Anda di halaman 1dari 34

Sitti Nur Rahmah

1
Kasus 1
Seorang pasien mendatangi anda dengan bercak
kulit yang baru. Tampak seperti kasus kusta yang
baru. Akan tetapi pasien tersebut mengatakan dia
telah menyelesaikan pengobatan kustanya sampai
selesai dan teratur.
Bagaimana mungkin saya menderita KUSTA lagi ???

2
Kasus 2
Seorang pasien minum obat MDT secara teratur,
tetapi lebih banyak lesi baru muncul dan jumlah bta
malah bertambah.
Bagaimana ini bisa terjadi ???

3
Kasus 3
Seorang pasien mendapatkan terapi MDT tapi tidak
teratur meminumnya dan mengalami perbaikan
selama beberapa tahun. Tetapi saat ini pasien
datang dengan keluhan kulit menebal, madarosis ,
epistaksis
Bagaimana ini bisa terjadi ????

4
Kasus 1
Pasien RFT dan menderita kusta untuk yg kedua
kalinya.
Pernah menderita kusta sama rentannya
(susceptible) dengan seseorang yg belum
pernah menderita penyakit tersebut.
Relaps = beberapa bakteri hidup yg bertahan
dalam tubuh bermultiplikasi dan menyebabkan
penyakit diagnosis dan penanganan SAMA.

5
Bila pasien telah diobati adekuat saat pertama kali
dan beberapa tahun kemudian muncul penyakit
baru/aktif KUSTA RELAPS
Respon terhadap MDT sama baiknya sebagai kasus
baru

6
Kasus 2
Memburuknya penyakit pasien kusta yg sementara
pengobatan jarang pada pengobatan MDT dan
biasa tampak pada kasus dengan monoterapi
dapson.
Faktanya bakteri menjadi kuat dan resisten
terhadap obat.
Saat ini masalah resistensi obat jarang terjadi.

7
Kasus 3
Pasien gagal /lalai menyelesaikan pengobatannya.
Bakteri residual bermultiplikasi perlahan dan
penyakitnya aktif sekali lagi REAKTIVASI
terjadi pada pasien yg belum RFT.

8
DEFENISI
Menurut WHO
RELAPS adalah pasien yang menyelesaikan
pengobatan MDT nya, namun kemudian muncul
tanda dan gejala baru kusta selama masa
pengawasan (2 tahun untuk kusta PB dan 5
tahun untuk kusta MB) atau setelahnya.

9
Defenisi lain relaps menurut Becx-Bleumink :
Munculnya lesi kulit yg baru.
Lesi aktif pada lesi kulit terdahulu
BI ( bacterial index) 2+ atau >2+
Kehilangan fungsi saraf yg baru
Histopatologi kusta relaps dari biopsi kulit/saraf

10
Boerrigter dkk Relaps pd kusta PB ditandai
munculnya lesi baru atau bertambah luasnya lesi
kulit terdahulu, menunjukkan klinis jelas atau
histopatologi (atau keduanya).

11
Penelitian retrospektif di Cina : jumlah pasien MB
2.374 orang dg terapi MDT MB selama 24 bulan
di follow up rata-rata 8.27 tahun/pasien, 5 pasien
relaps . Angka relaps 0.21/1000 orang-tahun.
Penelitian di India utara : angka relaps pasien
kusta MB yg diterapi dg MDT MB 12 bulan 1.7%.
Deshpande dkk = angka relaps yg diR/ 24 bulan
dgn 12 bulan sebanding dan menyimpulkan
bahwa MDT MB 12 bulan efektif dan adekuat.

12
Klasifikasi Relaps
Klasifikasi Relaps
1. Early relapse ( 0 3 tahun) : disebabkan oleh
misklasifikasi sehingga lama pengobatan inadekuat
atau pengobatan iregular
2. Late relapse (3 10 tahun) : ok resistensi obat, M.
leprae persisters, atau reinfeksi

13
Faktor predisposisi relaps =
Persister M. leprae
Terapi inadekuat
Resistensi obat
Terapi tidak teratur/iregular
Monoterapi
BI awal yg tinggi
Jumlah lesi kulit dan saraf
Tes lepromin negatif
Terapi reaksi kusta (reaksi ENL berulang)
Kondisi fisiologik: kehamilan

14
Gambaran klinis:
1. Usia: pada kasus MB, relaps biasa terjadi
kelompok usia tua. Kusta PB dg lesi kulit
tunggal (single lesion) biasa terjadi pd
kelompok usia muda dan relaps jarang terjadi
2. Sex : > laki-laki. Mungkin karena prevalensi
kusta pd laki-laki lebih tinggi . Relaps pd
wanita pada kehamilan dan laktasi

15
Relaps pd kusta PB
Lesi kulit: lesi yg tenang menunjukkan tanda aktif
seperti infiltrasi, eritem, meluas, lesi satelit
Saraf: saraf menebal , disertai sensory loss dan
motor defisit. Pasien mengeluh sakit sepanjang
saraf perifer dengan/atau tanpa kerusakan saraf.
Relaps dapat terjadi pd saraf saja tanpa
kelainan kulit (neural relapse).

16
Relaps pd kusta MB
Lesi kulit: relaps dapat muncul sebagai infiltrasi
pd area terbatas pd berbagai bagian tubuh.
Papul2 mengkilat, pink, lunak dan nodul2
subkutan dapat ditemukan pd lokasi tsb,
dengan/atau tanpa infiltrasi di dasarnya.
Saraf: udem nodular sepanjang saraf kutaneus
dan saraf perifer. Selain penebalan saraf baru
dan/tenderness, dengan hilangnya fungsi saraf.
Lesi mukosa : papular/nodular pada palatum,
bibir dalam, dan glans penis

17
18
19
20
21
22
23
Pemeriksaan penunjang
1. Mikrobiologi
BTA (BI dan MI)
Mouse foot-pad
2. Tehnik molekular
DNA dan RNA targeting probes
PCR utk amplifikasi gen
3. Tes Imunologi = antibodi PGL-1
- pasien LL titer IgM PGL-1
- TT/BT yg relaps menjadi BL/LL
4. Histopatologi

24
Diagnosis banding
Reaksi reversal (RR) : sulit membedakan relaps dari
late RR pada kasus PB.

25
Reaksi reversal Relaps
Biasanya dalam 6 bulan RFT, 1 tahun atau lebih setelah
pd reaksi rekuren diatas 2 th. RFT
BT, BB, BL Semua tipe kusta
Lesi kulit: eritem, udem, Lesi bertambah luas dan
lembut, konsistensi kenyal, jumlah, tidak lembut, jarang
udem tangan/kaki udem tangan/kaki
Ulserasi: tampak pd kasus Tidak tampak ulserasi
berat Sedikit - banyak
Lesi baru: sedikit, dg
morfologi yg sama

26
Reaksi reversal Relaps
Saraf: neuritis akut, abses saraf, Saraf baru : tidak nyeri, lembut pd
paralisis otot tiba2, meluasnya penekanan, defisit sensoris dan
sensory loss motoris lambat
BTA: BI terus berkurang, basil BTA positif bisa terjadi pd pasien
granular bertambah dg BTA negatif
Tes lepromin: positif (Reaksi Reaksi Mitsuda sesuai tipe
Mitsuda) kusta/spektrum
Respon thd steroid: lesi Tidak ada respon dg steroid
menghilang dg R/dalam 2 4
minggu

27
Resistensi obat
Reaktivasi : terjadi ok treatmen yg inkomplit, misalnya
menghentikan R/sebelum waktunya atau
ketidakteraturan R/ ok tidak puas atau ketersediaan obat
yg irregular.
Reinfeksi : berulangnya penyakit yg telah sembuh dapat
disebabkan oleh reinfeksi. Pada kasus lepromatosa yg
telah R/, tidak menjadi benar2 imunokompeten, sehingga
tetap beresiko reinfeksi

28
Diagnosis
1. Kriteria klinis
Lesi yg ada meluas
Muncul lesi baru
Eritem dan infiltrasi pd lesi yg telah sembuh
sempurna
Saraf : penebalan atau konsistensi lunak

29
2. Kriteria bakteriologi
Pasien BTA +, bila BI 2+ diatas pemeriksaan
sebelumnya pada 2 lokasi dan tetap seperti itu
pd 2x pemeriksaan berikutnya
BTA + pada pemeriksaaan apusan pd lokasi
manapun pada 2x pemeriksaan selama masa
surveilans.

30
3. Kriteria terapeutik
Kriteria ini bermanfaat bila RR dicurigai, dimana
pasien RR akan sembuh sempurna dalam 2
bulan R/ steroid
4. Kriteria histopatologi
Muncul kembali granuloma yg telah berkurang
pd PB, dan bertambahnya infiltrasi makrofag dg
basil solid dan BTA bertambah banyak pd MB

31
5. Kriteria serologis
LL Ig M PGL-1 adalah indikator bagus utk
relaps
Kriteria 1, 2, dan 3 cukup untuk menegakkan
diagnosis Relaps

32
Pengobatan
Pengobatan relaps sama dengan R/ tipe kusta
( MDT PB dan MDT MB) efektif
Resistensi dapson (relaps setelah sembuh dengan
monoterapi dapson) : standar WHO-MDT
Resistensi dapson dan rifampisin (MB) :
- clofazimin 50mg/hari 24 bulan
- ofloksasin 400mg/minosiklin 100mg/hari,
klaritromisin 500mg/hari 6 bulan
- dilanjutkan ofloksasin 400mg/hari atau minosiklin
100mg/hari 18 bulan

33
34

Anda mungkin juga menyukai