Pengkajian
Pengkajian
Pengkajian
G dengan P1 A0 Post
Operasi SC atas Indikasi Ketuban Pecah Dini di Ruang Nifas
Mutiara RSUD Moch. Ansari Saleh Banjarmasin
A. Identitas Klien
Istri Suami
Lamanya persalinan :
- Kala 1
Pembukaan hanya sampai 3 dan kondisi ketuban sudah pecah kemudian
pasien segera disarankan operasi SC.
- Kala 2 : tidak ada
- Kala 3 : tidak ada
- Kala 4: tidak ada
Tipe kelahiran : SC
Perasaan ibu saat ini senang karena anak pertama telah lahir, bayi
telah dirawat gabung dengan ibu sehingga ibu dapat menyusui dan merawat
bayinya dibantu suami karena luka bekas operasi masih nyeri.
Genogram :
Klien Ny. G
29 tahun
Ket :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien Ny.G
: Bayi Ny. G
: Tinggal serumah
6. Riwayat Ginekologi :
ginekologi sebelumnya.
7. Riwayat Obstetric :
BB sebelum melahirkan : 85 kg
TB : 145 cm
: Pulse 89x/menit
: Resp 22x/menit
: BP 120/90 mmHg
Komponen Hasil
Pola pemeliharaan kesehatan Ibu jarang sakit dan bila sakit segera
memeriksakan diri ke dokter
Pola kepercayaan nilai nilai Ibu beragama islam, walaupun sakit ibu
tetap berdoa kepada Tuhan agar diberikan
kesembuhan
2. Profil keluarga
klien
Jumlah anak : 1
Karena ini merupakan anak pertama jadi tidak ada pengalaman sebelum
untuk penggunaan kontrasepsi, jadi ibu berencana menggunakan alat
kontrasepsi suntik 3 bulan sekali.
ES : muntah, sakit
kepala, urine kuning
keruh
18-1-2017 Oxytocin IV (injeksi) 1ml (10IU) I:
Jam 01.00 1. Memicu
WITA dan kontraksi pada
jam 13.00 rahim
WITA 2. Mengatasi
perdarahan
setelah proses
persalinan
ES : mual, muntah,
sakit kepala
DO :
Wajah tampak
meringis, Terdapat
luka insisi operasi pada
daerah abdomen
Post hari 1
TTV :
T = 36,6c/axilla
P = 89x/menit
R = 22x/menit
Bp = 120/90 mmHg
Tanggal 17-1-2017 Program pembatasan Hambatan mobilitas
DS : gerak fisik
Ibu mengatakan hanya
mampu miring kiri dan
kanan
DO :
Terdapat luka insisi
operasi pada daerah
abdomen, tampak
lemah, terpasang infus,
terpasang DC
ADL kategori 3
dibantu sebagian
Skala kekuatan otot
5555 5555
5554 4555
Tanggal 17-1-2017 Kesempatan untuk Ketidakcukupan ASI
DS : mengisap tidak cukup
1. Klien mengatakan
air susu belum
keluar
2. Klien mengatakan
terus menyusui
meskipun air susu
belum keluar.
DO :
1. Bayi tampak selalu
berada di atas
ranjang ibu ketika
tindakan
2. Klien tampak
selalu bertanya
mengenai asi nya
3. Ketika palpasi air
susu ibu belum
keluar
Tanggal 17-1-2017 Resiko Infeksi
Dengan Factor resiko
prosedur invasive
Terdapat luka insisi
operasi pada daerah
abdomen, Penggunaan
DC, WBC 16,7 u/l
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (post op) ditanda
dengan ibu mengatakan nyeri pada luka bekas sc, P : saat bergerak atau
merubah posisi dan ditekan, Q = rasa perih dan pedih, R = abdomen di
bagian bawah pusat, S = 6 (0-10) nyeri sedang, T = hilang timbul.
Wajah tampak meringis, Terdapat luka insisi operasi pada daerah
abdomen Post hari 1.
TTV : T = 36,6c/axilla, P = 89x/menit, R = 22x/menit, Bp = 120/90
mmHg
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan program pembatasan
gerak ditandai dengan pasien mengatakan Ibu mengatakan hanya
mampu miring kiri dan kanan. Terdapat luka insisi operasi pada daerah
abdomen, tampak lemah, terpasang infus, terpasang DC , ADL kategori
3 dibantu sebagian, Skala kekuatan otot :
5555 5555
5554 4555
3. Ketidakcukupan ASI berhubungan dengan kesempatan untuk menghisap
tidak cukup ditandai dengan ibu mengatakan air susu belum keluar dan
terus menyusui meskipun air susu belum keluar. Bayi tampak selalu
berada di atas ranjang ibu ketika tindakan ,klien tampak selalu bertanya
mengenai asi nya, ketika palpasi air susu ibu belum keluar.
4. Resiko infeksi dengan factor resiko prosedur invasive Terdapat luka
insisi operasi pada daerah abdomen, Penggunaan DC, WBC 16,7 u/l.