Anda di halaman 1dari 12

RencanaTindak

No Masalah Implementasi Hambatan Evaluasi Hasil PJ Waktu


Lanjut

1 Pencemaran 1. Melakukan pre- Kesibukan a. Struktur a. Koordinasi 1. Ketua 9, 10


November
lingkungan pada test mengenai masyarakat dengan Pada saat Meningkatkan RW
2016
masyarakat RW penyuluhan pekerjaannya yang menunjukan kembali 2. Ketua
20 kesehatan tentang rata- rata adalah kegiatan, Ketua RW koordinasi antara RT
pencemaran buruh tani 20 menerima dan kader kesehatan, 3. Kader
lingkungan meyetujui rencana ketua RT dan Karang
Taruna
dengan sasaran kegiatan yang akan ketua RW 20
masyarakat di dilaksanakan dalam penanganan
RW 20 b. Proses dan pencegahan
2. Melakukan Waktu mengenai
penyuluhan pelaksanaan Pencemaran
kesehatan tentang sesuai rencana lingkungan pada
pencemaran Peserta mengisi masyarakat RW
lingkungan pre-test. 20
dengan sasaran c. Hasil b. Sosialisasi
masyarakat di Sebelum diberikan Sosialisasi
RW 20 penyuluhan hanya 60% mengenai
warga masyarakat
mengetahui konsep
3. Melakukan post- pencemaran lingkungan, pencegahan
dan setelah diberikan
test mengenai Pencemaran
penyuluhan sebanyak
kesehatan tentang 78% warga masyarakat lingkungan pada
mengetahui konsep
pencemaran masyarakat RW
pencemaran lingkungan
lingkungan jadi terdapat 20
peningkatan dengan
dengan sasaran
rentang sebanyak 17,3%
masyarakat di pada post-test.
RW 20
4. Memberikan
Leafleat
mengenai
kesehatan tentang
pencemaran
lingkungan
dengan sasaran
masyarakat di
RW 20
2 Peningkatan 1. Melakukan pre- 1. Ketidakefektifa a. Struktur a. Koordinasi 1. Ketua 8,9 dan 10
November
penyakit test mengenai n waktu yang Pada saat Meningkatkan RW
2016
Degeneratif penyakit disebabkan menunjukan kembali 2. Ketua
(hipertensi, degenerative kedatangan kegiatan, Ketua RW koordinasi antara RT
Rematik) di RW (Hipertensi,Rema beberapa 20 menerima dan kader kesehatan, 3. Kader
20 Desa tenjolaya tik) undangan yang meyetujui rencana ketua RT dan
2. Melakukan tidak tepat kegiatan yang akan ketua RW 20
penyuluhan waktu dilaksanakan dalam penanganan
kesehatan 2. Kesibukan b. Proses mengenai
mengenai masyarakat Waktu penyakit
penyakit dengan pelaksanaan degeneratif
degenerative pekerjaannya sesuai rencana hipertensi dan
(Hipertensi, yang rata- rata Peserta mengisi rematik.
Rematik) adalah buruh pre-test. b. Sosialisasi
3. Melakukan post- tani dan tukang c. Hasil Sosialisasi
test mengenai ojek Sebelum diberikan mengenai
penyakit penyuluhan hanya pengontrolan rutin
degenerative 40,3% warga tekanan darah dan
(Hipertensi, masyarakat kondisi badan
Rematik) mengetahui konsep
4. Memberikan hipertensi, dan
Leafleat setelah diberikan
mengenai penyuluhan
penyakit sebanyak 69,5%
degenerative warga masyarakat
(Hipertensi, mengetahui konsep
Rematik). hipertensi, jadi
terdapat peningkatan
dengan rentang
sebanyak 29,2%
pada post-test.
Sebelum di berikan
penyuluhan 48,7%
warga masyarkat
mengetahui tentang
konsep rematik, dan
setelah diberikan
penyuluhan
sebanyak 75,6%
warga masyarakat
mengetahui konsep
Rematik. Jadi
terdapat peningkatan
dengan rentang
sebanyak 27% pada
post test.
3 Resiko terjadinya 1. Melakukan pre-test 1.Kesibukan a. Struktur a. Koordinasi 4. Ketua 12
ISPA (inspeksi November
mengenai masyarakat Pada saat Meningkatkan RW
salauran 2016
pernafasan akut) penyuluhan dengan menunjukan kembali 5. Ketua
kesehatan ISPA pekerjaannya kegiatan, Ketua RW koordinasi antara RT
dengan sasaran yang rata- rata 20 dan ketua RT kader kesehatan, 6. Kader
masyarakat di RW adalah buruh menerima dan ketua RT dan RW 20
20 tani dan tukan meyetujui rencana ketua RW 20 dan
2. Melakukan ojek kegiatan yang akan bidan desa dalam
penyuluhan 2.Keadaan cuaca dilaksanakan keefektifan
kesehatan yang tidak 2. Proses pemberdayaan
penyuluhan menentu dan Waktu kader
kesehatan ISPA sering hujan. pelaksanaan b. Sosialisasi
dengan sasaran sesuai rencana Sosialisasi
masyarakat di RW Peserta mengisi mengenai
20 pre-test dan post pemberdayaan
3. Melakukan post- test dan penyegaran
test mengenai 3. Hasil kader yang
penyuluhan Sebelum diberikan meliputi aplikasi
mengenai ISPA penyuluhan hanya pengukuran
dengan sasaran 49,9% warga tekanan darah,
masyarakat di RW masyarakat penghitung
20 mengetahui konsep denyutan nadi,
4. Memberikan pencemaran penghitung
Leafleat mengenai lingkungan, dan pernapasan dan
ISPA dengan setelah diberikan pengukur suhu
sasaran masyarakat penyuluhan tubuh
di RW 20 sebanyak 74,4%
warga masyarakat
mengetahui konsep
pencemaran
lingkungan jadi
terdapat
peningkatan
dengan rentang
sebanyak 24,5%
pada post-test..
4 Kurangnya 1. Melakukan pre- 4. Kesibukan a. Struktur a. Koordinasi 1. Ketua 7 dan 12
November
perilaku hidup test mengenai masyarakat Pada saat Meningkatkan RW
2016
bersih dan sehat perilaku hidup dengan menunjukan kembali 2. Ketua
(PHBS) ( Cuci bersih dan sehat pekerjaannya kegiatan, Ketua koordinasi antara RT
tangan, Bahaya (PHBS) yang rata- rata RW menerima dan kader kesehatan, 3. Kader
Merokok, dan 2. Melakukan adalah buruh meyetujui rencana ketua RT dan RW 20
kesehatan gigi penyuluhan tani kegiatan yang akan ketua RW 20
dan mulut ) kesehatan 5. Keadaan dilaksanakan dalam
mengenai cuaca yang b. Proses penanganan
perilaku hidup tidak menentu 1. Waktu mengenai
bersih dan sehat dan sering pelaksanaan perilaku hidup
(PHBS) yang hujan. sesuai rencana bersih dan sehat
meliputi Cuci 2. Peserta mengisi (PHBS)
Tangan, pre-test. b. Sosialisasi
Pengelolaan c. Hasil Sosialisasi
Sampah, Bahaya Sebelum diberikan mengenai
Merokok penyuluhan hanya perilaku hidup
Melakukan post- 47,6% warga bersih dan sehat
test mengenai masyarakat (PHBS) dan
perilaku hidup mengetahui konsep pelaksanaan
bersih dan sehat Cuci Tangan, dan kerja bakti
(PHBS) setelah diberikan
3. Memberikan penyuluhan
Leafleat sebanyak 74,8%
mengenai warga masyarakat
perilaku hidup mengetahui konsep
bersih dan sehat Cuci Tangan jadi
(PHBS) terdapat
4. Melakukan kerja peningkatan
bakti di RW dengan rentang
20desa Tenjolaya sebanyak 27,1%
pada post-test.
Sebelum diberikan
penyuluhan hanya
50% warga
masyarakat
mengetahui tentang
konsep Bahaya
Merokok, dan
setelah di berikan
penyuluhan
sebanyak 73,9%
warga masyarkat
mengetahui tentang
konsep Bahaya
Merokok. Jadi
terdapat
peningkatan
dengan rentang
sebanyak 23,9%
pada post test.
Sebelum diberikan
penyuluhan hanya
54,8% warga
masyarakat
mengetahui tentang
konsep
Pengelolaan
Sampah, dan
setelah diberikan
penyuluhan
sebanyak 60,7%
warga masyarakat
mengetahui konsep
Pengelolaan
Sampah jadi
terdapat
peningkatan
dengan rentang
sebanyak 17,3%
pada post-test.

