Anda di halaman 1dari 11

HORMON REPRODUKSI WANITA

A. Definisi hormon
Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai
efek tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh. Hormon seks merupakan zat
yang dikeluarkan oleh kelenjar seks dan kelenjar adrenalin langsung ke dalam aliran
darah. Mereka secara sebagian bertanggung jawab dalam menentukan jenis kelamin
janin dan bagi perkembangan organ seks yang normal. Mereka juga memulai pubertas
dan kemudian memainkan peran dalam pengaturan perilaku seksual.
Hormon seks utama pada wanita adalah estrogen, wanita memproduksi 0,5 mg
estrogen setiap hari. Estrogen juga ada pada kedua jenis kelamin, namun dalam jumlah
yang lebih besar pada wanita.
B. Hormon seks pada wanita

Pada wanita hormon seks bekerja secara bersama dalam suatu pola rumit, agar
fungsi siklus reproduksi berjalan lancar. Wanita memiliki beberapa hormon pada organ
seksnya yaitu :

1. Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling
penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-
ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh,
rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk
ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina
sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
Estrogen adalah hormon seks yang umumnya diproduksi oleh rahim wanita yang
merangsang pertumbuhan organ seks anak perempuan, seperti halnya payudara dan
rambut kelamin, dikenal sebagai karakteristik seks sekunder. Estrogen juga mengatur
siklus menstruasi. Pada kebanyakan wanita, hormon indung telur tidak memainkan
peran yang penting dalam gairah seks mereka. Dalam sebuah penelitian pada wanita
dibawah usia 40 tahun, 90% melaporkan tidak adanya perubahan dalam nafsu seks atau
fungsi setelah hormon seks diturunkan karena pengangkatan kedua rahim.
Estrogen penting dalam menjaga kondisi dinding vagina dan elastisitasnya, serta
dalam memproduksi cairan yang melembabkan vagina. Mereka juga membantu untuk
menjaga tekstur dan fungsi payudara wanita. Pada pria, estrogen tidak memiliki fungsi
yang diketahui. Namun, kadar yang terlalu tinggi dapat mengurangi selera seksual,
menyebabkan kesulitan ereksi, pembesaran payudara, dan kehilangan rambut tubuh
pada beberapa pria.
Estrogen adalah sekelompok senyawa steroid yang berfungsi terutama sebagai
hormon seks wanita. Walaupun terdapat baik dalam tubuh pria maupun wanita,
kandungannya jauh lebih tinggi dalam tubuh wanita usia subur. Hormon ini
menyebabkan perkembangan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada
wanita, seperti payudara, dan juga terlibat dalam penebalan endometrium maupun
dalam pengaturan siklus haid. Pada saat menopause, estrogen mulai berkurang sehingga
dapat menimbulkan beberapa efek, di antaranya hot flash, berkeringat pada waktu tidur,
dan kecemasan yang berlebihan.
Pada minggu I & II kehidupan didunia luar masih ada pengaruh Estrogen dari ibu,
krn itu uterus baru lahir agak lebih besar daripada anak kecil juga menimbulkan
pembengkakan payudara pada bayi wanita maupun laki-laki selama 10 hari dan kadang-
kadang disertai sekresi cairan seperti air susu, sekitar 10 15 % bayi wanita dpt timbul
perdarahan pervaginam dalam mgg pertama Terdapat tiga hormon estrogen utama, yaitu
yang disebut estradiol, estrone, dan estriol.
1. Estradiol adalah estrogen terkuat, diproduksi oleh ovarium dan bertanggung
jawab terhadap tumbuh kembangnya payudara.
2. Estrone, estrogen yang lebih lemah, diproduksi oleh ovarium dan jaringan
lemak.
3. Estriol, estrogen terlemah dari ketiga estrogen utama, dibuat di dalam tubuh dari
estrogen-estrogen lain.
Berbagai zat alami maupun buatan telah ditemukan memiliki aktivitas bersifat mirip
estrogen. Zat buatan yang bersifat seperti estrogen disebut xenoestrogen, sedangkan
bahan alami dari tumbuhan yang memiliki aktivitas seperti estrogen disebut
fitoestrogen.
Seorang gadis pertama kali memproduksi estrogen pada usia antara 8 sampai 13
tahun. Hal ini merupakan tanda dimulainya masa pubertas. Estrogen mengakibatkan
rahim (uterus), vagina, tubai Fallopii (saluran dari indung telur atau ovarium ke rahim)
berkembang. Pada saat itu rambut di ketiak dan kemaluan mulai tumbuh serta memacu
tumpukan lemak di bagian bawah tubuh (pantat, paha) dan yang pasti membuat
payudara kita tumbuh. Pada saat estrogen mencapai level yang cukup tinggi, ovulasi
pun terjadi pertama kali. Ketika itu sel telur yang telah masak lepas dari ovarium dan
mulailah siklus menstruasi.
Sebagai seorang yang telah dewasa, level estrogen naik turun sesuai dengan siklus
menstruasi. Pada awal siklus level hormon sangat rendah. Ketika kelenjar hypothalamus
(di otak kecil) menangkap tanda level estrogen rendah, kelenjar ini merangsang ovarium
