Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KEKUATAN BAHAN
TENTANG
SISTEM PENGUJIAN LOGAM
DENGAN METODE IMPACT CHARPY

DISUSUN OLEH

PANGERAN APRIYONO SUBIRTO

NIM. 31512A0060

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

2017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, penulis
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dari
mata kuliah kekuatan bahan tentang Sistem Pengujian Logam dengan Metode Impact
Charpy.

Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki
makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Mataram, 02 April 2017

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................


DAFTAR ISI ......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................
2.1 Sejarah Pengujian Impact ................................................................................
2.2 Pengujian Impact Serta Manfaatnya ................................................................
2.3 Metode Impact Charpy ....................................................................................
2.4 Mesin Uji Impact Charpy.........
2.5 Prinsip Dasar Mesin Uji Impact Charpy .........................................................
2.6 Spesifikasi Serta Bagian-Bagian
Alat Uji Impact Charpy Kapasitas 85 Joule .....................................................
2.7. Tahap-Tahap Pengujian Impact Charpy ..........................................................
BAB III PENUTUP ............................................................................................................
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran ................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam perkembangan dunia industri, terutama yang berhubungan dengan penelitian
bahan dan penggunaannya, maka dalam proses produksinya banyak hal atau criteria yang
harus dipenuhi agar material tersebut dapat digunakan dalam dunia industri.
Untuk penggunaan sebagai bahan, sifat-sifat khas dari material logam harus diketahui sebab
logam tersebut akan digunakan untuk berbagai macam keperluan dan keadaan. Sifat logam
tersebut meliputi sifat mekanik, sifat thermal, sifat kimia, kemampukerasan, kemampuan
dimensi, dan lain sebagainya. Adapun dalam percobaan ini yang akan diuji adalah sifat
mekanik dari logam terutama sifat ketangguhannya.

Dengan mengetahui tingkat ketangguhan logam, maka tentunya kita dapat memperkirakan
kemampuannya dalam menerima energi tumbukan yang diberikan secara tiba-tiba sehingga
dapat mematahkan suatu material. Dahulu, untuk membuat rangka suatu jembatan, orang-
orang hanya menggunakan material yang telah tersedia. Umumnya mereka menggunakan
material yang kuat dang etas sehingga mereka berpikiran bahwa material yang paling baik
digunakan untuk pembuatan rangka jembatan (yang mampu menahan beban kejut dengan
baik) adalah material yang kuat dang etas. Akan tetapi masih sering terjadi hal-hal yang
buruk seperti jembatan yang roboh atau jembatan yang secara tiba-tiba bias patah. Oleh
karena itu untuk mengurangi dan menghindari kemungkinan-kemungkinan terburuk maka
sebelum menentukan material yang akan digunakan perlu diadakan suatu pengujian awal
untuk mengetahui ketangguhan material yang akan digunakan dalam menahan beban.

Saat ini kebutuhan akan material terutama logam sangatlah penting. Besi dan baja merupakan
salah satu kebutuhan yang mendasar untuk suatu konstruksi. Dengan berbagai macam
kebutuhan sifat mekanik yang dibutuhkan oleh suatu material ialah berbeda-beda. Sifat
mekanik tersebut terutama meliputi kekerasan, keuletan, kekeuatan, ketangguhan, sifat
mampu las serta sifat mampu mesin yang baik. Dengan sifat pada masing-masing material
berbeda, maka banyak metode untuk menguji sifat apa sajakah yang dimiliki oleh suatu
material tersebut. Uji impak merupakan salah satu metode yang digunakkan untuk
mengetahui kekuatan, kekerasan, serta keuletan material. Oleh karena itu uji impact banyak
dipakai dalam bidang menguji sifat mekanik yang dimiliki oleh suatu material tersebut

Pengujian impact ini sendiri juga merupakan suatu upaya mensimulasikan kondisi operasi
material yang sering ditemui didalam perlengkapan transportasi dan industri dimana beban
selamanya terjadi secara perlahan-lahan, melainkan datang secara tiba-tiba. Uji impact
terbagi menjadi dua bagian antara lain metode charpy dan izod, tetapi yang menjadi fokus
pada makalah ini adalah uji impact dengan metode charpy. Dimana pada uji impact charpy
ini dilakukan dengan cara sistem pengujian tumbuk dengan meletakkan posisi spesimen uji
pada tumpuan dengan posisi horizontal/ mendatar, dan arah pembebanan berlawanan dengan
arah takikan.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini penulis
memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan beberapa rumusan
masalah.
Rumusan masalah itu antara lain adalah:

1. Menjelaskan sejarah pengujian impact !


2. Apa pengertian dan manfaat dari pengujian impact ?
3. Apa yang dimaksud dengan metode pengujian impact charpy ?
4. Menjelaskan tentang kegunaan mesin uji impact charpy ?
5. Apa saja prinsip dasar mesin uji impact charpy ?
6. Menjelaskan spesifikasi dan bagian-bagian mesin alat uji impact charpy kapasitas 85
joule !
7. Bagaimana tata cara tahapan pengujian impact charpy ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah kekuatan bahan


2. Untuk menambah wawasan tentang uji impact charpy

.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Pengujian Impact

Sejarah pengujian impact terjadi pada masa Perang Dunia ke 2, karena ketika itu banyak
terjadi fenomena patah getas yang terjadi pada daerah lasan kapal-kapal perang dan tanker-
tanker. Diantara fenomena patahan tersebut ada yang patah sebagian dan ada yang benar-
benar patah terbeah menjadi 2 bagian, fenomena patahan ini terjadi terutama pada saat musim
dingin-ketika diaut bebas ataupun ketika kapal sedang berabuh. Dan contoh yang sangat
terkenal tentang fenomena patahan getas adalah tragedi Kapal TITANIC yang melintasi
samudera Atlantik.

Dasar pengujian impact ini adalah penyerapan energi potensial dari pendulum beban yang
berayun dari suatu ketinggian tertentu dan menumbuk benda uji sehingga benda uji
mengalami deformasi.

2.2 Pengujian Impact Serta Manfaatnya

Pengujian impact adalah pengujian yang digunakkan untuk mengetahui kekuatan,


kekerasan, serta keuletan suatu material. Pengujian ini berfungsi untuk menentukan
ketahanan suatu material terhadap perpatahan, berdasarkan energi yang diberiakan oleh
tumbukan/pembebanan secara tiba-tiba pada suatu material.

2.3 Metode Impact Charpy

Uji impact charpy adalah suatu metode yang digunakan untuk mengetahui kegetasan atau
keuletan suatu bahan (specimen) yang akan diuji dengan cara pembebanan secara tiba-tiba
terhadap benda yang akan diuji secara statik. Dimana benda uji dibuat takikan terlebih dahulu
sesuai dengan standar JIS Z2202 dan hasil pengujian pada benda uji tersebut akan terjadi
perubahan bentuk seperti bengkokan atau patahan sesuai dengan keuletan atau kegetasan
terhadap benda uji tersebut.

Percobaan uji impact charpy dilakukan dengan cara pembebanan secara tiba-tiba terhadap
benda uji yang akan diuji secara statik, dimana pada benda uji dibuat terlebih dahulu sesuai
dengan ukuran standar JIS Z2202. Adapun perlengkapan yang digunakan dalam
pengujian impact yaitu alat uji impact tipe charphy dan benda uji (test specimen).

2.4 Mesin Uji Impact Charpy

Mesin uji bentur (impact) yang digunakan untuk mengetahui harga impak suatu bahan
yang diakibatkan oleh gaya kejut pada bahan uji tesebut. Tipe dan bentuk konstruksi mesin
uji bentur beranekaragam mulai dari jenis konvensional sampai dengan sistem digital yang
lebuh maju.

Dalam pembebanan statis dapat juga terjadi laju deformasi yang tinggi kalau bahan diberi
takikan, maka tajam takikan makin besar deformasi yang terkonsentrasikan pada takikan,
yang memungkinkan meningkatkan laju regangan beberapa kali lipat. Patah getas menjadi
permasalahan penting pada baja dan besi.

Pengujian impact charpy banyak dipergunakan untuk menentukan kualitas bahan. Benda
uji takikan berbentuk V yang mempunyai keadaan takikan 2 mm banyak dipakai. Permukaan
benda uji pada impact charpy dikerjakan halus pada semua permukaan. Takikan dibuat
dengan mesin freis atau alat notch khusus takik. Semua dikerjakan menurut standar yang
ditetapkan (JIS Z2202).

2.5 Prinsip Dasar Mesin Uji Impact Charpy

Bila pendulum dengan berat G dan pada kedudukan h1 dilepaskan, maka akan mengayun
sampai kedudukan fungsi akhir 4 pada ketinggian h3 yang juga hampir sama dengan tinggi
semula h1 dimana pendulum mengayun bebas. Pada mesin uji yang baik, skala akan
menunjukkan usaha lebih dari 0,05 kilogram meter (kg m), pada saat pendulum mencapai
kedudukan 4.

Bila batang uji dipasang pada kedudukannya dan pendulum dilepaskan, maka pendulum
akan memukul batang uji dan selanjutnya pendulum akan mengayun sampai kedudukan 3
pada ketinggian h2. Usaha yang dilakukan pendulum waktu memukul benda uji atau usaha
yang diserap benda uji sampai patah yaitu:

Dan dapat juga dengan menggunakan persamaan berikut:

Dimana :

W1 = Usaha yang dilakukan (kg m).

G = Berat pendulum (kg).

h1 = Jarak awal antara pendulum dengan benda uji (m).

= Jarak lengan pengayun (m).

cos = Sudut posisi awal pendulum.

Sedangkan sisa usaha setelah mematahkan benda uji adalah sebagai berikut.

dan dapat juga dengan menggunakan persamaan berikut:


Dimana :

W2 = Sisa usaha setelah mematahkan benda uji (kg m).

G = Berat pendulum (kg).

h2 = Jarak akhir antara pendulum dengan benda uji (m).

= Jarak lengan pengayun (m).

cos = Sudut posisi akhir pendulum.

Besarnya usaha yang diperlukan untuk memukul patah benda uji adalah:

dan dapat juga dengan menggunakan persamaan berikut:

Dimana :

W = Usaha yang diperlukan mematahkan benda uji (Kg m).

W1 = Usaha yang dilakukan (Kg m).

W2 = Sisa usaha setelah mematahkan benda uji (Kg m).

G = Berat pendulum (Kg).

= Jarak lengan pengayun (m).

cos = Sudut posisi awal pendulum.

cos = Sudut posisi akhir pendulum.

dan besarnya harga impact dapat digunakan persamaan berikut:

Dimana : K = nilai impact (Kg m/mm2)


W= Usaha yang diperlukan mematahkan uji (Kg m)

Ao= Luas penampang dibawah tatikan (mm2)

2.6 Spesifikasi Serta Bagian-Bagian Alat Uji Impact Tipe Charpy Kapasitas 85 Joule

Alat uji impact tipe charpy seperti pada gambar 2.3 dan 2.4 merupakan suatu alat uji yang
digunakan untuk mengukur kegetasan dan keuletan pada benda uji dengan standar JIS Z2202.
Berat pendulum yang digunakan pada alat uji impact tipe charpy ini 8 kg dean panjang
lengan pengayun 600 mm. Pada alat ini menghasilkan besar energi (W1) pada setiap sudut
waktu mematahkan benda uji dan sisa usaha (W2) setelah mematahkan benda uji.

Adapun spesifikasi alat uji impact tipe charpy ini adalah sebagai berikut :

Tipe alat uji : Charpy

Kapaditas : 85 J

Berat go0dam (pendulum) : 8 Kg

Jarak titik ayun dengan titik pukul : 600 mm

Posisi awal pemukulan : 140o

Sudut pisau pemukul : 30o

Dimensi alat uji : 750 x 400 x 1000 mm

Standar bahan uji : Alumunium

Alat uji impact tipe charpy ini mempunyai beberapa bagian-bagian utama yang terdiri dari :

- Badan alat uji impact

- Pendulum

- Lengan pengayun

- Poros pengayun

- Bearing

- Tempat benda uji

- Busur derajat dan jarum penunjuk

- Pisau pemukul
Bagian-bagian alat uji impact tipe charpy tersebut saling mendukung dan saling melengkapi
sastu sama lain dalam penggunaan alat uji tersebut. Penjelasan dari masing-masing bagian-
bagian alat uji impact tipe charpy adalah sebagai berikut:

a. Badan alat uji impact

Badan alat uji impact terbuat dari baja profil U 70 x 40 mm dengan tebal baja 5 mm.
Sedangkan dimensi dari badan alat uji impact ini adalah 750 x 100 x 1000 mm. Proses
pengerjaan yang dilakukan dalam pembuatan badan alat uji impact ini adalah proses
penyambungan atau proses pengelasan. Badan alat uji impact berfungsi sebagai tempat
dudukan dari bearing dan tempat benda uji. Berikut ini adalah gambar badan alat
uji impact tipe charpy.

b. Pendulum

Pendulum berfungsi sebagai beban yang akan diayunkan ke benda uji dan juga terdapat pisau
pemukul untuk mematahkan benda uji. Pendulum terbuat dari baja pelat silinder 230 x 30
mm dengan berat 8 kg. Pada bagian atas pendulum dihubungkan ke bagian lengan pengayun
dengan cara dilas.

c. Lengan pengayun

Lengan pengayun berfungsi untuk meneruskan gerakan ayunan dari poros ke pendulum.
Legan pengayun ini terbuat dari baja silinder 20 x 600 mm, pada bagian atasnya
dihubungkan ke poros dengan dilas dan pada bagian bawahnya dihubungkan ke pendulum
dengan cara dilas.

d. Poros pengayun

Poros pengayun berfungsi sebagai penerus ayunan dari bearing ke lengan pengayun dan
pendulum. Poros pengayun terbuat dari baja silinder 25 x 450 mm. Pada bagian ujung
kanan dan kirinya dihubungkan ke bearing dan pada bagian tengahnya dihubungkan ke
lengan pengayun dengan cara dilas.
e. Bearing

Bearing berfungsi sebagai pengayun poros. Bearing yang digunakan adalah bearing dengan
ukuran diameter dalam atau diameter poros 25 mm. Bearing ditempatkan pada bagian atas
kiri pada badan alat uji impact dengan cara dibaut.

f. Tempat benda uji

Tempat benda uji berfungsi sebagai tempat diletakannya benda uji yang akan dilakukan
pengujian. Tempat benda uji ini terbuat dari baja profil U 70 x 40 mm dengan tebal 5 mm.
Tempat benda uji dilas menyatu dengan badan alat uji impact.

g. Busur derajat dan jarum penunjuk

Busur derajat berfungsi sebagai alat prngukur atau alat baca dari hasil pengujian. Jarum
penunjuk berfungsi untuk menunjukan angka pada busur derajat yang merupakan hasil dari
pengujian. Jarum penunjuk dihubungkan dengan poros pengayun dengan dibaut, sehingga
arahnya sesuai dengan arah ayunan poros pengayun.

h. Pisau pemukul

Pisau pemukul berfungsi untuk memukul benda uji yang telah dibuat takikan, posisi pisau
pada saat akan memukul adalah dibelakang kakikan benda uji. Bahan pisau pemukul ini harus
lebuh keras dari benda yang akan diuji dan sudut pemukul pisau adalah 30 derajat.

Besar Sudut Energi (W1) Energi (W1)

a (Kg.m) (J)
100 0,0768 0,768
200 0,292 2,92
300 0,6432 6,432
400 1,1232 11,232
500 1,7184 17,184
600 2,4 24
700 3,1584 31,584
800 3,9667 39,667
900 4,8 48
1000 5,6332 56,332
1100 6,4416 64,416
1200 7,2 72
1300 7,8816 78,816
1400 8,4768 84,768
Besar Sudut Sisa Usaha (W2) Sisa Usaha (W2)

b (Kg.m) (J)
100 0,0768 0,768
150 0,168 1,68
200 0,292 2,92
250 0,4512 4,512
300 0,6432 6,432
350 0,8688 8,688
400 1,1232 11,232
450 1,4064 14,064
500 1,7184 17,184
550 2,0496 20,496
600 2,4 24
650 2,7744 27,744
700 3,1584 31,584
750 3,5616 35,616
800 3,9667 39,667
850 4,3824 43,824
900 4,8 48
950 5,2176 52,176
1000 5,6332 56,332
1050 6,0384 60,384
1100 6,4416 64,416
1150 6,8256 68,256
1200 7,2 72
Besar Sudut Sisa Usaha (W2) Sisa Usaha (W2)

b (Kg.m) (J)
1250 7,5504 75,504
1300 7,8816 78,816
1350 8,1936 81,936
1370 8,3088 83,088

2.7 Tahap-Tahap Pengujian Impact Charpy

Benda uji yang akan diuji pada alat uji impact tipe charpy ini harus dibuat dengan standar
yang telah ditetapkan yaitu JIS Z2202.

Adapun langkah-langkah pengujian impact tipe charpy ini adalah sebagai berikut :

1. Meletakan benda uji ditempat benda uji pada alat uji impact. Penenmpatan benda uji
harus benar-benar pas berada pada posisi tengah-tengah dimana pisau pada pendulum
berada pas sejajar dengan takikannya tersebut
2. Menyetel posisi jarum pada 0 derajat
3. Mengangkat pendulum sejauh 140o dengan cara memutar berlawanan arah jarum jam
secara perlahan-lahan
4. Melepaskan pendulum untuk mengayun dan mematahkan benda uji
5. Lihat dan catat hasil data yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk pada busur derajat
6. melakukan perhitungan dari dat pengujian yuang telah diperoleh, yaitu menghitung
besarnya usaha (W) dan harga impact (K) dengan menggunakan persamaam berikut:

Dimana:

W = Besarnya usaha untuk mematahkan benda uji (kg m).

G = Berat pendulum (godam) yang digunakan (kg).

= Panjang lengan pengayun.

cos = Sudut awal pendulum terhadap benda uji.

cos = Sudut akhir pendulum terhadap benda uji.

Dimana :

K = Nilai impact (Kg m/mm2).

W = Usaha yang diperlukan mematahkan uji (Kg m).

Ao = Luas penampang dibawah tatikan (mm2).


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan sebagai berikut :
a. Uji impact charpy sendiri merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengetahui
kegetasan atau keuletan suatu bahan (specimen) yang akan diuji dengan cara
pembebanan secara tiba-tiba terhadap benda yang akan diuji secara statik.
b. Bagian-bagian alat uji impact charpy antara lain, badan alat uji impact, pendulum,
lengan pengayun, poros pengayun, bearing, tempat benda uji, busur derajat dan jarum
penunjuk, pisau pemukul.
c. Langkah-langkah pengujian impact charpy ini adalah dengan,
1. Meletakan benda uji ditempat benda uji pada alat uji impact. Penenmpatan benda
uji harus benar-benar pas berada pada posisi tengah-tengah dimana pisau pada
pendulum berada pas sejajar dengan takikannya tersebut
2. Menyetel posisi jarum pada 0 derajat
3. Mengangkat pendulum sejauh 140o dengan cara memutar berlawanan arah jarum
jam secara perlahan-lahan
4. Melepaskan pendulum untuk mengayun dan mematahkan benda uji
5. Lihat dan catat hasil data yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk pada busur
derajat
6. melakukan perhitungan dari dat pengujian yuang telah diperoleh, yaitu
menghitung besarnya usaha (W) dan harga impact (K).

3.2 Saran
Agar kiranya pembaca dapat memberikan saran dan kritikan yang bersifat membangun
demi kebaikan penulisan-penulisan makalah selanjutnya. Terima kasih.
DAFTAR ISI

http://pengetahuan-sifat-logam-mekanik-fisik.html
http://www.calce.umd.edu/TSFA/Hardness_ad_.htm
http://www.ccitonline.com/mekanika/tiki-kiwi
http://www.google.com/search?ie=UTF-8&oe=UTF
8&sourceid=navclient&gfns=1&q=Material+Teknik.%0B+Pengujian+++Kekerasan+dan+M
etalografi
http://agungkrisfani.blogspot.co.id/2014/03/impact-mengukur-ketahanan.html

Anda mungkin juga menyukai