74 77

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

Pengaruh ini juga dibatasi untuk kecepatan angin yang melebihi 6.

5 7 m
per detik. Dalam hubungan dengan pusaran arus yang disebutkan di atas, pengaruh
ini sedikit dipindahkan dalam arah perambatan. (Gambar 48). Bagaimanapun, efek
ini adalah yang terutama aktif dalam pembentukan kepala ombak pada ombak yang
ada. Pengaruh ini pada formasi ombak yang lebih besar dapat ditiadakan.

Gambar 47. Gambaran skema bentuk aliran melewati ombak menunjukkan isapan
dan tekanan yang diberikan pada air.

Untuk kekuatan angin yang diberikan, ada ukuran maksimum dari ombak.
Ukuran maksimum ini dapat dihasilkan hanya pada kedalaman air yang dasarnya
tidak dapat menghalangi perkembangan gerakan-gerakan ombak. Untuk ombak
maksimum, dengan kedalaman lebih dari satu sampai dua ratus meter dibutuhkan,
kedalaman samudera di luar paparan benua.

Gambar 48. Gambaran skema perpindahan isapan dan tekanan pada ombak
disebabkan oleh putaran arus di belakang puncak yang tajam.
Bagaimanapun, ukuran maksimum tidak dicapai seketika, tapi hanya seelah
angin bertiup untuk waktu yang cukup dan melewati jarak yang cukup jauh.
Semakin besar angin, semain lama angin tersebut menghasilkan ombak yang
terbesar. Sedangkan sedikit riak dapat mencapai ukuran maksimum mereka dalam
beberapa menit, sebuah badai membutuhkan berjam-jam dan jarang berlangsung
cukup lama dalam area tertentu untuk mengembangkan ukuran ombak maksimum
yang mungkin secara teori. Sementara itu tidak hanya ukuran tapi juga bentuk
secara bertahap diubah. Kecepatan gelombang meningkat cepat dengan waktu dan
akhirnya bisa mencapai hampir 1.5 kali kecepatan angin pembangkit. Bersamaan
kecuraman menurun.
Jarak di mana angin bisa menangkap air disebut "jarak penarikan." Selama
waktu sementara angin bertindak untuk meningkatkan gelombang, gelombang
disebarkan ke arah depan. Oleh karena itu angin yang diberikan kekuatan tidak
mampu mengangkat gelombang ukuran maksimum langsung oleh tepi laut yang
teduh tetapi hanya melewati sedikit dari jarak penarikan. Untuk angin yang
diberikan kecepatan ada jarak minimal penarikan untuk membentuk ukuran ombak
maksimum yang mungkin. Semakin kuat angin, semakin besar penarikan tersebut.
Sebaliknya, untuk setiap penarikan ada ukuran maksimum ombak yang dapat
dibangkitkan oleh angin terkuat. Dalam reentrant minor dari laut, jarak penarikan
tentu saja kecil, dan untuk alasan ini benar-benar ombak yang besar yang ditemui
hanya dalam cekungan laut yang luas. Tabel 6 menunjukkan ukuran maksimum
ombak untuk jarak penarikan yang berbeda dengan angin 60 km per jam.

Tabel 6. Jarak penarikan dan bersamaan tinggi ombak maksimum, dengan


kecepatan angin 60 km per jam
Untuk membentuk ombak yang sangat besar diamati di alam dibutuhkan
jarak penarikan paling sedikit 1000 km. Hal itu diperlukan tenaga penuh dari badai
yang bertiup 100 km per jam menyambar ombak melewati seluruh jarak ini untuk
panjang waktu yang cukup.
Bukan masalah yang sederhana untuk menentukan ukuran terbaik
gelombang dapat mencapai laut, seperti penentuan jarak vertikal antara puncak dan
lewat selama badai parah adalah bukan tugas ringan. Tinggi terbaik sejauh
dipastikan dengan stereotopik fotografi adalah 16 m. Perbedaan dan
ketidakakuratan metode adalah untuk mencari titik pada level di atas jalur air yang
terlihat puncak pada horizon sesaat kapal ada pada dasar palung. Tinggi mata di
atas jalur air kemudian harus sesuai dengan ukuran ombak. Dengan metode ini
hampir tidak dapat digambarkan tinggi dipastikan, mencapai 20 hingga 25 m atau
setara dengan 5 6 gedung bertingkat. Sebuah piramida raksasa dibentuk oleh
gangguan dua rangkaian ombak dapat meningkatkan tinggi lebih baik, dan ombak
yang tersendiri lebih 30 m telah dilaporkan. Panjang ombak dari badai pemecah
yang sangat besar pasti beberapa ratus meter. Di Mediterranean, dimana jarak
penarikan terbatas, ombak tertinggi yang dilaporkan sekitar 4 5 m. Sebuah tinggi
lebih dari 15 m, bahkan dalam lautan luas tentu luar biasa dan ukuran rata-rata
kemungkinan selalu lebih kecil. Panjang ombak menentukan 15 m dalam tinggi
umumnya dalam urutan 300 m.
Upaya telah dibuat untuk menemukan formula untuk menghitung tinggi
ombak dari tenaga angin, mengasumsikan kedalaman, jarak penarikan, dan waktu
yang cukup yang dibolehkan untuk pengembangan maksimum. Satu formula
empiris adalah h = 1/3 W, dimana h adalah tinggi dalam meter dan W adalah
kecepatan dari angin dalam meter per detik. Formula lainnya ada namun tidak ada
satupun muncul untuk aplikasi secara umum.
Selama perang dunia 2, pegawai Scripps Institution of Oceanography, La
Jolla, mempelajari masalah formasi ombak. Hasil yang sangat penting tersebut
dipublikasikan dalam laporan oleh Scripps Institution dan oleh Hydrographic
Office dari US Navy Department (lihat juga Munk dan Traylor, 1947). Mereka tiba
pada kesimpulan bahwa tidak ada bukti energi ombak tidak teratur oleh viskositas.
Di laut dalam, dorongan (atau resistensi air) dan adukan angin di permukaan laut
adalah proses utama mengubah tinggi atau kecepatan dari ombak. Formula yang
diperoleh untuk menghitung ukuran ombak dari kekuatan dan durasi angin dan
jarak penarikan hampir sesuai dengan data observasi. Hal ini dapat membawa kita
terlalu jauh untuk mencatat hasil dari berbagai detail, tetapi sedikit contoh bisa
membuktikan kepentingan. Angin 50 km per jam berhembus selama 5 jam telah
membangkitkan ombak terbesar dicapai untuk jarak penarikan yang ada sampai
jarak 45 km dari bibir pantai, dimana tinggi ombak sebesar 3 m. Setelah 25 jam
ukuran maksimum dicapai 400 km dari pantai, dimana tingg ombaj 4.5 m. Angin
105 km per jam membutuhkan jarak penarikan 1500 km untuk efek tinggi ombak
20 m dan harus berlanjut untuk 50 jam untuk melakukannya.
Dari observasi hubungan empiris ditunjukkan dalam Tabel 7 telah dideduksi,
ditambahkan ukuran yang sesuai oleh tabel dari laporan Scripps.

Tabel 7. Hubungan empiris dan hitungan antara kecepatan angin dan tinggi ombak
dengan jarak penarikan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai