Segitiga Triangle
Segitiga Triangle
Segitiga Triangle
Chapter 6
SEGITIGA
1. Klasifikasi Segitiga
Mengingat:
Segitiga sama sisi adalah sebuah
segitiga yang ketiga sisinya sama
panjang.
H Definisi 6.1
B Definisi 6.2
E
Definisi 6.3
D F
H
Definisi 6.4
G I
1
Definisi 6.5
J L
Definisi 6.6
Garis tinggi segitiga adalah ruas garis yang ditarik dari ujung sudut ke titik F pada sisi
didepannya yang tegak lurus dengan sisi didepannya tersebut.
Catatan:
Pada segitiga siku-siku terdapat dua garis tinggi yang berbentuk simetris tehadap sisi segitiga.
2
Pada segitiga tumpul terdapat dua garis tinggi yang dimiliki oleh kaki-kakinya terletak pada
perpanjangan sisi-sisinya.
Kontruksi kubah dibangun menggunakan banyak sekali segitiga yang bersesuaian. Banyak
segitiga disini memiliki panjang sisi yang sama, yang berarti bahwa segitga-segitiga tersebut
segitiga sama sisi atau segitiga sama kaki. (lihat Geometry in Our World, hal. 126)
Kita akan belajar beberapa properties yang penting tentang dua jenis segitiga pada pelajaran
berikut.
3
Teorema 6.1 Jika sebuah segitiga adalah segitiga sama kaki, maka segitiga tersebut mempunyai
sudut yang konkruen.
Pembuktian
Diketahui : segitiga sama kaki dengan AB AC .
Akan dibuktikan : B C
Bukti : misalkan D adalah titik tengah BC .
Gambar garis AD dan tunjukkan bahwa ABD ACD
Pernyataan Alasan
1. ABC adalah segitiga sama kaki dengan 1. diketahui
AB AC
2. D adalah titik tengah BC . 2. Setiap ruas garis mempunyai satu dan
hanya satu titik tengah.
3. ABD ACD 3. Ruas garis yang ditarik dari ujung sudut ke
titik tengah sisi dihadapannya, membentuk
sepasang segitiga kongruen. (Teorema 4.2)
4. B C 4. CPCTC
Teorema 6.2 : Jika sebuah segitiga adalah sama sisi, maka segitiga tersebut equiangular.
Teorema 6.3 : Jika dua sudut sebuah segitiga adalah kongruen maka sisi-sisi didepannya sudut
ini kongruen.
Dalam bagian 2 kita ditunjukkan bahwa jika sudut-sudut sebuah segitiga dipotong dan disusun
bersama-sama, jumlah sudut-sudut adalah 180o.
4
Pembuktian:
Diketahui : segitiga ABC
Akan dibuktikan : mA mB mC 180
Bukti : buatlah sebuah garis l melalui A sejajar dengan BC , dan gunakan teorema
hubungan garis sejajar dan melintang.
Pernyataan Alas an
1. Misalkan l sebuah garis melalui A sejajar 1. kontruksi
terhadap BC .
2. 1 B, 2 C 2. Jika dua garis sejajar, maka sudut dalam
bersebrangan adalah kongruen
3. m1 mA m2 180 o
3. Definisi antara sinar dan postulat
sepasang garis.
4. mB mA mC 180o 4. Subtitution
Teorema 6.5 Sudut-sudut pada segitiga sama sisi masing-masing memiliki besar sudut 600
Teorema 6.6 Besar sudut luar pada segitiga adalah sama dengan jumlah besar dua sudut dalam
jauh.
x = a + b, x adalah besar sudut luar, a dan b adalah besar
sudut dalam yang jauh.
Bajak laut yang pintar geometri pada sebuah batu karang yang besar kemudian menulis syair
seperti diatas.
Pada segitiga berikut, jika dua sudut dan satu sisi yang berhadapan dari sudut dalam segitiga
kongruen dengan dua sudut dan sisi yang sesuai dari segitiga kedua, maka dua segitiga tersebut
dikatakan kongruen. Gunakan kertas minyak untuk menjiplak agar kalian yakin bahwa segitiga
tersebut meripakan segitiga yang kongruen.
J
B
C K
F
A M
E
L
F
N
D
Kesimpulanmu seharusnya setuju dengan teorema Sudut-Sudut-Sisi (AAS)
Teorema 6.7 Teorema AAS. Jika dua sudut dan sebuah sisi yang dihadapan salah satu sudut dalam
segitiga adalah kongruen untuk dua sudut dan sisi yang bersesuaian pada segitiga
kedua, maka kedua segitiga tersebut adalah kongruen.
Pembuktian:
Diketahui : ABC dan DEF dengan
A D
B E
BC EF
Akan dibuktikan : ABC DEF
6
Bukti : Kita akan menggunakan informasi yang sudah diberikan untuk menunjukkan
bahwa C F dan kemudian menggunakan postulat ASA.
C F
A D E
B
Pernyataan Alasan
1. A D , B E 1. diketahui
2. mA mB mC 180 2. Jumlah besar tiga sudut pada
mD mE mF 180 segitiga adalah 180o
3. mA mB mC 3. Subtitusi
mD mE mF
4. mC mF 4. Persamaan kelengkapan
pengurangan
5. mC mF 5. Definisi kekongruenan sudut
6. BC EF 6. diketahui
7. ABC DEF 7. postulat ASA
Teorema 6.8 Teorema HA. Jika hypotenuse dan salah satu sudut lancip pada suatu segitiga
siku-siku adalah kongruen dengan hypotenuse dan salah satu sudut lancip segitiga
siku-siku yang lain, maka segitiga-segitiga tersebut kongruen.
5. Teorema Kekongruenan HL
GI JL I
AC DF C
GH JK
BC EF
G H
A B
7
L
F
J K
D E
Gunakan kertas minyak untuk menyimpulkan:
Teorema 6.9 Teorema HL. Jika hypotenuse dan satu kaki segitiga siku-siku kongruen dengan
hypotenuse dan satu kaki segitiga siku-siku kedua, maka segitiga-segitiga tersebut
kongruen.
Pembuktian C F
Diketahui : ABC dan DEF
Dengan B dan E sudut
siku-siku. BC EF dan
AC DF .
Akan dibuktikan : ABC DEF
Bukt
A B D G
E
Pernyataan Alasan
1. Gambar DE 1. Kontruksi
Teorema 6.10 jika titik P adalah memiliki jarak yang sama terhadap sepasang titik A dan B, maka
titik P adalah titik berat garis AB . Sebaliknya titik berat garis AB memiliki jarak
yang sama terhadap sepasang titik A dan B.
Kesimpulan:
Kita dapat mengklasifikasikan segitiga berdasarkan panjang sisi atau dengan ukuran ( besar)
sudutnya
Klasifikasi segitiga berdasarkan besar sudutnya
1. Segitiga Siku- siku ( Right triangle)
2. Segitiga lancip ( Acute triangle)
3. Segitiga tumpul( Obtuse triangle)
4. Segitiga sama sudut( Equiangular triangle)
60 50 28
90 60 60 79 51 106
46
Satu sudut tepat 90 3 sudut sama Ketga sudutnya Salah satu sudutnya lebih
kurang dari 90 dari 90
Klasifikasi segitiga berdasarkan panjang sisinya
1. Segitiga samasisi(equilateral triangle)
2. Segitiga samakaki(isoscelene triangle)
3. Segitiga sembarang(scalene triangle)
10 5
1
3 sisi sama 2 sisi sama Tidak ada sisi yang sama
Beberapa teorema dalam sagitiga samakaki, jumlah ukuran sudut segitiga, teorema AAS, dan
teorema HLadalah sebagai berikut:
Teorema 6-1
Jika sebuah segitiga adalah samakaki, maka sudut dasar (alas) kongruen
Teorema 6-2
Jika sebuah segitiga adalah samasisi, maka ketiga sudutnya sama besar
Teorema 6-3
Jika dua sudut dari sebuah segitiga kongruen, maka sisi- sisi yang berhadapan dengan sudut-
sudut tersebut juga kongruen
Teorema 6-4
Jumlah ukuran besar sudut sebuah segitiga sama dengan
9
Teorema 6-5
Sudut- sudut dari segitiga samasisi masing- masing besarnya
Teorema 6-6
Besar sudut luar segitiga adalah sama dengan jumlah besar (ukuran) duasudut dalam remote dari
segitiga tersebut
Teorema 6-7
Teorema AAS. Jika dua sudut dan sebuah sisi yang berhadapan dengan salah satu sudut pada
segitiga yang satu adalah kongruen dengan dua sudut dan sisi yang berkorespondensi pada
segitiga kedua, maka dua segitiga tersebut adalah kongruen.
Teorema 6-8
Teorema HA (sisi hypotenusa dan sudut lancip). Jika sudut lancip dan hipotenusa pada satu
segitiga siku- siku adalah kongruen dengan sudut lancip dan hipotenusa pada segitiga siku-siku
yang lain, maka segitiga- segitiga tersebut adalah kongruen
Teorema 6-9
Teorema HL.Jika hipotenusa dan sebuah kaki (sisi) pada salah satu segitiga siku-sikuadalah
kongruendenganhypotenusadan sebuah kaki(sisi) darisegitiga siku-sikukedua, makasegitiga-
segitiga tersebut kongruen
Teorema 6-10
Jika sebuah titik P adalah berjarak sama dari sepasang titik A dan B, maka P pada garis sumbu
. Kebalikannya, Sebuah titik pada garis sumbu adalah berjarak sama dari titik A dan B.
10
DAFTAR PUSTAKA
Stanley R. Clemens.Geometry With Applications and Problem Solving, by, PharesG. ODaffer and
Thomas J. Cooney