Anda di halaman 1dari 26

TUGAS KELOMPOK

MAKALAH
SEMI KONDUKTOR

D
I
S
U
S
U
N

OLEH

KELOMPOK III :
TSABIT (105821100516)
HASDIN
MUH. RANDI WAHYU

KELAS : 1.A ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM.

Assalamualikum Warahmatullahi Wabarakatuhu.

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan inayah-Nyalah sehingga kami bisa menyelesaikan tugas yang telah
diberikan kepada kelompok kami yang berjudul semikonduktor. Dan tak lupa
pula kita kirimkan shalawat dan salam kepada Nabi junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW, Nabi yang telah membawa kita dari lembah kejahiliyaan
menuju lembah yang penuh dengan peradaban seperti yang kita rasakan saat ini.

Materi yang kami sajikan dalam makalah ini merupakan referensi dari
berbagai sumber baik itu dari buku maupun dari online.Kami menyadari bahwa
makalah yang kami buat masih jauh kata sempurna, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Namun kami sangat berharap semoga makalah yang kami buat ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan terimakasih dan selamat membaca.

Assalamualikum warahmatullahi wabarakatuhu.

Makassar, 17 November 2016

PENULIS
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................


KATA PENGGANTAR .................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................


1.1 Latar Belakang ..........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................
1.3 Tujuan Makalah ........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................


2.1 Pengertian Semikonduktor .......................................................................
2.2 Ketahanan jenis dari semikonduktor ........................................................
2.3 Prinsip Dasar Semikonduktor ..................................................................
2.4 Susunan Atom Semikonduktor ................................................................
2.5 Doping Semikonduktor ............................................................................
2.6 Bahan dasar semikonduktor .....................................................................
2.7 Cara Kerja Semikonduktor .......................................................................
2.8 Macam-Macam Semikonduktor ...............................................................
2.9 Alat Semikonduktor .................................................................................

BAB III PENUTUP ......................................................................................


3.1 Kesimpulan ..............................................................................................
3.2 Saran .........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................


LAMPIRAN................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hal yang melatar belakangi sehingga kami membahas tentang materi
semikonduktor ini tidak terlepas dari tugas yang diberikan kepada kami untuk
menyelesaikan dan membahas materi mengenai semikonduktor.

Semikonduktor ini tidak terlepas dengan bahan listrik konduktor dan


isolator, berhubung semikonduktor ini berada diantara Konduktor dan isolator,
keterkaitan ketiga komponen ini boleh dikatakan suatu ikatan atau satu keterkaitan
dengan komponen satu dengan komponen lainnya.

Secara umum material listrik dapat dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu,
konduktor , semikonduktor , dan isolator. Konduktor/logam merupakan
penghantar listrik yang baik, sedangkan isolator merupakan penghantar listrik
yang buruk. Bahan yang konduktivitasnya terletak antara kedua golongan
(Konduktor dan Isolator) disebut semikonduktor.

Apabila ada diantara salah satu dari ketiga komponen itu tidak ada maka
yakin dan percaya bahwa kelistrikan pada suatu benda tidak sempurna.

Apabila kita berbicara tentang bahan listrik maka tidak akan lepas dari
semikonduktor. Memang pada awal kelahirannya elektronika didefenisikan
sebagai cabang ilmu listrik yang mempelajari pergerakan muatan didalam gas
ataupun vakum. Penerapannya sendiri juga menggunakan komponen-komponen
yang utamanya memanfaat keduamedium ini, yang dikenal sebagai Vacuum Tube.
Akan tetapi sejak ditemukannya transistor, terjadi perubahan tren dimana
penggunaan semikonduktor sebagai pengganti material komponen semakin
populer dikalangan praktisi elektronika. Puncaknya adalah saat ditemukannya
Rangkaian Terpadu (Integrated Circuit ) pada akhir dekade 50-an yang telah
menyederhanakan berbagai rangkaian yang sebelumnya berukuran besar menjadi
sangat kecil. Selain itu penggunaan material semikonduktor juga memberikan
fleksibilitas dalam penerapannya.

Material semikonduktor, seperti juga material-material lainnya terdiri atas


atom-atom yang berukuran sangat kecil. Atom-atom ini terdiri atas nukleus (inti)
yang dikelilingi oleh sejumlah elektron. Nukleus sendiri terdiri atas neutron dan
proton. Proton bermuatan positif, elektron bermuatan negatif, sedangkan neutron
netral. Elektron-elektron yang mengelilingi nukleus ini tersebar pada beberapa
lapisan kulit dengan jarak tertentu dari nukleus, dimana energinya semakin
meningkat seiring dengan meningkatnya jarak dari setiap lapisan kulit terhadap
nukleus. Elektron pada lapisan terluar disebut elektron valensi. Aktifitas kimiawi
dari sebuah unsur terutama ditentukan oleh jumlah elektron valensi ini.

Dalam perkembanganya semikonduktor menjadi bahan yang sangat


penting, terutama dalam dunia ektronika. Semikonduktor merupakan elemen
dasar dari komponen elektronika seperti dioda, transistor dan IC (Integrated
Circuit).

Untuk mengetahui lebih dalam tentang apa itu semikonduktor dan hal
yang terkait dengan semikonduktor itu sendiri maka marilah kita sama-sama
membaca dan memahami makalah ini dengan cermat dan saksama.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian semikonduktor?
2. Bagaimana ketahanan jenis semikonduktor?
3. Apa prinsip dasar semikonduktor?
4. Bagaimana susunan atom dan doping semikonduktor?
5. Apa saja bahan dasar semikonduktor?
6. Bagaimana cara kerja semikonduktor?
7. Apa saja macam-macam semikonduktor?
8. Alat semikonduktor?

1.3 Tujuan Makalah


Tujuan dari makalah ini agar peserta diskusi atau pembaca dapat
mengetahui:

1. Apa itu semikonduktor


2. Ketahanan jenis semikonduktor
3. Prinsip dasar semikonduktor
4. Susunan atom dan doping semikonduktor
5. Bahan dasar dan cara kerja semikonduktor
6. Cara kerja semikonduktor
7. Terjadinya semikonduktor ekstrinsik tipe n da tipe p
8. Alat-alat dari semikonduktor.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Semikonduktor

Semikonduktor merupakan suatu kelompok bahan yang sangat penting


dengan sifat-sifatnya yang khusus.

Semikonduktor adalah sebuah elemen dengan kemampuan listrik diantara


sebuah konduktor dan isolator.

Semikonduktor adalah suatu susunan Kristal yang mempunyai sifat


kelistrikan menyerupai konduktor atau menyerupai isolator dalam keadaan
tertentu (suhu atau medan listrik). Sekelompok ahli fisika zat padat, fisika teori,
fisika instrumentrasi, fisik-kimia dan tekhnik elektronika, yaitu Block, Mott,
Schottky, Slater, Sommerfeld, VanVelck Wigner dan Wilson, selama percobaan
pada bulan desember 1947, menemukan suatu komponen elektronika yang terdiri
dari Kristal germanium yang pada permukaannya ditanamkan 2 kawat emas.

Dari hasil pengamatan diketahui, bahwa pada salah satu kawat emas
timbul tegangan keluaran yang lebih besar dibandingkan dengan tegangan
masukan pada kawat emas yang lainnya. Gejala inilah yang selama ini dicari dan
ditunggu-tunggu olehBrattain dan Bardeen. Saat ditemuannya komponen ini
disebut sebagai kelahiran komponen zat padat (semikonduktor), dan komponen ini
diberi nama transistor titik kontak (point-kontak transistor). Transistor ini bekerja
kurang baik, actor penguatannya rendah, lebar daerah frekuensinya rendah, sangat
bising (noisy) dan parameter antar satu transistor dengan yang lainnya sangat
bervariasi.

Untuk lebih memudahkan memahami pengertian dari semikonduktor maka


mari kita melihat pengertian semikonduktor yang terbagi kedalam dua pengertian,
yakni pengertian secara umum dan pengertian secara khusus.

Berikut pengertian semikonduktor terbagi 2, yaitu:

a. Pengertian Secara Umum

Disebut semikonduktor atau setengah konduktor, karena bahan ini


memang bukan konduktor murni. Bahan ini sifatnya berada diantara insulator dan
konduktor. Bahan-bahan logam seperti tembaga, besi, timah disebut sebagai
konduktor yang baik sebab logam memiliki susunan atom yang sedemikian rupa,
sehingga elektronnya dapat bergerak bebas.

b. Pengertian Secara Khusus

Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang


berada diantara insulator dan konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai
insulator pada temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan
besifat sebagai konduktor. (K. Muller 1986).

Konduktivitas listrik adalah ukuran dari kemampuan suatu bahan untuk


menghantarkan arus listrik. Jika suatu beda potensial listrik ditempatkan pada
ujung- ujung sebuah konduktor, muatan-muatan bergeraknya akan berpindah,
menghasilkan arus listrik. Konduktivitas listrik () didefinsikan sebagai ratio dari
rapat arus (J) terhadap kuat medan listrik (E):

Pada beberapa jenis bahan dimungkinkan terdapat konduktivitas listrik


yang anisotropik. Lawan dari konduktivitas listrik adalah resistivitas listrik atau
biasa disebutsebagai resistivitas saja, yaitu:

Insulator adalah materi yang dapat mencegah penghantaran panas,


ataupun muatan listrik. Lawan dari insulator, adalah konduktor, yaitu materi yang
dapat menghantar panas untuk sejenis polimer, silikone.

2.2 Ketahanan Jenis Dari Semikonduktor

Tahanan jenis dari semikonduktor sangat tergantung pada:

*Suhu tahanan jenis dari biasanya berkurang dengan kenaikan suhunya,


koefisien suhunya biasanya negatif.

*Ilmunisasi cahaya tahanan jenisnya menurun dalam lingkungan yang


lebih terang.

*Medan listrik; dalam semikonduktor besar arus listrik yang mengalir


didalamnya tidak berbanding lurus dengan tegangan jadi tidak mengikuti hukum
ohm seperti halnya dengan penghantar biasa tetapi bertambah besarnya arus jauh
lebih besar daripada bertambah besarnya tegangan,dengan perkataan lain:
semikonduktor bukan tahanan yang linier.
2.3 Prinsip Dasar Semikonduktor

Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti


dioda, transistor dan sebuah IC (integrated circuit). Disebut semi atau setengah
konduktor, karena bahan ini memang bukan konduktor murni. Bahan-bahan
logam seperti tembaga, besi, timah disebut sebagai konduktor yang baik sebab
logam memiliki susunan atom yang sedemikian rupa, sehingga elektronnya
dapat bergerak bebas.

Tahun 1906 ,pickard merancang suatu diode detector dari Kristal slikon
yang disebut dengan nama Cats wishker, dimana alat yang di buatnya ini terdiri
atas suatu kawat yang disambungkan dengan Kristal silicon; alat inilah yang
dikenal sebagai dioada semikonduktor yang pertama. Dalam bidang industry
penemuan komponen semikonduktor mengakibatkan banyak perubahan dalam
kehidupan manusia.

Terutama dilihat manfaatnya dalam membantu kelancaran proses


industry, diantaranya:
1. Dipergunakannya komponen pasif seperti hambatan ,kapasitor, inductor, dan
transformator sebagai kelengkapan dalam menyusun suatu rangkaian elektronik.
2. Dibuatnya alat elektronik radio AM, radio FM, penguat suara hi-fi, TV
warna,pemancar FM.3.
Penggunaan alat elektronik untuk mengatur dan menjalankan mesin-mesin
industri, dengan ditemukannya diode tegangan tinggi, diode daya tinggi.

Semikonduktror mempunyai sifat kekonduksian diantara konduktor dan


isolator. Contoh bahan semikonduktror ialah Silikon, Germanium, Plumbum
Sulfida, Gallium Arsenida, Indium Antimi dadan Selenium. Bahan-bahan yang
mempunyai sifat semikonduktif memiliki nilai hambatan jenis () antara
konduktor dan isolator yaitu 10-6 - 104 ohm. Medan konduktivitas sebesar 10-6 -
104 ohm-2 m-2 dengan energi gap yang lebih kecil dari 6 eV. Energi gap adalah
energi yang diperlukan oleh elektron untuk memecahkan ikatan kovalen sehingga
dapat berpindah jalur dari jalur valensi ke jalur konduksi. Bahan dasar
semikonduktor dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
- Trivalent, memiliki atom dengan jumlah electron valensi 3 buah, contoh:
Boron (B), Gallium (Ga), dan Indium (In) .
- Tetravalent, memiliki atom dengan jumlah electron valensi 4 buah seperti:
Silikon (Si), dan Germanium (Ge).
- Pentavalent, memiliki atom dengan jumlah electron valensi 5 buah, contoh:
Fosfor (P), Arsenikum (As), dan Antimon (Sb).
2.4 Susunan Atom Semikonduktor

Bahan semikonduktor yang banyak dikenal contohnya adalah Silicon


(Si),Germanium (Ge) dan Galium Arsenida (GaAs).

a. Germanium dahulu adalah bahan satu-satunya yang dikenal untuk membuat


komponen semikonduktor. Namun belakangan,silikon menjadi popular
setelah ditemukan cara mengekstrak bahan ini dari alam.
Germanium merupakan salah satu semikonduktor yang penting,tidak
banyak terdapat di bumi, kira-kira hanya 0,0001 persen.

b. Silikon terdapat dimana-mana, silikon merupakan bahan terbanyak ke dua


yang ada dibumi setelah oksigen (O2).
Struktur atom kristal silikon, satu inti atom (nucleus) masing-masing
memiliki 4 elektron valensi. Ikatan inti atom yang stabil adalah jika
dikelilingi oleh 8 elektron, sehingga 4 buah elektron atom kristal tersebut
membentuk ikatan kovalen dengan ion-ion atom tetangganya pada suhu
yang sangat rendah (0K). Struktur atom silikon divisualisasikan seperti
pada gambar berikut:

Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat berpindah dari satu inti
atom keinti atom yang lain. Pada kondisi demikian, bahan semikonduktor bersifat
isolator karena tidak ada elektron yang dapat berpindah untuk menghantarkan
listrik. Pada suhu kamar, ada beberapa ikatan kovalen yang lepas karena energi
panas, sehingga memungkinkan elektron terlepas dari ikatannya. Namun hanya
beberapa jumlah kecil yang dapat terlepas, sehingga tidak memungkinkan untuk
menjadi konduktor yang baik.

Ahli-ahli fisika terutama yang menguasai fisika quantum pada masa itu
mencoba memberikan doping pada bahan semikonduktor ini. Pemberian doping
dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi bebas dalam jumlah lebih
banyak dan permanen, yang diharapkan akan dapat menghantarkan listrik.

2.5 Doping (Penyuntikan) Semikonduktor

Doping adalah suatu cara untuk menambahkan daya konduksi


semikonduktor.

Doping berarti menambahkan atom-atom yang tidak murni kedalam


Kristal instrinsik untuk merubah daya konduksi elektrikalnya.
Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah
sifat elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan
menambah sejumlah kecil ketidakmurnian. Ketidak murnian ini disebut dopant.

Doping sejumlah besar ke semikonduktor dapat meningkatkan


konduktivitasnya dengan faktor lebih besar dari satu milyar. Dalam sirkuit terpadu
modern, misalnya, polycrystalline silicon didop-berat seringkali digunakan
sebagai pengganti logam. (J.G.Bednarz 1986).

Doping dalam produksi semikonduktor, doping menunjuk ke proses yang


bertujuan menambah ketidakmurnian (impuritya) kepada semikonduktor sangat
murni (juga disebut intrinsik) dalam rangka mengubah sifat listriknya.
Ketidakmurnian ini tergantung dari jenis semikonduktor. Pemberian doping
dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi bebas dalam jumlah lebih
banyak dan permanen, yang diharapkan akan dapat mengahantarkan listrik.

Beberapa dopant biasanya ditambahkan ketika boule ditumbuhkan,


memberikan setiap wafer doping awal yang hampir seragam. Untuk membedakan
unsur sirkuit, wilayah terpilih (biasanya dikontrol oleh photolithografi) didop
lebih lanjut dengan Proses difusi atau implantasi ion, metode kedua lebih populer
dalam produksi skala besar karena kemudahan pengontrolannya.

Jumlah atom dopant yang dibutuhkan untuk menciptakan sebuah


perbedaan dalam kemampuan sebuah semikonduktor sangat kecil. Bila sejumlah
kecil atom dopant ditambahkan (dalam order 1 setiap 100.000.000 atom), doping
ini disebut rendah atau ringan. Ketika lebih banyak atom dopant ditambahkan
(dalam order 10.000) doping ini disebut sebagai berat atau tinggi. Hal ini
ditunjukkan sebagai n- untuk dopant tipe-n atau p+ untuk doping tipe-p.

2.6 Bahan Dasar Semikonduktor

a. Persiapan bahan semikonduktor


Semikonduktor dengan properti elektronik yang dapat diprediksi dan
handal diperlukan untuk produksi massa. Tingkat kemurnian kimia yang
diperlukan sangat tinggi karena adanya ketidaksempurnaan, bahkan dalam
proporsi sangat kecil dapat memiliki efek besar pada properti dari material. Kristal
dengan tingkat kesempurnaan yang tinggi juga diperlukan, karena kesalahan
dalam struktur kristal (seperti di slokasi, kembaran, dan retak tumpukan)
menganggu properti semikonduktivitas dari material. Retakan kristal merupakan
penyebab utama rusaknya perangkat semikonduktor. Semakin besar kristal,
semakin sulit mencapai kesempurnaan yang diperlukan. Proses produksi massa
saat ini menggunakan ingot (bahan dasar) kristal dengan diameter antara 4 12
inci ( 30 cm) yang ditumbuhkan sebagai silinder kemudian di iris menjadi
wafer . Karena diperlukannya tingkat kemurnian kimia dan kesempurnaan struktur
kristal untuk membuat perangkat semikonduktor, metode khusus telah
dikembangkan untuk memproduksi bahan semikonduktor awal. Sebuah teknik
untuk mencapai kemurnian tinggi termasuk pertumbuhan kristal
menggunakan proses Czochralski. Langkah tambahan yang dapat digunakan
untuk lebih meningkatkan kemurnian dikenal sebagai perbaikan zona.
Dalam perbaikan zona, sebagian dari kristal padat dicairkan. Impuritas cenderung
berkonsentrasi di daerah yang dicairkan, sedangkan material yang diinginkan
mengkristal kembali sehingga menghasilkan bahan lebih murni dan kristal dengan
lebih sedikit kesalahan.

b. Macam-macam Bahan Semikonduktor dan Penggunaannya

No Nama Semikonduktor Penggunaannya


1 Barium Titinate (Ba Ti) Termistor (PTC)
2 Bismut Telurida (Bi2Te3) Konversi termo elektrik
3 Cadmium sulfide (Cd S) Sel Fotokonduktif
4 Gallium arsenide (Ga As) Dioda, transistor, laser, led, generator
gelombang dan Mikro
5 Germanium (Ge) Diode dan transistor
6 Indium antimonida (InSb) Magnetoresistor, piezoresistor detektor
dan radiasi inframerah
7 Indium arsenida (In As) Piezoresistor
8 Silikon (Si) Diode, transistor dan IC
9 Silikon Carbida (Si Cb) Varistor
10 Seng Sulfida (Zn S) Perangkat penerangan elektro
11 Germanium Silikon(GeSi) Pembangkitan termoelektrik
12 Selenium (Se) Rectifier
13 Aluminium Stibium (AlSb) Diode penerangan
14 Gallium pospor (Ga P) Diode penerangan
15 Indium pospor (In P) Filter inframerah
16 Tembaga Oksida Rectifier
17 Plumbun Sulfur (Pb S) Foto sel
18 Plumbun Selenium(PbSe) Foto sel
19 Indium Stibium (In Sb) Detektor inframerah, filter inframerah
dan generator Hall
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Si dan nomor atom 14, merupakan unsur terbanyak kedua di bumi.
Senyawa yang dibentuk bersifat paramagnetik. Unsur kimia ini ditemukan oleh
(Jons Jakob Berzelius 1923). silikon hampir 25,7% mengikut berat. Biasanya
dalam bentuk silikon dioksida (silika) dan silikat. Silikon sering digunakan untuk
membuat serat optik dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian
tubuh pasien dalam bentuk silikon.

2.7 Cara Kerja Semikonduktor

Dalam kinerja semikonduktor kami mengambil transistor sebagai contoh


dari cara kerja semikonduktor.

Pada dasarnya, transistor dan tabung vakum memiliki fungsi yang serupa;
keduanya mengatur jumlah aliran arus listrik. Untuk mengerti cara kerja
semikonduktor, misalkan sebuah gelas berisi air murni. Jika sepasang konduktor
dimasukan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat dibawah tegangan
elektrolisis (sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen), tidak akan ada
arus mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan (chargecarriers).
Sehingga air murni dianggap sebagai isolator . Jika sedikit garam
dapur dimasukan ke dalamnya, konduksi arus akan mulai mengalir, karena
sejumlah pembawa muatan bebas (mobile carriers, ion) terbentuk. Menaikan
konsentrasi garam akan meningkatkan konduksi, namun tidak banyak. Garam
dapur sendiri adalah non-konduktor (isolator ), karena pembawa muatanya tidak
bebas.

Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator, namun jika sedikit


pencemar ditambahkan, seperti Arsenik, dengan sebuah proses yang dinamakan
doping, dalam jumlah yang cukup kecil sehingga tidak mengacaukan tata letak
kristal silikon, Arsenik akan memberikan electron bebas dan hasilnya
memungkinkan terjadinya konduksi arus listrik. Ini karena Arsenik memiliki 5
elektron valensi di orbit terluarnya, sedangkan Silikon hanya 4 elektron valensi.
Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh
kelebihan elektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk
negatif, karena pembawa muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif)
telah terbentuk.
Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk membuat
semikonduktor tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3 elektron valensi di orbit
paling luarnya, pembawa muatan yang baru, dinamakan "lubang" (hole, pembawa
muatan positif), akan terbentuk di dalam tata letak kristal silikon.
Dalam tabung hampa, pembawa muatan (elektron) akan dipancarkan oleh
emisi thermionic dari sebuah katode yang dipanaskan oleh kawat filamen. Karena
itu, tabung hampa tidak bisa membuat pembawa muatan positif (hole).

Dapat disimak bahwa pembawa muatan yang bermuatan sama akan saling
tolak-menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa
muatan ini akan terdistribusi secara merata di dalam materi semikonduktor.
Namun di dalam sebuah transistor bipolar (atau diode junction) dimana sebuah
semikonduktor tipe-p dan sebuah semikonduktor tipe-n dibuat dalam satu keping
silikon, pembawa-pembawa muatan ini cenderung berpindah ke arah sambungan
P-N tersebut (perbatasan antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n), karena tertarik
oleh muatan yang berlawanan dari seberangnya.

