I. ANALISA MASALAH
A. Masalah Utama
1. Saat ini banyak kasus HIV/AIDS diseluruh dunia,sejak tahun 2003 JATIM
ditetapkan sebagai endemic terkonsentrasi,dimana untuk kasus AIDS di
JATIM menduduki posisi nke 2 Indonesia setelah Papua. Sedangkan untuk
kasus HIV di Kab. Banyuwangi menduduki peringkat ke 3 Jawa Timur
setelah Surabaya dan Malang dan untuk kasus AIDS di Kab. Banyuwangi
menduduki peringkat ke 11 Jawa Timur. Hal ini disebabkan karena posisi
Banyuwangi yang sangat strategis.
2. Dengan estimasi ODHA di Kab. Banyuwangi mulai tahun 1999 sampai tahun
2013 mencapai 1.676 jiwa ( Laki-laki 745, Wanita 909, dan Waria 22 ),
Dimana faktor utama terjadi kasus ini melalui Heteroseksual 81%, Darah
10%, Ibu ke Anak 2%, dan yang belum diketahui penyebabnya 7%.
3. Karena perkembangan HIV/AIDS di Kab. Banyuwangi semakin pesat,
harapan kami bisa menekan serendah-rendahnya penderita ODHA baru di
wilayah kerja Puskesmas Sempu,masyarakat mampu dan tahu cara
mengatasi penulara HIV/AIDS secara mandiri.
4. Dalam melaksanakan progam HIV/AIDS kami menemukan beberapa
kendala atau masalah antara lain kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang Penyakit HIV/AIDS, penderita ODHA masih belum bersedia periksa
laborat sedini mungkin, masyarakat masih beranggapan kalau penyakit
HIV/AIDS merupakan masalah individu atau pribadi seseorang.
MDGs 6 TAHUN TAHUN TAHUN
2012 2013 2014
1.Prosentasi orang (Penduduk) 15th keatas 31,8% 69,4% 96,32%
mempunyai pengetauan tentang HIV/AIDS
(Mendengar-membaca,tahu cara
penularan-tahu cara pencegahan)
2. Prosentasi ibu hamil yang menerima 33,3% 82,2% 104,87%
informasi tentang HIV/AIDS
3. Prosentasi orang (penduduk) 15th atau 6,20% 31,50% 66,26%
lebih yang menerima konseling dan testing
HIV/AIDS
4. Ibu hamil yang menerima konseling dan 9,4% 28,8% 47,79%
testing HIV/AIDS
5. ODHA yang ditemukan 1 8 21
6. Konseling Calon Pengantin - 100 100%
Dari hasil analisa dan identifikasi masalah utama yang diketemukan yaitu
menekan serendah-rendahnya ODHA baru di Puskesmas Sempu sebagai akibat
dari :
1. Masih banyak pernikahan dini dan kehamilan di luar nikah ( sex bebas ).
2. Banyak warga masyarakat yang bekerja di luar negeri atau luar
Banyuwangi
3. Tingkat ekonomi dan pendidikan masih rendah
4. Adanya lokalisasi di wilayah Kec. Sempu
5. Narkoba dan jarum suntik
II. PENDEKATAN STRATEGIS
B. Strategi Yang Dilakukan
Dari hasil analisa dan identifikasi masalah yang sudah diketahui dan melalui
lokakarya mini Puskesmas Sempu yang di lakukan secara rutin minimal 1x tiap
bulannya, maka disusun formula kegiatan untuk mencari solusi penyelesaian
masalah yang sudah ada dengan menyususn strategi melalui dari
nperencanaan, pelaksanaan, sasaran yang harus dicapai dan evaluasi yang
harus dilakukan dengan melibatkan kelompok masyarakat, lembaga/institusi,
dunia usaha yang peduli terhadap inovasi program dengan tujuan utam
menekan serendah-rendahnya ODHA baru di Puskesmas Sempu.
Formula yang sudah tersusun oleh tim perumus kegiatan Puskesmas Sempu
utamanya Kapus, Koordinator Program, Pemegang Program ( melalui lokmin ),
kemudian dibawa pada forum lokakarya mini lintas sektor untuk di diskusikan
dan disempurnakan serta dibuat inisiatif bersama tentang inovasi program
guna menekan serendah-rendahnya ODHA baru di Puskesmas Sempu Kec.
Sempu. Melalui Program Jihad Melawan HIV/AIDS ( JIMAD ) yaitu masyakat
mampu dan tahu cara mengatasi penularan HIV/AIDS secara mandiri dan yang
bisa kita lakukan pada seorang ODHA yaitu jauhi sikap diskriminatif, dekati dan
sayangi serta tumbuhkan rasa percaya diri mereka, perkuat barisan keluarga
untuk selalu mendukung mereka. Kegiatan ini dilegalkan operasionalnya
dengan Keputusan Camat No. 188 /02 /KEP/429.519 /2013 Tertanggal 03
Januari 2013 dengan susunan Tim Jimad sebagai berikut :
2. Kosmiandoko
3. Darini
4. Edi Sucahyo
5. Ahmadi
6. Yuliana
7. Sukari SPd.
8. Munder Spdi.
9. Moh. Shobur
11. Sutriani
PENYULUHAN TERSTRUKTUR
PEMBENTUKAN DUTA JIMAD