat bahan - bahan material


berbagai jenis yang terkadang sangat berat sehingga berbahaya bagi manusia.
Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk mengangkut bahan - bahan tersebut
mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia. Bahan yang diangkut
dipengaruhi kapasitas bahan, jenis bahan dan tujuan pengangkutan. Alat
pengangkut bertujuan untuk memudahkan kita dalam pemindahan suatu zat.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan penyimpanan dan pengangkutan dalam kimia
industri?

1.2.2 Apa saja jenis penyimpanan dan pengangkutan dalam kimia industri?

1.2.3 Bagaimana sistem penyimpanan dan pengangkutan yang baik?

1.2.4 Apa saja jenis alat yang digunakan dalam penyimpanan dan
pengangkutan?
1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Memahami maksud dari penyimpanan dan pengangkutan dalam kimia


industri

1.3.2 Mengetahui jenis-jenis penyimpanan dan pengagkutan dalam kimia


industri

2
1.3.3 Memahami sistem penyimpanan dan pengangkutan yang baik

1.3.4 Mengetahui jenis-jenis alat yang digunakan dalam penyimpanan dan


pengangkutan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

3
2.1 Penyimpanan
Penyimpanan merupakan bagian dari proses produksi dalam industri kimia.
Selain energi dan material, yang terutama harus disimpan adalah bahan proses,
yaitu : bahan mentah, produk antara dan produk jadi(Handojo, L. 1995)..

Tujuan penyimpanan bahan, baik sebagai bahan baku, bahan intermediet,


maupun produk adalah untuk menjaga kelangsungan proses produksi, agar pabrik
tetap dapat mengeluarkan/ menjual produknya ke konsumen dalam batas waktu
tertentu walaupun terjadi hambatan/ kemacetan penyediaan bahan baku maupun
terjadi kerusakan alat alat alat pabrik. Penyimpanan bahan diperlukan agar
proses produksi tidak tergantung pada pengumpanan dan pengeluaran bahan
(Bodger& Banchero, 2007).

Penyimpanan bahan dalam proses industri dapat dijumpai pada


(Cook&Cullen, 1985) :

Pada awal proses : untuk menyimpan bahan baku


Pada tengah-tengah proses : untuk menyimpan bahan setengah jadi
Pada akhir proses : untuk menyimpan bahan jadi (produk)

2.2 Jenis Bahan


Bahan bahan yang terlibat dalam proses produksi di industri kimia dapat
dibedakan berdasarkan wujud dan arus bahan dalam proses produksi (Bodger &
Banchero, 2007).

Berdasarkan wujud (fase), bahan dapat dibagi menjadi 3 jenis bahan, yaitu
(McCabe, 1999) :
o Bahan padat
o Bahan cair
o Bahan gas
Berdasarkan arus bahan dan proses produksi, bahan dibagi menjadi 3 jenis,
yaitu (Peters, 1984):
o Bahan baku (raw material)
o Bahan setengah jadi (intermediet material)
o Bahan jadi (product)

4
2.3 Pengangkutan (Transportasi)
Transportasi merupakan proses yang paling sering berlangsung dalam
industri kimia. Berbagai tahap proses teknik kimia seringkali dihubungkan satu
sama lain melalui instalasi pengangkut. Berdasarkan keadaan agregat dari bahan
yang akan diangkut, maka transportasi dapat dibedakan menjadi (Handojo, L.
1995).:

a. Pengangkutan bahan padat


b. Pengangkutan fluida (cairan dan gas)

Dalam industri kimia, transportasi merupakan proses pengangkutan bahan


mentah dan energi dalam jumlah besar ke pabrik dan ke dalam peralatan, atau
pengangkutan produk-produk dan limbah ke luar pabrik (Jaksen, 2012).

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Penyimpanan Bahan


Salah satu bagian penting dalam proses industri kimia merupakan proses
penyimpanan bahan. Penyimpanan bahan menjadi penting karena proses

5
produksi dapat berlangsung sehingga pabrik tetap dapat menghasilkan produknya
ke konsumen. Pada umumnya, suatu bahan dalam industri kimia disiman dalam
suatu tanki penyimpanan.

a. b.

Gambar 1. Contoh tangki penyimpanan (a) tangki terbuka dan (b) tangki tertutup
Tangki penyimpanan (storage tank) menjadi bagian yang penting dalam
suatu proses industri kimia karena tanki penyimpanan tidak hanya menjadi
tempat penyimpanan bagi produk dan bahan baku tetapi juga menjaga kelancaran
ketersediaan produk dan bahan baku serta dapat menjaga produk atau bahan baku
dari kontaminan yang dapat menurunkan kualitas dari produk atau bahan baku.

Dalam penyimpanan bahan, banyak hal yang perlu diperhatikan, yakni


jenis bahan yang akan disimpan, kapasitas bahan, serta alat penyimpanan bahan.

3.1.1 Kapasitas Bahan


Jumlah bahan yang disimpan disesuaikan dengan jumlah bahan yang
dikonsumsi atau dengan kondisi pengiriman. Jumlah bahan yang disimpan
biasanya dinyatakan dengan kapasitas tiap hari dari pabrik.

Jumlah bahan yang disimpan tergantung dari:

alat-alat pabrik secara keseluruhan


metoda operasi : batch, semi-batch, continuous
frekuensi, lamanya waktu yang diperlukan untuk proses dari masing-
masing unit secara individu yang ada di pabrik

6
mudah/sukarnya bahan tersebut didapat dan distribusi bahan produk
(termasuk transportasi dari bahan tersebut)
o untuk bahan yang mudah didapat (dalam negeri), maka jumlah
bahan yang disimpan relatif lebih sedikit dibandingkan dengan
bahan yang sukar didapat
o untuk produk yang terikat kontrak jual beli dengan pabrik lain,
jumlah bahan yan disimpan lebih banyak jika dibandingkan
dengan produk yang dipasarkan on retail

3.1.2 Penyimpanan Bahan Padat (Bulk Material Storage)


Penyimpanan bahan padat untuk jumlah besar dapat dilakukan dalam
sistem outdoor, indoor dan bunker/silo.

a. Penyimpanan dalam sistem outdoor (di alam bebas)


Bahan-bahan yang stabil terhadap cuaca dapat disimpan/ditumpuk dialam
bebas. Tetapi terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
Sudut kemiringan, ketika sudut kemiringan terlalu besar,akan
mengakibatkan kecelakaan karena barang-barang yang disimpan
dapat menekan dinding batas.
Tinggi penyimpanan (penimbunan), ketika bahan organik, karbon
bahkan briket disimpan dengan ketinggian yang melebihi batas
akan mengakibatkan terjadinya panas yang terjadi secara
alamiah sehingga dapat menyala dan menimbulkan ledakan.
Dalam sistem outdoor terdapat berbagai metode yang digunakan.
Pemilihan metode penyimpanan ini didasarkan pada sifat bahan yang
disimpan, jumlah bahan yang disimpan dan carapenanganan bahan.
Metode tersebut antara lain :
penyimpanan dibawah travelling bridge.
penimbunan dikanan kiri jalan, alat yang digunakan adalah
locomotif crane yang dilengkapi dengan bucket.
overhead sistem, sistem yang digunakan untuk penyimpanan jika
transportasi jarak jauh. Hal ini dilakukan dengan monorial car,
cable way car dan sebagainya, yang dilengkapi dengan bucket.
drag scrapper system

7
a b

c d

Gambar. 2 Penyimpanan bahan


padat di alam bebas dalam system outdoor (a) travelling bridge, (b) drag
scrapper system, (c) locomotif crane, (d) overhead system.
b. Penyimpanan dalam sistem indoor
Sistem indoor digunakan untuk menyimpan bahan yang harus
dipertahankan tetap kering. Bahan yang disimpan harus memerlukan
perlindungan terhadap atmosfer pada musim tertentu. Pengeluaran bahan
digunakan dengan alat :monorail crane (untuk storing maupun
delivering), conveyor system(belt conveyor bersama dengan bucket
elevator), danconveyor system (belt) yang dilengkapi dengan tripper.
1) Tempat yang beratap/hangar
Ketika bahan padat tersebut mudah dipengaruhi oleh perubahan
cuaca secara langsung, maka bahan padat tersebut harus
ditempatkan dalam hanggar terbuka.. Contoh bahan-bahan ini:
batu-batu, kayu, kardus, karet, kplastic, produk dalam drum dsb.

8
Gambar 3 hangar
2) Penyimpanan di gudang
Penyimpanan dalam gudang tertutup biasanya produk-produk
tersebut disimpan didalam drum, karung, kotak logam, karton,
dsb. Gudang ini dapat bertingkat atau hanya berlantai satu.

Gambar 4. Penyimpanan Bahan Padat di Gudang Tertutup.


c. Bunker/silo.
Silo merupakan bejana tegak lurus yang terbuat dari stainless steel yang
dilapisi enamel, bagian bawah silo berbentuk kerucut untuk
mempermudah pengeluaran bahan. Penyangga dibuat dengan rangka baja.
Penyimpanan bahan dilakukan dengan menggunakan konveyor mekanik

9
atau pneumatik. Bunker/silo digunakan ketika bahan padat yang akan
disimpan berupa bahan-bahan padat yang mengalir (seperti serbuk/butir)
dan tidak mudah melekat. Pengisian bahan padat kedalam silo dilakukan
memakai peralatan transportasi tertentu dan lubang pengeluarannya
terletak dibagian bawah, biasanya dihubungkan dengan unit penyedot.
Contoh: pupuk, semen, tepung. Drum, kotak logam, dan karung-karung
yang telah diisi bahan harus diberi label isi dan jumlah, serta tulisan harus
menggunakan cat dan tidak boleh terhapus.

Gambar 5 Contoh alat penyimpanan


bahan padat didalam silo.
Penyimpanan dalam jumlah kecil,
umumnya digunakan drum.

- Description: Pails Tubs Cans -


Containers, Drums, Totes, Bins &
Racks
- Material: Carbon Steel
- Type: Tight Head Drum Volume
- Capacity: 20 Gal.
- Diameter (Inch): 18-1/4
- Height (Inch): 19-1/4
- Material: Carbon Steel
- Package Quantity: 1 Big

3.1.3 Peralatan Penyimpanan Bahan Cair

Dalam industri kimia, umumnya lebih banyak digunakan bahan-bahan


proses dalam bentuk cair. Dalam penyimpanan bahan cair, yang perlu di

10
perhatikan adalah sifat bahan, yang pada akhirnya akan menentukan bentuk
alat penyimpan maupun letak penyimpanannya.Untuk bahan yang tahan
terhadap udara luar, penyimpanan dalam udara terbuka (reservoir), contohnya
adalah untuk penampungan cooling water. Sedangkan untuk bahan yang tidak
tahan terhadap pengaruh udara luar, maka penyimpanan dilakukan dengan
menggunakan tangki. Letak tangki bisa indoor maupun outdoor tergantung
dari sifat bahan. Bentuk tangki dapat berupa silinder, bola, atau rectangular.
Pemasangan tangki silinder dapat vertikal atau horizontal tergantung dari
bahan yang disimpan dan kebutuhannya.

Berdasarkan bentuk dan pemasangannya, secara umum tangki untuk


penyimpanan bahan dapat dibedakan menjadi:

1) Tangki silinder tegak : dipakai untuk menyimpan secara outdoor dan juga
untuk penyimpanan yang diinginkan kontrol terhadap level permukaan
yang tepat.

2) Tangki silinder horizontal dan rectangular : menyimpan cairan dengan


sistem indoor.

3) Tangki bola : untuk bahan yang sangat volatil (misal untuk gas yang
dicairkan)

11
b.

a.
c.

Gambar (a) tangki silinder tegak, (b) tangki silinder horizontal, dan (c) tangki
bola

Cairan dalam jumlah besar disimpan dalam tangki-tangki penyimpanan


berbentuk silinder yang bisa diletakan vertikal maupun horizontal, secara
tunggal maupun dalam jumlah banyak.Tempat penyimpanan dapat diatas atau
dibawah tanah dan diluar atau didalam bangunan. Ukuran tangki-tangki ini
bermacam-macam (misal 1 1000 m3) dan dari bahan dasar yang bermacam-
macam pula (misal baja, baja tahan korosi, baja berlapis karet, atau bahan
sintesis).Pengisian dan pengosongan dilakukan dengan pompa yang
dilengkapi dengan pengaman (misal alat pengukur tinggi permukaan). Untuk
cairan yang mudah membeku diperlukan tangki-tangki khusus yang dapat
dipanaskan, sedangkan untuk cairan yang mudah menguap diperlukan tangki
yang dapat didinginkan. Sedangkan tangki untuk cairan yang mudah terbakar
harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan dengan peraturan atau
undang-undang.

12
Tangki ini harus dilengkapi dengan :

- Pemasangan arde (koneksi fisik langsung ke bumi)

- Ventilasi

- Instalasi listrik yang aman dari ledakan

- Pengamanan terhadap api balik (dalam saluran pengeluaran udara)

- Instalasi alarm kebakaran

- Instalasi pemadam kebakaran

Untuk cairan dalam jumlah kecil, tempat penyimpanannya dapat berupa


tangki kecil bertekanan (biasa terbuat dari baja, baja lapis seng, baja tahan
korosi), tong dan ember, dan botol (terbuat dari kaca dengan mantel
pelindung).

13
Gambar 2.2.2.1 alat penyimpanan bahan untuk jumlah kecil
3.1.4 Peralatan Penyimpanan Bahan Gas.

Gas memiliki volume yang besar dibanding cairan untuk berat yang
sama. Oleh karena itu, gas harus disimpan dibawah tekanan dalam bejana-
bejana bertekanan yang khusus. Banyak jenis gas menjadi cair pada suhu
dibawah tekanan, karena itulah bejana-bejana bertekanan tinggi seringkali
berisi gas yang tercairkan. Gas-gas seperti ini antara lain adalah khlor,
amoniak, fosgem, karbondioksida, dan propanaUntuk meminimalisir
terjadinya kecelakaan,maka dalam penyimpanan gas terdapat standar warna
gas dantabung gas secara internasional.

Tabel 1. Standar Warna Gas Internasional


GAS WARNA GAS WARNA
Nitrogen Hijau Fosgem Hitam, Oranye
Klor Kuning Hidrogen Merah
Oksigen Biru Amonia Ungu
Hidrogen Klorida Kuning, Merah Karbon Dioksida Hitam
Udara Bertekanan Coklat Asetilen Oranye

Tabel 2. Standar Warna Tabung Pengenal Gas


JENIS GAS WARNA
Nitrogen, gas mulia (Ar, He), gas fluoro carbon,
Abu- Abu
CO2
Gas beracun : HCN, asam klorida, CO, NO2, Kuning tua

14
amonium klorida, dll
Gas menyengat / korosif : amonia , klor , SO2 ,
Kuning muda
HCl , metil klorida , dll
Gas mudah terbakar : H2 , asetilena, gas Dasar biru dengan tanda
hidrokarbon (metana, propilena ,etanol) merah sekelilingnya
Gas pengoksida : O2, udara tekan Biru Mmuda

Tabel 3 Warna Tabung Pengenal Gas


JENIS GAS WARNA
Mixed Gas Warna gabungan masing-masing gas yang dicampur
Medical Gas Putih

Apabila jumlah gas yang akan disimpan banyak, penyimpanan dapat


dilakukan dalam gas holder, tangki bertekanan /bejana yang berbentuk bulat,
silinder vertikal atau horizontal, terbuat dari baja biasa atau baja tahan korosi,
dimana tekanan operasi dari gas holder ini dibuat sedikit lebih tinggi diatas
tekanan atmosfer.Alat ini dilengkapi dengan kompresor/blower, baik untuk
memasukkan ataupun mengeluarkan gas.Contohnya : gasometer (untuk gas
kota dan gas bumi) dan

15
Gambar 2.3.1.1 alat penyimpanan gas dalam jumlah besar

Sedangkan apabila jumlah gas yang akan disimpan kecil,


penyimpanandapat dilakukan didalam tabung/tangki bertekanan yang terbuat
dari baja dengan kapasitas 1-100 L yang bertekanan hingga mencapai 200 Bar.

16
Gambar 2.3.2.1 Tangki Penyimpanan dalam Jumlah Kecil.

Jenis tangki penyimpanan gas:

Telescopic gas holder: jenis tangki penyimpan gas dengan


tekanan atmosfer yang konstan dengan kapasitas yang berubah-
ubah, di mana digunakan dinding ganda dengan sekat permukaan
air (water filled double wall seal)

Stationary gas holder: jenis tangki penyimpan yang mempunyai


ukuran tetap, tetapi dapat menyimpan bahan gas dengan tekanan
tetap dan volume yang berubah-ubah, dimana digunakan sekat
permukaan air (water level seal). Apabila gas yang disimpan
peka terhadap air, maka dapat digunakan cairan lain yang sesuai
atau menggunakan sekat kering (dry seal), yaitu tirai fleksibel
atau kain berlapis karet/elastomer.

a. b.

Gambar (a) Telescopic gas holder(b) Stationary gas holder:

17
Gas holder juga banyak menggunakan balon plastik, tetapi harus
dilindungi dari gangguan mekanis dan cuaca (misal: dipasang tinggi di atas
suatu menara).

3.2 Pengangkutan (Transportasi) Bahan

Di dalam industri, bahan -bahan yang digunakan kadangkala merupakan


bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat
transportasi untuk mengangkut bahan - bahan tersebut mengingat keterbatasan
kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan
diangkut maupun keselamatan kerja dari karyawan. dalam pemakaian alat
trasnportasi industri juga harus memperhatikan klasifikasi material yang
dibawa, baik berbentuk gas, padat, maupun cair.

Ada beberapa macam atau jenis alat transportasi yang sering digunakan
didalam industri, baik itu pertambangan ataupun industri yang lainnya.

1) Conveyor, untuk mengangkut bahan - bahan industri yang berbentuk


padat. Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material
padatan antara lain tergantung pada :

Kapasitas material yang ditangani

Jarak perpindahan material

Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi

Ukuran, bentuk dan sifat material

18
2) Forklift, adalah alat yang digunakan untuk menggali, mengangkat
material dari sumbernya ke unit pembawa material, atau alat berat yang
digunakan sebagai sarana pendukung disekitar loading area, dumping area
maupun area perjalanan dari loading hingga dumping area.

3) Over head cran / Crane, termasuk di dalam kategori alat pengangkut


material, karena alat ini dapat mengangkut material secara vertikal dan
kemudian memindahkannya secara horizontal pada jarak jangkau yang
relatif kecil.

4) Dump Truck, untuk pengangkutan material lepas (loose material) dengan


jarak tempuh yang relatif jauh.

5) Articulated Dump Truck, disingkat ADT, digunakan untuk memindahkan


dan membuang material dengan kapasitas terbatas dan kondisi jalan
berlumpur.

6) Crawler crane, alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang
menerjemahkan hasil dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat
penggerak adalah crawler atau roda kelabang dan ban karet.

7) Tower Crane, digunakan dalam proyek-proyek bangunan sipil yang


berkaitan dengan pemindahan tanah adalah mobile crane, sebab crane ini
dapat dengan mudah dipindah-pindahkan, karena pekerjaan pemindahan
tanah secara mekanis membutuhkan mobilitas alat yang relatif tinggi.

8) Centrifugal pump, digunakan pada industri pertambangan yakni


memindahkan material berbentuk lumpur kemudian dibawa ketempat

19
pengolahan berikutnya. Cyclone pump untuk meenyeleksi material yang
sudah halus dan masih berbentuk ore.

9) Power Shovel, alat ini baik untuk pekerjaan menggali tanah tanpa bantuan
alat lain, dan sekaligus memuatkan ke dalam truk atau alat angkut
lainnya. Alat ini juga dapat untuk mebuat timbunan bahan persediaan
(stock pilling).

10) Loader dan Dozer, termasuk dalam kategori alat yang biasanya tidak
digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan
material dari satu alat ke alat yang lain. Loader dan dozer adalah alat
pemindahan material.

11) Backhoe, jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa
alat berat digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk
didalam kategori ini adalah front shovel, backhoe
3.2.1 Alat transportasi bahan padat

Fungsi utama dari alat transportasi bahan padat adalah untuk


mengangkut dan juga mengumpan. Prinsip pengangkutan bahan padat dapat
dibedakan berdasarkan :

Prinsip Pengangkutan.

Berdasarkan prinsip pengangkutannya, alat trasportasi bahan padat yang


mengangkut bahan padat secara horizontal disebut conveyor, sedangkan untuk
pengangkutan secara vertical disebut elevator.Cara Pengangkutan, digolongkan
kembali menjadi 3 macam, yaitu :

20
a) Mekanis,dengan menggunakan sistem scraper (mendorong) atau carrier
(mengangkut atau membawa).

b) Pneumatis,pengangkutan bahan padat dengan menggunakan udara secara


pressure system, vacuum system atau pressure & vacuum system.

c) Hidrolis,pengangkutan bahan padat dengan menggunakan media air.

