Anda di halaman 1dari 9

HEWAN YANG HIDUP DI DARAT

1. Kuda
Kuda (Equus caballus atau Equus ferus caballus) adalah salah satu dari sepuluh spesies modern
mamalia dari genus Equus. Hewan ini telah lama merupakan salah satu hewan peliharaan yang
penting secara ekonomis dan historis, dan telah memegang peranan penting dalam pengangkutan
orang dan barang selama ribuan tahun.
Kuda dapat ditunggangi oleh manusia dengan menggunakan sadel dan dapat pula digunakan untuk
menarik sesuatu, seperti kendaraan beroda, atau bajak. Pada beberapa d aerah, kuda juga digunakan
sebagai sumber makanan. Walaupun peternakan kuda diperkirakan telah dimulai sejak tahun 4500
SM, bukti-bukti penggunaan kuda untuk keperluan manusia baru ditemukan terjadi sejak 2000 SM.
Dalam bahasa Jawa disebut jaran, bahasa Makassar disebut jarang.

2. Laba-laba
Laba-laba, atau disebut juga labah-labah, adalah sejenis hewan berbuku-buku (arthropoda) dengan
dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap dan tak memiliki mulut pengunyah. Semua
jenis laba-laba digolongkan ke dalam ordo Araneae; dan bersama dengan kalajengking, ketonggeng,
tungau semuanya berkaki delapan dimasukkan ke dalam kelas Arachnida. Bidang studi
mengenai laba-laba disebut arachnologi.
Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora), bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa
utamanya adalah serangga. Hampir semua jenis laba-laba, dengan perkecualian sekitar 150 spesies
dari suku Uloboridae dan Holarchaeidae, dan subordo Mesothelae, mampu menginjeksikan bisa
melalui sepasang taringnya kepada musuh atau mangsanya. Meski demikian, dari puluhan ribu
spesies yang ada, hanya sekitar 200 spesies yang gigitannya dapat membahayakan manusia.
Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi semuanya mampu
menghasilkan benang sutera --yakni helaian serat protein yang tipis namun kuat-- dari kelenjar
(disebut spinneret) yang terletak di bagian belakang tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk
membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa,
membuat kantung telur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain.
3. Beruang
Beruang adalah mamalia dari ordo Carnivora, famili Ursidae. Beruang memiliki ekor kecil, indra
penciuman dan pendengaran yang ulung, lima kuku per telapak tangan yang tak dapat ditarik
masuk, serta bulu yang panjang, lebat dan kasar. Mereka memiliki cakar yang lebar, moncong yang
panjang, dan telinga bundar. Giginya digunakan untuk bertahan dan alat dan tergantung pada
makanannya. Kuku-kukunya digunakan untuk menyobek, menggali, dan menangkap. Pengelihatan
beruang hampir sama dengan pengelihatan manusia. Beruang hitam dan sejenisnya tidak buta
warna.
Tergantung pada spesiesnya, beruang dapat memiliki 32 hingga 42 gigi. Gigi beruang tidak
dikhususkan untuk membunuh mangsa mereka.Gigi taring beruang relatif kecil dan umumnya
digunakan untuk pertahanan diri atau alat. Gigi geraham beruang lebar, datar dan digunakan untuk
memotong dan menggiling tumbuhan menjadi potongan lebih kecil supaya dapat dicerna.
Beruang memiliki empat cakar. Setiap cakar dilengkapi lima kuku yang tajam dan panjang. Kuku
tersebut dapat digunakan untuk memanjat pohon, menyobek sarang rayap dan sarang lebah,
menggali akar, atau menangkap mangsa, tergantung pada spesiesnya. jangan meremehkan beruang,
dapat berlari mencapai kecepatan 50 km/jam (30 mph). Beruang juga dapat bergerak dengan
fleksibel dan lincah.
Bulu beruang panjang dan kasar. Warna bulu bervariasi tergantung pada spesiesnya. Ada yang
berwarna putih, blonde atau krem, hitam dan putih, sampai hitam semua atau coklat semua. Warna
bulu beruang juga bervariasi walaupun mereka satu spesies. Sebagai contoh, Beruang Amerika
hitam mungkin saja berbulu hitam, coklat, coklat kemerahan, atau hitam kebiruan. Beberapa
spesies, seperti sun bear dan spectacled bear memiliki dada yang berwarna cerah dengan facial
markings.
Pada semua spesies beruang, jantan lebih besar daripada betina. Perbedaan antar jenis kelamin ini,
semakin besar pada spesies yang lebih besar. Beruang kutub jantan berbobot dua kali lebih besar
daripada betinanya, sedangkan jantan spesies beruang yang lebih kecil berbobot hampir sama
dengan betinanya. Beruang dapat hidup sekitar 25 tahun hingga 40 tahun. Beruang yang hidup di
hutan, lebih cepat mati daripada mereka yang hidup di kebun binatang.
Ada banyak macam beruang yang berbeda seperti beruang kutub, beruang coklat, beruang hitam,
panda, dsb.
Beruang hidup di habitat yang bervariasi, dari lingkungan tropik hingga Artik, dari hutan ke
lingkungan bersalju. Umumnya mereka omnivora, walaupun beberapa memiliki makanan yang
khusus, seperti beruang kutub. Mereka memakan lumur, akar, kacang dan beri. Mereka juga
kadang-kadang pergi ke sungai untuk menangkap ikan. Beruang umumnya pergi jauh untuk
mencari makanan. Waktu berburu biasanya ketika senja atau pagi buta kecuali ketika manusia ada
di sekitar.
HEWAN YANG BISA HIDUP DALAM TANAH

1. Tikus
Tikus adalah mamalia yang termasuk dalam suku Muridae. Spesies tikus yang paling dikenal adalah
mencit (Mus spp.) serta tikus got (Rattus norvegicus) yang ditemukan hampir di semua negara dan
merupakan suatu organisme model yang penting dalam biologi; juga merupakan hewan peliharaan
yang populer.

2. Cacing Tanah
Cacing tanah adalah nama yang umum digunakan untuk kelompok Oligochaeta, yang kelas dan
subkelasnya tergantung dari penemunya dalam filum Annelida.

3. Semut
Semut adalah semua serangga anggota suku Formicidae, bangsa Hymenoptera. Semut memiliki
lebih dari 12.000 jenis (spesies), sebagian besar hidup di kawasan tropika. Sebagian besar semut
dikenal sebagai serangga sosial, dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur beranggotakan
ribuan semut per koloni. Anggota koloni terbagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu
semut. Dimungkinkan pula terdapat kelompok semut penjaga. Satu koloni dapat menguasai daerah
yang luas untuk mendukung kehidupan mereka. Koloni semut kadangkala disebut
"superorganisme" karena koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan.
Meskipun ukuran tubuhnya yang relatif kecil, semut termasuk hewan terkuat di dunia. Semut jantan
mampu menopang beban dengan berat lima puluh kali dari berat badannya sendiri, dapat
dibandingkan dengan gajah yang hanya mampu menopang beban dengan berat dua kali dari berat
badannya sendiri. Semut hanya tersaingi oleh kumbang badak yang mampu menopang beban
dengan berat 850 kali berat badannya sendiri. Asam format disebut juga "asam semut" karena semut
menghasilkan asam ini sebagai alat pertahanan diri.
HEWAN YANG BISA TERBANG

1. Burung
Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan
sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx.
Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil mungil hingga burung
unta, yang lebih tinggi dari orang. Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 10.200 spesies burung di
seluruh dunia; sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia. Berbagai jenis burung ini
secara ilmiah digolongkan ke dalam kelas Aves.
Kebanyakan burung harus makan makanan sekurang-kurangnya setengah dari berat badan mereka
setiap hari.

2. Kelelawar
Kelelawar adalah mamalia yang dapat terbang yang berasal dari ordo Chiroptera dengan kedua kaki
depan yang berkembang menjadi sayap.
Klasifikasi
Pteropodidae (codot)
Emballonuridae (kelelawar eko-trubus)
Megadermatidae (vampir palsu)
Nycteridae (kelelawar muka-cekung)
Rhinolophidae (kelelawar-ladam)
Hipposideridae (barong)
Vespertilionidae (kelelawar biasa)
Molossidae (kelelawar bibir-keriput)
3. Capung
Capung atau sibar-sibar dan Capung Jarum adalah kelompok serangga yang tergolong ke dalam
bangsa Odonata. Kedua macam serangga ini jarang berada jauh-jauh dari air, tempat mereka
bertelur dan menghabiskan masa pra-dewasa anak-anaknya. Namanya dalam bahasa daerah adalah
papatong (Sd.), kinjeng (Jw.), coblang (Jw.), kasasiur (bjn), tjapung
Capung (subordo Anisoptera) relatif mudah dibedakan dari capung jarum (subordo Zygoptera).
Capung umumnya bertubuh relatif besar dan hinggap dengan sayap terbuka atau terbentang ke
samping. Sedangkan capung jarum umumnya bertubuh kecil (meskipun ada beberapa jenis yang
agak besar), memiliki abdomen yang kurus ramping mirip jarum, dan hinggap dengan sayap-sayap
tertutup, tegak menyatu di atas punggungnya.
HEWAN YANG HIDUP DI AIR
1. Ikan
kan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas
dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah
spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic
yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa
rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas
Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras
(kelas Osteichthyes). Ikan dalam berbagai bahasa daerah disebut iwak (jv, bjn), jukut (vkt).
Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu yang berukuran 14 meter (45 ft) hingga stout
infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4 inci). Ada beberapa hewan air yang sering
dianggap sebagai "ikan", seperti ikan paus, ikan cumi dan ikan duyung, yang sebenarnya tidak
tergolong sebagai ikan.
Sampai saat ini, ikan pada umumnya dikonsumsi langsung. Upaya pengolahan belum banyak
dilakukan kecuali ikan asin. Ikan dapat diolah menjadi berbagai produk seperti ikan kering,
dendeng ikan, abon ikan, kerupuk ikan, ikan asin, kemplang, bakso ikan dan tepung darah ikan
sebagai pupuk tanaman dan pakan ikan.

2. Lumba-lumba
Lumba-lumba adalah mamalia laut yang sangat cerdas, selain itu sistem alamiah yang melengkapi
tubuhnya sangat kompleks. Sehingga banyak teknologi yang terinspirasi dari lumba-lumba. Salah
satu contoh adalah kulit lumba-lumba yang mampu memperkecil gesekan dengan air, sehingga
lumba-lumba dapat berenang dengan sedikit hambatan air. Hal ini yang digunakan para perenang
untuk merancang baju renang yang mirip kulit lumba-lumba.
Lumba-lumba memiliki sebuah sistem yang digunakan untuk berkomunikasi dan menerima
rangsang yang dinamakan sistem sonar, sistem ini dapat menghindari benda-benda yang ada di
depan lumba-lumba, sehingga terhindar dari benturan. Teknologi ini kemudian diterapkan dalam
pembuatan radar kapal selam. Lumba-lumba adalah binatang menyusui. Mereka hidup di laut dan
sungai di seluruh dunia. Lumba-lumba adalah kerebat paus dan pesut. Ada lebih dari 40 jenis
lumba-lumba.
3. Paus
Paus atau lodan (khusus yang bergigi dan bukan berukuran kecil) adalah sekelompok mamalia yang
hidup di lautan. Sebutan "paus" diberikan pada anggota bangsa Cetacea yang berukuran besar. Paus
bukan tergolong dalam keluarga ikan. Paus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
bernapas menggunakan paru-paru
mempunyai rambut (sedikit, kebanyakan ada di paus dewasa)
berdarah panas
mempunyai kelenjar susu
mempunyai jantung dengan empat ruang
Paus purba berevolusi pada pertengahan tempo Eocene, kira-kira 50 juta tahun yang lalu. Salah satu
paus terawal yang telah punah adalah Basilosaurus yang mempunyai kepala kecil bermoncong
menonjol dan bergigi. Basilosaurus mempunyai panjang 25 meter.
HEWAN YANG BISA HIDUP DI DARAT DAN DI AIR

1. Buaya
Buaya adalah reptil bertubuh besar yang hidup di air. Secara ilmiah, buaya meliputi seluruh spesies
anggota suku Crocodylidae, termasuk pula buaya ikan (Tomistoma schlegelii). Meski demikian
nama ini dapat pula dikenakan secara longgar untuk menyebut buaya aligator, kaiman dan gavial;
yakni kerabat-kerabat buaya yang berlainan suku.
Buaya umumnya menghuni habitat perairan tawar seperti sungai, danau, rawa dan lahan basah
lainnya, namun ada pula yang hidup di air payau seperti buaya muara. Makanan utama buaya
adalah hewan-hewan bertulang belakang seperti bangsa ikan, reptil dan mamalia, kadang-kadang
juga memangsa moluska dan krustasea bergantung pada spesiesnya. Buaya merupakan hewan
purba, yang hanya sedikit berubah karena evolusi semenjak zaman dinosaurus.
Dikenal pula beberapa nama daerah untuk menyebut buaya, seperti misalnya buhaya (Sd.); buhaya
(bjn); baya atau bajul (Jw.); bicokok (Btw.), bekatak, atau buaya katak untuk menyebut buaya
bertubuh kecil gemuk; senyulong, buaya jolong-jolong (Mly.), atau buaya julung-julung untuk
menyebut buaya ikan; buaya pandan, yakni buaya yang berwarna kehijauan; buaya tembaga, buaya
yang berwarna kuning kecoklatan; dan lain-lain.
Dalam bahasa Inggris buaya dikenal sebagai crocodile. Nama ini berasal dari penyebutan orang
Yunani terhadap buaya yang mereka saksikan di Sungai Nil, krokodilos; kata bentukan yang
berakar dari kata kroko, yang berarti batu kerikil, dan deilos yang berarti cacing atau orang.
Mereka menyebutnya cacing bebatuan karena mengamati kebiasaan buaya berjemur di tepian
sungai yang berbatu-batu.

2. Kura-kura
Kura-kura dan penyu adalah hewan bersisik berkaki empat yang termasuk golongan reptil. Bangsa
hewan yang disebut (ordo) Testudinata (atau Chelonians) ini khas dan mudah dikenali dengan
adanya rumah atau batok (bony shell) yang keras dan kaku.
Batok kura-kura ini terdiri dari dua bagian. Bagian atas yang menutupi punggung disebut karapas
(carapace) dan bagian bawah (ventral, perut) disebut plastron. Kemudian setiap bagiannya ini terdiri
dari dua lapis. Lapis luar umumnya berupa sisik-sisik besar dan keras, dan tersusun seperti genting;
sementara lapis bagian dalam berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat seperti
tempurung. Perkecualian terdapat pada kelompok labi-labi (Trionychoidea) dan jenis penyu
belimbing, yang lapis luarnya tiada bersisik dan digantikan lapisan kulit di bagian luar tempurung
tulangnya.
Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal tiga kelompok hewan yang termasuk bangsa ini, yalah
penyu (bahasa Inggris: sea turtles), labi-labi atau bulus (freshwater turtles), dan kura-kura
(tortoises). Dalam bahasa Inggris, dibedakan lagi antara kura-kura darat (land tortoises) dan kura-
kura air tawar (freshwater tortoises atau terrapins).

3. Kodok dan Katak


Kodok (bahasa Inggris: frog) dan katak alias bangkong (b. Inggris: toad) adalah hewan amfibia
yang paling dikenal orang di Indonesia. Anak-anak biasanya menyukai kodok dan katak karena
bentuknya yang lucu, kerap melompat-lompat, tidak pernah menggigit dan tidak membahayakan.
Hanya orang dewasa yang kerap merasa jijik atau takut yang tidak beralasan terhadap kodok.
Kedua macam hewan ini bentuknya mirip. Kodok bertubuh pendek, gempal atau kurus,
berpunggung agak bungkuk, berkaki empat dan tak berekor (anura: a tidak, ura ekor). Kodok
umumnya berkulit halus, lembap, dengan kaki belakang yang panjang. Sebaliknya katak atau
bangkong berkulit kasar berbintil-bintil sampai berbingkul-bingkul, kerapkali kering, dan kaki
belakangnya sering pendek saja, sehingga kebanyakan kurang pandai melompat jauh. Namun kedua
istilah ini sering pula dipertukarkan penggunaannya.

Anda mungkin juga menyukai