Anda di halaman 1dari 306

SUSUNAN ACARA

SOSIALISASI PERPAJAKAN USAHA JASA KONSULTASI


RABU, 27 Januari 2016

No Waktu Acara KETERANGAN

1 08.30 09.00 Registrasi Panitia

2 09.00 09.05 Pembukaan dan Pembacaan Doa MC dan M. Ali Ridwan Junaedi

3 09.05 09.15 Sambutan Direktur P2Humas Bapak Mekar Satria Utama, S.E,. MP.Acc

Bapak Ir. Peter Frans


4 09.15 09.25 Sambutan Ketua Inkindo DKI Jakarta
Penyampaian Materi Sosialisasi oleh Tim Direktorat Peraturan Perpajakan I dan
5 09.25 12.25
Narasumber dan Tanya Jawab Tim Direktorat Peraturan Perpajakan II
MC
6 12.25 selesai Penutupan
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT

PENGADAANBARANGDANJASA
PEKERJAANKONSTRUKSIDANJASA
KONSULTANSI

Oleh:
Direktur Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
OUTLINEPEMBAHASAN

1 ReviewProjectDeliveryMethod

2 ReviewPeraturan Menteri PUPRNomor 31Tahun 2015

3 ReviewPeraturan Menteri PUPRNomor 19Tahun 2015

4 Peran Konsultan Manajemen Konstruksi

5 BestPracticePekerjaan Konstruksi Metode DBBdan DB

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 2
1 ReviewProjectDeliveryMethod
DesignBidBuild DesignandBuild
PROJECTDELIVERYMETHOD

Latar Belakang
Untuk mencapai tujuan proyek secara efektif, efisien
dan tepat sasaran,
sasaran dibutuhkan metode project delivey DesignBid
dan manajemen kontrak yang tepat, dengan Build
mempertimbangkan:
Batasan Biaya Contractor
Contractor
DesignBuild
PreSelection
Batasan Waktu
Analisas Risiko Project
Inovasi /Desain Proyek Delivery
Delivery
Ketersediaan Sumber Daya Manusia Type
Integrated Construction
Definisi Project
Project Management
Management
Management Agency
Project delivery method adalah sistem/terminologi yang
dirancang untuk merepresentasikan hubungan Construction
Management
kontrak serta peran dan tanggung jawab dari semua atRisk
entitas yang terlibat untuk mencapai tujuan proyek
konstruksi.

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 4
VariasiLingkupBeberapaMetodeProjectDelivery

StrategicDevelopmentscope Projectscope Operationalscope

Adaptedfrom DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016


METODEPROJECTDELIVERYQUADRANT

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
KUADRANPROJECTDELIVERY&FINANCINGMETHOD
(PEMERINTAH)

Langsung

DBB FT DB DBO DBOM

DBF//SuperTurnkey
p y

Tunggal Projectdelivery Terintegrasi

hod
nancingmeth
BOT DBOT
Clientfin

Tak Langsung
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
KUADRANPROJECTDELIVERY&FINANCINGMETHOD
(PEMERINTAH)

PEMERINTAH

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
KUADRANPROJECTDELIVERY&FINANCING
METHO(SWASTA)
( )Swasta

SWASTA

PEMERINTAH

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
TIPOLOGIDASARMETODEPROJECTDELIVERYDANTURUNANNYA

DBB
DBB Multiprime
Contracts

DBArchitectLed DBO DBOM


DB DBContractorLed

DB Developer Led
DBDeveloperLed Turnkey DBFO/BOT

Fokus
CMR Pedoman Evaluasi Pemiliihan
Metode Project Delivery
Kementerian PUPR
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
DesignBidBuild DesignBuild

DesignBidBuild DesignBuild
Dapat memperoleh desain yangdetail Desain diperoleh berdasarkan proposaldari Kontraktor
Desain V X
sesuai dengan keinginan Pemilik Proyek saja

Periode Lebih Panjang Lebih Singkat


Durasi X V
Desain (DetailDesign) (hanya BasicDesign)
Persiapan
Proyek Periode Lebih panjang terkait dengan adanya desain pada
Lebih Singkat V X
Lelang proposalteknis saat lelang

Periode lebih panjang karena prosesDetail Periode lebih pendek karena prosesDetailDesigndan
TotalDurasi Proyek X V
Designdan Konstruksi harus terpisah Konstruksi dimungkinkan untuk dilakukan secara paralel

Biaya proyek lebih terikat Dimungkinkan adanya desain alternatif berdasarkan


Kontrak (Kecilkemungkinan nilai kontrak lebih besar V nilai rekayasa oleh Kontraktor (dapat meminimalkan X
Biaya dari estimasinya) biaya namun dapat pulalebih besar dari estimasi)
Proyek
Adakemungkinan desain tidak dapat
Saat Desain yangdiajukan oleh Kontraktor sudah sesuai
dikonstruksi oleh Kontraktor sehingga perlu X V
Konstruksi dengan metoda kerja yangmampu dilakukan
perubahan

PenanggungJawab Desain dan Survei:Pemilik Proyek


X Desain Survei dan Konstruksi:Kontraktor
Desain,Survei Konstruksi: Kontraktor V
V
DesaindanKonstruksi Konstruksi:Kontraktor

Pemilik proyek hanya memperoleh hasil Pemilik proyek dapat memperoleh hasil yangbaik
Penggunaan Teknologi desain yangbergantung pada pengalaman melalui pengalamandan pengembangan Kontraktor
X V
Inovatif desainer dengan menggunakan teknologi dalam inovasi dan efisiensi dengan menggunakan
yangcukup umum metode kerja atau teknologi baru pada proposalmereka

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
Pilihan Metode ProjectDeliveryKementerian PUPR

Metode ProjectDelivery
Project Delivery Skala Proyek MultiKontrak
Multi Kontrak Kompleksitas

DBB DBBMultiprime+CM
p DBBMultiprime+PM
p

DBB FastTrack DBB FastTrack+PM

DB DBMultiprime+PM

DBOM DBOM+PM

DBF/DBFO DBF/DBFO + PM
DBF/DBFO+PM

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
Kerangka Tahapan Evaluasi &Analisis Pemilihan MPD
diKementerian PUPR
1.1KLARIFIKASIPROYEK KELEBIHAN&KEKURANGAN 2.TAHAP
TIAP POKOKPERTIMBANGAN
1.EVALUASI ANALISIS
&SELEKSI EVALUASI
AWAL

1.2SASARAN&BATASANUMUM
Kualitas

SINTESAPOKOKPERTIMBANGAN
POKOK PERTIMBANGAN DBB DB DBOM DBFO
3.TAHAP
SINTESA
TATARAN PROYEK (Project-Level Issues)
1 Skala Proyek (Project Size)
2 Biaya (Cost)

Anggaran Waktu 3 Jadwal (Schedule)


4
5
6
Tingkat kesulitan relatif proyek (Project relative complexity level)
Manajemen resiko (Risk Management)
Alokasi resiko (Risk Allocation)
TATARAN AGENCY/ORGANISASI OWNER (Agency Level Issues)
PENGAMBILAN
7
8
9
Pengalaman organisasi owner (Agency Experience)
Kebutuhan staf (Staffing Required)
Kapabilitas staf (Staff Capability)
KEPUTUSAN
1.3EVALUASI&SELEKSIAWAL 10
11
12
Sasaran & tujuan owner proyek (Agency Goals and Objectives)
Kendali owner atas proyek (Agency Control of Project)
Perjanjian dengan pihak ketiga (Third-Party Agreement)
TATARAN KEBIJAKAN PUBLIK/REGULASI (Public policy/Regulatory Issues)
13 Kompetisi (Competition)
14 Isyu ketenagakerjaan (Human resouces /labor issues)
15 Peraturan Pusat/Provinsi/Daerah (National/Provincial/Local Laws)
16 Masukan Pemangku Kepentingan (Stakeholder/Community Input)
TATARAN KEBERLANJUTAN (Sustainability issues)
17 Biaya sepanjang siklus hidup (Lifecycle Costs)
MPD
18
19
20
Kemampuan pemeliharaan (Maintainability)
Sasaran Desain berkelanjutan (Sustainable Design rating Goals)
Sasaran Konstruksi Berkelanjutan (Sustainable Construction)
terpilih
ISYU PENTING LAIN (Other Important Issues rating)
22 Potensi Klaim Konstruksi (Construction Claims)
21 Potensi pertentangan (Adversarial Relationship)
22 Lain-lain

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
1.2Seleksi Awal Pemilihan Metode ProjectDelivery
diKementerianPUPR
1.1KLARIFIKASIPROYEK 1.2SASARAN&BATASANUMUM 1.3EVALUASI&SELEKSIAWAL

Tetapkan
MULAI SASARANProyek ReviewMPDyangada berdasarkan;
DESKRIPSI
PROYEK 1.Peraturan/perijinan relevan terkait
Kualitas proyek
2.Kendala jadwal
3.Kendala kemampuan peserta
4.Perlunya kesepakatan pihak ke tiga
Apakah 5.Isyu Ketenagakerjaan
representasi Anggaran Waktu 6.Modelpembiayaan
owneruser yes
tunggal?
Kumpulkan
BATASAN relevan:
no Apakah no TAHAP
TAHAP
1.Peraturan/perijinan
ada MPDyang ANALISIS
relevan terkait proyek
dieliminasi? EVALUASI
Bangun 2.Kendala jadwal
kesepakatan 3.Kendala kemampuanp
peserta
legaltentang yes
4.Perlunya kesepakatan
TimPerwakilan pihak ke tiga Siapkan dokumen alasan
Proyek Owner y Ketenagakerjaan
5.Isyu g j
MPD yang dieliminasi
MPDyangdieliminasi
6.ModelPembiayaan

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
1.3Evaluasi &Seleksi Awal Metode ProjectDelivery
diKementerian PUPR

DBB/ DBB DB/ DBOM DBF/


Pokok Pertimbangan Utama DBB MP
DBBMP Fast track
Fasttrack DBMP
DB MP DBFO
Peraturan/perijinan relevan terkait proyek / / /

Kendala jadwal /
Kendala kemampuan peserta / / / /

Perlunya kesepakatan pihak ke tiga / / / /

Isyu Ketenagakerjaan / /

ModelPembiayaan /

Tidak perlu dipertimbangkan

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
Perlu pertimbangan Go/Nogo
/
2.Analisis Evaluasi Metode ProjectDelivery
diKementerian PUPR

DBB/ DBB DB/ DBOM DBF/


DBB MP
DBBMP Fast track
Fasttrack DBMP
DB MP DBFO
Pertimbangan #1 + + + + +
Pertimbangan #2 + + + + +
Pertimbangan #3 + + + + +
Pertimbangan #4 + + + + +
Pertimbangan #n + + + + +

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
3.Sintesa &Keputusan Pemilihan Metode ProjectDelivery
diKementerian PUPR
POKOK PERTIMBANGAN DBB DB DBOM DBFO
TATARAN PROYEK (Project-Level Issues)
1 Skala Proyek (Project Size)
2 Biaya (Cost)
3 Jadwal (Schedule)
4 Tingkat kesulitan relatif proyek (Project relative complexity level)
5 Manajemen resiko (Risk Management)
6 Alokasi
o as resiko
es o ((Risk
s Allocation)
ocat o )
TATARAN AGENCY/ORGANISASI OWNER (Agency Level Issues)
7 Pengalaman organisasi owner (Agency Experience)
8 Kebutuhan staf (Staffing Required)
9 Kapabilitas staf (Staff Capability)
10 Sasaran & tujuan owner proyek (Agency Goals and Objectives)
11 Kendali owner atas proyek (Agency Control of Project)
12 Perjanjian dengan pihak ketiga (Third-Party Agreement)
TATARAN KEBIJAKAN PUBLIK/REGULASI (Public policy/Regulatory Issues)
13 Kompetisi (Competition)
14 Isyu ketenagakerjaan (Human resouces /labor issues)
15 Peraturan Pusat/Provinsi/Daerah (National/Provincial/Local Laws)
16 Masukan Pemangku Kepentingan (Stakeholder/Community Input)
Metode deliveryyangpalingsesuai
TATARAN KEBERLANJUTAN (Sustainability issues)
17 Biaya sepanjang siklus hidup (Lifecycle Costs) Metode deliveryyangsesuai
18 Kemampuan pemeliharaan (Maintainability)
19 Sasaran Desain berkelanjutan (Sustainable Design rating Goals) Metode deliveryyangtidak terlalu sesuai
20 Sasaran Konstruksi Berkelanjutan (Sustainable Construction)
X Metode deliveryyangtidak cocok (tidak perlu
ISYU PENTING LAIN (Other Important Issues rating)
22 Potensi Klaim Konstruksi (Construction Claims)
dievaluasi lanjut)
21 Potensi pertentangan (Adversarial Relationship)
22 Lain-lain DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
2 ReviewPeraturan Menteri PUPRNo31Tahun 2015
Tentang Perubahan Ketiga Peraturan Menteri PUNomor 07/PRT/M/2015
Tentangg Standar dan Pedoman Pengadaan
g Pekerjaan
j Konstruksi dan Konsultasi

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 18
KUALIFIKASI(1/4)
PENDAFTARANDANKUALIFIKASIPESERTA

Penggunaan Sistem Pengadaan Secara Elektronik


lektronik (SPS
(SPSE),maka:
), maka:
1. Denganmendaftarsebagai peserta melalui SPSEmakapesertatelah
menyetujuidanmenandatanganipaktaintegritasdanformulirisian
kualifikasi.
2. Pakta integritas untuk Badan Usahaberbentuk Kemitraan/KSOHARUS
diupload dan ditandatangani oleh yangberwenang.
yang berwenang
3. Suratpenawaranmemenuhiketentuan:jangkawaktuberlakunyasurat
p
penawarandanbertanggal
gg

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 19
KUALIFIKASI(2/4)
KLASIFIKASIDANKUALIFIKASIBU
(Permen PUNo.8/2011)
a. Klasifikasi:adalah bagian kegiatan registrasi untuk menetapkan
penggolongan
l usaha
h dibidang
di bid j
jasa k
konstruksi
k i menurut disiplin
di i li
keilmuan/keterampilan/keahlian;
g kegiatan
b. Kualifikasi:adalah bagian g registrasi
g untuk menetapkan
p
penggolongan usaha dibidang jasa konstruksi menurut
tingkat/kedalaman kompetensi dan kemampuan usaha
Contoh:
Klasifikasi Subklasifikasi Kualifikasi Subkualifikasi
Bangunan
g Gedungg BG004 Bangunan
g Besar (B) B2
Bangunan Sipil Komersial
Instalasi ME SI001konstruksi B1
Jasa pelaksanaan saluran air,pelabuhan,
lainnya Dam Menengah (M) M2
Jasa pelaksanaan SI003 Jalan Raya
spesialis TI505 Jasa M1
terintegrasi bangunan
gedung Kecil (K) K
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 20
KUALIFIKASI BADANUSAHA(3/4)
PEMAKETAN PEKERJAAN

PEKERJAANKONSTRUKSI
<Rp.2,5Miliar BADANUSAHAKECIL
Diatas Rp.2,5 50 BADANUSAHAMENENGAH
Miliar
Diatas Rp.50Miliar BADAN USAHABESAR

PEKERJAANJASAKONSULTANSI
<Rp. 750Juta BADANUSAHAKECIL
Diatas 750Juta BADANUSAHANONKECIL

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 21
KUALIFIKASI(4/4)
PEMAKETANPEKERJAANKONSTRUKSI
( DIATASRp2.5Ms/dRp50M)

1 Dipersyaratkan
1. Dipersyaratkanhanyauntukpelaksanakonstruksidengan
hanya untuk pelaksana konstruksi dengan
kualifikasiUsahaMenengah yangkemampuandasarnya(KD)
memenuhisyarat.
y
2. Dikecualikan,dapatdikerjakanolehpenyediajasadengan
kualifikasibesarapabila:
tidakadapenyediajasadengankualifikasimenengahyang
mendaftar;dan/atau
peralatanutamadantingkatkesulitanpekerjaanyangakan
dilelangkantidakdapatdipenuhi/dilaksanakanolehpenyedia
jasadengankualifikasimenengah.
d k lfk h

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 22
TATACARAPENETAPANPERSYARATAN
KLASIFIKASIBIDANGDANKUALIFIKASIUSAHA
PEKERJAANKONSTRUKSI
<Rp.2,5Miliar USAHAKECIL
Syarat SBU:
klasifikasi Bidang pekerjaan yangdiperlukan;
kualifikasi UsahaKecil (K)
Rp.2,5
2 50Miliar
0 ili USAHAMENENGAH
S G
Syarat SBU:
Subklasifikasi Bidang Pekerjaan dan kode subklasifikasi Bidang Pekerjaan
yang diperlukan, contoh: paket pekerjaan jalan dengan nilai Rp25Miliar,
yangdiperlukan,contoh:paket Rp25 Miliar,
syarat subklasifikasi bidang Jasa Pelaksana Konstruksi Jalan Raya(SI003)
Subkualifikasi UsahaM(M1maupun M2)
Diatas Rp.50Miliar
p USAHABESAR
Syarat SBU:
Subklasifikasi Bidang pekerjaan dan kode subklasifikasi Bidang Pekerjaan
yangdiperlukan;
Subkualifikasi UsahaB(B1maupun
Usaha B (B1 maupun B2)

23

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
TATACARAPENETAPANPERSYARATAN
KLASIFIKASIBIDANGDANKUALIFIKASIUSAHA

PEKERJAANJASAKONSULTANSI

<Rp. 750Juta USAHAKECIL


Syarat SBU:
Klasifikasi Bidang pekerjaan yangdiperlukan;
yang diperlukan;
Kualifikasi UsahaKecil
Diatas 750Juta USAHANONKECIL
Syarat SBU:
Subklasifikasi Bidang pekerjaan dan kode subklasifikasi Bidang pekerjaan
yangdiperlukan (Contoh Paket Pengawasan Pekerjaan Jalan dengan
Nilai Rp1Miliar,syarat Subklasifikasi Bidang Jasa Pengawas Pekerjaan
Konstruksi Teknik Sipil Transportasi (RE202))
Subkualifikasi UsahaNonKecil(M1,M2,maupun B)

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 24
ADMINISTRASI (1/2)
JAMINANPADAPEKERJAANKONSTRUKSI
Jaminan Penawaran
Sampai dengan Di atas Rp2.500.000.000
s.d.
s d Rp50.000.000.000
Rp50 000 000 000 di atas Rp50.000.000.000
Rp2 500 000 000
Rp2.500.000.000
tidak diperlukan surat jaminan dapat diterbitkan oleh Bank Umum, dapat diterbitkan Bank Umum,
penawaran Perusahaan Asuransi, Perusahaan konsorsium perusahaan asuransi
Penjaminan, konsorsium perusahaan umum/konsorsium lembaga
asuransii umum/konsorsium
/k i l b
lembaga penjaminan/konsorsium
j i /k i perusahaan
h
penjaminan/konsorsium perusahaan penjaminan yang mempunyai program
penjaminan yang mempunyai program asuransi kerugian (suretyship) yg
asuransi kerugian (suretyship) yg direkomendasikan OJK
direkomendasikan OJK

Jaminan Pelaksanaan, Jaminan Uang Muka, dan Jaminan Pemeliharaan


Sampai dengan Rp2.500.000.000
Rp2 500 000 000 Diatas Rp2.500.000.000
DiatasRp2.500.000.000

dapat diterbitkan oleh Bank Umum, Perusahaan Asuransi, dapat diterbitkan Bank Umum, konsorsium perusahaan
Perusahaan Penjaminan, konsorsium perusahaan asuransi asuransi umum/konsorsium lembaga penjaminan/
umum/konsorsium lembaga penjaminan/konsorsium konsorsium perusahaan penjaminan yang mempunyai
perusahaan penjaminan yang mempunyai program asuransi program asuransi kerugian (suretyship) yg direkomendasikan
kerugian (suretyship) yg direkomendasikan OJK OJK

Permasalahan umum: jaminan penawaran sering digugurkan untuk alasan yang tidak substansial

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 25
ADMINISTRASI (2/2)
JAMINANPADAPEKERJAANJASAKONSULTANSI
Jaminan Uang Muka
Sampai dengan Rp750.000.000 Di atas Rp750.000.000

dapat diterbitkan oleh Bank Umum, Perusahaan diterbitkan oleh Bank Umum, konsorsium perusahaan asuransi
Asuransi, Perusahaan Penjaminan, konsorsium umum/konsorsium lembaga penjaminan/konsorsium
perusahaan penjaminan yang mempunyai program asuransi
perusahaan asuransi umum/konsorsium lembaga
kerugian (suretyship) yg direkomendasikan OJK
penjaminan/konsorsium perusahaan penjaminan
yang mempunyai program asuransi kerugian
(suretyship) yg direkomendasikan OJK

Rekomendasi OJK:
1. Konsorsium Surety Bond Indonesia (KSBI), Rekomendasi OJK. Ijin Produk: S
4355/NB.111/2015
2 Konsorsium Penjaminan Proyek,
2. Proyek Rekomendasi OJK.OJK Ijin Produk Nomor : S
3380/NB.111/2015
Jaminan yyangditerbitkan
g harus ditandatangani
g oleh LeaderKonsorsium,Nama
,
Penjamin adalah PerusahaanKonsorsium
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 26
PERSYARATANTEKNIS(1/6)
PERALATAN

1. Dalam dokumen pemilihan/pengadaan cantumkan Peralatan utama


yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan utama (meliputi jenis,
kapasitas, komposisi dan jumlah alat), berdasarkan analisa kebutuhan
alat
l d
dengan memperhitungkan
hi k waktu
k penyelesaian
l i d
dan volume
l
pekerjaan.
2. wajib menggunakan peralatan utama milik sendiri/sewa
/ beli (alat telah
tersedia) untuk pekerjaan dengan nilai >Rp200.000.000.000,00,
dikecualikan untuk peralatan yang didesain khusus atau yang
dilaksanakan penyedia jasa spesialis;

Permasalahan umum:
Mensyaratkan selain peralatan utama pada pekerjaan utama
Mensyaratkan kepemilikan alat yangberlebihan
yang berlebihan
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 27
PERSYARATANTEKNIS(2/6)
KESAMAANPERALATAN

Ketentuan
Jika menawarkan peralatan yang sama untuk beberapa paket pekerjaan
maka hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang pada 1 (satu) paket
pekerjaan dengan cara melakukan klarifikasi untuk menentukan peralatan
tersebut akan ditempatkan, sedangkan untuk paket pekerjaan lainnya
dinyatakan peralatan tidak ada dan dinyatakan gugur.

Pengecualian
Dikecualikan: waktu penggunaan alat tidak tumpang tindih (overlap), ada
peralatan cadangan yang diusulkan dalam dokumen penawaran yang
memenuhi syarat,
y , dan/atau
/ kapasitas
p dan pproduktifitas p
peralatan secara
teknis dapat menyelesaikan lebih dari 1 (satu) paket pekerjaan

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 28
PERSYARATANTEKNIS(3/6)
KESAMAAN PERSONIL
KESAMAANPERSONIL
Ketentuan
Jika menawarkan personil yang sama untuk beberapa paket pekerjaan, maka hanya
dapat ditetapkan sebagai pemenang pada 1 (satu) paket pekerjaan dengan cara
melakukan klarifikasi untuk menentukan personil tersebut akan ditempatkan,
sedangkan untuk paket pekerjaan lainnya personil dinyatakan tidak ada dan dinyatakan
gugur.

Pengecualian
(untuk Pekerjaan Konstruksi) apabila personil yang diusulkan penugasannya sebagai
Kepala Proyek atau ada personil cadangan yang diusulkan dalam dokumen penawaran
yang memenuhi syarat.
(untuk Jasa Konsultansi) menggunakan kontrak lump sum (paling banyak tiga paket)
atau bagian lump sum pada kontrak gabungan lump sum dan harga satuan atau untuk
k
kontrakk harga
h satuan dengan
d personilil yang diusulkan
di lk penugasannya tidak
id k tumpang
tindih (overlap).

P
Permasalahan
l h umum:Persyaratan
P t personilil yangberlebihan
b l bih
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 29
PERSYARATANTEKNIS(4/6)
SUBKONTRAK
1. Pekerjaan utama tidak dapat disubkontrakkan kecuali kepada penyedia
jasa spesialis;
2. Penawaran <Rp25.000.000.000,00 s.d Rp50.000.000.000,00
mensubkontrakkan sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan utama
kepada sub penyedia jasa Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi
kecil; dan/atau
3. Penawaran <Rp50.000.000.000,00 mensubkontrakkan sebagian
pekerjaan
p j yyangg bukan p
pekerjaan
j utama kepada
p sub p
penyedia
y jjasa Usaha
Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil dan dalam penawarannya
sudah menominasikan sub penyedia jasa dari lokasi pekerjaan setempat,
kecuali tidak tersedia sub penyedia jasa yang dimaksud.
dimaksud

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 30
PERSYARATANTEKNIS(5/6)
ALIHPENGALAMAN

Dalam hal pelaksanaan paket pekerjaan konstruksi dengan nilai


kontrak >Rp100.000.000.000, penyedia jasa pelaksana konstruksi
j
diwajibkan memberikan alih p pengalaman/keahlian
g kepada
p
peserta didik bidang konstruksi melalui sistem kerja
praktek/magang sesuai dengan jumlah peserta didik yang
diusulkan dalam dokumen penawaran.

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 31
PERSYARATANTEKNIS(6/6)
TANGGUNG JAWAB KONSULTAN PERENCANA
TANGGUNGJAWAB
1. Konsultan perencana bertanggung jawab terhadap hasil desain sekurang
kurangnya sampai produk desain tersebut selesai dilaksanakan
pembangunannya, sepanjang lingkup dan/atau kondisi lingkungan masih
sesuai dengan kriteria desain awal.

2. Konsultan perencana yang tidak cermat sehingga hasil desain tidak


dapat
p dilaksanakan,, dikenakan sanksi berupa
p keharusan menyusun
y
kembali perencanaan dengan beban biaya dari konsultan perencana
yang bersangkutan, apabila tidak bersedia dikenakan sanksi masuk
d l
dalam d ft hitam
daftar hit atau
t sesuaii peraturan
t perundangundangan
d d yang
berlaku.

3. Konsultan perencana wajib menghitung Engineering Estimate (EE),


umur rencana bangunan dan identifikasi risiko K3, serta metode
pelaksanaan pekerjaan.
pekerjaan
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 32
3 ReviewPeraturan Menteri PUPRNo19Tahun 2015
Tentang Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi
Rancang dan Bangun (DesignandBuild)

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
Peraturan Mengenai Pekerjaan Terintegrasi (DesignandBuild)

1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2013 Tentang Perubahan Kedua


Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 Tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi tercantum pada Lampiran.
Disusun berdasarkan Peraturan Presiden nomor 70 tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 19/PRT/M/2015


Tentangg Standar dan Pedoman Pengadaan
g Pekerjaan
j Konstruksi Terintegrasi
g Rancangg dan
Bangun (Design and Build).
Disusun berdasarkan Peraturan Presiden nomor 54 tahun 2010 yang terakhir diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 Tentangg Perubahan Keempat p Atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Ketentuan mengenai pengadaan pekerjaan design and build yang diatur dalam Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2013 dinyatakan dicabut dan tidak berlaku.

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 34
Isu Permen PUPRNomor 19/PRT/M/2015
1. Konsep Desain
Pasal 5 huruf b: Kriteria pekerjaan konstruksi yang dapat dilaksanakan secara terintegrasi rancang dan
bangun (Design and Build) meliputi: telah tersedia dokumen perencanaan awal pada tahapan konsep
desain
perlu diyakini konsep desain haruslah jelas dan lengkap, mencakup semua kebutuhan yang diperlukan
oleh Pemberi Tugas, baik secara cakupan, syarat fisik, syarat fungsional dan kenyamanan maupun
syaratt lain
l i yang dianggap
di perlu.
l
Hal ini menghindarkan sebisa mungkin addendum maupun pertanyaanpertanyaan dari pihak
manapun terkait perbedaan hasil dari pengadaan yang dilakukan pada beberapa paket berdasarkan
lokasi.

2. Definisi Kontrak LumpSum


Lampiran I s.d VIII: penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah harga
yang pasti dan tetap,
tetap dan semua risiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan
sepenuhnya ditanggung oleh penyedia barang/jasa
Pendapat umum bahwa perubahan kontrak (perubahan lingkup, batas waktu, dan harga) tidak
dimungkinkan.
Di sisi lain,
l terdapat
d kl
klausull addendum
dd d k
kontrakk yang memungkinkan
k k perubahan
b h k
kontrakk yang
diakibatkan perubahan lingkup, jadwal, dan harga kontrak.
Perubahan lingkup kontrak sangat mungkin terjadi dalam pelaksanaan konstruksi, terlebih dalam
pekerjaan Design and Build, walau upaya untuk menghindarkan hal ini telah dilakukan sejak fase konsep
desain.

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 35
Perubahan Strukturisasi PermenPUPRNo.19/PRT/M/2015

Permen PUPRNo. Rancangan Perubahan Permen PUPRNo.


19/PRT/M/2015 19/PRT/M/2015

BabI Ketentuan Umum BabI Ketentuan Umum

Bab II Pendanaan
BabII BabII Persiapan Pengadaan

BabIII Pelaksanaan Pemilihan Penyedia


BabIII Kriteria
BabIV Persiapan
p Kontrak
BabIV MetodePengadaan
BabV Pelaksanaan Kontrak
BabV Jaminan BabVI Tanggung
gg g Jawab Kegagalan
g g Konstruksi
BabVI Penyelesaian DanKegagalan Bangunan
SengketaAdministratif BabVII Penyelesaian Sengketa
B b VII KetentuanLainlain
BabVII K t t L i l i BabVIII Standar dan Pedoman Pekerjaan
Konstruksi Terintegrasi DB
BabVII KetentuanPenutup
BabIX Ketentuan Penutup

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 36
Strukturisasi Rancangan Perubahan
/ / /
PermenPUPRNomor 19/PRT/M/2015

BabI Ketentuan Umum BabIV Persiapan Kontrak


Bagian Pertama RapatPersiapanPenandatangananKontrak
Bagian Pertama Pengertian dan Istilah
Bagian Kedua Organisasi Pelaksanaan Kontrak
Bagian Kedua Maksud dan Tujuan
Bagian Ketiga Pendapat Ahli Hukum Kontrak
Bagian Ketiga Ruang Lingkup
Bagian Keempat Alih Pengalaman/Keahlian
BabII Persiapan Pengadaan BabV Pelaksanaan Kontrak
Bagian Pertama Kriteria dan Persyaratan Pekerjaan Bagian Pertama Penandatanganan Kontrak
Konstruksi Terintegrasi DB Bagian Kedua Serah Terima Lokasi Pekerjaan
Bagian Kedua Pemilihan Sistem Pengadaan Bagian Ketiga Perubahan Kontrak
Bagian Ketiga Penetapan Metode Penilaian Kualifikasi Bagian Keempat Penyesuaian Harga
Bagian Keempat Penyusunan Dokumen Pengadaan Bagian Kelima Pembayaran Prestasi Pekerjaan
Bagian Kelima Kerangka Acuan Kerja Bagian Keenam Pengawasan/Penjaminan Mutu

BabIII Pelaksanaan Pemilihan Penyedia B Bagian


b VI Ketujuh
BabVI T
Tanggung Serah
J Terima
Jawab K Pekerjaan
b Kegagalan
l Konstruksi
K t k i Dan
D
Bagian Kedelapan
Kegagalan Keterlambatan
Bangunan
Bagian Pertama Tahapan Pemilihan
Bagian Kedua Persyaratan dan Evaluasi Kualifikasi Penyedia BabVII Penyelesaian Sengketa
Bagian
B i Ketiga
K ti Persyaratan
P t dan
d Evaluasi
E l i Administrasi
Ad i i t i dand
Teknis BabVIII Standar dan Pedoman Pekerjaan Konstruksi
Bagian Keempat Ketentuan Terkait Tender Terintegrasi DB

B b IX Ketentuan
BabIX K t t P
Penutup
t

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 37
A.Pengertian dan Istilah

1. Harga Perkiraan Sendiri Pekerjaan Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build)
yang selanjutnya disebut HPS adalah perkiraan total nilai pekerjaan yang berdasarkan
pagu anggaran yang tersedia.
Penjelasan:
HPS ditetapkan oleh PPK berdasarkan nilai pagu anggaran.
2. Keluaran (output) adalah jenis pekerjaan/atau kelompok pekerjaan yang dihasilkan
dari tahapan pekerjaan, tercantum dalam Kontrak.
3. Ketentuan pengguna jasa (Employers Requirement) adalah kriteria dan code yang
menjadi acuan pelaksanaan pekerjaan konstruksi rancang dan bangun (design and
build).
4. Pelelangan Terbatas adalah metode pemilihan Penyedia dengan jumlah Penyedia yang
mampu melaksanakan diyakini terbatas.
Penjelasan:
dimungkinkan untuk dilaksanakan pelelangan umum jika Pokja tidak mengetahui
penyedia jasa yang diundang.

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 38
B.Kriteria Pengaadaan Metode DesignandBuild
Tidak semua pekerjaan konstruksi dapat dilaksanakan dengan pengadaan pekerjaan terintegrasi
rancang dan bangun (designandbuild).
Pengadaan
g pekerjaan
p j terintegrasi
g rancangg dan bangun
g ((designandbuild)memenuhi
g ) kriteria
pekerjaan kompleks atau pekerjaan tertentu.

1.Pekerjaan
k j Kompleks
l k 2.Pekerjaan
k j Tertentu
Teknologi Tinggi Pekerjaan yangmendesak untuk segera
Risiko Tinggi dimanfaatkan
Menggunakanperalatanyangdidesain Pekerjaan mendesak ditetapkan oleh
khusus Pimpinan K/L/D/I
NilaiPekerjaandiatasRp100.000.000.000,
Nilai Pekerjaan diatas Rp100 000 000 000
(seratusmiliarrupiah)
Ditetapkan oleh Pejabat Pimpinan Tinggi
Madya pada Kementerian/Lembaga/
Kementerian/Lembaga/
Institusi atau Pejabat Pimpinan Tinggi
Pratama pada Pemerintah Daerah

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 39
C.Persyaratan Pengaadaan Metode DesignandBuild

Tersedia dokumen sekurangkurangnya:


Dokumenkonsepdesain
datapeta geologi teknis lokasi pekerjaan
referensi datapenyelidikan tanah
penetapan lingkup,kriteria desain,dan standar/code pekerjaan
identifikasi dan alokasi risiko proyek
identifikasi dan kebutuhan lahan
gambargambar
b b skematik,potongan
k tik t ti ik l dan
tipikal d lainnya.
l i
Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)bagi yang
memerlukan AMDAL;atau dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)dan Upaya Pemantauan
Lingkungan
g g ((UPL)bagi
) g yyangtidak
g memerlukan AMDAL.
Dokumen usulan DIPA/DPAyangmemuat pagu anggaran.

Tersedia Konsultan Manajemen Teknis

Tersedia alokasi waktu yangcukup dalam menyiapkan dokumen penawaran (45hari)

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 40
D.Pemilihan Sistem dan Penyusunan Dokumen Pengadaan

Pemilihan Sistem Pengadaan Pemilihan Sistem Pengadaan


1. Metode pemilihan dilakukan dengan 1. Pokja ULP menyusun Dokumen Pengadaaan yang terdiri atas
cara pelelangan terbatas.
terbatas dokumen kualifikasi dan dokumen pemilihan dengan
berpedoman kepada standar dokumen pemilihan.
2. Metode penyampaian dokumen
2. PPK menetapkan bagian dari rancangan dokumen pengadaan
penawaran dilakukan dengan dua yang terdiri atas rancangan kontrak dan HPS dengan
sampul/dua file. mengacu kepada standar kontrak
kontrak.
3. Metode evaluasi dilakukan dengan 3. PPK menetapkan jenis kontrak dalam rancangan kontrak.
sistem nilai dengan ambang batas.
4. Jenis kontrak yang ditetapkan sebagaimana dimaksud
Penjelasan: meliputi:
tidak diatur kembali mengenai a) Kontrak berdasarkan cara pembayaran yaitu Kontrak
Lump Sum atau Kontrak Gabungan Lumpsum dan
metode evaluasi sistem gugur Harga Satuan (harga satuan hanya untuk pondasi).
dengan penyetaraan.
b) Kontrak berdasarkan pembebanan Tahun Anggaran yaitu
4. Kelompok kerja ULP menyusun dan Kontrak Tahun Tunggal atau Kontrak Tahun Jamak;
menetapkan kriteria evaluasi serta c) Kontrak berdasarkan sumber pendanaan yaitu Kontrak
mencantumkan dalam dokumen Pengadaan Tunggal atau Kontrak Pengadaan Bersama;
pengadaan
pengadaan. dan
d) Kontrak berdasarkan jenis pekerjaan yaitu Kontrak
Pengadaan Pekerjaan Terintegrasi Rancang dan Bangun
(Design and Build).

41
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
E.Kerangka Acuan Kerja

KerangkaAcuanKerjapalingsedikitmemuat:
1. PenjelasanUmum
e je asa U u meliputi:
e put
a) Latarbelakang;
b) Maksuddantujuan;
c)) Sumberpendanaan;
p ;
d) Besarnyatotalperkiraanbiayapekerjaan;
e) Waktupelaksanaanyangdiperlukan,termasukwaktupenyelesaiankegiatan/sub
kegiatan.
2. Dokumenkonsepdesain.
3. Uraiankegiatanyangakandilaksanakan,yangmencantumkan:
a) Tahapankeluaran(output) pelaksanaankonstruksi;
b) Ketentuan penggunajasa(EmployersRequirement)daripekerjaanperencanaan
desain;
c) Jumlahtenagaahliperencanadesainminimalyangdiperlukan;
d) Ketentuan penggunajasa(EmployersRequirement)daripekerjaankonstruksiyang
akandilaksanakan;
e) Jumlahtenagaahlipelaksanakonstruksiminimalyangdiperlukan;
f) Peralatanutamaminimalyangdiperlukan.
P l t t i i l di l k

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 42
F.PersyaratandanEvaluasiTeknis

1. Evaluasipenawaranteknisharusberdasarkanpada kriteriadantatacaraevaluasi
penawaranyangditetapkandalamDokumenPemilihan.
2. Persyaratanteknissekurangkurangnyaterdiriatas:
a) Proposaldesain;
b) Uraianpelaksanaanpekerjaan;
Uraian pelaksanaan pekerjaan;
c) Organisasipelaksanaan;
d) Manajemenpelaksanaan;
e) Perkiraanaruskas/cashflow;
Perkiraan arus kas/cash flow;
f) Daftarpersonil;
g) Daftarperalatanutama;
h) Suratkesepakatanrantaipasok;
Surat kesepakatan rantai pasok
i) Bagianpekerjaanyangdapatdisubkontrakkan;
j) RencanaKeselamatandanKesehatanKerjaKonstruksi(RK3K);dan
k) RencanaKendaliMutu(qualitycontrolplan).
d l ( l l l )
3. Penjelasanunsurpersyaratanteknisyangdisampaikandalamdokumenpenawaran
dilakukandenganpresentasiteknis.

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 43
G. Perubahan Kontrak,Penyesuaian Harga dan
Penjaminan Mutu
Perubahan Kontrak Penyesuaian Harga
1. Perubahan administrasi merupakan
p perubahan
p Dalam ppelaksanaan Kontrak Pekerjaan
j Konstruksi
ketentuan kontrak yang diakibatkan masalah Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and
administrasi, dilakukan berdasarkan kesepakatan Build) tidak diberlakukan Penyesuaian Harga
kedua belah pihak (pergantian PPK, perubahan kecuali ada penetapan kebijakan lebih lanjut oleh
personil, pihak yang menandatangani kontrak, Pemerintah.
ta .
alamat korespondesi, perubahan rekening
penerima, perubahan nama Penyedia, dan
sebagainya.
2. Perubahan ketentuan pengguna jasa (employers
requirement) dalam tahap pelaksanaan Penjaminan Mutu
konstruksi dapat dilakukan atas persetujuan
Pengguna Anggaran/KPA, dalam hal: Tim Teknis atau Konsultan Manajemen Konstruksi
berkewajiban untuk mengawasi penjaminan mutu
a) Perubahan Lingkup Pekerjaan, dan/atau (quality assurance) pelaksanaan pekerjaan.
b) Perubahan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
3
3. Dalam
D l hal
h l terdapat
d perubahan
b h sebagaimana
b
dimaksud, dilakukan perubahan kontrak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 44
H.Persiapan Kontrak

Rapat Persiapan Pendandatangan Kontrak


PPK dan Penyedia yang ditetapkan sebagai pemenang, wajib melaksanakan Rapat Persiapan
Penandatanganan Kontrak setelah penetapan pemenang sampai dengan sebelum pendatangan
kontrak
Organisasi Pelaksanaan Kontrak
Terdiri dari Pengguna dan Penyedia
Pendapat Ahli Hukum Kontrak
Kontrak untuk pekerjaan konstruksi yang kompleks,
kompleks bernilai di atas Rp100.000.000.000,00
Rp100 000 000 000 00 (seratus
miliar rupiah), dan/atau pekerjaan tertentu sebelum ditandatangani oleh para pihak, terlebih dahulu
harus memperoleh pendapat Ahli Hukum Kontrak.
Dalam hal tidak diperoleh Ahli Hukum Kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka
pendapat
d h k
hukum d
dapat d
diperoleh
l h dari
d Tim Pendapat/Opini
d / Hukum
k Kontrakk yang dibentuk
db k oleh
l h
Pimpinan K/L/D/I yang bersangkutan.
Alih Pengalaman/Keahlian
Dalam hal paket pekerjaan dengan nilai di atas Rp. 100.000.000.000, (seratus miliar rupiah)
penyedia jasa diwajibkan memberikan alih pengalaman/keahlian kepada peserta didik bidang
konstruksi melalui sistem kerja praktek/magang sesuai dengan jumlah peserta didik yang diusulkan
dalam dokumen penawaran

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 45
J.Pelaksanaan Kontrak (1/3)

Penandatanganan Kontrak
Kontrak ditandatangani setelah Penyedia menyerahkan Jaminan Pelaksanaan
Serah Terima Lokasi Pekerjaan
PPK berkewajiban untuk menyerahkan lokasi kerja sesuai dengan kebutuhan Penyedia Jasa yang
tercantum dalam rencana kerja yang telah disepakati oleh para pihak untuk melaksanakan pekerjaan
tanpa ada hambatan kepada Penyedia sebelum SPMK diterbitkan
PPK dapat menyerahkan sebagian lokasi kerja dalam hal lokasi kerja belum dapat diserahkan secara
keseluruhan.
Perubahan Kontrak
Perubahan administrasi merupakan perubahan ketentuan kontrak yang diakibatkan masalah
administrasi, dilakukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak (pergantian PPK, perubahan
personil,
il pihak
ih k yang menandatangani
d t i kontrak,
k t k alamat
l t korespondesi,
k d i perubahan
b h rekening
k i penerima,
i
perubahan nama Penyedia, dan sebagainya.
Perubahan ketentuan pengguna jasa (employersrequirement)dalam tahap pelaksanaan konstruksi
dapat
p dilakukan atas p persetujuan
j Pengguna
gg Anggaran/KPA,dalam
gg / , hal:
PerubahanLingkupPekerjaan,dan/atau
PerubahanJadwalPelaksanaanPekerjaan
Dalam hal terdapat perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),dilakukan perubahan kontrak
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 46
J.Pelaksanaan Kontrak (2/3)

Penyesuaian Harga
Dalam pelaksanaan Kontrak Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design
and Build) tidak diberlakukan Penyesuaian Harga kecuali ada penetapan kebijakan lebih
lanjut oleh Pemerintah.

Pembayaran Prestasi Pekerjaan


Harga Kontrak terdiri dari harga untuk pelaksanaan pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan
pekerjaan
p j konstruksi.
Hargakontraktelahmemperhitungkankeuntungan,bebanpajakdanbiayaoverhead
termasukpenyelenggaraanKeselamatandanKesehatanKerja(K3)dansemuaperizinan ,
bea,retribusi,danpungutanlainsertabiayaasuransiyangharusdibayarolehpenyediauntuk
pelaksanaanpaketpekerjaankonstruksi
Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukanberdasarkantahapanpenyelesaianpekerjaan
keluaran(termin)sesuai dengan dokumen kontrak;
Pembayaranprestasipekerjaandilaksanakanapabilatelahterpenuhiketentuanketentuan
penyelesaianpekerjaankeluaransesuaiyangdiaturdalamketentuan penggunajasa
(EmployersRequirement)

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 47
J.Pelaksanaan Kontrak (3/3)

Serah Terima Pekerjaan


PPK menerima p pekerjaan
j yyangg telah dilaksanakan oleh Penyedia
y Jasa sesuai dengan
g ketentuan yyangg
tercantum dalam kontrak yang dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima Awal Pekerjaan berdasarkan
Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan dari PPHP.
Setelah pekerjaan selesai dan sebelum dilakukan serah terima pekerjaan pertama, dilakukan uji fungsi
atau pengujian kesesuaian terhadap hasil pekerjaan oleh Penyedia disaksikan oleh PPK dan Personilnya,
Personilnya
Konsultan Manajemen Konstruksi/Konsultan Supervisi, dan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan.
Masa pemeliharaan bagian pekerjaan yang dilakukan serah terima pekerjaan secara dimulai dari serah
terima hingga akhir masa pemeliharan keseluruhan yang tercantum dalam kontrak
Serah Terima Akhir Pekerjaan
PPK menerima pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Penyedia Jasa setelah masa pemeliharaan
berakhir sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak, yang dinyatakan dalam Berita Acara
Serah Terima Akhir Pekerjaan berdasarkan Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan dari PPHP.
Dimulainya kewajiban pertanggungan terhadap kegagalan bangunan, terhitung sejak tanggal penyerahan
akhir pekerjaan.
Keterlambatan
Masa keterlambatan pekerjaan dimulai sejak rencana serah terima awal pekerjaan yang tercantum
dalam kontrak.
Dalam hal terjadi keterlambatan, diberlakukan denda sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari nilai Kontrak
untuk setiap hari keterlambatan dan paling banyak sebesar nilai jaminan pelaksanaan.
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 48
Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
Terintegrasi Rancang dan Bangun (DesignAndBuild)
Permen PUPR Rancangan Perubahan Permen PUPR
No.19/PRT/M/2015 No.19/PRT/M/2015

BukuPedomanDBTerintegrasi

Buku Standar DB01.ALumpSum


BukuStandar DB 01.A Lump Sum

BukuStandarDB01.BGabunganLSdanHS
LampiranIBukuPedoman

BukuStandarDB02.ALumpSum LampiranIIBukuStandarDokumenPemilihan

LampiranIIIBukuStandarDokumenKualifikasi
B k St d DB 02 B G b
BukuStandarDB02.BGabunganLSdanHS
LS d HS
LampiranIVBukuStandarDokumenKontrak
BukuStandarDB03.ALumpSum

BukuStandarDB03.BGabunganLSdanHS

BukuStandarDB04DokumenKualifikasi

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 49
4 Peran Konsultan Manajemen Konstruksi
Dalam DBBdan DB

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
PERANMKDALAMDBB&DB

Procure. CM ConstructionSupervision

Procure Procure. Constructionpackage#1


DBB ment
Prelim Detail design
Detaildesign

Procure. CM ConstructionSupervision

DB Procure. Prelim.Design / Procure. Detaildesign


Userrequirements Construction package #1
Constructionpackage#1

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
PERANMKDALAMDBB&DB
Procure. CM ConstructionSupervision Procure
Procure. CM ConstructionSupervision
CM Construction Supervision

DB
DB Procure. Prelim.Design / Procure. Detaildesign

DBB
DBB Procure
ment
Preli
m
Detaildesign
Procure. Constructionpackage#1 Userrequirements
Constructionpackage#1

Tahap desain, peran MK penggawasan konsultan desain, review CM memandu dan membantu owner menempuh berbagai
d k
dokumen d i menghasilkan
desain, h ilk perkiraan
ki h
harga, value
l engineering,
i i f
fase d l
dalam project
j t delivery
d li t
termasuk
k kebutuhan
k b t h dan
d kriteria
k it i
manajemen anggaran dan jadwal, dan pengembangan pendekatan program harus dianalisis secara ketat dan mendalam dan
kontrak dan pembagian tahapan pekerjaan. terdokumentasi dengan baik. Kontraktor diharuskan untuk
menerjemahkan kebutuhan dan kriteria program tersebut
Tahap pengadaan, peran MK dapat meliputi pembuatan dan manajemen
sebagai basis dari proposal DB yang diajukan.
dokumen pengadaan beserta perubahan-perubahannya, manajemen
Dalam lingkungan DB, CM akan berperan sebagi perwakilan
prakualifikasi kontraktor, pelaksanaan rapat penjelasan dan pembukaan
owner berdampingan dengan seluruh tim proyek, berperan
penawaran serta t pembuatan
b t dokumen
d k k t k
kontrak.
sebagai tempat berkontak untuk Tim DB dan semua
Tahap konstruksi, peran MK dapat termasuk mewakili kepentingan owner konsultan khusus yang terlibat dalam proyek bersangkutan.
meliputi: pelaksanaan rapat progres periodik, pengendalian dokumen, Peran CM dalam Design-Build delivery method sejak dini,
manajemen dan pengendalian biaya, evaluasi permohonan pembayaran menyiapkan
i k d
dan mengembangkan
b k project
j t requirements
i t
kontraktor, manajemen permintaan perubahan pekerjaan, manajemen owner dan menyeleksi Tim DB. Perbedaannya adalah kontrol
kualitas, pengendalian jadwal, pengawasan keselamatan kerja kontraktor, owner tidak seketat seperti dalam proses DBB konvensional,
dan pembuatan daftar kekurangan atau punchlist.
punchlist Review CM akan terfokus pada pemenuhan dan kesesuaian
design dengan project requirements owner dan keseluruhan
Tahap pasca konstruksi, peran MK dapat meliputi pelaksanaan proyeksi biaya.
commissioning, koordinasi prosedur penggunaan fasilitas, pengumpulan
dan review terhadap dokumen pelaksanaan serta manual operasi,
manajemen garansi, dan penyelesaian proyek akhir (close-out).
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
LINGKUPPERANMKDALAMDBB KONTRAKJAMAK

Proyek TingkatKesulitan Biasa Besar dan Modular

Procure. CM ConstructionSupervision

Procure Procure. Constructionpackage#1


Prelim Detaildesign
ment
Procure. Constructionpackage#2
i k
Procure. Constructionpackage#N

Proyek TingkatKesulitan
Tingkat Kesulitan Tinggi Besar dan Modular

Procure. PMC GeneralConstructionSupervision

Procure
P Procure
Procure. Construction package#1
Constructionpackage#1
Prelim Detaildesign
ment
Procure. Constructionpackage#2
Procure. Constructionpackage#N

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
PERANMKPADADB KONTRAKJAMAK

Proyek TingkatKesulitan Biasa Besar dan Modular


Procure. CM ConstructionSupervision

Procure. Prelim.Design / Procure. Detaildesign


Userrequirements
q Construction package #1
Constructionpackage#1
Procure. Detaildesign
Constructionpackage#2
Procure. Detail design
Detaildesign
Construction#N

Proyek TingkatKesulitan Tinggi Besar dan Modular


Procure. PMC GeneralSupervision

Procure. Prelim.Design / Procure. Detaildesign


U
Userrequirements
i t Construction#1
Procure. Detaildesign
Construction#2
Procure. Detaildesign
ld
Construction#N
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
5 BESTPRACTICE
PEKERJAANKONSTRUKSIMETODEDESIGNBIDBUILD(DBB)DENGAN
METODEDESIGNANDBUILD

1.METODEDESIGNBIDBUILD
A.PROYEKAKSESJALANBARU HOLTEKAMP
2.METODEDESIGNBUILD
A.PROYEKWISMAATLET KEMAYORAN
A.PROYEKLINTASBATASNEGARA(PLBN) ENTIKOG

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
Proyek Akses Jalan Baru Holtekamp Jayapura

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 56
Proyek Akses Jalan Baru Holtekamp Jayapura

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 57
Modul Pekerjaan Holtekamp Jayapura

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 58
Modul Pekerjaan Holtekamp Jayapura

Owner :PPTKDinasPUKotamadyaJayapura Owner :SatkerPJNIJayapura,BalaiBesarXVIIIJayapura,Prov.Papua


User :DinasPUKotamadya Jayapura User :BalaiBesarXVIIIJayapura,Prov.Papua
KontraktorAPBD2015 :PT.ArtamakmurPermai Kontraktor :PT.PembangunanPerumahan
K
KonsultanSupervisi
l S ii :PT.AdycitraConsultant
PT Ad i C l PT H
PT.HutamaKarya
K
PT.NindyaKarya
KonsultanSupervisi :PT.WinsolusiKonsultan

59 Jln Akses/Oprit Jembatan


b Utama J b t Pendekat
Jembatan P d k t

Satu DED PUPRpusat


Owner :PPTKDinasPUProv.Papua
User :DinasPUProv.Papua
Kontraktor :PT.PembangunanPerumahan &PT.ModernWidyaTechnical
KonsultanSupervisi :PT.AbdiMuliaDaya &CV.PrimaUsahaKonsultan

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
StakeholderProyek Holtekamp Jayapura
Metode DesignBidBuild
g
UltimateOwner
OWNERS/

Kementerian PUPR Pemda KotaJayapura


Kota Jayapura
USERS

SATKERPPK SATKERPPK

DED: Kementrian Pekerjaan Umum


ANNING

Direktorat Jenderal Bina Marga Balai


DESIGN

Besar Pelaksanaan Jalan Nasional X


&D
PLA

Panitia/Pokja Panitia/Pokja Panitia/Pokja


Pengadaan DBB Pengadaan
g DBB Pengadaan
g DBB

Konsultan Manajemen Pusat (KMP)


ROCESS
DBB PR

CM CM CM

Contractor Contractor Contractor

Construction Construction Construction


DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
Studi Kasus Proyek Holtekam Jayapura
Metode DesignBidBuild
g

Procure Procure. Constructionpackage#1 Post


DBB ment
Prelim Detaildesign construction
Procure. Constructionpackage#2 audit
P
Procure. C
Constructionpackage#3
i k #3

Procure. Constructionpackage#4

Kementrian
K t i PUPRDirektorat
PUPR Di kt t Multipaket
M lti k t Kesulitan
K li d kecepatan
dan k pelaksanaan
l k akan
k Resiko governance
governance
Jenderal Bina Marga Balai kontrak yang terhambat oleh paket yangmembutuhkan saat postconstruction
Besar Pelaksanaan Jalan saling pembebasan lahan dan konsolidasi dukungan audittidak terlalu
Nasional X interdependen masyarakat setempat besar terutama
secara karena diaudit oleh
Persetujuan ultime useratas
user atas fungsional Karena satu
K t paket
k t belum
b l ada
d anggaran sehiingga
hii auditor/expert
auditor/expert
perancangan gambar dan pelayanan belum bisa dilelang dan dikonstruksi dengan mindsetyang
telah diwujudkan ke dalam operasi kelak sudah terbiasa DBB
detaildesignakan Halini akan menyebabkan infrastruktur yang
mengurangi potensi terbangun kelak masih belum bisa digunakan untuk
perubahan requirementdi
requirement di menghubungkan JayapuraHoltekam
Jayapura Holtekam sebagaimana
tenagh proseskosntruksi maksud utama dari pembangunan infrastruktur ini.

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
Proyek Wisma Atlet
Metode DesignandBuild
g

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 62
StakeholderProyek Wisma Atlet
Metode DesignandBuild
NERS/

Pemprov DKI Kementerian PUPR Kementerian Kementerian


SEKNEG Pemuda &Olahraga
RS
OWN
USER

JAKPRO SATKERPPK DPKKKKemayoran Komite Olimpiade


NG

P li D i /
Prelim.Design P li D i /
Prelim.Design
PLANNIN

Userrequirements Userrequirements Panitia/Pokja


Pengadaan DB

Konsultan Manajemen Pusat (KMP)

D2
D2 D3
D 3
D1
PROCESS

CM CM
CM
CM
C1 C2
C 2
DB P

Detaildesign
Detaildesign Detaildesign
Detaildesign Detaildesign
Construction
Construction Construction
Construction Construction

DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
Studi Kasus Proyek Wisma Atlet
Metode DesignandBuild
g
Procure Prelim.Design / Procure. Detaildesign Post
DB ment Userrequirements Construction construction
P
Procure. audit
Detaildesign
Construction
Procure. Detaildesign
Construction
Procure. Detaildesign
Construction
Procure
Procure. Detail design
Detaildesign
Construction
Sudah disiapkan oleh Beberapa paket kontrak Ketiadaan satu standar mutu Resiko governance
Dipecah karena masingmasing CM
ownersebelumnya dilahirkan dari satu yangtinggi saat
menjadi
j memiliki standar mutu
(PT JP)
(PTJP) preliminary design akan
preliminarydesignakan postconstruction
t t ti
beberapa menghasilkan beragam solusi masingmasing akan auditterutama jika
paket menyulitkan supervisi dan
Ketidakjelasan Owner desain yangakan sangat sulit diaudit oleh
kontrak untuk disupervisi,dipastikan prosespersetujuan klien
berpotensi auditor/expert
menimbulkan pemenuhan standar mutu nya dengan mindset
perbedaan kebutuhan dan dicegah duplikasi yang
yang y g
Mindsetyangbelum seragam
g tradisional DBB
mubazir dari pelaku terkait prosesDB
Adadua Target plusperbedaan kebutuhan
pengguna berganda Perbedaan interpretasi dan dari ownesr dan usersyang
akan melahirkan dua solusi desain terutama yang majemuk dapat menimbulkan
kebutuhan pengguna menyangkut metode struktur permintaan varian yangdiluar
yangbelum tentu akan sangat menyulitka batas plafondaddendum
sama supervisi dan penilaian kinerja kontrak
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
PEMERINTAHPROVINSIDAERAHKHUSUSIBUKOTAJAKARTA

BADAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU


PROVINSI DKI JAKARTA

TAHUN2016
1
DASAR HUKUM

Perda No.12 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pelayanan


Terpadu Satu Pintu (PTSP)
Pergub No.53 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPTSP
Pergub No.7 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Pergub No.57
Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Perda No.12 Tahun 2013
Pergub No.59 Tahun 2014 tentang Kode Etik Penyelenggaraan
PTSP
Pergub No. 7 Tahun 2016 tentang Perubahan Pergub No. 57 Tahun
2014 tentang Pelaksanaan Perda No. 12 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan PTSP
VISI DAN MISI BADAN PTSP

VISI

Solusi Perizinan Warga Jakarta

MISI
1. Melakukan
M l k k pembinaan
bi d pengembangan
dan b aparatur
t PTSPsesuai
PTSP i
kompetensi
2. Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan/nonperizinan secara
profesional
3. Mengedepankan pemanfaatan sistem informasi untuk mempercepat
pelayanan
4. Mengelola pengaduan masyarakat dengan berbasis quickresponse
5. Menyediakan prasarana dan sarana kerja yangmemadai dan handal
BIDANG LAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN

318ServicePointdi
i i di seluruh
l h wilayah
il h DKIJakarta
k

122Bidang
g Layanan
y Perizinan dan NonPerizinan

465Jenis Perizinan dan NonPerizinan


190jenis menjadi Kewenangan BPTSP

127jenis menjadi Kewenangan KPTSP

84jenis menjadi Kewenangan Satlak Kecamatan

64jenis menjadi Kewenangan Satlak Kelurahan


BIDANG LAYANAN SESUAI KEWENANGAN
Berdasarkan Pergub No.7Tahun 2016

Cakupan Kewenangan

No. Bidang/Jenis
Satlak Satlak
BPTSP KPTSP Total
Kecamatan Kelurahan

1 Pendidikan 12 5 5 22

2 Kesehatan 20 15 23 19 77

3 Pekerjaan Umum 5 10 15 30

4 Perumahan 1 1 2

5 Penataan Ruang 16
6 6 2 24

6 Perhubungan 24 5 1 30

7 Lingkungan Hidup 19 3 22

8 Pertanahan Kewenangan Daerah 10 2 2 2 16

9 Sosial 1 2 1 7 11

10 Ketenagakerjaan dan Trans 11 4 7 1 23


BIDANG LAYANAN SESUAI KEWENANGAN
Lanjutan. Berdasarkan Pergub No.7Tahun 2016
No Bidang/Jenis BPTSP KPTSP Kecamatan Kelurahan Total

11 Penanaman Modal 3 3

12 Kebudayaan dan Pariwisata 5 30 21 8 64

13 Kepemudaan dan Olahraga 4 4

14 Kesbangpol 1 1

15 Kominfo 12 2 1 15

16 Kehutanan 7 3 10

17 Energi 16 2 18

18 Kelautan dan Perikanan 8 1 6 1 16

19 Peternakan 16 9 10 35

20 Perdagangan 7 13 2 3 25

21 Perindustrian 1 3 4

22 P b
Pembangunan 8 4 1 13

Total 190 127 84 64 465


SURAT KETERANGAN DOMISILI USAHA
(
(SKDU)
)
DASAR HUKUM PELAYANAN SKDU

P
Perda
d No.12
N 12 Tahun
T h 2013 tentang
t t P
Penyelenggaraan
l P l
Pelayanan T
Terpadu
d Satu
S t
Pintu (PTSP)
Perda No.
No 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan
Zonasi
Pergub
g No. 7 Tahun 2016 tentangg Perubahan atas Pergub
g No. 57 Tahun 2014
tentang Pelaksanaan Perda No. 12 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
SE Ka.
K BPTSP Prov.
P DKI Jakarta
J k t No.
N 41/SE/2016 tentang
t t M
Masa B l k Surat
Berlaku S t
Keterangan Domisili Usaha (SKDU)
SE Ka.
Ka BPTSP Prov.Prov DKI Jakarta No. No 46/SE/2016 tentang Pedoman
Penerbitan Surat Keterangan Domisili Usaha
PELAYANAN Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU)

SKDU merupakan
k suratt keterangan
k t yang menerangkan
k domisili
d i ili nyata
t
atau tempat kedudukan tetap suatu usaha yang menurut sifat dan
g y bukan merupakan
fungsinya p izin

Pendaftaran dilakukan secara online melalui website resmi Badan


Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta melalui
http://pelayanan.jakarta.go.id

Sesuai SE Ka. BPTSP Provinsi DKI Jakarta No. 41/SE/2016 tanggal


1 Juni 2016, masa berlaku SKDU menjadi 5 (lima) tahun
PERSYARATAN PELAYANAN SKDU

Surat permohonan di atas kertas bermaterai Rp.6.000 atau formulir


permohonan
h
Surat pernyataan kebenaran dan keabsahan data di atas kertas bermaterai
Rp.
p 6.000
Identitas pemohon :
- KTP, KK, NPWP (WNI)
- KITAS atau Visa,
Visa Paspor (WNA)
Jika yang mengajukan Badan hukum :
a. Akta Pendirian (Kantor Pusat dan Kantor Cabang, jika ada) dan SK
P
Pengesahan
h yang dikeluarkan
dik l k oleh l h:
- Kemenkumham, jika PT dan Yayasan
- Kementrian/Dinas Koperasi,
p jjika Koperasi
p
- Pengadilan Negeri, jika CV
b. Akta Perubahan SK dan SK Perubahan yang dikeluarkan oleh
Kemenkumham jika Akta Pendirian mengalami perubahan
Kemenkumham,
c. NPWP Badan Hukum (jika perpanjangan)
PERSYARATAN PELAYANAN SKDU
Lanjutan.

Bukti Kepemilikan tanah atau bangunan


Jika Sewa :
- Perjanjian
j j sewa menyeway diatas kertas bermaterai Rp.
p 6.000 dari ppihak
pemilik tanah yang menyatakan tidak keberatan tanah atau bangunan
tersebut digunakan
- Pengantar RT dan RW/Surat Pengantar pengelola gedung
- Pernyataan kedudukan/domisili bermaterai Rp. 6.000
- Bukti pembayaran PBB di tahun terakhir
Jika
Jik dikuasakan,
dik k Surat
S t kuasa
k di t kertas
diatas k t bermaterai
b t i Rp.
R 6.000
6 000 dan
d FC KTP
yang diberi kuasa
CONTOH SKDU YANG SUDAH DITERBITKAN
INOVASI PTSP
INOVASI PTSP
INOVASI PTSP
INOVASI PTSP
INOVASI PTSP
INOVASI PTSP
INOVASI PTSP
INOVASI PTSP
INOVASI PTSP
TERIMA KASIH
TERIMAKASIH
FORUMANGGOTADPPINKINDODKIJAKARTA

REGULASIJASAKONSULTANSI,
IMPLEMENTASIDANPERMASALAHANNYA

Oleh:
DEWANPENGURUSNASIONAL
IKATANNASIONALKONSULTANINDONESIA
(INKINDO)

Ir.RonaldSihombing,HS,M.Si
Wakil Ketua Umum Pranata Usahadan Profesi

JAKARTA,14SEPTEMBER2016
PERAN PENTING USAHA JASA KONSULTANSI

Jasa Konsultansi memegang peran penting dalam perkembangan industri di negara-


negara berkembang ( United Nations Industrial Development Organization/UNIDO, 1994)

Efisiensi & Efektivitas Alih Teknologi

Pemunculan Ide/Gagasan
MEMILIKI
PERAN Menentukan Arah Pembangunan Yang akan Dilaksanakan
PENTING
PENTING Perencanaan
DALAM:
Monitoring & Evaluasi Pembangunan

SEKTOR PUBLIK/PEMERINTAH
LINGKUP ASPEK/SEKTOR:
SEKTOR PRIVAT/SWASTA

SISTEM PROFESIONAL
SISTEM USAHA JASA KONSULTANSI:
SISTEM BISNIS
PERAN INKINDO DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

INKINDO (Ikatan Nasional Konsultan Indondesia) merupakan Asosiasi yang menghimpun usaha jasa konsultansi
dan berbadan hukum dimana keberadaannya sudah diakui dan diperhitungkan di negara ini.

Pengusaha-pengusaha
P h h di bidang
bid J
Jasa K
Konsultan
lt yang tergabung
t b d l
dalam INKINDO merupakan
k bagian
b i penting
ti
dalam menggerakkan pembangunan dan mengembangkan kehidupan perekonomian nasional secara
bersama-sama atas asas kekeluargaan dalam upaya mencapai tujuan Pembangunan Nasional.

Keberadaan INKINDO sebagai Asosiasi yang menghimpun usaha jasa konsultansi dan keberadaan
pengusaha yang merupakan anggota INKINDO merupakan bagian penting dalam Kamar Dagang dan
Industri sebagaimana yang diuraikan pada UU No. 1 tahun 1987 Tentang Kamar Dagang dan Industri.

UU No. 1/1987: KADIN


Pasal 1 huruf a:
Kamar Dagang dan Industri adalah wadah bagi pengusaha Indonesia dan bergerak dalam bidang
perekonomian
Pasal 1 huruf b:
Pengusaha adalah setiap orang perseorangan atau persekutuan atau badan hukum yang
menjalankan suatu jenis perusahaan
Pasal
asa 1 huruf
uu d d:
Usaha adalah setiap tindakan, perbuatan, atau kegiatan apapun dalam bidang perekonomian, yang
dilakukan oleh setiap pengusaha untuk tujuan memperoleh KEUNTUNGAN dan/atau LABA
PERMASALAHAN UMUM JASA KONSULTAN KINI

KONTRAK

BILLING
BILLING
AUDIT
RATE

DARURAT SEGMEN
TA PASAR
PERMASALAHAN
DUNIAUSAHAJASA
KONSULTANSI

HARMO TATIDAK
NISASI SESUAI
REGULASI KONTRAK

PERILAKU DAN
DOKUMEN
PINJAM
PINJAM LAIN2
PALSU
BENDERA
1. HARMONISASI REGULASI PENGADAAN JASA KONSULTANSI

INSPEKTORAT/
LKPP K/L/D/I BPK/BPKP

Perpres 54/2010 dan UU 18/1999 dan Turunannya UU 17/2003: Keuangan Negara


Perubahannya (JASA KONSTRUKSI)
UU 1/2004: Perbendaharaan Negara
Perka LKPP 14/2012 Petunjuk Teknis
Perpres 70/2012,
70/2012 dll Permen/SE/Perlem, dll
UU 15/2004: Pemeriksaan ats
Pengeloaan & Tggjwb Keuangan Negara
REGULASI KEMENTERIAN LAINNYA
ATAU NON KONSTRUKSI
UU 15/2006: BPK

Pada tatanan regulasi sering para pihak berbeda memahami maksud dari isi dan makna
regulasi,berbeda cara pandang termasuk mengimplementasikannya punberbedabeda.,
bahkan kadang
kadangkadang
kadang terjadi gagal
gagal paham
paham
Sebagai contoh:
Pada Kontrak berdasarkan cara pembayaran Lumpsum yangpada pasal 51ayat (1)huruf c
dan dmenetapkan pembayaran dan sifat pekerjaan berorientasi pada keluaran atau output
based, tetapi oleh auditorselalu
based,tetapi auditor selalu diminta bukti
buktibukti
bukti pembayaran,kuitansi,dll.
pembayaran, kuitansi, dll.

Halini mengakibatkan ketidak pastian hukum bagi penyedia jasa sehingga menimbulkan dampak
dampak yangmenjurus ke arah temuan atas kerugian negara dan kasus hukum
LETAK TIMBULNYA POTENSI PERMASALAHAN

K/L/D/I INSPEKTORAT/
LKPP PA/KPA/PPK/ULP BPK/BPKP

Proses Pemeriksaan Keuangan


Aturan/Regulasi Pengadaaan Perencanaan Penganggaran Negara

Tatacara/Standar /Sistem Pengadaan Lelang/Seleksi Pertanggungjawaban APBN/APBD:


Pengadaaan Lap. Keuangan Standar Akutansi

Manual/Elektronik Pengadaan Aspek Administrasi dan Aspek


Teknis Penetapan Besaran Kerugian
Barang dan Jasa Negara

Manajemen Kontrak

Pelaksanaan Pekerjaan
j

Apakah berbagai regulasi yangada terkait Pengadaan Barang dan Jasa ini baik
di Hulu, Proses dan diHilir
diHulu,Prosesdan di Hilir telah Sinkron atau Harmonis sehingga Pengadaan
Barang dan jasa dapat berjalan dengan baik dan benar?
SEMANGATPENGADAANBARANG/JASAPEMERINTAH

PERCEPATANPENYERAPAN
ANGGARAN

PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN

PENINGKATANPERAN
USAHAKECILMENENGAH
&PERUSAHAANNASIONAL

PENGGUNAAN
PRODUKDALAM
NEGERI

VALUEFOR
U O
MONEY

TUJUANPBJPEMERINTAH
BEBERAPA PERMASALAHAN UMUM PENGADAAAN BARANG/JASA PEMERINTAH (PBJP)

Sistem pengadaan barang/jasa secara elektronik belum mampu menciptakan pengadaan


barang/jasa
g/j yyangg terbuka,, transparan,
p , jjujur,
j , adil dan lepas
p dari KKN karena masih adanya
y sentuhan
tangan manusia (panitia) yang turut campur tangan dalam pengadaan sistem elektronik dimana
masih berperan menjadi wasit dalam menetapkan pemenang.

Sistem pengadaan barang/jasa secara elektronik masih belum mampu menciptakan tata kelola
pengadaan yang baik, sederhana , jelas dan komprehensif sehingga belum mampu menciptakan
pengadaan yang efisien dan efektif bagi para pihak yang terkait dengan pengadaan barang/jasa
pemerintah

Pengadaan barang/jasa yang dilakukan secara elektornik belum maksimal, sehingga masih
memberikan ruang pada praktekpraktek yang bertentangan dengan ketentuan perundangan
sehingga berdampak pada permasalahan hukum.

Pengadaan barang/jasa belum menciptakan proses pengadaan barang/jasa pemerintah yang


efisien dan kompetitif yang mampu menghasilkan produk
produk yang berkualitas yang berdampak pada
peningkatan pelayanan publik.

Regulasi pengadaan barang/jasa belum sepenuhnya sinkron dan harmoni dengan perundangan
lain.
REGULASIPBJPEMERINTAH&PERMASALAHANNYAPADAJASAKONSULTANSI
(PERPRES54/2010DANPERUBAHANNYA)

KONSEPUSULAN

PRAKTEKSISTEMPELELANGANMASIHTERTUTUPDANBELUM
PRAKTEK SISTEM PELELANGAN MASIH TERTUTUP DAN BELUM BOLEHMELIHATDOK.
BOLEH MELIHAT DOK
1 TRANSPARAN
KOMPETITOR
(READONLY)

BILLINGRATE/REMUNERASIMASIHRENDAHDALAM
BILLING RATE/REMUNERASI MASIH RENDAH DALAM PERAPANBRINKINDO,
PERAPAN BR INKINDO
2 MENGHAPUSBUKTI
PENYUSUNANHPS PAJAK/DAFTARGAJI

SANKSIDAFTARHITAMSECARANASIONALSANGAT
SANKSI DAFTAR HITAM SECARA NASIONAL SANGAT DAFTARHITAMHANYA
3 MEMBERATKAN DIK/L/D/I

SISTEMINFORMASI
SISTEM INFORMASI
4 PEMBUKTIANDOKUMENMENJADIKANBIAYATINGGI KINERJAPENYEDIA
(SIKAP)

JENISKONTRAKDANCARAPEMBAYARANSERING
JENIS KONTRAK DAN CARA PEMBAYARAN SERING MODELKONTRAK
MODEL KONTRAK
5 BERMASALAHPADAAUDITOR
SESUAIJENIS
PEKERJAAN/TERPISAH

PEMBERDAYAAN
APARATPENGAWAS
6 PENGADUANMASYARAKATDANKRIMINALISASIOLEHAPH INTERNPEMERINTAH/
TIDAKLGSGAPH
SOLUSI

1. Menciptakan
p regulasi
g pengadaan
p g barang/jasa
g/j pemerintah
p
yang efisien, efektif, terbuka dan kompetitif serta simpel dan
sederhana sehingga menguntungkan bagi para pihak terkait
2 Optimalisasi
2. Penggunaan EEProcurement
Procurement dengan
meminimalisasi campur tangan manusia
3. Membuat standar pengadaan yang memisahkan antara
Umum dan Spesifik tergantung jenis Pengadaan Barang/Jasa
(terpisah)
REGULASIPBJ
PEMERINTAH 4. Penyedia Jasa yang bertanding bisa mengakses (read only)
d t kompetitor
data k tit untuk
t k bisa
bi menilai
il i kebenaran
k b d k
dokumen
Adminstrasi dan Teknis
5. Menerapkan sistem pengadaan dengan Elelang cepat dan E
seleksi cepat yang terkoneksi
6. Harmonisasi dan Sinkronisasi Regulasi pengadaan
barang/jasa dengan Undangundang Terkait lainnya
2. SITUASI DARURAT TENAGA AHLI

JASAKONSULTANSI BRAINWARE TA BERSERTIFIKAT


BADANUSAHA (OLAHPIKIR) (MANUSIA) KEAHLIAN/KUALIFIKASI
MANAGEMEN
PERUSAHAAN SITUASITERKINI
DARURATTENAGAAHLI
NON JK JK
TIDAKMEMBERIKAN (TA)
KEPASTIANMASADEPAN
LULUSANPTTIDAK
IKLIMBISNISKONSULTAN
SOLUSI TERTARIKBEKERJADI
KURANGKONDUSIF
KONSULTAN
BILLINGRATEMASIH
SANGATRENDAH

PENINGKATAN PERAN DUNIA USAHA KONSULTAN DALAM SETIAP ASPEK PEMBANGUNAN NASIONAL

LINK & MATCH ANTARA BADAN USAHA SEKTOR KONSULTAN DENGAN LEMBAGA PENDIDIKAN/PT

MENINGKATKAN BILLING RATE KONSULTAN DAN KEPASTIAN HUKUM TENTANG BR

MENGADAKAN PELATIHAN AHLI2 MUDA KERJASAMA ASOSIASI DENGAN PEMERINTAH

Kondisi pasar nasional saat ini sangat membutuhkan TAKonsultan yangkompeten dan bersertifikat (+/ 50.000),
terutama terkait Pasar Bebas dan MEAjuga pekerjaan Jasa Konstruksi.Tapi tersedia 15.000bersertifikat?
SOLUSICEPAT

Perubahan Ketiga Atas Permen PU Nomor 7/PRT/M/2011 Tentang Standard dan Pedoman
Pengadaan
g Pekerjaan
j Konstruksi dan Jasa Konsultansi:
ILUSTRASI RANGKAP TENAGA AHLI PADA PERMEN 31/2015
3. BILLING RATE RENDAH

Coba kita lihat penetapan HPS, pada pasal 66 ayat (7) Perpres 54/2010 jo 70/2012:
Penyusunan HPS dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan meliputi:
Huruf c : Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Asosiasi
Terkait dan sumber data lain yang dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk mendukung pasal 66 ayat (7) huruf c tersebut,
tersebut setiap tahun INKINDO
mengeluarkan Pedoman Standar Minimal Biaya Langsung Personil dan Biaya
Langsung Non Personil. Tapi hingga saat ini belum banyak instansi
menggunakannya sebagai dasar menetapkan HPS dalam setiap pekerjaan.
pekerjaan
Akibatnya hingga saat ini praktek Billing Rate Konsultan masih sangat rendah.

Permasalahan lainnya pada Metode Evaluasi : Coba kita lihat pasal 49 ayat (7) huruf c,
c
Perpres 54/2010 jo 70/2012: Klarifikasi dan/atau negoisasi terhadap unit biaya
langsung personil dilakukan berdasarkan daftar gaji yang telah diaudit dan/atau bukti
setor pajak penghasilan tenaga ahli yang bersangkutan.
Melihat pasal ini, sampai kapan kita bisa melakukan penawaran sesuai Standar
Minimal Inkindo? Karena selama ini kontrak yang kita peroleh atau tanda tangani masih
sangat rendah. Kedua Pasal ini sangat bertolak belakang.

Catatan: INKINDO saat ini sedang memperjuangkan Pasal 66 ayat (7) huruf c bisa
diterapkan dan menghilangkan Pasal 49 ayat (7) huruf c ini kepada LKPP
4. KONTRAK

K KUHPERDATA PASAL1320
O SUPAYA TERJADI PERSETUJUAN YANG SAH, PERLU DIPENUHI
N EMPAT SYARAT;
1 KESEPAKATAN MEREKA YANG MENGIKATKAN DIRINYA;
1. DIRINYA
T 2. KECAKAPAN UNTUK MEMBUAT SUATU PERIKATAN;

R 3. SUATU POKOK PERSOALAN TERTENTU;


4. SUATU SEBAB YANG TIDAK TERLARANG.
A Note: 1 dan 2 Syarat Subyektif
3 dan 4 Syarat Objektif
K
KONTRAK SANGAT PENTING!

KUHPerdata,Pasal 1338
Semua persetujuan yang dibuat SESUAI dengan undangundang
berlaku sebagai UNDANGUNDANG bagi mereka yang
membuatnya. Persetujuan itu tidak dapat ditarik kembali selain
dengan kesepakatan kedua belah pihak, atau karena alasan
alasan yang ditentukan oleh undang
undangundang
undang. Persetujuan harus
dilaksanakan dengan itikad baik.

KONTRAK KONTRAK PENGADAAN BARANG/JASA yang selanjutnya disebut


SEBAGAIPRODUK KONTRAK adalah : Perjanjian tertulis antara PPK dengan Penyedia
HUKUM
HUKUM Barang/Jasa atau pelaksanaan Swakelola (Perpres 54/2010 Pasal
1 ayat (22))

KONTRAKKERJAKONSTRUKSIadalah :
Keseluruhan dokumen yang mengatur HUBUNGAN HUKUM
antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam penyelenggaraan
pekerjaan konstruksi. (UU 18/1999 Pasal 1 ayat (6) ; Pasal 22 )
(Baca: Permen PUPERA No. 31/PRT/M/2015)
KASUS-KASUS DI LAPANGAN

PARA PIHAK KURANG CERMAT DALAM MENYUSUN ISI PERJANJIAN, ADA


KECENDERUNGAN COPY PASTE (HARUSNYA DISESUAIKAN DENGAN JENIS
PEKERJAAN, SSUK, SSKK)
PARA PIHAK TIDAK MEMBACA DENGAN TELITI PASAL PER PASAL (KASUS: JENIS
KONTRAKNYA LUMPSUM TETAPI PADA BAGIAN AYATNYA DITULIS
MENYERAHKAN BUKTIBUKTI KUITANSI PADA SAAT PEMBAYARAN)
PARA PIHAK TIDAK MEREFER REGULASI/PERATURAN PERUNDANGAN LAINNYA
SECARA CERMAT/TEPAT
PARA PIHAK BIASANYA HANYA MENANDATANGANI DUA LEMBAR BAGIAN
BELAKANG DARI DOKUMEN KONTRAK
PADA AKHIRNYA BERDAMPAK PADA KASUS HUKUM ATAU SENGKETA PARA PIHAK

BACADENGANTELITIDANPAHAMIBUTIRBUTIRPERJANJIANKONTRAK(BAB,
PASAL,AYAT,HURUF),PAHAMIBETULPOINPOINYANGSIFATNYASENSITIF,
TERMASUK REGULASI/PERATURAN PERUNDANGAN YANG MENDASARINYA.
TERMASUKREGULASI/PERATURANPERUNDANGANYANGMENDASARINYA.
SETELAHITU,PARAPIHAKBERSEPAKAT,BARUTANDATANGANI
KONTRAKTERSEBUTMENJADIACUAN/PEDOMANBAGIPARAPIHAKUNTUKMELAKSANAKANPEKERJAAN
5. PERMASALAHAN AUDIT

Permasalahan di hilir dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa sering menimpa


Anggota Inkindo terkait dengan PEMERIKSAAN oleh AUDITOR baik oleh Inspektorat,
BPKP/BPK.

Permasalahan yangtimbul dalam pemeriksaan bisa saja karena:


Memang unsur sengaja oleh penyedia jasa (baik aspek administrasi maupun aspek
teknis)untuk
) mendapatkan
p keuntungan
g bagi g dirinya
y dan kelompok
p tertentu,
Atau kadang kala memang terjadi karena ketidaktahuan Peraturan yangada dalam
proseslelang/pengadaan.
Ketidakpahaman isi dan maksud KONTRAKsehingga
KONTRAK sehingga menimbulkan persepsi yang
yang
berbeda (istilah Gagal Paham)
Standar Pemeriksaan oleh Auditordan Pemahaman Auditorterhadap jenis Kontrak
Implementasi dan Pemahaman regulasi yangtidak sama sehingga menimbulkan
persepsi yangberbeda atas objek yangdiperiksa
Merupakan
p sebuah p
prestasi bagi
g Auditorbilamana mendapatkan
p temuan.?
PEMERIKSANAANKEUANGANNEGARA

2 4
7

3
6

5
SOLUSI

1. Pemeriksaan oleh Auditor harusnya mengacu pada Kontrak Kerja


antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa
2. Harmonisasi dan Sikronisasi Regulasi yang digunakan Auditor
dengan Regulasi Pengadaan Barang/Jasa dan Regulasi Terkait
Lainnya
y (Untuk menghindari
g Gagal
g Paham)
PEMERIKSAAN
3. SOP Pemeriksaan disosialisasikan kepada Penyedia Jasa dan Pihak
KEUANGAN
Pengguna Jasa termasuk bila ada perubahanperubahannya
NEGARA
(AUDIT) 4. Selama dalam masa pemeriksaan oleh Auditor, atau selama
bilamana ada kerugian negara yang telah diselesaikan secara
perdata atau dipertanggungjawabkan oleh Penyedia Jasa maka
Aparat Penegakk Hukum
k (
(APH)) tidak
id k boleh
b l h intervensi
i i atau masukk
dalam permasalahan tersebut (Baca 8 Instruksi Presiden Jokowi)
POHONREGULASISEBAGAIUPAYA
PEMAHAMANBERSAMAPELAKUUSAHA
JASA KONSULTANSI AGAR TIDAK MENJADI
JASAKONSULTANSIAGARTIDAKMENJADI
GAGALPAHAM
UUNo.18/1999
Jasa Konstruksi
PPNo.28/2000 (7Mei1999)
Usahadan Peran
Masyarakat Jasa PPNo.29/2000
Konstruksi Penyelenggaraan
(30Mei2000) Jasa Konstruksi
(30Mei2000)

PPNo.4/2010 PPNo.59/2010
Perubahan Atas Perubahan Atas PP
PP
PPNo.28/2000 No.29/2000Tentang
Usahadan Peran Penyelenggaraan
Masyarakat Jasa Jasa Konstruksi
Konstruksi (5Agust 2010)
(6Januari 2010) PPNo.30/2000
Penyelenggaraan
Pembinaan Jasa
PPNo.92/2010
Perubahan Kedua Atas Konstruksi
PPNo.28/2000 (30Mei2000)
Usahadan Peran
Masyarakat Jasa Konstruksi
(27Des2010) Permen No.31/PRT/M/2015
Perubahan Ketiga Atas
PermenPU No.7/2010
Berbagai Surat Standar dan Pedoman
Ed
Edaran T k i
Terkait Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi dan Jasa
Konsultansi
Berbagai (5Juni 2015)
Peraturan
L b
Lembaga

POHON REGULASI JASA KONSTRUKSI


KUHPERDATA
PASAL1338
Perpres 54 Tahun (Kontrak)
2010 jo Perpres UU RINo.18Tahun
70/2012, (Pasal 50
1999,Ttg Jasa
ayat 2 & Pasal 51
Konstruksi,Pasal 22
ayat
y 1)) ayat 2(Kontrak
2 (Kontrak Kerja
Konstruks)
UUNO.1/2004
TENTANG
PERBENDAHAARAN PP RINo.29Tahun
NEGARA 2000,Ttg
Penyelenggaraan
Permen PUPERANo. Jasa Konsturksi,
31/PRT/M/2015Ttg Pasal 20ayat 3a(1)
Standard & Pedoman
Standard&Pedoman dan Pasal 21ayat
21 ayat 1
Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi &Jasa
Surat dari LKPP
Konsultansi
No.3939/D1V.21312015
Tgl 17Maret 2015kepada
DPNINKINDOTtg
LampiranPermen
Penjelasan Mengenai Tata
PUPERANo.
CaraPembayaran Kontrak
31/PRT/M/2015, Buku
LumpSum
StandarJK04LS

POHON REGULASI KONTRAK LUMP SUM


KUHPERDATA
PASAL1338
Perpres 54 Tahun (Perikatan/Kontrak)
2010 jo Perpres UU RINo.18Tahun
70/2012, (Pasal 50
1999,Ttg Jasa
ayat 2 & Pasal 51
Konstruksi,Pasal 22
ayat
y 1)) ayat 2(Kontrak
2 (Kontrak Kerja
Konstruks)
UUNO.1/2004
TENTANG
PERBENDAHAARAN PP RINo.29Tahun
NEGARA 2000,Ttg
Penyelenggaraan
Permen PUPERANo. Jasa Konsturksi,
31/PRT/M/2015Ttg Pasal 20ayat 3a(1)
Standard & Pedoman
Standard&Pedoman dan Pasal 21ayat
21 ayat 1
Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi &Jasa
Surat dari LKPP
Konsultansi
No.3939/D1V.21312015
Tgl 17Maret 2015kepada
DPNINKINDOTtg
LampiranPermen
Penjelasan Mengenai Tata
PUPERANo.
CaraPembayaran Kontrak
31/PRT/M/2015, Buku
LumpSum
StandarJK04LS

POHON REGULASI KONTRAK LUMP SUM


UUNO.17/2003
UU NO 17/2003
TENTANG
KEUANGANNEGARA

UUNO.15/2004
TENTANG
PEMERIKSAAN
PENGELOLAAN& UUNO.15/2006
TANGGUNGJAWAB TENTANG
KEUANGAN NEGARA
KEUANGANNEGARA BADANPEMERIKSA
KEUANGANNEGARA

UUNO.1/2004
TENTANG
PERBENDAHAARAN
NEGARA
PPdan Regulasi
Turunan Lainnya

KONTRAK
PBJ

POHON REGULASI PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA


POHONREGULASIPEKERJAAN
DESAIN&BUILD
&
UUNO.18/199
TENTANGJASA
KONSTRUKSI
(Pasal 16ayat 3)

PERPRES54/2010JO PP28/2000&
70/2012 TENTANG
70/2012TENTANG PERUBAHANNYA
PERUBAHANNYA
PBJPEMERINTAH TENTANGUSAHA
(Pasal 1ayat 36;Pasal 50 DANPERANMASY.
ayat 6;Pasal 54ayat 2)
KONSTRUKSI
(Pasal 5ayat 3)

PP NO.29TAHUN
2000DAN
PERUBAHANNYA,TTG PP70/2015
PENYELENGGARAAN TENTANG
JASAKONSTURKSI PERUBAHANKEDUA
(Pasal 13ayat 15; PP29/2000
Pasal 20ayat 13) (Pasal 13A)

Permen PUPERANo
PUPERA No
19/2016TENTANG
DB(msh digodok)

POHON REGULASI PEKERJAAN TERINTEGRASI


UU NO 18 TAHUN 1999 TENTANG JASA KONSTRUKSI
UUNO.18TAHUN1999TENTANGJASAKONSTRUKSI

PASAL16AYAT(3)
Layanan Jasa PERENCANAAN,
PERENCANAAN PELAKSANAAN dan
PENGAWASAN dapat dilakukan secara TERINTEGRASI
dengan memperhatikan besaran pekerjaan atau
biaya, penggunaan teknologi canggih serta risiko
besar bagi para pihak ataupun kepentingan umum
dalam satu pekerjaan konstruksi.
PERPRES 54/2010 TENTANG PBJ PEMERINTAH
PERPRES54/2010TENTANGPBJPEMERINTAH

PASAL50AYAT(6)
PASAL 50 AYAT (6)
Kontrak Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan jenis pekerjaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d, terdiri atas:
Kontrak Pengadaan Pekerjaan Tunggal;
Kontrak Pengadaan Pekerjaan Terintegrasi.

PASAL54AYAT(2)
g
Kontrak Pengadaan Pekerjaan
j Terintegrasi
g merupakan
p Kontrak
Pekerjaan Konstruksi yang bersifat kompleks dengan menggabungkan
kegiatan perencanan, pelaksanaan dan/atau pengawasan.

PASAL1AYAT(36)
Pekerjaan Kompleks adalah pekerjaan yang memerlukan teknologi
tinggi mempunyai risiko tinggi,
tinggi, tinggi menggunakan peralatan yang di desain
khusus dan/atau pekerjaan yang bernilai di atas Rp. 100 Milyar..
PP28/2000DANPERUBAHANNYATENTANGUSAHADAN
PERAN MASYARAKAT KONSTRUKSI
PERANMASYARAKATKONSTRUKSI

PASAL5AYAT(3) Penjelasan Huruf a.


Lingkup layanan jasa Penyedia jasa membuat
rancangan (rencana) atau
perencanaan, pelaksanaan
desain sesuai ketentuan
dan pengawasan secara dari pengguna jasa,
t i t
terintegrasi
i dapat
d t terdiri
t di i dari:
d i menyediakan jasa pelaksa
a) Rancang bangun naan dan atau pekerjaan
b) Perencanaan;pengadaan
d lainnya yang dapat
mencakup kombinasi
dan pelaksaan terima
berbagai bidang pekerjaan
jadi; secara terintegrasi
i i (desain
(d i
c) Penyelenggaraan and build, engineering
pekerjaan terima jadi. procurement,, construction))
p
PP29/2000DANPERUBAHANNYATENTANG
PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
PENYELENGGARAANJASAKONSTRUKSI

PASAL13AYAT(1)
( )
Pemilihan penyedia jasa terintegrasi dilakukan mengikuti tata cara pemilihan
pelaksana konstruksi dengan cara pelelangan terbatas.

PASAL13AYAT(2)
Pekerjaan yangdapat dilakukan dengan layanan jasa konstruksi secara terintegrasi adalah pekerjaan
yang:
a)) Bersifat
if komplek;
k l k
b) Memerlukan teknologi tinggi;
c) Mempunyai risiko tinggi;
d) Memiliki biaya besar.
PASAL13AYAT(5)
Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan syarat
syarat sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), dan pekerjaan yang dapat dilakukan secara
terintegrasi ditentukan oleh Menteri.

PASAL20AYAT(2)
Dalam hal pekerjaan terintegrasi, kontrak kerja konstruksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dapat dituangkan dalam 1 (satu) kontrak kerja konstruksi
PP79/2015TENTANGPERUBAHANKEDUAPP29/2000
/ /

PASAL13A
Badan Usaha Milik Negara yang mendapat penugasan dari Pemerintah dapat
melaksanakan penunjukan langsung kepada Badan Usaha Milik Negara lain
atau anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara untuk pekerjaan jasa
terintegrasi.
Pokok Rancangan Perubahan PeraturanMenteriPUPRNo.19/PRT/M/2015
Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi
Rancang dan Bangun (DesignandBuild).

KriteriaPekerjaanKonstruksiTerintegrasiRancangdan Bangun (DesignandBuild)


a) Pekerjaan Kompleks;atau
b) Pekerjaan Tertentu

Penjelasan:
Pekerjaan kompleks adalah pekerjaan yang memerlukan teknologi tinggi,
mempunyai risiko tinggi, menggunakan peralatan yang didesain khusus dan/atau
pekerjaan yang bernilai diatas Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah).
Pekerjaan kompleks sebagaimana dimaksud ditetapkan oleh Pejabat Pimpinan
Tinggi Madya pada Kementerian/Lembaga/Institusi atau Pejabat Pimpinan Tinggi
Pratama pada Pemerintah Daerah.
Pekerjaan tertentu adalah pekerjaan yang mendesak untuk segera dimanfaatkan.
Pekerjaan mendesak sebagaimana dimaksud ditetapkan oleh Pimpinan
Kementerian/Lembaga/Institusi dan Kepala Daerah.

CATATANPENTING:
KEDEPANINIADAKECENDERUNGANPEKERJAAAN2JASAKONSTRUKSIAKANDIARAHKAN
KEMODELDESAINANDBUILDATAUTERINTEGRASI???
DALAMERAKABINETKERJAJOKOWI,BEBERAPA
PROYEKPEMERINTAHYANGBIASANYA
MENGGUNAKANKONSEPKONVENSIONAL,BERALIH
KEKONSEPDESAINANDBUILD

SUDAHSIAPKAHDUNIAUSAHA
SUDAH SIAPKAH DUNIA USAHA
JASAKONSULTANSIMENGHADAPI
TRENDPEKERJAAN
DESAIN AND BUILD ?
DESAINANDBUILD?
SEKIAN

TERIMA KASIH
TERIMAKASIH
Mid Term Review
Program Kerja DPP INKINDO DKI Jakarta 2014 2018
FORUM ANGGOTA DPP INKINDO DKI JAKARTA
J k t - 14 September
Jakarta S t b 2016
Proses Perumusan Program Kerja DPP INKINDO
DKI JJakarta
k t 2014-2018
2014 2018

M spro
Musprov GBHKO
(April 2014) 38 butir

Rakerprov Program Kerja


P K j
(September 2014)
186 Kegiatan

Penyelarasan Program Kerja


(Januari 2015) Terkonsolidasi
50 Program
Latar Belakang Penyelarasan Program

Ketercapaian sasaran dalam Garis Besar Haluan


Kebijakan
j Organisasi
g ((GBHKO))
Potensi joint program antar WK Bidang pada
pogram yang bersesuaian
Fokus pada hasil / output yang memberi dampak
Efi i i pelaksanaan
Efisiensi l k program
Keterbatasan anggaran pelaksanaan program
Sisa waktu efektif pelaksanaan program
Kualitas program
Konsep Penyelarasan Program
Pengelompokan program pada program rutin terkait tugas
pokok dan fungsi WK Bidang
Pemilihan program prioritas berdasar pertimbangan
dampak terhadap organisasi dan manfaat terhadap
anggota
Alokasi program prioritas antara 2 s/d 4 program per WK
Bidang , (maksimum 1 program / bulan )
Sasaran dalam GBHKO terakomodasi secara optimum
Tetap selaras dengan hasil keputusan musprov DPP
Inkindo DKI Jakarta
Garis Besar Haluan Kerja
j Organisasi
g ((GBHKO)#1
)
Garis Besar Haluan Kerja
j Organisasi
g ((GBHKO)#2
)
Program
g Kerja
j Terkonsolidasi #1
Program
g Kerja
j Terkonsolidasi #2
Jadwal Pelaksanaan Program Tahun 2015
Jadwal Pelaksanaan Program Tahun 2016
Evaluasi Pelaksanaan Program Kerja
Penajaman Prioritas Program Kerja

Relevansi GBHKO
Manfaat bagi
g anggota
gg dan kebutuhan internal
Adaptive pada kondisi aktual dan pengaruh
eksternal
Sisa
S waktu pelaksanaan program
Terima kasih untuk masukan dan partisipasinya
Kementerian Keuangan
Direktorat Jenderal Pajak
j
KONDISI EKONOMI GLOBAL
MODERASI PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL

PEREKONOMIAN AMERIKA YANG BELUM STABIL

PERLAMBATAN PERTUMBUHAN TIONGKOK

KETIDAKPASTIAN KEBIJAKAN MONETER

HARGA KOMODITAS MENURUN

RISIKO GEOPOLITIK: TIMUR TENGAH & BREXIT


PERLAMBATAN EKONOMI INDONESIA

DAMPAK DEFISIT NERACA PERDAGANGAN

BAGI DEFISIT ANGGARAN MEMBESAR

INDONESIA PENURUNAN LAJU PERTUMBUHAN SEKTOR


INDUSTRI/ MANUFAKTUR

INFRASTRUCTURE GAP YANG MASIH TINGGI


AKIBAT KONDISI TERSEBUT

PENGANGGURAN

KEMISKINAN MAKIN
MENINGKAT
KESENJANGAN
KITA HARUS

SUMBER TEMUKAN!
PERTUMBUHAN
EKONOMI
BARU!
PERTUMBUHAN
EKONOMI
MENURUN
Indonesia mencari
sumber investasi dari
LUAR NEGERI

Peluang INVESTASI di
I d
Indonesia
i TERBUKA
LEBAR
KITA HARUS

DENGAN TEMUKAN!
CARA
REPATRIASI
HARTA WNI TERSEBAR DI SELURUH DUNIA

WAKTUNYA UNTUK KEMBALI, SEKARANG!


MENGAPA SEKARANG?

Negara ini membutuhkan


banyak dana untuk
pembangunan yang inklusif
MENGAPA SEKARANG?
MANFAATKAN PENGAMPUNAN PAJAK SEKARANG
SEKARANG, SEBELUM
SEBELUM:

AUTOMATIC
EXCHANGE
OF INFORMATION
(AEOI) REVISI UU PERBANKAN
PALING LAMBAT MULAI 2018
UNTUK KETERBUKAAN
DATA BAGI PERPAJAKAN

WP tidak
tid k akan
k bisa
bi lagi
l i menyembunyikan
b ik asetnya
t
(di mana pun) dari otoritas pajak
MANFAAT DAN TUJUAN AMNESTI PAJAK
Meningkatkan PERTUMBUHANEKONOMImelalui
Repatriasi Aset,yangditandai:
Peningkatan likuiditas domestik;
Perbaikan nilai tukar Rupiah;
Penurunan
e u u a Su Suku u Bunga;
u ga;
Peningkatan investasi

BagiandariReformasiPerpajakanmenujusistemyang
berkeadilan,sertaperluasanbasisdataperpajakan

MeningkatkanPenerimaanPajak
KETENTUAN

UMUM
PENGERTIAN

Pengampunan Pajak

penghapusan pajak yang


seharusnya
y terutang,
g tidak
dikenai sanksi administrasi
perpajakan dan sanksi pidana
di bidang perpajakan, dengan
cara mengungkap Harta dan
membayar Uang Tebusan

Pasal 1Angka 1.
PENGERTIAN

Wajib Pajak

Wajib Pajak adalah orang pribadi atau


badan yang mempunyai hak dan
kewajiban perpajakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang
undangan di bidang perpajakan

Pasal 1Angka 2.
PENGERTIAN

Harta

Harta adalah akumulasi tambahan


kemampuan ekonomis berupa seluruh
kekayaan baik berwujud maupun
kekayaan,
tidak berwujud, baik bergerak maupun
tidak bergerak, baik yang digunakan
untukk usaha
h maupun bukanb k untukk
usaha, yang berada di dalam dan/atau
di luar wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia

Pasal 1Angka 3.
PENGERTIAN

Utang

Utang adalah jumlah pokok utang yang


belum dibayar yang berkaitan langsung
dengan perolehan Harta

Pasal 1Angka 4.
PENGERTIAN

Uang Tebusan

Uang Tebusan adalah sejumlah uang


yang dibayarkan ke kas negara untuk
mendapatkan
d k Pengampunan
P P j k
Pajak

Pasal 1Angka 7.
PENGERTIAN

Surat Pernyataan Harta

Surat Pernyataan Harta untuk


Pengampunan Pajak yang selanjutnya
di b Surat
disebut S P
Pernyataan adalah
d l h surat
yang digunakan oleh Wajib Pajak
untuk mengungkapkan Harta, Utang,
nilai Harta bersih, serta penghitungan
dan pembayaran Uang Tebusan

Pasal 1Angka 9.
PENGERTIAN

Surat Keterangan
Pengampunan Pajak

Surat Keterangan Pengampunan Pajak


yang selanjutnya disebut Surat
K
Keterangan adalah
d l h surat yang
diterbitkan oleh Menteri sebagai bukti
pemberian Pengampunan Pajak

Pasal 1Angka 11.


ASAS DAN
TUJUAN
ASAS & TUJUAN
Asas Pengampunan Pajak:

Kepentingan
Kepastian Hukum Keadilan Kemanfaatan
Nasional

Pasal 2Ayat (1)


ASAS & TUJUAN
Tujuan Pengampunan Pajak:

Mempercepat Meningkatkan
Mendorong Penerimaan Pajak
Pertumbuhan Ekonomi
Reformasi Perpajakan
p j

Pasal 2Ayat (2)


SUBYEK & OBYEK

Setiap Wajib Pajak


yang wajib
menyampaikan SPT
Tahunan PPh berhak
mendapatkan
Pengampunan Pajak
Pajak

kecuali
kecuali
Pasal 3Ayat (1)
BUKAN SUBYEK

Wajib Pajak yangsedang:

P21

dilakukan penyidikan & dalam proses menjalani hukuman


berkas penyidikannya peradilan pidana
telah dinyatakan
lengkap oleh Kejaksaan

atas Tindak Pidana di Bidang Perpajakan!

Pasal 3Ayat (3)


SUBYEK & OBYEK

Jenis Pajak yangmendapat pengampunan:

CutHere..

Pajak
k Pertambahan
b h Nilail dan
d
Pajak Penjualan atas Barang
Pajak Penghasilan (PPh)
Mewah (PPN/PPnBM)

Pasal 3Ayat (5)


2% TARIF
01Juli30Sept2016

3%
01Okt31Des2016

5%
01Jan31Mar2017

Harta yang berada


b d di dalam
d l
wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia

Pasal 4Ayat (1)


4% TARIF
01Juli30Sept2016

6%
01Okt31Des2016

10%
01Jan31Mar2017

Harta yang berada di luar


wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan
tidak dialihkan ke dalam
wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia

Pasal 4Ayat (2)


TARIF

REPATRIA
SI Harta yang berada di luar wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang
dialihkan ke dalam wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia

Jangkawaktupalingsingkat3(tiga)tahunterhitung
Jangka waktu paling singkat 3 (tiga) tahun terhitung
sejakdiinvestasikan

Pasal 4Ayat (1)


2% TARIF
01Juli30Sept2016

3%
01Okt31Des2016

5%
01Jan31Mar2017

LUARNEGERI

DALAMNEGERI

Pasal 4Ayat (1)


TARIF

TARIF KHUSUS
WAJIB PAJAK
DENGAN PEREDARAN
USAHA SAMPAI DENGAN
Rp4 8 M
Rp4,8

Pasal 4Ayat (3)


TARIF

WAJIB PAJAK DENGAN PEREDARAN USAHA S.D. 4,8MILIAR

0 5%
0,5% 2%
JIKA PENGUNGKAPAN JIKA PENGUNGKAPAN
HARTA SAMPAI DENGAN HARTA LEBIH DARI
10 MILIAR 10 MILIAR

1 JULI 2016 S.D. 31 MARET 2017

Pasal 4Ayat (3)


CARA MENGHITUNG
UANG TEBUSAN
UANG TEBUSAN

Uang Tebusan

TARIF X DASAR PENGENAAN


Dasar pengenaan Uang Tebusan
dihitung berdasarkan nilai Harta bersih
yang belum atau belum seluruhnya
dilaporkan dalam SPT PPh Terakhir

Pasal 5Ayat (1),(2)


HARTA BERSIH

HARTA UTANG

DIKURANGI

Nilai
il i Harta tambahan
b h yang nilai
il i Utang yang berkaitan
b k i
belum atau belum seluruhnya dengan Harta tambahan
dilaporkan dalam SPT PPh
T khi
Terakhir

Pasal 5Ayat (3)


NILAI UTANG
UTANG
Nilai Utang yang berkaitan secara langsung dengan
perolehan Harta tambahan, paling banyak yang dapat
diperhitungkan sebagai pengurang:

50% 75%

ORANGPRIBADI BADAN

Pasal 7Ayat (2)


CARA PENYAMPAIAN
SURAT PERNYATAAN
HARTA

Pasal 8
CARA PENYAMPAIAN

SURATPERNYATAANHARTA

Surat Pernyataan ditandatangani oleh:


a) WajibPajakorangpribadi;
b) pemimpintertinggiberdasarkan
akta pendirian badan atau
aktapendirianbadanatau
dokumenlainyangdipersamakan,
bagiWajibPajakbadan;atau
c)) p
penerimakuasa,dalamhal
,
pemimpintertinggi berhalangan

Pasal 8Ayat (2)


SYARATPENGAJUAN SYARAT
Untuk
U t k memperoleh
l h Pengampunan
P P j k Wajib
Pajak, W jib
Pajak harus menyampaikan Surat Pernyataan
dengan memenuhi persyaratan:

MEMILIKI BAYAR LUNAS LUNASPAJAK LAPORSPT CABUT


NPWPApabila Syarat
UANG tersebut ATASBUKTI
tidak terpenuhi,maka
TUNGGAKAN TAHUN
Wajib PajakUPAYA
TEBUSAN PAJAK PERMULAAN/ TERAKHIR HUKUM
tidak dapat menyampaikanSurat Pernyataan
PENYIDIKAN Pengampunan Pajak

Pasal 8Ayat (3)


CABUTUPAYAHUKUM SYARAT
Upaya Hukum
U H k yang dicabut
di b t permohonannya
h
adalah:

Pengembalian Kelebihan Pajak


(termasuk Pbk)

Pengurangan/Penghapusan Sanksi Adm

Pengurangan/pembatalan SKPyangtidak benar dalamhalWajibPajaksedang


mengajukanpermohonandan
Keberatan
belumditerbitkan
Pembetulan atau SKPdan Surat Keputusan
p suratkeputusanatauputusan

Banding

Gugatan dan/atau Peninjauan Kembali

Pasal 8Ayat (3)


LAMPIRANSURATPERNYATAAN SYARAT
S t Pernyataan
Surat P t h
harus dil
dilampiri
i i dengan:
d

Bukti Pembayaran Uang Tebusan

Bukti lunas Tunggakan

Daftar Rincian Harta beserta informasi kepemilikan

Daftar Utang serta dokumen pendukung


Bukti lunas pajak bagi WPyangsedang dilakukan
Bukti Permulaan/penyidikan

Fotokopi SPTPPh terakhir

Surat Pernyataan mencabut permohonan

Pasal 9Ayat (2)


SYARATTAMBAHAN SYARAT
Wajib Pajak harus melampirkan surat pernyataan
mengalihkan dan menginvestasikan Harta ke
dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
paling
li singkat
i k t selama
l j
jangka
k waktu
kt 3 (tiga)
(ti ) tahun
t h
terhitung sejak dialihkan

Wajib Pajak yangmelakukan


Repatriasi
i i

Pasal 9Ayat (3)


SYARATTAMBAHAN SYARAT
Wajib Pajak harus melampirkan surat pernyataan
tidak mengalihkan Harta ke luar wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia paling singkat selama
j k waktu
jangka kt 3 (tiga)
(ti ) tahun
t h t hit
terhitung sejak
j k
diterbitkannya Surat Keterangan

WPyg mengungkap
Hartayangberada
y g
didalam Indonesia

Pasal 9Ayat (4)


SYARATTAMBAHAN SYARAT
Wajib Pajak harus melampirkan surat pernyataan
mengenai besaran peredaran usaha

WajibPajakyangperedaran
usahanyasampaidengan
4,8M

Pasal 9Ayat (5)


JANGKA WAKTU PENYELESAIAN

SURAT KETERANGAN

Pasal 10
JANGKA WAKTU

Surat Keterangan harus diterbitkan dalam


jangka waktu paling lama 10 (sepuluh)
hari kerja terhitung sejak tanggal diterima
Surat Pernyataan beserta lampirannya

HARIKERJA

Pasal 10Ayat (5)


PEMBETULAN
Menteriataupejabat
p j yyangditunjuk
g j atas nama
Menteri dapatmenerbitkan suratpembetulan
atasSuratKeterangan
dalamhalterdapat:

Kesalahantulis dalamSurat
Keterangan;dan/atau
g ; /

Kesalahanhitungg dalamSurat
Keterangan

Pasal 10Ayat (6)


JUMLAH PENYAMPAIAN

WajibPajakdapatmenyampaikanSuratPernyataan
keduaatauketigasebelum atau setelah Surat
Keterangan atas Surat Pernyataan yangpertama
atau kedua diterbitkan
Wajib Pajak dapat menyampaikan Surat
Pernyataan paling banyak 3 (tiga) kali
dalam jangka waktu terhitung sejak
UndangUndang ini mulai berlaku sampai
dengan tanggal 31 Maret 2017
KALI
KALI

Pasal 10Ayat (7)


KELEBIHAN BAYAR

Apabila terdapat Kelebihan bayar


karena Salahhitung dan/atau ada
S t Pernyataan
Surat P t k 2/k 3
ke2/ke3
Terhitungsejakditerbitkannya:
1. SuratPembetulanataudisampaikannya
2 SuratPernyataankeduaatauketiga.
2. Surat Pernyataan kedua atau ketiga
Harus:
Dikembalikan

Diperhitungkan dengan kewajiban


Pajak lainnya

BULAN

Pasal 10Ayat (10)


