Untuk Pekerjaan
Berkaitan dengan Dokumen Pengadaan untuk pekerjaan Pengendalian Banjir Di Kota Bima, telah di upload pada tanggal 19 Juli 2017,
maka dengan ini di sampaikan penyempurnaan/pembetulan/ralat dalam Adendum Dokumen Pengadaan sebagaimana terlampir :
ttd
5. Memiliki kemampuan menyediakan Personil yang diperlukan untuk pelaksanaan 5. Memiliki kemampuan menyediakan Personil yang diperlukan untuk
pekerjaan sebagai berikut: pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut:
1 S1 Teknik Kepala Proyek 5 SKA Madya SDA 1 S1 Teknik Kepala Proyek 10 SKA Madya SDA
Sipil 1 Sipil 1
2 S1 / D3 Kepala Pelaksana 4/5 SKA Muda SDA 1 2 S1 Teknik Kepala Pelaksana 7 SKA Muda SDA 1
Teknik Sipil Sipil
3 S1/D3 Ahli K3 3/5 SKA Muda K3 1 3 S1/D3 Ahli K3 5/7 SKA Muda K3 1
Konstruksi Konstruksi
*) Setiap personil yang diajukan harus dilampiri dengan curriculum vitae (CV) dan Nomor *) Setiap personil yang diajukan harus dilampiri dengan curriculum vitae (CV) dan
Sertifikat Prosfesi keahlian/keterampilan. Nomor Sertifikat Prosfesi keahlian/keterampilan.
7. Memiliki kemampuan untuk menyediakan peralatan untuk melaksanakan pekerjaan 7. Memiliki kemampuan untuk menyediakan peralatan untuk melaksanakan
konstruksi ini, yaitu : pekerjaan konstruksi ini, yaitu :
Kepemilikan Kepemilikan
Jumlah Jumlah
No Jenis Kapasitas (Milik/Sewa Kondisi No Jenis Kapasitas (Milik/Sewa Kondisi
(Unit) (Unit)
Beli/Sewa) Beli/Sewa)
1 Exavator 0,8 M 4 ......... Baik 1 Exavator 0,8 M 4 ......... Baik
2 Buldozer 10 Ton 2 ......... Baik 2 Buldozer 10 Ton 2 ......... Baik
DOKUMEN PENGADAAN ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN
SEMULA MENJADI
3 Dump Truck 5 Ton 5 ......... Baik 3 Dump Truck 5 Ton 5 ......... Baik
4 Tamper Hand 78 Kg 3 ......... Baik 4 Tamper Hand 78 Kg 3 ......... Baik
5 Concrete Mixer 500 Ltr ......... 5 Concrete Mixer 500 Ltr .........
3 Baik 3 Baik
6 Concrete Mixer 250 Ltr ......... 6 Concrete Mixer 250 Ltr .........
4 Baik 4 Baik
7 Truck Flat Bed ......... 7 Concrete Vibrator .........
1 Baik 2 Baik
8 Truck Crane ......... 8 Water tank truck 3000 liter .........
1 Baik 1 Baik
pump
9 Pompa Air 3 .........
4 Baik 9 Pompa Air 3 .........
4 Baik
10 Alat ukur waterpass - .........
2 Baik 10 Alat ukur - .........
......... 2 Baik
11 Theodolite - 2 Baik waterpass
11 Theodolite - .........
2 Baik
12 Diesel Generator 15 KVA .........
2 Baik
DOKUMEN PENGADAAN ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN
SEMULA MENJADI
BAB XI SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR BAB XI SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR
SPESIFIKASI TEKNIS SPESIFIKASI TEKNIS
BAB XIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA BAB XIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
Rencana dan cara pengalihan alur sungai ini sesuai dengan waktu yang ditunjukkan dalam rencana
program pelaksanaan. Perkecualian diberikan sesudah mendapat persetujuan Direksi.
Pekerjaan yang diperlukan bagi pengalihan dan pemeliharaan sungai ini terdiri dari tanggul penangkis
(Kistdam) dan galian alur sementara, Kistdam direncana dengan debit tahunan (QI). Untuk pengeringan
selama pelaksanaan, dapat mempergunakan pompa. Usaha ini dapat dilaksanakan setelah mendapat
persetujuan Direksi, akan tetapi hal ini tidak membebaskan kontraktor dari tanggung jawab penuh dalam
perencanaan dan harus mempertimbangkan pula kemungkinan terjadinya banjir selama pelaksanaan
maupun usaha pemeliharaanya.
Sesudah pekerjaan pokok selesai, maka seluruh bangunan sementara untuk pekerjaan pemindahan alur
dan kistdam ini dibongkar sesuai dengan petunjuk Direksi
.
