UNIVERSITAS SRIWIJAYA
UU No. 4/2009
Pertambangan Mineral
dan Batubara.
Usaha pertambangan dikelompokkan atas:
a. pertambangan mineral; dan
b. pertambangan batubara.
a. Badan usaha.
b. Koperasi.
c. Perseorangan.
FAKULTAS HUKUM,
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Syarat2:
IUP Eksplorasi h. jangka waktu berlakunya
wajib memuat ketentuan tahap kegiatan;
sekurangkurangnya: i. jenis usaha yang diberikan;
a. nama perusahaan; j. rencana pengembangan
b. lokasi dan luas wilayah; dan pemberdayaan
c. rencana umum tata ruang; masyarakat di sekitar
wilayah pertambangan;
d. jaminan kesungguhan;
k. perpajakan;
e. modal investasi;
l. penyelesaian perselisihan;
f. perpanjangan waktu tahap
kegiatan; m. iuran tetap dan iuran
eksplorasi; dan
g. hak dan kewajiban
pemegang IUP; n. amdal.
FAKULTAS HUKUM,
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
IUP Operasi Produksi i. penyelesaian masalah
wajib memuat ketentuan pertanahan;
sekurang-kurangnya: j. lingkungan hidup termasuk
a. nama perusahaan; reklamasi dan
pascatambang;
b. luas wilayah;
k. dana jaminan reklamasi
c. lokasi penambangan; dan pascatambang;
d. lokasi pengolahan dan l. perpanjangan IUP;
pemurnian;
m. hak dan kewajiban
e. pengangkutan dan pemegang IUP;
penjualan;
n. rencana pengembangan
f. modal investasi; dan pemberdayaan
g. jangka waktu berlakunya masyarakat di sekitar
IUP; wilayah pertambangan;
h. jangka waktu tahap
kegiatan;
FAKULTAS HUKUM,
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
o. perpajakan; u. penerapan kaidah
keekonomian dan
p. penerimaan negara bukan keteknikan pertambangan
pajak yang terdiri atas yang baik;
iuran tetap dan iuran
produksi; v. pengembangan tenaga
kerja Indonesia;
q. penyelesaian perselisihan;
w. pengelolaan data mineral
r. keselamatan dan kesehatan atau batubara; dan
kerja;
x. penguasaan,
s. konservasi mineral atau pengembangan, dan
batubara; penerapan teknologi
t. pemanfaatan barang, jasa, pertambangan mineral
dan teknologi dalam atau batubara.
negeri;
FAKULTAS HUKUM,
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Waktu IUP Eksplorasi
1. IUP Eksplorasi untuk pertambangan mineral logam
dapat diberikan dalam jangka waktu paling lama 8
(delapan) tahun.
2. IUP Eksplorasi untuk pertambangan mineral bukan
logam dapat diberikan paling lama dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun dan mineral bukan logam jenis
tertentu dapat diberikan dalam jangka waktu paling
lama 7 (tujuh) tahun.
3. IUP Eksplorasi untuk pertambangan batuan dapat
diberikan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga)
tahun.
4. IUP Eksplorasi untuk pertambangan batubara dapat
diberikan dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh)
tahun.
FAKULTAS HUKUM,
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Waktu IUP Operasi Produksi
1. IUP Operasi Produksi untuk pertambangan mineral
logam dapat diberikan dalam jangka waktu paling
lama 20 (dua puluh) tahun dan dapat diperpanjang
2 (dua) kali masing-masing 10 (sepuluh) tahun. = 40
2. IUP Operasi Produksi untuk pertambangan mineral
bukan logam dapat diberikan dalam jangka waktu
paling lama 10 (sepuluh) tahun dan dapat
diperpanjang 2 (dua) kali masing-masing 5 (lima)
tahun. = 20
3. IUP Operasi Produksi untuk pertambangan mineral
bukan logam jenis tertentu dapat diberikan dalam
jangka waktu paling lama 20 (dua puluh) tahun
dan dapat diperpanjang 2 (dua) kali masing-masing
10 (sepuluh) tahun. = 40
FAKULTAS HUKUM,
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
4. IUP Operasi Produksi untuk
pertambangan batuan dapat diberikan
dalam jangka waktu paling lama 5 (lima)
tahun dan dapat diperpanjang 2 (dua)
kali masing-masing 5 (lima) tahun. = 15
5. IUP Operasi Produksi untuk
Pertambangan batubara dapat diberikan
dalam jangka waktu paling lama 20 (dua
puluh) tahun dan dapat diperpanjang 2
(dua) kali masing-masing 10 (sepuluh)
tahun. = 40
FAKULTAS HUKUM,
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Pemegang IUP Diberikan oleh
Eksplorasi yang Menteri,
ingin menjual Gubernur, atau
mineral atau bupati, sesuai
batubara, wajib kewenanganny
mengajukan izin anya.
sementara untuk
melakukan Dikenai iuran
pengangkutan dan produksi.
penjualan.
FAKULTAS HUKUM,
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Setiap pemegang IUP
Lelang
Eksplorasi dijamin untuk
memperoleh IUP IUP Operasi Produksi dapat
Operasi Produksi diberikan kepada badan
usaha, koperasi, atau
sebagai kelanjutan perseorangan atas hasil
kegiatan usaha pelelangan WIUP mineral
pertambangannya. logam atau batubara yang
telah mempunyai data hasil
kajian studi kelayakan.
Jamin
FAKULTAS HUKUM,
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Pertambangan mineral
logam (WIUP Lelang)
1. Pemegang IUP Eksplorasi mineral logam
diberi WIUP dengan luas paling sedikit
5.000 (lima ribu) hektare dan paling
banyak 100.000 (seratus ribu) hektare.
2. Pemegang IUP Operasi Produksi mineral
logam diberi WIUP dengan luas paling
banyak 25.000 (dua puluh lima ribu)
hektare.
FAKULTAS HUKUM,
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Pertambangan Mineral
Bukan Logam (WIUP
Permohonan)
1. Pemegang IUP Eksplorasi mineral bukan
logam diberi WIUP dengan luas paling
sedikit 500 (lima ratus) hektare dan
paling banyak 25.000 (dua puluh lima
ribu) hektare.
2. Pemegang IUP Operasi Produksi mineral
bukan logam diberi WIUP dengan luas
paling banyak 5.000 (lima ribu) hektare.
FAKULTAS HUKUM,
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Pertambangan Batuan
(WIUP Permohonan)
1. Pemegang IUP Eksplorasi batuan diberi
WIUP dengan luas paling sedikit 5 (lima)
hektare dan paling banyak 5.000 (lima
ribu) hektare.
2. Pemegang IUP Operasi Produksi batuan
diberi WIUP dengan luas paling banyak
1.000 (seribu) hektare.
FAKULTAS HUKUM,
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Pertambangan Batubara
(WIUP Lelang)
1. Pemegang IUP Eksplorasi Batubara
diberi WIUP dengan luas paling sedikit
5.000 (lima ribu) hektare dan paling
banyak 50.000 (lima puluh ribu) hektare.
2. Pemegang IUP Operasi Produksi
batubara diberi WIUP dengan luas
paling banyak 15.000 (lima belas ribu)
hektare.
FAKULTAS HUKUM,
UNIVERSITAS SRIWIJAYA