Rasio LKPP
Rasio LKPP
Chart Title
4.000,00 8,00%
3.500,00 7,00%
3.000,00 6,00%
2.500,00 5,00%
2.000,00 4,00%
1.500,00 3,00%
1.000,00 2,00%
500,00 1,00%
0,00 0,00%
2012 2013 2014 2015 2016
Interest (Belanja Bunga) Outstanding Debt Interest Expense to Debt Ratio BI Rate
Tabel 2
Total Utang dan Total Aset
(dalam triliunan Rupiah)
Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
Total Debt 2.156,89 2.652,10 2.898,38 3.493,53 3.871,45
Total Assets 3.432,98 3.567,59 3.910,92 5.163,32 5.407,52
Debt Ratio 62,83% 74,34% 74,11% 67,66% 71,59%
Sumber: LKPP Audited Tahun 2011 s.d. 2015 dan LKPP Unaudited Tahun 2016
Chart Title
10.000,00
9.000,00
8.000,00
7.000,00
6.000,00
5.000,00
4.000,00
3.000,00
2.000,00
1.000,00
0,00
2012 2013 2014 2015 2016
Berdasarkan data dari Tabel 2, nilai utang Pemerintah RI dari Tahun 2012 s.d. 2016
selalu mengalami kenaikan, begitu juga dengan aset yang dimiliki. Walau begitu, kenaikan
keduanya tidak sebanding. Hal itu dapat dilihat dari rasio di atas. Tahun 2013 merupakan
tahun dimana Pemerintah RI memiliki Rasio Utang terhadap Aset yang paling tinggi selama
5 tahun tersebut. Hal itu terjadi karena kenaikan utang yang sampai dengan sebesar 23%,
sementara kenaikan aset hanya sebesar 4% dari tahun sebelumnya.
Menurut Investopedia.com, nilai Rasio Utang terhadap Aset yang tinggi tidak selalu
mengindikasikan adanya kesulitan keuangan. Nilai Rasio Utang terhadap Aset yang tinggi
juga mengindikasikan adanya pertumbuhan dari organisasi tersebut. Hal itu tergantung dari
tingkat leverage yang dihasilkan dan masih dalam batasan yang wajar. Namun yang jelas,
semakin tinggi tingkat Rasio Utang terhadap Aset semakin tinggi pula risiko keuangan yang
dihadapi organisasi.
III. Rasio Belanja Bunga terhadap Total Belanja
Rasio Belanja Bunga terhadap Total Belanja merupakan rasio yang digunakan analis
untuk menggambarkan porsi belanja bunga yang dibayar pemerintah dibandingkan dengan
total belanja yang dilakukan. Berdasarkan LKPP Audited Tahun 2011 s.d. 2015 dan LKPP
Unaudited Tahun 2016, total belanja bunga dan total belanja selama tahun tersebut, dapat
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 3
Belanja Bunga dan Total Belanja
(dalam triliunan Rupiah)
Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
Interest (Belanja Bunga) 100,52 113,04 133,44 156,01 182,75
Total Belanja 1.491,21 1.650,42 1.777,28 1.806,44 1.860,33
Ratio 6,74% 6,85% 7,51% 8,64% 9,82%
Sumber: LKPP Audited Tahun 2011 s.d. 2015 dan LKPP Unaudited Tahun 2016
Chart Title
2.500,00
2.000,00
1.500,00
1.000,00
500,00
0,00
2012 2013 2014 2015 2016
Berdasarkan data dari Tabel 3, dapat diketahui bahwa porsi belanja bunga terhadap
total belanja mengalami kenaikan setiap tahunnya. Dari tabel tersebut juga dapat diketahui
bahwa belanja bunga mengalami kenaikan rata-rata 16% setiap tahunnya. Kenaikan porsi
belanja bunga terhadap total belanja mengindikasikan bahwa kenaikan belanja operasional
atau belanja selain belanja bunga tidak mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan
dengan kenaikan belanja bunga.
Trend Defisit Anggaran dan Pinjaman Utang
Chart Title
350
300
250
200
150
100
50
0
2012 2013 2014 2015 2016