PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
faktor yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia, oleh sebab itu
Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan yang tetap dijadikan acuan
harapan hidup (UHH),. UHH sendiri sangat ditentukan oleh indikator kesehatan
lainnya terutama angka kematian bayi (AKB), angka kematian balita (AKABA),
dan angka kematian ibu (AKI) disamping angka kematian kasar (AKK).
kelahiran hidup. Kematian itu terjadi karena faktor 4 terlalu yaitu terlalu muda,
terlalu tua, terlalu dekat dan terlalu sering. Selain itu, terdapat beberapa kondisi
1
2
lainnya seperti anemia (18,4%), perkawinan usia dini 46,7%, angak kelahiran
pada usia remaja yaitu 48/1000 perempuan usia 15-19 tahun dan kebutuahan KB
yang unmet need masih relatif tinggi yaitu 8,5% SDKI 2012.
2000) pada tahun 2015 diharapkan Angka Kematian Ibu menurun sebesar nya
dalam kurun waktu 1990-2015 dan Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian
Balita menurun sebesar 2/3 dalam kurun waktu 1990-2015. Berdasarkan hal itu,
kelahiran hidup, AKB menjadi 23/1.000 kelahiran hidup dan AKABA menjadi
perhatian besar dan dukungan dari berbagai pihak baik dalam maupun luar negri.
Pada akhirtahun 1990-an secara konseptual telah diperkenalkan lagi upaya untuk
Pregnancy Safer (MPS) yang dicanangkan oleh pemerintah pada thun 2000.
Sejak tahun 1985 pemerintah merancang Child Survival (CS) untuk penurunan
AKB. Kedua strategi tersebut diatas telah sejalan dengan Grand Strategi
setempat. Dengan adanya variasi antar daerah dalam hal demografi dan geografi
maka kegiatan dalam program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) perlu disesuaikan.
3
program lainnya yang terkait agar timbul perbaikan kearah yang lebih baik.
hamil, bayi lahir dan balita yang ada di wilayah kerjanya masing-masing. Hasil
hasilnya di analisis sehingga program yang masih berada di bawah target akan
B. Tujuan
diantaranya :
Untuk dijadikan bahan acuan agar para bidan bisa meningkatakan hasil
cakupan
pelayanan