Anda di halaman 1dari 4

ANALISA DATA

Pada percobaan minggu ketiga, dilakukan proses penguapan dengan kondisi operasi 2-
2,5 bar. Percobaan ini dilakukan secara langsung, dimana steam langsung memanaskan umpan
pada evaporator, sehingga umpan berubah fase dari cair menjadi uap. Tetapi pada percobaan
ini, proses secara langsung dilakukan dengan tahapan yang beda, yakni steady state dimana
umpan di isi ke tangki dan langsung pula hasil samping evaporasi di masukan sebagai umpan
yakni secara terus-menerus.

Pada proses steady state, kondisi operasi yang dimiliki berupa tekanan sebesar 2,2 bar.
Pengukuran dilakukan tiap 5 menit selama 30 menit. Dengan data-data yang di dapat, maka
hasil efisiensi evaporator pada proses steady state sebesar 70,10% masih termasuk kategori
baik dengan massa steam adalah 6,70 kg dan massa destilat 4,7 kg.

Pada masa unsteady state, kondisi operasi yang dimiliki berupa tekanan sebesar 2,2 bar.
Pengukuran dilakukan tiap 5 menit selama 30 menit. Pada unsteady state, perhitungan
dilakukan pada tiap pengukuran dikarenakan proses kontinyu umpan, maka volume distilat tiap
pengukuran akan berbeda sehingga terdapat 6 titik perhitungan, dimana memiliki efisiensi yang
berbeda. Pada menit ke 10, efisiensi paling besar yakni 50,37% dan efisiensi paling kecil
34,85% pada menit ke 5.

Terdapat perbedaan pada kedua proses. Efisiensi pada steady state lebih tinggi, karena
pada proses unsteady state panas yang hilang lebih besar dikarenakan oleh umpan yang
dilakukan secara kontinyu masuk ke dalam proses evaporasi dengan suhu awal umpan yang
cukup tinggi mendekati suhu produk.
KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan:
a. Proses evaporasi secara langsung pada alat FFE merupakan steam langsung
memanaskan/membantu proses penguapan umpan (cair)
b. Du acara yang dilakukan:
- Steady state
- Unsteady state (umpan dialirkan secara kontinyu)
c. Efisiensi evaporator
- Steady state : 70,10%
- Unsteady state : rata-rata 30-50%
d. Pada cara unsteady state lebih banyak menghasilkan heat loss (panas yang hilang)
sehingga efisiensi menurun.
DAFTAR PUSTAKA

Kasi lab. 2016/2017. Modul Praktikum Analisa Thermal. Palembang : POLSRI


LANGKAH KERJA
Pemanasan langsung oleh kukus arus searah
Katup-katup yang harus tertutup
V2, V4, V5, V6, V7, V8 Dan
Katup-katup yang harus terbuka penuh
Katup utama, V3, V10, dan pembuangan di bawah steam trap 1
1. Masukkan EBT ke dalam gelas kimia kemudian aduk
2. Masukkan larutan tadi ke dalam tangki umpan yang telah berisi penuh dengan air
kemudian aduk sampai benar-benar homogen
3. Pada panel pengendali nyalakan katup udara tekan dan diteruskan dengan memutar
saklar utama pada posisi angka 1 disusul saklar tekanan juga ke angka 1
4. Set tekanan steam sebesar 0,75 Bar dengan mengaturnya pada tombol set point
5. Tekan tombol pompa kemudian atur laju umpan sebesar 100 L/menit
6. Pada saat umpan telah memasuki kalandria mulai buka katup suplai steam kemudian
biarkan proses berlangsung]
7. Setiap 30 menit sekali ukur laju pada destilat, laju pada produk, temperatur produk, dan
catat variabel-variabel terukur yang ada pada panel pengendali serta konduktifitas
produk dan destilat
8. Khusus untuk pengukuran laju steam dilakukan setiap 1 jam sekali
9. Lakukan pengamatan ini 3 kali selang 30 menit

Anda mungkin juga menyukai