Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, erupsi terjadi pada pukul 06.46 WIB pagi tadi. Erupsi
juga menyebabkan gempa selama 343 detik.
"Masyarakat setempat dan pengunjung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas pada radius
3 kilometer dari puncak," kata Sutopo.
Tidak hanya di radius tersebut, masyarakat dan pengunjung juga disarankan tidak beraktivitas
di dalam jarak 7 kilometer sektor Selatan-Tenggara, pada jarak 6 kilometer sektor Tenggara-
Timur, dan jarak 4 kilometer sektor Utara-Timur.
"Saat ini aktivitasnya masih tinggi, statusnya awas level IV," katanya.
Akibat tingginya aktivitas Gunung Sinabung dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah
kawasan Berastagi diselimuti debu. Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Karo gotong royong membersihkan abu vulkanik.
Ia menjelaskan, abu vulkanik yang berasal dari Gunung Sinabung menutupi sebahagian besar
wilayah Berastagi dan sekitarnya. Pembersihan abu vulkanik bekerja sama antara BPBD
Karo dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Karo.
Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga telah
memberlakukan "zona merah" atau larangan masuk ke puncak Sinabung dalam radius tiga
kilometer untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik terlihat dari Desa Beganding,
Karo, Sumatera Utara, Minggu (7/5). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi mencatat Gunung Sinabung semakin rutin erupsi dalam beberapa hari
terakhir. (TIBTA PANGIN/AFP)