KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita dan tak lupa pula kita mengirim salam dan
salawat kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawakan
kita suatu ajaran yang benar yaitu agama Islam, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Implementasi Iman dan Takwa dalam
Kehidupan Modern ini dengan lancar.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang kami
peroleh dari berbagai sumber yang berkaitan dengan agama islam serta
infomasi dari media massa yang berhubungan dengan agama islam, tak lupa
kami ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah Pendidikan Agama
Islam atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada
rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya
makalah ini.
Kami harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai
implementasi iman dan takwa dalam kehidupan modern, khususnya bagi
penulis. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang
lebih baik.
JAKARTA,
Desember 2011
Penulis
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Implementasi Iman Dan Taqwa Dalam Kehidupan Modern
BAB II
MASALAH
2.1 Rumusan Masalah
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian iman dan taqwa
3.2 Problematika tantangan dan resiko dalam kehidupan modern
3.3 Hubungan timbal balik antara taqwa dan iman
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
MASALAH
Artinya : Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu.Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal (QS. 49:13)
Namun untuk mencapai kemulian tersebut membutuhkan dua hal:
1. Itishom bihablillah. Hal ini dengan komitmen terhadap syariat Allah dan
berusaha merealisasikannya dalam semua sisi kehidupan kita. Sehingga
dengan ini kita selamat dari kesesatan. Namun hal inipun tidak cukup tanpa
perkara yang berikutnya, yaitu;
2. Itishom billah. Hal ini diwujudkan dalam tawakkal dan berserah diri serta
memohon pertolongan kepada Allah dari seluruh rintangan dan halangan
mewujudkan yang pertama tersebut. Sehingga dengannya kita selamat dari
rintangan mengamalkannya.
Sebab seorang bila ingin mencapai satu tujuan tertentu, pasti membutuhkan
dua hal, pertama, pengetahuan tentang tujuan tersebut dan bagaimana cara
mencapainya dan kedua, selamat dari rintangan yang menghalangi terwujudnya
tujuan tersebut.
Imam Ibnu Al Qayyim menyatakan: Poros kebahagian duniawi dan ukhrowi
ada pada Itishom billahi dan Itishom bihablillah dan tidak ada kesuksesan
kecuali bagi orang yang komitmen dengan dua hal ini. Sedangkan Itishom bi
hablillah melindungi seseorang dari kesesatan dan Itishom billahi melindungi
seseorang dari kehancuran. Sebab orang yang berjalan mencapai (keridhoan)
Allah seperti seorang yang berjalan diatas satu jalanan menuju tujuannya. Ia
pasti membutuhkan petunjuk jalan dan selamat dalam perjalanan, sehingga
tidak mencapai tujuan tersebut kecuali setelah memiliki dua hal ini. Dalil
(petunjuk) menjadi penjamin perlindungan dari kesesatan dan menunjukinya
kejalan (yang benar) dan persiapan, kekuatan dan senjata menjadi alat
keselamatan dari para perampok dan halangan perjalanan. Itishom bi hablillah
memberikan hidayah petunjuk dan mengikuti dalil sedang Itishom billah
memberikan kesiapan, kekuatan dan senjata yang menjadi penyebab
keselamatannya di perjalanan.
Oleh karena itu hendaknya kita menekuni bidang kita masing-masing sehingga
menjadi ahlinya tanpa meninggalkan upaya mengenal, mengetahui dan
mengamalkan ajaran islam yang merupakan satu kewajiban pokok setiap
muslim. Agar dapat mencapai tujuan penciptaan tersebut dengan menjadikan
keahlian dan kemampuan kita sebagai sarana ibadah dan peningkatan iman dan
takwa kita semua.
Tentu saja hal ini menuntut kita untuk dapat mengambil faedah dan
pengetahuan tantang syariat sebagai wujud syukur kita atas nikmat yang Allah
anugerahkan. Semua itu agar mereka mengakui bahwa mereka adalah makhluk
yang tunduk dan diatur dan mereka memiliki Rabb yang maha pencipta dan
maha mengatur mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Imtihana,aida.dkk.2009.Buku Ajar Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi
Umum.Palembang:Universitas Sriwijaya.
Labay,Mawardi.2000.Zikir dan Doa Iman Pengaman Dunia.Jakarta:Al
Mawardi Prima
http://google.search./implementasi.imandantaqwa .com
IMAN DAN TAQWA DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT, Oleh: Prof.
DR. K. H. Achmad Mudlor, SH.
http://meyheriadi.blogspot.com/2011/02/pengertian-iman-dan-
taqwa.html (Online ) Di Akses Tanggal 17 oktober 2011
IMAN DAN TAQWA
DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT
Tiga rumusan tersebut akan dibahas dalam tulisan yang singkat dan kesempatan yang terabatas.
Namun semoga memenuhi hajat bagi para pembaca dan dapat dijadikan pandangan untuk membahas yang
lebih luas.
Bahan bacaan