Fungsi Transportasi

Berdasarkan fungsi dari transportasi bahan padat, alat transportasi bahan


padat yang digunakan adalah sebagai berikut.

a) Portable Power Driver Conveyor

Alat transportasi yang bekerja secara tidak kontinu dan dapat


dikendalikan:

Bejana

Karung/kantong

Kontainer

Silo

b) Mechanical Conveyor

21
Alat transportasi pengangkutan mekanis, berupa :

Pengangkutan dengan gaya berat


Prinsip:Benda yang diangkut jatuh karena
gaya berat yang melalui pipa atau kanal
(vertikal atau miring). Sudut kemiringan
harus lebih besar dari pada sudut lereng
bahan.
Teknik kerja:Pengumpan dapat dilakukan
pengumpanbaling- dengan cara manual melalui alat penakar
baling putar (pengumpanbaling-baling putar/rotary
vanefeeder).Dengan perputaran bahan
dialirkan ke bawah. Jumlah bahan yang
diangkut diatur melalui kecepatan putaran
baling-baling.
Penggunaan:Untuk jarak pengangkutan
yang pendek dan curam, misalnya antara
bejana penyimpanan bahan dan mesin
penggiling.

Pengangkutan getar (vibrating conveyor)


Prinsip:Benda yang diangkut jatuh
karena gaya berat yang melalui pipa
atau kanal (vertikal atau miring).
Sudut kemiringan harus lebih besar
Pengangkut getar dari pada sudut lereng bahan.
Teknik kerja:Pengumpan dapat
dilakukan dengan cara manual
melalui alat penakar
(pengumpanbaling-baling
putar=rotary vanefeeder).Dengan

22
perputaran bahan dialirkan ke
bawah. Jumlah bahan yang diangkut
diatur melalui kecepatan putaran
baling-baling.
Penggunaan: Untuk
jarakpengangkutan yang pendek
dan curam, misalnya antara bejana
penyimpanan bahan dan mesin
penggiling.

Pengangkutan spiral (screw conveyor)


Prinsip:Bahan diangkut dalam
kanal yang tertutup atau terbuka
oleh spiral yang berputar. Bahan
bergerak maju ke arah memanjang
Pengangkut spiral (horisontal).
Teknik kerja:Pengisian bahan yang
berlebihan bisa menyebabkan
penymbatan, tidak cocok untuk
bahan yang lembab.
Penggunaan:Sebagai alat penakar,
pengumpan, dan dan pengeluaran
dari bahan yang dapat ditaburkan.
Jarak pengangkutan sekitar 10-15
meter, arah pengangkutan horisontal
atau miring. Arah pengangkutan
dapat dibalik, jumlah bahan dapat
diatur dengan mudah.

Pengangkut rantai (chain conveyor)

23
Prinsip:Dalam kanal yang tertutup
terdapat rantai melingkar yang
bergerak. Gerakan rantai
menyebabkan bahan terangkut.
Penggunaan:Terutama untuk
bahan berbentuk halus sampai
kasar. Pengangkutan bisa
Pengangkut rantai
menempuh jarak yang jauh. Arah
pengangkutan horisontal atau
miring.

Pengangkutan keranjang (Bucket conveyor)


Prinsip:Pada suatu rantai melingkar
dipasang mangkok/keranjang pada
jarak tertentu. Mangkok tersebut
dipasang secara kaku atau bisa
bergoyang. Dengan mangkok ini
bahan diangkut.
Pengangkut keranjang Penggunaan:Terutama digunakan
untuk mengangkut potongan yang
kecil hingga besar. Penganngkutan
bisa menempuh jarak yang jauh.
Pada pengangkut dengan mangkok
yang pemasangannya bergoyang,
pengangkutan dapat dilakukan ke
segala arah.

Pengangkut sabuk (belt conveyor)

24
Prinsip:Bahan dibawa di atas sabuk
melingkar yang bergerak. Sabuk dapat
berbentuk datar atau berupa cekung
dengan bahan yang terbuat dari karet,
bahan sintetis, atau logam.
Penggunaan:Sabuk berbentuk cekung
Pengangkut sabuk datar digunakan untuk mengangkut bahan
berbentuk serbuk halus, potongan
halus dan kasar. Sabuk datar digunakan
untuk mengangkut benda potongan.
Pengangkutan dapat menempuh jarak
Pengangkut sabuk cekung
yang jauh. Arah pengangkutan
horisontal atau sedikit miring.

Pengangkut pelat (plate conveyor)


Prinsip:Pada sepasang rantai
melingkar yang bergerak, dipasang
pelat-pelat dari kayu aatau logam
yang mengangkut bahan. Pelat

Pengangkut pelat dipasang berdekatan.


Penggunaan:Hanya untuk benda
potongan. Pengangkutan dapat
menempuh jarak yang jauh. Arah
pengangkutan horisontal atau
sedikit miring.

Pengangkut rol (gravity roller conveyor)

25
Prinsip:Di atas suatu lintasan
(yang berputar bebas atau yang
diputar dengan penggerak)
dipasang rol-rol dalam jarak
yang dekat. Gaya yang
digunakan untuk mengangkut
adalah gaya berat benda yang
diangkut atau gaya yang timbul
karena rol diputar.
Penggunaan:Hanya untuk
benda potongan. Bisa dipakai
sebagai alay pengangkut jarak
jauh. Arah pengangkutan
horisntal atau sedikit miring.

3.2.2 Alat Transportasi fluida cair dan gas

Transportasi fluida merupakan perpindahan fluida dari suatu tempat ke


tempat lain. Perpindahan fluida dibutuhkan energi dimana energi tersebut
didapatkan dari alat-alat transportasi.

Kipas angin/fan : Transportasi udara/gas dengan tetap, incompressible.

Pompa : Transportasi cairan dengan tetap, incompressible.

Blower: Transportasi udara/gas dengan tidak tetap, compressible.

Kompresor Transportasi cairan dengan tidak tetap, compressible.

26
Kriteria pemilihan operasi pemindahan cairan ditentukan oleh perfoma
juga karakteristik operasi seperti kapasitas alir, power, efisiensi, pemeliharaan
dan perbaikan, serta sifat fisik & kimia fluida yang dipindahkan.

Alat transportasi fluida cair & gas berdasarkan pembagian menurut cara
kerja dibedakan menurut cara kerja, yaitu :

1) Positive displacement, memberi tekanan langsung terhadap fluida.


Dibedakan atas reciprocating dan rotary.

2) Reciprocating pump, memiliki prinsip kerja: coran dipindahkan kemudian


ditangkap didalam ruangan (silinder) pompa kemudian didorong
keluar.Reciprocating pump terdiri dari :

Piston pump (single acting & double acting);

Plunger pump;

Diaphragm pump;

Glandless pump

3) Rotary pump, memiliki prinsip kerja: cairan didorong keluar oleh torak
sedangkan ruangan dimana cairan terperangkap tetap diam.Rotary pump
terdiri dari :

Gear pump;

27
Lobe pump;

Screw pump;

Cam pump;

Vane pump;

Flow inducer;

Mono pump.

4) Centrifugal, memberi torsi dan putaran terhadap fluida. Dibedakan atas


centrifugal pump dan kipas angin, blower dan kompresor.Centrifugal pump
digunakan untuk pemindahan cairan, sedangkan kipas angina, blower dan
kompresor digunakan untuk pemindahan gas.Prinsip kerja dari centrifugal
pump adalah ketika cairan dan ruangan cairan berputar maka cairan akan
terlempar keluar. Jumlah cairan yang keluar bergantung dari kecepatan
gerakan torak, kecepatan putaran. Selain itu, kita harus mempertimbangkan
head yang harus dicapai, friksi sepanjanng saluran, sifat fisik dan kimia
cairan serta sumber tenaga.

c) Pneumatik conveyor

Alat transportasi pneumatis, alat transportasi yang


memberi beda tekanan terhadap fluida dari tangki tekanan
tinggi ke tangki tekanan rendah.

28
BAB IV
PENUTUP

Demikianlah makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi orang


yang membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca makalah
ini. Dan penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan
kalimat yang tidak jelas.

Dan kami juga sangat mengharapkan, makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dengan.

Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan kami ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya.

29
DAFTAR PUSTAKA

Bodger, W.L. &J.T. Banchero.2007. Introduction to chemical engineering


InternationalStuden Edition.Mc. Graw-Hill, Book Company. USA.

30
Cook, T.M. &D.J. Cullen. 1985.Industri kimia operasi :aspek-aspek keamanan dan
kesehatan. Gramedia. Jakarta.

Handojo, L. 1995. Teknologi kimia. Jilid 1. Pertja. Semarang.

Jaksen M.A. 2012. Peralatan Industri Proses I. Politeknik Negeri Sriwijaya: Press.
Palembang.

McCabe, W. L. 1999. Operasi Teknik Kimia. Jilid ke-2. Erlan.gga. Jakarta.

Peters, M. 1984. Elementary chemical engineering. Second Edition. Mc. Graw-Hill,


Book Company. USA.

31

Anda mungkin juga menyukai