Anda di halaman 1dari 5

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Foto Thorax
Atau sering disebut chest x ray
Menggunakan radiasi terionisasi dalam bentuk x ray digunakan untuk mendiagnosis :
- Paru-paru, jantung, dinding thorax, tulang
Secara umum kegunaannya:
- Untuk melihat abnormalitas kongenital (jantung, kardiovaskuler)
- Untuk melihat adanya trauma thorax, Pnemothorax, hematom
- Untuk melihat adanya penyakit TB, paru, dll.
Jenis arah pancaran:
- PA (Posterior anterior) back and front
Dimana pasien diposisikan berdiri
- AP (Anterior Posterior)
Diposisikan pasien yang tidak bisa bangun

Diposisikan berbaring (supine film)

Persiapan

- Lembar permintaan

- Surat persetujuan
2. USG (Ultrasonografi)
Pemeriksaan dilakukan diatas rongga tubuh untuk mendeteksi berbagai kelainan:
- Abdomen
- Otak
- Kandung kemih
- Hepar, uters/pelvis
Persiapan
- Lembar permintaan, surat persetujuan
- Puasa boleh minum susu/air putih
- Pasang infus sesuai kebutuhan
3. CT Scan (Computed Tomography Scaner)
Menghasilkan gambar organ tubuh bagian dalam secara melintang
Menghasilkan gambaran secara detail dari seluruh organ tubuh seperti:
- Susunan saraf pusat
- Otot
- Tulang
- Tenggorokan dan rongga perut
Persiapan CT scan kepala dan thorax
- Lembar permintaan
- Surat persetujuan
- Konsul anastesia
- Puasa terakhir makan jam 02.00
- Puasa terakhir minum susu jam 04.00
- Puasa terakhir minum air putih jam 06.00
- Pasang infus sesuai kebutuhan
Persiapan CT scan abdomen
- Lembar persetujuan
- Lembar permintaan
- Konsul anastesia
- Sejak H-2 makan bubur kecap
- H-1 pagi hari pasien membawa air putih dalam kemasan 600cc ke instalasi
radiologi untuk dicampur dengan kontyras oleh petugas radiologi
- H-1 jam 20.00 pasien makan bubur kecap untuk yang terakhir
- Puasa terakhir makan jam 02.00
Puasa terakhir minum jam 04.00
- Puasa terakhir minum air putih jam 06.00
- Pasang infus sesuai kebutuhan
- Hari H sebelum berangkat pastikan air minum sudah tercampur bahan kontras
- (2 jam) minum 200 cc pertama
1 jam pertama minum 200 cc pertama
Sebelum pemeriksaan 200 cc kedua
Saat akan dilakukan 200 cc ketiga
4. Pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Untuk menghasilkan gambar irisan-irisan penampang tubuh manusia/untuk melihat isi
dalam tubuh. Disarankan pada pasien: stroke, tumor otak, gangguan aliran darah otak,
hidrocephalus, otot.
Persiapan:
- Lembar persetujuan
- Lembar permintaan
- Konsul anastesia
- Puasa terakhir jam 02.00
- Puasa terakhir minum susu jam 04.00
- Puasa terakhir minum air putih jam 06.00
- Pasang infus sesuai kebutuhan
5. IVP (Intra Venoses Pyelography)
Untuk mengetahui adanya kelainan pada sistem urinaria (dengan melihat kerja ginjal
dan sistem urinary pasien)
Dialkukan pada pasien:
- BPH
- Hematuria
- Tumor ginjal
- Neprolithiasis
- Tumor pada ureter
- Hydroneprosis
- Pyelonephrosis
Persiapan IVP
- Lembar permintaan
- Lembar persetujuan
- Konsul anastesia
- H-2 pasien makan bubur kecap
- H-1 pasien makan bubur kecap yang terakhir 19.30
- H-1 jam 20.00 minum garam inggris (50 gram dengan air putih setengah gelas
dilanjutkan puasa total
- Jam 05.00 sebelum IVP pasien diberikan dulcolak sup.
- Pasang infus sesuai kebutuhan
6. EEG (Elektro Encephalography)
Pemeriksaan syaraf otak dengan merekam gelombang-gelombang otak/ merekam
aktivitas listrik otak
Digunakan pada pasien:
- Pasien epilepsi
- Pasien kejang (observasi)
- Pasien kesadaran menurun metabolik
- Pasien dimensia
- Pasien brain death
Persiapan EEG
- Pasien tidak puasa
- Pasien mandi, keramas
- Tidak boleh memakai minyak rambut/gel/conditioner
7. Foto BNO (Blass Nier Oversick)
Atau disebut juga KUB (Kidney Ureter Bladder) yaitu foto abdomen untuk melihat
traktus urinaria dari nier (ginjal) hingga blass. Kompleknya adalah BNO dengan IVP
dengan tujuan untuk membersihkan rongga abdomen dari udara dari dalam usus
Persiapan BNO
- Puasa malam
- Sebelum pemeriksaan minum obat pencahar
- Mengurangi banyak bicara
- Tidak boleh merokok
8. Pemeriksaan LP (Lumbal Pungsi)
- Posisi tidur miring lateral
- Lutut flexi dan arahkan dagu
9. Foto FPA (Foto Polos Abdomen)
yaitu AP, setengah duduk, left lateral decubitus
PENGAMBILAN BAHAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM DARAH VENA

1. Cara memperoleh darah ada 3:

a) Melalui tusukan vena (vena punctur/phlebotomy)

b) Melalui kulit (skin punctur)

c) Melalui arteri/nadi

2. Ada 2 cara pengambilan darah vena:

1) Cara manual : alat suntik

2) Cara vacum : vacum tabung

Pengambilan darah vena umumnya diambil pada vena median cubital anterior (disisi
dalam lipatan siku)
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan darah:
1) Jika dengan pemasangan torniquet

Dalam waktu lama dapat menyebabkan hemokonsentrasi yaitu dapat


meningkatkan nilai hematokrit, PCV
2) Jika jarum dilepaskan sebelum tabung vacum terisi penuh maka dapat
mengakibatkan udara ke dalam tabung sehingga dapat merusak sel darah merah

3) Teknik penusukan : jika tidak sekali kena/berulang-ulang maka dapat


menyebabkan masuknya cairan jaringan bisa mengalami pembekuan

4) Jika kulit yang ditusuk masih basah dengan alkohol maka dapat menyebabkan
darah hemolisis akibat kontaminasi alkohol

3. Beberapa jenis/kode tabung sample darah

1) Tabung vacuntainer tutup merah

Tabung ini tanpa penambahan zat adiktif, maka drah akan beku. Umumnya
digunakan pemeriksaan kimia darah, serologi, imunologi, dan bank darah
2) Tabung vacuntainer tutup kuning

Tabung berisi gel separator yang fungsinya memisahkan serum dan sel darah
(serum berada diatas gel-sedangkan sel darah dibawah gel). Umumnya untuk
pemeriksaan kimia darah seperti imunologi dan serologi.
3) Tabung vacuntainer tutup hijau terang
Tabung berisi separator dengan anti koagulan litihium heparin, yaitu untuk
memisahkan plasma dan sel darah
4) Tabung vacuntainer tutup warna ungu

Tabung berisi EDTA digunakan untuk pemeriksaan diagnosa dan bank darah
untuk cross matching.
5) Tabung vacuntainer tutup biru

Tabung berisi natrium sitrat untuk pemeriksaan koagulasi PTT, APTT


6) Tabung vacuntainer tutup hijau tua

Tabung berisi natrium/lithium heparin untuk pemriksaan kimia darah, osmotic


eritrosit.

Anda mungkin juga menyukai