5 Tingginya 1. Melakukan pre- a. Struktur a. Koordinasi 1. Ketua 11


November
masalah penyakit test mengenai 1. Kesibukan Pada saat Meningkatkan RW
2016
lain-lain (Tifoid, penyakit lain-lain masyarakat menunjukan kembali 2. Ketua
Gastritis ) di RW (Tifoid, Gatritis) dengan kegiatan, Ketua koordinasi RT
20 Desa tenjolaya 2. Melakukan pekerjaannya RW 20 dan ketua antara kader 3. Kader
penyuluhan yang rata- rata RT menerima dan kesehatan, ketua RW 20
kesehatan adalah buruh meyetujui rencana RT dan ketua
mengenai tani kegiatan yang akan RW 20 dalam
penyakit lain-lain 2. Keadaan dilaksanakan penanganan
(Tifoid, Gastritis) cuaca yang b. Proses mengenai
3. Melakukan post- tidak menentu 1. Waktu penyakit lainnya
test mengenai dan sering pelaksanaan (Tifoid)
penyakit lain-lain hujan. sesuai rencana b. Sosialisasi
(Tifoid, Gastritis) 2. Peserta mengisi Sosialisasi
4. Memberikan pre-test. mengenai
Leafleat c. Hasil pencegahan dan
mengenai Sebelum diberikan penanganan
penyakit lain-lain penyuluhan hanya serta pengobatan
(Tifoid, Gastritis) 46,5% warga herbal bagi
masyarakat penyakit lainnya
mengetahui konsep (Tifoid)
Thypoid, dan
setelah diberikan
penyuluhan
sebanyak 73,5%
warga masyarakat
mengetahui konsep
Thypoid jadi
terdapat
peningkatan
dengan rentang
sebanyak 27,0%
pada post-test.
Sebelum diberikan
penyuluhan hanya
47,5% warga
masyarakat
mengetahui konsep
Gastritis dan setelah
diberikan
penyuluhan
sebanyak 71,4%
warga masyarakat
mengetahui konsep
Gastritis jadi
terdapat
peningkatan dengan
rentang sebanyak
23,6% pada post-
test.

Anda mungkin juga menyukai