untuk mulai memproduksi lebih banyak estrogen. Estrogen bertanggungjawab pada
pemasakan sel telur selama rentang waktu dua minggu siklus menstruasi. Ketika
estrogen mencapai level puncak sekitar hari ke-12, ovulasi terjadi.
Usia tua, sakit, dan beberapa perawatan kanker dapat mempengaruhi keseimbangan
hormon tubuh kita yang rapuh, menyebabkan perubahan dalam fungsi dan gairah
seksual. Yang paling dikenal adalah perubahan yang terjadi saat wanita mengalami
menopause. Produksi estrogen menurun pada saat ini dimana wanita meninggalkan
tahun-tahun dimana ia dapat mengandung anak.
Pengaruh seksual paling utama dari penurunan kadar estrogen adalah pengecilan
vagina dan penipisan dinding vagina, bersamaan dengan hilangnya elastisitas dan
kurangnya pembasahan vagina saat rangsangan seksual. Beberapa wanita mengalami
hanya sedikit perubahan dalam fungsi seksual, dimana yang lain dapat mengalami
kekeringan dan nyeri saat berhubungan, atau luka pada alat kelamin selama beberapa
hari setelah berhubungan bila mereka tidak menggunakan minyak pelumas vagina atau
sejenis pengganti hormon.
Para peneliti yang sedang menyelidiki efek-efek dari terapi pengganti hormon pada
fungsi seksual wanita telah menunjukkan bahwa mengkonsumsi estrogen seringkali
menyebabkan fungsi seksual kembali seperti asal. Ditambah lagi, androgen telah
diresepkan bagi wanita pasca menopause untuk meningkatkan nafsu seksualnya
Kadar estrogen yang tinggi ini, selain memicu aktivitas sel-sel otak berlebihan, juga
menyebabkan terjadinya retensi cairan tubuh, seperti di payudara, tungkai, dan juga di
otak. Wanita mengeluh payudara sakit, kaki terasa berat, dan sakit kepala yang
berlebihan.
Karena penyebabnya disebabkan oleh kadar estrogen yang tinggi, maka
pengobatannya adalah dengan pemberian hormon anti estrogen, hormon anti estrogen
yang terkenal adalah progesteron.
Biasanya progesteron diberikan dengan dosis 10 mg/hari, dari hari ke 16-ke 25
siklus haid. Untuk mengeluarkan cairan dari jaringan tubuh, dapat diberikan obat
diuretika sampai menjelang haid berikutnya.
Perlu disadari, bahwa pengobatan dengan hormon progesteron memerlukan waktu
lama, sehingga sangat dituntut kesabaran dari pihak wanita. Efek samping yang
ditimbulkan oleh progesteron sangat sedikit. Jenis progesteron yang dianjurkan adalah
jenis progesteron alamiah, seperti didrogesteron, atau medroksi progesteron asetat
(MPA), karena jenis hormon ini memiliki khasiat antidepresif. Jenis progesteron sintetik
justru menyebabkan depresif (ringan). Akhir-akhir ini telah dicoba pengobatan dengan
menekan cara keseluruhan fungsi dari ovarium, yaitu dengan menggunakan Gn-RH,
analog, dan hasilnya jauh lebih baik, bila dibandingkan dengan pemberian progesteron
saja.
Cuma saja pengobatan cara ini relatif mahal, dan dapat menimbulkan keluhan
seperti pada wanita menopause, sehingga selama pemberian Gn-RH-analog harus selalu
diberikan tambahan hormon estrogen dan progesteron.
Dengan berkurangnya estrogen pada saat menopause maka tubuh wanita menjadi
rentan terhadap risiko penyakit jantung. Terapi estrogen (Estrogen Replacement
Therapy) bertujuan agar hormon estrogen yang semakin berkurang ini dapat terisi
kembali. Adanya hormon estrogen pada wanita yang masih aktif menstruasi akan
menekan Lp(a) atau lipoprotein(a). Kadar Lp(a) rata-rata adalah 2 mg/dl, dan apabila
Lp(a) meningkat sampai 20-30 mg/dl maka akan muncul risiko penyakit jantung
koroner. Lp(a) ini berperan sebagai penggumpal yang kemudian bersama-sama plak
yang ada dalam pembuluh arteri akan menyumbat aliran darah sehingga muncul
serangan jantung.
Estrogen sebenarnya bukan sekedar hormon pada wanita, karena diketahui bahwa
estrogen juga dapat menjalankan fungsi sebagai antioksidan. Kolesterol LDL lebih
mudah menembus plak di dalam dinding nadi pembuluh darah apabila dalam kondisi
teroksidasi. Peranan estrogen sebagai antioksidan adalah mencegah proses oksidasi
LDL sehingga kemampuan LDL untuk menembus plak akan berkurang. Apabila
seorang wanita pada awalnya mempunyai kadar trigliserida darah tinggi (250 mg/dl)
maka pemakaian terapi estrogen (pil) dapat merangsang peningkatan trigliserida.
Terdapat keterkaitan metabolisme antara trigliserida dengan kolesterol HDL (baik).
Apabila trigliserida tinggi maka HDL cenderung turun. Oleh karena itu sebelum
menjalani terapi estrogen disarankan melakukan pemeriksaan profil lipid darah.
Peranan estrogen yang lain adalah sebagai pelebar pembuluh darah jantung sehingga
aliran darah menjadi lancar dan jantung memperoleh suplai oksigen secara cukup. Pada
tahun 1993 National Education Cholesterol Program di AS mengakui pentingnya
peranan terapi estrogen di dalam memperbaiki profil lipid (kolesterol) dan memperkecil
risiko penyakit jantung.