FASILITAS
AMNESTI PAJAK
FASILITAS
3
1 PEMERIKSAANPAJAK,BUKTI
,
PERMULAANDANPENYIDIKAN
FASILITAS
PAJAK TERUTANG YANG BELUMTINDAKPIDANAPERPAJAKAN
PAJAKTERUTANGYANGBELUM
SAMPAIDENGANAKHIR
2DIKENAKANSANKSIADMINISTRASI
DITERBITKANKETETAPAN,TIDAK
AMNESTI
TAHUNPAJAKTERAKHIR
DANPIDANASAMPAIDENGANAKHIR 4
PAJAK
SANKSIADMINISTRASIBERUPA
TAHUNPAJAKTERAKHIR
PEMERIKSAAN PAJAK BUKTI
PEMERIKSAANPAJAK,BUKTI
BUNGA ATAU DENDA SAMPAI
BUNGA,ATAUDENDASAMPAI
PERMULAANDANPENYIDIKAN
DENGANAKHIRTAHUNPAJAK
TERAKHIR SAMPAI DENGAN AKHIR TAHUN
SAMPAIDENGANAKHIRTAHUN
PAJAKTERAKHIRYANG
SEBELUMNYA DITANGGUHKAN
SEBELUMNYADITANGGUHKAN
Pasal 11Ayat (5)
KEWAJIBAN
INVESTASI
ATAS HARTA YANG
DIUNGKAPKAN
INSTRUMEN INVESTASI

Surat berharga Negara Republik Investasi infrastruktur melalui


Indonesia kerja sama Pemerintah dengan
Obligasi
g BUMN;; badan usaha;;
Obligasi lembaga pembiayaan Investasi sektor riil berdasarkan
milik Pemerintah; prioritas yang ditentukan oleh
Investasi keuangan pada Bank Pemerintah;
Persepsi; Bentuk investasi lainnya yang
Obligasi perusahaan swasta sah sesuai UU.
yang OJK;

Jangka investasi
paling singkat 3 tahun

Pasal 12Ayat (3)


LAPORAN INVESTASI

WAJIB PAJAK

Wajib Pajak ataukuasayang


ditunjukharusmenyampaikan
Ditjen Pajak
laporan Mengenai:
laporanMengenai:
Realisasi pengalihan dan Investasi

Penempatan Harta yangtidak


yang tidak
boleh dialihkan ke luar negeri

Pasal 13Ayat (1)


LAPORAN INVESTASI

SURAT
PERINGATAN
Ditjen
j Pajak
j
WAJIB PAJAK

Apabila Wajib Pajak tidak melakukan


repatriasi dan menginvestasikan Harta
sesuai ketentuan Pasal 8 ayat (6)
dan/atau WP menyatakan tidak
mengalihkan Harta keluar NKRI tetapi
tidak memenuhi ketentuan Pasal 8 SURAT
ayat (7) TANGGAPAN

Pasal 13Ayat (2),(3)


SANKSI ADMINISTRASI

Apabila Wajib Pajak melanggar atau


tidak sesuai dengan ketentuan terkait
Pasal 8 ayat (6) dan (7) Harta yang di
laporkan dalam Surat Pernyataan Harta
(SPH)
Hartabersihtambahandiperlakukan
H t b ih t b h di l k k
sebagai penghasilanpadaTahunPajak
2016dan dikenakan tarif umum

UangTebusanyangtelahdibayar
olehWajibPajakdiperhitungkan
l h b kd h k
sebagaipengurangpajak

Pasal 13Ayat (4)


PERLAKUAN
PERPAJAKAN
BALIK NAMA
WajibPajakyangtelah
memperolehSuratKeterangandan
membayarUangTebusanatas:

Hartatidakbergerakberupa
tanah dan/atau bangunan
tanahdan/ataubangunan Hartaberupa
p saham

yangbelumdibaliknamakanatasnamaWajibPajak,
b l db lk k b k
harusmelakukanpengalihanhakmenjadiatasnamaWajibPajak

Pasal 15Ayat (1)


BALIK NAMA

Hartatidakbergerakberupa
Dibebaskan dari pengenaan Pajak Penghasilan, dalam
tanahdan/ataubangunan
hal:
a) permohonan pengalihan hak; atau
b) penandatanganan surat pernyataan oleh kedua
belah pihak di hadapan notaris yang menyatakan
bahwa Harta tersebut benar milik Wajib Pajak yang
menyampaikan Surat Pernyataan, dalam hal Harta
dimaksud belum dapat diajukan permohonan
pengalihan hak,
dilakukan dalam jangka waktu paling lambat tanggal 31
Desember 2017

DESEMBER2017

Pasal 15Ayat (2)


BALIK NAMA

Hartaberupa saham Pengalihan hak atas Harta tersebut dibebaskan


dari p
pengenaan
g Pajak
j Penghasilan
g dalam hal
terdapat perjanjian pengalihan hak dalam
jangka waktu paling lambat tanggal 31
Desember 2017

DESEMBER2017

Pasal 15Ayat (3)


BALIK NAMA

Hartatidakbergerakberupa
Harta tidak bergerak berupa Hartaberupa
Harta berupa
tanahdan/ataubangunan saham

Apabila sampai dengan tanggal 31


Desember 2017, Wajib Pajak tidak
mengalihkan hak, akan dikenakan tarif
DESEMBER2017 umum sesuai dengan Undangundang
PPh

Pasal 15Ayat (4)


KONSEKUENSI

1 3
WAJIB PAJAK
WAJIBPAJAK
KELEBIHANPAJAKDALAMSPTPPh
KELEBIHAN
RUGIFISKALDALAMSPTSAMPAI
PAJAK DALAM SPT PPh
2 DANPPN/PPnBM SAMPAI
DENGANAKHIRTAHUNPAJAK 4
TIDAKBERHAK
TIDAK
TERAKHIR KE TAHUN PAJAKBERHAK
DENGAN AKHIR TAHUN PAJAK
DENGANAKHIRTAHUNPAJAK
TERAKHIRKETAHUNPAJAK
BERIKUTNYA TERAKHIR
ATAS
SPTPPh DANPPN/PPnBM SAMPAI
KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK
DENGAN AKHIR TAHUN PAJAK
DENGANAKHIRTAHUNPAJAK
DALAM SPT ATAS PPh DAN
PPN/PPnBM UNTUK MASA TERAKHIR
PAJAK
PADA AKHIR TAHUN PAJAK TERAKHIR
KE MASA PAJAK BERIKUTNYA

Pasal 16Ayat (1)


PRODUK HUKUM
Produk Hukum yangterbitsebelum
WajibPajakmenyampaikanSurat
Pernyataan,tetapdijadikandasar
bagi:

TINDAKANPENAGIHAN

PENGEMBALIANPEMBAYARAN

KOMPENSASIRUGIFISKAL

KOMPENSASIKELEBIHANBAYAR

Pasal 17Ayat (1)


PRODUK HUKUM
Produk Hukum yangterbitsetelah
WajibPajakmenyampaikanSurat
Pernyataan,tidak dapat dijadikan
dasarbagi:

TINDAKANPENAGIHAN

PENGEMBALIANPEMBAYARAN

KOMPENSASIRUGIFISKAL

KOMPENSASIKELEBIHANBAYAR

Pasal 17Ayat (2)


PRODUK HUKUM

Produk Hukum yangterbitsebelumWajib


PajakmenyampaikanSurat
Pajak menyampaikan Surat
Pernyataan yangmengakibatkantimbulnya
kewajiban
j pembayaranimbalanbunga
p y g
bagiDirektoratJenderalPajak,ataskewajiban
dimaksudmenjadihapus

Pasal 17Ayat (3)


PERLAKUAN ATAS
HARTA
YANG BELUM ATAU KURANG
DIUNGKAP
HARTA YANG BELUM DIUNGKAP (1)

WP yang
mengajukan
Pengampunan
Surat Pajak
Keterangan WAJIB PAJAK

Kantor
Pelayanan DATABARU
Pajak

g belum diungkap
Harta yyang g p Atas tambahan penghasilan
dianggap sebagai tambahan dikenai PPh secara umum
penghasilan yangditerima ditambah sanksi administrasi
atau diperoleh
p Wajib
j Pajak
j p pada berupa kenaikan 200%(dua
saat ditemukannya data ratus persen) dari PPh yang
tersebut tidak atau kurang dibayar

Pasal 18Ayat (1)


HARTA YANG BELUM DIUNGKAP (2)
Tidak menyampaikan Surat Pernyataan sampai Periode
Pengampunan Pajak berakhir,dan
WAJIB PAJAK

Menemukandatadan/atauinformasimengenaiHarta
yangdiperolehsejaktanggal1Januari1985s.d. 31
Desember 2015 danbelumdilaporkandalamSPT
Desember2015 dan belum dilaporkan dalam SPT


TahunanPPh
Ditjen Pajak Harta yang belum di ungkap
dianggap sebagai tambahan
penghasilan yang diterima
atau diperoleh Wajib Pajak pada
saat ditemukannya data
tersebut

A
Atas tambahan
b h penghasilan
h il
dikenai PPh secara umum

Pasal 18Ayat (2)


UPAYA HUKUM
UPAYA HUKUM
Sengketa

Segala sengketa yang berkaitan


dengan pelaksanaan UndangUndang
ini y
hanya dapat
p diselesaikan
melalui pengajuan gugatan.

Gugatan hanyadapatdiajukan
padabadanperadilanpajak

Pasal 19
MANAJEMEN
DATA DAN
INFORMASI
MANAJEMEN DATA DAN INFORMASI

Data dan Informasi


Data dan informasi yang bersumber dari Surat
Pernyataan tidak dapat dijadikan
sebagai dasar penyelidikan,
penyidikan,
idik d / t
dan/atau penuntutan
t t
pidana terhadap Wajib Pajak

Pasal 20
MANAJEMEN DATA DAN INFORMASI

Rahasia
Semua pihak yangberkaitandengan
yang berkaitan dengan
pelaksanaanPengampunanPajak,dilarang:
Surat
MEMBOCORKAN
Keterangan

MENYEBARLUASKAN

MEMBERITAHUKAN

Pasal 21Ayat (2)


MANAJEMEN DATA DAN INFORMASI

Rahasia
Datadan
Data dan informasi yangdisampaikan
yang disampaikan Wajib
Pajak dalamrangkaPengampunanPajak
Surat tidak dapat diminta olehsiapapun
Keterangan atau diberikan kepada pihak manapun
berdasarkan peraturanperundang
undangan lain

KECUALI ATAS PERSETUJUAN WAJIB PAJAK SENDIRI.

Pasal 21Ayat (3)


MANAJEMEN DATA DAN INFORMASI

Iktikad baik
Semua pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan
Pengampunan tidak
Pajak
Pajak, dapat
dilaporkan, digugat, dilakukan
penyelidikan dilakukan penyidikan,
penyelidikan, penyidikan
atau dituntut, baik secara perdata
maupun pidana

Pasal 22
KETENTUAN
PIDANA
PIDANA

(1)Setiaporangyangmelanggar
ketentuansebagaimanadimaksuddalamPasal
21ayat(2)dipidanadenganpidanapenjara
palinglama5(lima)tahun

(2) Penuntutan terhadaptindak


(2)Penuntutan h d i d k
pidanasebagaimanadimaksudpadaayat(1)
hanyadilakukanataspengaduanorangyang
kerahasiaannyadilanggar

Pasal 23
SAMPAIKANSURATPERNYATAAN
SAMPAIKAN SURAT PERNYATAAN
sebelum
periode
HARTAUNTUKPENGAMPUNAN
PAJAKBESERTAPERSYARATAN
KEKPPTERDAFTAR
SEGERA!
pengampunan
pajak
b
berakhir
khi
UNGKAP

TEBUS

LEGA
Terima Kasih
TerimaKasih.
amnesti
ti pajak
j k

ungkap . tebus . lega

FORMULIR PENGAMPUNAN PAJAK


FORMULIRINDUKSURATPERNYATAAN
FORMULIRLAMPIRANA

Pi d hk k I d k B1
PindahkankeIndukB1
FORMULIRLAMPIRANB

PindahkankeIndukC2
FORMULIRLAMPIRANC

PindahkankeIndukC3
FORMULIRLAMPIRAND

PindahkankeIndukC4
KODEHARTA
KasdanSetaraKas:
011:uangtunai
012:tabungan
013 i
013:giro
014:deposito
019:setarakaslainnya

PiutangdanPersediaan:
021:piutang
022: piutang afilias
022:piutangafilias
023:PersediaanUsaha
029:piutanglainnya

Investasi:
031:sahamyangdibeliuntukdijualkembali
032:saham
033:obligasiperusahaan
034:obligasipemerintahIndonesia(ObligasiRitelIndonesiaatauORI,surat
g y g )
berhargasyariahnegara,dll)
035:suratutanglainnya
036:reksadana(...bersambung...)
KODEHARTA
((...sambungan...)
b )
037:Instrumenderivatif(right,warran,kontrakberjangka,opsi,dll)
038:penyertaanmodaldalamperusahaanlainyangtidakatassahammeliputipenyertaan
modal pada CV firma dan sejenisnya
modalpadaCV,firma,dansejenisnya
039:investasilainnya

AlatTransportasi:
Alat Transportasi:
041:sepeda
042:sepedamotor
043: mobil
043:mobil
049:alattransportasilainnya

HartaBergerakLainnya:
g y
051:logammulia(emasbatangan,emasperhiasan,platinabatangan,platinaperhiasan,
logammulialainnya)
052:batumulia(intan,berlian,batumulialainnya)
053:barangbarangsenidanantik(barangbarangseni,barangbarangantik,lukisan,guci,
danlainlain)
054:kapalpesiar,pesawatterbang,helikopter,jetski,peralatanolahragakhusus
055:peralatanelektronik,furnitur
059:hartabergeraklainnyasepertikuda,hewanternak,danlainlain
KODEHARTA

HartaTidakBergerak:
061:tanahdan/ataubangunanuntuktempattinggal
062: tanah dan/atau bangunan untuk usaha (toko, pabrik, gudang, dan
062:tanahdan/ataubangunanuntukusaha(toko,pabrik,gudang,dan
sejenisnya)
063:tanahdanataylahanuntukusaha(lahanpertanian,perkebunan,
p
perikanandaratdansejenisnya)
j y )
069:hartatidakbergeraklainnya

HartaTidakBerwujud:
071:Paten
072:Royalti
073:MerekDagang
079:Hartatidakberwujudlainnya
Terima Kasih
TerimaKasih.
TAX
AMNESTY
2016

AKP2I Sebagai Mitra DJP Yang Terpercaya


Turut Menyukseskan Amnesti Pajak
Bersama Inkindo DKI Jakarta

Jakarta Design Center


Rabu,, 14 September
p 2016

PENGURUS PUSAT

eReNK@ 1
KementerianKeuangan
DirektoratJenderalPajak

ModifikasiuntukAKP2I 2
LATAR BELAKANG
MODERASI PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL

PEREKONOMIAN AMERIKA YANG BELUM STABIL

PERLAMBATAN PERTUMBUHAN TIONGKOK

KETIDAKPASTIAN KEBIJAKAN MONETER

HARGA KOMODITAS MENURUN

RISIKO GEOPOLITIK: TIMUR TENGAH & BREXIT

ModifikasiuntukAKP2I 3
PERLAMBATAN EKONOMI INDONESIA
DAMPAK DEFISIT NERACAPERDAGANGAN

BAGI DEFISITANGGARAN MEMBESAR

INDONESIA PENURUNAN LAJU PERTUMBUHAN SEKTOR


INDUSTRI/ MANUFAKTUR

INFRASTRUCTURE GAP YANG MASIH TINGGI

ModifikasiuntukAKP2I 4
AKIBAT KONDISI TERSEBUT

PENGANGGURAN

KEMISKINAN MAKIN
MENINGKAT
G A
KESENJANGAN

ModifikasiuntukAKP2I 5
KITA HARUS

SUMBER TEMUKAN!
PERTUMBUHAN
EKONOMI
BARU!

ModifikasiuntukAKP2I 6
PERTUMBUHAN
EKONOMI
MENURUN
Indonesia mencari
sumber investasi dari
LUAR NEGERI

Peluang INVESTASI di
I d
Indonesia
i TERBUKA
LEBAR

ModifikasiuntukAKP2I 7
KITA HARUS

DENGAN TEMUKAN!
CARA
REPATRIASI

ModifikasiuntukAKP2I 8
HARTAWNITERSEBARDISELURUH DUNIA

ModifikasiuntukAKP2I 9
HARTAWNITERSEBARDISELURUH DUNIA

WAKTUNYAUNTUKKEMBALI, SEKARANG!

ModifikasiuntukAKP2I 10
MENGAPA SEKARANG?

Negara ini membutuhkan


banyak dana untuk
pembangunan
b yang
berkelanjutan dan inklusif

ModifikasiuntukAKP2I 11
MENGAPA SEKARANG?
MANFAATKAN PENGAMPUNAN PAJAK SEKARANG,
SEKARANG SEBELUM:
SEBELUM

AUTOMATIC
EXCHANGE
OF INFORMATION
(AEOI) REVISI UU PERBANKAN
PALING LAMBAT MULAI2018
UNTUK KETERBUKAAN
DATA BAGI PERPAJAKAN

WP tidak
tid k akan
k bisa
bi lagi
l i menyembunyikan
b ik asetnya
t
(di mana pun) dari otoritas pajak

ModifikasiuntukAKP2I 12
MAKSUD
TUJUAN
AMNESTI PAJAK

Yang bertujuan
Peningkatan
P i k lik idi
likuiditas
domestik
SUMBER PERTUMBUHAN
PERTUMBUHAN Perbaikannilaitukar
Perbaikan nilai tukar Rupiah
EKONOMIMELALUI SukuBungayang kompetitif
REPATRIASIASET Peningkatan INVESTASI

ModifikasiuntukAKP2I 13
MAKSUD
TUJUAN
AMNESTI PAJAK

Datalebihvalid,komprehensif
dan terintegrasi
Perhitunganpotensi penerimaan
pajaklebih reliable
PERLUASANBASIS DATA
PERPAJAKAN

ModifikasiuntukAKP2I 14
MAKSUD
TUJUAN
AMNESTI PAJAK

JANGKA PENDEK
Penerimaan dari
dari
uang tebusan
MENINGKATKAN
PENERIMAAN PAJAK JANGKA PANJANG
Penerimaanpajak
b d
berdasarkanbasisdata
k b d yang
lebihlengkapdan akurat

ModifikasiuntukAKP2I 15
DEFINISI
AMNESTI PAJAK

penghapusan pajak yang seharusnya terutang,


tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan
dan sanksi pidana di bidang perpajakan
dengan cara mengungkap harta dan membayar
Uang Tebusan.

ModifikasiuntukAKP2I 16
6KEUNTUNGANAMNESTI PAJAK
1 PENGHAPUSAN 4 PENGHENTIAN
PROSESPEMERIKSAAN,
PROSES PEMERIKSAAN
PAJAKYANGSEHARUSNYA PEMERIKSAANBUKTI PERMULAAN,
TERUTANG ATAU PENYIDIKAN

2 TIDAK DIKENAI 5 JAMINAN RAHASIA


DATAPENGAMPUNANPAJAKTIDAK
SANKSI ADMINISTRASI
ADMINISTRASI DAPATDIJADIKANDASAR
DANSANKSIPIDANA PENYELIDIKANDANPENYIDIKAN
PERPAJAKAN TINDAKPIDANAAPA PUN

3 TIDAK DILAKUKAN 6 PEMBEBASAN


PEMERIKSAAN,PEMERIKSAAN PAJAKPENGHASILANUNTUKBALIK
BUKTIPERMULAAN,& PENYIDIKAN NAMAHARTA TAMBAHAN

ModifikasiuntukAKP2I 17
BERLAKU UNTUK

PPh

PPN/PPnBM
Sampai dengan
AKHIR
TAHUN PAJAK
TERAKHIR*

* TAHUN PAJAKTERAKHIR
Tahun Pajak yang berakhir pada jangka
waktu 1 Januari 2015 sampai dengan 31
Desember 2015

ModifikasiuntukAKP2I 18
Setiap
Setiap orang/badan berhak
mendapatkan Amnesti Pajak

BADAN ORANG PENGUSAHA OP/BADAN


PRIBADI OMZET BELUM
(OP) TERTENTU BER NPWP
BER-NPWP

ModifikasiuntukAKP2I 19
PENGECUALIAN SUBJEK

Wajib Pajak yang sedang:

P21

dilakukan penyidikan & dalam proses menjalani hukuman


berkas penyidikannya peradilan pidana
telah dinyatakan
lengkap oleh Kejaksaan

atas Tindak Pidana di Bidang Perpajakan!

ModifikasiuntukAKP2I 20
LANGKAH 1:
UNGKAP

UNGKAPKAN
SELURUH HARTA
YANG
BELUM DILAPORKAN
PADA SPT TAHUNAN PPh

ModifikasiuntukAKP2I 21
LANGKAH 2:
TEBUS

BAYAR
UANG TEBUSAN

ModifikasiuntukAKP2I 22
CARAHITUNG UANG TEBUSAN

TARIF X HARTA BERSIH

ModifikasiuntukAKP2I 23
CARA HITUNG HARTA BERSIH

HARTA TAMBAHAN

UTANG UTANG TERKAIT PEROLEHAN HARTATAMBAHAN


UTANGTERKAITPEROLEHANHARTATAMBAHAN
danbelumdilaporkandiSPTTahunan PPh terakhir

HARTA BERSIH
ModifikasiuntukAKP2I 24
CARA HITUNG HARTA BERSIH

RP
HARTA BERUPA KAS DILAPORKAN
SESUAI NILAI NOMINAL

HARTA SELAIN KAS DILAPORKAN SESUAI


HARGA WAJAR MENURUT PERHITUNGAN
WAJIB PAJAK SENDIRI

RP JIKA DALAM MATA UANG ASING, HARUS


DIRUPIAHKAN DENGAN KURS MENTERI KEUANGAN
PADA AKHIR TAHUN PAJAK TERAKHIR

ModifikasiuntukAKP2I 25
CARA HITUNG HARTA BERSIH

UTANG TERKAIT PEROLEHAN HARTA


DAPAT DIKURANGKAN PALING BANYAK:
BANYAK

DARI HARTATAMBAHAN
75% UNTUK WP BADAN

DARI HARTATAMBAHAN
50% UNTUK WP ORANG PRIBADI

ModifikasiuntukAKP2I 26
NILAI WAJAR

Adalahnilaiyangmenggambarkankondisidan
keadaanasetyangsejenisatausetara
BERDASARKANPENILAIANWajibPajak

Dicatatsebagaihargaperolehanharta
yangdilaporkanPALINGLAMBAT pada
SPTTAHUNANPPh 2017

ModifikasiuntukAKP2I 27
PENGUNGKAPANHARTAYANGBERADA TARIF
DI DALAM WILAYAH NKRI

PERIODE I PERIODE II PERIODE III


1JULI2016 1OKTOBER2016 1JANUARI 2017
Sd sd sd
30SEPTEMBER2016 31DESEMBER 2016 31MARET 2017

ModifikasiuntukAKP2I 28
PENGUNGKAPAN HARTA YANG BERADA TARIF
DI LUAR WILAYAH NKRI

PERIODE I PERIODE II PERIODE III


1JULI2016 1OKTOBER2016 1JANUARI 2017
SAMPAI SAMPAI SAMPAI
30SEPTEMBER2016 31DESEMBER 2016 31MARET 2017

JIKA HARTATERSEBUT TIDAK DIALIHKAN KE DALAM NEGERI

ModifikasiuntukAKP2I 29
JIKA ANDA ALIHKAN &
INVESTASIKAN
HARTA DI LUAR NEGERI
KE DALAM
WILAYAH NKRI
ModifikasiuntukAKP2I 30
TARIF Untuk WP yang mengalihkan dan
menginvestasikan harta di luar negeri
SPESIAL ke dalam Wilayah NKRI

Periode I

Periode II

P i d III
Periode

ModifikasiuntukAKP2I 31
BATAS WAKTU PENGALIHAN
HARTA MASUK KE WILAYAH NKRI
PENYAMPAIAN
SURAT PERNYATAAN
SEJAKUU BERLAKU
S.D.AKHIR BULAN
2016
KE3

PENYAMPAIAN
31
SURAT PERNYATAAN
DESEMBER
BULANKE4 UU
BERLAKU S.D.
31DESEMBER 2016
PENYAMPAIAN 2017
SURAT PERNYATAAN
1JANUARI 2017
SAMPAI
31
MARET
31MARET 2017

ModifikasiuntukAKP2I 32
SARANA INVESTASI

Surat berharga Negara Republik Investasi infrastruktur melalui


Indonesia kerja sama Pemerintah dengan
Obligasi
g BUMN badan usaha
Obligasi lembaga pembiayaan Investasi sektor riil berdasarkan
milik Pemerintah prioritas yang ditentukan oleh
Investasi keuangan pada Bank Pemerintah: tanah dan
Persepsi bangunan serta emas
Obligasi perusahaan swasta Bentuk investasi lainnya yang
yang diawasi OJK sah sesuai UU

Jangka investasi
paling singkat 3 tahun

ModifikasiuntukAKP2I 33
TARIF KHUSUS
PELAKU USAHA

OMZET
SAMPAI Rp4,8
R 48M

ModifikasiuntukAKP2I 34
TARIF KHUSUS OMZET
TERTENTU
WAJIB PAJAK DENGAN PEREDARAN USAHA sd Rp4,8 MILIAR
PADA TAHUN PAJAK TERAKHIR

0 5%
0,5%
JIKA HARTA YANG
2%
JIKA HARTA YANG
DIUNGKAPKAN SAMPAI DIUNGKAPKAN LEBIH
DENGAN DARI
Rp10 MILIAR Rp10 MILIAR
SEJAK UU BERLAKU sd
d 31 MARET 2017

ModifikasiuntukAKP2I 35
TAHUN

JANGKA WAKTU MINIMAL HARTA TAMBAHAN YANG


DIUNGKAPKAN ATAU DIALIHKAN MASUK KE WILAYAH NKRI
UNTUK TETAP BERADA DI WILAYAH NKRI

ModifikasiuntukAKP2I 36
CARA PERMOHONAN
Temui HELPDESK untuk informasi:
Seputar Pengampunan Pajak
Persyaratan yang diperlukan
d l k
TUNGGAKAN PAJAK
Penghitungan uang tebusan

B
Bayar U
Uang Tb
Tebusan

SURATPERNYATAAN
HARTA
UNTUK
PENGAMPUNANPAJAK
Sampaikan Surat Pernyataan Harta
untuk
k Pengampunan
P P j k beserta
Pajak b
lampirannya

ModifikasiuntukAKP2I 37
PAJAK

TUNGGAKAN PAJAK

1 JUMLAHPOKOKpajakyangbelum dilunasi

TAMBAHANPAJAKyangmasihharusdibayartermasukPAJAK
2 YANGSEHARUSNYATIDAK DIKEMBALIKAN
(b d
(berdasarkankeputusanDJPatauputusan
k k t DJP t t peradilan)
dil )

ModifikasiuntukAKP2I 38
SURAT PERNYATAAN HARTA
SURATPERNYATAAN Surat Pernyataan
UNTUK berisi identitas WP,
PENGAMPUNAN PAJAK harta, utang, harta
bersih, serta
penghitungan Uang
Tebusan

Oleh WP sendiri
untuk Orang Pribadi

Oleh pemimpin
tertinggi Badan Usaha
atau kuasanya untuk
Badan Usaha

ModifikasiuntukAKP2I 39
SURAT PERNYATAAN HARTA
SURATPERNYATAAN Surat Pernyataan
UNTUK dapat disampaikan
PENGAMPUNAN PAJAK paling banyak 3
(tiga) kali

ModifikasiuntukAKP2I 40
PERSYARATAN

MEMILIKI NPWP

MEMBAYAR UANG TEBUSAN

TELAH MELAPORKAN
SPT TAHUNAN PPh TERAKHIR

ModifikasiuntukAKP2I 41
SPT TAHUNAN PPh TERAKHIR

SPT PPH
TAHUNAN Bagi WP yang tahun bukunya berakhir
pada periode 1 Juli 2015 sd 31
Desember 2015
SPT Tahunan PPh 2015

Bagi WP yang tahun bukunya berakhir


SPT PPH
TAHUNAN

pada periode 1 Januari 2015 sd 30


Juni 2015
SPT Tahunan PPh 2014

ModifikasiuntukAKP2I 42
SPT TAHUNAN PPh TERAKHIR

SPT PPH
TAHUNAN
WP telah punya NPWP sebelum tahun 2016
tapi belum lapor SPT:
~wajib lapor SPT terakhir yg mencerminkan
harta pada SPT sebelumnya dan SPT terakhir
SPT Tahunan PPh 2015
~selain harta itu merupakan
p harta tambahan

Bagi WP yang punya NPWP setelah


SPT PPH
TAHUNAN

tahun 2015 tidak perlu melampirkan


SPT terakhir pada Surat Pernyataan
SPT Tahunan PPh 2014

ModifikasiuntukAKP2I 43
PERSYARATAN
SKP
STP SKP MELUNASI SELURUH POKOK TUNGGAKAN
(TERMASUK CABANG)

BAGI WAJIB PAJAK YANG SEDANG DILAKUKAN


PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN DAN/ATAU
PENYIDIKAN,, HARUS MELUNASI:

PAJAK YANG TIDAK ATAU KURANG DIBAYAR

PAJAK YANG SEHARUSNYA TIDAK DIKEMBALIKAN

ModifikasiuntukAKP2I 44
PERSYARATAN
MENCABUT PERMOHONAN
PENGEMBALIANKELEBIHAN PEMBAYARAN
PAJAK
PENGURANGAN/PENGHAPUSAN
PENGURANGAN/PENGHAPUSANSANKSI
SANKSI
ADMINISTRASIDALAMSKPDAN/ATAUSTP
YANGTERDAPATPOKOKPAJAK
G O O J TERUTANG
U G
PENGURANGAN/PEMBATALAN
KETETAPAN PAJAK YANG TIDAK BENAR
KETETAPANPAJAKYANGTIDAK
GUGATAN,KEBERATAN,BANDING,PK
PEMBETULANATASSURATKETETAPAN
PAJAKDANSURAT KEPUTUSAN

ModifikasiuntukAKP2I 45
Uang
g Tebusan
Uang Tebusan = Tarif x Harta Bersih
Contoh:
Perusahaan Angkutan Karet Perkebunan 21 (AKP21) telah
menyampaikanik SPT Tahunan
T h PPh Badan
B d Tahun
T h Pajak
P j k 2015 yang
diantaranya dengan rincian (harta dan utang DN):
Nilai harta = Rp4.500.000.000
Nilai utang = Rp1.500.000.000
Nilai harta bersih = Rp3.000.000.000

Nilai harta AKP21 per 31 Desember 2015 sebesar


Rp15.000.000.000 yang terdiri dari:
~ telah dilaporkan = Rp4.500.000.000
Rp4 500 000 000
~ belum dilaporkan LN dan akan DN = Rp3,500.000.000
~ belum dilaporkan LN dan tetap LN = Rp7.000.000.000

eReNK@
ModifikasiuntukAKP2I 46
46
Uang
g Tebusan
Nilai utang AKP21 per 31 Desember 2015 sebesar
Rp4.500.000.000
p yyang
g terdiri dari:
~ telah dilaporkan = Rp1.500.000.000
~ belum dilaporkan LN dan akan DN = Rp1,000.000.000
~ belum dilaporkan LN dan tetap LN = Rp2.000.000.000

Nilai harta bersih LN jadi DN = Rp3,5 m Rp1 m = Rp2.500.000.000


Nilai harta bersih LN tetap LN = Rp7,0 m Rp2 m = Rp5.000.000.000

Dasar Pengenaan = nilai harta bersih:


Harta LN jadi DN = Rp2.500.000.000
Harta LN tetap LN = Rp5.000.000.000
Rp5 000 000 000

AKP21 menyampaikan Surat Pernyataan pada tanggal 4 Agustus 2016


Penghitungan Uang Tebusan:
Repatriasi Harta LN = 2% x Rp2.500.000.000 = Rp 50.000.000
Deklarasi Harta LN = 4% x Rp5.000.000.000 = Rp200.000.000
Jumlah Uangg Tebusan = Rp250.000.000
p

eReNK@
ModifikasiuntukAKP2I 47
47
Menteri
M t i Keuangan
K
MENERBITKAN
Surat Keterangan
Pengampunan Pajak
HARI KERJA

ModifikasiuntukAKP2I 48
TIDAK DAPAT diminta
oleh siapa pun
KERAHASIAAN
TIDAK DAPAT diberikan
DATA
pada pihak mana pun

TIDAK DAPAT dijadikan dasar penyelidikan, penyidikan,


dan/atau penuntutan tindak pidana apa pun

Barangsiapa
B i MEMBOCORKAN informasi
i f i akan
k dihukum
dih k
PIDANA PENJARA paling lama 5 TAHUN

ModifikasiuntukAKP2I 49
SAMPAIKANSURAT PERNYATAAN
HARTAUNTUKPENGAMPUNAN
PAJAKBESERTA PERSYARATAN
KEKPP TERDAFTAR
SEGERA!

ModifikasiuntukAKP2I 50
JIKA SETELAH MASA
PENGAMPUNAN
BERAKHIR

DJP MENEMUKAN
HARTA YANG BELUM
DILAPORKAN WP YANG
IKUT PROGRAM
PENGAMPUNAN PAJAK

Dan DIKENAI PPh dengan Harta tersebut akan


ditambah SANKSI diperhitungkan
sebagai
b i tambahan
t b h + SPT

200% penghasilan

ModifikasiuntukAKP2I 51
SSegala
l SENGKETA yang berkaitan
b k it d dengan
pelaksanaan AMNESTI PAJAK hanya dapat
diselesaikan melalui pengajuan gugatan
pada

BADAN PERADILAN PAJAK

ModifikasiuntukAKP2I 52
SETELAH MASA
PENGAMPUNAN
BERAKHIR

WP TIDAK MEMANFAATKAN
PENGAMPUNAN PAJAK

DATA

DAN DJP MENEMUKAN HARTA


YANG BELUM DILAPORKAN

KONSEKUENSINYA?

ModifikasiuntukAKP2I 53
SETELAH MASA
KONSEKUENSI PENGAMPUNAN
BERAKHIR
MAKSIMAL 3
Harta yang diperoleh TAHUN
mulai 1 Januari 1985 sd
31 Desember 2015 akan
diperhitungkan
p g sebagai
g
+ SPT Sejak Berlakunya UU
Pengampunan Pajak

tambahan penghasilan

Dan DIKENAI PAJAK RP


dengan ditambah SANKSI
ADMINISTRASI sesuai
UU PERPAJAKAN

ModifikasiuntukAKP2I 54
Konsekuensi Amnesti Pajak

WPyangwajibpembukuanharusmembukukan
y g j p selisihnilaiharta
bersihantaranilaiyangtercantumpadaSuratPernyataandannilai
yangterterapadaSPTTahunanPPhterakhirsebagai tambahanatas
saldoditahandalamneraca
ld dit h d l
Aktivatakberwujudsebagaihartatambahanyangdiungkap, tidak
( j p p j
bolehdiamortisasi(untuktujuanperpajakan))
Aktivaberwujudsebagaihartatambahanyangdiungkap, tidakboleh
disusutkan(untuktujuanperpajakan)
HartayangdiungkapkanolehWP
Harta yang diungkapkan oleh WP tidakdapatdialihkankeLNselama3
tidak dapat dialihkan ke LN selama 3
tahunsejakditerbitkanSuratKeterangan

eReNK@
ModifikasiuntukAKP2I 55
55
K
Konsekuensi
k i Amnesti
A ti P
Pajak
j k
WPyangikutpengampunanpajak tidakberhak:
mengkompensasikan
mengkompensasikankerugianfiskalsdtahunpajakterakhir
kerugian fiskal sd tahun pajak terakhir ketahunpajak
ke tahun pajak
berikutnya
mengkompensasikankelebihanpembayaranpajaksdmasapajakpadaakhir
tahun pajak terakhir kemasapajakberikutnya
tahunpajakterakhir ke masa pajak berikutnya
mengajukanpermohonanpengembaliankelebihanpembayaranpajaksd
akhirtahunpajakterakhir
melakukanpembetulanSPT
melakukan pembetulan SPT sdakhirtahunpajakterakhir
sd akhir tahun pajak terakhir
KetetapandanKeputusansertaPutusan yangterbitsetelah
penyampaianSuratPernyataan tidakdapatditindaklanjutilagiuntuk
penagihanpajak,restitusi,kompensasikerugiandankompensasi
lebihbayar
KetetapandanKeputusansertaPutusan
Ketetapan dan Keputusan serta Putusan yangterbitsebelum
yang terbit sebelum
penyampaianSuratPernyataan yangmengakibatkantimbulnya
pemberianimbalanbunga,pemberiantersebutmenjadihapus

eReNK@
ModifikasiuntukAKP2I 56
56
ModifikasiuntukAKP2I 57

Anda mungkin juga menyukai