Anda di halaman 1dari 18

ASKEP KELUARGA ASMA

LAPORAN

Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Keluarga Tn T Dengan Salah Satu Anggota


Keluarga Menderita ASMA Di Rt 05 Rw 04 Desa Bendorejo

Kecamatan Pogalan

DI SUSUN OLEH :

YOGA SEBANTARA

NIM : 08.048

Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Trenggalek

Jl. Dr. Soetomo No. 05 Telp. (0355) 791 293

Trenggalek Tahun 2011


___________________________________________________________________________
___________________

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam usaha menunjang suksesnya pembangunan nasional, khususnya dalam bidang
kesehatan yang termuat dalam sistem kesehatan nasional dalam operasional akan terus
dimantapkan dan dikembangkan agar dapat terwujud masyarakat adil dan makmur.

Dengan semakin majunya ilmu pendidikan dan teknologi serta semakin lengkapnya sarana,
maka akan berdampak positif bagi perkembangan kebudayaan serta dalam kehidupan
manusia.

Dampak tersebut dapat memperbaiki kesehatan fisik, mental, sosial dan spiritual, seperti saat
sekarang ini, dengan datangnya milenium ke III dan kemajuan teknologi yang canggih, maka
akan semakin banyak masalah yang harus kita hadapi. Terutama dalam bidang kesehatan.
Terlebih disaat krisis moneter seperti ini, orang cenderung mengabaikan kesempatan karena
kesibukan pekerjaan atau kesibukan lain.

Dalam rangka melengkapi kurikulum Akademi Keperawatan Trenggalek sebagai salah satu
tugas, maka setiap mahasiswa diharuskan memiliki pengalaman keperawatan kepada
keluarga disamping mempunyai kemampuan ketrampilan serta sikap yang mencerminkan
profesional seorang perawat.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum

Diharapkan mahasiswa mampu melakukan Asuhan Keperawatan Keluarga dengan


salah satu anggota keluarga menderita ASMA

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu mengkaji dan mengidentifikasi data kesehatan keluarga


b. Mahasiswa mampu menganalisa dan mengidentifikasi serta menemukan masalah
kesehatan keluarga

c. Mahasiswa dapat membuat intervensi/rencana asuhan keperawatan keluarga

d. Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan keperawatan keluarga

e. Mahasiswa melakukan evaluasi asuhan keperawatan keluarga

C. Metode Pengumpulan Data


Pola penyusunan laporan ini menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu dengan
teknik :

1. Observasi Langsung

Dilakukan dengan melihat langsung untuk mengetahui keadaan keluarga, terutama yang
berhubungan dengan kesehatan, status, hygiene, sanitasi dll

2. Wawancara

Tatap muka dengan keluarga dan melakukan wawancara langsung untuk mendapatkan data
dalam pembuatan laporan.

3. Studi Pustaka

Dalam penyusunan laporan ini, tidak lepas dari buku-buku yang berhubungan dengan
masalah kesehatan, baik dari perpustakaan sekolah, teori maupun data dari puskesmas.

D. Sistematika Penulisan
Kata Pengantar

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

C. Metode Pengumpulan Data

D. Sistematika Penulisan

BAB II : TINJAUAN KASUS


A. Pengkajian Keluarga

B. Diagnosa Keperawatan Keluarga

C. Perencanaan

D. Pelaksanaan ( Implementasi dan Evaluasi )

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

LAMPIRAN

BAB II

TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN KELUARGA

I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn T

2. Alamat dan Telepon : RT. 23 RW. 04 Mbendorejo .Pogalan

3. Pekerjaan Kepala Keluarga : Pensiunan Dispenda

4. Pendidikan Kepala Keluarga : SMP

5. Komposisi Keluarga

Hub Status Imunisasi


Polio DPT HepatitisCam-
No Nama JK Umur Pendidikan Ket
dengan BCG
1 2 3 4 12341 2 3 4
KK pak
1 Tn T P KK 63 SMP ASMA
2 Ny. T P Istri 58 SMP

Genogram

A B
Keterangan :

: laki-laki

: perempuan

: meninggal

: penderita

: tinggal 1 rumah

: garis perkawinan

: garis keturunan

A : Orang tua Ny. T

B : Orang tua Tn T

C : Ny T

6. Tipe keluarga

Tipe keluarga Tn T adalah Lansia yang terdiri dari Tn T dan Ny T

7. Suku bangsa

Suku bangsa keluarga Tn T adalah Jawa, sehingga kebudayaan dalam keluarga yang
dominan adalah kebudayaan Jawa.

8. Agama

Semua anggota keluarga Tn T beragama Islam. Keluarganya yakin bahwa hidup, sehat,
sakit dan mati adalah suatu garis yang telah ditakdirkan oleh Tuhan YME.
9. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Pendapatan keluarga Tn T setiap bulannya dari pensiunan dan jualan gorengan dan
penghasilannya tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

10. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Keluarga Tn T jarang pergi ke tempat rekreasi, mereka menggunakan waktu senggang


untuk mengobrol dan beristirahat dan kadang-kadang nonton TV.

II. Riwayat Tahap Perkembangan


Keluarga
11. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga Tn T saat ini dalam tahap keluarga dengan usia lanjut.

12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Tidak ada tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

13. Riwayat Keluarga inti

Dalam keluarga Tn T tidak pernah menderita penyakit yang serius maupun kronis.
Sebelumnya keluarga Tn T tidak mempunyai penyakit yang menular maupun menurun.
Kurang lebih 2 tahun yang lalu ,sekitar bulan maret 2009 Tn T mulai batuk batuk dan
kadang sampai sesak nafas. Tapi saat itu Tn T hanya berobat dengan keluhan hanya batuk
batuk biasa. Namun setelah kurang lebih bulan november, batuk batuk yang dirasa semakin
parah ditambah susah bernafas dan susah berbicara. Akhirnya Tn T dibawa ke Rumah Sakit.
Setelah dari Rumah Sakit, Tn T sudah mengetahui dia sakit apa. Setelah dari Rumah Sakit
Tn T dianjurkan untuk minum obat yang teratur selama 6 bulan dari Puskesmas.

14. Riwayat Keluarga Sebelumnya

Dari pihak suami maupun keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit seperti
yang diderita Tn T dan penyakit yang menular, menurun maupun penyakit kronis.

III. Pengkajian Lingkungan


15. Karakteristik Rumah
Rumah Tn T merupakan rumah yang semi permanen yang memiliki luas + 10 x 20 m2
dengan atap genteng dan alas rumah terbuat dari plester. Ventilasi cukup dan penerangan
cukup. Air yang digunakan dari sumber sumur, jenis WC cemplung dengan jarak antara
sapiteng dan sumur kurang lebih 4 m.

Keadaan rumah rapi dengan lingkungan cukup bersih dan penerangan sinar matahari
cukup, tetapi tidak ada tempat khusus meludah.

Denah rumah :

A
I

H G

E F

D C
B

Keterangan :

A : Teras depan

B : Ruang tamu

C : Kamar tidur Tn T

D : Kamar tidur An. S

E : Kamar tidur kosong

F : Ruang keluarga

G : Ruang bebas

H : Dapur dan Ruang makan

I : Kamar mandi

16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Hubungan antara semua warga masyarakat lingkungan rumah Tn T baik. Selain itu
masyarakat sekitar biasanya mengadakan Yasinan tiap malam Rabu dan malam Jumat.

17. Mobilitas Geografis Keluarga

Keluarga Tn T dari dulu tinggalnya di RT 05 RW 04 Desa Mbendorejo Kecamatan


PogalanK abupaten Trenggalek.

18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga Tn T aktif dalam kegiatan masyarakat, misalnya kegiatan Yasinan yang


diadakan tiap malam Rabu dan malam Jumat.

19. Sistem pendukung keluarga

Jarak rumah Tn T dengan Puskesmas tidak jauh + 2 km. Namun keluarga Tn T


sebelumnya tidak pernah pergi ke Puskesmas karena keluarganya selama ini selalu sehat-
sehat saja. Sedangkan dalam kasus Tn T sekarang, tidak adanya tempat pembuangan ludah
khusus untuk Tn T

IV. Struktur Keluarga


20. Pola komunikasi keluarga

Dalam keluarga Tn T komunikasinya menggunakan bahasa jawa.dan apabila ada


masalah selalu dibicarakan bersama anggota keluarga yang lain

21. Struktur kekuatan keluarga

Bila ada salah satu anggota keluarga Tn T ada yang melakukan kasalahan, maka
anggota keluarga yang lain mengingatkan dan memperbaiki.

Tn T tidak mengetahui penyakit apa yang dideritanya dan apa penyebabnya. Tn T


juga tidak mengetahui bagaimana cara penularan penyakit yang dideritanya.

22. Struktur peran

- Tn T dirumah sebagai kepala keluarga.

- Ny. S dirumah sebagai ibu rumah tangga, mengasuh Tn T serta mencari


nafkah dengan menjahit untuk membiayai hidup anggota keluarga.

23. Nilai dan norma keluarga

Keluarga mempunyai keyakinan bahwa penyakit yang dideritanya pasti akan


sembuh. Namun Tn T masih menanyakan apakah penyakit yang dideritanya sekarang bisa
sembuh apa tidak.
V. Fungsi Keluarga

24. Fungsi afektif

Anggota keluarga Tn T yang satu dengan yang lainnya saling memiliki, saling
membutuhkan dan saling menghargai. Apabila ada permasalahan segera diselesaikan.

25. Fungsi sosial

Interaksi antar anggota baik, begitu juga dengan tetangganya.

26. Fungsi perawatan kesehatan

a. Kemampuan keluarga mengenal masalah

Keluarga Tn T mengatakan sudah mengetahui tentang penyakit yang dideritanya.


Namun keluarga Tn T tidak mengetahui bagaimana cara perawatan tentang penyakit yang
diderita Tn T

b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan

Keluarga Tn T mengatakan keluarga yang lain sangat peduli terhadap sakit yang diderita Tn
T. Namun tidak mengetahui sakit yang diderita Tn T, apa penyebabnya, cara penularannya
dan bagaimana cara perawatannya. Oleh karena itu, saat sakit yang diderita Tn T dirasa
semakin parah dan tidak kunjung sembuh maka segera keluarga membawa Tn T ke rumah
sakit..

c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Tn T mengatakan saat batuk batuk dan merasakan sesak nafas, dia langsung berusaha minta
tolong kepada Anaknya untuk dibuatim minuman yang hangat hangat. Pada saat batuk
terkadang Tn T sering lupa untuk menutupinya. Namun setelah dirasa sakitnya Tn T makin
parah, keluarga segera membawa Tn T ke Rumah Sakit.

d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat

Keluarga mengatakan dalam pemeliharaan lingkungan rumah meraka saling bantu dalam
menjaga kebersihan rumah. Namun meraka tidak mengetahui bagaimana melakukan upaya
pencegahan penularan penyakit yang diderita Tn T Kemampuan keluarga menggunakan
fasilitas/pelayanan kesehatan di masyarakat

e. Kemampuan keluarga untuk menggunakan fasilitas kesehatan

Keluarga Tn T mengatakan jarak Puskesmas dengan rumah cukup dekat dan semua anggota
mengetahui adanya fasilitas kesehatan disekitar mereka, namun selama ini keluarga Tn T
jarang pergi ke Puskesmas karena merasa sakit yang dialami keluarga Tn T selama ini hanya
sakit biasa dan keluarga berusaha mengatasinya. Tapi setelah kejadian sakit yang dialami Tn
T tidak sembuh sembuh dan makin parah, keluarga mempercayakan penanganan Tn T
menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan yang ada disekitar mereka.

27. Fungsi reproduksi

Tn T memiliki 4 orang anak, anak pertama perempuan, anak kedua dan ketiga
laki laki tapi sudah meninggal, anak keempat laki laki, anak kelima perempuan dan anak
keenam laki laki. Ny. S tidak mengikuti program KB tapi berharap ini sudah yang terakhir.

28. Fungsi ekonomi

Keluarga Tn T mengatakan sandang, pangan, papan selama ini cukup terpenuhi.

VI. Stresor dan Koping Keluarga

29. Stresor jangka pendek dan jangka panjang

- Jangka pendek : Tn T terlihat bingung dengan keadaannya dan gelisah


terhadap penyakitnya yang tidak sembuh-sembuh.

- Jangka panjang : Tn T merasa lelah dengan keadaanya yang sudah berusaha


berobat namun tidak ada perubahan.

30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor

Tn T dan keluarga menyadari bahwa semua ini merupakan cobaan dari Tuhan
dan harus tetap sabar dalam menjalani kehidupan. Namun Tn T sering mempertanyakan
apakah penyakitnya bisa sembuh atau tidak.

31. Strategi koping yang digunakan

Bila ada masalah dalam keluarga, segera dibicarakan bersama untuk mencari
pemecahannya.

32. Strategi adaptasi disfungsional

Masalah segera diatasi dengan mencari pemecahannya.

VII. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan
No Tn T Ny S
Fisik
Tanda-tanda TD : 120/80 mmHg TD : 140/90 mmHg
1
vital
N : 100 kali/menit N : 80 kali/menit

RR : 20 kali/menit RR : 20 kali/menit

S : 365oC S : 367oC
Kepala bersih, penyebaran rambut Kepala bersih, penyebaran
2 Kepala rata, warna hitam sampur putih, rambut rata, warna hitam,
berketombe, tidak ada lesi bersih, tidak ada lesi
Simetris, tidak ada peradangan, Simetris, tidak ada peradangan,
3 Mata
konjungtiva tidak anemis konjungtiva tidak anemis
Simetris, tidak ada peradangan, Simetris, tidak ada peradangan,
pendengaran baik, tidak ada pendengaran baik, tidak ada
4 Telinga
perdarahan, terdapat sedikit perdarahan, bersih
serumen
Tidak ada kelainan bentuk, tidak Tidak ada kelainan bentuk,
ada perdarahan, septum nasi tepat tidak ada perdarahan, septum
5 Hidung
ditengah, tidak ada pernafasan nasi tepat ditengah
cuping hidung
Tidak ada perdarahan pada gusi, Bibir lembab, tidak ada
Mulut,
6 terdapat karies gigi, tidak ada kesulitan menelan
faring, laring
kesulitan menelan
Paru : Paru :

Inspeksi : simetris .tidak ada Inspeksi : simetris .tidak ada


retraksi intercosta retraksi intercosta

Palpasi : teraba ictus cordis, vokal Palpasi : teraba ictus cordis,


fremitus teraba getaran kanan dan vokal fremitus teraba getaran
kiri sama kanan dan kiri sama

Perkusi : sonor Perkusi : sonor

Auskultasi : vesikuler di semua Auskultasi : vesikuler di semua


lapang paru , broncho vesikuler di lapang paru , broncho
percabangan bronchus,dan vesikuler di percabangan
7 Thorak
bronchial di trakea.suara nafas bronchus,dan bronchial di
tambahan ( whezing ) trakea.

Jantung Inspeksi : Terlihat ictus cordis

Inspeksi : Terlihat ictus cordis Palpasi : tidak ada pelebaran


jantung
Palpasi : tidak ada pelebaran
jantung Perkusi : pekak

Perkusi : pekak Auskultasi : Bj 1 di ics IV


sebelah kiri, Bj II di Ics II
Auskultasi : Bj 1 di ics IV sebelah sebelah kiri
kiri, Bj II di Ics II sebelah kiri
Bentuk datar, tidak terdapat nyeri Bentuk cembung, tidak
tekan, perkusi timpani, tidak ada terdapat nyeri tekan, perkusi
8 Abdomen tanda-tanda ascites timpani, tidak ada tanda-tanda
ascites

Kekuatan otot : Kekuatan otot :

5 5 5 5

9 Ekstremitas

5 5 5 5

Tidak ada kelumpuhan, tidak ada Tidak ada kelumpuhan, tidak


gangguan, sensorik maupun ada gangguan, sensorik
System otonom pada syaraf tangan dan maupun otonom pada syaraf
10
persyarafan kakinya tangan dan kakinya

Warna kulit sawo matang, agak Warna kulit sawo matang,


11 Kulit kering, turgor kembali < 1 detik lembab, turgor kembali < 1
detik

VIII. Harapan Keluarga

Dengan kedatangan atau kunjungan mahasiswa, Tn T berharap bisa membantu masalah


kesehatan yang dihadapinya dan Tn T juga berharap lebih mengerti tentang penyakitnya dan
cepat sembuh.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

Analisa Data

No Data Problem Etiologi


1 Ds : Pola nafas tak efektif ketidakmampuan keluarga dala
mengenal masalah dan merawa
Tn T mengatakan tidak mengetahui dengan gangguan pernafasan (
penyakit yang dideritanya dan )
penyebabnya

Do :

v Tn T terlihat bingung dengan


keadaannya

v Keluarga sering bertanya apa itu


ASMA dan apa penyebabnya

v Tn T sering bertanya sakitnya bisa


sembuh apa tidak

v Terdapat sura nafas


tambahan ( wheezing )

Resiko tinggi terjadi


kekambuhan
2 Ds :
Ketidakmampuan keluarga dal
Tn T mengatakan suasana dirumahnya memodifikasi lingkungan yang
pengap

Do :

v suasana dalam rumah yang


pengap

v Tata ruang yang belum tepat

v Pencahayaan yang kurang

v system ventilasi yang belum


sesuai
Prioritas Masalah

1. Resiko tinggi terjadi kekambuhan penyakit berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang tepat

No Kriteria Skor Bobot Perhitungan Pembenaran


1 Sifat masalah ancaman 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Bila tidak dilakukan tindakan
kesehatan perawatan yang benar akan
terjadi resiko kekambuhan
penyakit
2 Kemungkinan masalah 1 2 1/2 x 2 = 1 Masalah dapat diubah jika
dapat diubah sebagian keluarga mengerti tantang proses
penularan penyakit ASMA
3 Potensial masalah 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Masalah dapat dicegah jika
dapat diubah cukup keluarga mengerti proses
penularan penyakit ASMA
4 Menonjolnya masalah- 2 1 2/2 x 1 = 1 Akan terjadi resiko kekambuhan
masalah menjadi berat, penyakit berhubungan dengan
harus segera ditangani ketidakmamapuan keluarga
dalam memodifikasi lingkungan
yang tepat
JUMLAH 3 1/3

2. Pola nafas tak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah dan merawat pasien dengan gangguan pernafasan ( ASMA )

No Kriteria Skor Bobot Perhitungan Pembenaran


1 Sifat masalah 3 1 3/3 x 1 = 1 Penyakit pada Tn T sudah
tidak/kurang sehat terdiagnosa sebagai ASMA
2 Kemungkinan masalah 2 2 2/2 x 2 = 2 Masalah dapat diubah jika
mudah diubah keluarga mampu mengenal dan
merawat pasien dengan gangguan
pernafasan (ASMA)
3 Potensial masalah 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Masalah dapat dicegah jika
dapat dicegah cukup keluarga mampu mengenal dan
merawat pasien dengan gangguan
pernafasan (ASMA )
4 Menonjolnya masalah- 2 2 2/2 x 2 = 1 Jika keluarga tidak mengenal dan
masalah akan menjadi tidak mampu merawat pasien
berat, harus segera dengan gangguan pernafasan (
ditangani ASMA ), masalah akan semakin
berat
JUMLAH 4 2/3

Berdasarkan scoring diatas dapat dirumuskan urutan prioritas diagnosa keperawatan keluarga
Tn T adalah sebagai berikut :

1. Pola nafas berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah dan
merawat pasien dengan gangguan pernafasan ( ASMA ) ( skor : 4 2/3 )

2. Resiko terjadi kekambuhan penyakit berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


dalam memodifikasi lingkungan yang tepat ( skor : 3 1/3 )

Diagnosa Keperawatan

No Dx Keperawatan Tanggal Teratasi Tanda Tangan


1 Ds :

Tn T mengatakan tidak mengetahui penyakit


yang dideritanya dan penyebabnya

Do :

v Tn T terlihat bingung dengan


keadaannya

v Keluarga sering bertanya apa itu


ASMA dan apa penyebabnya

v Tn T sering bertanya sakitnya bisa


sembuh apa tidak
v Terdapat suara nafas
tambahan ( wheezing )

2 Ds :

Tn T mengatakan suasana dirumahnya


pengap

Do :

v suasana dalam rumah yang pengap

v Tata ruang yang belum tepat

v Pencahayaan yang kurang

v system ventilasi yang belum sesuai

Anda mungkin juga menyukai