Anda di halaman 1dari 11

1. Judul Apakah sudah sesuai? Jelaskan?

SUDAH Alasannya???

Berdasarkan kriteria ARRIVE Judul yang baik itu harus akurat dan
mendeskripsikan isi artikel secara ringkas dan lengkap + detail.
Pada judul diatas telah memuat penjelasan mengenai isi dari artikel tersebut
sesuai dengan hasilnya.
Pada judul juga sudah disebutkan subjek penelitian dan objek penelitiannya.
Subjeknya yaitu pada tikus dengan ca colon yang diinduksi obat azoxymethane
(AOM) dan dextran sodium sulfate (DSS) Objeknya yaitu inflamasi yang blm
diketahui/baru (novel inflammation).

2. Abstrak apakah sudah sesuai? Jelaskan kaidah abstrak yang benar


Abstrak yang baik memberikan ringkasan yang akurat, isinya terdiri dari latar
belakang, tujuan penelitian, metode penelitian (termasuk spesies/strain hewan coba),
temuan pokok/hasil, dan kesimpulan penelitian
Abstrak BELUM SESUAI.. alasannya??
Pada abstrak diatas sudah terdapat beberapa point antara lain tujuan penelitian, metode
penelitian (perlakuan hewan coba), hasil penelitian, kesimpulan namun belum dijelaskan
mengenai latar belakang penelitian.
Pada metode belum dijelaskan secara rinci mengenai strain hewan coba.. hanya
disebutkan menggunakan mice (mencit) saja.. seharusnya disebutkan galur/strain
mencitnya.. misalnya balb C mice/ ddy mice/ swisswebster mice (nama galur mencit)
kalua tikus berarti rats, misalnya wistar rats, sprague-dawley rats, dll.
3. Pendahuluan? apakah sudah sesuai? Sertakan bukti
Pendahuluan SUDAH SESUAI dengan kriteria ARRIVE.. Alasannya?
Sudah mencakup 2 point penting yaitu LATAR BELAKANG dan TUJUAN
Latar Belakang : ada di paragraph 1,2, 3 kemarin pas nulis buktinya aku nulisnya pake
Bahasa inggris sesuai sama yang di artikel.. krn buru2, tapi pas jelasin ke dosennya pake
bahasa indonesianya
Di negara maju, kanker kolorektal (CRC) termasuk salah satu kanker yang
berhubungan dengan perilaku tidak merokok yang paling umum. Keganasan ini sbg salah
satu komplikasi yang paling serius dari penyakit IBD, termasuk ulcerative colitis (UC)
dan penyakit Crohn (CD), 1, 2) dan risiko CRC meningkat dengan tingginya tingkat dan
durasi penyakit.
Percobaan hewan diasumsikan untuk memberikan mekanisme patofisiologis yang
beerhubungan dgn kanker dan inflamasi. Untuk IBD dan IBD terkait CRC, beberapa
model hewan telah dilaporkan. Yang paling banyak digunakan adalah model tikus dengan
dekstran natrium sulfat.
In the developed world, colorectal cancer (CRC) is one of the commonest non-smoking
related cancers. This malignancy is one of the most serious complications of
inflammatory bowel disease (IBD), including ulcerative colitis (UC) and Crohns disease
(CD),1, 2) and the risk of CRC increases with increasing extent and duration of the
disease.
Animal experiments are assumed to simulate or at least provide plausible
pathophysiological mechanisms in various diseases including cancer and inflammatory
disorders. For IBD and IBD-related CRC, several animal models have been reported. The
most widely used is a mouse model with dextran sodium sulfate (DSS) .
4. Desain penelitian apakah sudah sesuai? seharusnya bagaimana?
Desain penelitian BELUM SESUAI.. Karena
sudah dicantumkan jumlah kelompok eksperimen dan kontrolnya, eksperimental unitnya,
Namun belum dicantumkan mengenai langkah yang diambil untuk meminimalkan bias
subjektif dalam pengalokasian hewan coba

Belum mencantumkan desain penelitiannya post test only with control group kah??
Atau pre and post test, atau gimanaa?? Di artikel sama sekali ga disinggung tentang
itu.. Harusnya untuk artikel ini metodenya pake post-test only with group
Jenis2 desain penelitian eksperimental

5. Interpretasi tabel 4.
Pada tabel 4 (kejadian ulserasi dan dysplasia pada kolon), hanya 1 kelompok dari 7
kelompok yang memiliki hasil (kelompok 1 tikus yang diberi perlakuan AOM kemudian
diinjeksi DSS). Jumlah tikus yang diperiksa 8 ekor. Terdapat 4 ekor tikus yang mengalami
ulserasi mukosa (data lihat tabel temen2), tikus yang mengalami dysplasia total sebanyak 7
ekor (88% 2.00 0.63 SD), tikus yang mengalami dysplasia low grade 5 ekor (63%
0.50 mean 0.50 SD), dan 6 tikus (75% 1.10 0.90) yang mengalami dysplasia high
grade.
6. Analisis statistik apakah sudah sesuai?

BELUM SESUAI..
Harusnya pake One-way ANOVA Karena one way ANOVA digunakan untuk menguji
perbedaan mean (rata-rata) data lebih dari dua kelompok.

7. Pembahasan dan outcome pada diskusi yang diharapkana?

Hasil menunjukkan pada injeksi AOM intraperitonial 10mg/kgBB yang diikuti 1 minggu
kemudiandengan paparan DSS2% pada air minum terbukti efisien menimbulkan
Carsinoma Colon (insidensi 100%) ditandai dengan adanya dysplasia adenoma, colitis
ulserative mukosa pada tikus jantan umur 20 minggu KELOMPOK 1.
OUTCOME belum sesuai Karena pada discussion hanya membahas mengenai hasilnya
saja tidak dibahas mengenai confidence intervalnya, SDnya. Pada pembahasan hanya
dibahas secara deskriptif, belum disebutkan angka angkanya.

Temen temen maaf kalau tidak lengkap, dibaca lagi dan dipelajari macam-macam design
penelitian, analisis statistik, dll. Maaff yaa temen temen pasti lulus kokkkk (AMIIIN YA
ALLAH)

Anda mungkin juga menyukai