Anda di halaman 1dari 9

MESIN PENGEPRES PLASTIK DENGAN SISTEM PENGGERAK PNEUMATIK

Yuke Lutfi Bahtiar 1) , Fredy Tri Prasetyo H 2)


Program Studi D3 Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya
Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111
Email: yuke.bahtiar@gmail.com1), todays_spirit@yahoo.com 2)

Abstrak

Kerupuk Tenggiri merupakan produk industri rumahan yang ada di daerah Sidoarjo Jawa Timur yang memiliki
proses pengemasan, yakni pengepresan plastik kemasan secara manual. Dengan cara yang manual produsen
membutuhkan keaktifan tangan dalam pengemasan, hal ini di karena kan bila proses pengemasan tidak melekat
sempurna, akan mengakibatkan hasil yang tidak seragam dan serta rawan mengempes atau tidak renyah lagi. Alat
tersebut masih kurang effisien dan effektif dalam berbagai hal.
Berdasarkan dampak negative yang ditimbulkan pada proses manual pressing, maka sebagai mahasiswa mendapatkan
suatu ide membuat mesin press plastik dengan sistem penggerak pneumatik. Bertujuan menghasilkan konsep dan
rancangan sistem yang efisien, mudah, presisi dan berkualitas pada mesin pengepres plastik dengan sistem penggerak
pneumatik serta menyusun standart prosedur operasional melalui perhitungan eksak. Sehingga menjadikan mesin press
plastik berbasiskan teknologi dan otomasi.
Pada mesin press plastik dengan sistem penggerak pneumatik, produsen khususnya pada bagian pengemasan hanya
meletakan plastik dan menekan tombol pengoperasian serta dengan fungsi timer sebagai waktu untuk memanaskan
plastik. Dari segi ketepatan, kecepatan dan hasil yang maksimal serta mempertimbangkan effisiensi dan kualitas hasil
produk diharapkan menjadi sebuah inovasi mesin pengepress plastik. Mesin ini menggunakan tenaga udara dengan
sistem elektro pneumatik untuk proses pengepresan. Mesin menggunakann tekanan sebesar 3 bar serta gaya yang di
gunakan sebesar 23,34 N. Melalui mesin pres plastik ini hasil yang dihasilkan adalah 514 produk/jam, besar harapan
dapat meningkatkan kuantitas produksi dalam hal pengemasan, khususnya di produsen Kerupuk Tenggiri. Kata kunci:
pressing, pneumatik, plastic.

PENDAHULUAN
Seiring dengan pesatnya perkembangan di pneumatik untuk menekan atau mengepres kemasan,
Indonesia, tidak terasa masalah-masalah produksi pun sehingga mesin ini mempercepat proses, cara dan
bermunculan. Salah satunya permasalahan pengemasan sangat lah mudah dalam pengoperasiannya. Fungsi ini
plastik dalam industri kecil. Masalah utama adalah lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan cara
kurang effisiennya waktu dan cara pengemasan karena tradisional yakni menggunakan media lilin atau bahkan
masih menggunakan cara lama, yakni dengan dengan alat pemanas yang secara manual.
menggunkan media lilin dan alat pemanas manual.
Pada saat ini pengusaha makanan home industri DASAR TEORI
sangat berkembang pesat di Indonesia dengan berbagai 2.1 Plastik
jenis olahan yang ada, tapi kebanyakan dalam Bab ini akan dibahas mengenai media yang
pengemasannya masih dinilai kurang efektif dan masih digunakan, rumusan dan konsep perencanaan alat yang
kurang berkembang dalam menerapkan teknologi. digunakan dalam perhitungan, yaitu besar gaya dan
Maka sebagai mahasiswa untuk turut berperan serta tegangan yang diperlukan, perencanaan silinder
bertanggung jawab untuk merubah keadaan di pneumatik, kerugian tekanan pada pipa dan kapasitas
Indonesia agar lebih baik dari sekarang demi produk yang dihasilkan.
memajukan teknologi yang sekarang ini melaju sangat
pesat di negara-negara asing. A. Asal Usul Plastik
Permasalahan yang timbul tersebut, membuat Plastik merupakan material yang baru secara luas
melakukan sebuah observasi serta melakukan dikembangkan dan digunakan sejak abad ke-20 yang
penelitian untuk mencari cara agar mempermudah berkembang secara luar biasa penggunaannya. Plastik
dalam proses pengemasan makanan untuk home menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21
industri. Sehingga akhirnya terciptalah suatu ide dengan memperbaiki properti dari polimer tersebut.
perencanaan dan pembuatan suatu mesin khususnya Plastik adalah polimer rantai panjang atom mengikat
Rancang Bangun Alat Pengepres Kemasan Plastik satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit
Dengan Sitem Penggerak Pneumatik yang dapat molekul berulang atau monomer.
dilakukan secara maksimal dan dapat membantu dalam
pencegahan kurang effisiennya dalam pengemasan B. Plastik sebagai Media Pengemasan
makanan. Plastik mungkin sering kita jumpai setiap harinya.
Dalam penelitian digunakan mesin pengepres Hal ini di karenakan banyak hal yang berkaitan dengan
plastik dengan sistem penggerak pneumatik yang dapat plastik sebagai media. Misalkan sebagai pembungkus
mempermudah pengemasan. Mesin ini sangat effektif pada makanan yang yang sering kita jumpai di toko,
dalam hal waktu serta dilengkapi dengan sistem warung atau bahkan swalayan. Banyak sekali produsen
otomatis yang mengunakan media panel yang sangat makanan yang menggunakan media ini sebagai
sering kita jumpai, yang menggunakan penggerak pembungkus yang di nilai memiliki nilai ekonomis
yang tinggi, sehingga menurut produsen bisa 2.2 Alat Press Panas heater
mendapatkan keuntungan yang lebih. Plastik juga Alat press panas ini merupakan media untuk
sangat mudah kita jumpai dan memiliki berbagai pengemasan yang bisa dikatakan lebih modern jika
kualitas yang diproduksi, mulai plastik dengan kualitas dibandingkan dengan menggunakan lilin atau api
tinggi, sedang dan kualitas yang rendah. Semua ini sebagai pemanasnya. Alat ini menggunakan elemen
tergantung pada bahan pembuatnya dan harga yang ada yang panas jika di hubungkan dengan listrik. Pada alat
di pasaran. ini memiliki waktu untuk menghasilkan panas atau
hold timer heat, yang berarti jika waktu yang di
C. Sifat Plastik dan Jenis plastik yang digunakan tentukan habis maka panas akan berkurang dan media
Plastik dapat di bedakan menjadi berbagai jenis, atau plastik yang dipanaskan telah selesai di proses.
berikut adalah jeni-jenis plastik menurut sifat fisiknya Alat ini dapat menghasilkan panas hingga
antara lain, termoplastik dan termoset. termoplastik temperatur 250 C tergantung jenis alatnya. Untuk jenis
adalah jenis plastik yang bisa di daur ulang atau bisa di MIS 300 ini memiliki spesifikasi antara lain daya
cetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Sedangkan listrik yang di gunakan adalah 400 watt. Memiliki
Termoset merupakan jenis plastik yang tidak dapat di panjang press atau penekan sepanjang 30 cm, alat ini
daur ulang atau di proses kembali. Berikut adalah biasanya digunakan untuk mengepres plastik dengan
jenis-jenis plastik dan sifat nya. ketebalan antara 0,01 mm 0,08 mm serta memiliki
Jenis plastik yang digunakan untuk pembungkus lebar area seal 2mm, alat ini di produksi di negara
makanan dalam hal ini merupakan polietilena china yang sekarang mulai terjual bebas di Indonesia.
berdensitas rendah (low density polyethylene, LDPE) Plastik yang digunakan untuk media pengemas
adalah termoplastik yang terbuat dari minyak bumi. memiliki dimensi panjang 250mm, lebar 150mm,
Plastik ini dapat di daur ulang dan memiliki nomor 4 dengan ketebalan 0.08mm. Bagian yang terkekena
pada simbol daur ulang yakni tergolong aman untuk gaya tekan untuk pengepresan adalah :
didaur ulang. Plastik ini aman untuk digunakan sebagai Panjang : 150mm
tempat makanan, plastik kemasan, pakaian, mebel dan Lebar : 2 mm
lain-lain. Barang yang berbahan LDPE ini sulit Maka luas alas yang terkena gaya tekan oleh plat
dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan bagian atas adalah : 300 mm
karena sulit beraksi secara kimiawi dengan makanan
yang dikemas. LDPE memiliki kareakteristik sebagai
berikut :
Karakteristik :
Lemas
Lentur
Mengkilap
Jernih
Titik leleh rendah
Gambar 2.4 Alat Press Plastik Manual MIS-300
Aman bersentuhan dengan makanan
Seal sangat bagus Penggunaan alat ini dengan cara mengatur holding
Ukuran : timer yang ada di sisi samping alat, kemudian plastik
Lebar : 4 cm 140 cm yang akan di press diletakan di area seal, yakni daerah
Tebal : 0,001 mm 0,08 mm yang menghasilkan panas. Kemudian bagian atas
Titik leleh : ditekan kebawah menuju ke area seal yang diatasnya
105 C sampai 120 C terdapat plastik yang akan di press. Gaya yang
dibutuhkan untuk menekan plat bagian atas yang
D. Plastik kemasan krupuk. terdapat pada mesin pengepres plastik ini berkisar
Plastik kemasan merupakan jenis plastik yang sering antara 0.1007 kgf/mm.
kita jumpai di dalam kehidupan sehari hari. Plastik ini
memiliki ciri-ciri berwarna bening, tidak berbau, dan 2.3 Sistem Pneumatik
merupakan jenis plastik yang tidak dapat di daur ulang 2.3.1 Prinsip Dasar Pneumatik
(Termoset). Pada dasarnya tekanan udara atmosfer ini tidak
tetap. Hal ini sangat tergantung sekali terhadap lokasi
geografis dan cuaca. Tekanan udara dikatakan vakum
kalau tekanan udara didalamnya lebih kecil dari
tekanan udara di atmosfer. Jadi daerah vakum ini
dibatasi dengan garis nol di bawahnya serta garis
tekanan atmosfer di atasnya. Berikut merupakan
hukum dasar udara bertekanan:

1. Hukum Pascal
Tentang perpindahan tekanan statis, terdapat
Gambar 2.2 Kemasan Kerupuk hukum Pascal yang secara eksperimen dibuktikan oleh
B.Pascal.
mengambil gaya dan penggeraknya dari udara
mampat.
Persaingan antar alat-alat pneumatik dengan alat
mekanik, hidrolik dan elektrik makin menjadi besar,
dimana alat-alat pneumatik diutamakan karena:
a. Paling banyak dipertimbangkan untuk beberapa
hal dalam mekanisme dan otomasi.
b. Dapat bertahan lebih baik terhadap keadaan kerja
tertentu.

Gambar 2.5 Ilustrasi hukum Pascal 2.3.3 Kompressor Udara


Pneumatik bekerja dengan memanfaatkan udara
Hukum ini menyatakan bahwa tekanan yang yang dimampatkan. Dalam hal ini, udara yang
diberikan kesuatu bagian dari suatu fluida dalam dimampatkan akan didistribusikan kepada sistem yang
sebuah ruangan tertutup akan bekerja tegak lurus pada ada sehingga kapasitas system terpenuhi. Untuk
semua bagian dalam ruangan itu. menghasilkan udara yang dimampatkan, maka
Dari referensi 2 hal 67 (Esposito), apabila diperlukan kompresor untuk memadatkan udara sampai
permukaanA1 ditekan dengan gaya sebesar F1 maka pada tekanan kerja yang diinginkan. Penampung udara
tekanan yang terjadi adalah sebagai berikut : (Esposito, bertekanan (tangki udara) berfungsi untuk
2003 : 30) menstabilkan pemakaian udara bertekanan.. Dan lagi
luas permukaan yang besar dari penampung akan
mendinginkan udara dalam tangki itu sendiri.
..........................................................(2.1 )
Jadi penampung udara bertekanan mempunyai
Sehingga tekanan sebesar P akan diteruskan ke
fungsi sebagai berikut :
segala arah atau ke semua bagian pada sistem,
1. Menstabilkan pemakaian udara bertekanan.
sehingga permukaan A2terangkat dengan gaya sebesar
2. Mendinginkan udara dalam tangki
: (Esposito, 2003 :67)
3. Menghindari pressure drop (penurunan tekanan)
F2 = P2 . A2
4. Menyediakan udara bertekanan untuk suatu jangka
Karena P1 = P2 maka: F1 = F2
waktu tertentu dalam masa kecemasan seperti waktu
A1 = A2
kompresor dimatikan karena listrik padam. Perlu
Dengan : F1 = gaya penghisap pipa 1
diperhatikan bahwa tangki udara harus dilengkapi alat
A1 = luas penampang penghisap pipa 1
pengukur tekanan (pressure gauge), katup pengaman
F2 = gaya pada penghisap pipa 2
(safety valve) dan switch tekanan.
A2 = luas permukaan penghisap pipa 2
2.3.4 Air Filter (saringan udara)
2. Hukum Boyle
Udara diatmosfir yang dikempa oleh kompresor
Hukum Boyle-Mariotte menyatakan bahwa pada
mengandung benda-benda pengotor seperti debu, oli
temperatur konstan, volume (V) gas berbanding
residu, uap basah, dan butiran-butiran halus lainnya.
terbalik dengan tekanan (P), pada saat sebuah piston
Apabila udara ditekan dengan kompresor, udara
silinder didorong volume gas berkurang karena tekanan
kompresi tersebut akan mengandung sejumlah
gas naik.
pengotor atau cemaran.
(Esposito, 2003 : 455)
Jika udara yang berisi cemaran tersebut masuk
P1. V1 = P2 . V2 = konstan ...................................(2.2)
kedalam peralatan pneumatik, dia akan merusak
Constant
peralatan seperti dudukan katub, keausan packing dan
Temperature
bagian penggerak lainnya.
Compression
Dengan adanya udara yang bersih ini akan
memperpanjang umur dari peralatan pneumatik.
Penyaring udara dapat dipasang sebagai perlengkapan
tunggal atau sebagai unit gabungan dengan pelumasan
dan pengatur tekanan. Syarat-syarat saringan udara:
1. Mempunyai tempat penampung cairan yang besar.
2. Tembus pandang dan tahan pecah, mangkuk
saringan dengan keran pembuang.
3. Dapat dicuci dan bagian-bagian saringannya dapat
Gambar 2.6 Ilustrasi Hukum Boyle-Mariott diganti-ganti.
4. Dapat membuat putaran angin dengan baik.
2.3.2 Ciri - Ciri Pneumatik 5. Memungkinkan untuk pengeluaran cairan otomatis.
Kata pneumatik berasal dari bahasa Yunani yaitu 6. Memungkinkan untuk pembersihan tanpa
pnuma yang artinya udara, sehingga dapat dikatakan penggantian saringan.
pneumatik merupakan ilmu yang berkaitan dengan
udara baik yang gerak maupun kondisinya yang
meliputi alat-alat penggerak, pengukuran, pengaturan,
pengendalian, perhubungan dan perentangan yang
Gambar 2.10. Lubrikator

Gambar 2.7 Filter Pneumatik 2.3.8 Sistem Distribusi udara


Untuk mendistribusikan tekanan udara dari
2.3.5 Regulator kompresor ke peralatan pneumatik lainnya maka
Tekanan udara yang keluar dari kompresor masih diperlukan pipa yang berfungsi untuk menyalurkan
mempunyai tekanan tinggi, dan ini lebih tinggi dari udara bertekanan.
pada tekanan yang terdapat pada bagian-bagian kontrol A. Jenis Pipa
atau kerjanya. Untuk mengatur tekanan udara yang Dalam sistem pneumatik, pipa saluran udara
akan didistribusikan ke bagian kontrol dan kerjanya tersedia dalam berbagai jenis menurut bahannya.
digunakan regulator (pengatur tekanan). Biasanya alat Adapun macam-macam jenis pipa pneumatik tersebut
ini dipasang secara bersatu dengan penyaringan udara. antara lain :
Setelah udara keluar dari saringan kemudian masuk a. Metallic Pipe
dalam regulator untuk diatur tekanannya sampai pada 1. Carbon Steel Pipe
batas tekanan yang diinginkan. 2. Stainless Steel Pipe
3. Seamless Copper Pipe
4. Seamless Aluminium Pipe
5. Various Metallic Pipe Coated with Resin

b. Non Metallic Pipe


1. Nilon Tube
2. Polyurethane Tube
3. Polyethylene Tube
4. Vinyl Tube
5. Teflon Tube
6. Rubber Hose for Air

Gambar 2.8 Regulator

2.3.7 Lubrikator
Bagian-bagian yang bergerak dan menimbulkan
gesekan memerlukan pelumas. Bagian yang bergerak
meluncur termasuk didalamnya peralatan pneumatik
(silinder, katub). Untuk menjamin supaya bagian-
bagian yang bergesekan pada perlengkapan tersebut
dapat bekerja dan dipakai secara terus menerus, maka
harus memberikan pelumas yang cukup. Jumlah
tertentu dari minyak pelumas ditambahkan kedalam Gambar 2.11 Pipa Plastik Fleksibel (kiri) dan Pipa
udara bertekanan dengan menggunakan perangkat Nilon Elastis
pelumasan. Keuntungan menggunakan pelumasan:
1. Terjadinya penurunan angka gesekan.
2. Perlindungan terhadap korosi.
3. Umur pemakaian lebih lama.
Hampir semua perangkat lumas udara kepaan
bekerja pada prinsip venturi (pengabutan). Perbedaan
tekanan (pressure drop) antara tekanan di depan lubang
penyemprot udara dan tekanan pada bagian paling
sempit dari lubang penyemprot (nozzle) digunakan
supaya dapat menyedot cairan (oli) dari bejana dan
mencampurkannya dengan udara.
pula diartikan total panjang dari saluran pipa termasuk
sambungannya.

Tabel 2.1 Tabulated values of d and d for schedule 40


common pipe size (ref 2 :509) Esposito

Nomin Inside Nomin Inside


al pipe diamet 5,31 al pipe diamet
d d5,31
size er d size er d
(in) (in) (in) (in)
0,023 12,53
3/8 0,493 11/2 1,610
4 8
1 0,080 47,25
/2 0,622 2 2,067
4 6
0,357 121,4
0,824 21/2 2,469
7 19
1,289 384,7
1 1,049 3 3,068
2 71
Gambar 2.12 jenis selang beserta warna nya 5,530 832,5
11/4 1,380 31/2 3,548
4 50
B. Kerugian yang terjadi pada pipa
Udara yang mengalir melalui pipa akan kehilangan 2.3.9 Aktuator Penumatik
energinya dikarenakan terjadinya gesekan, kerugian Tenaga udara bertekanan dari kompresor diubah
tekanan pada peralatan dan mesin terbatas sampai 0,1- menjadi gerakan lurus oleh silinder pneumatik.
0,2 bar. Akan tetapi penyimpangan dari ketentuan Besarnya tenaga yang didapat dan yang ditimbulkan
diatas masih dapat ditoleransi. Kerugian energi tergantung pada besarnya tekanan, luas penampang
menunjukkan kerugian tekanan dimana dapat silinder, serta gesekan yang timbul antara dinding
dinyatakan dalam persamaan formula Harris(ref 2 : dalam dengan batang toraknya.
508)Esposito
Aktuator pneumatik secara garis besar dibagi
menjadi 2 macam yaitu :
.........................(2.3) 1. Single Acting Cylinder (Silinder Pneumatik
Dimana : Aksi Tunggal)
Pf =Preassure drop (Psi) Silinder ini hanya bekerja pada satu arah, karena
c = Koefisien yang dideterminasikan dengan mempunyai satu inlet untuk udara bertekana. Adapun
eksperiment kembalinya piston ke posisi netral karena adanya pegas
L = Panjang pipa (ft) tekan.
Q = Kecepatan aliran Udara (m3/min)
CR = Compression Ratio
d = Diameter dalam pipa (in)

TekananOperasi 14,7
CR= .........................(2.4)
14,7

Untuk kooefisien yang dideterminasikan dengan


eksperimen dapat ditunjukkan sebagai fungsi dari Gambar 2.13 Single Acting Cylinder
diameter dalam pipa :
Keterangan :
1. Cylinder barrel
2. End Cap
3. Piston with piston rod
.................................................(2.5) 4. Piston packing
5. Spring
Sehingga persamaan formula Harris menjadi (ref 3 6. Bearing bushing
:508)Esposito : 7. Inlet port
8. Compressed air base
9. Piston rod chamber
...............................(2.6) 10. Exhoust port
Kerugian akibat faktor gesekan pada sambungan 11. Piston rod chamber
pneumatik dapat dihitung dengan formula Harris jika 12. Exhaust port
ekivalensi sambungan diketahui panjang pipa (L) dapat
2. Double Acting Cylinder (Silinder Pneumatik = koefisien gesekan piston dengan barrel.
Aksi Ganda)
Silinder ini digunakan terutama bila piston b. Tarikan Silinder
diperlukan untuk melakukan kerja bukan hanya pada Gaya tarikan silinder dapat diketahui dengan
gerak maju, tetapi juga gerakan mundur. Sehingga menggunakan persamaan: (Pneumatik Hand Book, 77)
mempunyai keuntungan yaitu biasa dibebani pada
kedua arah gerakan batang pistonnya. Gaya dorong . .........................(2.8)
yang ditimbulkan oleh udara bertekanan, Dimana :
menggerakkan piston pada silinder penggerak ganda F2 = Gaya dorong silinder (kgf)
dalam dua arah. Gaya dorong yang besarnya tertentu D = Diameter tabung silinder (cm)
digunakan dalam gerakan dua arah maju dan mundur. d = Diameter piston (cm)
Gaya yang diberikan pada batang piston adalah P = Tekanan udara (bar)
lebih besar gerakan maju daripada gerakan mundur = koefisien gesekan piston dengan barrel = 0,85
karena efektif permukaan piston dikurangi pada sisi (majumdar, 98)
batang piston oleh luas permukaan batang piston. c. Kecepatan Langkah Silinder
Silinder pneumatik double acting terdiri dari komponen Waktu operasi silinder tergantung pada beban dan
sebagai berikut : ukuran dari lubang masuk. Persamaan antara
kebutuhan udara dengan kecepatan langkah silinder
adalah
(ref 5 : full pneumatik)
Q = D.V.CR ................................................(2.9)
Dimana :
Q = Kebutuhan udara (m /dt)
V = Kecepatan langkah silinder (m/dt)
CR = Compression ratio
D = Diameter tabung silinder (m)
d. Konsumsi Udara
Pada waktu silinder bergerak maju berlaku rumus
sebagai berikut:
Gambar 214 Double Acting Cylinder

Keterangan :
1. Cylinder barrel .................................................(2.10)
2. Bearing cup
3. End Cup Pada waktu silinder bergerak mundur :
4. Piston rod
5. Scrapper ring
6. Piston rod chamber
7. Inlet compresion air
8. Hexagon nut ..............................(2.11)
9. Cup packing Dimana:
2.4.10 Silinder kerja V = Volume (lt)
Silinder kerja (actuator) merupakan peralatan D = Diameter tabung silinder (mm)
pneumatik yang melaksanakan kerja secara langsung, d = Diameter piston (mm)
contohnya silinder dan motor pneumatik. Silinder h = Panjang langkah/stroke (mm)
merupakan peralatan pneumatik yang melakukan
gerakan dengan cara merubah energi pemampatan
udara menjadi energi mekanik. Sebuah silinder udara
digunakan sebagai penggerak dalam system kontrol
pneumatik yang berjalan secara linier yaitu gerakan
maju dan gerakan mundur, sehingga silinder ini juga
disebut aktuator linier.
a. Dorongan Silinder
Gaya dorong silinder dapat dihitung dari diameter
tabung silinder, diameter piston rod dan tekanan udara
:
(Pneumatik Hand Book, 77)

F1 D 2 p. ......................................(2.7)
4
Dimana :
F1 = Gaya dorong silinder (kgf)
D = Diameter tabung silinder (cm) METODOLOGI
P = Tekanan udara (bar)
3.1 Flow Chart

START
T

Observasi Study
lapangan literatur

Pengambilan
data Gambar 4.1 Dimensi Benda (Plastik)
4.2 Perhitungan Gaya yang dibutuhkan
Pada bagian ini perhitungan untuk mencari gaya
yang di butuhkan anatara lain, gaya pada mesin manual
Perencanaan dan (pengambilan data). Data yang diambil dari suatu
perhitungan percobaan sebagai berikut :

Gambar
perencanaan

Gambar 4.2 percobaan pada mesin manual


Perakitan mesin
Tabel 4.1 tabel percobaan uji tekan plastik LDPE
(kgf)
NO PERCOBAAN Umur GAYA (kgf)
TIDAK KE - (tahun)
Pegujian 1 Pertama 16th 1,94
mesin
2 Kedua 20th 2,60
3 Ketiga 24th 2,53
BISA 4 Keempat 36th 2,45

Pembuatan Maka di dapat hasil rata-rata gaya tekan 2,38 kgf.


laporan Didapatkan data sebuah gaya (F) yang
diperlukan untuk menekan bagian pengepres (plat)
untuk mengepres plastik yang berada di bagian
FINISH pemanas. Dari data diatas didapatkan gaya rata-rata,
T yakni sebesar :
Gambar 3.1. Flow Chart Metodologi Perencanaan , kgf . g
PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN , kgf . , m
Dalam bab ini berisi perencanaan dan perhitungan s
untuk menentukan peralatan pneumatik yang sesuai ,
dengan beban yang dibutuhkan sehingga alat yang
dirancang bisa bekerja maksimal sesuai dengan
perencanaan.
4.1 Dimensi Benda (Plastik)
Plastik yang digunakan memiliki keterangan
sebagai berikut :
Jenis yang digunhakan adalah LDPE no 4 pada
simbol daur ulang.
Berwarna bening.
Memiliki ketebalan 0,08 mm. Gambar 4.3 Free Body Diagram Gaya
Memiliki pnjang 25 mm dengan lebar 15 mm Maka gaya yang dibutuhkan untuk
pengepresan plastik ini adalah sebesar 23,34 N. Maka
dengan mengetahui besar gaya yang di butuhkan serta
dimensi luasan yang terkena gaya, dapat di hasilkan
Tegangan yang terjadi pada plastik saat proses
pengepresan cara manual.
.D .P. sesuai dengan persamaan 2.7 )
Keterangan,
F = Gaya yang dibutuhkan (kgf)
D = Diameter silinder (mm)
P = Tekanan udara (bar)
= koefisien gesekan piston dengan barrel.
Gambar 4.4 Free Body Diagram Tegangan (majumdar, 98)
Diketahui = D = 5 cm
Maka Luas daerah yang dikenai gaya adalah : P = 30 N/cm2
A = panjang plastik x lebar plastik = 0,85 (dari formula)
= 15cm x 0,2cm Maka besar gaya dorong yang di butuhkan
= 3 cm2 sebesar 500,691 N.
F = 23,34 N
Maka Tegangan yang terjadi adalah : 3. Gaya tarikan silinder
Gaya tarikan silinder pada pneumatik ini
A dapat diketahui dengan menggunakan persamaan :
Jadi untuk proses manual, didapatkan
besar tegangan yang terjadi pada plastik sebesar ( sesuai dengan
7,78 N/cm2. persamaan 2.8)
4.3 Perencanaan Diameter silinder Pneumatik Dengan,
1. Diameter penampang silinder F = Gaya yang dibutuhkan (kgf)
Untuk mencari diameter yang digunakan pada D = Diameter silinder (mm)
silinder pneumatik didapat data sebagai berikut : P = Tekanan udara (bar)
F1 = D2.P . ( sesuai dengan persamaan 2.7 ) = koefisien gesekan piston dengan barrel.
Keterangan, (majumdar, 98)
F = Gaya yang dibutuhkan (kgf) d = diameter rod ( cm )
D = Diameter silinder (mm) Dimana :
P = Tekanan udara (bar) D = 5 cm
= koefisien gesekan piston dengan barrel d = 4,5 cm
(majumdar, 98). P = 3 N/cm2
Dari hasil percobaan diatas, didapatkan gaya = 0,85
yang di butuhkan mesin press adalah F = 23,34 N. Maka besar Gaya Tarikan adalah sebesar 95,131 N.
Sedangkan untuk tekanan yang digunakan sebesar 3
bar, dengan koeffisien gesekan = 0,85, Maka di 4.4 Kerugian Tekanan Pada Pipa
dapatkan : Kerugian tekanan pada pipa dari persamaan
Formula Harris tentang kerugian tekanan.
ar Pa
, . .
Pf ( sesuai dengan persamaan 2.6 )
. CR . d ,
Pa m Keterangan,
Pf = Kerugian tekanan pada pipa ( psi )
m L = Panjang selang ( ft )
m . - cm
cm Q = Kapasitas udara ( lt/min )
Maka besar tekanan yang di gunakan adalah 3 CR = Rasio kompresi
bar : 30 N/cm2. d = diameter dalam pipa ( in )

. D . P . (sesuai dengan persamaan 2.7) 1. Konsumsi udara


Maka diameter silinder pneumatik yang di Perhitungan konsumsi udara kompresi dapat
gunakan adalah sebesar 1,0794 cm. Namun karena dihitung dengan rumus :
diameter silinder pneumatik yang tersedia adalah 5 cm
dan gaya yang di hasilkan pneumatik memiliki Diketahui :
effisiensi sebesar 90% ( The Pneumatic Technical D = 5 cm
Centre ) maka alat ini dianggap kuat dan aman. h = 2,5 cm
d = 4,5 cm
2. Gaya dorongan silinder
Setelah mendapatkan diameter sesuai dengan a. Pada saat silinder bergerak maju
perhitungan di atas, maka perhitungan gaya yang di . D . h ( sesuai dengan persamaan 2.10)
hasilkan dengan menggunakan pneumatik double
Dimana ;
acting cylinder berdiameter 50 mm = 5 cm, serta
V = Volume (lt)
tekanan sebesar 3 bar = 30 N/cm2 , dengan nilai
D = Diameter tabung silinder (mm)
koefisien gesek pada piston 0,85. Didapatkan :
h = Panjang langkah/stroke (mm)
Maka di dapatkan volume 49,087 cm3 Ltot = 140 cm = 4,592 ft
CR = 3,9599
b. Pada saat silinder bergerak mundur Q = 2,062 cm3/min = 2,062 x 10-3 lt/min
. D - d . h ( sesuai dengan persamaan d5,31 = 0,0046 inchi
2.11) , . .
Dimana ; Pf
. CR . d ,
V = Volume (lt)
D = Diameter tabung silinder (mm) Jadi, kerugian tekanan pada pipa sebesar 3,04 x 10-8
d = Diameter piston (mm) Psi = 2,09 x 10-9 bar.
h = Panjang langkah/stroke (mm
Maka di dapatkan volume 9,326 cm3 4.5 Perhitungan kapasitas produk yang dihasilkan
Jadi volume total nya adalah sebesar 58,413 cm3 Kapasitas produk yang di hasilkan pada mesin
press manual dan mesin press plastik dengan sistem
c. Compression Ratio ( rasio kompresi ) penggerak pneumatik. Data ini diketahui dengan
CR adalah suatu tekanan yang terjadi di dalam percobaan di lapangan. Maka dapat dihitung kapasitas
pipa, untuk mesin ini menggunakan takanan sebesar 3 produk per-jam adalah:
bar, maka di dapatkan: Pengemasan manual : 372 produk/jam
Pengemasan mesin : 514 produk/jam
1 bar = 14,5038 Psi
3 bar = 43,5114 Psi PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Jadi tekanan operasi nya adalah 43,5114 Psi Dari hasil perencanaan dan perhitungan dalam laporan
Maka untuk kompresi ratio (CR) adalah sebesar ini, maka di dapatkan kesimpulan :
3,9599. 1. Tekanan yang di gunakan adalah sebesar 3
bar, serta besar gaya yang dibutuhkan adalah
2. Perhitungan kecepatan silinder sebesar 23,34N.
Besarnya kecepatan silinder didapatkan dari 2. Diameter silinder Pneumatik yang di gunakan
percobaan saat silinder extend dengan menggunakan adalah sebesar 5cm.
persamaan : 3. Kerugian Tekanan yang terjadi pada selang
s adalah sebesar 2,09 x 10-9 bar.
t 4. Kapasitas produk yang di hasilkan dengan
Keterangan,
menggunakan mesin pengepres plastik dengan
V = kecepatan piston (m/s)
sistem penggerak pneumatik adalah 514
s = panjang stroke (m)
produk/jam.
t = waktu langkah (s)
Dari data yang diketahui :
DAFTAR PUSTAKA
s = 2,5 cm
t = 2 sekon
1. S.R. Majumdar ; Pneumatic System Principle
maka didapatkan kecepatan piston 1,25 cm/s.
and Maintenance ; Jakarta 1995
3. Kapasitas udara (Q) 2. Esposito, Anthony., Fluid Power with
Kapasitas udara (Q), merupakan ukuran Application, sixth edition, Prentice Hall
tekanan udara yang di perlukan. Dengan sebelumnya International Inc, New Jersey, 2003.
telah diketahui diameter 5cm, kecepatan V = 1,25 cm/s 3. Barber, Anthony.,Pneumatic Handbook
dan kompresi rasio (CR) = 3,9599. Maka : edition
4. Warring, R.H; Pneumatik HandBook; Trade
D . . CR ( sesuai dengan persamaan 2.9)
and Technical Press Ltd; England; 1982.
Maka di dapatkan kapasitas udara yang di butuhkan
5. Krist, Thomas., Dasar-dasar Pneumatik,
adalah 2,062 cm3/min.
Austria, Erlangga, Jakarta, 1993.
6. www.fullpneumatic.com
4. Mencari nilai dari d5,31
Untuk mendapatkan d5,31 maka kita harus 7. www.JELPC.com
mengetahui dselang = 0,6 cm = 0,0196 ft, dengan 8. BIMBA., Pneumatic Application and
diameter selang sebesar 0,236 inchi kita bisa Referenca Handbook, Bimba Manufacturing
menggunakan ukuran , ini di dapat dari ukuran Company; Monee, Illinois; 2012.
selang yang di izinkan pada tabel. Karena pada tabel
tidak terdapat nilai d5,31 maka kita bisa menggunakan
rumus interpolarsi :
Jika din = 0,364 inchi maka untuk d5,31 = 0,0046 inchi
Dari hasil data-data sebelumnya disesuaikan
dengan rumus yang ada, maka besar kerugian tekanan
pada pipa dapat di tentukan melalui persamaan sebagai
berikut :
Dimana,

Anda mungkin juga menyukai