Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODOLOGI

1. Metode Penelitian dan Kerangka Berpikir


Metode analisis struktur bermula dari anggapan bahwa dinding partisi bata hanya berfungsi

sebagai beban merata. Anggapan ini telah terbukti salah dan dinding partisi bata telah terbukti

berperan sebagai elemen struktur ketika struktur menerima beban. Hal ini dibakukan menjadi

peraturan di FEMA 273 yang menyatakan bahwa partisipasi dinding partisi bata dalam menerima

beban kerja struktur harus dipertimbangkan. Berangkat dari pemikiran ini, penulis membuat

penelitian ini untuk membahas sejauh mana partisipasi dinding bata dalam menerima beban kerja

struktur.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hubungan antara variasi dimensi kolom

struktur terhadap partisipasi dinding partisi basa saat menerima beban struktur. Untuk mencapai

tujuan ini, akan dilakukan pengujian dengan metode analisis pushover melalui bantuan program

ETABS dengan membedakan model struktur pada penelitian ini ke dalam tiga tipe dimensi

kolom. Ketiga kolom ini akan memiliki perbedaan dimensi kolom sebagai berikut:

1. Tipe Struktur 1: menggunakan dimensi kolom penelitian Purwadi Putra (2016).

2. Tipe Struktur 2: semua ukuran sisi dimensi kolom struktur dikurangi 10% dari

dimensi tipe struktur 1.

3. Tipe Struktur 3: semua ukuran sisi dimensi kolom struktur dikurangi 20% dari

dimensi tipe struktur 1.

Dari ketiga tipe dimensi kolom ini akan dilihat perbedaan performa struktur dalam

menerima beban. Metode yang digunakan dalam penelitian ini secara lebih detil dijelaskan di

dalam diagram alir berikut ini:

III-1
III-2
Gambar 1. Diagram Alir Metode Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian


1) Tempat : Penelitian ini menggunakan simulasi software ETABS dan SAP2000

sehingga tidak membutuhkan lokasi yang spesifik.

2) Waktu : Bulan September Desember 2016.

Populasi dan Instrumen Penelitian


Populasi
Model yang akan diuji dalam penelitian ini adalah gedung pertokoan dengan properti

bangunan sebagai berikut:

1) Jenis struktur : struktur beton bertulang

2) Fungsi bangunan : gedung pertokoan

3) Lokasi bangunan : Samarinda

4) Jumlah lantai : 5 lantai (tanpa basement)

5) Luas per lantai : 551 m2

6) Tinggi per lantai : 4,5 m

7) Dinding partisi : bata ringan

8) Fasat dinding : kaca dengan ketebalan 10 mm

Untuk properti material struktur adalah sebagai berikut:

1) Kuat tekan beton : 35 MPa

2) Tegangan leleh tulangan : 400 MPa

3) Regangan maksimal beton : 0,003

4) Modulus elastisitas baja : 200000 N/mm2

Sedangkan properti material partisi bata adalah sebagai berikut:

III-3
1) Berat jenis bata ringan : 600 kg/m3

2) Kuat tekan bata ringan : 4 MPa

3) Tegangan geser : 15 MPa

4) Konduktivitas termal : 0,16 W/mK

5) Modulus elastisitas : 1750 MPa

Sumber : http://jayabrix.co.id

Untuk dimensi pradesain, penelitian ini mengacu kepada SNI 2847:2013. Untuk

persyaratan kekuatan dan kekakuan struktur juga mengacu kepada SNI 2847:2013. Dimensi

desain model struktur akan menggunakan dimensi hasil analisis struktur dari penelitian Purwadi

Putra (2016).

Beban kerja yang dibebankan kepada struktur akan menggunakan kombinasi pembebanan

yang tertulis di SNI 1726:2012 pasal 4.2.2. untuk kombinasi beban dengan metode ultimit.

Instrumen
Penelitian ini menggunakan software ETABS dan SAP2000 sebagai instrument analisis dan

penelitian.

III-4

Anda mungkin juga menyukai