Anda di halaman 1dari 14

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/312495968

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI PADA


SISTEM PERSEDIAAN OBAT (STUDI KASUS :
APOTIK RUMAH SAKIT ESTOMIHI...

Article August 2013

CITATIONS READS

0 681

1 author:

Efori Buulolo
STMIK BUDI DARMA
7 PUBLICATIONS 2 CITATIONS

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

improvment of C4.5 Algorithm View project

All content following this page was uploaded by Efori Buulolo on 18 January 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IV, Nomor: 1, Agustus 2013 ISSN : 2301-9425

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI PADA SISTEM


PERSEDIAAN OBAT (STUDI KASUS : APOTIK
RUMAH SAKIT ESTOMIHI MEDAN)
Efori Buulolo

Dosen Tetap STMIK Budi Darma Medan


Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan
http: // www.stmik-budidarma.ac.id // Email: efori.budidarma@gmail.com

ABSTRAK

Data semakin lama akan semakin bertambah banyak. Jika dibiarkan saja, maka data-data transaksi
tersebut hanya menjadi sampah yang tidak berarti. Dengan adanya dukungan perkembangan teknologi, semakin
berkembang pula kemampuan dalam mengumpulkan dan mengolah data.
Data mining, sering juga disebut knowledge discovery in database (KDD), adalah kegiatan yang
meliputi pengumpulan, pemakaian data historis untuk menemukan keteraturan, pola atau hubungan dalam set
data berukuran besar. Keluaran dari data mining bisa dipakai untuk memperbaikin pengambilan keputusan
dimasa depan.
Algoritma apriori adalah adalah algoritma yang paling terkenal untuk menemukan pola frekuensi
tinggi. algoritma apriori dibagi menjadi beberapa tahap yang disebut narasi atau pass Pembentukan kandidat
itemset, kandidat k-itemset dibentuk dari kombinasi (k-1)-itemset yang didapat dari iterasi sebelumnya. Satu
cara dari algoritma apriori adalah adanya pemangkasan kandidat k-itemset yang subset-nya yang berisi k-1
item tidak termasuk dalam pola frekuensi tinggi dengan panjang k-1

Kata Kunci: Apriori, Persediaan, Data mining

1.1 Pendahuluan pencarian asosiasi atau hubungan antar item data ini
Algoritma apriori pada saat ini telah diambil dari suatu basis data relasional. Proses
diimplementasikan keberbagai bidang, salah satunya tersebut menggunakan algoritma apriori.
adalah dibidang bisnis atau perdangangan dan bidang
pendidikan, dibidang bisnis misalnya implementasi 1.2 Perumusan Masalah
data mining algoritma apriori untuk sistem penjualan Berdasarkan uraian latar belakang, maka
tujuanya untuk membantu para pembisnis penulis merumuskan suatu permasalahan yaitu
meningkatkan penjualan produk, Sedangkan sebagai berikut:
dibidang pendidikan misalnya implementasi data 1. Bagaimana membentuk pola kombinasi itemsets
mining untuk menemukan pola hubungan tingkat dengan menggunakan algoritma apriori pada
kelulusan mahasiswa dengan data induk mahasiswa. sistem persediaan?
Adanya kegiatan operasional sehari-hari 2. Bagaimana menghasilkan rules dari pola
data semakin lama akan semakin bertambah banyak. kombinasi itemsets yang interesting dengan
Jika dibiarkan saja, maka data-data transaksi tersebut association rules ?
hanya menjadi sampah yang tidak berarti. Dengan
adanya dukungan perkembangan teknologi, semakin 1.3 Batasan Masalah
berkembang pula kemampuan dalam mengumpulkan Agar tidak lepas dari latar belakang dan
dan mengolah data. perumusan masalah, maka penulis membuat batasan
Persaingan di dunia bisnis, khususnya dalam masalahnya yaitu sebagai berikut :
industri apotik, menuntut para pengembang untuk 1. Menggunakan data mining algoritma apriori
menemukan suatu strategi yang dapat meningkatkan untuk menemukan pola kombinasi itemset dan
penjualan khusus penjualan obat dengan association rules untuk menghasilkan rules.
memaksimalkan pelayanan kepada konsumen. Salah 2. Data yang digunakan adalah data transaksi
satu caranya adalah dengan tetap tersediaannya penjualan (data obat keluar) dan menggunakan
berbagai jenis obat digudang apotik. Untuk aplikasi atau tools data mining Tanagra 1.4
mengetahui obat apa saja yang dibeli oleh para sebagai pengujian data.
konsumen, dapat dilakukan dengan menggunakan
teknik analisis keranjang pasar yaitu analisis dari 1.4 Tujuan Penelitian
kebiasaan membeli konsumen. Pendeteksian Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam
mengenai obat yang sering terbeli secara bersamaan penelitian ini yaitu sebagai berikut:
disebut association rule (aturan asosiasi). Proses
ImplementasiAlgoritmaAprioriPadaSistemPersediaanObat(StudiKasus: 71
ApotikRumahSakitEstomihiMedan).Oleh:EforiBuulolo
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IV, Nomor: 1, Agustus 2013 ISSN : 2301-9425

1. Membentuk pola kombinasi itemsets dari data


penjualan (data obat keluar) dengan
Knowledg
menggunakan algoritma apriori. Evalution
2. Menghasilkan rules dengan association rules dari Presentation
pola kombinasi itemsets yang interesting.

2. Landasan Teori

2.1. Defenisi Data Mining
Data mining, sering juga disebut knowledge Data Mining
discovery in database (KDD), adalah kegiatan yang
meliputi pengumpulan, pemakaian data historis untuk Selection
menemukan keteraturan, pola atau hubungan dalam Transformation
set data berukuran besar. Keluaran dari data mining Data
Wareho
bisa dipakai untuk memperbaikin pengambilan
keputusan dimasa depan (Budi Santosa, 2007). Cleaning
Dari defenisi-defenisi yang telah Integration
Da Dat
disampaikan, hal penting yang terkait dengan data
mining adalah:
1. Data mining merupakan suatu proses otomatis
terhadap data yang sudah ada.
2. Data yang akan diproses berupa data yang sangat Gambar 2 Proses Data Mining
besar. (Beta Noranita dan Nurdin Bahtiar , 2010)
3. Tujuan data mining adalah mendapatkan
hubungan atau pola yang akan mungkin 1. Data selection
memberikan indikasi yang bermanfaat. Pemilihan (seleksi) data dari sekumpulan data

operasional perlu dilakukan sebelum tahap
Pencaria
penggalian informasi dalam KDD dimulai. Data
n
hasil seleksi yang akan digunakan untuk proses
data mining, disimpan dalam suatu berkas,
terpisah dari basis data operasional.
Statistik Data Artificial 2. Pre-processing/Cleaning
Mining Intelligent Sebelum proses data mining dapat dilaksanakan,
perlu dilakukan proses cleaning pada data yang
menjadi fokus KDD. Proses cleaning mencakup
antara lain membuang duplikasi data, memeriksa
data yang inkonsisten, dan memperbaikin
Database
kesalahan pada data, seperti kesalahan cetak
(tipografi). Juga dilakukan proses encrihment,
yaitu proses memperkaya data yang sudah ada
Gambar 1 Bidang Ilmu Data Mining dengan data atau informasi lain yang relevan dan
diperlukan untuk KDD, seperti data atau
Data mining bukanlah suatu bidang yang informasi eksternal.
sama sekali baru. Salah satu kesulitan untuk 3. Transformation
mendefenisikan data mining adalah kenyataan bahwa Coding adalah proses transformation pada data
data mining mewariskan banyak aspek dan teknik yang telah dipilih, sehingga data tersebut sesuia
bidang-bidang ilmu yang sudah mapan terlebih dengan untuk proses data mining. Proses coding
duhulu. Gambar 1 menunjukkan bahwa data mining dalam KDD merupakan proses kreatif dan sangat
memiliki akar yang panjang dari ilmu seperti ilmu bergantung pada jenis dan pola informasi yang
kecerdasan buatan (artificial intelligent), machining akan dicari dalam basis data.
learning, statistic, database, dan juga informasi 4. Data mining
retrievel. Data mining adalah proses mancari pola atau
informasi menarik dalam data yang terpilih
dengan menggunakan teknik atau metode
tertentu. Teknik, metode, atau algoritma dalam
data mining sangat bervariasi. Pemilihan metode
atau algoritma yang tepat sangat bergantung pada
tujuan dan proses KDD secara keseluruhan.
5. Interpretation/Evaluation
Pola informasi yang dihasilkan dari proses data
mining perlu ditampilkan dalam bentuk yang
ImplementasiAlgoritmaAprioriPadaSistemPersediaanObat(StudiKasus: 72
ApotikRumahSakitEstomihiMedan).Oleh:EforiBuulolo
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IV, Nomor: 1, Agustus 2013 ISSN : 2301-9425

mudah dimengerti oleh pihak yang Contoh lain klasifikasi dalam bisnis dan
berkepentingan. Tahap ini merupakan bagian dari penelitian adalah:
proses KDD yang disebut interpretation. Tahap a. Menentukan apakah suatu transaksi kartu
ini mencakup pemeriksaan apakah pola atau kredit merupakan transaksi yang curang atau
informasi yang ditemukan bertentangan dangan tidak.
fakta atau hipotesis yang ada sebelumnya. b. Memperkirakan apakah suatu pengajuan
hipotek oleh nasabah merupakan suatu kredit
2.2 Pengelompokan Data Mining yang baik atau buruk.
Data mining dibagi menjadi beberapa c. Mendiagnosis penyakit seorang pasien untuk
kelompok berdasarkan tugas yang dapat dilakukan, mendapatkan termasuk kategori penyakit
yaitu (Kusrini dan Emha Taufiq Luthfi, 2009): apa.
1. Deskripsi 5. Pengklusteran
Terkadang peneliti dan analis secara sederhana Pengkluteran merupakan pengelompokan record,
ingin mencoba mencari data untuk pengamatan, atau memperhatikan dan membentuk
menggambarkan pola dan kecenderungan yang kelas objek-objek yang memiliki kemiripan.
terdapat dalam data. Sebagai contoh, petugas Kluster adalah kumpulan record yang memiliki
pengumpulan suara mungkin tidak dapat kemiripan satu dengan yang lainnya dan memiliki
menentukan keterangan atau fakta bahwa siapa ketidakmiripan dengan record-record dalam
yang tidak cukup professional akan sedikit kluster lain. Pengklusteran berbeda dengan
didukung dalam pemilihan presiden. Deskripsi klasifikasi yaitu tidak adanya variabel target
dari pola dan kecenderungan sering memberikan dalam pengklusteran. Pengklusteran tidak
kemungkinan penjelesan untuk suatu pola atau mencoba untuk melakukan klasifikasi,
kecenderungan. mengestimasi, atau memprediksi nilai dari
2. Estimasi variabel target. Akan tetapi, algoritma
Estimasi hampir sama dengan klasifikasi, kecuali pengklusteran mencoba untuk melakukan
variabel target estimasi lebih kearah numerik dari pembagian terhadap keseluruhan data menjadi
pada kearah kategori. Model dibangun kelompok-kelompok yang memiliki kemiripan
menggunakan record lengkap yang menyediakan (homogeny), yang mana kemiripan dalam satu
nilai dari variabel target sebagai prediksi. kelompok akan bernilai maksimal, sedangkan
Selanjutnya, pada peninjauan berikutnya estimasi kemiripan dengan record dalam kelompok lain
nilai dari variabel target dibuat berdasarkan nilai akan bernilai minimal.
variabel predikasi. Sebagai contoh akan Contoh pengklusteran dalam bisnis dan penelitian
dilakukan estimasi tekanan darah sistolik pada adalah:
pasien rumah sakit berdasarkan umur pasien, jenis a. Mendapatkan kelompok-kelompok
kelamin, indeks berat badan, dan level sodium konsumen untuk target pemasaran dari satu
darah. Hubungan antara tekanan darah sistolik suatu produk bagi perusahaan yang tidak
dan nilai variabel prediksi dalam proses memiliki dana pemesaran yang besar.
pembelajaran akan menghasilkan model estimasi. b. Untuk tujuan audit akuntansi, yaitu
Model estimasi yang dihasilkan dapat digunakan melakukan pemisahan terhadap perilaku
untuk kasus baru lainnya. financial dalam baik dan mencurigakan.
3. Prediksi. c. Melakukan pengklusteran terhadap ekspresi
Prediksi hampir sama dengan klasifikasi dan dari gen, untuk mendapatkan kemiripan
estimasi, kecuali bahwa dalam predikasi nilai dari perilaku dari gen dalam jumlah besar.
hasik akan ada dimasa mendatang. 6. Asosiasi.
Contoh prediksi bisnis dan penelitian adalah: Tugas asosiasi dalam data mining adalah
a. Prediksi harga beras dalam tiga bulan yang menemukan attribut yang muncul dalam satu
akan datang. waktu. Dalam dunia bisnis lebih umum disebut
b. Prediksi persentasi kenaikan kecelakaan lalu analisis keranjang belanja.
lintas tahun depan jika batas bawah Contoh asosiasi dalam bisnis dan penelitian
kecepatan dinaikkan. adalah:
Beberapa metode dan teknik yang digunakan a. Meneliti jumlah pelanggan dari perusahaan
dalam klasifikasi dan estimasi dapat pula telekomunikasi seluler yang diharapkan
digunakan (untuk keadaan yang tepat) untuk untuk memberikan respon positif terhadap
prediksi. penawaran upgrade layanan yang diberikan.
4. Klasifikasi b. Menentukan barang dalam supermarket yang
Dalam klasifikasi, terdapat target variabel dibeli secara bersamaan dan yang tidak
kategori. Sebagai contoh penggolongan pernah dibeli secara bersamaan.
pendapatan dapat dipisahkan dalam tiga kategori ,
yaitu pendapatan tinggi, pendapatan sedang, dan 2.3. Fungsi dan Tugas Data Mining
pendapatan rendah.
ImplementasiAlgoritmaAprioriPadaSistemPersediaanObat(StudiKasus: 73
ApotikRumahSakitEstomihiMedan).Oleh:EforiBuulolo
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IV, Nomor: 1, Agustus 2013 ISSN : 2301-9425

Data mining menganalisis data membuang-buang dan uang dalam membuat


menggunakan tool untuk menemukan pola dan aturan solusinya.
dalam himpunan data. Perangkat lunak bertugas 2. Tahap kedua : Initial exploration
untuk menmukan pola dengan mengidentifikasi Tahap ini dimulai dengan mempersiapkan data
aturan dan fitur pada data. Tool data mining yang juga juga termasuk kedalam data mining
diharapkan mampu mengenal pola ini dalam data cleaning (misalnya : mengedentifikasi dan
dengan input minimal dari user (Dana Sulistiyo menyikirkan data yang dikodekkan salah),
Kusumo et al, 2003). transformasi data, memilih subset record, data
set, langkah awal seleksi. Mendeskripsikan dan
2.4. Komponen Data Mining memvisualisasikan data adalah kunci dari tahap
Secara alami, material data mining ini.
sebenarnya sudah terbentuk karena faktor rutinitas 3. Tahap tiga : Model building and validation
dan waktu seraya perusahaan melakukan Tahap ini melibatkan pertimbangan terhadap
aktivitasnya. Tanpa disadari perusahaan berinvestasi ragam permodelan dan memilih yang terbaik bagi
dengan menggunakan bugdetnya untuk penggunaan performasi prediktif.
teknologi informasi atau komputer (Feri Sulianto dan 4. Tahap ke-empat : Deployment
Dominikus Juju, 2010). Memilih aplikasi yang tepat berikut permodelan
Tetapi, tanpa penanganan yang seksama, untuk membuat (generate) prediksi. Selanjutnya
perusahaan tidak dapat memanfaatkan investasinya di kita kan melihat rincian perihal tahapan-tahapan
level yang lebih tinggi, maka dari itu sebelum benar- data mining.
benar melakukan mining, perusahaan harus
mengeluarkan sedikit effort lagi untuk realokasi dan 2.6. Association Rule
pengadaan tools seperti layaknya seseorang yang Analisis asosiasi atau association rule
melakukan penambangan. mining adalah teknik data mining untuk menemukan
aturan assosiatif antara kombinasi item. Contoh dari
aturan assosiatif dari analisa pembelian di suatu pasar
swalayan adalah dapat diketahui berapa besar
kemungkinan seseorang membeli roti bersamaan
dengan susu. Dengan pengetahuan tersebut pemilik
pasar swalayan dapat mengatur penempatan
barangnya atau merancang kampanye pemasaran
dengan memakai kupon diskon untuk kombinasi
barang tertentu (Amirudin et al, 2007)

2.6.1 Tahapan Association Rules


Analisis asosiasi dikenal juga sebagai salah
Gambar 3. Aliran Data Pada satu teknik data mining yang menjadi dasar dari
Pembentukan Data Warehouse berbagai teknik data mining lainya. Khususnya salah
satu tahap dari analisis asosiasi yang disebut analisis
Sebuah perusahaan membangun data pola frekuensi tinggi (frequent pattern mining)
warehouse dan data mart menggunakan sumberdaya menarik perhatian banyak peneliti untuk
informasi internal dan (mungkin juga) eksternal, menghasilkan algoritma yang efesien (Muhammad
kelola data warehouse dengan mining tools akan Ikhsan et al, 2007).
meng-generate laporan-laporan orientasi strategi dan Metodologi dasar analisis asosiasi terbagi
taktis, dengan view yang dimengerti para pemegang menjadi dua tahap :
keputusan yang melibatkan pula statistik, pekerja ahli 1. Analisa pola frekuensi tinggi
dan menager-menager yang ada setiap lini Tahap ini mencari kombinasi item yang
perusahaan. memenuhi syarat minimum dari nilai support dalam
database. Nilai support sebuah item diperoleh
2.5. Langkah-langkah Mining dengan rumus berikut:
Secara rinci, ada empat tahap yang dilalui Support (A) =
dalam data mining, antara lain : JumlahTran saksiMenga ndungA
1. Tahap pertama : Pricise statement of the problem TotalTrans aksi
(pernyataan tepat terhadap permasalahan) Sedangkan nilai dari support 2 item diperoleh dari
Sebelum mengakses perangkat lunak data mining, rumus berikut :
seorang analis harus memiliki kejelasan perihal
Support (A,B) = P(A B)
pertanyaan apa yang akan ingin dijawabnya.
Jika tidak ada formula yang tepat untuk = JumlahTran saksiMenga ndungAdanB
problematika yang ada maka anda hanya akan TotalTrans aksi
2. Pembentukan aturan assosiatif

