Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

Myiasis berasal dari bahasa Yunani (lalat) pertama kali diperkenalkan Hope
untuk menunjukkan suatu keadaan penyakit yang disebabkan oleh infestasi larva lalat
dari ordo Diptera pada manusia atau vertebrae hidup dan memakan jaringan mati atau
hidup serta cairan tubuh atau makanan yang ditelan oleh hospesnya. Myiasis ini
banyak ditemukan pada negara negara tropis dan subtropis seperti Afrika dan
Amerika. Diantara lalat penyebab myiasis di dunia, lalat Chrysomya bezziana
mempunyai nilai medis yang penting karena larvanya bersifat obligat parasit.
Infestasi myiasis pada jaringan akan mengakibatkan berbagai gejala tergantung pada
lokasi yang dikenai. Larva yang menyebabkan myasis dapat hidup sebagai parasit di
kulit, jaringan subkutan, soft tissue, mulut, traktus gastrointestinal, sistem urogenital,
hidung, telinga dan mata. Higiene yang buruk dan bekerja pada daerah yang
terkontaminasi, melatarbelakangi infestasi parasit ini.1,2,3

Myiasis pada hidung adalah infestasi pada rongga hidung oleh lalat yang
bertelur baik secara langsung dalam rongga hidung atau di sekitarnya pada manusia
saat sedang tidur. Penyakit ini sering ditemukan pada negara-negara masyarakat
golongan sosial ekonomi rendah. Myasis hidung merupakan kasus yang jarang
ditemukan. Manifestasi klinik termasuk pruritus, nyeri, adanya tanda-tanda inflamasi,
demam, dan infeksi sekunder. Penegakan diagnosis miasis hidung melalui gejala
klinis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang berupa CT scan dan
parasitologi. Prinsip penatalaksanaan miasis adalah dengan menghilangkan faktor
penyebab miasis disertai pengeluaran larva yang ada Penyakit ini jarang
menyebabkan kematian.1, 4,5

Anda mungkin juga menyukai