(2) Sebelum pekerjaan fisik dilaksanakan, Kontraktor harus memasang gambar pengukuran uitzet di
lapangan. sebelum melaksanakan uitzet, Kontraktor terlebih dahulu minta petunjuk
Direksi/Wakil Direksi pada pekerjaan yang bersangkutan. Setelah uitzet selesai, kontraktor
membuat gambar uitzet yang nantinya dipakai cek bersama antara Kontraktor dan Direksi,
apakah hasilnya telah benar. Bila sudah benar, dibuat Berita Acara uitzet dilampirkan pada
perhitungan MC 0 (Mutual Check 0%) , dan gambar uitzet dipakai sebagai dasar perhitungan
MC 0.
(3) Pengukuran Elevasi Hasil Galian
Setelah galian tanah diperkirakan telah mencapai peil, Kontraktor bersama-sama Direksi
mengadakan cek bersama apakah elevasi galian tersebut benar-benar telah mencapai peil. Bila
telah mencapai, Kontraktor membuat Berita Acara Mulai pasang, yang dilampiri dengan data
cek elevasi.
(4) Pengukuran As Built Drawing
Sesudah pekerjaan fisik selesai dilaksanakan, Kontraktor mengadakan pengukuran kembali
bangunan fisik yang telah dilaksanakan, dicek oleh Direksi. Bila selesai Kontraktor membuat
Berita Acara Cek Elevasi Akhir, yang dilampiri dengan data hasil cek elevasi akhir dan
kemudian kontraktor membuat As Built Drawing yang dipakai sebagai dasar perhitungan MC
100 (Mutual Check 100%), dan diserahkan kepada Direksi paling lambat 10 (sepuluh) hari
setelah penyerahan pekerjaan yang pertama.
(5) Alat Ukur dan Tenaga Kerja
Kontraktor menyediakan alat ukur yang handal dan siap pakai, berupa seperangkat Theodolit
yang dilengkapi centering optis dan seperangkat alat sipat datar otomatis dengan segala
perlengkapannya. Tenaga ukur yang menangani haruslah tenaga ukur yang berpengalaman
khusus di bidang pengukuran.
(6) Pemeriksaan Hasil Pengukuran
Semua hasil pengukuran yang merupakan produk Kontraktor, harus diperiksa oleh Direksi,
untuk mengetahui kebenarannya.
2.2.3 Galian tanah biasa dengan alat di buang jarak angkut sd. 1 km termasuk meratakan dan
merapikan
Menggunakan analisa BWS.T-11 dengan menggunakan tenaga : Mandor dan Pekerja serta peralatan
Excavator, Dump Truck dan Bulldozer
Pekerjaan galian digolongkan berdasarkan material galian seperti berikut :
a. Galian
Galian tanah biasa merupakan galian terbuka yang terdiri dari :
- Galian tanah biasa
- Galian lumpur
- Galian batuan berpasir
- Galian tanah berbatu
- Galian batu bolder
b. Galian batuan
Galian batuan padas merupakan galian terbuka yang mencakup semua material batuan,
dimana untuk memecahkan batuan harus menggunakan bor dan peledakan ( blasting ) sesuai
saran dari Direksi.
Semua galian terbuka yang diperlukan untuk bangunan permanen harus dibuat pada batas, tingkatan
dan ukuran yang ditunjukan pada gambar atau sesuai petunjuk Direksi, atau sampai ditemukan penutup
grouting (cap concrete ) ataupun blanket.
Selama pekerjaan berlangsung, Direksi menganggap perlu untuk membuat kemiringan, tingkatan,
ukuran galian yang sudah ditentukan dan Kontraktor tidak berhak memperoleh tambahan biaya yang
melebihi harga satuan yang dicantumkan dalam Rencana Anggaran dan Biaya Pekerjaan.
Galian terbuka lain,yang dilaksanakan atas kehendak Kontraktor sendiri, misalnya membuang materi
galian, atau untuk keperluan lain, harus sesuai petunjuk Direksi, dan biayanya ditanggung oleh
Kontraktor dan bukan Pemberi Tugas.
Dalam hal menyimpan material dibawah atau diatas garis galian yang sudah ditentukan, harus
dilaksanakan dengan hati-hati sekali dan pada situasi yang baik.
Bila Kontraktor melaksanakan galian lebih , untuk maksud dan alasan tertentu, kecuali sudah
diperintahkan secara tertulis oleh Direksi, maka biaya untuk galian yang tidak diperintahkan itu
ditanggung oleh Kontraktor.
Semua galian yang tidak diperintahkan harus ditimbun dengan material sesuai petunjuk Direksi dan
biaya ditanggung oleh Kontraktor.
Pemilik akan membayar pada Kontraktor biaya timbunan untuk mengisi kembali galian tambahan pada
patahan yang disebabkan kesalahan Kontraktor, sesuai saran Direksi. Pembayarannya dilakukan sesuai
dengan Harga Satuan yang dicantumkan dalam Rencana Anggaran dan Biaya Pekerjaan.