2. Progesterone

Progesteron adalah hormon steroid yang berperan dalam siklus menstruasi wanita,
mendukung proses kehamilan, dan embriogenesis. Hormon ini diproduksi oleh korpus
luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat
menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester
awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.
Progesteron tergolong kelompok hormon progestogen, dan merupakan hormon
progestogen yang banyak terdapat secara alami.
Pada manusia dan beberapa binatang, progesteron diproduksi di ovarium
(khususnya setelah ovulasi di corpus luteum), pada otak, selama kehamilan, dan pada
plasenta.
Tanaman Dioscorea mexicana mengandung senyawa steroid diosgenin, yang dapat
diubah menjadi progesteron di laboratorium. Tanaman lain yang dapat dimanfaatkan
untuk mensintesis progesteron adalah Dioscorea pseudojaponica dan Dioscorea villosa.

Progesteron memiliki efek fisiologis sebagai berikut:


Efek pada sistem reproduksi
menyiapkan uterus (rahim) untuk kehamilan
selama kehamilan, progesteron juga menurunkan respon kekebalan tubuh ibu,
untuk menerima janin.
menurunkan pergerakan otot halus uterus (rahim)
menghambat laktasi selama kehamilan
penurunan kadar progesteron selama masa kehamilan mungkin menjadi awal
mula proses kelahiran bayi.
Efek pada sistem syaraf
progesteron termasuk hormon neurosteroid, berperan meningkatkan kemampuan
belajar dan daya ingat
Efek pada sistem lainnya
menurunkan kejang otot polos
menururunkan kerja empedu dan kandung kemih
memiliki efek antiinflamasi dan mengatur respon kekebalan tubuh
menormalkan pembekuan darah, kadar seng dan tembaga, kadar oksigen sel, dan
lemak yang disimpan untuk energi.
mempengaruhi kesehatan gusi, meningkatkan risiko gingivitis dan kerusakan
gigi.
mencegah kanker endometrium, dengan cara mengatur efek estrogen.
Oleh karena ketersediaan hayati progesteron sangat buruk ketika digunakan secara
oral, maka hormon ini banyak disintesis sebagai progestin, akan tetapi progestin tidak
mampu menggantikan peran progesteron alami karena pada banyak kasus progestin
hanya diproduksi untuk menyerupai efek progesteron pada uterus.
3. Gonadotropin Releasing Hormone / luliberin

GnRH adalah hormon stimulator bagi sekresi hormon FSH dan LH, merupakan
hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan
FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen
akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi
rendah, begitupun sebaliknya.
Neuron GnRH merupakan sel neuroendokrin yang sangat unik karena tidak berasal
dari perkembangan jaringan otak. Sekitar satu dekade yang lain, sejumlah ilmuwan
menyebutkan penemuan neuron GnRH pada hidung seekor embrio tikus yang sedang
berkembang. Saat ini telah terbukti bahwa pada manusia, neuron GnRH juga berasal
dari luar otak, tepatnya dari bagian medial olfactory placode pada hidung. Beberapa
ribu neuron GnRH bermigrasi menuju hipotalamus saat masa janin dengan waktu
tempuh sekitar 16 hari untuk tikus, 70 hari untuk domba dan 16 minggu untuk manusia.
Neuron GnRH bergerak sepanjang akson nervus
terminalis dan saraf vomeronasalseakan dapat mengendus arah tujuan dan di mana
harus berhenti.
Tidak adanya migrasi neuron GnRH pada masa embrio, akan
mengakibatkan sindrom Kallmann yang disebabkan tidak terjadinya sekresi hormon
terkait. Penyebab kedua adalah sekresi yang tidak mencapai sasaran, sehingga kedua
hormon gonadotropin yang diperlukan bagi perkembangan guna
mencapai pubertas tidak tersekresi dengan baik.
Ritme sirkadia
GnRH juga merupakan hormon yang disekresi pulsatik oleh neuron GT1 - GT7 yang
mempunyai ekspresi gen ritme sirkadia, sebagai stimulasi terhadap SCN (bahasa
Inggris: suprachiasmatic nucleus), salah satu area pada pusat saraf otonomi, guna
menyesuaikan ritme metabolisme berdasarkan sinyal pulsatik yang dikirimkan.
4. FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)

Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis
akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari
folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus
luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
FSH adalah hormon yang dikeluarkan oleh gonadotrop. FSH berfungsi untuk
memacu pertumbuhan sel telur dalam ovarium. Pada pria, FSH mengatur dan
memelihara proses pembentukan sperma. Jumlah FSH sedikit ketika kecil dan tinggi
setelah menopause.

5. HCG (Human Chorionic Gonadotropin)

Human Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah sejenis Glikoprotein yang dihasilkan


oleh plasenta dalam kehamilan. Namun selama plasenta belum terbentuk, hormon ini
dihasilkan sel-sel fungsi tropoblas. Setelah umur kehamilan memasuki 12-13 minggu,
hormon HCG ini dihasilkan oleh plasenta. Di dalam tubuh, hormon ini bersifat
mempertahankan korpus luteum, yakni jaringan di ovarium yang menghasilkan
progesteron. Hormon progesteron ini berfungsi untuk memelihara atau mempertahankan
proses kehamilan, sedangkan korpus luteum ini ditunjang keberadaannya oleh HCG.
cara mendeteksi HCG dan waktu yang tepat untuk menguji tes kehamilan
Dengan menggunakan uji kehamilan home pregnancy test (HPT) yang biasa dikenal
dengan test pack. Pengecekan kualitatif ini cukup mudah yakni dengan mencelupkan
ujung alat ke dalam urin, biasanya alat uji ini memiliki indikator berupa dua buah garis.
Waktu yang tepat untuk melakukan tes urin biasanya adalah 4-5 hari atau 1 minggu
setelah terlambat haid, karena sebagian besar test pack sudah dapat mendeteksi HCG
dengan kadar 50 IU/ml. Dengan pengecekan lewat darah. Pengecekan kuantitatif ini
lebih akurat tentunya karena biasanya yang diukur adalah jumlah subunit beta hormon
HCG (-hCG).
Pemeriksaannya menggunakan metode enzyme-linked immunosorbent assay
(ELISA). Tes melalui darah ini lebih cepat dibandingkan dengan urin, karena
sebenarnya kadar HCG sudah ada dalam darah sejak implantasi terjadi, atau sejak
terjadi pembuahan pada hari ke 8 sudah terdapat beta HCG sehingga bisa terdeteksi
lewat darah. Hanya saja pemeriksaan lewat darah masih sangat jarang karena harganya
relatif mahal.
Kadar hormon HCG yang ideal untuk ibu hamil

Jumlah kadar HCG yang ideal bisa berubah atau berbeda-beda tergantung pada usia
kehamilan. Kadar HCG yang ideal adalah tidak terlalu rendah, maupun tidak terlalu
tinggi. Jumlah hormon HCG tidak ditentukan oleh umur, jadi yang benar-benar
mempengaruhi jumlah kadar HCG adalah usia kehamilan
Kadar HCG minimal yang bisa terdeteksi
Kadar beta HCG yang bisa terdeteksi pada kehamilan 5 minggu yakni sekitar 22
IU/ml.Bila kadar HCG-nya rendah bisa menyebabkan keguguran. Sedangkan kalau
kadar HCG-nya terlalu tinggi harus dicurigai karena bisa menyebabkan hamil anggur.
6. Prolaktin hormon

Prolaktin adalah proteohormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitaria anterior.


Kelenjar tersebut merangsang permulaan laktasi (laktogenesis) pada kelenjar susu.
Prolaktin disebut juga laktogen, luteotrpin, galaktin, dan mammotropin. Di dalam sel-
sel epitel terdapat enzim-enzim yang esensial yang menggertak sel-sel dalam mengubah
susunan darah menjadi susu. Fungsi prolaktin ialah merangsang aktivitas enzim dan
enzim tersebut selanjutnya menggertak sekresi susu. Sel kelenjar susu tidak berdaya
menghasilkan susu bila tidak ada prolaktin. Pada masa kehamilan yang lanjut terjadi
kenaikan bertahap dalam sekresi prolaktin yang dirangsang oleh estrogen.
Proses Pembentukan Laktogen
Proses pembentukan laktogen melalui tahapan-tahapan berikut:
1. Laktogenesis I
2. Laktogenesis II
3. Laktogenesis III
Laktogenesis I
Merupakan fase penambahan dan pembesaran lobulus-alveolus. Terjadi pada fase
terakhir kehamilan. Pada fase ini, payudara memproduksi kolostrum, yaitu
berupa cairankental kekuningan dan tingkat progesteron tinggi sehingga
mencegah produksi ASI.Pengeluaran kolustrum pada saat hamil atau sebelum bayi lahir,
tidak menjadikan masalah medis. Hal ini juga bukan merupakan indikasi sedikit atau
banyaknya produksi ASI.
Laktogenesis II
Pengeluaran plasenta saat melahirkan menyebabkan menurunnya
kadar hormonprogesteron, esterogen dan HPL (Human placental lactogen) . Akan tetapi
kadar hormonprolaktin tetap tinggi. Hal ini menyebabkan produksi ASI besar-besaran.
Apabila payudaradirangsang, level prolaktin dalam darah meningkat, memuncak dalam
periode 45 menit, dan kemudian kembali ke level sebelum rangsangan tiga jam
kemudian. Keluarnyahormon prolaktin menstimulasi sel di dalam alveoli untuk
memproduksi ASI, dan hormonini juga keluar dalam ASI itu sendiri. Penelitian
mengemukakan bahwa level prolaktindalam susu lebih tinggi apabila produksi
ASI lebih banyak, yaitu sekitar pukul 2 pagi hingga 6 pagi, namun
level prolaktin rendah saat payudara terasa penuh.
Hormon lainnya, seperti insulin, tiroksin, dan kortisol, juga terdapat dalam proses ini,
namun peran hormon tersebut belum diketahui. Penanda biokimiawi mengindikasikan
bahwa proses laktogenesis II dimulai sekitar 30-40 jam setelah melahirkan, tetapi
biasanya para ibu baru merasakan payudara penuh sekitar 50-73 jam (2-3 hari)
setelahmelahirkan. Artinya, memang produksi ASI sebenarnya tidak langsung keluar
setelahmelahirkan.
Kolostrum dikonsumsi bayi sebelum ASI sebenarnya. Kolostrum mengandung sel darah
putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI sebenarnya, khususnya tinggi dalam level
immunoglobulin A (IgA), yang membantu melapisi usus bayi yang masih rentan dan
mencegah kuman memasuki bayi. IgA ini juga mencegah alergi makanan. Dalam dua
minggu pertama setelah melahirkan, kolostrum pelan pelan hilang dan tergantikan oleh
ASI sebenarnya.
Laktogenesis III
Sistem kontrol hormon endokrin mengatur produksi ASI selama kehamilan dan
beberapa hari pertama setelah melahirkan. Ketika produksi ASI mulai stabil, sistem
kontrol autokrin dimulai. Pada tahap ini, apabila ASI banyak
dikeluarkan, payudara akan memproduksi ASI banyak. Penelitian berkesimpulan bahwa
apabila payudara dikosongkan secara menyeluruh juga akan meningkatkan
taraf produksi ASI. Dengan demikian, produksi ASIsangat dipengaruhi seberapa sering
dan seberapa baik bayi menghisap, dan juga seberapa sering payudara dikosongkan.

Produksi ASI yang rendah adalah akibat dari:


Kurang sering menyusui atau memerah payudara
Apabila bayi tidak bisa menghisap ASI secara efektif, antara lain akibat: struktur
mulut dan rahang yang kurang baik; teknik perlekatan yang salah.
Kelainan endokrin ibu (jarang terjadi)
Jaringan payudara hipoplastik
Kelainan metabolisme atau pencernaan bayi, sehingga tidak dapat mencerna ASI
Kurangnya gizi ibu

Anda mungkin juga menyukai