Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Kontrasepsi
Sub Topik : Kontrasepsi implant
Hari / Tanggal : 11 November 2009
Waktu : 20 Menit
Penyuluh / Pembicara : Vista Endikta
Peserta / Sasaran : 1. Pasagan Usia Subur
2. Suami
3. Keluarga
Karakteristik : PUS (Pasangan Usia Subur)
Jumlah : 20 Orang
Tujuan Umum : Setelah mengikuti pertemuan ini, peserta mampu dan memahami
kontrasepsi yang baik untuk ibunya.
Tujuan Khusus : Pada akhir pertemuan peserta dapat :
1. Menjelaskan tentangkeebihan dan kekurangan implant
2. Mengetahui cara pemakainnya
3. Menjelaskan efek samping dari implant
Metode : Ceramah, Tanya jawab
Media : Flip chart, lembar balik, alat peraga

Kegiatan :
No Materi Kegiatan
1 Pembukaan ( 3 menit ) 1. Membuka pertemuan dengan mengucapkan
salam
2. Menjelaskan tujuan umum dan khusus
pertemuan kali ini
3. Menyampaikan waktu / kontrak waktu yang
digunakan dan mendiskusikannya dengan
peserta pada pertemuan kali ini
4. Memberikan sedikit gambaran mengenai
informasi yang akan disampaikan pada hari ini.

2. Proses (10 menit ) Isi materi Penyuluhan


Menjelaskan tentang kontrasepsi implant
Menjelaskan manfaat kontrasepsi
Menjelaskan jenis-jenis kontrasepsi
Menjelaskan keuntungan dan kekurangan dari
kontrasepsi implant
3 Evaluasi (5 menit) Memberkan soal secara lisan kepada peserta
secara bergantian
Peserta mengerti seluruh materi penyuluhan
yang telah disampaikan
4 Penutup ( 2 menit ) Penyuluh mengucapkan terima kash atas
segala perhatian peserta
Penyuluh mengucapkan salam penutup

LAMPIRAN MATERI
KONTRASEPSI IMPLANT

I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia dan negara-negara lain relatif tinggi, hingga
mencapai 307 per 100.000 kelahiran hidup (Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia,
2002/2003). Penurunan AKI serta peningkatan derajat kesehatan ibu menjadi prioritas utama
dalam pembangunan, bidang kesehatan di Indonesia. Adapun salah satu upaya yang dapat
dilakukan dapat terwujud dalam bentuk safe motherhood atau disebut juga penyelamat ibu
dan bayi (Sarwono, 2002).

Berbicara tentang kesehatan reproduksi banyak sekali yang harus dikaji, tidak hanya
tentang organ reproduksi saja tetapi ada beberapa aspek, salah satunya adalah kontrasepsi.
Saat ini tersedia banyak metode atau alat kontrasepsi meliputi IUD, suntik, pil, implant,
kontap, kondom. (BKKBN, 2004)

Pelayanan KB yang berkualitas belum sepenuhnya menjangkau seluruh wilayah


nusantara. Pada saat sekarang ini paradigma program KB telah mempunyai visi dari
mewujudkan NKKBS menjadi visi untuk mewujudkan keluarga berencana yang berkualitas
tahun 2015. Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri,
memilih jumlah anak yang ideal. berwawasan ke depan, bertanggung jawab dan harmonis.
Visi tersebut dijabarkan dalam 6 visi yaitu memberdayakan masyarakat, menggalang
kemitraan, dalam peningkatan kesejahtera-an, kemandirian dan ketahanan keluarga.
Meningkatkan kegiatan khusus kualitas KB dan kesehatan reproduksi, meningkatkan
promosi, perlindungan dan upaya mewujudkan hak-hak reproduksi dan meningkatkan upaya
pemberdayaan perempuan untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui
program KB serta mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas sejak pembuahan
dan kandungan sampai pada usia lanjut (Hanafi Hartanto, 2002).

II. MATERI PENYULUHAN


1. Pengertian kontrasepsi implant
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, upaya itu dapat bersifat
sementara, dapat pula bersifat permanen.
Implant Merupakan alat kontrasepsi yang terdiri dari 6 tube kecil dari plastik dengan
panjang masing-masing 3cm. Hormon yang dikandung dalam susuk ini adalah
progesterone, yakni hormon yang berfungsi menghentikan suplai hormon estrogen yakni
hormon yang mendorong pembentukan lapisan dinding lemak dan, dengan demikian
menyebabkan terjadinya menstruasi.
Alat KB yang ditempatkan di bawah kulit ini efektif mencegah kehamilan dengan cara
mengalirkan secara perlahan-lahan hormon yang dibawanya. Selanjutnya hormon akan
mengalir ke dalam tubuh lewat pembuluh-pembuluh darah. Susuk KB bekerja efektif
selama 5 tahun. Jika dalam waktu tersebut si pemakai menginginkan kehamilan, maka
susuk dapat segera diangkat. Tapi jika tidak, si pemakai tidak perlu repot-repot lagi
menggunakan alat KB lain. Hanya sesekali ia perlu memeriksakan kesehatan ke dokter
atau bidan yang memasangkan susuk tersebut.
Dibandingkan pil atau suntikan KB, hormon yang terkandung dalam susuk ini lebih
sedikit. Namun demikian, efek sampingan yang dibawanya tetap ada. Oleh karena itu,
sebelumnya pemakai harus mengkonsultasikan riwayat dan kondisi kesehatannya terlebih
dulu kepada dokter. Selain itu hanya dokter dan petugas medis yang terlatih, yang dapat
memasangkan susuk KB ini.

Manfaat yang didapatkan apabila mengukuti program keluarga berencana antara lain :

1. Menekan angka kematian akibat berbagai masalah yang melingkupi kehamilan,


persalinan dan aborsi yang tidak aman.
2. Mencegah Kehamilan terlalu dini (tubuhnya belum sepenuhnya tumbuh; belum cukup
matang dan siap untuk dilewati oleh bayi. Lagipula, bayinya pun dihadang oleh risiko
kematian sebelum usianya mencapai 1 tahun)
3. Mencegah kehamilan terjadi di usia tua

Jenis Kontrasepsi
Metoda Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)

Metode kontrasepsi Jangka Panjang merupakan kontrasepsi yang dapat bertahan antara 3
tahun sampai seumur hidup. Seperti IUD, Implant/susuk KB, Steril pada pria/wanita.

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

Ada beberapa jenis alat KB yang bekerja dari dalam rahim untuk mencegah pembuahan
sel telur oleh sperma. Biasanya alat ini disebut spiral, atau dalam bahasa Inggrisnya Intra-
Uterine Devices, disingkat IUD. Spiral bisa bertahan dalam rahim dan terus menghambat
pembuahan sampai 10 tahun lamanya. setelah itu harus dikeluarkan dan diganti. Bahan spiral
yang paling umum digunakan adalah plastik, atau plastik bercampur tembaga.

Spiral tidak melindungi dari berbagai penyakit yang menular melalui hubungan seksual,
termasuk HIV/AIDS. Selain itu spiral akan memperparah penyakit, menyebabkan komplikasi-
komplikasi serius, umpamanya radang mulut rahim yang bisa membuat pasien kehilangan
kesuburan (mandul).

Beberapa hal yang perlu diketahui mengenai pemasangan susuk KB ini adalah:

1. AKBK atau susuk disusupkan dibawah kulit lengan kiri bagian atas. Hal ini
tergantung pada kebiasaan kita yang umumnya lebih banyak menggunakan tangan
kanan dibanding tangan kiri. Oleh karena itu, bagi mereka yang kidal dianjurkan
untuk memasang susuk di bawah kulit lengan kanan bagian atas.
2. Cara menyusupkan susuk ini adalah dengan sedikit menyayat kulit, maka sebelumnya
pemakai akan dibius lokal terlebih dahulu untuk mengurangi rasa sakit.
3. Susuk dipasang pada waktu menstruasi atau haid. Atau dapat juga setelah 40 hari
melahirkan.
4. Setelah susuk dipasang, luka bekas sayatan harus dijaga tetap bersih dan kering, tidak
boleh kena air selama 5 hari.
5. Pemeriksaan ulang dilakukan oleh dokter atau bidan terlatih; 1 minggu setelah susuk
dipasang, dan setelah itu 1 tahun sekali selama pemakaian.
6. Sesudah 5 tahun, susuk harus diambil dan diganti dengan yang baru.
Pasien dianjurkan untuk segera pergi kerumah sakit/klinik/petugas kesehatan lainnya jika:

1. Luka bekas pemasangan berdarah atau membengkak (infeksi).


2. Terjadi pendarahan yang banyak sekali, lebih hebat dari haid.
3. Sakit Kepala berat dan mata berkunang-kunang.
4. Terlambat haid disertai tanda-tanda kehamilan misalnya pusing, mual dan muntah-
muntah (risiko kegagalan 2:1000).

KEUNTUNGAN :

Tidak menekan produksi ASI.


Praktis,efektif.
Tidak harus mengingat-ngingat.
Masa pakai jangka panjang (3 atau 5 tahun).
Kesuburan cepat kembali setelah pengangkatan.
Dapat digunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan hormon estrogen.

KERUGIAN :

Susuk KB/Implan harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang terlatih.
Dapat menyebabkan pola haid berubah.
Pemakai tidak dapat menghentikan pemakainnya sendiri.

CARA PEMASANGAN :

Saat pemasangan yang tepat adalah pada saat haid atau 1-2 hari setelah menstruasi.
YANG TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN/KONTRA INDIKASI :
Hamil atau diduga hamil.
Pendarahan pada vagina yang tidak diketahui sebabnya
Penyakit jantung, varises, kencing manis, darah tinggi, dan kanker.
EFEK/AKIBAT SAMPING :

Gangguan siklus haid.


Keluar bercak-bercak darah atau pendarahan yang lebih banyak selama menstruasi.
Hematoma/pembekakan dan nyeri.
Pusing, mual (jarang terjadi).
Perubahan berat badan.

III.KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Implan adalah Alat Kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit lengan atas sebelah dalam.
Berbentuk kapsul silastik (lentur), panjangnya sedikit lebih pendek daripada batang korek
api. Didalam setiaphormon Levomorgestril yang dapat mencegah terjadinya kahamilan.
Satu set Implant terdiri dari 6 kapsul yang dapat bekerja secara efektif selama 5 tahun.
Kalau Implant dicabut kesuburan bisa pulih dan kehamilan bisa terjadi .
Cara pencabutan Implan hampir sama dengan pemasangannya yaitu dengan penyayatan kecil
dan dilakukan oleh petugas kesehatan yang terlatih.
Sebelum pemasangan Implan sebaiknya kesehatan Ibu diperiksa terlebihdahulu, maksudnya
supaya tahu apakah Ibu bisa memakai Implan atau tidak.

Saran
1. konseling kepada masyarakat agar dalam penggunaaan alokon tidak bertumpu pada Pil
dan Suntik, melainkan dapat lebih diarahkan kepada kontrasepsi
Implant/Implanon/Indoplant.
2. hanya dokter dan petugas medis yang terlatih, yang dapat memasangkan susuk KB ini.

EVALUASI

1. APA ITU implant ?


Jawab : 1 atau 6 kapsul (seperti korek api) yang simasukkan ke bawah kulit lengan atas
secara perlahan melepaskan horman progesteron selama 3 atau 5 tahun.

2. Apa keuntungan dari implant?


Jawab :
Tidak menekan produksi ASI.
Praktis,efektif.
Tidak harus mengingat-ngingat.
Masa pakai jangka panjang (3 atau 5 tahun).
Kesuburan cepat kembali setelah pengangkatan.
Dapat digunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan hormon estrogen.

3. Apa ada efek samping dari implant, apa saja?


Jawab : Ada, Gangguan siklus haid, keluar bercak-bercak darah atau pendarahan yang
lebih banyak selama menstruasi, hematoma/pembekakan dan nyeri, pusing, mual (jarang
terjadi). perubahan berat badan.

Motto Promosi kesehatan

DUA ANAK LEBIH BAIK


DAFTAR PUSTAKA
1. Petunjuk Pelaksanaan Penerimaan dan Penyaluran Alat/Obat Kontrasepsi/Non Kontrasepsi
Program Keluarga Berencana Nasional, BKKBN Jakarta, 2008

2. Petunjuk Pelaksaan Perencanaan Alat/Obat Kontrasepsi dan Non Kontrasepsi Program KB


Nasional, BKKBN Jakarta, 2007

Anda mungkin juga menyukai