Ta (Metodologi) 2
Ta (Metodologi) 2
METODOLOGI PERANCANGAN
III-1
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Mulai
Identifikasi
Masalah
Analisa
Struktur
Tinjauan
Pustaka
Model 1
Model 2
Pengumpulan (plat lantai
(plat lantai hebel)
Data konvensional)
Preliminiary
Design
Model 1
Model 2
Tidak OK OK (plat lantai
(plat lantai hebel)
konvensional)
Permodelan
Finalisasi Desain
Struktur
(Model ter-efisien)
Pembuatan Gambar
Desain
Selesai
A
Kesimpulan
dan Saran
Gambar 3.3 Diagram Alir Metodologi Pembuatan Tugas Akhir
3.3. Objek Penelitian
1. Nama Bangunan : Gedung Perkantoran
2. Fungsi Bangunan : Kantor untuk beberapa perusahaan
3. Lokasi : Sunter Agung, Jakarta Utara, DKI Jakarta
III-2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III-3
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III-4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah mendapatkan model struktur
yang optimal berdasarkan material, metode dan standar yang akan digunakan.
3.4.2. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka merupakan tahap pengkajian ulang wawasan dan memperkaya
dasar teori yang akan digunakan sebagai landasan dalam perhitungan dan penulisan
Tugas Akhir ini. Dengan adanya tinjauan pustaka, maka penulis memiliki landasan awal
sebagai norma-norma yang harus ditaati pada saat perencanaan. Dengan demikian,
maka Tugas Akhir yang akan dibuat akan memiliki nilai yang baik, karena dapat
dipertanggungjawabkan sesuai Tinjauan pustaka yang ditinjau.
III-5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
di input dengan beban seperti beban mati, beban hidup, beban air hujan, beban angin,
dan beban gempa. Pembebanan mengacu pada Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk
Gedung SNI 1727-2013. Permodelan struktur dimodelkan dalam bentuk 3 dimensi.
III-6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III-7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III-8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III-9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
= 2400 x 1371
= 3.290.400 kg.cm
Penampang profil yang memiliki kapasitas lebih besar dari Zx perlu sebesar
1371 cm3 adalah WF 450.200.9.14 dengan Zx = 1622 cm3.
Data penampang profil WF 450.200.9.14 :
Tinggi (H) = 450 mm
Lebar (B) = 200 mm
Tebal web (tw) = 9 mm
Tebal flange (tf) = 14 mm
Luas penampang (A) = 96,8 cm2
Berat profil (W) = 76 kg/m
Momen Inersia (Ix) = 33.500 cm4
Momen Inersia (Iy) = 1.870 cm4
Modulus Elastis (Zx) = 1.622 cm3
Modulus Plastis (Sx) = 1.490 cm3
III-10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
2. Kolom
A. Beban mati (DL)
Beban sendiri plat lantai (2400 x 0.13 x 6 x 7) = 13104 kg
Beban mati pada plat lantai (208 x 6 x 7) = 8734 kg
Beban balok WF 450.200.9.14 (76 x 7) = 532 kg
Beban mati pada balok (beban terbesar balok) = 7000 kg +
29360 kg
B. Beban Hidup (LL)
Beban hidup pada lantai gedung (240 x 6 x 7) = 10080 kg
C. Jadi beban terpusat ultimit kolom 10 lantai adalah:
Pu = 1,2 x DL + 1,6 x LL = 1,2 x (29360) + 1,6 x (10080)
= (35232 + 16128) x 10
= 513.600 kg
D. Menentukan profil kolom
Pu
Min Ag = fy
.
513.600
= 4000
0,85.
1,2
= 181,27 cm2
Untuk penentuan dimensi kolom, dipilih luas penampang yang lebih besar dari
Min Ag adalah WF 400.400.11.18 dengan luas penampang (A) = 187 cm2.
III-11
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III-12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
4,71 200000/240
= 46,24 135,97 OK
Kly/ry = 4000 / 101 4,71 E/fy =
4,71 200000/240
= 39,60 135,97 OK
2
.E
2
Fe = Klx
( )
rx
2 . 200000
=
( 46,24 )2
= 923,2 Mpa
I. Parameter Penampang
ry = Iy / A
III-13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
= 18.900 / 187
= 10,1 cm
Lp = 1,76 ry E / Fy
= 1,76 10,1 200000 / 240
= 513,05 cm ~ 5,13 m
Lb = 400 cm ~ 4.00 m
c = 1
ho = d - tf
= 400 - 18
= 382 mm
Cw = Iy ho2 / 4
= 189106 3822 / 4
= 6,9E+12 mm6
= 6,9 1012 mm6
r2ts = Iy ho / 2 Sx
= (189106 382) / (2 2850000)
= 12.666 mm2
rts = 1 112,5 mm
( 2 tf 3 d +103 ho )
Jc = 3
18
=
( ) (
2
Jc 3 Jc 0.7 Fy 2
2( 3 400+10 +
Sx hoE 1 Sxmm Jcho4 (
422 +6.76
)
Jc 2E ) 0.7 Fy 2
= 1.556.200
1,95 rts
0.7 Fy
3 Sx ho
+ )
Sx ho
+6.76( E )
Lr =
A = E 200000
1,95
1,95 rts112,5 0,7 240
= 0.7 Fy
= 261.161
B =
=
(
2 2
1556200 1556200 0,7 240
Lr
=
= AB
0,06
2850000 382
+
2850000 382
+6.76 )
200000 ( )
= 261.161 0,03
= 16.600 mm
= 16,6 m
Lb < Lp < Lr
J. Momen Nominal
III-14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
[
Mn=Cb Mp ( Mp0,7 . fy . Sx ) .
LrLp )]
( LbLp Mp
Mn =
=
[
Cb Mp( Mp0.7 Fy Sx )
LrLp )]
( LbLp
=
[
1.0 731( 73133,6 ) (
16,65,13 )]
45,13
662,33 KN.m ~ 66.233 kg.m
Mc = Mn x
= 66.233 x 0,9 = 59.610 kg.m
K. Persaman Interaksi
( 2PuPc )+( Mu
Mc )
1
( 2.51.360
69.086 ) +(
29.605
59.610 )
1
0.868 1 OK
Dari hasil preliminary design kolom diatas, maka profil WF 400.400.11.18 dapat
digunakan di permodelan struktur.
III-15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Lantai 2 = 94992.79 Kg
Lantai 3 = 78721.09 Kg
Lantai 4 = 78721.09 Kg
Lantai 5 = 78721.09 Kg
Lantai 6 = 78721.09 Kg
Lantai 7 = 78721.09 Kg
Lantai 8 = 78721.09 Kg
Lantai 9 = 78721.09 Kg
Lantai 10 = 78721.09 Kg
Lantai 11 = 78721.09 Kg
Atap = 56151.31 Kg +
W Tot = 859633.91 Kg
SMS = Fa Ss SM1 = Fv S1
= 1.282 0.648 = 1.825 0.287
III-16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
= 0.83 = 0.52
SDS = (2/3) SMS SD1 = (2/3) SM1
= (2/3) 0.83 = (2/3) 0.52
= 0.55 = 0.35
hn = 44 m
0.072
Ct = 4 (Tabel 15 SNI 1726-2012)
x = 0.8
Cu = 1.4 (Tabel 14 SNI 1726-2012)
Ta = Ct hnx Ta maks = Cu hnx
= 0,0724 x 440,8 = 1,4 x 440,8
= 1.49 Detik = 28.90 Detik
10. Koefisien Respon Seismik (Cs)
3.5.5.2.Respon Spektrum
1. Respon Spektrum Desain
SD 1 SD 1
T 0=0,2 T s=
S DS S DS
0. 35 0 .35
0,2
0. 55 0 .55
0,127 0, 636
III-18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
2. Faktor Skala
Gaya gempa diperhitungkan dengan 100% arah dominan dan 30% arah tegak
lurus dominan. Faktor skala untuk spektrum respons dihitung dari rumus
berikut:
I e 1,0
= . g= .9, 81=1, 226
faktor Skala arah X R 8
Ie 1,0
=30 . . g= . 9,81=0, 368
faktor Skala arah Y R 8
Untuk faktor skala pada ETABS, faktor skala dikalikan lagi dengan nilai
percepatan gravitasi sesuai dengan satuan yang digunakan. Satuan yang
digunakan adalah milimeter sehingga faktor skala dikalikan nilai g = 9,81m/s2.
III-20