Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
1
Peningkatan ini akan bertambah 1% tiap tahunnya, hal ini tentu sangat di
waspadai mengingat bunuh diri adalah sutu kegawatdaruratan psikiatri. Banyak
faktor yang mempengaruhi seseorang untuk mengakhiri hidupnya faktor dari
psikologis, sosial, biologis budaya dan lingkungan ikut terlibat dalamnya. Di
harapkan dengan menyusun makalah ini kita sebagai tenaga medis dapat mengerti
tentang bunuh diri dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan seseorang untuk
bunuh diri sehingga pada akhirnya kita dapat mencegah agar bunuh diri ini tidak
terjadi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Faktor predisposisi:
Diagnosa psikiatri, sifat individu,
psikososial, riwayat keluarga, faktor
biokimia
Stresor pencetus
Apraisal of stressor
Sumber koping
Mekanisme koping
Denial,
rasionalisasi,
regresi
Konstruktif Destruktif
Beberapa pasien mengalami penderitaan yang sangat berat dan kuat atau sangat
kronis dan tidak responsif terhadap pengobatan sehingga mereka meyakini bahwa
bunuh diri itu tidak dapat dicegah. Penilaian atau terapi yang tidak adekuat
merupakan salah satu faktor yang menyebabkan seseorang bunuh diri, sehingga
bunuh diri pada pasen psikiatrik dapat di cegah. Pencegahan dapat dilakukan
dengan cara menilai potensi bunuh diri yaitu dengan penggendalian riwayat
psikistrik yang lengkap, pemeriksaan status mental yang menyeluruh, dan
pertanyaan mengenai gejala depresi, pikiran, maksud, rencana, dan usaha bunuh
diri. Tidak adanya rencana masadepan, memberikan barang-barang miliknya
membuat surat wasiat, dan baru mengalami kehilangan berarti merupakan risiko
untuk bunuh diri.
Perawatan pasien dengan ide bunuh diri tidak harus dilakukan di rumah sakit,
beberapa pasien dapat di obati rawat jalan. Indikasi untuk melakukan perawatan
dirumah sakit yaitu tidak adanya sistem pendukung sosial yang kuat, adanya
riwayat perilaku impulsif, dan rencana tindakan bunuh diri. Pengobatan rawat
jalan dapat dilakukan dengan pendekatan klinis yang langsung yaitu meminta
pasien yang diduga bermaksud bunuh diri untuk setuju segera menelpon jika
pasien merasa tidak dapat mengendalikan dirinya dan keluarga harus dapat
bertanggung jawab untuk mendampingi pasien selama 24 jam.
Tindakan preventif praktis untuk menghadapi orang yang ingin bunuh diri
menurut Schneidman, yaitu turunkan penderitaan psikologis dengan memodifikasi
lingkungan pasien, membangun hubungan yang realistik, dan menawarkan
alternatif terhadap bunuh diri. Terapi yang dapat diberikan yaitu medikasi
psikotropika, terapi individu, terapi kelompok, juga terapi keluarga, dan pasien
yang dirawat di rumah sakit mendapatkan dukungan sosial rumah sakit dan rasa
aman. Tindakan terapi lainnya tergantung pada dasar diagnosis pasien. Terapi
elektrokonvusif (ECT) dapat digunakan untuk beberapa pasien dengan depresi
berat yang memelurkan beberapa kali pengobatan.
2.8 Organisasi Masyarakat
1. Marliana santi, Bunuh diri sebagai pilihan sadar indivisu analisa kritis
filosofi, analisa kritis filosofi terhadap konsep bunuh diri Emile Durkheim.
2012. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Universitas Indonesia.
3. Kaplan H., Sadock B., Grebb J., eds. Sinopsis Psikiatri : Ilmu Pengetahuan
Perilaku Psikiatri Klinis . Ed 7. Bina Rupa Aksara. Jakarta . 2010. P 369-383.
6. Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P. Synopsis of psychiatri. 11th ed. Phikadelphia
Baltimore New York London Buenos Aires Hong Kong Sydney Tokyo:
Wolters Kluwer; 2015.p.763.