Kenaikan dari jumlah pencemar (doping level) akan meningkatkan


konduktivitas dari materi semikonduktor, asalkan tata-letak kristal silikon tetap
dipertahankan. Dalam sebuah transistor bipolar, daerah terminal emiter memiliki
jumlah doping yang lebih besar dibandingkan dengan terminal basis. Rasio
perbandingan antara doping emiter dan basis adalah satu dari banyak faktor yang
menentukan sifat penguatan arus (current gain) dari transistor tersebut.

Jumlah doping yang diperlukan sebuah semikonduktor adalah sangat kecil,


dalam ukuran satu berbanding seratus juta, dan ini menjadi kunci dalam
keberhasilan semikonduktor. Dalam sebuah metal, populasi pembawa muatan
adalah sangat tinggi; satu pembawa muatan untuk setiap atom.

2.8 Macam-Macam Semikonduktor

a. Semikonduktor Intrinsik
Semikonduktor intrinsik merupakan semikonduktor murni tanpa adanya
bahan pengotor (yang tidak ditambahkan atom-atom lain). Silikon dan
Germanium merupakan dua jenis semikonduktor murni yang sangat penting yang
digunakan dalam alat-alat semikonduktor atau elektronika. Keduanya terletak
pada golongan IVA dalam tabel periodik dan mempunyai elektron valensi empat.
Struktur kristal silikon dan germanium berbentuk tetrahedral dengan setiap atom
memakai bersama sebuah elektron valensi dengan atom-atom tetangganya.

Energi Eg yang diperlukan untuk memutus sebuah ikatan kovalen adalah


sebesar 1,1 eV untuk silikon dan 0,72 eV untuk germanium. Pada temperatur
ruang (300K), sejumlah elektron mempunyai energi yang cukup besar untuk
melepaskan diri dari ikatan dan tereksitasi dari pita valensi ke pita konduksi
menjadi elektron bebas. Besarya energi yang diperlukan untuk melepaskan
elektron dari pita valensi kepita konduksi ini disebut energi terlarang (energy
gap).

Jika sebuah ikatan kovalent terputus, maka akan terjadi kekosongan atau
lubang (hole). Pada daerah dimana terjadi kekosongan akan terdapat kelebihan
muatan positif, dan daerah yang ditempati electron bebas mempunyai kelebihan
muatan negatif. Kedua muatan inilah yang memberikan kontribusi adanya aliran
listrik pada semikonduktor murni. Jika elektron valensi dari ikatan kovalen yang
lain mengisi lubang tersebut, maka akan terjadi lubang baru ditempat yang lain
dan seolah-olah sebuah muatan positif bergerak dari lubang yang lama ke lubang
baru.
Proses aliran muatan ini, yang biasa disebut sebagai arus drift dapat
dituliskan sebagai berikut Peristiwa hantaran listrik pada semikonduktor adalah
akibat adanya dua partikel masing-masing bermuatan positif dan negatif yang
bergerak dengan arah yang berlawanan akibat adanya pengaruh medan listrik.
Akibat adanya dua pembawa muatan tersebut, besarnya rapat arus dinyatakan
sebagai konduktivitas.

Karena timbulnya lubang dan elektron terjadi secara serentak, maka pada
semikonduktor murni, besar energi yang dibutuhkan untuk membentuk pasangan
elektron dan hole pada semikonduktor intrinsik ditentukan oleh jarak celah energi
antara pita valensi dengan pita konduksi semakin jauh jaraknya maka semakin
besar energi yang dibutuhkan untuk membentuk elektron hole sebagai pembawa
muatan.

b. Semikonduktor Ekstrinsik
Apabila kita tambahkan pada silikon atau germanium murni (intrinsik)
atom-atom yang bervalensi tiga atau lima maka akan terbentuk semikonduktor
yang tidak murni (Ekstrinsik).

Semikonduktor ekstrinsik adalah semikonduktor yang prosesnya melalui


proses pendopingan atau pengotoran bahan atom tertentu pada bahan
semikondultor untuk menaikkan daya hantar semikonduktor.

Semikonduktor yang telah terkotori (tidak murni lagi) oleh atom dari jenis
lainnya dinamakan semikonduktor ekstrinsik. Proses penambahan atom pengotor
pada semikonduktor murni disebut pengotoran (doping). Dengan menambahkan
atom pengotor (impurities), struktur pita dan resistivitasnya akan berubah.
Ketidakmurnian dalam semikonduktor dapat menyumbangkan elektron maupun
hole dalam pita energi. Dengan demikian, konsentrasi elektron dapat menjadi
tidak sama dengan konsentrasi hole, namun masing-masing bergantung pada
konsentrasi dan jenis bahan ketidakmurnian.

Dalam aplikasi terkadang hanya diperlukan bahan dengan pembawa


muatan elektron saja, atau hole saja. Hal ini dilakukan dengan doping
ketidakmurnian ke dalam semikonduktor. Terdapat tiga jenis semikonduktor
ekstrinsik yaitu semikonduktor tipe-n, semikonduktor tipe-p, dan semikonduktor
paduan.

Terdapat dua tipe dalam semikonduktor ekstrinsik yaitu semikonduktor


tipe n dan semikonduktor tipe p.

1. Semikonduktor tipe n
Semikonduktor tipe n dapat dibuat dengan menambahkan sejumlah kecil
atom pengotor pentavalent pada silikon murni. Atom-atom pengotor (dopan) ini
mempunyai lima elektron valensi sehingga secara efektif memiliki muatan sebesar
+5q. Saat sebuah atom pentavalent menempati posisi atom silikon dalam kisi
kristal, hanya empat elektron valensi yang dapat membentuk ikatan kovalent
lengkap, dan tersisa sebuah elektron yang tidak berpasangan. Dengan adanya
energi thermal yang kecil saja, sisa elektron ini akan menjadi electron bebas dan
siap menjadi pembawa muatan dalam proses hantaran listrik. Material yang
dihasilkan dari proses pengotoran ini disebut semikonduktor tipe-n, karena
menghasilkan pembawa muatan negatif dari kristal yang netral. Dan karena atom
pengotor memberikan elektron, maka atom pengotor ini disebut sebagai atom
donor.

Semikonduktor dengan konsentrasi elektron lebih besar dibandingkan


konsentrasi hole disebut semikonduktor ekstrinsik tipe-n. Semikonduktor tipe-n
menggunakan semikoduktor intrinsik dengan menambahkan atom donor yang
berasal dari kelompok V pada susunan berkala, misalnya Ar (arsenic), Sb
(Antimony), phosphorus (P). Atom campuran ini akan menempati lokasi atom
intrinsik didalam kisi Kristal semikonduktor.

Konsentrasi elektron pada Si dan Ge dapat dinaikkan dengan proses


doping unsur valensi 5. Sisa satu elektron akan menjadi electron bebas, jika
mendapatkan energi yang relatif kecil saja (disebut sebagai energi ionisasi).
Elektron ini akan menambah konsentrasi elektron pada pita konduksi. Elektron
yang meninggalkan atom pengotor yang menjadi ion disebut dengan elektron
ekstrinsik. Keberadan impuriti donor digambarkan dengan keadaan diskrit pada
energi gap pada posisi didekat pita konduksi.

Penambahan atom donor telah menambah level energi pada pita konduksi
yang berada diatas energi gap sehingga mempermudah electron untuk
menyebrang ke pita konduksi. Pada suhu kamar sebagian besar atom donor
terionisasi dan elektronnya tereksitasi ke dalam pita konduksi. Sehingga jumlah
electron bebas (elektron intrinsik dan elektron ekstrinsik) pada semikonduktor
tipen jauh lebih besar dari pada jumlah hole (hole intrinsik). Oleh sebab itu,
elektron di dalam semikonduktor tipe-n disebut pembawa muatan mayoritas, dan
hole disebut sebagai pembawa muatan minoritas.

2. Semikonduktor Tipe p
Dengan cara yang sama seperti pada semikonduktor tipe n, semikonduktor
tipe p dapat dibuat dengan menambahkan sejumlah kecil atom pengotor trivalent
pada semikonduktor murni, misalnya: silikon murni. Atom-atom pengotor (dopan)
ini mempunyai tiga elektron valensi sehingga secara efektif hanya dapat
membentuk tiga ikatan kovalen. Saat sebuah atom trivalen menempati posisi atom
silikon dalam kisi kristal, terbentuk tiga ikatan kovalen lengkap, dan tersisa
sebuah muatan positif dari atom silikon yang tidak berpasangan yangdisebut
lubang (hole). Material yang dihasilkan dari proses pengotoran ini disebut
semikonduktor tipe p. Karena atom pengotor menerima elektron, maka atom
pengotor ini disebut sebagai atom aseptor (acceptor).

Semikonduktor tipe-p, dimana konsentrasi lubang lebih tinggi


dibandingkan elektron, dapat diperoleh dengan menambahkan atom akseptor.
Pada Si dan Ge, atomnya aseptor adalah unsur bervalensi tiga (kelompok III pada
susunan berkala) misalnya B (boron), Al (alumunium), atau Ga (galium).

Karena unsur tersebut hanya memiliki tiga elektron valensi, maka terdapat
satu kekosongan untuk membentuk ikatan kovalen dengan atom induknya. Atom
tersebut akan mengikat elektron dari pita velensi yang berpindah ke pita konduksi.
Dengan penangkapan sebuah electron tersebut, atom akseptor akan menjadi ion
negatip. Atom akseptor akan menempati keadaan energi dalam energi gap di dekat
pita valensi. Pada semikonduktor tipe-p, atom dari golongan III dalam system
periodic unsur misalnya Ga, dibubuhkan kedalam kristal semikonduktor intrinsik.

Oleh karena galium termasuk golangan III dalam sistem periodic unsur,
atom Ga memiliki tiga buah elektron valensi. Akibatnya, dalam berikatan dengan
atom silikon di dalam kristal, Ga memerlukan satu elektron lagi untuk
berpasangan dengan atom Si. Oleh sebab itu atom Ga mudah menangkap elektron,
sehingga disebut akseptor. Jika ini terjadi atom akseptor menjadi kelebihan
elektron sehingga menjadi bermuatan negatif. Dalam hal ini dikatakan atom
akseptor terionkan. Ion akseptor ini mempunyai muatan tak bebas, oleh karena tak
bergerak dibawah medan listrik luar. Ion Si yang elektronnya ditangkap oleh atom
akseptor terbentuk menjadi lubang, yang disebut lubang ekstrinsik.

Jelaslah bahwa pada semikonduktor tipe-p, lubang merupakan pembawa


muatan yang utama, sehingga disebut pembawa muatan mayoritas. Disini elektron
bebas merupakan pembawa muatan minoritas.
Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah
sifat elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan
menambah sejumlah kecil ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini disebut dopan.
Doping sejumlah besar kesemikonduktor dapat meningkatkan konduktivitasnya
dengan faktor lebih besar dari satu milyar. Dalam sirkuit terpadu modern,
misalnya polycrystalline silicon didop-berat seringkali digunakan sebagai
pengganti logam.

Semikonduktor dengan properti elektronik yang dapat diprediksi dan


handal diperlukan untuk produksi massa. Tingkat kemurnian kimia yang
diperlukan sangat tinggi karena adanya ketidaksempurnaan, bahkan dalam
proporsi sangat kecil dapat memiliki efek besar pada properti dari material.

CATATAN:

Komposisi semikonduktor sangat menentukan. Beberapa jenis pengotor


merupakan pembawa donor dan pembawa negatif (jenis-n), sedangkan jenis yang
lainnya lagi merupakan pembawa akseptor dan pembawa positif (jenis-p). Dopant
ini meskipun sengaja ditambahkan, jumlahnya harus terkontrol dengan ketat
hingga level per jutaan (ppm).

2.9 Alat Semikonduktor

Alat Semikonduktor atau semiconductor devices, adalah sejumlah


komponen elektronik yang menggunakan sifat-sifat materi semikonduktor, yaitu
Silikon, Germanium, dan Gallium Arsenide. Alat-alat semikonduktor jaman
sekarang telah menggantikan alat thermionik (sepertitabung hampa).
Alat-alat semikonduktor ini menggunakan konduksi elektronik dalam
bentuk padat(solid state), bukannya bentuk hampa (vacuum state) atau bentuk gas
(gaseous state). Alat-alat semikonduktor dapat ditemukan dalam bentuk-bentuk
dicrete (potongan) seperti transistor, diode, dain lain-lain, atau dapat juga
ditemukan sebagai bentuk terintegrasi dalam jumlah yang sangat besar (jutaan)
dalam satu keping Silikon yang dinamakan Sirkuit terpadu (IC).

Adapun jenis IC yang bertegangan tinggi ( High Voltage IC ) adalah IC


berdaya monolitik bertegangan tinggi dengan menggunakan struktur bebas-
pengancing dielektrik yang unik. Penggerak motor chip tunggal ( single chip
motor driver ), gate driver dan IC pencitraan ultrasound untuk aplikasi industri,
konsumen dan medis.

Dasar alat semikonduktor

Bila sebuah semikonduktor murni dan tidak ter"eksitasi" oleh sebuah input
sepertimedan listrik dia mengijinkan hanya jumlah sangat kecilarus listrik untuk
berada dalam dirinya, dan ia merupakan sebuah insulator. Alasan utama mengapa
semikonduktor begitu berguna adalah konduktivitas semikonduktor yang dapat
dimanipulasi dengan menambahkan ketidakmurnian (doping, dengan pemberian
sebuah medan listrik, dikenai cahaya, atau dengan cara lain. CCD, sebagai contoh,
unit utama dalamkamera digital, bergantung pada kenyataan bahwa konduktivitas
semikonduktor meningkat dengan terkenanya sinar.

Operasi transistor tergantung konduktivitas semikonduktor yang dapat


ditingkatkan dengan hadirnya sebuah medan listrik. Konduksi arus dalam
sebuahsemikonduktor terjadi melalui elektron yang dapat bergerak atau bebas
danlubang. Lubang bukan partikel asli; dalam keadaan yang membutuhkan
pengetahuan fisika semikonduktor untuk dapat mengerti: sebuah lubang adalah
ketiadaan sebuah elektron. Ketiadaan ini, atau lubang ini, dapat diperlakukan
sebagai muatan-positif yang merupakan lawan dari elektron yang bermuatan-
negatif. Untuk mudahnya penjelasan "elektron bebas" disebut "elektron", tetapi
harus dimengerti bahwa mayoritas elektron dalam benda padat, tidak bebas, tidak
menyumbang kepada konduktivitas.

Bila sebuah kristal semikonduktor murni sempurna, tanpa ketidakmurnian,


dan ditaruh disuhu yang mendekatinol mutlak dengan tanpa "eksitasi" (yaitu,
medan listrik atau cahaya), dia tidak akan berisi elektron bebas dan tidak ada
lubang, dan oleh karenaitu akan menjadi sebuah insulator sempurna. Pada suhu
ruangan, eksitasi panas memproduksi beberapa elektron bebas dan lubang dalam
pasangan-pasangan, tetapi kebanyakan semikonduktor pada suhu ruangan adalah
insulator untuk kegunaan praktikum.
Sebagai contoh aplikasi Semikonduktor yaitu; dioda dan transistor serta termistor.

1. Dioda
Jika dua tipe bahan semikonduktor ini dilekatkan, maka akan didapat
sambungan P-N (p-n junction) yang dikenal sebagai dioda. Pada pembuatannya
memang material tipe P dan tipe N bukan disambung secara harpiah, melainkan
dari satu bahan (monolithic) dengan memberi doping (impurity material)
yang berbeda. Jika diberi tegangan maju (forward bias), dimana tegangan sisi P
lebih besar darisisi N, elektron dengan mudah dapat mengalir dari sisi N mengisi
kekosongan elektron (hole) di sisi P. Sebaliknya jika diberi tegangan balik
(reverse bias), dapat dipahami tidak ada elektron yang dapat mengalir dari sisi N
mengisi hole di sisi P, karena tegangan potensial di sisi N lebih tinggi.
Dioda akan hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja, sehingga dipakai
untuk aplikasi rangkaian penyearah (rectifier). Dioda, Zener, LED, dan Varactor.
Dioda Bertegangan Tinggi (High Voltage Diodes)

Menyediakan jajaran produk dioda daya yang serbaguna termasuk tipe


dioda kaca dengan keandalan yang tinggi, perangkat pelindung tekanan tegangan
(surge suppression) untuk melindungi peralatan elektronik (terutama dalam
aplikasi otomotif) dan jenis bertegangan tinggi untuk pengoperasian tampilan
pada frekuensi tinggi. Tersedia dalam bentuk axial lead, press-fit dan paket
pemasangan permukaan (surfacemount).

2. Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan,
modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam
kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya
(FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber
listriknya.

Transistor merupakan dioda dengan dua sambungan ( junction).


Sambungan itu membentuk transistor PNP maupun NPN. Ujung-ujung
terminalnya berturut-turut disebut emitor, base dan kolektor. Base selalu berada di
tengah, di antara emitor dan kolektor. Transistor ini disebut transistor bipolar,
karena struktur dan prinsip kerjanya tergantung dari perpindahan elektron di kutup
negatif mengisi kekurangan elektron (hole) di kutup positif. bi = 2 dan polar =
kutup. (William Schockley pada tahun 1951) adalah seseorang yang pertama kali
menemukan transistor bipolar.

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang


dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2
terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia
elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier
(penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan
penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan
sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai
sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-
komponen lainnya.

Cara Kerja Transistor:

Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar
transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect
transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.

Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya


menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk
membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu
daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini
dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus
utama tersebut.

FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu


jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET,
arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion
zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah
Basis memotong arah arus listrik utama). Ketebalan dari daerah perbatasan ini
dapat dirubah dengan perubahan teganganyang diberikan, untuk mengubah
ketebalan kanal konduksi tersebut.

3. Termistor
Termistor (Inggris: thermistor) adalah alat atau komponen atau sensor
elektronika yang dipakai untuk mengukur suhu. Prinsip dasar dari termistor
adalah perubahan nilai tahanan (atau hambatan atau werstan atau resistance) jika
suhu atau temperatur yang mengenai termistor ini berubah. Termistor ini
merupakan gabungan antara kata termo (suhu) dan resistor (alat pengukur
tahanan).

Termistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930, dan mendapat
hak paten di Amerika Serikat dengan nomor #2.021.491. Ada dua macam
termistor secara umum: Posistor atau PTC (Positive Temperature Coefficient),
dan NTC (Negative Temperature Coefficient). Nilai tahanan pada PTC akan naik
jika perubahan suhunya naik, sementara sifat NTC justru kebalikannya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Semikonduktor merupakan suatu kelompok bahan yang sangat penting


dengan sifat-sifatnya yang khusus.

Semikonduktor merupakan bahan dengan konduktivitas listrik yang berada


diantara insulator dan konduktor.

Semikonduktor adalah suatu susunan Kristal yang mempunyai sifat


kelistrikan menyerupai konduktor atau menyerupai isolator dalam keadaan
tertentu (suhu atau medan listrik).

Semikonduktor bersifat sebagai insulator pada temperatur yang sangat


rendah (mendekati 0oK), namun pada temperatur ruangan (sekitar 30oK) besifat
sebagai konduktor.

pengertian semikonduktor terbagi 2, yaitu:

a. Pengertian Secara Umum


Disebut semikonduktor atau setengah konduktor, karena bahan ini
memang bukan konduktor murni.

b. Pengertian Secara Khusus


Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang
berada diantara insulator dan konduktor.

Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti


dioda, transistor dan sebuah IC (integrated circuit).

Bahan semikonduktor yang banyak dikenal contohnya adalah Silicon


(Si),Germanium (Ge) dan Galium Arsenida (GaAs).

Doping adalah suatu cara untuk menambahkan daya konduksi


semikonduktor.
Macam-Macam Semikonduktor

a. Semikonduktor Intrinsik
Semikonduktor intrinsik merupakan semikonduktor murni tanpa adanya
bahan pengotor (yang tidak ditambahkan atom-atom lain).

b. Semikonduktor Ekstrinsik
Apabila kita tambahkan pada silikon atau germanium murni (intrinsik)
atom-atom yang bervalensi tiga atau lima maka akan terbentuk semikonduktor
yang tidak murni (Ekstrinsik).

Bahan dasar semikonduktor dapat digolongkan atas tiga jenis yaitu


Trivalent, Tetravalent, dan Pentavalent yang masih murni (semikonduktor
intrinsik), namun setelah pendopingan atau mengotoran, muncullah
semikonduktor baru yaitu semikonduktor ekstrinsik (tak murni) yang memiliki
dua tipe yaitu semikonduktor tipe n dan semikonduktor tipe p. Semikonduktor
ekstrinsik inilah yang digunakan sebagai bahan dasar elektronika seperti dioda,
transistor, Integrated Circuit dan lain sebagainya.
Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda,
transistor dan sebuah IC (integrated circuit).

3.2 Saran

Kegunaan bahan semikonduktor sangatlah penting dalam kehidupan


sehari-hari. Tidak hanya dalam dunia medis saja yang membutuhkan bahan
semikonduktor, akan tetapi sanggatlah penting juga dalam elektronika, karena
bahan semikonduktor (misalnya silikon dan germanium), hanya memerlukan
sedikit saja bahan doping atau campuran untuk mengubah bahan semikonduktor
agar dapat dipergunakan. Oleh karena itu, mari kita sebagai mahasiswa kejuruan
fisika mempelajari kehebatan-kehebatan bahan semikonduktor, mungkin kita
nanti bisa menciptakan alat dari bahan tersebut dan berguna dalam elektronika.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/makalah-SEMIKONDUKTOR.fisikadasar.Sekolah-
Tinggi-Keguruan-Dan-Ilmu-Pendidikan-Stkip-Nurul-Huda-Sukaraja-Buaya-
Madang-Buay-Madang-Oku-Timur.(diakses pada tanggal 19/11/2016.
15:30)

http://www.scribd.com/materi-semikonduktor.bahan-listrik.fisika.(diakses pada
tanggal 19/11/2016. 15:35)

Daryanto.2008.PENGETAHUAN TEKNIK LISTRI.Jakarta: PT Bumi


Aksara.(diakses pada tanggal 21/11/2016. 11:25)

Setiabudy,Rudy.2007.MATERIAL TEKNIK LISTRIK.Jakarta:Universitas


Indonesia.(diakses pada tanggal 21/11/2016. 14:20)

Malvino,Alber,Paul.2003.PRINSIP-PRINSIP.ELEKTRONIKA.Jakarta:Salemba
Teknika.(diakses pada tanggal 22/11/2016. 17.00)
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai