2 09.00 09.05 Pembukaan dan Pembacaan Doa MC dan M. Ali Ridwan Junaedi
3 09.05 09.15 Sambutan Direktur P2Humas Bapak Mekar Satria Utama, S.E,. MP.Acc
PENGADAANBARANGDANJASA
PEKERJAANKONSTRUKSIDANJASA
KONSULTANSI
Oleh:
Direktur Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
OUTLINEPEMBAHASAN
1 ReviewProjectDeliveryMethod
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 2
1 ReviewProjectDeliveryMethod
DesignBidBuild DesignandBuild
PROJECTDELIVERYMETHOD
Latar Belakang
Untuk mencapai tujuan proyek secara efektif, efisien
dan tepat sasaran,
sasaran dibutuhkan metode project delivey DesignBid
dan manajemen kontrak yang tepat, dengan Build
mempertimbangkan:
Batasan Biaya Contractor
Contractor
DesignBuild
PreSelection
Batasan Waktu
Analisas Risiko Project
Inovasi /Desain Proyek Delivery
Delivery
Ketersediaan Sumber Daya Manusia Type
Integrated Construction
Definisi Project
Project Management
Management
Management Agency
Project delivery method adalah sistem/terminologi yang
dirancang untuk merepresentasikan hubungan Construction
Management
kontrak serta peran dan tanggung jawab dari semua atRisk
entitas yang terlibat untuk mencapai tujuan proyek
konstruksi.
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 4
VariasiLingkupBeberapaMetodeProjectDelivery
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
KUADRANPROJECTDELIVERY&FINANCINGMETHOD
(PEMERINTAH)
Langsung
DBF//SuperTurnkey
p y
hod
nancingmeth
BOT DBOT
Clientfin
Tak Langsung
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
KUADRANPROJECTDELIVERY&FINANCINGMETHOD
(PEMERINTAH)
PEMERINTAH
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
KUADRANPROJECTDELIVERY&FINANCING
METHO(SWASTA)
( )Swasta
SWASTA
PEMERINTAH
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
TIPOLOGIDASARMETODEPROJECTDELIVERYDANTURUNANNYA
DBB
DBB Multiprime
Contracts
DB Developer Led
DBDeveloperLed Turnkey DBFO/BOT
Fokus
CMR Pedoman Evaluasi Pemiliihan
Metode Project Delivery
Kementerian PUPR
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
DesignBidBuild DesignBuild
DesignBidBuild DesignBuild
Dapat memperoleh desain yangdetail Desain diperoleh berdasarkan proposaldari Kontraktor
Desain V X
sesuai dengan keinginan Pemilik Proyek saja
Periode lebih panjang karena prosesDetail Periode lebih pendek karena prosesDetailDesigndan
TotalDurasi Proyek X V
Designdan Konstruksi harus terpisah Konstruksi dimungkinkan untuk dilakukan secara paralel
Pemilik proyek hanya memperoleh hasil Pemilik proyek dapat memperoleh hasil yangbaik
Penggunaan Teknologi desain yangbergantung pada pengalaman melalui pengalamandan pengembangan Kontraktor
X V
Inovatif desainer dengan menggunakan teknologi dalam inovasi dan efisiensi dengan menggunakan
yangcukup umum metode kerja atau teknologi baru pada proposalmereka
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
Pilihan Metode ProjectDeliveryKementerian PUPR
Metode ProjectDelivery
Project Delivery Skala Proyek MultiKontrak
Multi Kontrak Kompleksitas
DBB DBBMultiprime+CM
p DBBMultiprime+PM
p
DB DBMultiprime+PM
DBOM DBOM+PM
DBF/DBFO DBF/DBFO + PM
DBF/DBFO+PM
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
Kerangka Tahapan Evaluasi &Analisis Pemilihan MPD
diKementerian PUPR
1.1KLARIFIKASIPROYEK KELEBIHAN&KEKURANGAN 2.TAHAP
TIAP POKOKPERTIMBANGAN
1.EVALUASI ANALISIS
&SELEKSI EVALUASI
AWAL
1.2SASARAN&BATASANUMUM
Kualitas
SINTESAPOKOKPERTIMBANGAN
POKOK PERTIMBANGAN DBB DB DBOM DBFO
3.TAHAP
SINTESA
TATARAN PROYEK (Project-Level Issues)
1 Skala Proyek (Project Size)
2 Biaya (Cost)
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
1.2Seleksi Awal Pemilihan Metode ProjectDelivery
diKementerianPUPR
1.1KLARIFIKASIPROYEK 1.2SASARAN&BATASANUMUM 1.3EVALUASI&SELEKSIAWAL
Tetapkan
MULAI SASARANProyek ReviewMPDyangada berdasarkan;
DESKRIPSI
PROYEK 1.Peraturan/perijinan relevan terkait
Kualitas proyek
2.Kendala jadwal
3.Kendala kemampuan peserta
4.Perlunya kesepakatan pihak ke tiga
Apakah 5.Isyu Ketenagakerjaan
representasi Anggaran Waktu 6.Modelpembiayaan
owneruser yes
tunggal?
Kumpulkan
BATASAN relevan:
no Apakah no TAHAP
TAHAP
1.Peraturan/perijinan
ada MPDyang ANALISIS
relevan terkait proyek
dieliminasi? EVALUASI
Bangun 2.Kendala jadwal
kesepakatan 3.Kendala kemampuanp
peserta
legaltentang yes
4.Perlunya kesepakatan
TimPerwakilan pihak ke tiga Siapkan dokumen alasan
Proyek Owner y Ketenagakerjaan
5.Isyu g j
MPD yang dieliminasi
MPDyangdieliminasi
6.ModelPembiayaan
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
1.3Evaluasi &Seleksi Awal Metode ProjectDelivery
diKementerian PUPR
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
Perlu pertimbangan Go/Nogo
/
2.Analisis Evaluasi Metode ProjectDelivery
diKementerian PUPR
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
3.Sintesa &Keputusan Pemilihan Metode ProjectDelivery
diKementerian PUPR
POKOK PERTIMBANGAN DBB DB DBOM DBFO
TATARAN PROYEK (Project-Level Issues)
1 Skala Proyek (Project Size)
2 Biaya (Cost)
3 Jadwal (Schedule)
4 Tingkat kesulitan relatif proyek (Project relative complexity level)
5 Manajemen resiko (Risk Management)
6 Alokasi
o as resiko
es o ((Risk
s Allocation)
ocat o )
TATARAN AGENCY/ORGANISASI OWNER (Agency Level Issues)
7 Pengalaman organisasi owner (Agency Experience)
8 Kebutuhan staf (Staffing Required)
9 Kapabilitas staf (Staff Capability)
10 Sasaran & tujuan owner proyek (Agency Goals and Objectives)
11 Kendali owner atas proyek (Agency Control of Project)
12 Perjanjian dengan pihak ketiga (Third-Party Agreement)
TATARAN KEBIJAKAN PUBLIK/REGULASI (Public policy/Regulatory Issues)
13 Kompetisi (Competition)
14 Isyu ketenagakerjaan (Human resouces /labor issues)
15 Peraturan Pusat/Provinsi/Daerah (National/Provincial/Local Laws)
16 Masukan Pemangku Kepentingan (Stakeholder/Community Input)
Metode deliveryyangpalingsesuai
TATARAN KEBERLANJUTAN (Sustainability issues)
17 Biaya sepanjang siklus hidup (Lifecycle Costs) Metode deliveryyangsesuai
18 Kemampuan pemeliharaan (Maintainability)
19 Sasaran Desain berkelanjutan (Sustainable Design rating Goals) Metode deliveryyangtidak terlalu sesuai
20 Sasaran Konstruksi Berkelanjutan (Sustainable Construction)
X Metode deliveryyangtidak cocok (tidak perlu
ISYU PENTING LAIN (Other Important Issues rating)
22 Potensi Klaim Konstruksi (Construction Claims)
dievaluasi lanjut)
21 Potensi pertentangan (Adversarial Relationship)
22 Lain-lain DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
2 ReviewPeraturan Menteri PUPRNo31Tahun 2015
Tentang Perubahan Ketiga Peraturan Menteri PUNomor 07/PRT/M/2015
Tentangg Standar dan Pedoman Pengadaan
g Pekerjaan
j Konstruksi dan Konsultasi
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 18
KUALIFIKASI(1/4)
PENDAFTARANDANKUALIFIKASIPESERTA
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 19
KUALIFIKASI(2/4)
KLASIFIKASIDANKUALIFIKASIBU
(Permen PUNo.8/2011)
a. Klasifikasi:adalah bagian kegiatan registrasi untuk menetapkan
penggolongan
l usaha
h dibidang
di bid j
jasa k
konstruksi
k i menurut disiplin
di i li
keilmuan/keterampilan/keahlian;
g kegiatan
b. Kualifikasi:adalah bagian g registrasi
g untuk menetapkan
p
penggolongan usaha dibidang jasa konstruksi menurut
tingkat/kedalaman kompetensi dan kemampuan usaha
Contoh:
Klasifikasi Subklasifikasi Kualifikasi Subkualifikasi
Bangunan
g Gedungg BG004 Bangunan
g Besar (B) B2
Bangunan Sipil Komersial
Instalasi ME SI001konstruksi B1
Jasa pelaksanaan saluran air,pelabuhan,
lainnya Dam Menengah (M) M2
Jasa pelaksanaan SI003 Jalan Raya
spesialis TI505 Jasa M1
terintegrasi bangunan
gedung Kecil (K) K
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 20
KUALIFIKASI BADANUSAHA(3/4)
PEMAKETAN PEKERJAAN
PEKERJAANKONSTRUKSI
<Rp.2,5Miliar BADANUSAHAKECIL
Diatas Rp.2,5 50 BADANUSAHAMENENGAH
Miliar
Diatas Rp.50Miliar BADAN USAHABESAR
PEKERJAANJASAKONSULTANSI
<Rp. 750Juta BADANUSAHAKECIL
Diatas 750Juta BADANUSAHANONKECIL
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 21
KUALIFIKASI(4/4)
PEMAKETANPEKERJAANKONSTRUKSI
( DIATASRp2.5Ms/dRp50M)
1 Dipersyaratkan
1. Dipersyaratkanhanyauntukpelaksanakonstruksidengan
hanya untuk pelaksana konstruksi dengan
kualifikasiUsahaMenengah yangkemampuandasarnya(KD)
memenuhisyarat.
y
2. Dikecualikan,dapatdikerjakanolehpenyediajasadengan
kualifikasibesarapabila:
tidakadapenyediajasadengankualifikasimenengahyang
mendaftar;dan/atau
peralatanutamadantingkatkesulitanpekerjaanyangakan
dilelangkantidakdapatdipenuhi/dilaksanakanolehpenyedia
jasadengankualifikasimenengah.
d k lfk h
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 22
TATACARAPENETAPANPERSYARATAN
KLASIFIKASIBIDANGDANKUALIFIKASIUSAHA
PEKERJAANKONSTRUKSI
<Rp.2,5Miliar USAHAKECIL
Syarat SBU:
klasifikasi Bidang pekerjaan yangdiperlukan;
kualifikasi UsahaKecil (K)
Rp.2,5
2 50Miliar
0 ili USAHAMENENGAH
S G
Syarat SBU:
Subklasifikasi Bidang Pekerjaan dan kode subklasifikasi Bidang Pekerjaan
yang diperlukan, contoh: paket pekerjaan jalan dengan nilai Rp25Miliar,
yangdiperlukan,contoh:paket Rp25 Miliar,
syarat subklasifikasi bidang Jasa Pelaksana Konstruksi Jalan Raya(SI003)
Subkualifikasi UsahaM(M1maupun M2)
Diatas Rp.50Miliar
p USAHABESAR
Syarat SBU:
Subklasifikasi Bidang pekerjaan dan kode subklasifikasi Bidang Pekerjaan
yangdiperlukan;
Subkualifikasi UsahaB(B1maupun
Usaha B (B1 maupun B2)
23
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
TATACARAPENETAPANPERSYARATAN
KLASIFIKASIBIDANGDANKUALIFIKASIUSAHA
PEKERJAANJASAKONSULTANSI
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 24
ADMINISTRASI (1/2)
JAMINANPADAPEKERJAANKONSTRUKSI
Jaminan Penawaran
Sampai dengan Di atas Rp2.500.000.000
s.d.
s d Rp50.000.000.000
Rp50 000 000 000 di atas Rp50.000.000.000
Rp2 500 000 000
Rp2.500.000.000
tidak diperlukan surat jaminan dapat diterbitkan oleh Bank Umum, dapat diterbitkan Bank Umum,
penawaran Perusahaan Asuransi, Perusahaan konsorsium perusahaan asuransi
Penjaminan, konsorsium perusahaan umum/konsorsium lembaga
asuransii umum/konsorsium
/k i l b
lembaga penjaminan/konsorsium
j i /k i perusahaan
h
penjaminan/konsorsium perusahaan penjaminan yang mempunyai program
penjaminan yang mempunyai program asuransi kerugian (suretyship) yg
asuransi kerugian (suretyship) yg direkomendasikan OJK
direkomendasikan OJK
dapat diterbitkan oleh Bank Umum, Perusahaan Asuransi, dapat diterbitkan Bank Umum, konsorsium perusahaan
Perusahaan Penjaminan, konsorsium perusahaan asuransi asuransi umum/konsorsium lembaga penjaminan/
umum/konsorsium lembaga penjaminan/konsorsium konsorsium perusahaan penjaminan yang mempunyai
perusahaan penjaminan yang mempunyai program asuransi program asuransi kerugian (suretyship) yg direkomendasikan
kerugian (suretyship) yg direkomendasikan OJK OJK
Permasalahan umum: jaminan penawaran sering digugurkan untuk alasan yang tidak substansial
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 25
ADMINISTRASI (2/2)
JAMINANPADAPEKERJAANJASAKONSULTANSI
Jaminan Uang Muka
Sampai dengan Rp750.000.000 Di atas Rp750.000.000
dapat diterbitkan oleh Bank Umum, Perusahaan diterbitkan oleh Bank Umum, konsorsium perusahaan asuransi
Asuransi, Perusahaan Penjaminan, konsorsium umum/konsorsium lembaga penjaminan/konsorsium
perusahaan penjaminan yang mempunyai program asuransi
perusahaan asuransi umum/konsorsium lembaga
kerugian (suretyship) yg direkomendasikan OJK
penjaminan/konsorsium perusahaan penjaminan
yang mempunyai program asuransi kerugian
(suretyship) yg direkomendasikan OJK
Rekomendasi OJK:
1. Konsorsium Surety Bond Indonesia (KSBI), Rekomendasi OJK. Ijin Produk: S
4355/NB.111/2015
2 Konsorsium Penjaminan Proyek,
2. Proyek Rekomendasi OJK.OJK Ijin Produk Nomor : S
3380/NB.111/2015
Jaminan yyangditerbitkan
g harus ditandatangani
g oleh LeaderKonsorsium,Nama
,
Penjamin adalah PerusahaanKonsorsium
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 26
PERSYARATANTEKNIS(1/6)
PERALATAN
Permasalahan umum:
Mensyaratkan selain peralatan utama pada pekerjaan utama
Mensyaratkan kepemilikan alat yangberlebihan
yang berlebihan
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 27
PERSYARATANTEKNIS(2/6)
KESAMAANPERALATAN
Ketentuan
Jika menawarkan peralatan yang sama untuk beberapa paket pekerjaan
maka hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang pada 1 (satu) paket
pekerjaan dengan cara melakukan klarifikasi untuk menentukan peralatan
tersebut akan ditempatkan, sedangkan untuk paket pekerjaan lainnya
dinyatakan peralatan tidak ada dan dinyatakan gugur.
Pengecualian
Dikecualikan: waktu penggunaan alat tidak tumpang tindih (overlap), ada
peralatan cadangan yang diusulkan dalam dokumen penawaran yang
memenuhi syarat,
y , dan/atau
/ kapasitas
p dan pproduktifitas p
peralatan secara
teknis dapat menyelesaikan lebih dari 1 (satu) paket pekerjaan
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 28
PERSYARATANTEKNIS(3/6)
KESAMAAN PERSONIL
KESAMAANPERSONIL
Ketentuan
Jika menawarkan personil yang sama untuk beberapa paket pekerjaan, maka hanya
dapat ditetapkan sebagai pemenang pada 1 (satu) paket pekerjaan dengan cara
melakukan klarifikasi untuk menentukan personil tersebut akan ditempatkan,
sedangkan untuk paket pekerjaan lainnya personil dinyatakan tidak ada dan dinyatakan
gugur.
Pengecualian
(untuk Pekerjaan Konstruksi) apabila personil yang diusulkan penugasannya sebagai
Kepala Proyek atau ada personil cadangan yang diusulkan dalam dokumen penawaran
yang memenuhi syarat.
(untuk Jasa Konsultansi) menggunakan kontrak lump sum (paling banyak tiga paket)
atau bagian lump sum pada kontrak gabungan lump sum dan harga satuan atau untuk
k
kontrakk harga
h satuan dengan
d personilil yang diusulkan
di lk penugasannya tidak
id k tumpang
tindih (overlap).
P
Permasalahan
l h umum:Persyaratan
P t personilil yangberlebihan
b l bih
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 29
PERSYARATANTEKNIS(4/6)
SUBKONTRAK
1. Pekerjaan utama tidak dapat disubkontrakkan kecuali kepada penyedia
jasa spesialis;
2. Penawaran <Rp25.000.000.000,00 s.d Rp50.000.000.000,00
mensubkontrakkan sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan utama
kepada sub penyedia jasa Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi
kecil; dan/atau
3. Penawaran <Rp50.000.000.000,00 mensubkontrakkan sebagian
pekerjaan
p j yyangg bukan p
pekerjaan
j utama kepada
p sub p
penyedia
y jjasa Usaha
Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil dan dalam penawarannya
sudah menominasikan sub penyedia jasa dari lokasi pekerjaan setempat,
kecuali tidak tersedia sub penyedia jasa yang dimaksud.
dimaksud
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 30
PERSYARATANTEKNIS(5/6)
ALIHPENGALAMAN
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 31
PERSYARATANTEKNIS(6/6)
TANGGUNG JAWAB KONSULTAN PERENCANA
TANGGUNGJAWAB
1. Konsultan perencana bertanggung jawab terhadap hasil desain sekurang
kurangnya sampai produk desain tersebut selesai dilaksanakan
pembangunannya, sepanjang lingkup dan/atau kondisi lingkungan masih
sesuai dengan kriteria desain awal.
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
Peraturan Mengenai Pekerjaan Terintegrasi (DesignandBuild)
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 34
Isu Permen PUPRNomor 19/PRT/M/2015
1. Konsep Desain
Pasal 5 huruf b: Kriteria pekerjaan konstruksi yang dapat dilaksanakan secara terintegrasi rancang dan
bangun (Design and Build) meliputi: telah tersedia dokumen perencanaan awal pada tahapan konsep
desain
perlu diyakini konsep desain haruslah jelas dan lengkap, mencakup semua kebutuhan yang diperlukan
oleh Pemberi Tugas, baik secara cakupan, syarat fisik, syarat fungsional dan kenyamanan maupun
syaratt lain
l i yang dianggap
di perlu.
l
Hal ini menghindarkan sebisa mungkin addendum maupun pertanyaanpertanyaan dari pihak
manapun terkait perbedaan hasil dari pengadaan yang dilakukan pada beberapa paket berdasarkan
lokasi.
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 35
Perubahan Strukturisasi PermenPUPRNo.19/PRT/M/2015
Bab II Pendanaan
BabII BabII Persiapan Pengadaan
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 36
Strukturisasi Rancangan Perubahan
/ / /
PermenPUPRNomor 19/PRT/M/2015
B b IX Ketentuan
BabIX K t t P
Penutup
t
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 37
A.Pengertian dan Istilah
1. Harga Perkiraan Sendiri Pekerjaan Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build)
yang selanjutnya disebut HPS adalah perkiraan total nilai pekerjaan yang berdasarkan
pagu anggaran yang tersedia.
Penjelasan:
HPS ditetapkan oleh PPK berdasarkan nilai pagu anggaran.
2. Keluaran (output) adalah jenis pekerjaan/atau kelompok pekerjaan yang dihasilkan
dari tahapan pekerjaan, tercantum dalam Kontrak.
3. Ketentuan pengguna jasa (Employers Requirement) adalah kriteria dan code yang
menjadi acuan pelaksanaan pekerjaan konstruksi rancang dan bangun (design and
build).
4. Pelelangan Terbatas adalah metode pemilihan Penyedia dengan jumlah Penyedia yang
mampu melaksanakan diyakini terbatas.
Penjelasan:
dimungkinkan untuk dilaksanakan pelelangan umum jika Pokja tidak mengetahui
penyedia jasa yang diundang.
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 38
B.Kriteria Pengaadaan Metode DesignandBuild
Tidak semua pekerjaan konstruksi dapat dilaksanakan dengan pengadaan pekerjaan terintegrasi
rancang dan bangun (designandbuild).
Pengadaan
g pekerjaan
p j terintegrasi
g rancangg dan bangun
g ((designandbuild)memenuhi
g ) kriteria
pekerjaan kompleks atau pekerjaan tertentu.
1.Pekerjaan
k j Kompleks
l k 2.Pekerjaan
k j Tertentu
Teknologi Tinggi Pekerjaan yangmendesak untuk segera
Risiko Tinggi dimanfaatkan
Menggunakanperalatanyangdidesain Pekerjaan mendesak ditetapkan oleh
khusus Pimpinan K/L/D/I
NilaiPekerjaandiatasRp100.000.000.000,
Nilai Pekerjaan diatas Rp100 000 000 000
(seratusmiliarrupiah)
Ditetapkan oleh Pejabat Pimpinan Tinggi
Madya pada Kementerian/Lembaga/
Kementerian/Lembaga/
Institusi atau Pejabat Pimpinan Tinggi
Pratama pada Pemerintah Daerah
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 39
C.Persyaratan Pengaadaan Metode DesignandBuild
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 40
D.Pemilihan Sistem dan Penyusunan Dokumen Pengadaan
41
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
E.Kerangka Acuan Kerja
KerangkaAcuanKerjapalingsedikitmemuat:
1. PenjelasanUmum
e je asa U u meliputi:
e put
a) Latarbelakang;
b) Maksuddantujuan;
c)) Sumberpendanaan;
p ;
d) Besarnyatotalperkiraanbiayapekerjaan;
e) Waktupelaksanaanyangdiperlukan,termasukwaktupenyelesaiankegiatan/sub
kegiatan.
2. Dokumenkonsepdesain.
3. Uraiankegiatanyangakandilaksanakan,yangmencantumkan:
a) Tahapankeluaran(output) pelaksanaankonstruksi;
b) Ketentuan penggunajasa(EmployersRequirement)daripekerjaanperencanaan
desain;
c) Jumlahtenagaahliperencanadesainminimalyangdiperlukan;
d) Ketentuan penggunajasa(EmployersRequirement)daripekerjaankonstruksiyang
akandilaksanakan;
e) Jumlahtenagaahlipelaksanakonstruksiminimalyangdiperlukan;
f) Peralatanutamaminimalyangdiperlukan.
P l t t i i l di l k
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 42
F.PersyaratandanEvaluasiTeknis
1. Evaluasipenawaranteknisharusberdasarkanpada kriteriadantatacaraevaluasi
penawaranyangditetapkandalamDokumenPemilihan.
2. Persyaratanteknissekurangkurangnyaterdiriatas:
a) Proposaldesain;
b) Uraianpelaksanaanpekerjaan;
Uraian pelaksanaan pekerjaan;
c) Organisasipelaksanaan;
d) Manajemenpelaksanaan;
e) Perkiraanaruskas/cashflow;
Perkiraan arus kas/cash flow;
f) Daftarpersonil;
g) Daftarperalatanutama;
h) Suratkesepakatanrantaipasok;
Surat kesepakatan rantai pasok
i) Bagianpekerjaanyangdapatdisubkontrakkan;
j) RencanaKeselamatandanKesehatanKerjaKonstruksi(RK3K);dan
k) RencanaKendaliMutu(qualitycontrolplan).
d l ( l l l )
3. Penjelasanunsurpersyaratanteknisyangdisampaikandalamdokumenpenawaran
dilakukandenganpresentasiteknis.
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 43
G. Perubahan Kontrak,Penyesuaian Harga dan
Penjaminan Mutu
Perubahan Kontrak Penyesuaian Harga
1. Perubahan administrasi merupakan
p perubahan
p Dalam ppelaksanaan Kontrak Pekerjaan
j Konstruksi
ketentuan kontrak yang diakibatkan masalah Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and
administrasi, dilakukan berdasarkan kesepakatan Build) tidak diberlakukan Penyesuaian Harga
kedua belah pihak (pergantian PPK, perubahan kecuali ada penetapan kebijakan lebih lanjut oleh
personil, pihak yang menandatangani kontrak, Pemerintah.
ta .
alamat korespondesi, perubahan rekening
penerima, perubahan nama Penyedia, dan
sebagainya.
2. Perubahan ketentuan pengguna jasa (employers
requirement) dalam tahap pelaksanaan Penjaminan Mutu
konstruksi dapat dilakukan atas persetujuan
Pengguna Anggaran/KPA, dalam hal: Tim Teknis atau Konsultan Manajemen Konstruksi
berkewajiban untuk mengawasi penjaminan mutu
a) Perubahan Lingkup Pekerjaan, dan/atau (quality assurance) pelaksanaan pekerjaan.
b) Perubahan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
3
3. Dalam
D l hal
h l terdapat
d perubahan
b h sebagaimana
b
dimaksud, dilakukan perubahan kontrak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 44
H.Persiapan Kontrak
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 45
J.Pelaksanaan Kontrak (1/3)
Penandatanganan Kontrak
Kontrak ditandatangani setelah Penyedia menyerahkan Jaminan Pelaksanaan
Serah Terima Lokasi Pekerjaan
PPK berkewajiban untuk menyerahkan lokasi kerja sesuai dengan kebutuhan Penyedia Jasa yang
tercantum dalam rencana kerja yang telah disepakati oleh para pihak untuk melaksanakan pekerjaan
tanpa ada hambatan kepada Penyedia sebelum SPMK diterbitkan
PPK dapat menyerahkan sebagian lokasi kerja dalam hal lokasi kerja belum dapat diserahkan secara
keseluruhan.
Perubahan Kontrak
Perubahan administrasi merupakan perubahan ketentuan kontrak yang diakibatkan masalah
administrasi, dilakukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak (pergantian PPK, perubahan
personil,
il pihak
ih k yang menandatangani
d t i kontrak,
k t k alamat
l t korespondesi,
k d i perubahan
b h rekening
k i penerima,
i
perubahan nama Penyedia, dan sebagainya.
Perubahan ketentuan pengguna jasa (employersrequirement)dalam tahap pelaksanaan konstruksi
dapat
p dilakukan atas p persetujuan
j Pengguna
gg Anggaran/KPA,dalam
gg / , hal:
PerubahanLingkupPekerjaan,dan/atau
PerubahanJadwalPelaksanaanPekerjaan
Dalam hal terdapat perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),dilakukan perubahan kontrak
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 46
J.Pelaksanaan Kontrak (2/3)
Penyesuaian Harga
Dalam pelaksanaan Kontrak Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design
and Build) tidak diberlakukan Penyesuaian Harga kecuali ada penetapan kebijakan lebih
lanjut oleh Pemerintah.
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 47
J.Pelaksanaan Kontrak (3/3)
BukuPedomanDBTerintegrasi
BukuStandarDB01.BGabunganLSdanHS
LampiranIBukuPedoman
BukuStandarDB02.ALumpSum LampiranIIBukuStandarDokumenPemilihan
LampiranIIIBukuStandarDokumenKualifikasi
B k St d DB 02 B G b
BukuStandarDB02.BGabunganLSdanHS
LS d HS
LampiranIVBukuStandarDokumenKontrak
BukuStandarDB03.ALumpSum
BukuStandarDB03.BGabunganLSdanHS
BukuStandarDB04DokumenKualifikasi
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 49
4 Peran Konsultan Manajemen Konstruksi
Dalam DBBdan DB
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
PERANMKDALAMDBB&DB
Procure. CM ConstructionSupervision
Procure. CM ConstructionSupervision
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
PERANMKDALAMDBB&DB
Procure. CM ConstructionSupervision Procure
Procure. CM ConstructionSupervision
CM Construction Supervision
DB
DB Procure. Prelim.Design / Procure. Detaildesign
DBB
DBB Procure
ment
Preli
m
Detaildesign
Procure. Constructionpackage#1 Userrequirements
Constructionpackage#1
Tahap desain, peran MK penggawasan konsultan desain, review CM memandu dan membantu owner menempuh berbagai
d k
dokumen d i menghasilkan
desain, h ilk perkiraan
ki h
harga, value
l engineering,
i i f
fase d l
dalam project
j t delivery
d li t
termasuk
k kebutuhan
k b t h dan
d kriteria
k it i
manajemen anggaran dan jadwal, dan pengembangan pendekatan program harus dianalisis secara ketat dan mendalam dan
kontrak dan pembagian tahapan pekerjaan. terdokumentasi dengan baik. Kontraktor diharuskan untuk
menerjemahkan kebutuhan dan kriteria program tersebut
Tahap pengadaan, peran MK dapat meliputi pembuatan dan manajemen
sebagai basis dari proposal DB yang diajukan.
dokumen pengadaan beserta perubahan-perubahannya, manajemen
Dalam lingkungan DB, CM akan berperan sebagi perwakilan
prakualifikasi kontraktor, pelaksanaan rapat penjelasan dan pembukaan
owner berdampingan dengan seluruh tim proyek, berperan
penawaran serta t pembuatan
b t dokumen
d k k t k
kontrak.
sebagai tempat berkontak untuk Tim DB dan semua
Tahap konstruksi, peran MK dapat termasuk mewakili kepentingan owner konsultan khusus yang terlibat dalam proyek bersangkutan.
meliputi: pelaksanaan rapat progres periodik, pengendalian dokumen, Peran CM dalam Design-Build delivery method sejak dini,
manajemen dan pengendalian biaya, evaluasi permohonan pembayaran menyiapkan
i k d
dan mengembangkan
b k project
j t requirements
i t
kontraktor, manajemen permintaan perubahan pekerjaan, manajemen owner dan menyeleksi Tim DB. Perbedaannya adalah kontrol
kualitas, pengendalian jadwal, pengawasan keselamatan kerja kontraktor, owner tidak seketat seperti dalam proses DBB konvensional,
dan pembuatan daftar kekurangan atau punchlist.
punchlist Review CM akan terfokus pada pemenuhan dan kesesuaian
design dengan project requirements owner dan keseluruhan
Tahap pasca konstruksi, peran MK dapat meliputi pelaksanaan proyeksi biaya.
commissioning, koordinasi prosedur penggunaan fasilitas, pengumpulan
dan review terhadap dokumen pelaksanaan serta manual operasi,
manajemen garansi, dan penyelesaian proyek akhir (close-out).
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
LINGKUPPERANMKDALAMDBB KONTRAKJAMAK
Procure. CM ConstructionSupervision
Proyek TingkatKesulitan
Tingkat Kesulitan Tinggi Besar dan Modular
Procure
P Procure
Procure. Construction package#1
Constructionpackage#1
Prelim Detaildesign
ment
Procure. Constructionpackage#2
Procure. Constructionpackage#N
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
PERANMKPADADB KONTRAKJAMAK
1.METODEDESIGNBIDBUILD
A.PROYEKAKSESJALANBARU HOLTEKAMP
2.METODEDESIGNBUILD
A.PROYEKWISMAATLET KEMAYORAN
A.PROYEKLINTASBATASNEGARA(PLBN) ENTIKOG
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
Proyek Akses Jalan Baru Holtekamp Jayapura
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 56
Proyek Akses Jalan Baru Holtekamp Jayapura
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 57
Modul Pekerjaan Holtekamp Jayapura
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 58
Modul Pekerjaan Holtekamp Jayapura
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
StakeholderProyek Holtekamp Jayapura
Metode DesignBidBuild
g
UltimateOwner
OWNERS/
SATKERPPK SATKERPPK
CM CM CM
Procure. Constructionpackage#4
Kementrian
K t i PUPRDirektorat
PUPR Di kt t Multipaket
M lti k t Kesulitan
K li d kecepatan
dan k pelaksanaan
l k akan
k Resiko governance
governance
Jenderal Bina Marga Balai kontrak yang terhambat oleh paket yangmembutuhkan saat postconstruction
Besar Pelaksanaan Jalan saling pembebasan lahan dan konsolidasi dukungan audittidak terlalu
Nasional X interdependen masyarakat setempat besar terutama
secara karena diaudit oleh
Persetujuan ultime useratas
user atas fungsional Karena satu
K t paket
k t belum
b l ada
d anggaran sehiingga
hii auditor/expert
auditor/expert
perancangan gambar dan pelayanan belum bisa dilelang dan dikonstruksi dengan mindsetyang
telah diwujudkan ke dalam operasi kelak sudah terbiasa DBB
detaildesignakan Halini akan menyebabkan infrastruktur yang
mengurangi potensi terbangun kelak masih belum bisa digunakan untuk
perubahan requirementdi
requirement di menghubungkan JayapuraHoltekam
Jayapura Holtekam sebagaimana
tenagh proseskosntruksi maksud utama dari pembangunan infrastruktur ini.
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
Proyek Wisma Atlet
Metode DesignandBuild
g
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016 62
StakeholderProyek Wisma Atlet
Metode DesignandBuild
NERS/
P li D i /
Prelim.Design P li D i /
Prelim.Design
PLANNIN
D2
D2 D3
D 3
D1
PROCESS
CM CM
CM
CM
C1 C2
C 2
DB P
Detaildesign
Detaildesign Detaildesign
Detaildesign Detaildesign
Construction
Construction Construction
Construction Construction
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
Studi Kasus Proyek Wisma Atlet
Metode DesignandBuild
g
Procure Prelim.Design / Procure. Detaildesign Post
DB ment Userrequirements Construction construction
P
Procure. audit
Detaildesign
Construction
Procure. Detaildesign
Construction
Procure. Detaildesign
Construction
Procure
Procure. Detail design
Detaildesign
Construction
Sudah disiapkan oleh Beberapa paket kontrak Ketiadaan satu standar mutu Resiko governance
Dipecah karena masingmasing CM
ownersebelumnya dilahirkan dari satu yangtinggi saat
menjadi
j memiliki standar mutu
(PT JP)
(PTJP) preliminary design akan
preliminarydesignakan postconstruction
t t ti
beberapa menghasilkan beragam solusi masingmasing akan auditterutama jika
paket menyulitkan supervisi dan
Ketidakjelasan Owner desain yangakan sangat sulit diaudit oleh
kontrak untuk disupervisi,dipastikan prosespersetujuan klien
berpotensi auditor/expert
menimbulkan pemenuhan standar mutu nya dengan mindset
perbedaan kebutuhan dan dicegah duplikasi yang
yang y g
Mindsetyangbelum seragam
g tradisional DBB
mubazir dari pelaku terkait prosesDB
Adadua Target plusperbedaan kebutuhan
pengguna berganda Perbedaan interpretasi dan dari ownesr dan usersyang
akan melahirkan dua solusi desain terutama yang majemuk dapat menimbulkan
kebutuhan pengguna menyangkut metode struktur permintaan varian yangdiluar
yangbelum tentu akan sangat menyulitka batas plafondaddendum
sama supervisi dan penilaian kinerja kontrak
DIREKTORATJENDERALBINAKONSTRUKSI|KEMENTERIANPEKERJAANUMUMDANPERUMAHANRAKYAT 2016
PEMERINTAHPROVINSIDAERAHKHUSUSIBUKOTAJAKARTA
TAHUN2016
1
DASAR HUKUM
VISI
MISI
1. Melakukan
M l k k pembinaan
bi d pengembangan
dan b aparatur
t PTSPsesuai
PTSP i
kompetensi
2. Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan/nonperizinan secara
profesional
3. Mengedepankan pemanfaatan sistem informasi untuk mempercepat
pelayanan
4. Mengelola pengaduan masyarakat dengan berbasis quickresponse
5. Menyediakan prasarana dan sarana kerja yangmemadai dan handal
BIDANG LAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN
318ServicePointdi
i i di seluruh
l h wilayah
il h DKIJakarta
k
122Bidang
g Layanan
y Perizinan dan NonPerizinan
Cakupan Kewenangan
No. Bidang/Jenis
Satlak Satlak
BPTSP KPTSP Total
Kecamatan Kelurahan
1 Pendidikan 12 5 5 22
2 Kesehatan 20 15 23 19 77
3 Pekerjaan Umum 5 10 15 30
4 Perumahan 1 1 2
5 Penataan Ruang 16
6 6 2 24
6 Perhubungan 24 5 1 30
7 Lingkungan Hidup 19 3 22
9 Sosial 1 2 1 7 11
11 Penanaman Modal 3 3
14 Kesbangpol 1 1
15 Kominfo 12 2 1 15
16 Kehutanan 7 3 10
17 Energi 16 2 18
19 Peternakan 16 9 10 35
20 Perdagangan 7 13 2 3 25
21 Perindustrian 1 3 4
22 P b
Pembangunan 8 4 1 13
P
Perda
d No.12
N 12 Tahun
T h 2013 tentang
t t P
Penyelenggaraan
l P l
Pelayanan T
Terpadu
d Satu
S t
Pintu (PTSP)
Perda No.
No 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan
Zonasi
Pergub
g No. 7 Tahun 2016 tentangg Perubahan atas Pergub
g No. 57 Tahun 2014
tentang Pelaksanaan Perda No. 12 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
SE Ka.
K BPTSP Prov.
P DKI Jakarta
J k t No.
N 41/SE/2016 tentang
t t M
Masa B l k Surat
Berlaku S t
Keterangan Domisili Usaha (SKDU)
SE Ka.
Ka BPTSP Prov.Prov DKI Jakarta No. No 46/SE/2016 tentang Pedoman
Penerbitan Surat Keterangan Domisili Usaha
PELAYANAN Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU)
SKDU merupakan
k suratt keterangan
k t yang menerangkan
k domisili
d i ili nyata
t
atau tempat kedudukan tetap suatu usaha yang menurut sifat dan
g y bukan merupakan
fungsinya p izin
REGULASIJASAKONSULTANSI,
IMPLEMENTASIDANPERMASALAHANNYA
Oleh:
DEWANPENGURUSNASIONAL
IKATANNASIONALKONSULTANINDONESIA
(INKINDO)
Ir.RonaldSihombing,HS,M.Si
Wakil Ketua Umum Pranata Usahadan Profesi
JAKARTA,14SEPTEMBER2016
PERAN PENTING USAHA JASA KONSULTANSI
Pemunculan Ide/Gagasan
MEMILIKI
PERAN Menentukan Arah Pembangunan Yang akan Dilaksanakan
PENTING
PENTING Perencanaan
DALAM:
Monitoring & Evaluasi Pembangunan
SEKTOR PUBLIK/PEMERINTAH
LINGKUP ASPEK/SEKTOR:
SEKTOR PRIVAT/SWASTA
SISTEM PROFESIONAL
SISTEM USAHA JASA KONSULTANSI:
SISTEM BISNIS
PERAN INKINDO DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
INKINDO (Ikatan Nasional Konsultan Indondesia) merupakan Asosiasi yang menghimpun usaha jasa konsultansi
dan berbadan hukum dimana keberadaannya sudah diakui dan diperhitungkan di negara ini.
Pengusaha-pengusaha
P h h di bidang
bid J
Jasa K
Konsultan
lt yang tergabung
t b d l
dalam INKINDO merupakan
k bagian
b i penting
ti
dalam menggerakkan pembangunan dan mengembangkan kehidupan perekonomian nasional secara
bersama-sama atas asas kekeluargaan dalam upaya mencapai tujuan Pembangunan Nasional.
Keberadaan INKINDO sebagai Asosiasi yang menghimpun usaha jasa konsultansi dan keberadaan
pengusaha yang merupakan anggota INKINDO merupakan bagian penting dalam Kamar Dagang dan
Industri sebagaimana yang diuraikan pada UU No. 1 tahun 1987 Tentang Kamar Dagang dan Industri.
KONTRAK
BILLING
BILLING
AUDIT
RATE
DARURAT SEGMEN
TA PASAR
PERMASALAHAN
DUNIAUSAHAJASA
KONSULTANSI
HARMO TATIDAK
NISASI SESUAI
REGULASI KONTRAK
PERILAKU DAN
DOKUMEN
PINJAM
PINJAM LAIN2
PALSU
BENDERA
1. HARMONISASI REGULASI PENGADAAN JASA KONSULTANSI
INSPEKTORAT/
LKPP K/L/D/I BPK/BPKP
Pada tatanan regulasi sering para pihak berbeda memahami maksud dari isi dan makna
regulasi,berbeda cara pandang termasuk mengimplementasikannya punberbedabeda.,
bahkan kadang
kadangkadang
kadang terjadi gagal
gagal paham
paham
Sebagai contoh:
Pada Kontrak berdasarkan cara pembayaran Lumpsum yangpada pasal 51ayat (1)huruf c
dan dmenetapkan pembayaran dan sifat pekerjaan berorientasi pada keluaran atau output
based, tetapi oleh auditorselalu
based,tetapi auditor selalu diminta bukti
buktibukti
bukti pembayaran,kuitansi,dll.
pembayaran, kuitansi, dll.
Halini mengakibatkan ketidak pastian hukum bagi penyedia jasa sehingga menimbulkan dampak
dampak yangmenjurus ke arah temuan atas kerugian negara dan kasus hukum
LETAK TIMBULNYA POTENSI PERMASALAHAN
K/L/D/I INSPEKTORAT/
LKPP PA/KPA/PPK/ULP BPK/BPKP
Manajemen Kontrak
Pelaksanaan Pekerjaan
j
Apakah berbagai regulasi yangada terkait Pengadaan Barang dan Jasa ini baik
di Hulu, Proses dan diHilir
diHulu,Prosesdan di Hilir telah Sinkron atau Harmonis sehingga Pengadaan
Barang dan jasa dapat berjalan dengan baik dan benar?
SEMANGATPENGADAANBARANG/JASAPEMERINTAH
PERCEPATANPENYERAPAN
ANGGARAN
PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
PENINGKATANPERAN
USAHAKECILMENENGAH
&PERUSAHAANNASIONAL
PENGGUNAAN
PRODUKDALAM
NEGERI
VALUEFOR
U O
MONEY
TUJUANPBJPEMERINTAH
BEBERAPA PERMASALAHAN UMUM PENGADAAAN BARANG/JASA PEMERINTAH (PBJP)
Sistem pengadaan barang/jasa secara elektronik masih belum mampu menciptakan tata kelola
pengadaan yang baik, sederhana , jelas dan komprehensif sehingga belum mampu menciptakan
pengadaan yang efisien dan efektif bagi para pihak yang terkait dengan pengadaan barang/jasa
pemerintah
Pengadaan barang/jasa yang dilakukan secara elektornik belum maksimal, sehingga masih
memberikan ruang pada praktekpraktek yang bertentangan dengan ketentuan perundangan
sehingga berdampak pada permasalahan hukum.
Regulasi pengadaan barang/jasa belum sepenuhnya sinkron dan harmoni dengan perundangan
lain.
REGULASIPBJPEMERINTAH&PERMASALAHANNYAPADAJASAKONSULTANSI
(PERPRES54/2010DANPERUBAHANNYA)
KONSEPUSULAN
PRAKTEKSISTEMPELELANGANMASIHTERTUTUPDANBELUM
PRAKTEK SISTEM PELELANGAN MASIH TERTUTUP DAN BELUM BOLEHMELIHATDOK.
BOLEH MELIHAT DOK
1 TRANSPARAN
KOMPETITOR
(READONLY)
BILLINGRATE/REMUNERASIMASIHRENDAHDALAM
BILLING RATE/REMUNERASI MASIH RENDAH DALAM PERAPANBRINKINDO,
PERAPAN BR INKINDO
2 MENGHAPUSBUKTI
PENYUSUNANHPS PAJAK/DAFTARGAJI
SANKSIDAFTARHITAMSECARANASIONALSANGAT
SANKSI DAFTAR HITAM SECARA NASIONAL SANGAT DAFTARHITAMHANYA
3 MEMBERATKAN DIK/L/D/I
SISTEMINFORMASI
SISTEM INFORMASI
4 PEMBUKTIANDOKUMENMENJADIKANBIAYATINGGI KINERJAPENYEDIA
(SIKAP)
JENISKONTRAKDANCARAPEMBAYARANSERING
JENIS KONTRAK DAN CARA PEMBAYARAN SERING MODELKONTRAK
MODEL KONTRAK
5 BERMASALAHPADAAUDITOR
SESUAIJENIS
PEKERJAAN/TERPISAH
PEMBERDAYAAN
APARATPENGAWAS
6 PENGADUANMASYARAKATDANKRIMINALISASIOLEHAPH INTERNPEMERINTAH/
TIDAKLGSGAPH
SOLUSI
1. Menciptakan
p regulasi
g pengadaan
p g barang/jasa
g/j pemerintah
p
yang efisien, efektif, terbuka dan kompetitif serta simpel dan
sederhana sehingga menguntungkan bagi para pihak terkait
2 Optimalisasi
2. Penggunaan EEProcurement
Procurement dengan
meminimalisasi campur tangan manusia
3. Membuat standar pengadaan yang memisahkan antara
Umum dan Spesifik tergantung jenis Pengadaan Barang/Jasa
(terpisah)
REGULASIPBJ
PEMERINTAH 4. Penyedia Jasa yang bertanding bisa mengakses (read only)
d t kompetitor
data k tit untuk
t k bisa
bi menilai
il i kebenaran
k b d k
dokumen
Adminstrasi dan Teknis
5. Menerapkan sistem pengadaan dengan Elelang cepat dan E
seleksi cepat yang terkoneksi
6. Harmonisasi dan Sinkronisasi Regulasi pengadaan
barang/jasa dengan Undangundang Terkait lainnya
2. SITUASI DARURAT TENAGA AHLI
PENINGKATAN PERAN DUNIA USAHA KONSULTAN DALAM SETIAP ASPEK PEMBANGUNAN NASIONAL
LINK & MATCH ANTARA BADAN USAHA SEKTOR KONSULTAN DENGAN LEMBAGA PENDIDIKAN/PT
Kondisi pasar nasional saat ini sangat membutuhkan TAKonsultan yangkompeten dan bersertifikat (+/ 50.000),
terutama terkait Pasar Bebas dan MEAjuga pekerjaan Jasa Konstruksi.Tapi tersedia 15.000bersertifikat?
SOLUSICEPAT
Perubahan Ketiga Atas Permen PU Nomor 7/PRT/M/2011 Tentang Standard dan Pedoman
Pengadaan
g Pekerjaan
j Konstruksi dan Jasa Konsultansi:
ILUSTRASI RANGKAP TENAGA AHLI PADA PERMEN 31/2015
3. BILLING RATE RENDAH
Coba kita lihat penetapan HPS, pada pasal 66 ayat (7) Perpres 54/2010 jo 70/2012:
Penyusunan HPS dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan meliputi:
Huruf c : Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Asosiasi
Terkait dan sumber data lain yang dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk mendukung pasal 66 ayat (7) huruf c tersebut,
tersebut setiap tahun INKINDO
mengeluarkan Pedoman Standar Minimal Biaya Langsung Personil dan Biaya
Langsung Non Personil. Tapi hingga saat ini belum banyak instansi
menggunakannya sebagai dasar menetapkan HPS dalam setiap pekerjaan.
pekerjaan
Akibatnya hingga saat ini praktek Billing Rate Konsultan masih sangat rendah.
Permasalahan lainnya pada Metode Evaluasi : Coba kita lihat pasal 49 ayat (7) huruf c,
c
Perpres 54/2010 jo 70/2012: Klarifikasi dan/atau negoisasi terhadap unit biaya
langsung personil dilakukan berdasarkan daftar gaji yang telah diaudit dan/atau bukti
setor pajak penghasilan tenaga ahli yang bersangkutan.
Melihat pasal ini, sampai kapan kita bisa melakukan penawaran sesuai Standar
Minimal Inkindo? Karena selama ini kontrak yang kita peroleh atau tanda tangani masih
sangat rendah. Kedua Pasal ini sangat bertolak belakang.
Catatan: INKINDO saat ini sedang memperjuangkan Pasal 66 ayat (7) huruf c bisa
diterapkan dan menghilangkan Pasal 49 ayat (7) huruf c ini kepada LKPP
4. KONTRAK
K KUHPERDATA PASAL1320
O SUPAYA TERJADI PERSETUJUAN YANG SAH, PERLU DIPENUHI
N EMPAT SYARAT;
1 KESEPAKATAN MEREKA YANG MENGIKATKAN DIRINYA;
1. DIRINYA
T 2. KECAKAPAN UNTUK MEMBUAT SUATU PERIKATAN;
KUHPerdata,Pasal 1338
Semua persetujuan yang dibuat SESUAI dengan undangundang
berlaku sebagai UNDANGUNDANG bagi mereka yang
membuatnya. Persetujuan itu tidak dapat ditarik kembali selain
dengan kesepakatan kedua belah pihak, atau karena alasan
alasan yang ditentukan oleh undang
undangundang
undang. Persetujuan harus
dilaksanakan dengan itikad baik.
KONTRAKKERJAKONSTRUKSIadalah :
Keseluruhan dokumen yang mengatur HUBUNGAN HUKUM
antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam penyelenggaraan
pekerjaan konstruksi. (UU 18/1999 Pasal 1 ayat (6) ; Pasal 22 )
(Baca: Permen PUPERA No. 31/PRT/M/2015)
KASUS-KASUS DI LAPANGAN
BACADENGANTELITIDANPAHAMIBUTIRBUTIRPERJANJIANKONTRAK(BAB,
PASAL,AYAT,HURUF),PAHAMIBETULPOINPOINYANGSIFATNYASENSITIF,
TERMASUK REGULASI/PERATURAN PERUNDANGAN YANG MENDASARINYA.
TERMASUKREGULASI/PERATURANPERUNDANGANYANGMENDASARINYA.
SETELAHITU,PARAPIHAKBERSEPAKAT,BARUTANDATANGANI
KONTRAKTERSEBUTMENJADIACUAN/PEDOMANBAGIPARAPIHAKUNTUKMELAKSANAKANPEKERJAAN
5. PERMASALAHAN AUDIT
2 4
7
3
6
5
SOLUSI
PPNo.4/2010 PPNo.59/2010
Perubahan Atas Perubahan Atas PP
PP
PPNo.28/2000 No.29/2000Tentang
Usahadan Peran Penyelenggaraan
Masyarakat Jasa Jasa Konstruksi
Konstruksi (5Agust 2010)
(6Januari 2010) PPNo.30/2000
Penyelenggaraan
Pembinaan Jasa
PPNo.92/2010
Perubahan Kedua Atas Konstruksi
PPNo.28/2000 (30Mei2000)
Usahadan Peran
Masyarakat Jasa Konstruksi
(27Des2010) Permen No.31/PRT/M/2015
Perubahan Ketiga Atas
PermenPU No.7/2010
Berbagai Surat Standar dan Pedoman
Ed
Edaran T k i
Terkait Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi dan Jasa
Konsultansi
Berbagai (5Juni 2015)
Peraturan
L b
Lembaga
UUNO.15/2004
TENTANG
PEMERIKSAAN
PENGELOLAAN& UUNO.15/2006
TANGGUNGJAWAB TENTANG
KEUANGAN NEGARA
KEUANGANNEGARA BADANPEMERIKSA
KEUANGANNEGARA
UUNO.1/2004
TENTANG
PERBENDAHAARAN
NEGARA
PPdan Regulasi
Turunan Lainnya
KONTRAK
PBJ
PERPRES54/2010JO PP28/2000&
70/2012 TENTANG
70/2012TENTANG PERUBAHANNYA
PERUBAHANNYA
PBJPEMERINTAH TENTANGUSAHA
(Pasal 1ayat 36;Pasal 50 DANPERANMASY.
ayat 6;Pasal 54ayat 2)
KONSTRUKSI
(Pasal 5ayat 3)
PP NO.29TAHUN
2000DAN
PERUBAHANNYA,TTG PP70/2015
PENYELENGGARAAN TENTANG
JASAKONSTURKSI PERUBAHANKEDUA
(Pasal 13ayat 15; PP29/2000
Pasal 20ayat 13) (Pasal 13A)
Permen PUPERANo
PUPERA No
19/2016TENTANG
DB(msh digodok)
PASAL16AYAT(3)
Layanan Jasa PERENCANAAN,
PERENCANAAN PELAKSANAAN dan
PENGAWASAN dapat dilakukan secara TERINTEGRASI
dengan memperhatikan besaran pekerjaan atau
biaya, penggunaan teknologi canggih serta risiko
besar bagi para pihak ataupun kepentingan umum
dalam satu pekerjaan konstruksi.
PERPRES 54/2010 TENTANG PBJ PEMERINTAH
PERPRES54/2010TENTANGPBJPEMERINTAH
PASAL50AYAT(6)
PASAL 50 AYAT (6)
Kontrak Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan jenis pekerjaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d, terdiri atas:
Kontrak Pengadaan Pekerjaan Tunggal;
Kontrak Pengadaan Pekerjaan Terintegrasi.
PASAL54AYAT(2)
g
Kontrak Pengadaan Pekerjaan
j Terintegrasi
g merupakan
p Kontrak
Pekerjaan Konstruksi yang bersifat kompleks dengan menggabungkan
kegiatan perencanan, pelaksanaan dan/atau pengawasan.
PASAL1AYAT(36)
Pekerjaan Kompleks adalah pekerjaan yang memerlukan teknologi
tinggi mempunyai risiko tinggi,
tinggi, tinggi menggunakan peralatan yang di desain
khusus dan/atau pekerjaan yang bernilai di atas Rp. 100 Milyar..
PP28/2000DANPERUBAHANNYATENTANGUSAHADAN
PERAN MASYARAKAT KONSTRUKSI
PERANMASYARAKATKONSTRUKSI
PASAL13AYAT(1)
( )
Pemilihan penyedia jasa terintegrasi dilakukan mengikuti tata cara pemilihan
pelaksana konstruksi dengan cara pelelangan terbatas.
PASAL13AYAT(2)
Pekerjaan yangdapat dilakukan dengan layanan jasa konstruksi secara terintegrasi adalah pekerjaan
yang:
a)) Bersifat
if komplek;
k l k
b) Memerlukan teknologi tinggi;
c) Mempunyai risiko tinggi;
d) Memiliki biaya besar.
PASAL13AYAT(5)
Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan syarat
syarat sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), dan pekerjaan yang dapat dilakukan secara
terintegrasi ditentukan oleh Menteri.
PASAL20AYAT(2)
Dalam hal pekerjaan terintegrasi, kontrak kerja konstruksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dapat dituangkan dalam 1 (satu) kontrak kerja konstruksi
PP79/2015TENTANGPERUBAHANKEDUAPP29/2000
/ /
PASAL13A
Badan Usaha Milik Negara yang mendapat penugasan dari Pemerintah dapat
melaksanakan penunjukan langsung kepada Badan Usaha Milik Negara lain
atau anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara untuk pekerjaan jasa
terintegrasi.
Pokok Rancangan Perubahan PeraturanMenteriPUPRNo.19/PRT/M/2015
Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi
Rancang dan Bangun (DesignandBuild).
Penjelasan:
Pekerjaan kompleks adalah pekerjaan yang memerlukan teknologi tinggi,
mempunyai risiko tinggi, menggunakan peralatan yang didesain khusus dan/atau
pekerjaan yang bernilai diatas Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah).
Pekerjaan kompleks sebagaimana dimaksud ditetapkan oleh Pejabat Pimpinan
Tinggi Madya pada Kementerian/Lembaga/Institusi atau Pejabat Pimpinan Tinggi
Pratama pada Pemerintah Daerah.
Pekerjaan tertentu adalah pekerjaan yang mendesak untuk segera dimanfaatkan.
Pekerjaan mendesak sebagaimana dimaksud ditetapkan oleh Pimpinan
Kementerian/Lembaga/Institusi dan Kepala Daerah.
CATATANPENTING:
KEDEPANINIADAKECENDERUNGANPEKERJAAAN2JASAKONSTRUKSIAKANDIARAHKAN
KEMODELDESAINANDBUILDATAUTERINTEGRASI???
DALAMERAKABINETKERJAJOKOWI,BEBERAPA
PROYEKPEMERINTAHYANGBIASANYA
MENGGUNAKANKONSEPKONVENSIONAL,BERALIH
KEKONSEPDESAINANDBUILD
SUDAHSIAPKAHDUNIAUSAHA
SUDAH SIAPKAH DUNIA USAHA
JASAKONSULTANSIMENGHADAPI
TRENDPEKERJAAN
DESAIN AND BUILD ?
DESAINANDBUILD?
SEKIAN
TERIMA KASIH
TERIMAKASIH
Mid Term Review
Program Kerja DPP INKINDO DKI Jakarta 2014 2018
FORUM ANGGOTA DPP INKINDO DKI JAKARTA
J k t - 14 September
Jakarta S t b 2016
Proses Perumusan Program Kerja DPP INKINDO
DKI JJakarta
k t 2014-2018
2014 2018
M spro
Musprov GBHKO
(April 2014) 38 butir
Relevansi GBHKO
Manfaat bagi
g anggota
gg dan kebutuhan internal
Adaptive pada kondisi aktual dan pengaruh
eksternal
Sisa
S waktu pelaksanaan program
Terima kasih untuk masukan dan partisipasinya
Kementerian Keuangan
Direktorat Jenderal Pajak
j
KONDISI EKONOMI GLOBAL
MODERASI PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL
PENGANGGURAN
KEMISKINAN MAKIN
MENINGKAT
KESENJANGAN
KITA HARUS
SUMBER TEMUKAN!
PERTUMBUHAN
EKONOMI
BARU!
PERTUMBUHAN
EKONOMI
MENURUN
Indonesia mencari
sumber investasi dari
LUAR NEGERI
Peluang INVESTASI di
I d
Indonesia
i TERBUKA
LEBAR
KITA HARUS
DENGAN TEMUKAN!
CARA
REPATRIASI
HARTA WNI TERSEBAR DI SELURUH DUNIA
AUTOMATIC
EXCHANGE
OF INFORMATION
(AEOI) REVISI UU PERBANKAN
PALING LAMBAT MULAI 2018
UNTUK KETERBUKAAN
DATA BAGI PERPAJAKAN
WP tidak
tid k akan
k bisa
bi lagi
l i menyembunyikan
b ik asetnya
t
(di mana pun) dari otoritas pajak
MANFAAT DAN TUJUAN AMNESTI PAJAK
Meningkatkan PERTUMBUHANEKONOMImelalui
Repatriasi Aset,yangditandai:
Peningkatan likuiditas domestik;
Perbaikan nilai tukar Rupiah;
Penurunan
e u u a Su Suku u Bunga;
u ga;
Peningkatan investasi
BagiandariReformasiPerpajakanmenujusistemyang
berkeadilan,sertaperluasanbasisdataperpajakan
MeningkatkanPenerimaanPajak
KETENTUAN
UMUM
PENGERTIAN
Pengampunan Pajak
Pasal 1Angka 1.
PENGERTIAN
Wajib Pajak
Pasal 1Angka 2.
PENGERTIAN
Harta
Pasal 1Angka 3.
PENGERTIAN
Utang
Pasal 1Angka 4.
PENGERTIAN
Uang Tebusan
Pasal 1Angka 7.
PENGERTIAN
Pasal 1Angka 9.
PENGERTIAN
Surat Keterangan
Pengampunan Pajak
Kepentingan
Kepastian Hukum Keadilan Kemanfaatan
Nasional
Mempercepat Meningkatkan
Mendorong Penerimaan Pajak
Pertumbuhan Ekonomi
Reformasi Perpajakan
p j
kecuali
kecuali
Pasal 3Ayat (1)
BUKAN SUBYEK
P21
CutHere..
Pajak
k Pertambahan
b h Nilail dan
d
Pajak Penjualan atas Barang
Pajak Penghasilan (PPh)
Mewah (PPN/PPnBM)
3%
01Okt31Des2016
5%
01Jan31Mar2017
6%
01Okt31Des2016
10%
01Jan31Mar2017
REPATRIA
SI Harta yang berada di luar wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang
dialihkan ke dalam wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia
Jangkawaktupalingsingkat3(tiga)tahunterhitung
Jangka waktu paling singkat 3 (tiga) tahun terhitung
sejakdiinvestasikan
3%
01Okt31Des2016
5%
01Jan31Mar2017
LUARNEGERI
DALAMNEGERI
TARIF KHUSUS
WAJIB PAJAK
DENGAN PEREDARAN
USAHA SAMPAI DENGAN
Rp4 8 M
Rp4,8
0 5%
0,5% 2%
JIKA PENGUNGKAPAN JIKA PENGUNGKAPAN
HARTA SAMPAI DENGAN HARTA LEBIH DARI
10 MILIAR 10 MILIAR
Uang Tebusan
HARTA UTANG
DIKURANGI
Nilai
il i Harta tambahan
b h yang nilai
il i Utang yang berkaitan
b k i
belum atau belum seluruhnya dengan Harta tambahan
dilaporkan dalam SPT PPh
T khi
Terakhir
50% 75%
ORANGPRIBADI BADAN
Pasal 8
CARA PENYAMPAIAN
SURATPERNYATAANHARTA
Banding
WPyg mengungkap
Hartayangberada
y g
didalam Indonesia
WajibPajakyangperedaran
usahanyasampaidengan
4,8M
SURAT KETERANGAN
Pasal 10
JANGKA WAKTU
HARIKERJA
Kesalahantulis dalamSurat
Keterangan;dan/atau
g ; /
Kesalahanhitungg dalamSurat
Keterangan
WajibPajakdapatmenyampaikanSuratPernyataan
keduaatauketigasebelum atau setelah Surat
Keterangan atas Surat Pernyataan yangpertama
atau kedua diterbitkan
Wajib Pajak dapat menyampaikan Surat
Pernyataan paling banyak 3 (tiga) kali
dalam jangka waktu terhitung sejak
UndangUndang ini mulai berlaku sampai
dengan tanggal 31 Maret 2017
KALI
KALI
BULAN
Jangka investasi
paling singkat 3 tahun
WAJIB PAJAK
SURAT
PERINGATAN
Ditjen
j Pajak
j
WAJIB PAJAK
UangTebusanyangtelahdibayar
olehWajibPajakdiperhitungkan
l h b kd h k
sebagaipengurangpajak
Hartatidakbergerakberupa
tanah dan/atau bangunan
tanahdan/ataubangunan Hartaberupa
p saham
yangbelumdibaliknamakanatasnamaWajibPajak,
b l db lk k b k
harusmelakukanpengalihanhakmenjadiatasnamaWajibPajak
Hartatidakbergerakberupa
Dibebaskan dari pengenaan Pajak Penghasilan, dalam
tanahdan/ataubangunan
hal:
a) permohonan pengalihan hak; atau
b) penandatanganan surat pernyataan oleh kedua
belah pihak di hadapan notaris yang menyatakan
bahwa Harta tersebut benar milik Wajib Pajak yang
menyampaikan Surat Pernyataan, dalam hal Harta
dimaksud belum dapat diajukan permohonan
pengalihan hak,
dilakukan dalam jangka waktu paling lambat tanggal 31
Desember 2017
DESEMBER2017
DESEMBER2017
Hartatidakbergerakberupa
Harta tidak bergerak berupa Hartaberupa
Harta berupa
tanahdan/ataubangunan saham
1 3
WAJIB PAJAK
WAJIBPAJAK
KELEBIHANPAJAKDALAMSPTPPh
KELEBIHAN
RUGIFISKALDALAMSPTSAMPAI
PAJAK DALAM SPT PPh
2 DANPPN/PPnBM SAMPAI
DENGANAKHIRTAHUNPAJAK 4
TIDAKBERHAK
TIDAK
TERAKHIR KE TAHUN PAJAKBERHAK
DENGAN AKHIR TAHUN PAJAK
DENGANAKHIRTAHUNPAJAK
TERAKHIRKETAHUNPAJAK
BERIKUTNYA TERAKHIR
ATAS
SPTPPh DANPPN/PPnBM SAMPAI
KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK
DENGAN AKHIR TAHUN PAJAK
DENGANAKHIRTAHUNPAJAK
DALAM SPT ATAS PPh DAN
PPN/PPnBM UNTUK MASA TERAKHIR
PAJAK
PADA AKHIR TAHUN PAJAK TERAKHIR
KE MASA PAJAK BERIKUTNYA
TINDAKANPENAGIHAN
PENGEMBALIANPEMBAYARAN
KOMPENSASIRUGIFISKAL
KOMPENSASIKELEBIHANBAYAR
TINDAKANPENAGIHAN
PENGEMBALIANPEMBAYARAN
KOMPENSASIRUGIFISKAL
KOMPENSASIKELEBIHANBAYAR
WP yang
mengajukan
Pengampunan
Surat Pajak
Keterangan WAJIB PAJAK
Kantor
Pelayanan DATABARU
Pajak
g belum diungkap
Harta yyang g p Atas tambahan penghasilan
dianggap sebagai tambahan dikenai PPh secara umum
penghasilan yangditerima ditambah sanksi administrasi
atau diperoleh
p Wajib
j Pajak
j p pada berupa kenaikan 200%(dua
saat ditemukannya data ratus persen) dari PPh yang
tersebut tidak atau kurang dibayar
Menemukandatadan/atauinformasimengenaiHarta
yangdiperolehsejaktanggal1Januari1985s.d. 31
Desember 2015 danbelumdilaporkandalamSPT
Desember2015 dan belum dilaporkan dalam SPT
TahunanPPh
Ditjen Pajak Harta yang belum di ungkap
dianggap sebagai tambahan
penghasilan yang diterima
atau diperoleh Wajib Pajak pada
saat ditemukannya data
tersebut
A
Atas tambahan
b h penghasilan
h il
dikenai PPh secara umum
Gugatan hanyadapatdiajukan
padabadanperadilanpajak
Pasal 19
MANAJEMEN
DATA DAN
INFORMASI
MANAJEMEN DATA DAN INFORMASI
Pasal 20
MANAJEMEN DATA DAN INFORMASI
Rahasia
Semua pihak yangberkaitandengan
yang berkaitan dengan
pelaksanaanPengampunanPajak,dilarang:
Surat
MEMBOCORKAN
Keterangan
MENYEBARLUASKAN
MEMBERITAHUKAN
Rahasia
Datadan
Data dan informasi yangdisampaikan
yang disampaikan Wajib
Pajak dalamrangkaPengampunanPajak
Surat tidak dapat diminta olehsiapapun
Keterangan atau diberikan kepada pihak manapun
berdasarkan peraturanperundang
undangan lain
Iktikad baik
Semua pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan
Pengampunan tidak
Pajak
Pajak, dapat
dilaporkan, digugat, dilakukan
penyelidikan dilakukan penyidikan,
penyelidikan, penyidikan
atau dituntut, baik secara perdata
maupun pidana
Pasal 22
KETENTUAN
PIDANA
PIDANA
(1)Setiaporangyangmelanggar
ketentuansebagaimanadimaksuddalamPasal
21ayat(2)dipidanadenganpidanapenjara
palinglama5(lima)tahun
Pasal 23
SAMPAIKANSURATPERNYATAAN
SAMPAIKAN SURAT PERNYATAAN
sebelum
periode
HARTAUNTUKPENGAMPUNAN
PAJAKBESERTAPERSYARATAN
KEKPPTERDAFTAR
SEGERA!
pengampunan
pajak
b
berakhir
khi
UNGKAP
TEBUS
LEGA
Terima Kasih
TerimaKasih.
amnesti
ti pajak
j k
Pi d hk k I d k B1
PindahkankeIndukB1
FORMULIRLAMPIRANB
PindahkankeIndukC2
FORMULIRLAMPIRANC
PindahkankeIndukC3
FORMULIRLAMPIRAND
PindahkankeIndukC4
KODEHARTA
KasdanSetaraKas:
011:uangtunai
012:tabungan
013 i
013:giro
014:deposito
019:setarakaslainnya
PiutangdanPersediaan:
021:piutang
022: piutang afilias
022:piutangafilias
023:PersediaanUsaha
029:piutanglainnya
Investasi:
031:sahamyangdibeliuntukdijualkembali
032:saham
033:obligasiperusahaan
034:obligasipemerintahIndonesia(ObligasiRitelIndonesiaatauORI,surat
g y g )
berhargasyariahnegara,dll)
035:suratutanglainnya
036:reksadana(...bersambung...)
KODEHARTA
((...sambungan...)
b )
037:Instrumenderivatif(right,warran,kontrakberjangka,opsi,dll)
038:penyertaanmodaldalamperusahaanlainyangtidakatassahammeliputipenyertaan
modal pada CV firma dan sejenisnya
modalpadaCV,firma,dansejenisnya
039:investasilainnya
AlatTransportasi:
Alat Transportasi:
041:sepeda
042:sepedamotor
043: mobil
043:mobil
049:alattransportasilainnya
HartaBergerakLainnya:
g y
051:logammulia(emasbatangan,emasperhiasan,platinabatangan,platinaperhiasan,
logammulialainnya)
052:batumulia(intan,berlian,batumulialainnya)
053:barangbarangsenidanantik(barangbarangseni,barangbarangantik,lukisan,guci,
danlainlain)
054:kapalpesiar,pesawatterbang,helikopter,jetski,peralatanolahragakhusus
055:peralatanelektronik,furnitur
059:hartabergeraklainnyasepertikuda,hewanternak,danlainlain
KODEHARTA
HartaTidakBergerak:
061:tanahdan/ataubangunanuntuktempattinggal
062: tanah dan/atau bangunan untuk usaha (toko, pabrik, gudang, dan
062:tanahdan/ataubangunanuntukusaha(toko,pabrik,gudang,dan
sejenisnya)
063:tanahdanataylahanuntukusaha(lahanpertanian,perkebunan,
p
perikanandaratdansejenisnya)
j y )
069:hartatidakbergeraklainnya
HartaTidakBerwujud:
071:Paten
072:Royalti
073:MerekDagang
079:Hartatidakberwujudlainnya
Terima Kasih
TerimaKasih.
TAX
AMNESTY
2016
PENGURUS PUSAT
eReNK@ 1
KementerianKeuangan
DirektoratJenderalPajak
ModifikasiuntukAKP2I 2
LATAR BELAKANG
MODERASI PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL
ModifikasiuntukAKP2I 3
PERLAMBATAN EKONOMI INDONESIA
DAMPAK DEFISIT NERACAPERDAGANGAN
ModifikasiuntukAKP2I 4
AKIBAT KONDISI TERSEBUT
PENGANGGURAN
KEMISKINAN MAKIN
MENINGKAT
G A
KESENJANGAN
ModifikasiuntukAKP2I 5
KITA HARUS
SUMBER TEMUKAN!
PERTUMBUHAN
EKONOMI
BARU!
ModifikasiuntukAKP2I 6
PERTUMBUHAN
EKONOMI
MENURUN
Indonesia mencari
sumber investasi dari
LUAR NEGERI
Peluang INVESTASI di
I d
Indonesia
i TERBUKA
LEBAR
ModifikasiuntukAKP2I 7
KITA HARUS
DENGAN TEMUKAN!
CARA
REPATRIASI
ModifikasiuntukAKP2I 8
HARTAWNITERSEBARDISELURUH DUNIA
ModifikasiuntukAKP2I 9
HARTAWNITERSEBARDISELURUH DUNIA
WAKTUNYAUNTUKKEMBALI, SEKARANG!
ModifikasiuntukAKP2I 10
MENGAPA SEKARANG?
ModifikasiuntukAKP2I 11
MENGAPA SEKARANG?
MANFAATKAN PENGAMPUNAN PAJAK SEKARANG,
SEKARANG SEBELUM:
SEBELUM
AUTOMATIC
EXCHANGE
OF INFORMATION
(AEOI) REVISI UU PERBANKAN
PALING LAMBAT MULAI2018
UNTUK KETERBUKAAN
DATA BAGI PERPAJAKAN
WP tidak
tid k akan
k bisa
bi lagi
l i menyembunyikan
b ik asetnya
t
(di mana pun) dari otoritas pajak
ModifikasiuntukAKP2I 12
MAKSUD
TUJUAN
AMNESTI PAJAK
Yang bertujuan
Peningkatan
P i k lik idi
likuiditas
domestik
SUMBER PERTUMBUHAN
PERTUMBUHAN Perbaikannilaitukar
Perbaikan nilai tukar Rupiah
EKONOMIMELALUI SukuBungayang kompetitif
REPATRIASIASET Peningkatan INVESTASI
ModifikasiuntukAKP2I 13
MAKSUD
TUJUAN
AMNESTI PAJAK
Datalebihvalid,komprehensif
dan terintegrasi
Perhitunganpotensi penerimaan
pajaklebih reliable
PERLUASANBASIS DATA
PERPAJAKAN
ModifikasiuntukAKP2I 14
MAKSUD
TUJUAN
AMNESTI PAJAK
JANGKA PENDEK
Penerimaan dari
dari
uang tebusan
MENINGKATKAN
PENERIMAAN PAJAK JANGKA PANJANG
Penerimaanpajak
b d
berdasarkanbasisdata
k b d yang
lebihlengkapdan akurat
ModifikasiuntukAKP2I 15
DEFINISI
AMNESTI PAJAK
ModifikasiuntukAKP2I 16
6KEUNTUNGANAMNESTI PAJAK
1 PENGHAPUSAN 4 PENGHENTIAN
PROSESPEMERIKSAAN,
PROSES PEMERIKSAAN
PAJAKYANGSEHARUSNYA PEMERIKSAANBUKTI PERMULAAN,
TERUTANG ATAU PENYIDIKAN
ModifikasiuntukAKP2I 17
BERLAKU UNTUK
PPh
PPN/PPnBM
Sampai dengan
AKHIR
TAHUN PAJAK
TERAKHIR*
* TAHUN PAJAKTERAKHIR
Tahun Pajak yang berakhir pada jangka
waktu 1 Januari 2015 sampai dengan 31
Desember 2015
ModifikasiuntukAKP2I 18
Setiap
Setiap orang/badan berhak
mendapatkan Amnesti Pajak
ModifikasiuntukAKP2I 19
PENGECUALIAN SUBJEK
P21
ModifikasiuntukAKP2I 20
LANGKAH 1:
UNGKAP
UNGKAPKAN
SELURUH HARTA
YANG
BELUM DILAPORKAN
PADA SPT TAHUNAN PPh
ModifikasiuntukAKP2I 21
LANGKAH 2:
TEBUS
BAYAR
UANG TEBUSAN
ModifikasiuntukAKP2I 22
CARAHITUNG UANG TEBUSAN
ModifikasiuntukAKP2I 23
CARA HITUNG HARTA BERSIH
HARTA TAMBAHAN
HARTA BERSIH
ModifikasiuntukAKP2I 24
CARA HITUNG HARTA BERSIH
RP
HARTA BERUPA KAS DILAPORKAN
SESUAI NILAI NOMINAL
ModifikasiuntukAKP2I 25
CARA HITUNG HARTA BERSIH
DARI HARTATAMBAHAN
75% UNTUK WP BADAN
DARI HARTATAMBAHAN
50% UNTUK WP ORANG PRIBADI
ModifikasiuntukAKP2I 26
NILAI WAJAR
Adalahnilaiyangmenggambarkankondisidan
keadaanasetyangsejenisatausetara
BERDASARKANPENILAIANWajibPajak
Dicatatsebagaihargaperolehanharta
yangdilaporkanPALINGLAMBAT pada
SPTTAHUNANPPh 2017
ModifikasiuntukAKP2I 27
PENGUNGKAPANHARTAYANGBERADA TARIF
DI DALAM WILAYAH NKRI
ModifikasiuntukAKP2I 28
PENGUNGKAPAN HARTA YANG BERADA TARIF
DI LUAR WILAYAH NKRI
ModifikasiuntukAKP2I 29
JIKA ANDA ALIHKAN &
INVESTASIKAN
HARTA DI LUAR NEGERI
KE DALAM
WILAYAH NKRI
ModifikasiuntukAKP2I 30
TARIF Untuk WP yang mengalihkan dan
menginvestasikan harta di luar negeri
SPESIAL ke dalam Wilayah NKRI
Periode I
Periode II
P i d III
Periode
ModifikasiuntukAKP2I 31
BATAS WAKTU PENGALIHAN
HARTA MASUK KE WILAYAH NKRI
PENYAMPAIAN
SURAT PERNYATAAN
SEJAKUU BERLAKU
S.D.AKHIR BULAN
2016
KE3
PENYAMPAIAN
31
SURAT PERNYATAAN
DESEMBER
BULANKE4 UU
BERLAKU S.D.
