Anda di halaman 1dari 2

8 Tahapan Penting Perijinan Perumahan.

Apa Sajakah?
HomeBlogNews8 Tahapan Penting Perijinan Perumahan. Apa...
in News by Herry Tjahjono On March 3, 2017 363 Views

Demi memajukan sektor pembangunan negara, pemerintah telah memasang target untuk
membangun satu juta rumah per tahun. Namun, hal tersebut menjadi sedikit sulit diwujudkan
dengan banyaknya tahapan perijinan perumahan yang harus dilalui oleh pengembang. Oleh
karena itu, pemerintah pada akhirnya memangkas tahapan tersebut menjadi 8 tahapan yang
paling penting.

Untuk mencegah terjadinya kendala dalam pembangunan perumahan yang sedang Anda
kerjakan, sebelum mulai mendirikan perumahan sebaiknya simak dulu 8 tahapan penting
dalam mengurus ijin pembangunannya berikut ini.

1. Ijin Lingkungan Setempat


Ijin ini bergantung pada undang-undang gangguan Pemerintah Daerah setempat. Oleh karena
itu, umumnya perijinan ini akan berbeda di setiap daerah. Pendekatan pada masyarakat di
daerah yang akan Anda gunakan untuk mendirikan perumahan sangat diperlukan dalam
memperlancar ijin ini.

2. Keterangan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR)


Surat keterangan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dikeluarkan oleh Badan Perencanaan
dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA). Tahapan ini masih harus dilakukan karena
pembangunan apapun di sebuah kota akan berpengaruh pada tata ruang kota tersebut.

3. Ijin Pemanfaatan Lahan


Ijin ini dikeluarkan oleh Badan Pertahanan Nasional dan diterapkan untuk para pengembang
yang ingin membangun perumahaan di atas lahan yang pada mulanya berupa persawahan.
Karena pembangunan perumahan di atas lahan sawah sangat mungkin dapat merubah struktur
ekonomi, sosial budaya dan lingkungan.

4. Ijin Prinsip
Ijin prinsip adalah perijinan usaha yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat. Ijin
prinsip ini harus dimiliki oleh investor yang baru melakukan usaha atau yang ingin
melakukan ekspansi usahanya. Ijin ini pun mempunyai masa berlaku yang harus diperbaharui
jika sudah habis masanya.

5. Ijin Lokasi
Perijinan perumahan tahap ijin lokasi diatur dan dikeluarkan oleh Kementrian Agraria dan
Tata Ruang. Perijinan ini diberikan pada perusahaan untuk mendapatkan tanah dalam
menjalankan usahanya.

6. Ijin Badan Lingkungan Hidup


Ijin dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) diberikan untuk perusahaan dengan kegiatan wajib
Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Ijin ini wajib dilalui untuk melindungi
pengelolaan lingkungan hidup.
7. Ijin dampak lalu lintas
Ijin dampak lalu lintas dikeluarkan oleh Menteri Perhubungan dan diberlakukan karena
mobilitas para penghuni perumahaan yang nantinya akan sangat berpengaruh pada lalu lintas
sekitar.

8. Ijin Pengesahan Site Plan


Tahapan terakhir adalah ijin pengesahan site plan yang diterbitkan oleh Dinas Pemerintah
Daerah Setempat di bawah Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat.

Dengan mengetahui 8 tahapan perijinan perumahan, Anda akan dapat meminimalisir


terjadinya kesalahan atau kendala dalam membangun perumahan di lokasi yang Anda
inginkan.

Anda mungkin juga menyukai