Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS SWOT :

Strength (Kekuatan)
Memiliki 5 pabrik produksi yang tersebar di Cikarang, Pasuruan, Semarang, dan
Medan
Memiliki beragam varian produk yang terdiri dari Roti Tawar, Roti Manis Isi,
RotiCream, Roti Sobek, Roti Burger & Plain Roll, Chiffon Cake
Berhasil meraih Top Brand Award dan Top Brand Kids Award di Tahun 2009-2011
sebagai produk favorit masyarakat Indonesia
Mampu memproduksi 1.820.928 roti/harinya dengan menggunakan fasilitas produksi
berkualitas tinggi
Memiliki sistem pengawasan mutu Control Point (CP) dan Critical Control Point(CCP)
dan juga memperoleh sertifikat Jaminan Mutu Keamanan Pangan (HACCP).
Telah megimplementasikan SAP sebagai software ERP (Enterprise Resource Planning)
Ratio Kewajiban terhadap ekuitas (debt to equity ratio) yang masih sangat rendah yaitu
sebesar 0.2 yang memungkinkan perusahaan untuk leluasa memperoleh pinjaman.
Brand Sari Roti yang sudah dikenal masyarakat luas
Memperoleh sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia

Weakness(Kelemahan)
Masih terdapat risiko kontaminasi bahan baku pada saat proses pra-produksi, selama
produksi dan distribusi walaupun sudah berusaha menerapkan standar mutu tinggi
dalam proses produksi
Sulit mendistribusikan produk untuk menjangkau daerah-daerah selain kota
besaryangdekat dengan pabrik dikarenakan produk memiliki masa kadalauarsa singkat
Produk memiliki masa kadaluarsa yang singkat sehingga meningkatkan terjadinya
pengembalian produk (retur penjualan)
Belum menjangkau pulau-pulau lain kecuali Jawa dan Sumatera Utara
Produk tidak hangat dibandingkan dengan roti-roti yang diolah dan dijual
langsungmelalui outlet-outlet di mall
Aktivitas distribusi memiliki intensitas tinggi dan berbiaya tinggi karena sifat produk
yang harus sering di-supply mengingat produk tidak tahan lama

Opportunity(Peluang)
Peluang pasar industri roti tinggi dengan populasi masyarakat Indonesia
yang sangatbesar.
Peningkatan daya beli masyarakat Indonesia didukung oleh kondisi perekonomian
yangdiprediksi semakin bagus kedepannya .
Perubahan pola makan masyarakat Indonesia khusunya di kota-kota besar
yang mulaimengkonsumsi roti disamping nasi.
Trend konsumsi makanan sehat di masyarakat Indonesia.
Suplai bahan produksi banyak tersedia.
Belum terlalu banyak kompetitor untuk insustri roti berskala besar yang menggunakan
fasilitas produksi berkualitas tinggi pada proses produksinya.
Masyarakat indonesia memiliki selera pada roti yang memiliki tekstur lembut.

Threat(Ancaman)
Industri roti adalah industri dengan persaingan sempurna yang terdiri dari industri
produksi masal, industri rumahan, dan industri toko-toko roti bermerk (HollandBakery,
Breadtalk dll.)
Merupakan Industri dengan low barier yang bisa dimasuki oleh pengusaha skala kecil
sampai dengan pengusaha sekala besar.
Kompetisi dari industri rumahan dan butik-butik roti yang menyediakan roti-roti hangat
fresh from the oven.
Selera dan cita rasa masyarakat Indonesia yang cukup beragam tergantung budaya
setempat.
Isu penggunaan bahan-bahan pengawet dan kualitas bahan baku.
Konsumen yang sudah mulai bosan.
SWOT Analysis Perseroan

Kekuatan (Strength)

a. Memiliki delapan pabrik produksi. Sebanyak lima pabrik terdapat di Pulau

jawa sedangkan tiga lagi di Medan, Makasar, dan Palembang.

b. Memiliki berbagai varian produk yang terdiri dari Roti Tawar, Roti Manis

Isi, Roti Cream, Roti Sobek, Roti Burger & Plain Roll, Chiffon Cake.

c. Berhasil meraih Top Brand Award dan Top Brand Kids Award di Tahun

2009-2011 sebagai produk favorit masyarakat Indonesia.

d. Mampu memproduksi 1.820.928 roti/harinya dengan menggunakan

fasilitas produksi berkualitas tinggi.

e. Telah mengimplementasikan SAP (System Application and Product in

Data Processing) sebagai software ERP (Enterprise Resource Planning).

f. Ratio Kewajiban terhadap ekuitas (debt to equity ratio) yang masih sangat

rendah yaitu 0.2, yang memungkinkan perusahaan untuk leluasa

memperoleh pinjaman.

g. Brand Sari Roti yang sudah dikenal masyarakat luas.

h. Memperoleh sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia

Kelemahan (Weakness)
a. Masih terdapat resiko kontaminasi bahan baku pada saat proses pra-

produksi, selama produksi dan distribusi walaupun sudah menerapkan

standar mutu tinggi dalam proses produksi.

b. Sulit mendistribusikan produk untuk menjangkau daerah-daerah selain

kota besar yang dekat pabrik dikarenakan produk memiliki masa

kadaluarsa singkat.

c. Produk memiliki masa kadaluarsa yang singkat sehingga meningkatkan

terjadinya pengembalian produk (retur penjualan).

d. Produk tidak hangat dibandingkan dengan roti-roti yang diolah dan dijual

langsung melalui outlet-outlet di mall.

e. Aktivitas distribusi memiliki intensitas tinggi dan berbiaya tinggi karena

sifat produk harus sering di-supply mengingat produk tidak tahan lama.

Peluang (Opportunity)

a. Peluang pasar industri roti tinggi dengan populasi masyarakat Indonesia

yang sangat besar.

b. Peningkatan daya beli masyarakat Indonesia didukung oleh kondisi

perekonomian yang diprediksi semakin bagus kedepannya.

c. Perubahan pola makan masyarakat Indonesia khususnya di kota-kota besar

yang mulai mengkonsumsi roti disamping nasi.

d. Trend konsumsi makanan sehat di masyarakat Indonesia.

e. Suplai bahan produksi banyak tersedia.


f. Belum terlalu banyak kompetitor untuk industri roti berskala besar yang

menggunakan fasilitas produksi berkualitas tinggi pada proses

produksinya.

g. Masyarakat Indonesia memiliki selera pada roti yang memiliki tekstur

lembut.

Ancaman (Threat)

a. Industri roti adalah industri dengan persaingan sempurna yang terdiri dari

industri produksi masal, industri rumahan, dan industri toko-toko roti

bermerek (Holand Bakery, Breadtalk, dll).

b. Merupakan Industri dengan low barier yang bisa dimasuki oleh pengusaha

skala kecil sampai dengan pengusaha skala besar.

c. Kompetisi dari Industri rumahan dan butik-butik roti yang menyediakan

roti-roti hangat fresh from the oven.

d. Selera dan citra rasa masyarakat Indonesia yang cukup beragam

tergantung budaya setempat.

e. Isu penggunaan bahan-bahan pengawet dan kualitas bahan baku.

Strengths
1. Market share yang sangat besar dan brand equity yang tinggi.
2. Kemasan produk dengan perpaduan warna biru dan putih yang simpel, menarik dan
enak dilihat.
3. Inovasi yang terus menerus dilakukan dengan mengeluarkan banyak produk baru
4. Produk roti yang berkualitas tinggi karena bahan baku dan mesin yang dipakai untuk
produksi merupakan impor
5. Roti yang lembut dan pas dengan selera orang Indonesia

Weaknesses

1. Masa kadaluarsa Sari Roti cenderung lebih cepat daripada roti lainnyayaitu kurang
lebih 4 hari yang menyebabkan pengembalian produk kadaluarsa yang tinggi
2. Resiko tercemarnya produk baik sebelum diolah (bahan baku), dan dalam proses
produksi maupun pada saat di distribusikan kepada konsumen
3. Kenaikan harga tepung terigu secara signifikan mempengaruhi tingkat profitabilitas
perusahaan karena menggunakan gandum impor
4. Energi utama yang digunakan pabrik Sari Roti adalah gas alamdan listrik. Jika
ketersediaan energi yang digunakan terhambat, secara otomatis akan menganggu
aktivitas produksi didalam pabrik
5. Hubungan dengan serikat pekerja yang harus dibina dengan baik untuk menghindari
pemogokan tenaga kerja
6. Pabrik Sari Roti menggunakan mesin dengan teknologi tinggi yang dipasok oleh
supplier atau penyedia mesin tertentu. Jika suku cadang yang diggunakan pabrik tidak
lagi tersedia, maka akan sangat menghambat jalannya aktivitas produksi.

Opportunities

1. Startegic Partnership yang kuat dengan perusahaan pemasok bahan utama (Bogasari)
sehingga mendapat dukungan dalam hal jalur distribusi, kekuatan finansial, serta
jaringan
2. Dukungan investasi dan keterlibatan warga negara asing didalam perusahaan
khususnya Jepang didalam proses manajerial.
3. CEO berlatar belakang pengalaman yang kuat
4. Fasilitas riset yang lengkap dan Jaringan distribusi 24 jam yang kuat
5. Brand Awareness yang tinggi

Threats
1. Lahan industri yang penuh dengan kompetitor atau pesaing usaha yang sejenis
2. Karena bahan baku dan mesin yang digunakan adalah impor, maka secara langsung
dan tidak langsung akan dipengaruhi oleh fluktuasi mata uang asing
3. Kenaikan upah minimun regional yang melebihi tingkat inflasi akan mempengaruhi
biaya produksi. Hal ini berhubungan dengan kebijakan pemerintah dan lingkungan
sosial.
4. Ketidakstabilan kondisi ekonomi, politik dan sosial yang akan secara langsung
mempengaruhi profit yang diterima perusahaan menurun
5. Isu yang berkembang di masyarakat tentang penggunaan bahan pengawet dan tingkat
kehalalan yang menjadi perbincangan hangat dan dapat menyebabkan tingkat
penjualan produk menurun
6. Bencana alam yang tidak dapat diprediksi dapat menggangu aktivitas produksi di
pabrik, pengiriman bahan baku dan sistem pendistribusian.

Anda mungkin juga menyukai