ImplementasiAlgoritmaAprioriPadaSistemPersediaanObat(StudiKasus: 74
ApotikRumahSakitEstomihiMedan).Oleh:EforiBuulolo
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IV, Nomor: 1, Agustus 2013 ISSN : 2301-9425

Setelah semua pola frekuensi tinggi 9. Untuk setiap large itemset L, kita cari himpunan
ditemukan, barulah dicari aturan assosiatif yang bagian L yang tidak kosong. Untuk setiap
memenuhi syarat minimum untuk confidence dengan himpunan bagian tersebut, dihasilkan rule dengan
menghitung confidence aturan assosiatif A bentuk aB(L-a) jika supportnya (L) dan supportnya
(a) lebih besar dari minimum support.
Nilai confidence dari aturan A diperoleh dari
rumus berikut : 2.7. Algoritma Apriori
Confidence = P(B|A) = Algoritma apriori adalah adalah algoritma
JumlahTransaksiMengandungAdanB yang paling terkenal untuk menemukan pola
JumlahTransaksiMengandungA frekuensi tinggi. algoritma apriori dibagi menjadi
beberapa tahap yang disebut narasi atau pass (Devi
2.6.2. Langkah-Langkah Proses Penghitungan dinda setiawan, 2009).
Association Rules 1. Pembentukan kandidat itemset, kandidat k-itemset
Proses perhitungan association rule terdiri dibentuk dari kombinasi (k-1)-itemset yang
dari beberapa tahap adalah sebagai berikut (Eko didapat dari iterasi sebelumnya. Satu cara dari
Wahyu Tyas d, 2008). algoritma apriori adalah adanya pemangkasan
1. Sistem men-scan database untuk mendapat kandidat k-itemset yang subset-nya yang berisi k-
kandidat 1-itemset (himpunan item yang terdiri 1 item tidak termasuk dalam pola frekuensi tinggi
dari 1 item) dan menghitung nilai supportnya. dengan panjang k-1.
Kemudian nilai supportnya tersebut dibandingkan 2. Penghitungan support dari tiap kandidat k-
dengan minimum support yang telah ditentukan, itemset. Support dari tiap kandidat k-itemset
jika nilainya lebih besar atau sama dengan didapat dengan menscan database untuk
minimum support maka itemset tersebut termasuk menghitung jumlah transaksi yang memuat semua
dalam large itemset. item didalam kandidat k-itemset tersebut. Ini
2. Itemset yang tidak termasuk dalam large itemset adalah juga ciri dari algoritma apriori dimana
tidak diikutkan dalam iterasi selanjutnya (di diperlukan penghitungan dengan cara seluruh
prune). database sebanyak k-itemset terpanjang.
3. Pada iterasi kedua sistem akan menggunakan 3. Tetapkan pola frekuensi tinggi. Pola frekuensi
hasil large itemset pada iterasi pertama (L1) tinggi yang memuat k item atau k-itemset
untuk membentuk kandidat itemset kedua (L2). ditetapkan dari kandidat k-itemset yang
Pada iterasi selanjutnya sistem akan supportnya lebih besar dari minimum support.
menggunakan hasil large itemset pada iterasi 4. Bila tidak didapat pola frekuensi tinggi baru maka
selanjutnya akan menggunakan hasil large itemset seluruh proses dihentikan. Bila tidak, maka k
pada iterasi sebelumnya (Lk-1) untuk membentuk ditambah satu dan kembali bagian 1.
kandidat itemset berikut (Lk). Sistem akan
menggabungkan (join) Lk-1 dengan Lk-1 untuk 3. Pembahasan
mendapatkan Lk, seperti pada iterasi sebelumnya Proses pembentukan pola kombinasi
sistem akan menghapus (prune) kombinasi itemsets dan pembuatan rules dimulai dari analisis
itemset yang tidak termasuk dalam large itemset. data. Data yang digunakan adalah data transaksi
4. Setelah dilakukan operasi join, maka pasangan penjualan obat, kemudian dilanjutkan dengan
itemset baru hasil proses join tersebut dihitung pembentukan pola kombinasi itemsets dan dari pola
supportnya. kombinasi itemsets yang menarik terbentuk
5. Proses pembentuk kandidat yang terdiri dari association rules.
proses join dan prune akan terus dilakukan hingga
himpunan kandidat itemsetnya null, atau sudah 3.2.1 Analisis Data
tidak ada lagi kandidat yang akan dibentuk. Dengan studi kasus pada apotik rumah sakit
6. Setelah itu, dari hasil frequent itemset tersebut Estomihi Medan, dapat dilakukan analisa terhadap
dibentuk association rule yang memenuhi nilai data khusus data penjualan (data obat keluar) dengan
support dan confidence yang telah ditentukan. salah satu tujuan adalah untuk menemukan pola
7. Pada pembentukan association rule, nilai yang kombinasi penjualan obat dan hubungan antar item
sama dianggap sebagai satu nilai. jenis obat didalam transaksi. Berikut ini adalah tabel
8. Assosiotion rule yang terbentuk harus memenuhi 1 yaitu beberapa sampel data yang akan dijadikan
nilai minimum yang telah ditentukan. sampel untuk analisis dan juga untuk pengujian.

Tabel 1. Tabel Real Data Penjualan (Data Obat Keluar)

No No Slip Nama Obat

1 2012.1.4087 Ringer Lactate Larutan,Ceftriaxone Inj 1.0g, Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml,
Ranitidine Inj 25mg/ml 2ml,Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml
ImplementasiAlgoritmaAprioriPadaSistemPersediaanObat(StudiKasus: 75
ApotikRumahSakitEstomihiMedan).Oleh:EforiBuulolo
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IV, Nomor: 1, Agustus 2013 ISSN : 2301-9425

2 2012.1.502 Ringer Lactate Larutan,Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin,Ceftriaxone Inj


1.0g,Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml,Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml
3 2012.1.503 Ringer Lactate Larutan,Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml,Ceftriaxone Inj
1.0g,Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml
4 2012.1.504 Ringer Lactate Larutan,Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml,Ceftriaxone Inj
1.0g,Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml
5 2012.1.505 Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml,Ceftriaxone Inj 1.0g,Ketorolac 3% Inj 30
mg/ml,Ringer Lactate Larutan
6 2012.1.506
Ringer Lactate Larutan,Dexametason Inj 5mg/ml - 1ml
7 2012.1.507 Ringer Lactate Larutan,Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin,Metronidazole Inj 5mg/ml -
100ml,Ceftriaxone Inj 1.0g,Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml
8 2012.1.502 Ringer Lactate Larutan,Ceftriaxone Inj 1.0g,Metronidazole Inj 5mg/ml -
100ml,Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml
9 2012.1.504 Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml,Ceftriaxone Inj 1.0g,Ketorolac 3% Inj 30
mg/ml,Ringer Lactate Larutan
10 2012.1.505 Ceftriaxone Inj 1.0g,Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml,Ketorolac 3% Inj 30
mg/ml,Ringer Lactate Larutan
11 2012.1.506 Ringer Lactate Larutan,Ceftriaxone Inj 1.0g,Pitogin Inj 10 IU/ ml
/sintosin,Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml,Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml
12 2012.1.511 Ringer Lactate Larutan,Ceftriaxone Inj 1.0g,Metronidazole Inj 5mg/ml -
100ml,Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml
13 2012.1.2457 Ringer Lactate Larutan,Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin,Infusion set dewasa/
makro,Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml,Ceftriaxone Inj 1.0g,spuit 10 cc,Ketorolac
3% Inj 30 mg/ml,Spuit 3 cc
14 2012.1.4143 spuit 5 cc,Infusion set dewasa/ makro,Abocath 18,Ringer Lactate Larutan,Pitogin Inj
10 IU/ ml /sintosin,Spuit 3 cc,Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml,Ceftriaxone Inj
1.0g,spuit 10 cc,Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml,Spinocan 27 B Raun,Bupivacaine Spinal
Inj 5 mg/ml - 4ml/Decain,Ranitidine Inj 25mg/ml - 2ml,Ethiferan / MetocLopramide
Inj 5 mg/ml,Ephedrine Inj 50 mg/mL,Myo-Mergin Inj 200 mcg/mL,Tramadol Inj 100
mg/2 mL,Natrium klorida (NaCl) 500 ml,Glove size M / Handskun,masker
15 2012.1.4441 Infusion set dewasa/ makro,Abocath 18,Plester 5 yard x 2 inch,Ceftriaxone Inj
1.0g,spuit 10 cc,Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml,Ketorolac 3% Inj 30
mg/ml,Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin,Spuit 3 cc, Ringer Lactate Larutan
16 2012.1.4442 Ringer Lactate Larutan,Ceftriaxone Inj 1.0g,spuit 10 cc,Metronidazole Inj 5mg/ml -
100ml,Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml,Spuit 3 cc
17 2011.1.1237 Ringer Lactate Larutan,Abocath 18,Infusion set dewasa/ makro
18 2011.1.1949 Abocath 18,Ringer Lactate Larutan,Infusion set dewasa/ makro,Cefotaxime Inj
1.0g,Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml,Transamin
19 2011.1.1956 Abocath 18,Ringer Lactate Larutan,Infusion set dewasa/ makro,Lidocain
Kompositum Inj,Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml,Cefotaxime Inj 1.0g
20 2012.1.395 Ceftriaxone Inj 1.0g, Ringer Lactate Larutan
21 2012.1.890 Ringer Lactate Larutan, Paracetamol 500 mg, Antasida Doen Syrup,Vitamin B
Compleks
22 2012.1.2066 Antasida Doen Syrup,Diaform 20 mg,- Metronidazole

Data diatas adalah bentuk transaksi data transaksi penjualan, selanjut dicari jumlah setiap
penjualan (data obat keluar) real terdiri atas item yang ada pada semua data transaksi penjualan
attribute nomor slip dan nama obat. (data obat keluar). Pembentukan pola kombinasi
Tahap dalam menganalisa data dengan didasarkan pada nilai support minimal, Jika nilai
algoritma apriori pada penjualan (data obat keluar) support minimal terpenuhi dan pola kombinasi
dimulai dengan menyeleksi dan membersihkan itemsets yang ada lebih dari pada satu pola
data-data yang akan dianalisis, kemudian dicari kombinasi, maka pola kombinasi itemsets yang
semua jenis item nama obat yang ada didalam list berikutnya bisa bentuk. Setelah selesai pembuatan

ImplementasiAlgoritmaAprioriPadaSistemPersediaanObat(StudiKasus: 76
ApotikRumahSakitEstomihiMedan).Oleh:EforiBuulolo
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IV, Nomor: 1, Agustus 2013 ISSN : 2301-9425

pola maka langkah selanjutnya pembentuk rules


association, rules yang akan dihasilkan dibentuk 3.2.2 Analisa Pola Frekuensi Tinggi
dari pola kombinasi itemsets yang memenuhi Sebelum dilakukan pencarian pola dari
support minimal. Gambar 4 merupakan flowchart data transaksi terlebih dulu, dicari semua nama
algorima apriori sebagai berikut: jenis item obat yang ada didalam transaksi seperti
pada seperti pada tabel 4.2 sekaligus menentukan
support peritem jenis obat, dimana tahap ini
mencari kombinasi item yang memenuhi syarat
minimum dari nilai support dalam database,
nilai support sebuah item diperoleh dengan
rumus berikut:
Jumlaht _ transaksi _ yang _ mengandung _ A S
Support ( A) =
Transaksi
edangkan nilai support dari dua item diperoleh
dengan rumus berikut:
Support (A, B) =P(A B)
Support ( A, B) =
Transaksi _ yang _ mengandung _ A _ dan _ B
Transaksi
Tabel berikut merupakan tabel semua jenis
item obat yang didalam transaksi penjualan (data
obat keluar), seperti pada tabel berikut ini:

Gambar 4. Flowchat Algoritma Apriori

Tabel 2 Keterangan Jenis Items Obat


Metronidazole 1 4,55
Suppo
Items Support
rt(%)
Metronidazole Inj 5mg/ml 100ml 15 68,18
Abocath 18 5 22,73
Myo-Mergin Inj 200 mcg/mL 1 4,55
Antasida Doen Syrup 2 9,09
Natrium klorida (NaCl) 500 ml 1 4,55
Bupivacaine Spinal Inj 5 mg/ml -
4ml/Decain 1 4,55 Paracetamol 500 mg 1 4,55
Cefotaxime Inj 1.0g 2 9,09 Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin 6 27,27
Ceftriaxone Inj 1.0g 16 72,73 Plester 5 yard x 2 inch 1 4,55
Dexametason Inj 5mg/ml - 1ml 1 4,55 Ranitidine Inj 25mg/ml - 2ml 2 9,09
Diaform 20 mg 1 4,55 Ringer Lactate Larutan 21 95,45
Ephedrine Inj 50 mg/mL 1 4,55 Spinocan 27 B Raun 1 4,55
Ethiferan / MetocLopramide Inj 5
mg/ml 1 4,55 spuit 10 cc 4 18,18
Glove size M / Handskun 1 4,55 Spuit 3 cc 4 18,18
Infusion set dewasa/ makro 6 27,27 spuit 5 cc 1 4,55
Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml 17 77,27 Tramadol Inj 100 mg/2 mL 1 4,55
Lidocain Kompositum Inj 1 4,55 Transamin 1 4,55
Masker 1 4,55 Vitamin B Compleks 1 4,55

Data diatas menggambar bentuk data satu didapat dari jumlah item dibagi jumlah semua
item, yang terdiri atas attribute item sebagai nama transaksi di kali seratus persen. Tabel diatas
item jenis semua obat yang ada didalam transaksi, adalah item data yang memenuhi support minimal,
support yaitu jumlah setiap item yang ada disemua nilai support minimal sama dengan 22 persen (%).
transaksi, sedangkan support (%) adalah presentasi Seperti yang terlihat pada tabel berikut ini:
jumlah item yang ada didalam transkasi, yang

ImplementasiAlgoritmaAprioriPadaSistemPersediaanObat(StudiKasus: 77
ApotikRumahSakitEstomihiMedan).Oleh:EforiBuulolo
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IV, Nomor: 1, Agustus 2013 ISSN : 2301-9425

Tabel 3 Keterangan Jenis Items Obat yang Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml 17 77,27
Memenuhi Support Minimal Metronidazole Inj 5mg/ml 100ml 15 68,18
Sup
Items Sup port(%) Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin 6 27,27
port
Abocath 18 5 22,73 Ringer Lactate Larutan 21 95,45
Ceftriaxone Inj 1.0g 16 72,73

Infusion set dewasa/ makro 6 27,27

3.2.3. Pembentukan Pola Kombinasi Dua memenuhi support minimal yaitu dengan cara
Itemsets mengkombinasi semua items kedalam pola dua
Pembentukan pola frekuensi dua itemsets, kombinasi, hasil pembentukan pola kombinasi dua
dibentuk dari items-items jenis obat yang itemsets yang dibentuk dari tabel 4 berikut ini:

Tabel 4. Pola Kombinasi Dua Itemsets

Items support Support (%)

Abocath 18, Ceftriaxone Inj 1.0g 2 9,09


Abocath 18, Infusion set dewasa/ makro 5 22,73
Abocath 18, Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml 4 18,18
Abocath 18, Metronidazole Inj 5mg/ml 100ml 2 9,09
Abocath 18, Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin 2 9,09
Abocath 18, Ringer Lactate Larutan 5 22,73
Ceftriaxone Inj 1.0g, Infusion set dewasa/ makro 3 13,64
Ceftriaxone Inj 1.0g, Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml 15 68,18
Ceftriaxone Inj 1.0g, Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml 15 68,18
Ceftriaxone Inj 1.0g, Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin 6 27,27
Ceftriaxone Inj 1.0g, Ringer Lactate Larutan 16 72,73
Infusion set dewasa/ makro, Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml 5 22,73
Infusion set dewasa/ makro, Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml 3 13,64
Infusion set dewasa/ makro, Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin 3 13,64
Infusion set dewasa/ makro, Ringer Lactate Larutan 6 27,27
Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml, Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml 15 68,18
Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml, Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin 6 27,27
Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml, Ringer Lactate Larutan 17 77,27
Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml, Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin 6 27,27
Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml, Ringer Lactate Larutan 15 68,18
Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin, Ringer Lactate Larutan 6 27,27

Data diatas merupakan kombinasi dua itemsets Tabel 5 .Pola Kombinasi Dua Itemsets yang
yang merupakan hasil dari semua kombinasi semua Memenuhi Support Minimal
jenis items. Dengan menetapkan support minimal
sama dengan 22 persen (%), maka data yang
memenuhi support minimal adalah seperti pada
tabel 5 berikut ini:

ImplementasiAlgoritmaAprioriPadaSistemPersediaanObat(StudiKasus: 78
ApotikRumahSakitEstomihiMedan).Oleh:EforiBuulolo
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IV, Nomor: 1, Agustus 2013 ISSN : 2301-9425

hubungan antara satu item dengan item yang lain


dalam satu kombinasi disebut metode association
rules. Pembentukan association rules adalah
menganalisis pola frekuensi tinggi, tahap ini
mencari kombinasi yang memenuhi syarat
minimum dari support dalam database. Proses
aturan association rules, dikenal dengan istilah
mencari nilai confidence dan support, dimana
support adalah jumlah item-item yang berkombinasi
di dalam transaksi sedangankan confidence adalah
nilai yang mendefinisikan kuat tidaknya hubungan
antara item-item tersebut.
Data diatas adalah pola kombinasi dua Sedangkan rumus untuk mendapat lift sebagai
itemsets yang memenuhi support minimal, terlihat berikut:
data kombinasi jenis obat Ketorolac 3% Inj 30 Confidence
mg/ml dan Ringer Lactate Larutan, memiliki Lift =
support yang terbanyak, itu menandakan bahwa benchmark _ Confidence
pola kombinasi dua itemsets tersebut paling banyak
didalam transaksi. Data tabel diatas merupakan tabel calon
aturan asosiasi dari pola kombinasi dengan empat
3.2.4 Pembentukan Association Rules items, tabel diatas terdiri atas rules sebagai rules
dari kombinasi empat itemsets, lift sebagai nilai
Setelah semua pola frekuensi tinggi tingkat kekuatan rules, support(itemsets) sebagai
ditemukan, baru dicari association rules yang nilai support antara ke keempat itemsets yang
memenuhi syarat minimum confidence, dengan berkombinasi, support sebagai nilai support item
menghitung confidence aturan asosiati A ke B. yang mengandung antecedent. Dengan menetapkan
Nilai confidence dari aturan A ke B diperoleh confidence minimal adalah 60 persen(%), maka
dengan rumus: rules yang interesting yang dihasilkan seperti pada
Confidence = P( B | A) =
Transaksi _ mengandung _ A _ dan _ B tabel berikut ini:
Transaksi _ yang _ mengandung _ A
Proses mencari jumlah kombinasi dan kuatnya

Tabel 6. Assosiation Rules yang Memenuhi Confidence Minimal

Rules Lift Support Confi


dence
(%)
Jika dibeli Ceftriaxone Inj 1.0g : maka akan dibeli Ketorolac 1,37500 68.18 93,75
3% Inj 30 mg/ml, Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml dan
Ringer Lactate Larutan

Association rules dari tabel diatas merupakan yang didapat dari support empat itemsets dibagi
aturan yang terbentuk dari pola kombinasi empat oleh nilai support antecedent di kalikan seratus
item, tabel diatas terbagai atas beberapa bagian persen.
rules adalah aturan yang dihasilkan dari pola Pembentukan aturan asosiasi berikutnya
kombinasi empat itemsets, lift sebagai nilai tingkat dibentuk dari pola kombinasi lima itemsets tampak
kekuatan rules, support adalah nilai support antara pada tabel berikut ini:
ketiga items, sedangkan confidence adalah nilai

Tabel 7. Calon Association rules


Rules Lift Support Support Confi
(itemsets) dence
(%)
Jika Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin : maka akan 1,46667 6 6 100
dibeli Ceftriaxone Inj 1.0g, Ketorolac 3% Inj 30
mg/ml, Metronidazole Inj 5mg/ml 100ml dan
Ringer Lactate Larutan
Jika dibeli Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml: 1,46667 6 15 40
maka akan dibeli Ceftriaxone Inj 1.0g ,
Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml, Ringer Lactate
ImplementasiAlgoritmaAprioriPadaSistemPersediaanObat(StudiKasus: 79
ApotikRumahSakitEstomihiMedan).Oleh:EforiBuulolo
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IV, Nomor: 1, Agustus 2013 ISSN : 2301-9425

Larutan dan Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin

Jika dibeli Ringer Lactate Larutan: maka akan 1,04757 6 21 28,57


dibeli Ceftriaxone Inj 1.0g, Ketorolac 3% Inj 30
mg/ml, Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml dan
Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin

Data tabel diatas merupakan tabel calon association support sebagai nilai support item yang
rules dari pola kombinasi dengan lima itemsets, mengandung antecedent. Dengan menetapkan nilai
tabel diatas terdiri atas rules sebagai rules dari pola confidence minimal sama dengan 60 persen(%),
kombinasi lima itemsets, lift sebagai nilai tingkat maka rules yang interesting yang dihasilkan seperti
kekuatan rules, support(itemsets) sebagai nilai pada tabel berikut ini:
support antara kelima items yang berkombinasi,

Tabel 8. Association Rules yang Memenuhi Nilai Confidence Minimal

Rules Lift Support Confi


dence
(%)
Jika dibeli Pitogin Inj 10 IU/ ml /sintosin : maka akan dibeli 1,46667 27,27 100
Ceftriaxone Inj 1.0g, Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml,
Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml dan Ringer Lactate
Larutan

Association rules dari tabel diatas merupakan menggunakan salah satu database Microsoft Exel
aturan yang terbentuk dari pola kombinasi lima dengan data dalam bentuk tabular data, maka data
itemsets, tabel diatas terbagai atas beberapa bagian transaksi penjualan (data obat keluar), di konversi
yaitu rules sebagai aturan yang dihasilkan dari pola ke dalam bentuk biner. Proses konversinya adalah
kombinasi lima itemsets, lift sebagai nilai tingkat nomor slip dari data yang akan diuji dibuat dalam
kekuatan rules, support adalah nilai support antara bentuk horizontal kebawah, sedangkan semua jenis
kelima itemsets, sedangkan confidence adalah nilai items akan menjadi attribute berbentuk vertical,
yang didapat dari support lima itemsets dibagi oleh sehingga membentuk seperti sebuah tabel,
nilai support antecedent di kalikan seratus persen. berdasarkan data real penjualan (data obat keluar)
titik ketemu antara nama jenis obat dengan nomor
3.3. Format Tabular Data Transaksi slip akan menjadi biner 1, sedangkan yang tidak
Format tabular data adalah format data menjadi titik temu akan menjadi biner 0. Hasil
dalam bentuk 1 dan 0 atau format data dalam proses konversi data transaksi penjualan ke format
bentuk biner. Berhubungan dengan aplikasi yang data dalam bentuk tabular data adalah seperti pada
digunakan dalam pengujian adalah aplikasi yang tabel berikut ini:

Tabel 9. Data Dalam Bentuk Tabular Data

ImplementasiAlgoritmaAprioriPadaSistemPersediaanObat(StudiKasus: 80
ApotikRumahSakitEstomihiMedan).Oleh:EforiBuulolo
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IV, Nomor: 1, Agustus 2013 ISSN : 2301-9425

3.4. Pengujian Untuk Menghasilkan Rules Gambar 5. Jendela Association Rules


Setelah melakukan pengujian untuk Paremeters
menghasilkan jenis items dan pola kombinasi,
mulai dari kombinasi dua items sampai dengan pola Setelah dilakukan penentuan nilai
kombinasi lima items, , dimana rules-rules tersebut parameters, maka rules-rules yang dihasilkan dari
terbentuk dari pola kombinasi items pada pengujian parameters diatas adalah seperti pada gambar 6
sebelumnya. Pengujian yang dilakukan pertama berikut ini:
adalah pengujian untuk menghasilkan rules-rules
yang terbentuk dari pola kombinasi dua items. .
Jendela Association rules adalah seperti pada
gambar 5 berikut:

Gambar 6 : Pengujian Dengan Rules


Dari Pola Kombinasi Dua Itemsets

ImplementasiAlgoritmaAprioriPadaSistemPersediaanObat(StudiKasus: 81
ApotikRumahSakitEstomihiMedan).Oleh:EforiBuulolo
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IV, Nomor: 1, Agustus 2013 ISSN : 2301-9425