31DESEMBER 2016
PENYAMPAIAN 2017
SURAT PERNYATAAN
1JANUARI 2017
SAMPAI
31
MARET
31MARET 2017
ModifikasiuntukAKP2I 32
SARANA INVESTASI
Jangka investasi
paling singkat 3 tahun
ModifikasiuntukAKP2I 33
TARIF KHUSUS
PELAKU USAHA
OMZET
SAMPAI Rp4,8
R 48M
ModifikasiuntukAKP2I 34
TARIF KHUSUS OMZET
TERTENTU
WAJIB PAJAK DENGAN PEREDARAN USAHA sd Rp4,8 MILIAR
PADA TAHUN PAJAK TERAKHIR
0 5%
0,5%
JIKA HARTA YANG
2%
JIKA HARTA YANG
DIUNGKAPKAN SAMPAI DIUNGKAPKAN LEBIH
DENGAN DARI
Rp10 MILIAR Rp10 MILIAR
SEJAK UU BERLAKU sd
d 31 MARET 2017
ModifikasiuntukAKP2I 35
TAHUN
ModifikasiuntukAKP2I 36
CARA PERMOHONAN
Temui HELPDESK untuk informasi:
Seputar Pengampunan Pajak
Persyaratan yang diperlukan
d l k
TUNGGAKAN PAJAK
Penghitungan uang tebusan
B
Bayar U
Uang Tb
Tebusan
SURATPERNYATAAN
HARTA
UNTUK
PENGAMPUNANPAJAK
Sampaikan Surat Pernyataan Harta
untuk
k Pengampunan
P P j k beserta
Pajak b
lampirannya
ModifikasiuntukAKP2I 37
PAJAK
TUNGGAKAN PAJAK
1 JUMLAHPOKOKpajakyangbelum dilunasi
TAMBAHANPAJAKyangmasihharusdibayartermasukPAJAK
2 YANGSEHARUSNYATIDAK DIKEMBALIKAN
(b d
(berdasarkankeputusanDJPatauputusan
k k t DJP t t peradilan)
dil )
ModifikasiuntukAKP2I 38
SURAT PERNYATAAN HARTA
SURATPERNYATAAN Surat Pernyataan
UNTUK berisi identitas WP,
PENGAMPUNAN PAJAK harta, utang, harta
bersih, serta
penghitungan Uang
Tebusan
Oleh WP sendiri
untuk Orang Pribadi
Oleh pemimpin
tertinggi Badan Usaha
atau kuasanya untuk
Badan Usaha
ModifikasiuntukAKP2I 39
SURAT PERNYATAAN HARTA
SURATPERNYATAAN Surat Pernyataan
UNTUK dapat disampaikan
PENGAMPUNAN PAJAK paling banyak 3
(tiga) kali
ModifikasiuntukAKP2I 40
PERSYARATAN
MEMILIKI NPWP
TELAH MELAPORKAN
SPT TAHUNAN PPh TERAKHIR
ModifikasiuntukAKP2I 41
SPT TAHUNAN PPh TERAKHIR
SPT PPH
TAHUNAN Bagi WP yang tahun bukunya berakhir
pada periode 1 Juli 2015 sd 31
Desember 2015
SPT Tahunan PPh 2015
ModifikasiuntukAKP2I 42
SPT TAHUNAN PPh TERAKHIR
SPT PPH
TAHUNAN
WP telah punya NPWP sebelum tahun 2016
tapi belum lapor SPT:
~wajib lapor SPT terakhir yg mencerminkan
harta pada SPT sebelumnya dan SPT terakhir
SPT Tahunan PPh 2015
~selain harta itu merupakan
p harta tambahan
ModifikasiuntukAKP2I 43
PERSYARATAN
SKP
STP SKP MELUNASI SELURUH POKOK TUNGGAKAN
(TERMASUK CABANG)
ModifikasiuntukAKP2I 44
PERSYARATAN
MENCABUT PERMOHONAN
PENGEMBALIANKELEBIHAN PEMBAYARAN
PAJAK
PENGURANGAN/PENGHAPUSAN
PENGURANGAN/PENGHAPUSANSANKSI
SANKSI
ADMINISTRASIDALAMSKPDAN/ATAUSTP
YANGTERDAPATPOKOKPAJAK
G O O J TERUTANG
U G
PENGURANGAN/PEMBATALAN
KETETAPAN PAJAK YANG TIDAK BENAR
KETETAPANPAJAKYANGTIDAK
GUGATAN,KEBERATAN,BANDING,PK
PEMBETULANATASSURATKETETAPAN
PAJAKDANSURAT KEPUTUSAN
ModifikasiuntukAKP2I 45
Uang
g Tebusan
Uang Tebusan = Tarif x Harta Bersih
Contoh:
Perusahaan Angkutan Karet Perkebunan 21 (AKP21) telah
menyampaikanik SPT Tahunan
T h PPh Badan
B d Tahun
T h Pajak
P j k 2015 yang
diantaranya dengan rincian (harta dan utang DN):
Nilai harta = Rp4.500.000.000
Nilai utang = Rp1.500.000.000
Nilai harta bersih = Rp3.000.000.000
eReNK@
ModifikasiuntukAKP2I 46
46
Uang
g Tebusan
Nilai utang AKP21 per 31 Desember 2015 sebesar
Rp4.500.000.000
p yyang
g terdiri dari:
~ telah dilaporkan = Rp1.500.000.000
~ belum dilaporkan LN dan akan DN = Rp1,000.000.000
~ belum dilaporkan LN dan tetap LN = Rp2.000.000.000
eReNK@
ModifikasiuntukAKP2I 47
47
Menteri
M t i Keuangan
K
MENERBITKAN
Surat Keterangan
Pengampunan Pajak
HARI KERJA
ModifikasiuntukAKP2I 48
TIDAK DAPAT diminta
oleh siapa pun
KERAHASIAAN
TIDAK DAPAT diberikan
DATA
pada pihak mana pun
Barangsiapa
B i MEMBOCORKAN informasi
i f i akan
k dihukum
dih k
PIDANA PENJARA paling lama 5 TAHUN
ModifikasiuntukAKP2I 49
SAMPAIKANSURAT PERNYATAAN
HARTAUNTUKPENGAMPUNAN
PAJAKBESERTA PERSYARATAN
KEKPP TERDAFTAR
SEGERA!
ModifikasiuntukAKP2I 50
JIKA SETELAH MASA
PENGAMPUNAN
BERAKHIR
DJP MENEMUKAN
HARTA YANG BELUM
DILAPORKAN WP YANG
IKUT PROGRAM
PENGAMPUNAN PAJAK
200% penghasilan
ModifikasiuntukAKP2I 51
SSegala
l SENGKETA yang berkaitan
b k it d dengan
pelaksanaan AMNESTI PAJAK hanya dapat
diselesaikan melalui pengajuan gugatan
pada
ModifikasiuntukAKP2I 52
SETELAH MASA
PENGAMPUNAN
BERAKHIR
WP TIDAK MEMANFAATKAN
PENGAMPUNAN PAJAK
DATA
KONSEKUENSINYA?
ModifikasiuntukAKP2I 53
SETELAH MASA
KONSEKUENSI PENGAMPUNAN
BERAKHIR
MAKSIMAL 3
Harta yang diperoleh TAHUN
mulai 1 Januari 1985 sd
31 Desember 2015 akan
diperhitungkan
p g sebagai
g
+ SPT Sejak Berlakunya UU
Pengampunan Pajak
tambahan penghasilan
ModifikasiuntukAKP2I 54
Konsekuensi Amnesti Pajak
WPyangwajibpembukuanharusmembukukan
y g j p selisihnilaiharta
bersihantaranilaiyangtercantumpadaSuratPernyataandannilai
yangterterapadaSPTTahunanPPhterakhirsebagai tambahanatas
saldoditahandalamneraca
ld dit h d l
Aktivatakberwujudsebagaihartatambahanyangdiungkap, tidak
( j p p j
bolehdiamortisasi(untuktujuanperpajakan))
Aktivaberwujudsebagaihartatambahanyangdiungkap, tidakboleh
disusutkan(untuktujuanperpajakan)
HartayangdiungkapkanolehWP
Harta yang diungkapkan oleh WP tidakdapatdialihkankeLNselama3
tidak dapat dialihkan ke LN selama 3
tahunsejakditerbitkanSuratKeterangan
eReNK@
ModifikasiuntukAKP2I 55
55
K
Konsekuensi
k i Amnesti
A ti P
Pajak
j k
WPyangikutpengampunanpajak tidakberhak:
mengkompensasikan
mengkompensasikankerugianfiskalsdtahunpajakterakhir
kerugian fiskal sd tahun pajak terakhir ketahunpajak
ke tahun pajak
berikutnya
mengkompensasikankelebihanpembayaranpajaksdmasapajakpadaakhir
tahun pajak terakhir kemasapajakberikutnya
tahunpajakterakhir ke masa pajak berikutnya
mengajukanpermohonanpengembaliankelebihanpembayaranpajaksd
akhirtahunpajakterakhir
melakukanpembetulanSPT
melakukan pembetulan SPT sdakhirtahunpajakterakhir
sd akhir tahun pajak terakhir
KetetapandanKeputusansertaPutusan yangterbitsetelah
penyampaianSuratPernyataan tidakdapatditindaklanjutilagiuntuk
penagihanpajak,restitusi,kompensasikerugiandankompensasi
lebihbayar
KetetapandanKeputusansertaPutusan
Ketetapan dan Keputusan serta Putusan yangterbitsebelum
yang terbit sebelum
penyampaianSuratPernyataan yangmengakibatkantimbulnya
pemberianimbalanbunga,pemberiantersebutmenjadihapus
eReNK@
ModifikasiuntukAKP2I 56
56
ModifikasiuntukAKP2I 57