MAKALAH
SEMI KONDUKTOR
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK III :
TSABIT (105821100516)
HASDIN
MUH. RANDI WAHYU
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM.
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan inayah-Nyalah sehingga kami bisa menyelesaikan tugas yang telah
diberikan kepada kelompok kami yang berjudul semikonduktor. Dan tak lupa
pula kita kirimkan shalawat dan salam kepada Nabi junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW, Nabi yang telah membawa kita dari lembah kejahiliyaan
menuju lembah yang penuh dengan peradaban seperti yang kita rasakan saat ini.
Materi yang kami sajikan dalam makalah ini merupakan referensi dari
berbagai sumber baik itu dari buku maupun dari online.Kami menyadari bahwa
makalah yang kami buat masih jauh kata sempurna, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Namun kami sangat berharap semoga makalah yang kami buat ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan terimakasih dan selamat membaca.
PENULIS
DAFTAR ISI
Secara umum material listrik dapat dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu,
konduktor , semikonduktor , dan isolator. Konduktor/logam merupakan
penghantar listrik yang baik, sedangkan isolator merupakan penghantar listrik
yang buruk. Bahan yang konduktivitasnya terletak antara kedua golongan
(Konduktor dan Isolator) disebut semikonduktor.
Apabila ada diantara salah satu dari ketiga komponen itu tidak ada maka
yakin dan percaya bahwa kelistrikan pada suatu benda tidak sempurna.
Apabila kita berbicara tentang bahan listrik maka tidak akan lepas dari
semikonduktor. Memang pada awal kelahirannya elektronika didefenisikan
sebagai cabang ilmu listrik yang mempelajari pergerakan muatan didalam gas
ataupun vakum. Penerapannya sendiri juga menggunakan komponen-komponen
yang utamanya memanfaat keduamedium ini, yang dikenal sebagai Vacuum Tube.
Akan tetapi sejak ditemukannya transistor, terjadi perubahan tren dimana
penggunaan semikonduktor sebagai pengganti material komponen semakin
populer dikalangan praktisi elektronika. Puncaknya adalah saat ditemukannya
Rangkaian Terpadu (Integrated Circuit ) pada akhir dekade 50-an yang telah
menyederhanakan berbagai rangkaian yang sebelumnya berukuran besar menjadi
sangat kecil. Selain itu penggunaan material semikonduktor juga memberikan
fleksibilitas dalam penerapannya.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang apa itu semikonduktor dan hal
yang terkait dengan semikonduktor itu sendiri maka marilah kita sama-sama
membaca dan memahami makalah ini dengan cermat dan saksama.
Dari hasil pengamatan diketahui, bahwa pada salah satu kawat emas
timbul tegangan keluaran yang lebih besar dibandingkan dengan tegangan
masukan pada kawat emas yang lainnya. Gejala inilah yang selama ini dicari dan
ditunggu-tunggu olehBrattain dan Bardeen. Saat ditemuannya komponen ini
disebut sebagai kelahiran komponen zat padat (semikonduktor), dan komponen ini
diberi nama transistor titik kontak (point-kontak transistor). Transistor ini bekerja
kurang baik, actor penguatannya rendah, lebar daerah frekuensinya rendah, sangat
bising (noisy) dan parameter antar satu transistor dengan yang lainnya sangat
bervariasi.
Tahun 1906 ,pickard merancang suatu diode detector dari Kristal slikon
yang disebut dengan nama Cats wishker, dimana alat yang di buatnya ini terdiri
atas suatu kawat yang disambungkan dengan Kristal silicon; alat inilah yang
dikenal sebagai dioada semikonduktor yang pertama. Dalam bidang industry
penemuan komponen semikonduktor mengakibatkan banyak perubahan dalam
kehidupan manusia.
Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat berpindah dari satu inti
atom keinti atom yang lain. Pada kondisi demikian, bahan semikonduktor bersifat
isolator karena tidak ada elektron yang dapat berpindah untuk menghantarkan
listrik. Pada suhu kamar, ada beberapa ikatan kovalen yang lepas karena energi
panas, sehingga memungkinkan elektron terlepas dari ikatannya. Namun hanya
beberapa jumlah kecil yang dapat terlepas, sehingga tidak memungkinkan untuk
menjadi konduktor yang baik.
