Macam Macam Alat Ukur
Macam Macam Alat Ukur
Jangka Sorong
Jangka sorong juga merupakan alat pengukur panjang dan biasa
digunakan untuk mengukur diameter suatu benda. Penemu jangka
sorong adalah seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis, Pierre
Vernier. Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan
geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap
adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah
skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala utama
memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki
panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius
dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi,
skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Contoh:
Neraca Pegas
Neraca pegas sering disebut dinamometer berfungsi untuk
mengukur massa dan atau berat benda. Neraca ini mempunyai dua
skala, yaitu skala N (newton) untuk mengukur berat benda dan
skala g (gram) untuk mengukur massa benda.
Alat ukur waktu yang sering kita gunakan adalah jam. Jam juga
memiliki banyak jenis dan bentuknya. Akan tetapi, kita juga bisa
menggunakan alat ukur waktu dengan kalender serta alat ukur waktu
lainnya.
Jam Weker
Jam Tangan
Jenis jam selanjutnya adalah jam tangan. Setiap orang pasti sering
menggunakan jam ini pada tangan. Jam ini digunakan manusia untuk
melihat dan mengukur waktu.
Jam Dinding
Jam pasir merupakan alat ukur waktu kuno yng digunakan pada
masyarakat zaman dahulu. Terdapat 2 tabung kecil yang mana pada
tabung atas berisi pasir penuh. Lama-kelamaan pasir tersebut akan turun.
Ketika semua pasir berpindah ke bawah menandakan waktu satu jam.
Stopwatch
Calender (Penanggalan)
Sistem penanggalan adalah alat ukur waktu untuk jangka waktu yang
relatif lama. Mulai dari hari, bulan, tahun, abad, hingga milinium.
4. Alat Ukur Suhu
Suhu merupakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda.
Suhu mempunyai 4 skala yaitu celcius, fahrenheit, reamur, dan kelvin.
Alat untuk mengukur suhu itu disebut dengan termometer. Istilah
termometer barasal dari bahasa latin thermo yang berarti itu panas dan
meter yang berarti untuk mengukur. Termometer memanfaatkan sifat
termometrik suatu zat, yaitu perubahan sifat - sifat zat karena perubahan
suhu zat tersebut. Termometer di temukan oleh Galileo Galilei (1564
1642). Termometer yang saat ini banyak digunakan adalah termometer
raksa karena di dalam termometer ini terdapat air raksa. Raksa berfungsi
untuk menunjukkan suhu jika termometer menunyentuh benda yang
lebih hangat dari raksa maka raksa akan mengembang.
- Raksa mempunyai beberapa keunggulan yaitu:
Peka terhadap perubahan suhu
Dapat digunakan untuk mengukur suhu tinggi dan rendah.
Tidak membasahi dinding kaca
Mengkilap seperti perak sehingga mudah dilihat.
Mengembang dan memuai secara teratur.
Termometer dibedakan menjadi 4 jenis menurut bahan yang digunakan
dalam termometer tersebut yaitu:
1. Termometer dengan bahan zat cair
Bahan yang paling sering dipakai untuk membuat termometer
adalah zat zair.
Berikut adalah jenis termometer:
o Termometer Laboratrium
Alat ini biasanya digunakan untuk mengukur suhu air dingin
atau suhu air yang sedang dipanaskan. Termometer
laboraturium menggunakan raksa atau alkohol sebagai
petunjuk suhu.
o Termometer Ruang
Termometer ruang bisanya di pasang pada dinding rumah
atau kantor. Terometer ruang mengukur suhu keadaan suatu
saat. Skala termometer ini adalah dari -50 C sampai 50 C
o Termometer klinis
Termometer klinis disebut juga termometer demam. Biasanya
dokter memakai termometer ini untuk mengukur suhu tubuh
pasien. Pada keadaan sehat, suhu tubuh manusia 37 C.
Tetapi jika pada saat demam suhu akan naik melebihi angka
tersebut, bahkan bisa mencapai angka 40 C. Skala pada
termometer klinis hanya dari 35 C hingga 43 C. Hal ini
sesuai dengan suhu tubuh manusia, suhu tubuh tidak
mungkin di bawah 35 C dan melebihi 43 C.
o Termometer Six-Bellani
Termometer Six-Bellani disebut juga sebagai termometer
maksimum-minimum. Termometer ini dapat mencatat suhu
tertinggi dan suhu terendah dalam jangka waktu tertentu.
Termometer ini mempunyai 2 cairan, yaitu alkohol dan raksa
dalam satu termometer.
o Pirometer
Intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda yang sangat
panas yang termometer pirometer ini berfungsi untuk
menunjukkan suhu. Sifat termometrik ini dimanfaatkan untuk
mengukur suhu pada pirometer.
o Termometer Inframerah.
Termometer Inframerah berfungsi untuk mengetahui suhu
benda dengan menyinarkan inframerah ke benda tersebut.
5. Alat Ukur Tekanan
Manometer adalah alat yang menggunakan kolom cairan untuk
mengukur tekanan
Sebuah pengukur vakum digunakan untuk mengukur tekanan dalam
ruang hampa-yang selanjutnya dibagi menjadi dua subkategori, tinggi
dan rendah vakum (vakum dan kadang-kadang ultra-tinggi). Satuan dari
alat ukur tekanan ini biasanya berupa psi (pound per square inch), psf
(pound per square foot), mmHg (millimeter of mercury), inHg (inch of
mercury), bar, atm (atmosphere), N/m^2 (pascal).Banyak teknik telah
dikembangkan untuk pengukuran tekanan dan vakum. Instrumen yang
digunakan untuk mengukur tekanan disebut alat pengukur tekanan atau
alat pengukur vakum.
Dilihat dari dasar pengukuran tekanan, manometer bisa
dikategorikan menjadi 2 jenis yaitu :
1. Manometer Tehnik
Adalah dengan menunjukan meter 0 saat terkena tekanan atmosfer.
technical pressure gauge seperti ini hanya menunjukkan nilai tekanan
dari suatu zat tanpa mempertimbangkan tekanan atmosfirnya. pengukur
secara khusus dirancang untuk digunakan oleh ketel uap, udara rem, dan
inspektur sistem tekanan.
2. Manometer abosolut
yaitu tekanan yang dihitung berdasarkan tekanan referensi 1 atm.
Besaran tekanan absolute lebih dikenal dengan PSIA. (PSIA = PSIG +
Patm). dengan penunjukan meter 1,013 bar saat terkena tekanan
atmosfer. Jika ini digunakan pada suatu alat, maka nilai tekanan mutlak
zat yang diukur adalah Tekanan Teknikalnya ditambah dengan tekanan
atmosfer yang digunakan pada percobaan ini adalah Technical Pressure
Gauge. Penunjukan ini saat tidak diberi tekanan (Tekanan atmosfer
saja) adalah 0 psi.