PENDAHULUAN
manusia. Sejarah fotografi telah melalui sebuah perjalanan yang cukup panjang.
Prinsip kerja yang diungkapkan oleh ilmuwan Arab bernama Al Hazen sekitar
pada abad ke-10, kemudian dikembangkan oleh ahli fisika dan matematika dari
yang terjadi pada awal abad milenium, era digital telah masuk ke dalam dunia
fotografi.
Fotografi dapat dipastikan sudah menjadi bagian yang cukup penting dalam
ataupun telepon genggam yang dilengkapi dengan fasilitas kamera. Melihat gejala
tersebut, maka dapat diketahui bahwa apresiasi dan minat masyarakat terhadap
dunia fotografi pada dasarnya sangat tinggi, bahkan dapat dinyatakan bahwa
Masyarakat saat ini lebih menyukai bentuk visual (dalam bentuk foto atau
1
Giwanda, Griand, Belajar Fotografi ( Jakarta : Puspa Swara, 2001 ) hal. 3-4
1
Sarana visual lebih mudah untuk dipahami dan dicerna maksud serta tujuannya
karena deskripsi tentang sesuatu hal dapat tergambarkan secara jelas. Alat
gedung, busana, produk kecantikan dan lain sebagainya, bahkan sampai dengan
gambaran visual tentang seseorang atau kenangan terhadap sesuatu hal, dapat
Terdapat tiga hal yang menjadi bagian dari dunia fotografi, yaitu bisnis
fotografi, pelaku fotografi dan hubungannya dengan dunia luar atau masyarakat.
1. Bisnis Fotografi
sebanyak 60 juta unit kamera digital membanjiri dunia pada tahun 2004.
Bisa dibayangkan jumlah kamera yang terjual pada tahun ini yang
2
diperkirakan bisa menembus angka 130 juta unit kamera. Jumlah kamera
point and shoot digital camera, prosumer maupun DSLR dari berbagai
merek terkenal.
2. Pelaku Fotografi
merek yang sudah tidak asing lagi, seperti Nikon, Canon, Nikkor, Tamron,
kebutuhan jual beli produk, sewa atau rental produk, proses cetak foto
3
(digital atau analog), jasa pemotretan dan sebagainya, dengan mendirikan
(meliput berita dengan menampilkan karya foto yang akan dimuat pada
akan dijual dalam pameran, via internet atau media masa yang
membutuhkan.
informasi dan juga menjadi salah satu bidang pendidikan yang dapat
diraih.
4
Komunikasi atau informasi yang disampaikan pada masyarakat
terpampang pada media masa, baik itu koran, majalah, baliho, poster dan
lain sebagainya.
maupun informal seperti kursus, les, seminar, diskusi dan lain-lain, sebagai
fotografi.
Dengan melihat ketiga hal di atas, fotografi menjadi sebuah hal yang
menarik. Satu bagian dengan bagian yang lain saling berkaitan, menciptakan
sebuah satu kesatuan dunia tersendiri. Kota Yogyakarta, sebagai kota yang juga
handal, berpotensi untuk didirikan sebuah fasilitas khusus yang akan mewadahi
one stop photography fasilities (mempersatukan tiga fasilitas fotografi atau lebih
ke dalam satu bangunan). Fasilitas yang ada di dalamnya merupakan sarana yang
mulai dari bermacam kegiatan bisnis fotografi, kegiatan pelaku (atau komunitas)
5
fotografi dan hubungan dunia fotografi dengan masyarakat (sebagai sarana
ajang pameran hasil karya fotografi, sarana dan prasarana diskusi bagi komunitas
fotografi, atau dengan tersedianya fasilitas studio fotografi beserta peralatan dan
perlengkapan yang sangat memadai yang akan memberikan visi baru serta
yang terjadi pada teknologi kamera. Bangunan modern dan canggih yang
dimaksud adalah pemakaian material modern, seperti baja, beton atau bidang
Pemahaman tentang studio foto juga merupakan bagian dari desain yang
6
1.2. Rumusan Masalah
fotografi dan pemahaman tentang studio fotografi pada desain dan ekspresi
fotografer.
1.3. Tujuan
pemahaman tentang studio fotografi pada desain dan ekspresi bangunan sehingga
1.4. Sasaran
pemahaman tentang studio fotografi pada desain dan ekspresi bangunan sehingga
melakukan :
7
1.5. Lingkup Permasalahan
4. Studio foto yang dibatasi pada studio outdoor, studio indoor dan mix
5. Galeri atau museum dibatasi pada ide-ide yang berkaitan dengan display
1. Mencari Data
Wawancara
bangunan
8
Observasi dan Studi Banding
Kuantitatif
Kualitatif
3. Metoda Perancangan
Bab 1 PENDAHULUAN
9
Bab 3 TINJAUAN BANGUNAN GALERI FOTOGRAFI
diwadahi
GALERI FOTOGRAFI
10