Anda di halaman 1dari 11

Unlocked 18: Pegas diregangkan dengan gaya 50 N bertambah panjang 5 mm.

Tentukan energi
potensial pegas jika gaya regangan pegas menjadi 90 N

Pengertian Energi, Potensial, Kinetik dan Hukum Kekekalan Energi - Fisika

Pengertian Energi, Potensial, Kinetik dan Hukum


Kekekalan Energi - Fisika
Energi dari suatu benda adalah ukuran dari kesanggupan benda tersebut untuk melakukan
suatu usaha. Satuan energi adalah joule. Dalam ilmu fisika energi terbagi dalam berbagai
macam/jenis, antara lain :

- energi potensial
- energi kinetik/kinetis
- energi panas
- energi air
- energi batu bara
- energi minyak bumi
- energi listrik
- energi matahari
- energi angin
- energi kimia
- energi nuklir
- energi gas bumi
- energi ombak dan gelombang
- energi minyak bumi
- energi mekanik/mekanis
- energi cahaya
- energi listrik
- dan lain sebagainya

A. Energi potensial atau Energi Diam


Energi potensial adalah energi yang dimiliki suatu benda akibat adanya pengaruh tempat atau
kedudukan dari benda tersebut. Energi potensial disebut juga dengan energi diam karena
benda yang dalam keaadaan diam dapat memiliki energi. Jika benda tersebut bergerak, maka
benda itu mengalami perubahan energi potensial menjadi energi gerak. Contoh misalnya
seperti buah kelapa yang siap jatuh dari pohonnya, cicak di plafon rumah, dan lain
sebagainya.

Rumus atau persamaan energi potential :


Ep = m.g.h

keterangan
Ep = energi potensial
m = massa dari benda
g = percepatan gravitasi
h = tinggi benda dari tanah

B. Energi Kinetik atau Kinetis


Energi kinetik adalah energi dari suatu benda yang dimiliki karena pengaruh gerakannya.
Benda yang bergerak memiliki energi kinetik.

Rumus atau persamaan energi kinetik :


Ek = 1/2.m.v^2

keterangan
Ep = energi kinetik
m = massa dari benda
v = kecepatan dari benda
v^2 = v pangkat 2

C. Hukum Kekekalan Energi


" Energi tidak dapat diciptakan dan juga tidak dapat dimusnahkan "
Jadi perubahan bentuk suatu energi dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain tidak merubah
jumlah atau besar energi secara keseluruhan.

Rumus atau persamaan mekanik (berhubungan dengan hukum kekekalan energi) :


Em = Ep + Ek

keterangan
Em = energi mekanik
Ep = energi kinetik
Ek = energi kinetik

Catatan :
Satuan energi adalah joule

fisika

Energi Mekanik
Sunday, December 07, 2008

Posted by eka_sugandi

Energi mekanik adalah penjumlahan antara energi kinetik dengan energi potensial suatu
benda.

Atau secara matematisnya

EM=Ep+Ek

EM=m.g.h+ {(1/2)mv^2}
dengan :

m=massa benda (kg)

g=percepatan grafitasi(m/s^2)

h=ketinggian (m)

v=kecepatan benda (m/s)

Konsep Hukum Kekekalan Energi

Dirimu pasti sangat pasti sering mendengar istilah ini, Hukum Kekekalan Energi (HKE).
Tetapi apakah dirimu memahami dengan baik dan benar apa yang dimaksudkan dengan HKE
? apa kaitannya dengan Hukum Kekekalan Energi Mekanik ? jika kebingungan berlanjut,
silahkan pelajari materi ini sampai dirimu memahaminya.

Dalam kehidupan kita sehari-hari terdapat banyak jenis energi. Selain energi potensial dan
energi kinetik pada benda-benda biasa (skala makroskopis), terdapat juga bentuk energi lain.
Ada energi listrik, energi panas, energi litsrik, energi kimia yang tersimpan dalam makanan
dan bahan bakar, energi nuklir, dan kawan-kawan. Pokoknya banyak banget :) setelah
muncul teori atom, dikatakan bahwa bentuk energi lain tersebut (energi listrik, energi kimia,
dkk) merupakan energi kinetik atau energi potensial pada tingkat atom (pada skala
mikroskopis - disebut mikro karena atom tu kecil banget). cukup sampai di sini ya
penjelasannya mengenai energi potensial atau energi kinetik pada tingkat atom intinya
bentuk energi lain tersebut merupakan energi potensial atau energi kinetik pada skala
atomik jika penasaran, bisa request melalui kolom komentar. Nanti akan anda pelajari pada
pelajaran fisika di tingkat yang lebih tinggi.

Energi tersebut dapat berubah bentuk dari satu bentuk energi ke bentuk energi lain. Masa sich
? misalnya ketika dirimu menyalakan lampu neon, pada saat yang sama terjadi perubahan
energi listrik menjadi energi cahaya. Contoh lain adalah perubahan energi listrik menjadi
energi panas (setrika), energi listrik menjadi energi gerak (kipas angin) dll. Proses perubahan
bentuk energi ini sebenarnya disebabkan oleh adanya perubahan energi antara energi
potensial dan energi kinetik pada tingkat atom. Pada tingkat makroskopis, kita juga bisa
menemukan begitu banyak contoh perubahan energi.

Buah mangga yang menggelayut di tangkainya memiliki energi potensial. Pada saat batu
dijatuhkan, energi potensialnya berkurang sepanjang lintasan geraknya menuju tanah. Ketika
mulai jatuh, energi potensial berkurang karena EP berubah bentuk menjadi Energi kinetik.
Pada saat hendak mencapai tanah, energi kinetik menjadi sangat besar, sedangkan EP sangat
kecil. Mengapa demikian ? semakin dekat dengan permukaan tanah, jarak buah mangga
semakin kecil sehingga EP-nya menjadi kecil. Sebaliknya, semakin mendekati tanah, Energi
Kinetik semakin besar karena gerakan mangga makin cepat akibat adanya percepatan
gravitasi yang konstan. Ketika tiba di permukaan tanah, energi potensial dan energi kinetik
buah mangga hilang, karena h (tinggi) dan v (kecepatan) = 0. ini salah satu contoh

Perubahan energi biasanya melibatkan perpindahan energi dari satu benda ke benda lainnya.
Air pada bendungan memiliki energi potensial dan berubah menjadi energi kinetik ketika air
jatuh. Energi kinetik ini dpindahkan ke turbin selanjutnya energi gerak turbin diubah
menjadi energi listrik luar biasa khan si energi :) ? Energi potensial yang tersimpan pada
ketapel yang regangkan, dapat berubah menjadi energi kinetik batu apabila ketapel kita
lepas busur yang melengkung juga memiliki energi potensial. Energi potensial pada busur
yang melengkung dapat berubah menjadi energi kinetik anak panah.

Contoh yang disebutkan di atas menunjukkan bahwa pada perpindahan energi selalu disertai
dengan adanya usaha. Air melakukan usaha pada turbin, karet ketapel melakukan usaha pada
batu, busur melakukan usaha pada anak panah. Hal ini menandakan bahwa usaha selalu
dilakukan ketika energi dipindahkan dari satu benda ke benda yang lainnya

Hal yang luar biasa dalam fisika dan kehidupan kita sehari-hari adalah ketika energi
dipindahkan atau diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, ternyata tidak ada energi yang
hilang bin lenyap dalam setiap proses tersebut ini adalah hukum kekekalan energi, sebuah
prinsip yang penting dalam ilmu fisika. Hukum kekekalan energi dapat kita nyatakan sebagai
berikut :

Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain dan dipindahkan dari satu benda ke
benda yang lain tetapi jumlahnya selalu tetap. Jadi energi total tidak berkurang dan juga tidak
berkecambah eh bertambah, sorry

HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK

Penjelasan di atas bersifat kualitatif. Sekarang mari kita tinjau Hukum Kekekalan Energi
secara kuantitaif alias ada rumusnya jangan meringis dunk he8.

Oya, perlu anda ketahui bahwa pada contoh perubahan energi, misalnya energi listrik berubah
menjadi energi panas atau energi nuklir menjadi energi panas, perubahan bentuk energi
tersebut terjadi akibat adanya perubahan antara energi potensial dan energi kinetik pada skala
mikroskopis. Perubahan energi ini terjadi pada level atom

Pada Skala makroskopis, kita juga dapat menjumpai perubahan energi antara Energi Kinetik
dan Energi Potensial, misalnya batu yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu, anak panah dan
busur, batu dan ketapel, pegas dan beban yang diikatkan pada pegas, bandul sederhana, dll.

Jumlah total Energi Kinetik dan Energi Potensial disebut Energi Mekanik. Ketika terjadi
perubahan energi dari EP menjadi EK atau EK menjadi EP, walaupun salah satunya
berkurang, bentuk energi lainnya bertambah. Misalnya ketika EP berkurang, besar EK
bertambah. Demikian juga ketika EK berkurang, pada saat yang sama besar EP bertambah.
Total energinya tetap sama, yakni Energi Mekanik. Jadi Energi Mekanik selalu tetap alias
kekal selama terjadi perubahan energi antara EP dan EK. Karenanya kita menyebutnya
Hukum Kekekalan Energi Mekanik.
Sebelum kita tinjau HKE secara kuantitaif (penurunan persamaan matematis alias rumus
Hukum Kekekalan Energi), terlebih dahulu kita berkenalan dengan gaya-gaya konservatif
dan gaya tak konservatif. Walaupun ini adalah pelajaran tingkat lanjut, tetapi sebenarnya
menjadi dasar yang perlu diketahui agar dirimu bisa lebih memahami apa dan bagaimana
Hukum Kekekalan Energi Mekanik dengan baik

Gaya-gaya konservatif dan Gaya-gaya Tak Konservatif

Mari kita berkenalan dengan gaya konservatif dan gaya tak-konservatif. Setelah mempelajari
pembahasan ini, mudah-mudahan dirimu dapat membedakan gaya konservatif dan gaya tak
konservatif. Pemahaman akan gaya konservatif dan tak konservatif sangat diperlukan karena
konsep ini sangat berkaitan dengan Hukum Kekekalan Energi Mekanik. Langsung aja ya ?
tetap semangat

Misalnya kita melemparkan sebuah benda tegak lurus ke atas. Setelah bergerak ke atas
mencapai ketinggian maksimum, benda akan jatuh tegak lurus ke tanah (tangan kita). Ketika
dilemparkan ke atas, benda tersebut bergerak dengan kecepatan tertentu sehingga ia memiliki
energi kinetik (EK = mv2). Selama bergerak di udara, terjadi perubahan energi kinetik
menjadi energi potensial. Semakin ke atas, kecepatan bola makin kecil, sedangkan jarak
benda dari tanah makin besar sehingga EK benda menjadi kecil dan EP-nya bertambah besar.
Ketika mencapai titik tertinggi, kecepatan benda = 0, sehingga EK juga bernilai nol. EK
benda seluruhnya berubah menjadi EP, karena ketika benda mencapai ketinggian maksimum,
jarak vertikal benda bernilai maksimum (EP = mgh). Karena pengaruh gravitasi, benda
tersebut bergerak kembali ke bawah. Sepanjang lintasan terjadi perubahan EP menjadi EK.
Semakin ke bawah, EP semakin berkurang, sedangkan EK semakin bertambah. EP berkurang
karena ketika jatuh, ketinggian alias jarak vertikal makin kecil. EK bertambah karena ketika
bergerak ke bawah, kecepatan benda makin besar akibat adanya percepatan gravitasi yang
bernilai tetap. Kecepatan benda bertambah secara teratur akibat adanya percepatan gravitasi.
Benda kehilangan EK selama bergerak ke atas, tetapi EK diperoleh kembali ketika bergerak
ke bawah. Energi kinetik diartikan sebagai kemampuan melakukan usaha. Karena Energi
kinetik benda tetap maka kita dapat mengatakan bahwa kemampuan benda untuk melakukan
usaha juga bernilai tetap. Gaya gravitasi yang mempengaruhi gerakan benda, baik ketika
benda bergerak ke atas maupun ketika benda bergerak ke bawah dikatakan bersifat
konservatif karena pengaruh gaya tersebut tidak bergantung pada lintasan yang dilalui benda,
tetapi hanya bergantung pada posisi awal dan akhir benda.

Contoh gaya konservatif lain adalah gaya elastik. Misalnya kita letakan sebuah pegas di atas
permukaan meja percobaan. Salah satu ujung pegas telah diikat pada dinding, sehingga pegas
tidak bergeser ketika digerakan. Anggap saja permukaan meja sangat licin dan pegas yang
kita gunakan adalah pegas ideal sehingga memenuhi hukum Hooke. Sekarang kita kaitkan
sebuah benda pada salah satu ujung pegas.
Jika benda kita tarik ke kanan sehingga pegas teregang sejauh x, maka pada benda bekerja
gaya pemulih pegas, yang arahnya berlawanan dengan arah tarikan kita. Ketika benda berada
pada simpangan x, EP benda maksimum sedangkan EK benda nol (benda masih diam).

Ketika benda kita lepaskan, gaya pemulih pegas menggerakan benda ke kiri, kembali ke
posisi setimbangnya. EP benda menjadi berkurang dan menjadi nol ketika benda berada pada
posisi setimbangnya. Selama bergerak menuju posisi setimbang, EP berubah menjadi EK.
Ketika benda kembali ke posisi setimbangnya, gaya pemulih pegas bernilai nol tetapi pada
titik ini kecepatan benda maksimum. Karena kecepatannya maksimum, maka ketika berada
pada posisi setimbang, EK bernilai maksimum.

Benda masih terus bergerak ke kiri karena ketika berada pada posisi setimbang, kecepatan
benda maksimum. Ketika bergerak ke kiri, Gaya pemulih pegas menarik benda kembali ke
posisi setimbang, sehingga benda berhenti sesaat pada simpangan sejauh -x dan bergerak
kembali menuju posisi setimbang. Ketika benda berada pada simpangan sejauh -x, EK benda
= 0 karena kecepatan benda = 0. pada posisi ini EP bernilai maksimum.
Proses perubahan energi antara EK dan EP berlangsung terus menerus selama benda bergerak
bolak balik.

Pada penjelasan di atas, tampak bahwa ketika bergerak dari posisi setimbang menuju ke kiri
sejauh x = -A (A = amplitudo / simpangan terjauh), kecepatan benda menjadi berkurang dan
bernilai nol ketika benda tepat berada pada x = -A. Karena kecepatan benda berkurang, maka
EK benda juga berkurang dan bernilai nol ketika benda berada pada x = -A. Karena adanya
gaya pemulih pegas yang menarik benda kembali ke kanan (menuju posisi setimbang), benda
memperoleh kecepatan dan Energi Kinetiknya lagi. EK benda bernilai maksimum ketika
benda tepat berada pada x = 0, karena laju gerak benda pada posisi tersebut bernilai
maksimum. Benda kehilangan EK pada salah satu bagian geraknya, tetapi memperoleh
Energi Kinetiknya kembali pada bagian geraknya lain. Energi kinetik merupaka kemampuan
melakukan usaha karena adanya gerak. setelah bergerak bolak balik, kemampuan melakukan
usahanya tetap sama dan besarnya tetap alias kekal. Gaya elastis yang dilakukan pegas ini
disebut bersifat konservatif.

Apabila pada suatu benda bekerja satu atau lebih gaya dan ketika benda bergerak kembali ke
posisi semula, Energi Kinetik-nya berubah (bertambah atau berkurang), maka kemampuan
melakukan usahanya juga berubah. Dalam hal ini, kemampuan melakukan usahanya tidak
kekal. Dapat dipastikan, salah satu gaya yang bekerja pada benda bersifat tak-konservatif.
Untuk menambah pemahaman anda berkaitan dengan gaya tak konservatif, kita umpamakan
permukaan meja tidak licin / kasar, sehingga selain gaya pegas, pada benda bekerja juga gaya
gesekan. Ketika benda bergerak akibat adanya gaya pemulih pegas, gaya gesekan
menghambat gerakan benda/mengurangi kecepatan benda (gaya gesek berlawanan arah
dengan gaya pemulih pegas). Akibat adanya gaya gesek, ketika kembali ke posisi semula
kecepatan benda menjadi berkurang. Karena kecepatan benda berkurang maka Energi
Kinetiknya juga berkurang. Karena Energi Kinetik benda berkurang maka kemampuan
melakukan usaha juga berkurang. Dari penjelasan di atas kita tahu bahwa gaya pegas bersifat
konservatif sehingga berkurangnya EK pasti disebabkan oleh gaya gesekan. Kita dapat
menyatakan bahwa gaya yang berlaku demikian bersifat tak-konservatif. Perlu anda ketahui
juga bahwa selain gaya pemulih pegas dan gaya gesekan, pada benda bekerja juga gaya berat
dan gaya normal. Arah gaya berat dan gaya normal tegak lurus arah gerakan benda, sehingga
bernilai nol (ingat kembali pembahasan mengenai usaha yang telah dimuat pada blog ini).

Secara umum, sebuah gaya bersifat konservatif apabila usaha yang dilakukan oleh gaya pada
sebuah benda yang melakukan gerakan menempuh lintasan tertentu hingga kembali ke posisi
awalnya sama dengan nol. Sebuah gaya bersifat tak-konservatif apabila usaha yang dilakukan
oleh gaya tersebut pada sebuah benda yang melakukan gerakan menempuh lintasan tertentu
hingga kembali ke posisi semula tidak sama dengan nol.

Penjelasan panjang lebar mengenai gaya konservatif dan gaya tak konservatif di atas
bertujuan untuk membantu anda lebih memahami Hukum Kekekalan Energi Mekanik.
Mengenai gaya konservatif dan gaya tak konservatif, selengkapnya dapat anda pelajari pada
jenjang yang lebih tinggi (universitas dan kawan-kawan).

Sekarang, mari kita kembali ke Hukum Kekekalan Energi Mekanik. Istirahat aja dulu ah,
cape :)

Apabila hanya gaya-gaya konservatif yang bekerja pada sebuah sistem, maka kita akan tiba
pada kesimpulan yang sangat sederhana dan menarik yang melibatkan energi. Apabila
tidak ada gaya tak-konservatif, maka berlaku Hukum Kekekalan Energi Mekanik. Sekarang
mari kita turunkan persamaan Hukum Kekekalan Energi Mekanik..

Misalnya sebuah benda bermassa m berada pada kedudukan awal sejauh h1 dari permukaan
tanah (amati gambar di bawah). Benda tersebut jatuh dan setelah beberapa saat benda berada
pada kedudukan akhir (h2). Benda jatuh karena pada benda bekerja gaya berat (gaya berat =
gaya gravitasi yang bekerja pada benda, di mana arahnya tegak lurus menuju permukaan
bumi).

Ketika berada pada kedudukan awal, benda memiliki Energi Potensial sebesar EP1 (EP1 =
mgh1). Ketika berada pada kedudukan awal, benda memiliki Energi Potensial sebesar EP2
(EP2 = mgh2). Usaha yang dilakukan oleh gaya berat (w = weight = berat huruf w kecil.
Kalo huruf W besar = usaha = work) dari kedudukan awal (h1) menuju kedudukan akhir (h2)
sama dengan selisih EP1 dan EP2. Secara matematis ditulis :

W = EP1 - EP2 = mgh1 - mgh2

Misalnya kecepatan benda pada kedudukan awal = v1 dan kecepatan benda pada kedudukan
akhir = v2.. Pada kedudukan awal, benda memiliki Energi Kinetik sebesar EK1 (EK1 =
mv12). Pada kedudukan akhir, benda memiliki Energi Kinetik sebesar EK2 (EK2 = mv22).
Usaha yang dilakukan oleh gaya berat untuk menggerakan benda sama dengan perubahan
energi kinetik (sesuai dengan prinsip usaha dan energi yang telah dibahas pada pokok
bahasan usaha dan energi-materinya ada di blog ini). Secara matematis ditulis :
W = EK2 - EK1 = mv22 - mv12

Kedua persamaan ini kita tulis kembali menjadi :

W=W

EP1 - EP2 = EK2 - EK1

mgh1 - mgh2 = mv22 - mv12

mgh1 + mv12 = mgh2 + mv22

Jumlah total Energi Potensial (EP) dan Energi Kinetik (EK) = Energi Mekanik (EM). Secara
matematis kita tulis :

EM = EP + EK

Ketika benda berada pada kedudukan awal (h1), Energi Mekanik benda adalah :

EM1 = EP1 + EK1

Ketika benda berada pada kedudukan akhir (h2), Energi Mekanik benda adalah :

EM2 = EP2 + EK2

Apabila tidak ada gaya tak-konservatif yang bekerja pada benda, maka Energi Mekanik
benda pada posisi awal sama dengan Energi Mekanik benda pada posisi akhir. Secara
matematis kita tulis :

EM1 = EM2

Jumlah Energi Mekanik benda ketika berada pada kedudukan awal = jumlah Energi Mekanik
benda ketika berada pada kedudukan akhir. Dengan kata lain, apabila Energi Kinetik benda
bertambah maka Energi Potensial harus berkurang dengan besar yang sama untuk
mengimbanginya. Sebaliknya, jika Energi Kinetik benda berkurang, maka Energi Potensial
harus bertambah dengan besar yang sama. Dengan demikian, jumlah total EP + EK (= Energi
Mekanik) bernilai tetap alias kekal bin konstan ;) Ini adalah Hukum Kekekalan Energi
Mekanik untuk gaya-gaya konservatif.

Apabila hanya gaya-gaya konservatif yang bekerja, maka jumlah total Energi Mekanik pada
sebuah sistem tidak berkurang atau bertambah. Energi Mekanik bernilai tetap atau kekal.
2

ukum Kekekalan Energi Hukum Kekekalan Energi adalah pembahasan kita kali ini,
sebelumnya kita sudah membahas Bentuk-Bentuk Energi dan Perubahan Bentuk-Bentuk
Energi. Sebaiknya Anda simak baik-baik Hukum Kekekalan Energi karena ke depannya
Hukum Kekekalan Energi akan banyak kita gunakan untuk menyelesaikan soal-soal
Mekanika, bukan hanya di tingkat SMP tapi juga tingkat SMA.

Hukum Kekekalan Energi


Berasal dari manakah energi yang kamu gunakan untuk melakukan kegiatan sehari-hari?
Berubah menjadi energi apakah yang telah kamu gunakan tersebut? Apakah manusia dapat
membuat mesin yang dapat melakukan kerja terusmenerus tanpa menggunakan bahan bakar?
Pertanyaanpertanyaan tersebut merupakan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan
energi yang mungkin sering kamu tanyakan pada dirimu sendiri.

Coba kamu lemparkan sebuah bola vertikal ke atas dan amati sampai jatuh lagi ke
lantai. Ketika bola bergerak ke atas, kecepatan bola semakin lama semakin melambat dan
ketinggian bola semakin besar. Pada ketinggian tertentu, bola berhenti sesaat dan kembali
lagi ke bawah dengan kecepatan yang semakin besar. Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa
energi gerak semakin lama semakin kecil sampai menjadi nol ketika berhenti sesaat
pada ketinggian tertentu. Ke manakah energi gerak tersebut? Energi gerak (Ek) tersebut
ternyata berubah menjadi energi potensial gravitasi (Ep) sampai akhirnya
mencapai maksimum. Begitu pula sebaliknya, energi potensial gravitasi semakin kecil ketika
bola tersebut bergerak ke bawah. Adapun energi geraknya semakin besar dan mencapai
maksimum ketika sampai di lantai, tetapi energi potensial gravitasinya menjadi nol ketika
sampai di lantai. Setelah diam di lantai, semua energi mekanik benda habis. Tahukah kamu,
kemana perginya? Apakah yang dapat kamu simpulkan? Adakah energi yang hilang?
Bola dilempar vertikal

Kegiatan tersebut menunjukkan bahwa energi bersifat kekal. Energi tidak dapat diciptakan
dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk energi menjadi bentuk
energi yang lain. Pernyataan tersebut dikenal dengan Hukum Kekekalan Energi. Telah kamu
ketahui bahwa energi mekanik merupakan penjumlahan dari energi potensial dan energi
kinetik.

Apabila benda selama bergerak naik dan turun hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi, besar
energi mekanik selalu tetap. Dengan kata lain, jumlah energi potensial dan energi kinetik
selalu tetap. Pernyataan itu disebut Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Anda mungkin juga menyukai