1. Dengan algoritma apriori dan pengujian dengan


aplikasi Tanagra menghasilkan pola kombinasi
itemsets dan rules sebagai ilmu pengetahuan
dan informasi penting dari data penjualan (data
obat keluar).
2. Teknik data mining denga algoritma apriori
dapat diimplementasikan pada sistem
persediaan dengan data yang digunakan adalah
data penjualan (data obat keluar).
3. Hasil yang diperoleh dengan algoritma apriori
dan pengujian dengan aplikasi adalah salah
satunya, Pola kombinasi yang paling tinggi
supportnya adalah pola kombinasi Ketorolac
3% Inj 30 mg/ml, Ringer Lactate Larutan,
sedangkan pola kombinasi yang paling banyak
Gambar 7. Pengujian Dengan Rules Dari Pola itemnya adalah kombinasi itemsets Ceftriaxone
Kombinasi Dua, Tiga, Empat dan Lima Inj 1.0g, Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml,
Itemsets. Metronidazole Inj 5mg/ml - 100ml, Ringer
Lactate Larutan dan Pitogin Inj 10 IU/ ml
Rules diatas merupakan rules yang /sintosin
dihasilkan dari pengujian dengan parematers sama 4. Data mining dengan algoritma apriori memiliki
dengan support sama dengan 22 persen(%), kelemahan karena harus melakukan scan
confidence sama dengan 60 (%), maksimal card database setiap kali iterasi, sehingga waktu
itemsets sama dengan 5 (lima) dan lift sama dengan bertambah setiap kali iterasi.
0. Dengan maksimal card itemsets sama dengan 5 5. Banyaknya asosiasi antar data dan pola kombisi
(lima) maka rule yang terbentuk adalah berasal dari dan rules yang makin akurat, didapat
pola kombinasi dua itemset sampai dengan pola berdasarkan volume data dan level confidence
kombinasi lima itemsets jadi rule yang dihasilkan dan support yang bervariasi.
bertambah menjadi sebanyak 128 rules. Rules
yang dihasilkan diatas ada didalam bentuk tabel 4.2 Saran
dengan attribute adalah antecedent sebagai kondisi Untuk kepentingan lebih lanjut dari
dari pada rules, consequent sebagai pernyataan dari penulisan tesis ini maka penulis memberikan
rules yang dihasilkan, lift sebagai tingkat kekuatan beberapa saran sebagai berikut :
rules, support sebagai nilai support items-items 1. Disarankan dapat dikembangkan dengan
yang ada didalam rules didalam bentuk kombinasi, menambah volume data serta penggunaan level
sedangkan confidence adalah nilai kekuatan antar confidence dan support yang bervariasi
items yang ada didalam satu rules. sehingga diperoleh lebih banyak asosiasi antar
Dari beberapa rules yang dihasilkan dari pengujian data.
diatas yang paling tinggi nilai support dan 2. Berdasarkan kelememahan data mining dengan
confidencenya adalah salah satunya dari rules, if algoritma apriori yaitu membutuhkan waktu
Ketorolac 3% Inj 30 mg/ml=true" - "Metronidazole yang lama, maka perlu menggunakan algoritma
Inj 5mg/ml - 100ml=true" : maka "Ringer Lactate FP ( frequent pattern) Growth. Dimana
Larutan=true", dimana supportnya sama dengan algoritma FP Growth merupakan
68,182% dan confidencenya sama dengan 100%. pengembangan dari algoritma apriori.
Berhubungan karena jumlah pola kombinasi 3. Perlu dilakukan perbandingan dengan algoritma
maksimal lima items, maka pengujian dengan lain, untuk menguji serta mendapatkan
paremeters maksimal card itemset sama dengan kesimpulan bahwa algoritma apriori berkinerja
enam dan seterusnya tidak dapat dilakukan, jadi baik untuk memproses dan menemukan pola
rulesnya hubungan (asosiasi) antar item dari suatu basis
data data transaksi.
4. Kesimpulan Dan Saran
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dengan DAFTAR PUSTAKA
algoritma apriori dan pengujian dengan aplikasi
Tanagra maka penulis menarik sebuah kesimpulan,
dimana kesimpulan tersebut nanti dapat kiranya 1. Budi Santosa (2007). Data Mining, Teknik
berguna bagi pembaca, sehingga penulisan tesis ini Pemanfaatan Data Untuk Keperluan Bisnis.
dapat lebih berguna dan bermanfaat. Adapun Yogyakarta. Penerbit Graha Ilmu.10.
kesimpulan-kesimpulan tersebut antara lain sebagai
berikut:
ImplementasiAlgoritmaAprioriPadaSistemPersediaanObat(StudiKasus: 82
ApotikRumahSakitEstomihiMedan).Oleh:EforiBuulolo
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IV, Nomor: 1, Agustus 2013 ISSN : 2301-9425

2. Feri Sulianto dan Dominikus Juju (2010). Data Algoritma Apriori Untuk Analisa Pola Data
Mining, Meramalkan Bisnis Perusahaan. Hasil Tangkapan Ikan.
Jakarta. Penerbit Elex Media Komputindo.19-
22. 7. M.Ikhsan, M. Dahria dan Sulindawaty (2011).
Penerapan Association Rules Dengan
3. Kusrini dan Emha Taufig Luthfi (2009). Algoritma Apriori Pada Proses
Algoritma Data Mining. Yogyakarta. Penerbit Pengelompokan Barang di Perusahaan
Andi.3-12, Retail.

4. Sani Susanto dan Dedy Suryadi (2010). 8. Dana Sulistiyo, Moch.Arief Bijaksana dan
Pengantar Data Mining. Yogyakarta. Dhinta Darmantoro (2003). Data Mining
Penerbit Andi.97. Dengan Algoritma Apriori pada RDBMS
ORACLE.
5. Devi Dinda Setiawati (2009). Penggunaan
Metode Apriori Untuk Analisa Keranjang 9. Amiruddin, Ketut Eddy Purnama dan Mauridhi
Pasar Pada Data Transaksi Penjualan Hery Purnomo (2007). Penerapan Association
Minimarket Menggunakan Java dan Mysql. Rules Mining Pada Data Nomor Unik
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
6. Eko Wahyu Tyas D (2008). Penerapan Untuk Menemukan Pola Sertifikasi Guru.
Metode Association Rules Menggunakan

ImplementasiAlgoritmaAprioriPadaSistemPersediaanObat(StudiKasus: 83
ApotikRumahSakitEstomihiMedan).Oleh:EforiBuulolo

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai