Anda di halaman 1dari 15

TINJAUAN UMUM LAPANGAN PANASBUMI

PT. GEO DIPA ENERGY UNIT I DIENG, WONOSOBO


JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN
Dalam rangka mempersiapkan generasi yang mampu berperan aktif dalam
era globalisasi, maka diperlukan adanya persiapan dan perencanaan yang
matang.Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut
perguruan tinggi untuk mempersiapkan lulusan yang berkualitas.Hal ini dapat
tercapai dengan dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak. Untuk
merealiasikan tujuan tersebut diperlukan kerjasama antara pihak Universitas
dengan instansi yang terkait sebagai wadah bagi mahasiswa untuk
mengaplikasikan ilmu dan memberikan gambaran mengenai realita yang akan
dihadapi ketika menyelesaikan studi di perguruan tinggi. Salah satu instansi yang
berkaitan adalah PT GEO DIPA, khususnya pada Area Geothermal Dieng.
Dalam hal ini kerja praktek (KP) merupakan salah satu Mata Kuliah
Keilmuan dan Ketrampilan (MKK) dalam sistem kurikulum akademik yang telah
ditetapkan oleh Program Studi Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral,
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, dituangkan dalam
salah satu mata kuliah dengan bobot akademik 3 SKS yang harus ditempuh oleh
mahasiswa Teknik Perminyakan program studi Strata-1 (S-1) di Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta. Kerja praktek (KP) pada dasarnya
merupakan aplikasi dari semua ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah
dan kemudian diterapkan pada kondisi yang nyata di lapangan.
Adapun tujuan dari Kerja Praktek (KP) adalah memberikan gambaran nyata
kondisi di lapangan, baik yang secara teori telah diperoleh selama mengikuti
kuliah maupun contoh aktivitas nyata yang nantinya akan dihadapi oleh
mahasiswa sebagai calon decision maker di lapangan dan sebagai studi banding
antara teori yang selama ini dipelajari dengan keadaan nyata di lapangan.

Proposal Kerja Praktek Page 1


II. LATAR BELAKANG
Perkembangan ilmu dan teknologi (IPTEK) dalam dunia industry
panasbumi yang semakin canggih, menuntut mahasiswa Teknik Perminyakan
untuk memahami aplikasi dari teori-teori yang telah dipelajari dan mengetahui
perkembangan teknologi tersebut, khususnya pada aspek reservoir panasbumi,
aspek pemboran panasbumi, aspek penyelesaian sumur (well completion).
Secara singkat geothermal didefinisikan sebagai panas yang berasal dari
dalam bumi. Energi panas bumi, adalah energi panas yang tersimpan dalam
batuan di bawah permukaan bumi danfluida yang terkandung didalamnya. Panas
bumi menghasilkan energi yang bersih (dari polusi) dan berkesinambungan atau
dapat diperbarui. Sumber daya energi panas bumi dapat ditemukan pada air dan
batuan panas di dekat permukaan bumi hingga beberapa kilometer di bawah
permukaan. Bahkan jauh lebih dalam lagi hingga mencapai sumber panas yang
ekstrim dari batuan yang mencair atau magma. Untuk menangkap panas bumi
tersebut harus dilakukan pemboran sumur seperti yang dilakukan pada sumur
produksi minyakbumi.Sumur tersebut menangkap air tanah yang terpanaskan,
kemudian uap dan air panas dipisahkan. Uap air panas dibersihkan dan dialirkan
untuk memutar turbin. Air panas yang telah dipisahkan dimasukkan kembali ke
dalam reservoir melalui sumur injeksi yang dapat membantu untuk menimbulkan
lagi sumber uap.

Gambar 1. Model Sistem Panas Bumi (Sumber: White, 1967)

Proposal Kerja Praktek Page 2


Pada tahap eksploitasi dalam industri panas bumi terdapat berbagai
permasalahan yang dihadapi. Permasalahan yang biasanya terjadi diantaranya
scale, korosi, abrasi pada peralatan, sulitnya mengontrol produksi air pada system
liquid dominated, kekurangan massa uap (superheated) akibat kurangnya air
dalam reservoir, dan lain sebagainya.

Proses scalling merupakan masalah utama dalam pengembangan energi


panasbumi yang didapatkan setelah pemisahan gas, biasanya dalam keadaan lewat
jenuh oleh silica. Dimana kerak tersebut dapat terbentuk di dalam sumur dan
peralatan proses produksi. Timbulnya kerak sebagian besar disebabkan oleh
pengendapan silica sehingga uji pengendapan silica dapat digunakan sebagai
indikasi kemungkinan pembentukan kerak pada air panasbumi.

Proses pengerakan silica juga dipengaruhi oleh jenis reservoir sistem


hidrotermal yang dapat diklasifikasikan dalam beberapa golongan, tergantung
pada kadar uap yang terkandung. Berdasarkan fasanya, reservoir panasbumi dapat
dikelompokan menjadi reservoir satu fasa dan dua fasa. Yang termasuk dalam satu
fasa adalah warm water, hot water, dan superheated steam. Sedangkan reservoir
dua fasa adalah liquid dominated dan vapour dominated.

Pada reservoir liquid dominated terkadang dapat menimbulkan masalah


yakni tingginya produksi air yang mengakibatkan sulitnya meningkatkan produksi
listrik karena jika kita tingkatkan produksi, maka air yang terproduksi juga
meningkat sehingga kita perlu mendesain fasilitas produksi agar air tersebut tidak
melebihi kolam penampungan.

III. TUJUAN

3.1. Tujuan

1. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui berbagai aspek


permasalahan dalam Energi Panas Bumi dan Teknik Eksplorasinya .

Proposal Kerja Praktek Page 3


2. Memenuhi persyaratan akademis yang telah ditetapkan Program Studi
Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral.

3. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui arti penting dan peranan


PT GEO DIPA terhadap masyarakat luas dengan proses pelayanan jasa
dan penentuan kebijakan.

4. Mengetahui secara langsung bentuk, fungsi maupun cara kerja dari


peralatan yang digunakan dalam industri panasbumi.

5. Mahasiswa diharapkan mampu mengenal dan mengetahui cara kerja


perangkat-perangkat (software) yang digunakan dalam pengambilan,
pengolahan dan interpretasi data.

6. Menambah pengalaman praktek lapangan dan mampu mengaplikasikan


semua teori yang diperoleh dari bangku kuliah dengan kondisi nyata di
lapangan, sehingga pada nantinya dapat digunakan sebagai bekal ilmu
di kemudian hari.

IV. RENCANA KERJA PRAKTEK


4.1. Nama Kegiatan
Kerja Praktek di Lapangan Panasbumi PT. Geo Dipa Energy area Unit I
Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah

4.2. Bidang Pembahasan

Kerja Praktek ini terbatas pada bidang pembahasan Teknik Sistem Panas
Bumi (Geothermal), Aspek Pemboran dan Aspek Produksi.

4.3. Tempat Pelaksanaan

PT. Geo Dipa Energy area Unit I Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah :

JI. Raya Dieng Batur PO BOX 001

Wonosobo - Indonesia

Tel. +62.286.594958

Proposal Kerja Praktek Page 4


Fax. +62.286.597959

4.4. Mahasiswa Pemohon Kerja Praktek


1. Nama : REZA ZAKY YUDIONO
NIM : 113100040

Jurusan : Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN


Veteran Yogyakarta

Alamat :

Telp/HP : 089610874887

Email : rezayudiono@yahoo.co.id

2. Nama : YUDI RAHARJA


NIM : 113100041

Jurusan : Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN


Veteran Yogyakarta

Alamat : Jln. Solo Km 11 grogol-kalitirto-berbah. Sleman

Telp/HP : 085224969543

Email : yudhi.raharja10@gmail.com

3. Nama : FEBRIAN MARTIN


NIM : 113100046

Jurusan : Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN


Veteran Yogyakarta

Alamat : Jln. Garboruci No. 131 Puluhdadi Depok Sleman

Telp/HP : Febrian_martin@rocketmail.com

Email : 081548373717

Proposal Kerja Praktek Page 5


4. Nama : ARIF BAHTIAR
NIM : 113100074

Jurusan : Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN


Veteran Yogyakarta

Alamat : Desa Puluhdadi Rt 05/02 No. 389 Depok Sleman

Telp/HP : 08563517036

Email : arif_bakhtiarr@ymail.com

4.5. Jadwal Kegiatan


Program Kerja Praktek ini direncanakan berlangsung kurang lebih
selama dua minggu sampai satu bulan (29 April 2013 26 Mei 2013) atau
sesuai jadwal yang diberikan oleh pihak PT GEO DIPA.

Adapun rencana kegiatannya adalah sebagai berikut, seperti yang


tercantum di bawah ini :

Minggu pertama : safety training dan peninjauan kantor.


Minggu kedua : peninjauan lapangan dan pengumpulan data serta
analisa data

Minggu ketiga : peninjauan lapangan dan interpretasi data serta


diskusi
Minggu keempat : penyusunan laporan kerja praktek (KP)

V. TINJAUAN PUSTAKA

5.1. Sistem Panas Bumi

Secara umum reservoir panasbumi dapat dikelompokkan dalam 3 (tiga)


jenis, yaitu:

Hydrothermal System.

Proposal Kerja Praktek Page 6


Geopressure Accumulation.
Hot Dry Rock.

Reservoir hydrothermal system mempunyai 4 (empat) unsur utama, yaitu:

o Fluida reservoir (uap dan air panas).


o Lapisan berpori dan rekahan/rongga sebagai tempat terakumulasinya fluida.
o Lapisan kedap alir (impermeable) yang berfungsi sebagai penutup atau
pencegah mengalirnya fluida yang terakumulasi (cap rock).
o Sumber panas (hot source).
Sistim panas bumi di Indonesia umumnya merupakan sistim hidrothermal
yang mempunyai temperatur tinggi (>225 C), hanya beberapa diantaranya yang
mempunyai temperature sedang (150225 C).Pada dasarnya sistim panas bumi
jenis hidrothermal terbentuk sebagai hasil perpindahan panas dari suatu sumber
panas ke sekelilingnya yang terjadi secara konduksi dan secara konveksi.
Perpindahan panas secara konduksi terjadi melalui batuan, sedangkan
perpindahan panassecara konveksi terjadi karena adanya kontak antara air
dengansuatu sumber panas. Perpindahan panas secara konveksi pada dasarnya
terjadi karena gaya apung (bouyancy). Air karena gayagravitasi selalu mempunyai
kecenderungan untuk bergerak kebawah, akan tetapi apabila air tersebut kontak
dengan suatu sumber panas maka akan terjadi perpindahan panas sehingga
temperatur air menjadi lebih tinggi dan air menjadi lebih ringan. Keadaan ini
menyebabkan air yang lebih panas bergerak ke atas dan air yang lebih dingin
bergerak turun ke bawah, sehingga terjadi sirkulasi air atau arus konveksi.

5.1.1. Sistem Satu Fasa

Pada sistem ini reservoir pada umumnya berisi air yang mempunyai
temperatur 90-180 0C dan tidak terjadi pendidihan bahkan selama eksplorasi.

5.1.2. Sistem Dua Fasa

5.1.2.1. Sistem Dominasi Uap (Vapour Dominated System)

Proposal Kerja Praktek Page 7


Pada kondisi ini didalam reservoir terdapat akumulasi uap (vapour) yang
lebih dominan dibandingkan dengan air (water) sehingga diperkirakan uap panas
mengisi rongga-rongga batuan reservoir, saluran terbuka maupun rekahanrekahan,
sedangkan fasa cair mengisi pori-pori batuan. Karena jumlah air yang terkandung
didalam pori-pori relatif sedikit, maka saturasi air mungkin sama atau hanya
sedikit lebih besar dari saturasi air konat (Swc) sehingga air terperangkap dalam
pori-pori batuan dan tidak bergerak. Pada sistem ini tekanan dan temperature
umumnya relatif tetap terhadap kedalaman.

5.1.2.2. Sistem Dominasi Air (Water Dominated System)

Pada kondisi ini didalam reservoir terdapat akumulasi air (water) yang lebih
dominan dibandingkan uap (vapour) sehingga diperkirakan fasa cair mengisi
rongga-rongga, saluran terbuka maupun rekahan-rekahan. Pada sistem ini baik
tekanan maupun temperatur tidak konstan terhadap kedalaman.

5.1.3.Jenis-Jenis Siklus Geothermal

5.1.3.1. Siklus Uap Kering (Direct Dry Steam Cycle)

Pembangkit listrik geothermal dengan tipe dry steam mengambil uap dari
bawah tanah.Uap tersebut dialirkan ke dalam sistem pemipaan secara langsung
dari bawah tanah ke turbin di suatu pembangkit.PLTP sistem dry steam
mengambil sumber uap panas dari bawah permukaan.Sistem ini dipakai jika
fluida yang dikeluarkan melalui sumur produksi berupa fasa uap. Uap tersebut
yang langsung dimanfaatkan untuk memutar turbin dan kemudian turbin akan
mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan memutar generator
untuk menghasilkan energi listrik.

Proposal Kerja Praktek Page 8


Gambar 2. Siklus Uap Kering (Direct Dry Steam Cycle)

5.1.3.2. Siklus Uap Hasil Pemisahan (Separated Steam Cycle)


Apabila fluida panas bumi keluar dari kepala sumur sebagai campuran
fluida dua fasa (fasa uap dan fasa cair) maka terlebih dahulu dilakukan proses
pemisahan pada fluida. Hal ini dimungkinkan dengan melewatkan fluida ke dalam
separator, sehingga fasa uap akan terpisahkan dari fasa cairnya. Fraksi uap yang
dihasilkan dari separator inilah yang kemudian dialirkan ke turbin.Oleh karena
uap yang digunakan adalah hasil pemisahan maka, sistem konversi energi ini
dinamakan Siklus uap hasil pemisahan.

Gambar 3. Siklus Uap Hasil Pemisahan (Separated Steam Cycle)

5.1.3.3. Siklus Uap Hasil Pemisahan dan Penguapan (Double Flash Steam)

Proposal Kerja Praktek Page 9


Pada system ini digunkan dua pemisahan fluida yang separator dan flasher
dan digunakan komposisi 2 turbin yang disusun tandem seperti diperlihatkan pad
gambar di bawah ini. PLTP sistem Flash Steam merupakan PLTP yang paling
umum digunakan. Pembangkit jenis ini memanfaatkan reservoir panas bumi yang
berisi air dengan temperatur lebih besar dari 82C.Air yang sangat panas ini
dialirkan ke atas melalui pipa sumur produksi dengan tekanannya sendiri. Karena
mengalir keatas, tekanannya menurun dan beberapa bagian dari air menjadi uap.
Uap ini kemudian dipisahkan dari air dan dialirkan untuk memutar turbin. Sisa air
dan uap yang terkondensasi kemudian disuntikkan kembali melalui sumur injeksi
kedalam reservoir, yang memungkinkan sumber energi ini berkesinambungan dan
terbaru.
Tipe pembangkit geothermal flash steam adalah yang paling banyak
digunakan. Mereka menggunakan reservoir air panas dengan temperatur lebih dari
182C. Air super panas ini mengalir naik melalui sumur hasil pengeboran akibat
tekanan yang ditimbulkannya sendiri.Ketika bergerak naik, tekanannya mulai
turun dan sebagiannya mendidih menjadi uap.Uap tersebut kemudian dipisahkan
dari air dan digunakan untuk menggerakkan turbin dan generator.Air yang tersisa
serta uap yang mengalami kondensasi diinjeksikan kembali ke dalam reservoir
untuk kembali dipanaskan dan menjadi energi yang berkesinambungan.

Gambar 4. Siklus Uap Hasil Pemisahan dan Penguapan (Double Flash Steam)
5.1.3.4. Siklus Uap Hasil Pemisahan dan Penguapan dengan Dua Turbin
Terpisah (Flashing Multi Flash Steam)

Proposal Kerja Praktek Page 10


Sistem siklus konversi energi ini mirip dengan sistem double flash,
bedanya adalah kedua turbin yang berbeda tekanan disusun secara terpisah
(Gambar 4.5), Uap dengan tekanan dan temperatur tinggi yang mengandung air
dipisahkan di separator agar diperoleh uap kering yang digunakan untuk
menggerakkan high pressure turbin. Turbin akan mengubah energi panas bumi
menjadi energi gerak yang akan memutar generator sehingga dihasilkan energi
listrik. Air hasil pemisahan dari separator temperatur dan tekanannya akan lebih
rendah dari kondisi fluida di kepala sumur. Air ini dialirkan ke flasher agar
menghasilkan uap. Uap yang dihasilkan dialirkan ke low pressure turbin
sementara air sisanya dibawa ke condenser.

5.1.3.5. Binary Cycle


`Pembangkit listrik geothermal tipe binary cycle bekerja dengan
memanfaatkan air panas yang bersuhu 107 182C.Panas yang dimiliki air
digunakan untuk mendidihkan suatu cairan tertentu yang biasanya terbuat dari
bahan organik dengan titik didih rendah.
PLTP sistem Binary Cycle dioperasikan dengan air pada temperatur lebih rendah
yaitu antara 107-182C. Pembangkit ini menggunakan panas dari air panas untuk
mendidihkan fluida kerja yang biasanya senyawa organik (misalnya iso-butana)
yang mempunyai titik didih rendah. Fluida kerja ini diuapkan dengan heat
exchanger yang kemudian uap tersebut digunakan untuk memutar turbin. Air
kemudian disuntikkan kembali kedalam reservoir melalui sumur injeksi untuk
dipanaskan kembali. Pada seluruh proses dalam sistem ini air dan fluida kerja
terpisah, sehingga hanya sedikit atau tidak ada emisi udara.

Proposal Kerja Praktek Page 11


Gambar 5. Siklus Uap Hasil Pemisahan dan Penguapan dengan Dua Turbin
Terpisah (Flashing Multi Flash Steam)
5.1.3.6. Combined Cycle
Untuk meningkatkan efesiensi pemanfaatan energy panas bumi di
beberapa industry mulai digunkan system pembangkit listrik dengan siklus
kombinasi.Fluida panas bumi dari sumur dipisahkan fasa-fasanya dalam
separator.Uap dari separator dialirkan ke PLTP (turbin ke I), dan setelah itu
sebelum fluida di injeksikan ke dalam reservoir, fluida digunakan untuk
memanaskan fluida organic yang mempunyai titik didih rendah.Uap dari fluida
organic tersebut kemudian digunkan untuk menggerakkan turbin (turbin ke II). \

5.2. Aspek Pemboran Panasbumi


Proses pemboran sumur panasbumi pada umumnya secara teknis tidak jauh
berbeda dengan pemboran pada sumur migas. Perbedaannya terletak pada :
Perangkat pemboran untuk sumur panasbumi dilengkapi dengan cooling
tower, yang berfungsi untuk mendinginkan fluida (lumpur) pemboran yang
keluar dari sumur, sehingga diharapkan tidak terjadi perubahan karakteristik
fluida (lumpur) pemboran tersebut.
Batuan yang ditembus pada umumnya berupa batuan beku (vulkanik).
Perlengkapan tambahan seperti blower dan gas monitoring, karena pada
pemboran panas bumi sering dijumpai adanya gas beracun, seperti : H2S,
CO2 dan CO.

Proposal Kerja Praktek Page 12


Target pemboran adalah zona rekahan/loss yang pada umumnya diakibatkan
oleh patahan dengan temperatur reservoir sudah mencapai 250 0C.

5.3. Aspek Penyelesaian Sumur (Well Completion) Panasbumi


Pengukuran dan pengujian sumur dapat dilakukan baik pada saat pemboran
masih berlangsung maupun setelah pemboran selesai, yaitu setelah pemboran
mencapai kedalaman yang diinginkan ataupun setelah sumur diproduksikan.
Pengukuran dan pengujian sumur merupakan kegiatan yang termasuk dalam well
completion yang memiliki peranan penting untuk mendapatkan data atau
informasi mengenai :
Kedalaman zona bertemperatur tinggi, zona produksi dan pusat-pusat
rekahan (feed zone).
Jenis fluida produksi.
Jenis reservoir.
Tekanan dan temperatur didalam sumur dan reservoir.
Kemampuan produksi sumur, yaitu besarnya laju produksi dan enthalpy
fluida pada berbagai tekanan kepala sumur.
Karakteristik fluida dan kandungan gas.
Karakteristik reservoir disekitar sumur.
Kondisi lubang sumur.

5.4. Aspek Produksi Panasbumi


Seperti halnya pada lapangan migas, fasilitas produksi pada lapangan
panasbumi tergantung dari jenis fluida yang mengalir dari sumur, tetapi secara
garis besar komponen utamanya adalah sumur, kepala sumur, separator (untuk
fluida dua fasa), silencer dan pipa alir dipermukaan. Disamping itu juga
digunakan pompa, berbagai jenis penyangga pipa (support), loops, ompensator,
condensate trap serta peralatan-peralatan untuk mengukur laju alir fluida,
temperatur dan tekanan.
5.5. Aspek Fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi
Fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) tergantung pada
jenis reservoir panasbumi yang ada pada lapangan tersebut. Apabila fluida
produksi berupa fasa uap, maka uap tersebut dapat dialirkan langsung menuju
turbin dan kemudian turbin akan mengubah energi kalor yang dibawa uap menjadi

Proposal Kerja Praktek Page 13


energi gerak yang akan memutar generator sehingga dihasilkan energi listrik.
Apabila fluida produksi merupakan campuran fluida dua fasa (uap dan air) maka
terlebih dahulu dilakukan proses pemisahan pada fluida produksi dengan
menggunakan cyclone separator. Fraksi uap yang dihasilkan dari separator inilah
yang kemudian dialirkan menuju turbin.

VI. PENUTUP
Proposal ini merupakan tinjauan sekilas dari literatur dan teori yang telah
didapatkan selama mengikuti perkuliahan di Program Studi Teknik Perminyakan,
Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional Veteran
Yogyakarta. Besar harapan bahwa kelima aspek tersebut dapat benar-benar
diaplikasikan pada lapangan selama kerja praktek (KP) berlangsung sehingga
ilmu maupun pengalaman yang sekarang dimiliki akan dapat bertambah.
Demikian proposal ini kami susun sebagai kerangka acuan untuk pelaksanaan
Kerja Praktek (KP). Semoga mendapat respon balik yang konstruktif demi
kesuksesan kegiatan ini. Atas segala bantuan dan kerjasamanya penyusun
mengucapkan banyak terima kasih.

Proposal Kerja Praktek Page 14


DAFTAR PUSTAKA

Hendrata, Danni. Proposal Kerja Praktek PENINJAUAN ASPEK


RESERVOIR, PEMBORAN DAN PRODUKSI PADA SUMUR X DI
LAPANGAN PANASBUMI. 2006. Yogyakarta : Jurusan Teknik
Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional
Veteran.
Jagranatha, MT. Ir. IB. HANDOUT KULIAH GEOLOGI MIGAS &
PANASBUMI. 2009. Yogyakarta: Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas
Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional Veteran.
MODUL KULIAH LAPANGAN MIGAS & PABUM. 2010. Yogyakarta:
Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas
Pembangunan Nasional Veteran.
Saptadji Ph.D. Ir. Nenny Miryani. TM-4261 TEKNIK PANASBUMI. 2003.
Bandung: Penerbit ITB.
Wijayatma, Armynas Handyas. Proposal Kerja Praktek TINJAUAN
LAPANGAN PANASBUMI (GEOTHERMAL) X BERDASARKAN
ASPEK RESERVOIR, PEMBORAN, PENYELESAIAN SUMUR,
PRODUKSI DAN FASILITAS PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
PANASBUMI. 2007. Yogyakarta: Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas
Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional Veteran.

Proposal Kerja Praktek Page 15

Anda mungkin juga menyukai