Semua galian untuk bangunan pondasi, harus di laksanakan dalam keadaan kering.
Tidak ada tambahan biaya dalam harga pada Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan untuk galian, jika
galian dilaksanakan dalam keadaan basah.
Pekerjaan penggalian harus dilaksanakan dengan ukuran yang lengkap seperti yang disyaratkan dan
harus selesai sesuai dengan batas dan tingkatan yang diijinkan, kecuali pada ujung batuan yang
tajam, diinginkan adanya penyimpangan, tetapi tidak lebih dari 20 cm dan permukaan yang tidak
tertutup dengan beton, harus diratakan sesuai dengan petunjuk Direksi.
Pengukuran untuk galian terbuka, untuk pembayaran, harus sesuai dengan gambar atau sesuai dengan
petunjuk Direksi
Jika Kontraktor melakukan penggalian yang melebihi batas yang ditentukan pada gambar, maka
kelebihan tersebut harus diisi kembali dengan tanah yang dipadatkan sebagaimana yang dikehendaki
oleh Direksi.
Semua pekerjaan yang berhubungan dengan galian terbuka harus dilaksanakan sedemikian rupa
sehingga mematuhi norma pelestarian tanah dan harus disetujui oleh Direksi.
2.2.5 Pekerjaan Timbunan tanah dengan pemadatan biasa dengan tenaga manusia material dari hasil
galian.
Menggunakan analisa T.14.b.1 dengan menggunakan tenaga Mandor dan Pekerja serta Tamper Hand 78
Kg
- Umum
1. Pekerjaan timbunan yang dimaksud adalah semua pekerjaan berikut :
- Timbunan kembali tanah yang digali.
- Timbunan konstruksi sesuai yang ada di gambar perencanaan.
- Pekerjaan timbunan, seperti yang diperintahkan oleh Direksi.
- Timbunan kembali menggunakan material hasil galian
2. Rencana Kontraktor yang menerangkan mengenai pelaksanaan pekerjaan timbunan untuk setiap macam
kegiatan, harus diserahkan kepada Direksi 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum kegiatan diatas
dilakukan.
3. Harga satuan untuk semua macam pekerjaan timbunan dicantumkan dalam Daftar Volume Pekerjaan.
4. Kontraktor harus memperoleh dan menempatkan berbagai macam material timbunan dilokasi seperti
tertera pada gambar, atau dimana saja seperti yang dicantumkan Direksi.
5. Mutu material harus mendapatkan persetujuan Direksi dan tidak mengandung semua zat organik atau
material yang menganggu lainnya.
6. Selama pelaksanaan Kontraktor bertanggung jawab dalam mengawasi longsoran atau kerusakan pada
permukaan timbunan sehingga harus diganti atau diperbaiki dan biayanya menjadi tanggungan
Kontraktor.
2.2.6 1 m3 Timbunan kembali (back fill) dengan alat termasuk pemadatan, material dari hasil galian
Menggunakan analisa BWS.T.30 dengan menggunakan tenaga : Pekerja, dan mandor serta peralatan
Excavator, Tamper hand, water tank truck & pump
2.2.6 Pasangan batu dengan Mortar tipe N (mutu PP tertentu setara dengan campuran 1 PC:4 PP)
Menggunakan molen
Menggunakan analisa P.01c.2 dengan menggunakan tenaga : Pekerja, Tukang batu dan mandor serta
peralatan Concrete Mixer/Molen
Koefisien bahan : Batu belah M 1,200
Pasir pasang M 0,520
Portland Semen Kg 163,00
- Umum
1. Batu yang dipakai pada pekerjaan pasangan batu harus batu yang keras, tahan lama dan sejenis, bersih
dari campuran besi, noda-noda, lubang-lubang, cacat atau ketidak sempurnaan yang lainnya.
2. Batu tersebut harus diambil dari sumber pengambilan yang telah disetujui oleh Direksi.
3. Pasangan batu harus ditempatkan sedemikian sehingga tidak menonjol diatas garis rapi, seperti yang
ditunjukkan pada gambar atau ditunjukkan oleh Direksi.
4. Pengawasan harus dilaksanakan agar bisa dijamin bahwa semua pasangan batu diberi dasar sebaiknya
pada permukaan yang betul - betul datar.
5. Adanya spesi-spesi atau ruangan-ruangan lebar antara batu-batu pasangan harus dihindari.
6. Semua celah-celah dalam pamasangan batu kosong harus diisi sebaik- baiknya dengan pecahan batu.
7. Jumlah batu-batu pecah yang digunakan, tidak boleh melebihi dari jumlah yang diperlukan untuk
mengisi celah-celah dalam pasangan batu tersebut.
2.2.7 Siaran dengan mortar jenis PC-PP tipe M (mutu PP tertentu setara dengan campuran 1 PC:2 PP)
Menggunakan analisa P.03a dengan menggunakan tenaga : Pekerja, Tukang batu, Kepala tukang dan
Mandor
Koefisien bahan : Pasir pasang M 0,012
Portland Semen Kg 6,340
1. Spesifikasi untuk semua pekerjaan siaran kecuali kalau ditentukan lain dari spesifikasi ini atau seperti
ditetapkanlain oleh Direksi terdiri dari 1 (satu) bagian semen portland dan 2 (dua) bagian pasir serta air
secukupnya untuk menghasilkan kekentalan yang sesuai untuk penggunaan yang dimaksudkan.
2. Sebelum pekerjaan siaran dimulai, sambungan-sambungan dari semua permukaan pasangan batu harus
digaruk sebelum spesi/adukan dipasang (atau dipahat untuk penembokan batu yang sudah lama).
Permukaan harus dibersihkan dengan sikat kawat dan dibasahi.
3. Siar terbenam (pengisi sambungan) dengan tebal rata-rata 1 cm dari permukaan batu.
4. Siar rata, siaran diratakan dengan permukaan batu.
5. Siar timbul, siaran setebal 1 cm ,lebar tidak kurang dari 2 cm.
6. Semua pekerjaan siaran harus menurut petunjuk Direksi.
7. Semua pasangan batu siaran harus dirawat dengan air ( curing ) atau cara-cara lain yang dapat diterima,
menurut persetujuan Direksi.
8. Jika curing dilaksanakan dengan air, pasangan-pasangan batu harus dijaga agar tetap basah paling tidak
14 hari jika tidak ada ketentuan lain, dengan cara menutupnya dengan bahan-bahan yang direndam
air, atau dengan pipa-pipa alat penyiram, pipa porus, menggenanginya atau cara lain yang disetujui
oleh Direksi yang menyebabkan permukaan yang dirawat selalu basah.
9. Air yang dipakai untuk curing harus memenuhi ketentuan-ketentuan spesifikasi-spesifikasi untuk air.
2.2.8 Plesteran tebal 1 cm, dengan mortar jenis PC-PP tipe N (mutu PP tertentu setara dengan campuran
1 PC:4 PP)
Menggunakan analisa P.04c dengan menggunakan tenaga : Pekerja, Tukang batu, Kepala tukang dan
Mandor
Koefisien bahan : Pasir pasang M 0,018
Portland Semen Kg 4,450
1. Bila permukaan dinding dan lantai dari pasangan batu harus diplester, maka ukuran perbandingan
plesteran terdiri dari 1 (satu) bagian semen dibanding 4 (empat) bagian pasir.
2. Semen harus Portland cement yang memenuhi syarat-syarat untuk menghasilkan mutu plesteran yang
baik.
3. Pasir harus mempunyai gradasi yang baik dan ke-kasaran yang memungkinkan untuk menghasilkan
adukan plesteran yang baik.
2.2.10 Pemasangan 1 m3 batu kali dari pemanfaatan batu kali bekas bongkaran type N (mutu PP tertentu
setara dengan campuran 1PC : 4PP)
Menggunakan analisa P.01b.BWS dengan menggunakan tenaga : Pekerja, Tukang batu dan Mandor serta
perlatan Concrete mixer/Molen kapasitas 0,3 M3
Koefisien bahan : Pasir pasang M 0,520
Portland Cetmen m3 163,00
2.2.11. 1 m3 beton mutu, fc = 14,5 MPa (K175), slump (122) cm, w/c = 0,66 Menggunakan
molen
Semen
Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan harus portland Cemen, harus produksi dalam negeri dan
sesuai dengan PBI1971, NI-2, dan atau mengacu pada ASTM C 150, "Standart Specification
For Portland Cement Concrete" Tipe 1. Semen harus mengandung alkaline yang rendah. Total
kandungan alkali pada semen tidak boleh melebihi 0,60% jika dikalkulasi dari posentase Na2
ditambah 0,685% dari K20.
pemborong harus menyediakan contoh semen apabila diminta oleh Direksi, keduanya yaitu contoh
dari gudang pemborong di lapangan dan dari pabrik, atau pemborong harus menguji semennya
menurut PBI 1971 (NI-2) dan atau mengacu pada ASTM C 150.
Portland Cement yang disimpan dalam gudang lapangan harus memenuhi persyarata teknis
penyimpanan, bilaman Portland Cement telah mengeras, maka tidak boleh dipakai untuk campuran.
Bahan Batuan
Bahan batuan untuk beton dan adukan harus memenuhi Pasal Standard Nasional NI-2.
(i) Pasir harus diambil dari sungai atau tambang pasir. Penambahan bahan seperti pasir dari batu
pecah akan diizinkan, apabila menurut pendapat Direksi, pasir yang ada tidak memenuhi
gradasinya. Kandungan maksimum terhadap lempung lanau dan debu tidak boleh lebih dari 3%
perbandingan berat.
(ii) Bahan batuan (kerikil) harus memenuhi persyaratan dan bergradasi baik dengan diameter
maksimum tergantung dari kelas betonnya. Kerikil harus dari batu pecahan.
Apabila kelas dari beton menghendaki perlawanan abrasi yang baik, maka bahan batuan harus
diambil dari lokasi setempat yang menurut penilaian Direksi yang terbaik.
Pemborong harus mengirimkan contoh material apabila dibutuhkan oleh Direksi.
Disamping itu pemborong harus membuat percobaan dari contoh material sesuai dengan PBI 1971
secara rutin dengan frekuensi yang disetujui Direksi serta mengirimkan kepada Direksi setiap copy
laporan test. Apabila test abrasi dibutuhkan oleh Direksi, maka pemborong harus melakukannya.
Bahan batuan untuk beton tahan abrasi harus berberat 2,6 dan nilai tahan abrasi harus berberat jenis
2,6 dan nilai tanah harus kurang dari 15% apabila diuji menurut PBI 1971.
Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan membuat adukan harus dari sumber yang
disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9 Standard Nasional Indonesia PBI. Air harus bersih
dan bebas dari minyak, kandungan garam, alkali, lumpur, bahan organik, atau kotoran lain
seperti lempung dan lempung halus. Kekeruhan air tidak melebihi 2000 ppm. Jumlah sulphate
dalam bentuk sulphur anhidrate tidak melebihi 1 (satu) gram per liter.
Jika air bersumber dari aliran sungai atau sumber alami, kualitas air tidak boleh melebihi batas
yang direkomendasi. Penyedia Jasa harus dapat menjamin kualitas air yang akan digunakan dan
harus meminta persetujuan Direksi untuk penggunaannya.
Note : Tipe/klas yang ditunjukkan dalam ( K..) adalah ekuivalen dalam perencanaan catatan standard
"Peraturan Beton Bertulang Indonesia" (P.B.I), 1971 N. 1-2, yang dipublikasi Pemerintah Republik
Indonesia, Departemen PU. Direktorat Jenderal Cipta Karya. Kuat tekan beton pada umur 28 hari
tersebut diatas memakai dimensi Kubus 150 x 150 x 150 mm.
Menggunakan analisa B.17.a dengan menggunakan tenaga : Pekerja, Tukang besi, Kepala tukang
dan Mandor
Semua semen harus dikirim ke tempat pekerjaan dalam karung kertas yang ditandai, utuh dan
tertutup sepatutnya atau bungkusan lainya yang disetujui. Semua semen harus disimpan dalam
gudang tidak terpengaruhi oleh cuaca, dilengkapi khusus untuk maksud-maksud tersebut.
Lantai dari gudang harus dinaikan ke atas permukaan tanah untuk mencegah pengisapan air.
Penyimpanan di tempat terbuka dapat diizinjan pada pekerjaan kecil dengan penguasaan tertulis dari
Direksi, dalam hal mana selalu harus ditempatkan di atas tempat yang dilindungi dengan tutup yang
tahan air menurut persetujuan Direksi.
Masing-masing kiriman semen harus disimpan sedemikian rupa sehingga ada jalan masuk dengan
mudah untuk pemeriksaan dan pengujian. Setelah disetujui Direksi penggunaan semen harus
menurut urutan pengiriman.
Tiap jenis batuan pasir dan kerikil maupun batu merah ada batu-batu harus disimpan dalam petak-
petak terpisah atau di halaman yang tanahnya ditutup dengan lembaran lgam atau tutup lainnya
yang keras dan bersih, yang harus bisa kering sendiri dan dilindungi dari percampuran dengan tanah
atau benda-benda lainnya yang merusak. Tulangan baja disimpan jauh dari tanah yang perubahan
bentuknya.
Menggunakan analisa B.24.b dengan menggunakan tenaga : Pekerja, Tukang kayu, Kepala tukang
kayu dan Mandor
Sebelum pelaksanaan pekerjaan beton dimulai, Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada
Direksi untuk mendapatkan persetujuan yaitu detail perencanaan dan gambar pemasangan
bekisting yang diusulkan untuk pelaksanaan.
Meskipun Direksi telah menyetujui desain dan gambar tetapi tidak membebaskan Penyedia Jasa
dari tanggung jawab dari kemampuan dan keamanan dari perencanaan pekerjaan bekisting.
Permukaan bekisting yang berhubungan dengan beton harus dijaga dan dilindungi untuk
menghindari reaksi kimia, atau perubahan warna dari permukaan beton.
Pemakaian bekisting yang bengkok, berlubang tidak rata dan tidak keras tidak diijinkan.
Penopang (pendukung) dari bekisting harus menahan agar tidak terjadi perubahan atau
pembengkokan karena berat beton basah atau karena beban lainnya.
Apabila ada tanda-tanda adanya deformasi (perubahan) selama pengecoran, mereka harus
secepatnya mensupport atau mengganti, memberikan garansi pekerjaan tersebut dapat
terselesaikan dengan hasil memuaskan.
Mungkin terjadi pemindahan di posisi bekisting dengan akibat modifikasi dari posisi dari
konstruksi harus dibandingkan dengan posisi yang ditunjukkan dalam gambar, seterusnya
disesuaikan dengan syarat toleransi konstruksi beton dan atau harus dilakukan perbaikan beton.
Bekisting harus ditempatkan supaya tanda sambungan pada permukaan beton setepat mungkin
pada alinemen keduanya baik horisontal dan vertikal.
Bahan-bahan
Semua bahan-bahan untuk pelapis cetakan harus dimintakan persetujuan dari Direksi. Kayu-
kayu harus dalam keadaan utuh, lurus, bebas dari lengkungan, kerusakan dan tonjolan -tonjolan
yang lepas, dan dipersiapkan rata, seragam dalam lebar dan tebalnya sebelum pembuatan
bekisting. Cetakan yang digunakan dalam beton untuk bagian yang terbuka terhadap pandangan
harus dilapisi plywood" dan harus bebas dari cacat-cacat yang akan dihasilkan sebagai noda-
noda di permukaan beton. Semua cetakan-cetakan harus disesuaikan dengan bentuk-bentuk,
garis-garis,ukuran-ukuran dari struktur seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
Cetakan-cetakan harus kuat, kaku dan direncanakan sedemikian rupa, sehingga cetakan-cetakan
tidak membelok atau menonjol keluar dari toleransi-toleransi yang ditentukan. Cetakan-cetakan
harus direncanakan secara memadai dan dengan kekuatan yang cukup untuk memastikan
apakah tidak ada perpindahan atau kebocoran jika beton dicor. Perencanaan dan detail-detail
dari cetakan harus mendapat persetujuan dari Direksi.
Perlapisan
Sebelum dicor, cetakan-cetakan untuk permukaan yang terbuka harus dilapis dengan minyak
cetakan anti karat yang disetujui dan yang tidak akan mengganggu dalam pengera san beton
setelah pemberian minyak.
Minyak yang berlebihan di permukaan cetakan, dan minyak yang ada diatas tulangan baja atau
permukaan lain yang memerlukan ikatan dengan beton harus dibersihkan sesuai perintah
Direksi. Cetakan untuk permukaan yang tidak terbuka dapat dibasahi secara menyeluruh,
sebagai ganti dari pemberian minyak, yang dilakukan sebelum pengecoran beton.
Pembukaan Bekisting
Bekisting dapat dibuka setelah pelaksanaan beton menghasilkan kuat tekan yang memadai, sehingga
tidak membahayakan akibat pembukaan tersebut.
Tidak ada bekisting yang dibuka dalam waktu 16 jam setelah selesai penuangan beton, kecuali untuk
kasus khusus, dimana pembukaan dalam waktu singkat harus mendapat persetujuan dari Direksi.
Minimum waktu sesudah pelaksanaan penuangan beton selesai, clan pembukaan bekisting untuk setiap
bagian struktur harus ditentukan oleh Direksi.
Sebagai acuan untuk waktu minimum pembukaan bekisting mengikuti sebagai berikut:
1 Pier dan dinding tebal 24 jam
2 Kolom dan dinding tipis 36 jam
3 Balok dan Lantai 7 hari -14 hari
Setelah ijin diberikan untuk membuka, bekisting harus dipindahkan secara praktis untuk menghindari
terganggunya pemeliharaan beton sesuai dengan spesifikasi, dan selalu dapat memudahkan untuk
memperbaiki permukaan beton menjadi sempurna.
Bekisting dan semua bagian penunjangnya harus diganti jika tidak mengikuti setiap bentuk beton untuk
menerima setiap tekanan dengan berat yang tidak seragam dan terus menerus. persediaan harus dibuat
dari bahan yang mampu menahan, kotak pasir atau jenis lainnya untuk pengenduran secara perlahan-
lahan dari dukungan yang diberikan pada pekerjaan yang salah dan bagian lainnya.
2.2.14 1 m3 Pasangan Bronjong Kawat pabrikasi uk. L=2,0 m x B=1,0 m x T= 0,5 m, Dia 3 mm, lubang 80
x 100 mm;
Menggunakan analisa P.06a.7 dengan menggunakan tenaga : Pekerja dan Mandor
Koefisien bahan : Batu/batu belah M 1,3
Kawat Bronjong dia 3 mm Buah 1
1. Ruang Lingkup
Standar ini meliputi ruang lingkup, acuan, definisi, syarat bahan baku, syarat mutu, pengambilan contoh,
cara uji, syarat lulus uji, pengemasan dan syarat penandaan bronjong kawat.
2. Acuan
- SNI 03-0090-1987, Mutu dan uji bronjong dan kawat bronjong
3. Definisi
Bronjong kawat adalah kotak yang dibuat dati anyaman kawat baja berlapis seng yang pada
penggunaannya diisi batu-batu untuk pencegahan erosi yang dipasang pada tebing tebing, tepi-tepi sungai,
yang proses penganyamannya dengan menggunakan mesin (pabrikan).
5. Syarat Mutu
5.1 Sifat Tampak
Bronjong kawat harus kokoh, bentuk anyaman heksagonal dengan lilitan ganda dan berbentuk maksimum
40 mm dan harus simetris. Lilitan harus erat dan tidak terjadi kerenggangan hubungan antara kawat sisi
dan kawat anyaman dililit minimaum 3 kali sehingga bronjong kawat mampu menahan beban dari segala
jurusan (lihat gambar 1)
Kolom kode menunjukkan ukuran bronjong kawat sedangkan untuk ukuran anyaman bronjong kawat 80 x
100 mm, diameter kawat anyaman 3,00 mm, kawat sisi 3,40 mm, atau 4,000 mm, kawat pengikat 2 mm.
Dan untuk ukuran anyaman bronjong 100 x 120 mm, diameter kawat 3,00 mm, kawat sisi 3,40 atau 4,00
mm dan diameter kawat pengikat 2,0 mm. Toleransi ukuran kotak (lebar, tinggi dan panjang) sebesar 5 %.
2.5 Pengambilan contoh
2.5.1. Pengambilan contoh uji dilakukan secara acak (random)
2.5.2. Dari suatu kelompok bronjong kawat dengan ukuran yang sama ukuran setiap 500 unit atau
kurang diambil 3 contoh.
2.6 Cara Uji
Cara uji untuk memenuhi ketentuan syarat mutu adalah sebagai berikut :
2.6.1. Bentuk, jumlah sekat dan lilitan dapat dilakukan secara visual
2.6.2. Uji dimensi bronjong kawat dapat dilakukan pengukuran terhadap panjang lebar, tinggi dan
ukuran lobang anyaman bronjong.
2.7 Syarat Lulus Uji
2.6.1. Lulus Uji
Kelompok dinyatakan lulus uji bilamana memenuhi seluruh ketentuan syarat mutu sesuai dengan
butir 5
2.6.2.Uji Ulang
Uji ulang dapat dilakukan dengan jumlah contoh kawat 2 x dari contoh pertama dan diambil dari
kelompok yang sama.
Apabila setelah dilakukan uji ulang terhadap contoh uji memenuhi ketentuan syarat mutu maka
kelompok bronjong tersebut dinyatakan lulus uji.
2.8 Pengemasan
Kemasan bronjong kawat terdiri dari 10 (sepuluh) unit diikat cukup kokoh dan rapi menjadi satu
merupakan satu bendel.
1. Isi Bronjong
Untuk mengisi bronjong di gunakan batu kali, batu belah atau gunung yang terdiri atas
bermacam-macam ukuran, dan ukuran yang paling besar ialah lebih kurang 30 cm.
Pengisian batu untuk sisi bronjong sebaiknya dilakukan oleh tenaga manusia, karena batu-
batunya harus dipilih yang mempunyai permukaan rata agar anyaman bronjong dapat
menempel pada permukaan batu, dan harus dapat menutup lubang-lubang anyaman.
d. Ukuran Bronjong
Bronjong ditentukan sebagai suatu sangkar dan anyaman kawat baja yang dibuat dipabrik dan
digalvanis dengan ukuran 2 m x 1 m x 0,50 m menurut SII No. 0381 - 80 (SII = Standard
Industri Indonesia). Bronjong yang lebih panjang dari 2 m boleh dipakai ditempat-tempat yang
sesuai, jika Kontraktor menginginkannya, tetapi pembayaran akan dilakukan atas dasar jumlah
yang sama dengan bronjong 2 m panjangnya. Kawat baja untuk anyaman bronjong harus
dibuat dipabrik, hasil anyaman bronjong yang dilakukan dilapangan tidak akan disetujui.
Ukuran anyaman harus 100 mm x 80 mm dan diameter kawat anyaman 3,0 mm sedang
diameter .kawat sisi 4,0 mm. Isian batu harus seperti ukuran yang dianjurkan oleh pabrik
(manufakture).
Bronjong harus dipasang sesuai dengan brosur "Petunjuk Kerja Lapangan Untuk Perakitan dan
Pembuatan Bronjong" yang dapat diperoleh dari Direktorat Sungai. Bronjong harus diikat kuat
satu dengan yang lainnya dengan kawat yang telah disetujui Direksi sebelum pengisian.
2.10. Isian Batu
Isian batu harus dari jenis batu geologi yang disetujui secara tertulis oleh Direksi, dari suatu
tambang atau sumber lain yang harus disetujui secara tertulis oleh Direksi.
Setiap biji batu harus bebas dari keretakan-keretakan nyata atau bidang-bidang kelemahan.
Batu boleh persegi atau dibulatkan. Perbandingan ukuran terpanjang dan terpendek idak
boleh melebihi 2. Ukuran batu isian harus sesuai dengan petunjuk kerja yang dikeluarkan oleh
pabrik bronjong dan bronjong pondasi.
apron
bronjong batu
Pemasangan dolken
pemasangan
Cara pemasangan
2m
0,5 m
1m
Menggunakan analisa P.07.b. BWS dengan menggunakan tenaga : Pekerja dan mandor
Koefisien bahan : Kayu dolken dia 8 10 cm M 2,10
A. Umum
a. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan-pekerjaan bronjong pondasi konstruksi
b. Bahan dolken harus berkualitas baik dan tidak mudah lapuk oleh air, sebelum pelaksanaan pekerjaan
harus ditunjukkan kepada Direksi dan harus mendapatkan persetujuan Direksi
c. Ukuran kayu dolken berdiameter 10 cm dengan panjang 2 meter
B. Pekerjaaan Dolken
a. Pemasangan dolken pelaksanaannya harus mengikuti gambar sesuai dengan rencana atau sesuai
instruksi Direksi diameter disesuaikan dengan yang tertera dalam gambar termasuk panjang rencana.
- Uditch ukuran 60 x 80 x 10 cm
Menggunakan analisa B.uditch 02 dengan menggunakan tenaga : Pekerja, Tukang dan mandor
serta peralatan Flat Bed Truck, Truck Crane dan alat bantu
- Uditch ukuran 80 x 80 x 10 cm
Menggunakan analisa B.uditch 03 dengan menggunakan tenaga : Pekerja, Tukang dan mandor
serta peralatan Flat Bed Truck, Truck Crane dan alat bantu
Koefisien bahan Precast U Ditch 80 x 80 x 10 cm bh 1
Urugan Sirtu Tebal 10 cm m3 0.13
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Pasangan U-ditch merupakan saluran drainase dengan penampang U yang memiliki
penutup ataupun tidak. Pemasangan U- Ditch dilakukan pada saluran drainase sesuai gambar kerja.
Pekerjaan U-Ditch
a. Sebelum memulai pekerjaan, penyedia Jasa konstruksi harus menyiapkan rencana kerja
pekerjaan
b. Pekerjaan Pemasangan U-Ditch dimulai dengan penggalian tanah untuk penempatan U-Ditch
sesuai dengan ukuran U-Ditch yang dipakai
c. Sebelum pemasangan U-Ditch harus dilakukan dulu perataan tanah dan
Material
U-Ditch dan penutup yang digunakan adalah U-ditch pracetak dengan mutu beton K.300 dengan
mutu tulangan besi sesuai gambar rencana.
Dimensi U-Ditch yang dipakai adalah :
Ukuran 80 x 100 x 10 cm
1. Pengadaan dan Pemasangan Pintu klep otomatis Fiber ukuran 0.8 m x 1.2 m Menggunakan Kode
analisa I-01
Koefisien bahan : Pintu klep otomatis Fiber ukuran 0.8 m x 1.2 m bh 1
2. Pengadaan dan Pemasangan Pintu klep otomatis Fiber ukuran 0.6 m x 0.9 m Menggunakan Kode
analisa I-02
Koefisien bahan : Pintu klep otomatis Fiber ukuran 0.6 m x 0.9 m bh 1
3. Pengadaan dan Pemasangan Pintu klep otomatis Stainless Steels diameter 0.7 m Menggunakan Kode
analisa I-03
Koefisien bahan : Pengadaan dan Pemasangan Pintu klep Stainless Steels otomatis diameter 0.7 m
bh 1
4. Pengadaan dan Pemasangan Pintu klep otomatis Stainless Steels diameter 0.6 m Menggunakan Kode
analisa I-04
Koefisien bahan : Pengadaan dan Pemasangan Pintu klep Stainless Steels otomatis diameter 0.6 m
bh 1
5. Pengadaan dan Pemasangan Pintu klep otomatis Stainless Steels diameter 0.5 m Menggunakan
Kode analisa I-05
Koefisien bahan : Pengadaan dan Pemasangan Pintu klep Stainless Steels otomatis diameter 0.5 m
bh 1
Semua biaya yang berhubungan dengan kerusakan tanggul akibat pelaksanaan menjadi tanggung jawab
pemborong, dan semua pekerjaan yang dilakukan harus mendapatkan persetujuan Direksi
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
HARGA JUMLAH
NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN ANALISA SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)
JUMLAH
NO. URAIAN PEKERJAAN
(Rp.)
1 2 3
Jumlah Rp -
Dibulatkan Rp -
PPN 10 % Rp -
Total Rp -
Terbilang : . . . . . .
.,..tgl..juli 2017
PT/
Tanda tangan/stempel
_____________________
Direktur/is