Bagian 8:
Perhitungan Sumberdaya dan Cadangan Batubara
Klasifikasi Sumberdaya dan
Cadangan Batubara
Sumberdaya
(Resources)
Terkira
(Inferred)
Tahapan Cadangan
Eksplora (Reserves)
si
Terindikasi
(Indicated)
Tertambang insitu
Strategi
(Mineable insitu)
Eksploitasi
Terukur
(Measured) Mining losses
Terperoleh
(Recoverable)
Prediksi processing
losses
Terpasarkan
(Marketable)
Klasifikasi sumberdaya dan cadangan batubara (BSN, 1997)
Dasar Klasifikasi Sumberdaya dan
Cadangan Batubara
Tahapan Eksplorasi Eksplorasi
Eksplorasi Rinci
Survei Tinjau Prospeksi Pendahuluan
(Detailed
(Reconnaissance) (Prospecting) (Preliminary
Exploration)
Exploration)
Status Kajian
Tingkat
Keyakin Sumberdaya Sumberdaya Sumberdaya Sumberdaya
an
Tingkat
Ekonom Belum keyakinan
Layak geologi(Inferred
Hipotetik
(Hypotetical
Tereka Terindikasi
(Indicated
Terukur
(Measured
i Resources) Resources) Resources) Resources)
Cadangan Terkira
TingkatLayak
keyakinan ekonomi (Probable Reserves)
Cadangan
Terbukti (Proven
Reserves)
Titik informasi dapat berupa singkapan, parit uji, sumur uji, dan titik
pengeboran dangkal atau pun pengeboran dalam.
Data Olahan
Peta isopach
Peta iso-struktur
Peta iso-overburden
Peta iso-kualitas
Peta Topografi
Skala peta harus memenuhi syarat yaitu minimal 1 : 2.000 untuk
tujuan studi kelayakan.
Apabila peta masih dalam bentuk hardcopy maka harus dibuat
softcopy dengan mendigitasi peta tersebut dengan perangkat
digitizer.
Apabila data topografi masih berupa data mentah hasil survei
(format xyz) maka harus dilakukan proses gridding dan
contouring dengan paket program perangkat lunak.
Peta Geologi
Peta geologi berguna untuk mengetahui penyebaran batubara
melalui garis singkapan dan kemiringannya sehingga dapat
membantu dalam penentuan lokasi pengeboran maupun
mengetahui blok-blok yang akan ditambang.
Peta Isopach
Merupakan peta yang menunjukkan kontur penyebaran
ketebalan batubara .
Data ketebalan pada peta ini merupakan tebal sebenarnya yang
dapat diperoleh dari data bor, uji paritan, uji sumuran, atau dari
Tabel rekapitulasi
singkapan.dibuat secara sistematis, dibuat secara terpisah setiap
seam apabila terdapat
Peta ini lebihdisusun
juga dapat dari satu
dariseam.
kombinasi peta iso struktur .
Tujuan penyusunan peta ini adalah untuk menggambarkan
Elevasi harus
variasidinyatakan terhadap di
ketebalan batubara titik ikat (datum)
bawah yang sama dengan
permukaan.
titik ikat peta topografi dan data-data yang lainnya.
Data dasar ini kemudian diplot dalam satu peta digital yang memuat
informasi topografi, informasi geologi, sebaran singkapan, sebaran parit
uji, sumur uji, dan bor.
Peta Iso Struktur (Kontur Struktur)
Menunjukkan kontur elevasi yang sama dari top atau bottom
batubara.
Elevasi top atau bottom batubara dapat diperoleh dari data bor.
Peta iso struktur berguna untuk mengetahui arah umum (jurus)
masing-masing seam batubara, sekaligus sebagai dasar untuk
menyusun peta iso overburden.
Pengecekan Data-
Data Geologi & Peta Pengambilan
Peta Topografi Sampling Blok
Peta Geologi Eksplorasi
Peta Sebaran Batubara
Peta Sebaran Titik Bor Hasil Analisis Kualitas
Core dan Sampling Blok
KOMPILASI DATA
ALTERNATIF SKENARIO
BLOK-BLOK RENCANA
PENAMBANGAN
Metode Penampang
S2
S1
L
Rumus prismoida
L S1, S2 = luas penampang ujung
V M = luas penampang tengah
= ( S1 + 4M + S2 ) 6
L = jarak antara S1 dan S2
V = volume cadangan
S2
S1 1/2 L
Rumus kerucut terpancung
L (
V=S +S + S S
) S1 =luas penampang atas
S2 =luas penampang alas
L=jarak antar S1 dan S2
21231 V=volume cadangan
S1
S2
Metode Poligon
Rumus obelisk
Metoda konvensional (
a +ba yang )( )
+b diterapkan pada endapan-endapan yang
L homogen dan mempunyai geometri yang sederhana.
relatif 221S +S + 1
V= pada suatu luasan di dalam poligon ditaksir dengan nilai
Kadar
2
conto3 yang berada di tengah-tengah poligon sehingga metoda ini
24
sering disebut dengan metoda poligon daerah pengaruh (areal of
1
influence). a2
Daerah pengaruh dibuat dengan membagi dua jarak antara dua titik
conto dengan satu garis sumbu.S2 b2
Kelemahan:
Belum memperhitungkan tata letak (ruang) nilai data di sekitar
poligon. S1 b1
Tidak ada batasan yang pasti sejauh mana nilai conto
mempengaruhi distribusi ruang.a1
3 4
5
1 6
10
9 8 7
1 1 1
dj d j2 d jn
wj = wj = wj =
j j j
1d 12 1
i=1 i dini=1
i=1 di
j
Z*=wi
.zi i=1
Metode Nearest Point
Metode Geostatistik dan Kriging
Metode ini menggunakan kombinasi linier atau weighted
average dari data conto lubang bor di sekitar blok, untuk
menghitung harga rata-rata blok yang ditaksir.
Pembobotan tidak semata-mata berdasarkan jarak, melainkan
menggunakan korelasi statistik antar-conto yang juga
merupakan fungsi jarak dan ruang.
Dengan teknik rata-rata tertimbang (weighted average), kriging
akan memberikan bobot yang tinggi untuk conto di dalam/dekat
blok, dan sebaliknya bobot yang rendah untuk conto yang jauh
letaknya.
Gridded Seam Model