Anda di halaman 1dari 8

SOP MENGUKUR TEKANAN DARAH

No. Dokumen :

No. Revisi :

SOP Tanggal Terbit : 20/01/2017

Halaman :

UPT. PUSKESMAS Hasanuddin AB, S.Sos


LABUHAN BADAS

NIP. 19601013 198109


1 002

1. Pengertian Mengukur tekanan darah pada dinding arteri


1. Untuk menentukan pekerjaan jantung
2. Tujuan 2. Untuk menentukan daignosa
3. Untuk membantu memeberikan terapi
Dilakukan pada pasien :

Pada setiap pasien baru


3. Kebijakan
Pada pasien dengan gangguan faal jantung, ginjal, hepar, dll
Pasien gawat, hypertensi dan penyakit berat lainnya

1. Persiapan alat :
Tensimeter
Stetoskop
Buku catatan
Pulpen
2. Pelaksanaan :
Mencuci tangan
Lengan baju dibuka atau digulung keatas
Pembalut / manset dari tensimeter dipasang pada lengan atas dengan pipa
4. Prosedur karetnya berada disisi luar lengan. Membalutnya terlalu kuat atau terlalu
longgar
Pompa dipasang
Denyut arteri brachialis, lalu stetoskop diletakkan pada daerah tersebut
Sekrup balon ditutup, pengunci air raksa dibuka, balon dipompa sampai
denyut arteri tidak terdengar lagi dan air raksa didalam pipa gelas naik
Kemudian sekrup balon dibuka sehingga air raksa turun perlahan-lahan
denyutan, sambil melihat turunnya air raksa, dengarkan denyut pertama
(systole) dan denyutan terakhir (diatole)

5. Indikator
Adanya catatan pengukuran tensi pasien
6. Referensi Tehnis Perawatan Dasar Dep Kes RI Tahun 1981

7. Unit terkait
Semua bangsal rawat inap

SOP MELAKSANAKAN KOMUNIKASI SECARA


LANGSUNG
SOP MENERIMA PASIEN BARU
No. Dokumen :

No. Revisi :

SOP Tanggal Terbit : 20/01/2017

Halaman :

UPT. PUSKESMAS Hasanuddin AB, S.Sos


LABUHAN BADAS
NIP. 19601013 198109
1 002

Menerima pasien yang baru masuk, pasien kunjungan di


1. Pengertian
Puskesmas Labuhan Badas sesuai dengan prosedur yang berlaku
2. Tujuan Pasien segera memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhannya
3. Kebijakan Dilakukan oleh perawat

4. Prosedur A. Kriteria Persiapan


1. Perisapan Alat
a. Pen dan buku catatan
b. Termometer
c. Timbangan Berat Badan
d. senter
2. Persiapan Tempat
a. Tempat tidur pasien
b. Meja pasien dan kursi pasien
c. Status pasien
B. Kriteria Pelaksanaan
1. Pasien dan keluarganya diterima dengan ramah tamah dan penuh perhatian
2. Pasien dan keluarga dipersilakan untuk duduk
3. Lakukan anamnesa dan pengkajian keperawatan
4. Lakukan pengukuran tensi
5. Lakukan pengukuran berat badan
6. Catat pada status pasien keluhan dan hasil pemeriksaan pasien
7. Motivasi pasien sesuai dengan keadaan penyakitnya (saat ini)
8. Untuk pasien kunjungan/pasien baru yang perlu pemeriksaan labolatorium
sesuai dengan keluhan
9. Setelah lengkap datanya, serahkan kepada dokter yang member therapy sesuai
dengan penyakit
10. Pastikan resep yang diserahkan ke pasien sesuai dengan identitas pasien dan
obatnya
11. Sarankan pasien untuk mengambil obatnya diapotek
12. Ingatkan pasien untuk tetap control penyakitnya, terutama pasien dengan
riwayat penyakit kronis
13. Sarankan pasien untuk ke ahli gizi untuk diit sesuai penyakitnya

SOP MENGHITUNG NADI DAN PERNAFASAN


No. Dokumen :

No. Revisi :

SOP Tanggal Terbit : 20/01/2017

Halaman :

UPT. PUSKESMAS Hasanuddin AB, S.Sos


LABUHAN BADAS
NIP. 19601013 198109
1 002

Menghitung Nadi : menghitung denyut nadi dengan meraba


1. Pengertian Menghitung Pernafasan : Menghitung jumlah pernafasan
( Ispirasi yang diikuti dengan ekspirasi dalam satu menit )
1. Mengetahui jumlah denyut nadi dalam satu menit
2. Tujuan 2. Menghitung jumlah pernafasan dalam satu menit guna mengetahui keadaan umum
pasien
3. Kebijakan Dilakukan oleh perawat

4. Prosedur A. Kriteria Persiapan


1. Arloji tangan dengan petunjuk detik
2. Catatan nadi dan pernafasan pasien
3. Pasien diberi penjelasan

B. Kriteria Pelaksanaan
1. Menghitung denyut nadi selama satu menit
2. Observasi frekuensi, irama dan volume
3. Menghitung pernafasan semala satu menit
4. Mencatat hasil tindakan dan respon pasien

SOP MENGUKUR TINGGI BADAN


No. Dokumen :

No. Revisi :

SOP Tanggal Terbit : 20/01/2017

Halaman :

UPT. PUSKESMAS Hasanuddin AB, S.Sos


LABUHAN BADAS
NIP. 19601013 198109
1 002

Mengukur tinggi badan dengan menggunakan alat pengukur


1. Pengertian
tinggi badan
1. Mengetahui tinggi badan, perkembangan tinggi badan pasien
2. Tujuan
2. Membantu menentukan status gizi, diet, dll
Dilakukan pada pasien :

Pada setiap pasien baru


3. Kebijakan
Pada pasien anak
Pasien tertentu bila diperlukan

4. Prosedur A. Kriteria Persiapan


1. Persiapan Alat
a. Alat pengukur tinggi badan
b. Centi meter dan penggaris
2. Persiapan pasien
Memberitahu pasien mengenai prosedur yang akan dikerjakan
B. Kriteria Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Pada pasien yang dapat berdiri memakai alat pengukur yang ditempel
didinding
3. Pada pasien yang tidak dapat berdiri diukur dengan memakai centi meter
4. Membereskan peralatan
5. Mencuci tangan
6. Mencatat tinggi badan pasien pada status pasien

5. Indikator Perawat/dokter mengetahui tinggi badan pasien

6. Referensi Tehnis Perawatn Dasar Dep Kes RI Tahun 1981

7. Unit Terkait Poli pengobatan, poli anak, UGD, KIA

SOP MENGUKUR SUHU BADAN


No. Dokumen :

No. Revisi :

SOP Tanggal Terbit : 20/01/2017

Halaman :

UPT. PUSKESMAS Hasanuddin AB, S.Sos


LABUHAN BADAS
NIP. 19601013 198109
1 002

1. Pengertian Mengukur suhu badan pasien menggunakan thermometer


Mengetahui suhu badan pasien untuk membantu :
2. Tujuan 1. Menentukan diagnose penyakit
2. Menentukan langkah-langkah perawatan
Dilakukan pada pasien :

3. Kebijakan Pada setiap pasien baru


Sewaktu-waktu bila dianggap diperlukan

4. Prosedur A. Kriteria Persiapan


1. Persiapan Alat
Baki Berisi :
a. Thermometer dalam tempatnya
b. Tiga buah com masing-masing berisi air sabun, larutan desinfektan dan air
bersih
c. Bengkok
d. Vaselin dalam tempatnya
e. Buku catatan suhu
f. tissue
2. Persiapan pasien
Memberitahu pasien mengenai prosedur yang akan dikerjakan

B. Kriteria Pelaksanaan
1. Pengukuran suhu pada ketiak
a. Perawat cuci tangan
b. Alat-alat dibawah kedekat penderita
c. Pasien diberi tahu
d. Bila perlu lengan baju pasien dibuka, jika ketiak pasien basah harus
dikeringkan
e. Thermometer harus dicek kembali lalu dipasang tepat pada reservoirnya,
jepitan ditenga-tengah ketiak
f. Lengan pasien yang bersangkutan dilipat didada setelah 10 menit
thermometer diangkat langsung dibaca dengan teliti dan dicatat pada
buku catatan suhu
g. Thermometer dibersihkan dengan larutan sabun, memakai tissue,
kemudian dimasukan dalam larutan desinfektan lalu bersihkan dengan air
bersih dan keringkan
h. Air raksa diturunkan dan thermometer dimasukkan kedalam tempatnya
dan siap untuk dipakai pasien berikutnya
2. Pengukuran suhu pada mulut
a. Pasien harus mempunyai thermometer sendiri
b. Pasien diberi tahu
c. Alat-alat didekatkan kemeja pasien
d. Pasien disuruh membuka mulutnya, thermometer dicek kembali, lalu
ujungnya sampau batas reservoirnya diletakkan dibawah lidah pasien
e. Mulut dicatupkan 5 menit dan nafas melalui hidung
f. Selama thermometer dipasang, pasien tidak boleh berbicara
g. Setelah 3-5 menit, thermometer diangkat, dilap dengan tissue, lalu dibaca
dan dicatat
h. Alat-alat dibereskan
i. Pindah kepasien lain
3. Pengukuran suhu pada rectal :
a. Alat-alat diletakkan didekat meja pasien
b. Pasien diberi tahu
c. Pasien dimiringkan ( posisi sim )
d. Pakaian bawah pasien ditunkan sampai bawah bokong
e. Thermometer diperiksa, ujungnya dioles dengan vaselin (pelumas), lalu
dimasukkan melalui anus (sampai batas reservoir air raksa)
f. Thermometer tetap dipegang
g. Setelah 3 menit thermometer dikeluarkan dilap dengan tissue, dibaca dan
hasilnya dicatat
h. Pindah kepasien lain

5. Indikator Adanya catatan pengukuran suhu badan pasien

6. Referensi Tehnis Perawatn Dasar Dep Kes RI Tahun 1981

7. Unit Terkait Poli pengobatan, poli anak, UGD, KIA


PENGOLAHAN LIMBAH MEDIS DAN NON MEDIS
UPT PUSKESMAS LABUHAN BADAS
No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 20/01/2017

Halaman :

UPT. PUSKESMAS Hasanuddin AB, S.Sos


LABUHAN BADAS
NIP. 19601013 198109
1 002

Adalah prosedur dan petunjuk serta tata cara pelaksanaan


1. Pengertian
pengolahan limbah pada Puskesmas
1. Sebagai acuan untuk menerapkan prosedur kerja untuk mengatur dan
melaksanakan pengolahan sampah medis dan non medis di UPT Puskesmas
2. Tujuan Labuhan Badas
2. Sebagai acuan bagi semua petugas dalam mendukung pelaksanaan pengolahan
limbah medis dan non medis
3. Kebijakan Sebagai kerangka acuan dalam penerapan pengolahan limbah meddis dan non medis

4. Prosedur 1. Semua petugas dimasing-masing ruangan tindakan maupun ruangan perawatan


wajib memisahkan limbah medis dan limbah non medis dan dimasukkan ke dalam
kantong plastic warna merah untuk sampah medis dan warna hitam untuk sampah
non medis
2. Petugas cleaning service secara rutin 3x sehari mengambil atau membersihkan
sampah/limbah dimasing-masing ruangan, limbah medis diolah dimesin
pengolahan limbah (mesin incinerator) sedangkan limbah non medis dibuang
ketempat pembuangan akhir (TPA)
3. Petugas IPSRS dalam mengoperasikan mesin incinerator ( mesin pengolah limbah)
pada Puskesmas) harus dilaksanakan sesuai dengan buku petunjuk penggunaan
incinerator dan perawatannya

5. Unit Terkait Semua intalasi, Ruang perawatan, Poli klinik, Petugas pendukung

Anda mungkin juga menyukai