Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi paling umum di dunia,

pada tahun 2014 sekitar 9,6 juta orang menderita Tb dan 1,5 juta meninggal akibat

penyakit ini. Lebih dari 95% kematian akibat TB terjadi dinegara berpenghasilan

rendah dan menengah.1

Indonesia masih menempati urutan ke 3 di dunia untuk jumlah kasus TB

setelah India dan Cina. Setiap tahun terdapat 250.000 kasus baru TB dan sekitar

140.000 kematian akibat TB. Di Indonesia tuberkulosis adalah pembunuh nomor

satu diantara penyakit menular dan merupakan penyebab kematian nomor tiga

setelah jantung dan penyakit pernapasan akut pada seluruh kalangan usia.2 (6)

Meningkatnya penularan infeksi yang telah dilaporkan saat ini, banyak

dihubungkan dengan beberapa keadaan, antara lain memburuknya kondisi sosial

ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat,

meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal dan

adanya epidemi dari infeksi HIV. Disamping itu daya tahan tubuh yang

lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman merupakan faktor yang memegang

peranan penting dalam terjadinya infeksi Tuberkulosis.1(10)

Strategi penanganan TB paru berdasarkan World Health Organization

(WHO) tahun 1990 dan International Union Against Tuberkulosa and Lung

Diseases (IUATLD) yang dikenal sebagai strategi Directly observed Treatment

Short-course (DOTS) secara ekonomis paling efektif (cost-efective), strategi ini

juga berlaku di Indonesia. Pengobatan TB paru menurut strategi DOTS diberikan

1
selama 6-8 bulan dengan menggunakan paduan beberapa obat atau diberikan

dalam bentuk kombinasi dengan jumlah yang tepat dan teratur, supaya semua

kuman dapat dibunuh.3

Anda mungkin juga menyukai