Ahli-ahli fisika terutama yang menguasai fisika quantum pada masa itu
mencoba memberikan doping pada bahan semikonduktor ini. Pemberian doping
dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi bebas dalam jumlah lebih
banyak dan permanen, yang diharapkan akan dapat menghantarkan listrik.
Pada dasarnya, transistor dan tabung vakum memiliki fungsi yang serupa;
keduanya mengatur jumlah aliran arus listrik. Untuk mengerti cara kerja
semikonduktor, misalkan sebuah gelas berisi air murni. Jika sepasang konduktor
dimasukan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat dibawah tegangan
elektrolisis (sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen), tidak akan ada
arus mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan (chargecarriers).
Sehingga air murni dianggap sebagai isolator . Jika sedikit garam
dapur dimasukan ke dalamnya, konduksi arus akan mulai mengalir, karena
sejumlah pembawa muatan bebas (mobile carriers, ion) terbentuk. Menaikan
konsentrasi garam akan meningkatkan konduksi, namun tidak banyak. Garam
dapur sendiri adalah non-konduktor (isolator ), karena pembawa muatanya tidak
bebas.
Dapat disimak bahwa pembawa muatan yang bermuatan sama akan saling
tolak-menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa
muatan ini akan terdistribusi secara merata di dalam materi semikonduktor.
Namun di dalam sebuah transistor bipolar (atau diode junction) dimana sebuah
semikonduktor tipe-p dan sebuah semikonduktor tipe-n dibuat dalam satu keping
silikon, pembawa-pembawa muatan ini cenderung berpindah ke arah sambungan
P-N tersebut (perbatasan antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n), karena tertarik
oleh muatan yang berlawanan dari seberangnya.
a. Semikonduktor Intrinsik
Semikonduktor intrinsik merupakan semikonduktor murni tanpa adanya
bahan pengotor (yang tidak ditambahkan atom-atom lain). Silikon dan
Germanium merupakan dua jenis semikonduktor murni yang sangat penting yang
digunakan dalam alat-alat semikonduktor atau elektronika. Keduanya terletak
pada golongan IVA dalam tabel periodik dan mempunyai elektron valensi empat.
Struktur kristal silikon dan germanium berbentuk tetrahedral dengan setiap atom
memakai bersama sebuah elektron valensi dengan atom-atom tetangganya.
Jika sebuah ikatan kovalent terputus, maka akan terjadi kekosongan atau
lubang (hole). Pada daerah dimana terjadi kekosongan akan terdapat kelebihan
muatan positif, dan daerah yang ditempati electron bebas mempunyai kelebihan
muatan negatif. Kedua muatan inilah yang memberikan kontribusi adanya aliran
listrik pada semikonduktor murni. Jika elektron valensi dari ikatan kovalen yang
lain mengisi lubang tersebut, maka akan terjadi lubang baru ditempat yang lain
dan seolah-olah sebuah muatan positif bergerak dari lubang yang lama ke lubang
baru.
Proses aliran muatan ini, yang biasa disebut sebagai arus drift dapat
dituliskan sebagai berikut Peristiwa hantaran listrik pada semikonduktor adalah
akibat adanya dua partikel masing-masing bermuatan positif dan negatif yang
bergerak dengan arah yang berlawanan akibat adanya pengaruh medan listrik.
Akibat adanya dua pembawa muatan tersebut, besarnya rapat arus dinyatakan
sebagai konduktivitas.
Karena timbulnya lubang dan elektron terjadi secara serentak, maka pada
semikonduktor murni, besar energi yang dibutuhkan untuk membentuk pasangan
elektron dan hole pada semikonduktor intrinsik ditentukan oleh jarak celah energi
antara pita valensi dengan pita konduksi semakin jauh jaraknya maka semakin
besar energi yang dibutuhkan untuk membentuk elektron hole sebagai pembawa
muatan.
b. Semikonduktor Ekstrinsik
Apabila kita tambahkan pada silikon atau germanium murni (intrinsik)
atom-atom yang bervalensi tiga atau lima maka akan terbentuk semikonduktor
yang tidak murni (Ekstrinsik).
Semikonduktor yang telah terkotori (tidak murni lagi) oleh atom dari jenis
lainnya dinamakan semikonduktor ekstrinsik. Proses penambahan atom pengotor
pada semikonduktor murni disebut pengotoran (doping). Dengan menambahkan
atom pengotor (impurities), struktur pita dan resistivitasnya akan berubah.
Ketidakmurnian dalam semikonduktor dapat menyumbangkan elektron maupun
hole dalam pita energi. Dengan demikian, konsentrasi elektron dapat menjadi
tidak sama dengan konsentrasi hole, namun masing-masing bergantung pada
konsentrasi dan jenis bahan ketidakmurnian.
1. Semikonduktor tipe n
Semikonduktor tipe n dapat dibuat dengan menambahkan sejumlah kecil
atom pengotor pentavalent pada silikon murni. Atom-atom pengotor (dopan) ini
mempunyai lima elektron valensi sehingga secara efektif memiliki muatan sebesar
+5q. Saat sebuah atom pentavalent menempati posisi atom silikon dalam kisi
kristal, hanya empat elektron valensi yang dapat membentuk ikatan kovalent
lengkap, dan tersisa sebuah elektron yang tidak berpasangan. Dengan adanya
energi thermal yang kecil saja, sisa elektron ini akan menjadi electron bebas dan
siap menjadi pembawa muatan dalam proses hantaran listrik. Material yang
dihasilkan dari proses pengotoran ini disebut semikonduktor tipe-n, karena
menghasilkan pembawa muatan negatif dari kristal yang netral. Dan karena atom
pengotor memberikan elektron, maka atom pengotor ini disebut sebagai atom
donor.
Penambahan atom donor telah menambah level energi pada pita konduksi
yang berada diatas energi gap sehingga mempermudah electron untuk
menyebrang ke pita konduksi. Pada suhu kamar sebagian besar atom donor
terionisasi dan elektronnya tereksitasi ke dalam pita konduksi. Sehingga jumlah
electron bebas (elektron intrinsik dan elektron ekstrinsik) pada semikonduktor
tipen jauh lebih besar dari pada jumlah hole (hole intrinsik). Oleh sebab itu,
elektron di dalam semikonduktor tipe-n disebut pembawa muatan mayoritas, dan
hole disebut sebagai pembawa muatan minoritas.
2. Semikonduktor Tipe p
Dengan cara yang sama seperti pada semikonduktor tipe n, semikonduktor
tipe p dapat dibuat dengan menambahkan sejumlah kecil atom pengotor trivalent
pada semikonduktor murni, misalnya: silikon murni. Atom-atom pengotor (dopan)
ini mempunyai tiga elektron valensi sehingga secara efektif hanya dapat
membentuk tiga ikatan kovalen. Saat sebuah atom trivalen menempati posisi atom
silikon dalam kisi kristal, terbentuk tiga ikatan kovalen lengkap, dan tersisa
sebuah muatan positif dari atom silikon yang tidak berpasangan yangdisebut
lubang (hole). Material yang dihasilkan dari proses pengotoran ini disebut
semikonduktor tipe p. Karena atom pengotor menerima elektron, maka atom
pengotor ini disebut sebagai atom aseptor (acceptor).
Karena unsur tersebut hanya memiliki tiga elektron valensi, maka terdapat
satu kekosongan untuk membentuk ikatan kovalen dengan atom induknya. Atom
tersebut akan mengikat elektron dari pita velensi yang berpindah ke pita konduksi.
Dengan penangkapan sebuah electron tersebut, atom akseptor akan menjadi ion
negatip. Atom akseptor akan menempati keadaan energi dalam energi gap di dekat
pita valensi. Pada semikonduktor tipe-p, atom dari golongan III dalam system
periodic unsur misalnya Ga, dibubuhkan kedalam kristal semikonduktor intrinsik.
Oleh karena galium termasuk golangan III dalam sistem periodic unsur,
atom Ga memiliki tiga buah elektron valensi. Akibatnya, dalam berikatan dengan
atom silikon di dalam kristal, Ga memerlukan satu elektron lagi untuk
berpasangan dengan atom Si. Oleh sebab itu atom Ga mudah menangkap elektron,
sehingga disebut akseptor. Jika ini terjadi atom akseptor menjadi kelebihan
elektron sehingga menjadi bermuatan negatif. Dalam hal ini dikatakan atom
akseptor terionkan. Ion akseptor ini mempunyai muatan tak bebas, oleh karena tak
bergerak dibawah medan listrik luar. Ion Si yang elektronnya ditangkap oleh atom
akseptor terbentuk menjadi lubang, yang disebut lubang ekstrinsik.
CATATAN:
Bila sebuah semikonduktor murni dan tidak ter"eksitasi" oleh sebuah input
sepertimedan listrik dia mengijinkan hanya jumlah sangat kecilarus listrik untuk
berada dalam dirinya, dan ia merupakan sebuah insulator. Alasan utama mengapa
semikonduktor begitu berguna adalah konduktivitas semikonduktor yang dapat
dimanipulasi dengan menambahkan ketidakmurnian (doping, dengan pemberian
sebuah medan listrik, dikenai cahaya, atau dengan cara lain. CCD, sebagai contoh,
unit utama dalamkamera digital, bergantung pada kenyataan bahwa konduktivitas
semikonduktor meningkat dengan terkenanya sinar.
1. Dioda
Jika dua tipe bahan semikonduktor ini dilekatkan, maka akan didapat
sambungan P-N (p-n junction) yang dikenal sebagai dioda. Pada pembuatannya
memang material tipe P dan tipe N bukan disambung secara harpiah, melainkan
dari satu bahan (monolithic) dengan memberi doping (impurity material)
yang berbeda. Jika diberi tegangan maju (forward bias), dimana tegangan sisi P
lebih besar darisisi N, elektron dengan mudah dapat mengalir dari sisi N mengisi
kekosongan elektron (hole) di sisi P. Sebaliknya jika diberi tegangan balik
(reverse bias), dapat dipahami tidak ada elektron yang dapat mengalir dari sisi N
mengisi hole di sisi P, karena tegangan potensial di sisi N lebih tinggi.
Dioda akan hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja, sehingga dipakai
untuk aplikasi rangkaian penyearah (rectifier). Dioda, Zener, LED, dan Varactor.
Dioda Bertegangan Tinggi (High Voltage Diodes)
2. Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan,
modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam
kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya
(FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber
listriknya.
Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar
transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect
transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.
3. Termistor
Termistor (Inggris: thermistor) adalah alat atau komponen atau sensor
elektronika yang dipakai untuk mengukur suhu. Prinsip dasar dari termistor
adalah perubahan nilai tahanan (atau hambatan atau werstan atau resistance) jika
suhu atau temperatur yang mengenai termistor ini berubah. Termistor ini
merupakan gabungan antara kata termo (suhu) dan resistor (alat pengukur
tahanan).
Termistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930, dan mendapat
hak paten di Amerika Serikat dengan nomor #2.021.491. Ada dua macam
termistor secara umum: Posistor atau PTC (Positive Temperature Coefficient),
dan NTC (Negative Temperature Coefficient). Nilai tahanan pada PTC akan naik
jika perubahan suhunya naik, sementara sifat NTC justru kebalikannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Semikonduktor Intrinsik
Semikonduktor intrinsik merupakan semikonduktor murni tanpa adanya
bahan pengotor (yang tidak ditambahkan atom-atom lain).
b. Semikonduktor Ekstrinsik
Apabila kita tambahkan pada silikon atau germanium murni (intrinsik)
atom-atom yang bervalensi tiga atau lima maka akan terbentuk semikonduktor
yang tidak murni (Ekstrinsik).
3.2 Saran
http://www.scribd.com/makalah-SEMIKONDUKTOR.fisikadasar.Sekolah-
Tinggi-Keguruan-Dan-Ilmu-Pendidikan-Stkip-Nurul-Huda-Sukaraja-Buaya-
Madang-Buay-Madang-Oku-Timur.(diakses pada tanggal 19/11/2016.
15:30)
http://www.scribd.com/materi-semikonduktor.bahan-listrik.fisika.(diakses pada
tanggal 19/11/2016. 15:35)
Malvino,Alber,Paul.2003.PRINSIP-PRINSIP.ELEKTRONIKA.Jakarta:Salemba
Teknika.(diakses pada tanggal 22/11/2016. 17.00)
LAMPIRAN