Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK

( KDM II )

Peran Perawat Dalam Pemberian Obat

Dosen M. K. U. B. Ohorella, AMK

Disusun

Oleh Kelompok

1. A. Rafik Siamu
2. Saiful Rumain
3. Kholida Alkhatiri
4. Tila Wati Kelerey
5. Ona Riyanti Tanamal
6. Grey. B. Lumamuly

DEPARTEMEN KESEHATAN R.I


POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN MASOHI
TAHUN AKADEMI 2008/2009
A. Pengertian obat adalah suatu substansi atau bahan yang di gunakan untuk

mendignosa, menyembuhkan, untuk mengatasi, membebaskan, atau mencegah

penyakit.
Obat juga merupakan bahan atau panduan bahan yang dimaksudkan untuk

digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangkan,

menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan

badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan


B. Menurut peraturan perundangan
1. Obat Narkotika
Menurut UU No. 22 Tahun 1997 tentang narkotika L. N No 67 tahun 1997
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan

tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebapkkan

penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai,

menghilangkan nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantugan.

Contoh : Ptidin Inj, codein tb, morpin Inj.

2. Obat Psikotropika
Menurut UU No. 05 tahun 1997 tentang psikotropika L.N No tahun 1997
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan berhasiat

psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang

menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku.


Contoh : Diazepom tab/inj, luminal tab/inj
3. Obat Keras (daftar G)
Menurut UU obat keras ST. No. 419 tahun 1949 obat keras untuk obat-obat keras

yang di daftar pada daftar obat berbahaya (gevaarlihc)


Contoh : kemicetin inj, amoxa, tab/inj, cefotakxim inj, cefadroxil tab, primeran

tab/inj dll
4. Obat Keras Tertentu
Obat bebas tebatas adalah obat-obat keras yang didaftar pada daftar peringtan

(warschuwing = daftar W)
Contoh : meticol tablet
5. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat-obatan yang bebas dijual dikios obat, toko obat, apotik.
Contoh: decolge tab, procold tab, sanaflu tab, parecetamol tab antasida tab.
6. Obat Keras Tertentu
Obat keras tertentu (OKT) adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh

apoteker di apotik tanpa resep dokter dengan penjelasan yang jelas


Contoh : Ampicillin tab, amoxicillin tab.
C. Peran Perawatan Dalam Pemberian Obat
1. Perawat merupakan tenaga keperawatan kesehatan paling tepat untuk

memberikan obat meluangkan sebagian besar bersama klien. Hal ini membuat

perawat berada pada posisi yang ideal untuk memantau responklien terhadap

pengobatan, memberikan pendidikan untuk klien dan keluarga tentang program

pengobatan dan mengimformasikan doter kapan obat efektif, tidak efektif atau

tidak lagi dibutuhkan peran perawat harus menetukan apakah seorang pasien

harus menerima obat pada waktunya dan mengkaji kemampuan klien untuk

menggunalan obat secara mandiri.


2. Peran dan tanggung kawab perawat dalam pemberian obat mengalami

perubahan sering dengan perubahan keoerawatan dan sistem pelayanan

kesehatan dalam menganggapi tuntutan masarakat terhadap pelayanan

kesehatan dan tuntutan tehnologi. ( Asperhemi, Eisenhauer, 1974, Hal 16.


Bagaimana peran perawat dalam pemberian obat, perawat harus mempunyai

pengetahuan dan pemahaman yang memadai yang memadai dalam upaya

memberikan asuhan keperawatan yang bermutu. Pada dasarnya perawat

mempuyai mempunyai beberapa jenis peran bila di lihat dari batas

kewenanganya.
Peran Indenpenden, merupakan peran dimana perawat secara legal dapat

melakukan tindakan secara mandiri terhadap diagnosa keperawatan tertentu.


Peran Dependen, merupakan peran dimana perawat tergantung pada profesi

lain dalam melakukan tindakan terhadap masalah kesehatan.


Peran Interdependen (kolaborasi) merupakan peran diman perawat

melakukan tindakan terhadap masalah kesehatan yang memerlukan

penanganan bersama.
D. Pemberian Obat
Perawat prufesional mempunyai peranan yang penting dalam pelaksanaan

pemberian obat. Untuk dapat memberikan obat secara benar dan efektif, perawat

harus mengetahui tentang indikasi, dosis, cara pemberian dan efeksamping yang

mungkin terdiri dari setiap obat yang di berikan.


Untuk menghindari kesalahan, maka perawat tidak boleh memberikan sampai ia

benar-benar memahami obat yang diberikan. Dengan kemajuan bidang farmasi

maka jenis dan jumlah obat juga semakin berfariasi. Untuk mengantisipasi hal ini,

maka perawat harus rajin dalam belajar dan membaca berbagai informasi baru

tentang obat-obatan.
Sebelum memberikan suatu obat, maka perawat harus yakin bahwa obat

tersebut benar-benar orderkan oleh dokter. Dan hal ini perawat berpegang pada 5

(lima) benar yang meliputi :


1) Benar obat/ obat yang benar
Apabila obat pertama kali diprogramkan perawat membandingkan tiket obat

atau format pencetakan unit dosis dengan instruksi yang ditulis dokter. Ketika

memberikan obat perawat membandingkan label pada wadah obat dengan

format atai tiket obat perawat melakukan ini 3 x yaitu :


a. Sebelum meminahkan wadah obat dari laci atau lemari
b. Pada saat sejumlah obat yang diprogramkan di pindahkan dari wadahnya
c. Sebelum mengembalikan wadah obat ketempat panyimpanan
2) Benar Dosis/ Dosis obat yang benar.
Sistem ini dosis distribusi obat yang meminimalkan kesalahan karena

kebanyakan obat harus disediakan dari volume atau kekuatan obat yang lebih

kecil dari yang dibutuhkan, atau jika seorang dokter memprogramkan suatu

sistem perhitungan obat yang berada dari yang disediakan oleh ahli farmasi

resiko kesalahan meningkat.


3) Benar Klien
Langkah penting dalam memberikan obat dengan aman adalah dengan

meyakinkan obat tersebut diberikan pada klien yang benar. Perawat yang

bekerja di rumah sakit atau lingkungan. Perawatan lain sering bertanggun jawab
untuk memberikan obat pada banyak klien. Klien sering mempunyai nama yang

serupa dan menyulitkan untuk setiap nama dan wajah, khususnya bila perawat

bebas dan tugas sebelumya selama beberapa hari ini. Untuk mengidentifikasi

klien dengan tepat perawat memeriksa kartu, format, atau laporan pemberian

obat yang dibawakan dengan gelang identifikasi klien.


4) Benar Rute
Apabila sebuah instruksi obat tidak menerangkan rute pemberian obat, perawat

mengkonsultasikanya kepada dokter, demikian juga, bila rute pemberian obat,

cara yang direkomendasikan, perawat harus sagera mengingatkan dokter.


5) Benar waktu
Perawat harus mengetahui alasan sebuah obat di programkan untuk waktu

tertentu dalam satu hari dan apakah jadwal tersebut dapat diubah, apabila

seorang perawat bertanggung jawab memberikan beberapa obat maka obat

harus bekerja pada waktu-waktu tertentu harus diprioritaskan.


DAFTAR PUSTAKA

Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, proses dan praktik Edisi 4 Potter dan

Perry EGC, 1997

Teknik Dasar Pemberian Obat bagi Perawat. Robert Priharjo, EGC 1994.

Anda mungkin juga menyukai