Anda di halaman 1dari 3

Penjajahan Belanda Di Indonesia, Latar

Belakang, Sejarah, dan Akibat


Sejarah

Penjajahan Belanda Di Indonesia (Latar Belakang, Sejarah, dan


Akibat) - Penjajahan belanda terhadap indonesia adalah peristiwa yang
selamanya akan tetap menjadi sejarah dan tentunya tidak akan pernah dilupakan
oleh rakyat indonesia. Selama 350 tahun lamanya bangsa indonesia dijajah oleh
belanda. Masa penjajahan adalah masa-masa yang sulit untuk rakyat Indonesia
karena menimbulkan kesengsaraan bagi bangsa Indonesia. Penjajahan yang
dilakukan
tentunya memiliki latar belakang tertentu

Latar Belakang Kedatangan Bangsa Belanda


ke Indonesia

Pada tahun 1956 empat buah kapal yang dipimpin oleh kapten yang bernama
pieter keyzer dan cornelis de houtman sampai dan berlabuh di pelabuhan
Banten setelah menempuh perjalanan satu tahun lamanya menandai awal mula
kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia. Karena sifat kasar dan arogan yang
dimiliki cornelis de houtman akhirnya kedatangan belanda ke pelabuhan banten
tidak mendapat sambutan yang baik. Berselang dua tahun berbekal dari
pengalaman belanda mencoba datang kembali ke indonesia, di bawah pimpinan
Jacob Van Neck kedatangan belanda kali ini mendapat sambutan baik dari
penguasa banten. Latar belakang dan tujuan awal kedatangan Belanda adalah
untuk berdagang rempah-rempah. Karena belanda merasa telah mendapatkan
keuntungan yang besar dari berdagang rempah-rempah di Indonesia, akhirnya
Belanda memutuskan untuk melakukan monopoli perdagangan dan ini menadai
awal penjajahan belanda di Indonesia.

Sejarah Penjajahan Belanda di


Indonesia
Sejarah Pembentukan dan Pembubaran VOC

Pada tanggal 20 Maret 1602 Belanda mendirikan organisasi atau perusahaan


dagang bernama Verenigde Oostindische Compagnie (VOC) di wilayah asia.
karena letak yang strategis belanda memilih Batavia (jakarta) untuk dijadikan
markas VOC.
Tujuan didirikannya VOC antara lain adalah:

1. Bertujuan menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia beserta


dengan pelabuhan dan jalur perdagangan.
2. Melakukan monopoli perdagangan
3. Mendominasi persaingan perdagangan dengan negara Eropa
lainnya

Monopoli perdagangan oleh VOC dilakukan dengan paksa dan cara kekerasan
kepada para penduduk Indonesia yang tinggal di daerah penghasil rempah-
rempah. Tidak hanya melakukan kekerasan namun VOC juga mengancam
penduduk lokal penghasil rempah-rempah jika berani berdagang dengan negara
lain selain belanda. Sistem perbudakan pun mulai diimplementasikan setelah
belanda merasa monopoli perdagangannya sukses dan membawa keuntungan
melimpah. Akhirnya, Belanda memerintahkan budak-budak dan pekerja dibawah
VOC untuk menghasilkan tanaman rempah dan biji-bijian sesuai dengan
keinginan belanda. Karena ulah yang ditimbulkan VOC akhirnya mereka harus
berperang melawan kerajaan-kerajaan di nusantara seperti contoh Mataram dan
Banten.

Baca Juga : Hasil Rapat PPKI 1, 2 dan 3


Setelah tahun 1799, VOC mengalami kebangkrutan dan akhirnya terpaksa
dibubarkan. Berikut adalah alasan pembubaran VOC:

1. Terjadinya korupsi di kalangan pegawai VOC.


2. Pegawai yang tidak cakap dalam melakukan monopoli
perdagangan.
3. Hutang yang disebabkan oleh peperangan melawan Bangsa
Indonesia dan Negara lain.
4. VOC banyak mengalami kekalahan dalam perang.
5. Prajurit VOC banyak yang tewas dalam peperangan.
6. Sistem pajak untuk mengisi kas VOC tidak berjalan.
Itulah berbagai alasan dibubarkannya VOC dan menandai akhir dari monopoli
perdagangan yang dilakukan oleh Belanda lewat VOC.

Berdirinya Pemerintahan Hindia Belanda di


Indonesia

Herman Willem Daendels adalah gubernur belanda yang ditugaskan untuk


memerintah dan mengatur Indonesia. Daendels ditugaskan oleh raja belanda
untuk mengatur Indonesia, memepertahankan Indonesia dari serangan kerajaan
Inggris dan mengatur keungan. Daendels dikenal sebagai gurbernuur bertangan
besi, Sebutan ini memang sangat sesuai karena dibawah pemerintahan
Daendels bangsa Indonesia mengalami penderitaan yang sangat besar. Karena
ketahuan melanggar Undang-Undang yang mengatur penjualan tanah milik
Negara secara Ilegal Daendels pun ditarik dari jabatannya.

Setelah masa Daendels berakhir maka digantikan oleh jendral Janssens hingga
akhirnya pemerintahan indonesia jatuh ke tangan Van Den Bosch yang
menerapkan sistem tanam paksa dan menyebabkan kemiskinan, kelaparan dan
kesengsaraan bangsa Indonesia semakin bertambah. Disisi lain belanda sangat
diuntungkan dengan sistem tanam paksa karena mendapat kekayaan yang
dapat digunakan untuk mengisi kas Belanda.

Disaat sistem tanam paksa (RODI) diberhentikan munculah sistem pintu terbuka
yang memperbolehkan pihak lain untuk menanamkan modal. Tidak jauh berbeda
dalam memberikan dampak sengsara kepada bangsa indonesia, hal ini memicu
perlawanan dari bangsa Indonesia yang berasal dari berbagai penjuru daerah
seperti perang Bali, perang Diponegoro, perang Paderi, perang Aceh, perang
Banjar, Gerakan Protes Petani, dan lain sebagainya.

Berakhirnya Masa Penjajahan Hindia Belanda


di Indonesia

Berakhirnya pemerintahan belanda ditandai dengan penyerangan tentara jepang


di Indonesia. Pada tanggal 27 Februari 1942 tentara Jepang berhasil
mengalahkan armada gabungan dari Negara Amerika, Inggris, Belanda, dan
Australia. Di bawah pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura tentara Jepang
mulai menguasai Pulau Jawa. Disanalah belanda dikalahkan oleh tentara jepang
dan pada akhirnya setelah Belanda mengalami kekalahan terus menerus dari
pihak Jepang, Jenderal Hindia Belanda Tjarda van Starkenborgh Stachouwer
menyerah dan ditangkap. Dan ini menandakan awal mula penjajahan jepang di
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai