19
Analisis Rasio
Analisis Rasio
Analisis rasio digunakan untuk membuat perbandingan antar waktu (rasio horizontal)
atau antar perusahaan (rasio perusahaan dibandingkan dengan rasio industry = rasio
vertical).
Saat kita mengamati setiap rasio, kita harus bertanya : apa yang berusaha diukur
rasio tersebut dan mengapa informasi itu penting?
Rasio digunakan baik untuk keperluan internal (manajemen perusahaan) maupun
eksternal (pemegang saham, pemasok, pembeli, pemerintah termasuk pajak dan
BPS, kreditur, investor, karyawan dll)
Contoh :
PT Maju Semangat
Laporan Posisi Keuangan
untuk periode yang berakhir tanggal
(dalam miliar rupiah)
PT Maju Semangat
Laporan Laba Rugi (Komprehensif)
Tahun 2012
(dalam miliar rupiah)
Angka perhitungan di bawah ini untuk tahun 2012 dan disajikan dalam miliar rupiah
(kecuali hasilnya)
Tolok Ukur
Rasio kurang berguna bila tidak bisa dibandingkan.
Membandingkan rasio dari waktu ke waktu , disebut sebagai analisa kecenderungan
waktu (Time-trend analysis). Rasio ini digunakan untuk melihat bagaimana kinerja
perusahaan berubah dari waktu ke waktu. Analisa ini bisa digunakan untuk
keperluan internal maupun eksternal.
Sedangkan bila rasio perusahaan dibandingkan dengan perusahaan sejenis atau satu
industry, disebut analisa industry (Peer Group Analysis). Contoh : rasio keuangan PT
Hyundai Indonesia dibandingkan dengan rasio industry otomotif. Adapun yang
dimaksud dengan rasio industry adalah rata-rata rasio dari seluruh perusahaan yang
berada dalam industry yang sama (misal : otomotif)
Masalah Potensial
- Tidak ada teori yang mendasari untuk mengetahui rasio mana yang paling relevan.
- Tolok ukur menemui kesulitan saat menghadapi perusahaan-perusahaan yang
berbeda.
- Globalisai dan persaingan internasional membuat perbandingan rasio lebih sulit
karena adanya perbedaan peraturan akuntansi.
- Terdapat kebijakan akuntansi seperti untuk persediaan : FIFO, average dll.
- Adanya perbedaan tahun fiskal.
- Adanya pos-pos (kejadian) istimewa (seperti : bencana alam dll)